Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“PROMOSI KESEHATAN PADA ORANG DEWASA DAN LANSIA”

OLEH :

PUTRI INDAH FITRIYAH

20164058

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES IMC BINTARO
JL. RAYA JOMBANG NO 56. BINTARO JAYA SEKTOR IX
KECAMATAN CIPUTAT, KOTA TANGERANG SELATAN
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas segala nikmat yang Allah SWT.
Karena atas limpahkan rahmat kesehatan yang diberikan kepada kita semua, sehingga
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Kemudian, tidak pula kita hanturkan salam dan salawat kepada junjungan alam Nabi
besar MUHAMMAD SAW, keluarga, sahabat, para ulama dan seluruh muslim dan
muslimat.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan karena kami mengerjakannya dalam waktu empat hari, oleh karena itu,
saran dari dosen dan pembaca makalah ini sangat kami perlukan untuk kesempurnaan
makalah kedepannya.

Kami juga ingin mengucapkan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang membantu
proses penyusunan makalah ini. Demikian makalah yang dapat kami buat. Semoga
dapat bermanfaat, bagi para pembaca umumnya dan bagi kami anggota kelompok enam
pada khususnya.

Sekian dan Terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb

Tangerang, mei 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

a. LATAR BELAKANG .......................................................................................

b. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................

c. TUJUAN MASALAH ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

a. Definisi Promosi Kesehatan ................................................................................

b. Defenisi Dewasa .................................................................................................

c. Batasan-Batasan Dewasa ....................................................................................

d. Dewasa Awal/Muda ............................................................................................

e. Dewasa Menengah/Paruh Baya...........................................................................

f. Dewasa Lanjut/Lansia .........................................................................................

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ..............................................................................................................

b. Saran ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Pemeliharaan
kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan
persalinan.Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang
berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan,
kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.Tujuan pembangunan kesehatan
adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung
jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh
masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.

Salah satu usaha pemerinTah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup


sehat dan pelaksanaannya bagaimanana cara hidup sehat adalah dengan caramelakukan
pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bias
dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi
kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.Mengingat tugas kita sebgaai tim medis
adlaah salah satunya memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat
maka didalam makalah ini kami akan membahas tentang “Promosi Kesehatan”

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.


Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati antara lain bahwa
diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental
bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial
ekonominya. Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih
dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya reformasi di bidang
kesehatan untuk mengatasi ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan
antar golongan
b. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Promosi Kesehatan?
2. Apa Defenisi Dari Dewasa?
3. Batasan-Batasan dari Dewasa Bagaiamana?
4. Bagaimana Dewasa Muda,Menengah dan Lanjut?
5. Bagaimana Promosi Kesehatan Pada Dewasa Muda,Menengah dan Lanjut?

c. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Makna Promosi Kesehatan
2. Untuk Mengetahui Defenisi Dari Dewasa itu Sendiri
3. Untuk Mengetahui Batasan-Batasan dari Dewasa
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Dewasa Muda,Menengah dan Lanjut
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Promosi Kesehatan Pada Dewasa Muda,
Menengah dan Lanjut?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Promosi Kesehatan

Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa Promosi Kesehatan adalah proses


yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan
mereka (Health promotion is the process of enabling people to increase control over,
and to improve, their health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah
kesadaran di dalam diri orang-orang tentang pentingnya kesehatan bagi mereka
sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan diri
mereka.

Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan


berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat
kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran
bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada
gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif
(Taylor, 2003).

Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan program


kebiasaan kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia (Taylor,
2003). Dalam hal ini, orang-orang yang sehat maupun mereka yang terkena penyakit,
semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi kesehatan. Kemudian, promosi
kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupan, dalam keluarga, sekolah,
tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan
kesehatan.Menurut Green dan Ottoson (dalam Iqi, 2008), promosi kesehatan adalah
kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan
peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan
kesehatan

2. Definisi Dewasa
Istilah dewasa mempunyai pengertian yang banyak. Menurut Knowles (1979),
orang dewasa tidak hanya dilihat dari segi biologis semata, tetapi juga dari segi sosial,
dan psikologis. Dari segibiologis, seseorang dikatakan telah dewasa apabila ia telah
mampu melakukan reproduksi. Secara sosial seseorang disebut dewasa apabila ia
mampu melakukan peran-peran sosial yang biasanya diperankan kepada orang dewasa.
Secara psikologis, seseorang dikatakan dewasa apabila ia telah memiliki tanggung
jawab terhadap kehidupan dan keputusan yang diambil. Dengan demikian orang dewasa
diartikan orang yang telah memiliki kematangan fungsi-fungsi biologis, sosial, dan
psikologis dalam segi-segi pertimbangan, tanggung jawab, dan peran dalam kehidupan
(Sungkono, 2012).
Ditinjau dari segi umur, bahwa yang disebut dewasa itu dimulai sejak menginjak
usia 20 tahun (meskipun belum menikah) atau sejak seseorang menikah (meskipun
belum berusia 20 tahun). Lebih lanjut Havighust membagi masa dewasa menjadi tiga
fase, yaitu masa dewasa awal 18 – 30 tahun, masa dewasa pertengahan 30 – 55
tahun, dan masa dewasa akhir 55 tahun lebih (Armin, 2002).

3. Batasan Dewasa

Menurut Hurlock (1968) masa dewasa dibagi menjadi 3 periode, yaitu:

a. Masa Dewasa Awal (Dewasa Muda)

Masa dewasa awal atau Early Adulthood adalah seseorang yang berusia antara
18 atau 20 tahun sampai 40 tahun. Secara biologis merupakan masa puncak
perumbuhan fisik yang prima dan usia tersehat dari populasi manusia secara
keseluruhan (healthiest people in population) karena didukung oleh kebiasaan-
kebiasaan positif (pola hidup sehat). Secara psikologis, cukup banyak yang kurang
mampu mencapai kematangan akibat banyaknya masalah dihadapi dan tidak mampu
diatasi baik sebelum maupun setelah menikah, misalnya: mencari pekerjaan, jodoh,
belum siap menikah, masalah anak, keharmonisan keluarga, dll.

Tugas-tugas perkembangan (development task) pada usia ini meliputi:


pengamalan ajaran agama, memasuki dunia kerja, memilih pasangan hidup,
memasuki pernikahan, belajar hidup berkeluarga, merawat dan mendidik anak,
mengelola rumah tanggga, memperoleh karier yang baik, berperan dalam
masyarakat, mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
b. Masa Dewasa Madya/Setengah Baya/Paruh Baya

Masa Dewasa Madya/Setengah Baya atau Midle Age adalah seseorang yang
berusia antara 40 - 60 tahun. Aspek fisik sudah mulai agak melemah, termasuk fungsi-
fungsi alat indra, dan mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang belum pernah
dialami (rematik, asam urat, dll). Tugas-tugas perkembangan meliputi: memantapkan
pengamalan ajaran agama, mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara,
membantu anak remaja belajar dewasa, menerima dan menyesuaikan diri dengan
perubahan pada aspek fisik, mencapai dan mempertahankan prestasi karier,
memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa.
c. Masa Dewasa Lanjut/Masa Tua
Masa Dewasa Lanjut/Masa Tua atau Old Age adalah seseorang yang berusia 60 tahun
hingga akhir kehidupannya atau sampai mati. Ditandai dengan semakin melemahnya
kemampuan fisik dan psikis (pendengaran, penglihatan, daya ingat, cara berpikir dan
interaksi sosial). Tugas-tugas perkembangan meliputi : Lebih memantapkan diri dalam
pengamalan ajaran-ajaran agama. Mampu menyesuaikan diri dengan: menurunnya
kemampuan fisik dan kesehatan, masa pensiun, berkurangnya penghasilan dan kematian
pasangan hidup. Membentuk hubungan dengan orang seusia dan memantapkan
hubungan dengan anggota keluarga.

4. Dewasa Muda (20-40 tahun)

4.1 Tahap Perkembangan

Dewasa muda disebut sebagai individu yang matur. Mereka sudah dapat memikul
tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan mengharapkan hal uang sama dari
orang lain. Mereka menghadapi berbagai tugas dalam hidup dengan sikap realistis dan
dewasa, membuat keputusan dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut.

1) Perkembangan Fisik

Individu berada pada kondisi fisik yang prima diawal usia 20a-an. Semua sistem
pada tubuh(seperi kardio vaskuler, pengelihatan, pendengaran dan reproduktif) juga
berfungsi pada efesiensi puncak. Perubahan fisik pada tahap ini minimal, berat badan
dan massa otot dapat berubah akikab diet dan olah raga.
2) Perkembangan Psikososial

Individu dewasa muda, menghadapi sejumlah pengalaman serta perubahan gaya


hidup yang baru saat beranjak dewasa, mereka harus membuat pilihan mengenai
pendidikan, pekerjaan, perkawinan, memulai rumah tangga, dan untuk membesarkan
anak. Tanggungjawab sosial meliputi membentuk hubungan pertemanan yang baru dan
menjelani beberapa kegiatan di masyarakat.

Beberapa perkembangan psikososial pada dewasa muda, yaitu:

a. Berada pada tahap genital, yaitu ketika energi diarahkan unutk mencapai
hubungan seksual yang matur (mengacu pada teori Freud)
b. Memiliki tugas perkembangan berikut, mengacu pada pemikiran Havighurst:
 Memilih pasangan;
 Belajar untuk hidup bersama pasangan;
 Membentuk sebuah keluarga;
 Membesarkan anak;
 Mengatur rumah tangga;
 Memulai suatu pekerjaan;
 Memikul tanggung jawab sebagai warga negara;
 Menemukan kelompok sosial yang cocok.
3) Perkembangan Kognitif

Piaget meyakini bahwa struktur kognitif sempurna terjadi kurang lebih sejak
usia 11-15 tahun. Sejak periode tersebut, operasi formal(contoh: membuat hipotesis)
menandakan pemikiran selama massa dewasa, egosentrismenya terus berkurang.
Mereka mampu memahami dan menyeimbangkan argumen yang diciptakan oleh logika
dan emosi.

4) Perkembangan Moral

Pada periode ini, individu mampu memisahkan diri dari pengharapan dan
aturan-aturan orang lain, dan mendefinisikan moralitas terkait prinsip moral. Saat
mempersepsikan konflik dengan norma dan hukum masyarakat, mereka membuat
penilaian berdasarkan prinsip pribadi mereka.
5) Perkembangan Spiritual

Pada periode ini, individu berfokus pada realitas. Individu dewasa yang berusia 27
tahun dapat mengemukakan pertanyaan yang bersifat filosofi mengenai spiritualitas dan
menyadari akan hal spiritual tersebut. Ajaran-ajaran agama yang diperoleh semasa kecil,
sekarang dapat diterima/didefenisikan kembali.

4.2 Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan yang muncul dan seringkali ditemui pada kelompuk usia ini meliputi
kecelakaan, bunuh diri, penyalahgunaan zat, hipertensi, penyakit menular seksual
(PMS), penganiayaan terhadap wanita dan keganasan tertentu.

1. Kecelakaan

Cedera tak-disengaja(terutama tabrakan kendaraan bermotor) merupakan


penyebab kematian utama pada kelompok usia 1-44 tahun. Oleh sebab itu pendidikan
mengenai tindakan kewaspadaan keselamatan dan pencegahan kecelakaan merupakan
peran utama perawat dalam meningkatkan kesehatan orang dewasa muda.

2. Bunuh Diri

Bunuh diri merupakan penyebab kelima kematian pada individu dewasa muda di
AS(Murray & Zentner, 2001 dalam Kozier dkk, 2011).Secara umum, tindakan bunuh
diri disebabkan oleh ketidakmampuan individu dewasa muda untuk menghadapi
berbagai tekanan, tanggung jawab, dan tuntutan di masa dewasa.

Peran perawat dalam mencegah upaya bunuh diri meliputi mengidentifikasi


perilaku yang mengindikasikan masalah potensial: depresi; berbagai keluhan fisik
seperti penurunan berat badan, gangguan tidur, dan gangguan pencernaan; penurunan
minat dalam peran sosial dan pekerjaan, serta seringnya individu mengurung diri;
menyediakan informasi mengenai tanda awal bunuh diri dalam program pendidikan.
Apabila terindentifikasi berisiko melkukan bunuh diri maka harus dirujuk ke profesional
kesehatan jiwa atau pusat penenangan kritis.
3. Hipertensi

Masalah ini dipengaruhi oleh faktor keturunan, merokok, obesitas, diet tinggi-
natrium, dan tingkat stres yang tinggi.

4. Penyalahgunaan Zat

Penyalahgunan zat merupakan ancaman utama terhadap kesehatan individu


dewasa muda. Alkohol, mariyuana, amfetamin, dan kokain misalnya, dapat
menimbulkan perasaan bahagia pada individu yang memiliki masalah penyesuaian dan
akan berakibat buruk pada masalah kesehatan di kemudian hari. Sebagai contoh,
penyalahgunaan obat selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan pada janin,
penggunaan alkohol dalam waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit berbahaya.

Strategi perawat berkaitan penyalahgunaan obat meliputi penyuluhan tentang


komplikasi penggunaan obat itu, upaya pengubahan sikap individu terhadap
penyalahgunaan obat, dan konseling tentang berbagai masalah yang menyebabkan
penyalahgunaan obat.

5. Penyakit Menular Seksual (PMS)

PMS, seperti AIDS, sifilis, gonore merupakan jenis infeksi yang umum terjadi
pada individu dewasa muda. Fungsi perawat disini terutama sebagai pendidik.

6. Penganiayaan terhadap Wanita

Masalah ini terjadi pada keluarga di seluruh tingkat sosioekonomi. Kondisi stres
yang memicu keluarga untuk melakukan penganiayaan meliputi masalah keuangan,
perpisahan keluarga dan dukungan masyarakat, serta isolasi fisik dan sosial.

Perawat yang menangani wanita tersebut harus (a) memiliki komunikasi terbuka
yang mendorong mereka mengemukakan masalahnya; (b) membantu mereka
meningkatkna harga dirinya; (c) terus mendikung dan mendidik wanita agar memahamo
sebab dan akibat perilaku kekerasann dan penganiayaan.
7. Keganasan

Masalah keganansan yang sering muncul pada pria usia 20-34 tahun adalah
kanker testis. Pemeriksaan testis harus diadakan sebulan sekali sebagai identifikasi dini
terjadinya kanker skrotum(Barkauskas dkk, 2002 dalam Kozier, 2011).Sedangkan pada
wanita adalah kanker payudara yang meningkat setelah usia 30 tahun. Kanker payudara
merupakan penyebab kematian utama yang terjadi pada wanita.

4.3 Pengkajian Perkembangan Dewasa Muda/Dewasa Awal

Beberapa pedoman pengkajian perkembangan dewasa muda antara lain:

1. Perkembangan Fisik
 Menunjukkan berat badan dalam rentang normal sesuai usia dan jenis
kelamin
 Memperlihatkan tanda-tanda vital dalam rentang normal sesuai usia dan
jenis kelamin
 Mendemonstrasikan kemampuan penglihatan dan pendengaran dalam
rentang normal
 Mengemukakan pengetahuan dan sikap yang sesuai mengenai seksualitas
2. Perkembangan Psikososial
 Merasa bebas dari orang tua
 Memiliki konsep diri yang realistisMenyukai diri sendiri dan arah kehidupan
yang berjalan
 Berinteraksi baik dengan keluarga
 Mampu menghadapi stress akibat perubahan dan pertumbuhan
 Memiliki ikatan yang terbina dengan baik bersama orang-orang yang berarti
 Memiliki kehidupan sosial yang berarti
 Menunjukkan tanggung jawab emosi, sosial, dan ekonomi dalam kehidupan
pribadi
 Memiliki serangkaian nilai-nilai yang membimbing perilaku
3. Perkembangan Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
 Memiliki gaya hidup yang sehat
4.4 Promosi Kesehatan Pada Dewasa Awal/Dewasa Muda (20-40 Tahun)

Promosi Kesehatan untuk Dewasa Muda


Tes dan Skrining Kesehatan Keamanan
 Pemeriksaan rutin (setiap 1- 3  Tindakan perlindungan terhadap
tahun untuk wanita; setiap 5 tahun sinar matahari
untuk pria)  Tindakan keselamatan di tempat
 Imunisasi seusai rekomendasi, kerja
seperti booster tetanus-difteria  Dukungan keselamatan di air (mis.,
 Pemeriksaan gigi secara teratur tidak boleh menyelam di air yang
(mis., setiap tahun) dangkal)
 Penyaringan penglihatan dan Nutrisi dan Olahraga
pendengaran secara berkala  Pentingnya asupan zat besi yang
 Pemeriksaan payudara profesional kuat dalam diet
setiap 1-3 tahun  Faktor nutrisi dan olahraga yang
 Pemeriksaan Papanicolaou smear dapat menyebabkam penyakit
setiap tahun atau saat mulai kardiovaskular (mis., obesitas,
aktivitas seksual asupan kolesterol dan lemak,
kurang olahraga)

 Pemeriksaan testikular sendiri Interaksi Sosial


setiap bulan  Mendukung hubungan personal
 Skrining, untuk penyakit yang mendorong diskusi mengenai
kardiovaskular (mis., tes kolesterol perasaan, kekhawatiran dan rasa
setiap 5 tahun apabila hasilnya takut
normal; rekanan darah untuk  Menyusun tujuan jangka panjang
mendeteksi hipertensi; nilai dasar dan pendek mengenai pilihan
EKG pada usia 35 tahun untuk pria pekerjaan dan karier
 Uji kulit untuk tuberkulosis setiap
2 bulan

5. Dewasa Menengah/Paruh Baya (40-65 tahun)

5.1 Tahap Perkembangan

1) Perkembangan Fisik
Pada perkambangan ini, banyak berubahan fisik yang terjadi, antara lain sebagai
berikut:
a. Penampilan
Rambut mulai tipis dan beruban, kelembapan kulit berkurang, muncul kerutan
pada kulit, jaringan lemak diretribusikan kembali sehingga menyebabkan deposit lemak
di area abdomen.
b. Sistem Muskuloskeletal

Massa otot skeletal berkurang sekitar usia 60-an. Penipisan diskus interverbal
menyebabkan penurunan tinggi badan sekitar 1 inci. Kehilangan kalsium dari jaringan
tulang lebih sering terjadi pada wanita pasca menstruasi. Otot tetap tetap bertumbuh
sesuai penggunaan.

c. Sistem kardiovaskular

Pembuluh darah kehilangan elastisitasnya dan menjadi lebi tebal

d. Presepsi sensori

Ketajaman visual menurun, seringkali terjadi diakhir usia 40-an, khususnya


untuk pengelihatan dekat(presbiopia). Ketajaman pendengaran untuk suara frekuansi
tinggijuga menurun(presbikusis), khususnya pada pria. Sensasi perasa juga berkurang.

e. Metabolisme

Metabolisme lambat, menyebabkan kenaikan berat badan

f. Sistem pencernaan

Penurunan tonus usus besar secara bertahap dapat menyebabkan kecendrungan


terjadinya konstipasi pada individu.

g. Sistem perkemihan

Unit nefron berkurang selama periode ini, dan laju filtrasi glomelurus menurun.

h. Seksualitas

Perubahan hormonal terjadi pada pria maupun wanita.

2) Perkembangan Psikososial
Menurut havighurst, individu paruh baya memiliki tugas perkembangan
psikososial sebagai berikut:

1. Memenuhi tanggung jawab sebagai warga negara dewasa dan tanggung jawab
sosial;
2. Membangun dan mempertahankan standar ekonomi hidup;
3. Membantu anak yang beranjakremaja untuk menjadi individu dewasa yang
bahagia dan bertanggung jawab;
4. Mengembangkan berbagai aktivitas untuk mengisi waktu luang;
5. Berinteraksi dengan pasangan sebagai seorang individu;
6. Menerima dan menyesuaikan perubahan fisk di masa paruh baya;
7. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang mulai lansia.
3) Perkembangan Kognitif

Kemampuan kognitif dan intelektual di masa paruh baya tidak banyak


mengalami perubahan. Proses kognitif meliputi waktu rekreasi, memori, persepsi,
pembelajaran, pemecahan masalah, dan kreativitas.

4) Perkembangan Moral

Pada tahap ini, individu perlu memiliki pengalaman yang luas tentang pilihan
moral personal serta tanggung jawab.

5) Perkembangan Spiritual

Pada tahap ini, individu dapat memandang “kebenaran” dari sejumlah sudut
pandang. Mereka cenderung tidak terlalu fanatik terhadap keyakinan agam, dan agama
seringkali membrikan lebih banyak kenyamanan pada diri individu di masa ini
dibandingkan sebelumnya. Individu kerap kali bergantung pad akeyakinan spiritual
untuk membantu mereka menghadapi penyakit, kematian, dan tragedi.

5.2 Masalah Kesehatan

Resiko munculnya masalah kesehatan pada kelompok usia ini lebih besar daripada
kelompok usia dewasa muda, antara lain:
1. Kecelakaan

Faktor perubahan fisiologis, dan kekhawatiran terhadap tanggung jawab


personal dan pekerjaan dapat meningkatkan angka kecelakaan pada individu paruh
baya, terutama kecelakaan kendaraan bermotor.

2. Kanker

Kanker merupakan penyebab kematian kedua para individu yang berusia antara
25 dan 64 tahun di AS. Pria memiliki insiden penyakit kanker paru dan kandung kemih
yang tinggi. Pada wanita, penyakit kanker payudara menempati posisi tertinggi, diikuti
kanker kolon dan rektum, uterus, dan kanker paru.

3. Penyakit Kardiovaskular

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama di AS. Faktor


penyebabnya meliputi merokok, obesitas, hipertensi, diabetes melitus, gaya hidup
kurang gerakriwayat keturunan atau riwayat kematian mendadak pada ayah saat berusia
kurang dari 55 tahun atau ibu saat berusia kurang dari 65 tahun, serta faktor usia
individu.

4. Obesitas

Obesits merupakan faktor resiko untuk banyak penyakit kronis seperti dibaetes
dan hipertensi. Klien harus mencegah obesitas dengan mengurangi asupan kalori dan
berolahraga secara teratur.

5. Alkoholisme

Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan masalah


pengangguran, keretakan dalam rumah tangga, kecelakaan, dan berbagai penyakit.

6. Perubahan Kesehatan Mental

Stresor perkembangan, seperti menopause, penuaan, dan masa pensiun yang


semakin dekat, serta stresor situasional, seperti perceraian, pengangguran, dan kematian
pasangan, dapat memicu peningkatan depresi di masa paruh baya. Klien dapat
memperoleh manfaat dari kelompok pendukung atau terapi individu untuk mengatasi
masalah ini.

5.3 Pengkajian Perkembangan Dewasa Menengah/Paruh Baya

Beberapa pedoman pengkajian perkembangan dewasa menengah/paruh baya antara lain:

1) Perkembangan Fisik
 Menunjukkan berat badan dalam rentang normal sesuai usia dan jenis
kelamin
 Memperlihatkan tanda-tanda vital sesuai usia dan jenis kelamin
 Mendemonstrasikan kemampuan penglihatan dan pendengaran dalam
rentang normal
 Menunjukkan pengetahuan dan sikap yang tepat tentang seksualitas(missal
tentang menopause)
2) Perkembangan Psikososial
 Menerima kondisi tubuh yang mengalami penuaan
 Merasa nyaman dan menghargai diri sendiri
 Menikmati kebebasan yang baru untuk hidup mandiri
 Menerima perubahan peran dalam keluarga(misal memiliki anak remaja dan
orang tua yang lanjut usia)
 Berinteraksi dengan baik dan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama
bersama pasangan hidup
 Memiliki filosofi hidup yang bermakna
3) Perkembangan Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
 Menjalin praktik kesehatan preventif

5.4 Promosi Kesehatan Pada Dewasa Menengah/Paruh Baya (40-65 Tahun)

Promosi Kesehatan untuk Paruh Baya


Tes dan Skrining Kesehatan  Tindakan keamanan dirumah;
 Pemeriksaan fisik rutin (setiap mempertahankan lorong dan
tahun untuk wanita;setiap 2-3 tahun tangga tetap terang dan tidak
atau sesuai petunjuk dokter untuk penuh dengan barang-barang.
pria) Menggunakan alat defector
 Imunisasi sesuai anjuran,seperti asap,memakai kaset,anti-gelincir
booster tetanus setiap 10 tahun dan dan susur tangan di kamar mandi
vaksinasi influenza serta Nutrisi dan Olahraga
pneumokokus  Pentinya,asupan protein,kalsium,
 Pemeriksaan gigi secara dan vitamin D yang cukup dalam
berkala(mis,,setiap tahun) diet
 Pemeriksaan tonometri untuk  Faktor nutrisi dan olahraga yang
melihat adanya tanda-tanda dapat mengakibatkan penyakit
glaucoma atau penyakit mata lain kardiovaskular
setiap 2-3 tahun atau setiap tahun (mis,,obesitas,asupan kolesterol
apabila diindikasikan dan lemak, kurang giat
 Pemeriksaan payudara sendiri berolahraga)
seperti pada individu dewasa muda  Program olahraga yang
dan di hari pertama setiap bulan menekankan pada keterampilan
sesudah menopause dan koordinasi
 Pemeriksaan testis sendiri setiap Interaksi Sosial
bulan  Kemungkinan munculnya krisis di
 Skrining untuk penyakit masa paruh baya;dukung untuk
kardiovaskuler (mis,,pengukuran diskusi mengenai
tekanan darah;pemeriksaan EKG perasaan,kekawatiran, dan rasa
dan kolesterol sesuai petunjuk takut
dokter)  Menyediakan waktu untuk
 Skrining untuk kanker mengembangkan dan meninjau
kolorektal,payudara,uterus, dan minat sebelumnya
prostat  Merancanakan masa pension
 Skrining untuk tuberculosis setiap (keuangan dan berbagai kegiatan
2 tahun selingan yang mungkin di
Keamanan lakukan),jika perlu bersama
 Dukungan keselamatan kendaraan pasangan
bermotor,khususnya saat  Menyusun tujuan jangka panjang
berkendara di malam hari dan pendek mengenai pilihan
 Tindakan keselamatan di tempat pekerjaan dan karier
kerja

6. Dewasa Tua/Lansia (Lebih dari 65 tahun)

6.1 Tahap Perkembangan


1) Perkembangan Psikososial

Menurut Erikson, tugas perkembangan di masa inia dalah integritas ego versus
putus asa. Seseorang yang mencapai integritas ego memandang kehidupan dengan
perasaan utuh dan meraih kepuasan dari keberhasilan yang dicapai di masa lalu. Mereka
memandang kematian sebagai akhir kehidupan yang dapat diterima. Sebaliknya, orang
yang putus asa sering kali merasa pilihannya salah dan berharap dapat mengulang
kembali waktu.

Tugas perkembangan lansia menurut Peck tahun 1968, antara lain:

a. Usia 65-75 tahun


 Menyesuaikan diri dengan kesehatan dan kekuatan fisik yang menurun
 Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan penghasilan yang menurun
 Menyesuaikan diri dengan kematian orang tua, pasangan, dan teman
 Menyesuaikan diri dengan hubungan yang baru bersama anak-anak yang sudah
dewasa
 Menyesuaikan diri dengan waktu luang
 Menyesuaikan diri dengan respons fisik dan kognitif yang melambat
b. Usia 75 tahun atau lebih
 Beradaptasi dengan situasi “hidup sendiri”
 Menjaga kesehatan fisik dan mental
 Menyesuaikan diri dengan kemungkinan tinggal di panti jompo
 Tetap berhubungan dengan anggota keluarga lain
 Menemukan makna hidup
 Mengurus akan kematiannya kelak
 Tetap aktif dan terlibat dalam aktivitas
 Membuat perencanaan hidup yang memuaskan seiring penuaan

2) Perkembangan Kognitif

Perubahan pada struktur kognitif berlangsung seiring bertambahnya usia.


Diyakini bahwa terjadi penurunan jumlah neuron yang progresif. Selain itu, aliran darah
ke otak menurun, dan metabolisme otak melambat. Penurunan intelektual umumnya
mnecerminkan proses penyakit, seperti arterosklerosis.Pada lansia, proses penarikan
informasi dari memori jangka panjang dapat menjadi lebih lambat. Lansia cenderung
melupakan kejadian yang baru saja berlalu. Dan mereka memerlukan waktu yang lebih
banyak dalam belajar.

3) Perkembangan Moral

Kebanyakan lansia berada pada tingkat prakonvensional perkembangan moral, mereka


mematuhi setiap aturan agar tidak menyakiti atau menyusahkan orang lain. Sedangkan
pada tingkat konvensional, mereka mengikuti kaidah sosial yang berlaku sebagai
respons terhadap harapan orang lain.

4) Perkembangan Spiritual

Carson (1989) mengemukakan bahwa agama “memberi makna baru bagi lansia,
yang dapat memberikan kenyamanan, penghiburan, dan penguatan dalam kegiatan
keagamaan”. Banyak lansia memiliki keyakinan agama yang kuat dan terus menghadiri
pertemuan atau ibadah keagamaan. Keterkaitan lansia dalam hal keagamaan kerap
membantu mereka dalam mengatasi berbagai masalah yang nerkaitan dengan makna
hidup, kesengsaran, atau nasib baikMasalah Kesehatan

6.2 Masalah kesehatan PadaLansia

1. Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan merupakan fokus perhatian utama bagi lansia. Healthy


People 2010 melaporkan bahwa sebanyak 87% dari seluruh kasus fraktur yang terjadi
pada lansia di atas 65 tahun disebabkan oleh insiden jatuh. Karena penurunan fungsi
penglihatan, refleks yang semakin lambat, dan kondisi tulang yang rapuh, lansia harus
selalu berhati-hati pada saat menaiki anak tangga, menegmudikan mobil, dan bahkan
saat berjalan.

2. Penyakit Ketunadayaan Kronik

Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan fungsi yang serius, seperti artritis,
osteoporosis, penyakit jantung, stroke, perubahan penglihatan dan pendengaran,
pneumonia, fraktur, trauma akibat jatuh, atau insiden lainnya yang menyebabkan
masalah kesehatan kronis.

3. Penyalahgunaan Obat

Lansia yang menderita suatu jenis penyakit kronis lebih kerap memerlukan obat-
obatan. Kerumitan yang ditemui dalam pemberian obat itu secara mandiri dapat
menimbulkan berbagai situasi penggunasalahan, seperti mengonsumsi obat terlalu
banyak atau terlalu sedikit, mengonsumsi obat bersama alkohol, mengonsumsi obat
resep bersama obat bebas, atau mengonsumsi obat milik orang lain tanpa sengaja.

4. Alkoholisme

Mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun membawa pengaruh buruk pada


semua sistem tubuh, menyebabkan kerusakan progresif pada hati dan ginjal, merusak
lambung dan organ lain yang terkait, serta memperlambat respons mental yang kerap
mengakibatkan kecelakaan dan kematian.

5. Demensia

Demensia merupakan proses yang membahayakan dan berlangsung lambat,


yang mengakibatkan hilangnya fungsi kognitif secara progresif. Tipe dimensia yang
paling sering ditemui adalah penyakit Alzheimer.

6. Penganiayaan Lansia

Penganiayaan lansia yang paling sering terjadi adalah pada wanita di atas usia 75
tahun yang mengalami gangguan fisik atau mental dan bergantung pada pelaku dalam
perawatan diri. Penganiayaan dapat berupa penganiayaan fisik, psikologis, atau emosi;
penganiayaan seksual; penganiayaan keuangan; dan pelanggaran terhadap HAM.

Secara psikologis, lansia dapat mengalami kekerasan verbal, ancaman, penghinaan, atau
ejekan. Penganiayaan atau pengabaian lansia dapat terjadi di rumah pribadi,
penampungan lansia, rumah sakit, atau fasilitas layanan jangka panjang.

6.3 Pengkajian Perkembangan Dewasa Tua/Lanjut Usia


Pedoman pengkajian perkembangan dewasa tua/lansia antara lain:

1. Perkembangan Fisik
 Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis(misal penampilan, persepsi)
 Menyesuaikan gaya hidup dengan energy dan kemampuan yang menurun
 Menjaga agar tanda-tanda vital(khususnya tekanan darah) tetap normal sesuai
usia dan jenis kelamin
2. Perkembangan Psikososial
 Mengatur masa pension dalam cara yang memuaskan
 Berpatisipasi dalam kegiatan sosial dan rekreasi
 Memandang kehidupan sebagai hal yang berharga
 Memiliki harga diri yang tinggi
 Menerima dan menyesuaikan diri dengan kematian orang terdekat
3. Perkembangan Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
 Melakukan praktik sehat terkait nutrisi, olahraga, rekreasi dan pola tidur
 Memiliki kemampuan personal untuk merawat diri sendiri atau untuk
memperoleh bantuan dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari

6.4 Promosi Kesehatan Pada Dewasa Lanjut/Lansia (Diatas 65 Tahun)

Promosi Kesehatan untuk Lanjut Usia


Tes dan Skrining Kesehatan  Foktor nutrisi dan olahraga
 Seperti pada individu paruh yang dapat menyebabkan
baya penyakit kardiovaskular (mis.,
Keamanan obesitas, asupan kolesterol dan
 Tindakan keselamatan di rumah lemak, kurang olahraga
guna mencegah bahaya jatuh,  Program olahraga moderat yang
kebakaran, terbakar, luka bakar, dilakukan secara teratur guna
dan tersengat listrik. mempertahankan mobilitas
 Dukungan keselamatan sendi, tonus otot, don kalsifikasi
berkendara, terutama saat tulang
mengemudi di malam hari Interaksi Sosial
 Tindakan kewaspadaan untuk  Kegiatan intelektual dan
mencegah kecelakaan pada rekreasi pendukung
pejalan kaki  Hubungan personal pendukung
 yang membantu upayadiskusi
mengenai perasaan,
Nutrisi dan Olahraga kekhawatiran, dan rasa takut
 Pentingnya diet seimbang  Ketersediaan pusat komunitas
dengan jumlah kalori yang lebih sosial dan program- program
sedikit untuk mengakomodasi bagi lansia
laju metabolik yang lebih Eliminasi
rendah serta aktivitas fisik yang  Pentingnya serat yang adekuat
menurun dalam diet, olahraga yang cukup,
 Pentingnya vitamin D dan dan cairan sedikitnya 8 gelas
kalsium dalam jumlah yang sehari untuk mencegah
mencukupi guna mencegah konstipasi
osteoporosis
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas, kami menyimpulkan bahwa pada


dewasa memiliki tiga fase yaitu fase dewasa awal/dewasa muda (20-40 Tahun),
menengah/Paruh Baya (40-65 Tahun), dan tua/Lanjut Usia (Diatas 65 Tahun). Dari
masing-masing fase tersebut terdapat tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi
oleh individu yang terlibat. Jika individu tidak dapat melaksanakan tugas-tugas
perkembangannya dengan baik maka tugasnya dalam tahap perkembangan selanjutnya
akan terganggu. Peran seorang perawat disini sangat penting, Perawat harus memahami
setiap proses perkembangan manusia, terutama pada fase dewasa ini. Perawat juga
harus bisa melakukan pengkajian terhadap perkembangan serta promosi kesehatan
untuk setiap fasenya dengan Baik

2. Saran

Berdasarkan pembahasan di atas, penulis memberi ingin memberi saran antara


lain sebagai berikut:

 Agar perawat dapat memahami setiap proses pertumbuhan dan perkembangan


dari masing-masing fase orang dewasa.
 Kepada tema-teman mahasiswa keperawatan agar dapat menggali pengetahuan
lebih dalam lagi mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada fase dewasa ini
sehingga dapat memiliki pedoman pengajaran lebih banyak lagi dalam
menerapkan penegetahuan kita di lapangan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

 Kozier.Erb.Berman.Snyder.2010. Buku Fundamental Keperawatan. Ed. 7.


Vol.1.Jakarta:EGC
 Santrok.John W.2002. Life Span Development: Perkembangan Masa
Hidup,Ed.5.Jilid 2. Jakarta:Erlangga
 Suprijanto.2009. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta:PT.Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai