Anda di halaman 1dari 37

LEMBAR PENGESAHAN

Keputusan Direktur Utama No 102/KEP/XVI/8/2015

Tentang

PANDUAN HIGH ALERT MEDICATION


(OBAT-OBATAN DENGAN KEWASPADAAN TINGGI)
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

Disusun oleh :

( Siti Aisyah, Ssi. Apt )


Manajer Farmasi dan Sterilisasi

Disetujui oleh :

( Dr. Umi Sjarqiah, Sp. KFR )


Autorized Person

Ditetapkan oleh :

( Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp. A )


Direktur Utama

i
ii
KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
Nomor : 102/KEP/XVI/08/2015

Tentang

PANDUAN HIGH ALERT MEDICATION


(OBAT-OBATAN DENGAN KEWASPADAAN TINGGI)
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih (RSIJCP).


Menimbang : a. bahwa Obat High Alert adalah Obat-obat yang memiliki risiko tinggi
untuk menyebabkan atau menimbulkan adanya komplikasi atau
membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan pada
penggunaan (dosis, Interval dan pemilihannya).
b. bahwa peningkatan kewaspadaan terhadap obat-obatan berisiko tinggi
(High Alert Medication) merupakan salah satu Sasaran Keselamatan
Pasien dalam upaya peningkatan mutu keselamatan pasien di rumah
sakit.
c. bahwa untuk mencapai sebagaimana dimaksud dalam butir di atas
dipandang perlu menetapkan Panduan High Alert Medication (Obat-
obatan dengan Kewaspadaan Tinggi) di RSIJCP yang ditetapkan dalam
suatu Keputusan Direktur Utama.

Mengingat : 1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 58 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Farmasi Rumah Sakit.

ii
6. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
No. HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.
7. Keputusan Badan Pelaksana Harian (BPH) RSIJ No.
020/KEP/I.6.AU/D/2015 tanggal 16 Juni 2015 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
8. Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 235/KEP/I.0/D/2013
tanggal 12 Desember 2013 tentang Penetapan Direksi RSIJCP masa
Jabatan 2013 – 2017.
9. Keputusan Direktur Utama No. 087/KEP/XVI/8/2015 tanggal 27
Agustus 2015 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi Rumah Sakit Islam
Jakarta Cempaka Putih.
10. Keputusan Direktur Utama No. 100/KEP/XVI/8/2015 tanggal 27
Agustus 2015 tentang Kebijakan Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIJCP TENTANG PANDUAN HIGH ALERT


MEDICATION (OBAT-OBATAN DENGAN KEWASPADAAN TINGGI) dengan
ketentuan sebagai berikut :
Pertama : Memberlakukan Panduan High Alert Medication (Obat-Obatan Dengan
Kewaspadaan Tinggi) sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini.
Kedua : Panduan High Alert Medication (Obat-Obatan Dengan Kewaspadaan
Tinggi) ini harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di RSIJCP.

iii
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Jakarta


pada tanggal : 12 Dzulqaidah 1436 H.
27 Agustus 2015 M.

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A.


Direktur Utama

Tembusan :
1. Anggota Direksi.
2. Asdir Medis & PKL.
3. Asdir Keperawatan.
4. Ketua Panitia Akreditasi RSIJCP Versi 2012.
5. Ka. Komite Mutu dan Manajemen Risiko.
6. Manajer Farmasi dan Sterilisasi.
7. Manajer Rawat Inap.
8. Manajer Rawat Jalan.
9. Manajer Yanmedsus.
10. Manajer Logistik

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan izin Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan Panduan High Alert Medication Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.

Penyusunan Panduan ini dimaksudkan sebagai petunjuk teknis pelaksanaan untuk


memudahkan dalam penanganan dan pengelolaan obat-obat yang memerlukan
kewaspadaan tinggi di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih agar Patient Safety
dapat terus dapat menjadi perhatian.

Kami mengharapkan Panduan High Alert Medication di Rumah Sakit ini dapat diterapkan
dengan sebaik-baiknya yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi di Rumah
Sakit.

Kami menyadari bahwa Panduan High Alert Medication di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih masih mengandung kekurangan-kekurangan yang asupannya justru kami
harapkan akan datang dari para pemakai.

Demikian segala saran dan masukan yang bersifat membangun dalam meningkatkan
mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih kami terima dengan senang
hati.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penyusun

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................i
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIJCP..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................................vi
BAB I DEFENISI...................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP......................................................................................................2
BAB III TATA LAKSANA.........................................................................................................3
A. PRINSIP TATA LAKSANA HIGH ALERT MEDICATION............................................3
B. PENGELOLAAN HIGH ALERT MEDICATION..........................................................4
C. OBAT HIGH ALERT MEDICATION.........................................................................9
BAB IV DOKUMENTASI.......................................................................................................17
A. DOKUMENTASI..................................................................................................17
B. PELABELAN........................................................................................................17
LAMPIRAN............................................................................................................................19

vi
Lampiran
Keputusan Direktur Utama RSIJCP
Nomor : 102/KEP/XVI/08/2015
Tentang : Panduan High Alert Medication (Obat-obatan dengan Pengawasan)

BAB I
DEFENISI

Beberapa pengertian yang dimaksud dalam panduan ini sebagai berikut :


1. Obat High Alert/ High Alert Medication adalah obat-obat yang memiliki risiko lebih
tinggi untuk menyebabkan/ menimbulkan adanya komplikasi/ membahayakan pasien
secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan
pemilihannya).
2. Elektrolit konsentrat adalah larutan / cairan yang memiliki konsentrasi tinggi / pekat
yang berpotensi menyebabkan KTD apabila terjadi kesalahan.
3. LASA/Look Alike Sound Alike atau NORUM, yaitu obat yang memiliki kemasan yang
mirip atau obat yang memiliki nama yang terdengar mirip. Jadi bagi kita tenaga
kefarmasian yang bekerja di tempat-tempat pelayanan kefarmasian/kesehatan serta
bagi para pasien sendiri perlu berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian atau pembelian obat.

Panduan High Alert Medication 1


BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam panduan ini meliputi :


1. Prinsip Tatalaksana High Alert Medication
2. Pengelolaan High Alert Medication
3. Obat High Alert Medication

Panduan High Alert Medication 2


BAB III
TATA LAKSANA

A. PRINSIP TATA LAKSANA HIGH ALERT MEDICATION


1. Obat high alert harus disimpan di tempat terpisah, akses terbatas, dan diberi
label.

HATI-HATI,
OBAT HIGH ALERT PENGECEKAN GANDA

2. Setiap unit pelayanan Farmasi, depo, gudang Logistik Perbekes, ruang rawat,
dan poliklinik harus memiliki daftar obat high alert dan buku panduan
penanganan high alert.
3. Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusus untuk obat high
alert.
4. Jenis obat yang dimasukkan dalam kategori obat high alert ditetapkan oleh
rumah sakit.
5. Obat-obatan jenis baru dan informasi keselamatan tambahan lainnya akan
ditinjau ulang dalam audit dan revisi obat high alert oleh Panitia Farmasi dan
Terapi.
6. Obat-obatan yang digunakan dalam keadaan emergency medis (misalnya: kondisi
mengancam nyawa yang bersifat gawat darurat) tidak diwajibkan mengikuti
Pedoman dan Prosedur Obat High Alert.
7. Kurangi atau eliminasi kemungkinan terjadinya kesalahan
a. Mengurangi jumlah obat high alert yang disimpan di suatu unit
b. Hindarkan penggunaan obat high alert sebisa mungkin
8. Lakukan pengecekan ganda
9. Minimalisasi konsekuensi kesalahan
a. Pisahkan obat-obat dengan nama atau kemasan yang mirip
b. Minimalisasi instruksi verbal dan hindarkan penggunaan singkatan
c. Batasi akses terhadap obat high alert
d. Gunakan tabel dosis standar (daripada menggunakan dosis perhitungan
berdaarkan berat badan/fungsi ginjal, dimana rentan terjadi kesalahan).

Panduan High Alert Medication 3


B. PENGELOLAAN HIGH ALERT MEDICATION
Lakukan prosedur dengan aman dan hati-hati selama memberikan instruksi
mempersiapkan, memberikan obat, dan menyimpan obat high alert.
1. Peresepan
a. Jangan berikan instruksi hanya secara verbal mengnai obat high alert.
b. Instruksi ini mencakup minimal:
1) Nama Pasien , Nomor. Rekam Medis, dan Tanggal Lahir
2) Tanggal dan waktu instruksi dibuat
3) Nama obat (generik), dosis, jalur pemberian, dan tanggal pemberian
setiap obat.
4) Kecepatan dan atau durasi pemberian obat.
c. Dokter harus mempunyai diagnosis, kondisi dan indikasi penggunaan setiap
obat high alert secara tertulis.
d. Instruksi kemoterapi harus ditulis “Formulir Instruksi Kemoterapi” dan
ditandatangani oleh spesialis onkologi, informasi ini termasuk riwayat alergi
pasien, tinggi badan, berat badan, dan luas permukaan tubuh pasien. Hal ini
memungkinkan perawat atau farmasis untuk melakukan pengecekan ganda
terhadap perhitungan dosis berdasarkan berat badan dan luas permukaan
tubuh.

2. Penyimpanan
a. Obat high alert disimpan di area kantor perawat (nurse Station) kecuali
elektrolit pekat.
b. Untuk Memenuhi kebutuhan High Alert Medication di ruang perawatan
disiapkan oleh bagian farmasi melalui prosedur peresepan.
c. Larutan Elektrolit pekat Tidak disediakan di ruang perawatan kecuali untuk
kebutuhan klinis dapat di stok dalam jumlah terbatas di ruang perawatan
khusus seperti ICU, ICCU UGD, HD, NICU, PICU, dan kamar bedah
penyimpanan dan pemberian harus sesuai dengan persyaratan.
d. Proses pencampuran/pengenceran elektrolit pekat dilakukan oleh Bagian
Farmasi dan selanjutnya diberikan ke pasien oleh perawat.

Panduan High Alert Medication 4


e. Semua tempat penyimpanan harus diberikan label yang jelas dan dipisahkan
dengan obat-obatan rutin lainnya.
f. Setiap kotak/tempat yang berisi obat high alert diberikan label agar
pasien/perawat waspada dan berhati-hati.

Label obat High Alert

Lemari High Alert

g. Infus intravena obat high alert harus diberikan label yang jelas dengan
menggunakan huruf/tulisan yang berbeda dengan sekitarnya.

3. Pemberian Obat
a. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double - check)
terhadap semua obat high alert sebelum diberikan kepada pasien.

b. Pengecekan Ganda Terhadap Obat High Alert.


Tujuan: Identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau
pengecekan ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua)
sebelum memberikan obat dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan
akurasi.

Panduan High Alert Medication 5


1) Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan obat high alert
tertentu/spesifik dan disaat pelaporan penggantian jaga atau saat
melakukan transfer pasien.
2) Pengecekan ganda ini akan dicatat pada rekam medis atau pada catatan
pemberian medikasi pasien.
3) Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang
untuk menginstruksikan, meresepkan atau memberikan obat-obatan
antara lain: perawat, ahli farmasi, dokter.
4) Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas yang berwenang,
teknisi atau perawat lainnya (petugas tidak boleh sama dengan
pengecek pertama).
5) Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda/verifikasi oleh
orang kedua dilakukan dalam kondisi-kondisi seperti berikut:
a) Setiap akan memberikan injeksi obat
b) Untuk infus:
 Saat terapi inisial
 Saat terdapat perubahan konsentrasi obat
 Saat pemberian bolus
 Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien
 Setiap terjadi perubahan dosis obat
6) Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari
dokter.

c. Untuk dosis inisial atau inisiasi infuse baru


1) Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal dibawah ini untuk
mengalami pengecekan ganda oleh petugas kedua:
a) Obat-obatan pasien dengan label yang masih baik
b) Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau
resep/instruksi tertulis dokter.
c) Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
2) Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a) Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi

Panduan High Alert Medication 6


b) Perawat pasien harus menverifikasi bahwa obat yang hendak
diberikan telah sesuai dengan instruksi dokter
c) Obat memenuhi 5 persyaratan.
d) Membaca label dengan lantang kepada perawat untuk
menverifikasi kelima persyaratan ini:
 Obat tepat
 Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan ganda
mengenai perhitunagn dan verifikasi pompa infuse
 Rute pemberian tepat
 Frekuensi/interval tepat
 Diberikan kepada pasien yang tepat
3) Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan / vial obat untuk
memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar
misalnya dosis insulin.
4) Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan
kedua petugas puas bahwa obat telah selesai, lakukanlah pencatatan
pada rekam medis/catatan pemberian medikasi pasien.
5) Petugas kedua harus menulis “dicek oleh” dan diisi oleh nama
pengecek.
6) Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada
pasien.
7) Pastikan infuse obat berada pada jalur/selang yang benar dan lakukan
pengecekan selang infus mulai dari larutan/cairan infuse, pompa,
hingga tempat infeksi selang.
8) Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan pemberian yang
tepat, termasuk ketepatan data berat badan pasien.

d. Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien:


1) Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a) Obat yang diberikan harus memenuhi kelima persyaratan

Panduan High Alert Medication 7


b) Perawatan berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada
perawat sebelumnya untuk menverifikasi kelima persyaratan
(seperti yang telah disebutkan diatas).
2) Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat
telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada bagian pengecekan oleh
perawat di rekam medis pasien.
3) Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien,
memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat yang diberikan,
dosis, dan tujuan (pasien dapat juga berperan sebagai pengecek, jika
kemungkinan).
4) Semua pemberian obat high alert intravena dan bersifat kontinu
diusahakan diberikan melalu pompa infuse iv atau menggunakan syringe
injektor. Pengecualian dapat diberikan pada pasien di Ruang Rawat
Intensive Neonatus (Neonatus Insentive Care Unit-NICU), atau pada
pasien risiko tinggi mengalami kelebihan cairan (volume over-load).
Setiap selang infuse harus diberikan label dengan nama obat yang
diberikan di ujung distal selang dan pada pintu masuk pompa (untuk
mempermudah verifikasi dan meminimalkan kesalahan).
5) Pada suatu emergency, dimana pelabelan dan prosedur pengecekan
ganda dapat menghambat atau menunda penatalaksanaan dan
berdampak negatif pada pasien, perawat atau dokter pertama-tama
harus menentukan dan memastikan bahwa kondisi klinis pasien benar-
benar bersifat emergensi dan perlu ditatalaksana segera sedemikian
rupa sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang
memberikan obat harus menyebutkan dengan lantang semua terapi
obat yang diberikan sebelum memberikannya kepada pasien.

4. Pemberian Obat High Alert Untuk Pediatrik Dan Neonatus


a. Obat high alert pada neonatus dan pediatrik serupa dengan obat-obatan
pada dewasa dan obat-obatan dibawah ini:
A. Regicide (semua jalur pemberian)
B. Chloral hydarte (semua jalur pemberian)

Panduan High Alert Medication 8


C. Insulin (semua jalur pemberian)
D. Infuse dopamin, dobutamin, epinefrin, norepinefrin

b. Pemberian chloral hydarte untuk sedasi:


1) Kesalahan yang sering terjadi:
2) Tidak boleh untuk penggunaan dirumah
3) Monitor semua anak yang diberikan chlorak hydrate untuk sedasi
prooperatif sebelum dan setelah prosedur dilakukan. Buatlah rencana
resusitasi dan pastikan tersedia peralatan resusitasi.
4) Prosedur pemberian obat.
11. Lakukan pengecekan ganda oleh dua orang petugas kesehatan yang
berkualitas (perawat, dokter, ahli farmasi).
12. Berikut adalah konsentrasi standar obat-obatan untuk penggunaan
secara kontinu infus intravena untuk semua pasien pediatric yang
dirawat, PICU dan NICU. Berikan label ‘konsentrasi..........’ untuk
spuit atau botol infus dengan konsentrasi modifikasi.

C. OBAT HIGH ALERT MEDICATION


1. Alkaloid Vinca (Vincristine, Vinblastine, Vinorelbine)
a. Semua dosis vinkristin dan vinblastin disiapkna dan disimpan dalam larutan
10 ml NaCl 0.9% (injeksi).
b. Vinorelbine disiapkan dan disimpan dalam larutan 20 ml NaCl 0.9% (injeksi).
c. Spuit harus diberi label dengan peringatan:
1) “hanya untuk penggunaan IV”
2) “ perlu pengecekan ganda”
d. Setiap spuit harus disertai tutup dan harus tetap intak hingga waktu
pemberian obat tiba.

2. Pemberian obat melalui intratekal


a. Lakukan pengecekan ganda setelah persiapan dosis obat intratekal untuk
memastikan obat dan pelabelan benar.
b. Pelabelan meliputi peringatan: “hanya untuk penggunaan Iintratekal”.

Panduan High Alert Medication 9


c. Obat-obatan kemoterapi intraktekal akan disimpan dan disiapkan dalam
sediaan spuit 10 ml atau lebih kecil.
d. Tidak boleh ada obat-obatan sitotoksik lainnya disebelah tempat tidur
pasien selama proses pemberian obat kemoterapi intratekal.
e. Lakukan pengecekan ganda.

3. Agonis Adrenergik IV (epinefrin, fenilefrin, norepinefrin, isiproterenol)


a. Instruksi medikasi harus meliputi ‘kecepatan awal’
b. Saat titrasi obat, harus meliputi parameternya
c. Konsentrasi standar infuse kontinyu:
1) Epinefrin: 4 mg/250ml
2) Norepinefrin: 8mg/250ml
3) Fenilefrin: 50mg/250ml
d. Pada kondisi klinis dimana diperlukan konsentrasi infuse yang tidak sesuai
standar, spuit atau botol infus harus diberi label ‘konsentrasi yang digunakan
adalah......’
e. Gunakan monitor kardiovaskular pada semua passien dengan pemasangan
vena sentral.

4. Antagonis adrenergic
Konsentrasi standar esmolol:
a. Vial 100 mg/10ml
b. Ampul 2,5g/10ml

5. Dopamine dan Dobutamin


a. Sering terjadi kesalahan pada pemberian karena namanya yang mirip, dan
indikasi yang serupa. Gunakan tabel yang dapat membedakan nama obat
(misalnya: DOPAmine dan DOBUtamine).
b. Gunakan konsentrasi standar.
c. Beri label pada pompa dan botol infuse berupa nama obat dan dosisnya.

Panduan High Alert Medication 10


6. Kalsium intravena (sebagai gluconate, atau chloride)
a. CaCl tidak boleh diberikan melalui IM karena bersifat sangat iritatif terhadap
jaringan.
b. Faktor yang dapat mempengaruhi kalsium dalam darah adalah kadar fosfor
serum dan albumin serum.
c. Efek samping yang terjadi :
1) Interaksi obat dengan digoxin (injeksi cepat kalsium dapat menyebabkan
bradiaritmia, terutama pada pasien yang mengkonsumsi digoksin).
2) Antagonis terhadap CCB (calcium-chanel bloker) dan peningkatan
tekanan darah.
3) Hipokalsemia atau hiperkalsemia akibat pemantauan kadar kalsium
yang tidak efisien.
4) Rasio kalsium fosfor yang tidak tepat dalam larutan iv dan menyebabkan
presipitasi dan kerusakan organ.
5) Nekrosis jaringan akibat ekstravasasi kalsium klorida.
d. Instruksikan pemberian kalsium dalam satuan miligram.
e. Lakukan pengecekan ganda

7. Agen Kemoterapi (intravena, intraperitoneal, intraarterial, intrahepatik, dan


intrapleural).
a. Dalam meresepkan obat kemoterapi perlu dilakukan sertifikasi dan verifikasi
secara tepat sebelum meresepkan dan memberikan obat.
b. Instruksi kemoterapi harus ditulis di ‘formulir instruksi kemoterapi’ dan
ditandatangani oleh dokter onkologi.
c. Tidak diperbolehkan memberikan instruksi kemoterapi hanya dalam bentuk
verbal (harus tertulis).
d. Singkatan ‘u’ untuk unit tidak diperbolehkan, jangan menggunakan
singakatan.
e. Jangan menggunakan pompa IV jika hanya perlu dosis bolus
f. Jika memungkinkan, gunakan instruksi yang dicetak (print) dalam
meresepkan obat.

Panduan High Alert Medication 11


g. Saat meresepkan obat kemoterapi IV, instruksi harus tertulis dengan dosis
individual, bukan jumlah total obat yang akan digunakan sepanjang terapi.
h. Instruksi lengkap tentang penggunaan obat ini harus mencakup:
1) Nama pasien dan nomor rekam medis
2) Tanda dan waktu penulisan instruksi
3) Semua elemen yang digunakan untuk menghitung dosis inisial atau
perubahan tatalaksana kemoterapi harus dicantumkan dalam resep
(tinggi bada, berat badan, dan atau luas permukaan tubuh).
4) Indikasi dan inform consent.
5) Alergi.
6) Nama obat kemoterapi, dosis, rute pemberian, dan tanggal pemberian
setiap obat.
7) Jumlah siklus dan atau jumlah minggu pemberian regimen pengobatan,
jika memungkinkan.

i. Berikan label yang jelas dan kemasan yang berbeda-beda untuk


membedakan dengan obat lainnya.
j. Semua dosis obat harus disertai dengan tulisan “Perhatian: agen
kemoterapi”.
k. Adanya dosis obat yang hilang harus diselidiki segera oleh ahli farmasi dan
dosis pengganti sebaiknya tidak diberikan sebelum disposisi dosis pertama
diverifikasi.
l. Obat kemoterapi akan diberikan berdasarkan instruksi dokter dan dilakukan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
m. Memberikan label pada setiap alat/benda spesifik milik pasien yang
berhubungan dengan kemoterapi, misalnya “peringatan: materi/bahan
antineoplastik. Perlakukan dengan baik dan hati-hati”
n. Obat kemoterapi akan dikemas dengan 2 lapisan untuk meminimalisasi
kemungkinan tercecer atau tersebar.
o. Semua obat kemoterapi yang telah dipersiapkan akan menjalani pengecekan
ganda.

Panduan High Alert Medication 12


p. Lakukan pengecekan dalam perhitungan dosis sebanyak 2 kali oleh 2 orang
yang berbeda.
q. Lakukan pengecekan pengaturan pompa kemoterapi sebelum memberikan
obat.
r. Hanya perawat yang memiliki kompetensi dalam pemberian kemoterapi
yang boleh memberikan obat.

8. Infuse kontinu Heparin, Warfarin IV


a. Protokol standar indikasi adalah thrombosis vena dalam (Deep Vein
Thrombosis-DVT), sakit jantung, stroke dan ultra-filtrasi.
b. Singkatan ‘u’ untuk unit tidak diperbolehkan. Jangan menggunakan
singkatan.
c. Standar konsentrasi obat untuk infuse kontinu:
d. Gunakan pompa infus
e. Lakukan pengecekan ganda
f. Berikan stiker atau label pada vial heparin dan lakukan pengecekan ganda
terhadap adanya perubahan kecepatan pemberian.
g. Untuk pemberian bolus, berikan dengan spuit (daripada memodifikasi
kecepatan infus).
h. Obat-obatan harus diawasi dan dipantau
i. Warfarin harus diinstruksikan secara harian berdasarkan pada nilai INR PT
harian.

9. Insulin IV
a. Singakatan ‘u’ untuk unit tidak diperbolehkan. Jangan menggunakan
singkatan.
b. Infus insulin: konsentrasi standar = 1 unit/ml, diberikan label high alert ikuti
protokol standar ICU.
c. Vial insulin yang telah dibuka memiliki waktu kedaluwarsa dalam 30 hari
setelah dibuka.
d. Vial insulin disimpan pada tempat terpisah dalam kulkas dan diberi label
e. Pisahkan tempat penyimpanan insulin dan heparin (karena sering tertukar)

Panduan High Alert Medication 13


f. Jangan pernah menyiapkan insulin dengan dosis U 100 dalam spuit 1 cc, selalu
gunakan spuit insulin (khusus).
g. Lakukan pengecekan ganda
h. Perawat harus memberitahukan kepada pasien bahwa mereka akan
diberikan suntikan insulin.
i. Distribusi dan penyimpanan vial insulin dengan beragam dosis:
1) Simpan dalam kulkas secara terpisah dan diberi label yang tepat
2) Semua vial insulin harus dibuang dalam waktu 30 hari setelah dibuka
(injeksi jarum suntik). Tanggal dibuka atau digunakan pertama kali
insulin harus dicatat pada vial.

10. Konsentrat elektrolit injeksi NaCl >0.9% dan injeksi kalium (klorida, asetat, dan
fosfat) > 0,4 Eq/ml10
a. Jika KCL di injeksi terlalu cepat (misal pada kecepata melebihi 10 mEq/jam)
atau dengan dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan henti jantung.
b. KCL tidak boleh diberikan sebagai IV push/bolus.
c. Hanya disimpan di instalasi farmasi, ICU dan kamar operasi
d. Standar konsentrasi pemberian infuse NaCl: maksimal 3% dalam 500 ml
e. Berikan label pada botol infuse ‘larutan natrium hipertonik 3 %’ (tulisan
berwarna merah).
f. Protokol untuk KCL:
1) Indikasi infus KCL
2) Kecepatan maksimal infuse
3) Konsentrasi maksimal yang masih diperbolehkan
4) Panduan mengenai kapan diperlukan monitor kardiovaskular
5) Penentuan bahwa semua infuse KCL harus diberikan via pompa
6) Larangan untuk memberikan larutan KCL multipel secara berbarengan
(misalnya: tidak boleh memberikan KCL IV sementara pasien sedang
mendapatkan infuse KCL pada jalur IV lainnya).
7) Diperbolehkan untuk melakukan subtitusi dari KCL oral menjadi KCL IV
kalo diperlukan.

Panduan High Alert Medication 14


g. Lakukan pengecekan ganda

11. Infuse narkose / opiat, termasuk infuse narkose epidura


a. Penyimpanan obat narkotika di farmasi harus pada lemari yang terkunci
berpintu ganda di farmasi dan di ruang kamar bedah, ICU dan Depo IGD
harus dalam lemari berkunci.
b. Kapanpun memungkinkan, instruksi yang dicetak (print) sebaiknya tersedia
dalam meresepkan obat.
c. Berikan label ‘high alert’ untuk obat psikotropika injeksi yang didistribusikan
ke ICU, ICCU UGD, HD, NICU, PICU, dan kamar bedah.
d. Konsentrasi standar
1) Morfin: 1mg/ml
2) Meperidin: 10mg/ml
3) Hidromorfin: 0.2 mg/ml (lima kali lebih poten dibandingkan morfin)
4) Fentanil (penggunaan ICU): 10 mcg/ml
e. Konsentrasi tinggi (berikan label ‘konsentrasi tinggi’)
1) Morfin: 5mg/ml
2) Hidromorfin: 1mg/ml (lima kali lebih poten dibandingkan morfin)
3) Fentanil (Penggunaan ICU): 50 mcg/ml
f. Instruksikan penggunaan narkose harus mengikuti kebijakan titrasi
g. Pastikan tersedia nalokson atau sejenisnya disemua area yang terdapat
kemungkinan menggunakan morfin.
h. Tanyakan kepada pasien yang menerima opiate mengenai riwayat alergi.
i. Hanya menggunakan nama generik
j. Jalur pemberian epidural
1) Semua pemberian infus narkose/opiate harus diberikan dengan
menggunakan pompa infuse yang terprogram dan diberikan label pada
alat pompa.
2) Gunakan tabungan infus yang spesifik (misal: warna kuning bergaris)
tanpa portal injeksi.
3) Berikan label pada ujung distal selang infus epidural dan selang infus IV
untuk membedakan.

Panduan High Alert Medication 15


k. Jika diperlukan perubahan dosis, hubungi dokter yang bertanggung jawab.
l. Lakukan pengecekan ganda.

12. Agen sedasi IV (Lorazepam, Midazolam, Propofol)


a. Setiap infuse obat sedasi mempunyai standar dosis, yaitu:
1) Lorazepam: 1 mg/ml
2) Midazolam: 1 mg/ml, efek puncak 5-10menit
3) Propofol: 10 mg/ml
b. Lakukan monitor selama pemberian obat (oksimetri denyut, tanda vital,
tersedia peralatan resusitasi).

13. Infuse magnesium sulfate


a. Tergolong sebagai obat high alert pada pemberian konsentrasi melebihi
standar, yaitu: >40mg/ml dalam larutan 100 ml (4 gr dalam 100 ml larutan
isotonic/normal saline).
b. Perlu pengecekan ganda (perhitungan dosis, penyiapan dosis, pengaturan
pompa infuse).

14. Garam fosfat (natrium dan kalium)


a. Sebisa mungkin, berikan terapi pengganti fosfat melalui jalur oral
b. Berikan dalam bentuk natrium fosfat, kapanpun memungkinkan
c. Pemberian kalium fosfat berdasarkan level/kadar fosfat inorgan pasien dan
faktor klinis lainnya.
d. Dosis normal kalium fosfat tidak melebihi 0.3mg/KgBB dalam 12 jam. Dosis
dapat diulang hingga serum fosfat > 2 mg/dl.
e. Selalu berikan via pompa infus

Panduan High Alert Medication 16


BAB IV
DOKUMENTASI

A. DOKUMENTASI
Pengecekan ganda
a. Dicatat pada catatan pemberian obat pasien
b. Dokumentasi tambahan meliputi inisial pengecek kedua
1) Menulis inisial di lembar catatan pemberian obat di kolom dan baris yang
sesuai dengan tanggal dan jam pengecekan (= menulis inisal petugas yang
melakukan injeksi).
2) Jika petugas pengecek kedua berbeda dengan petugas injeksi High Alert
Medication maka ditulis : (inisial pengecek kedua) / Inisial petugas injeksi
contoh: AR / IN.

B. PELABELAN
BENTUK DAN ISI YANG DIBERI
NO KATEGORI PETUGAS / UNIT
LABEL LABEL
Perawat yang
Selang infus
1 memberikan
Pompa Infus Terlampir bagian distal
Obat High Alert
dan spuit
Obat Oral
pasien ranap
(kemasan luar /
plastik etiket)
Petugas
2 LASA / NORUM Terlampir Obat Injeksi
pelayan farmasi
(badan ampul /
vial)
Kotak
penyimpanan

High Alert

Petugas
Menggunakan
Penyerahan obat ke pasien pelayanan
Terlampir plastik berlogo
3 pada saat pemberian resep farmasi
high alert
Elektrolit konsentrat (Kcl, Terlampir Obat elektrolit Logistik
Dextrose 40%, Meylon, konsentrat Perbekalan
Mgso4 40%) Kesehatan

Panduan High Alert Medication 17


BENTUK DAN ISI YANG DIBERI
NO KATEGORI PETUGAS / UNIT
LABEL LABEL
Nacl 3% Logistik
Botol Infus Nacl Perbekalan
Terlampir
3% Kesehatan

Wadah atau
Ruang Penyimpanan kotak Logistik
Terlampir penyimpanan Perbekalan
obat Kesehatan

Logistik
4 Agen Kemoterapi Òbat Perbekalan
Terlampir
kemoterapi Kesehatan

18
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kelas Terapi High Alert Medication (HAM)

KATEGORI / KELAS OBAT-OBATAN NAMA GENERIK OBAT


Agonis Adrenergik IV Epinefrin, Ephedrin, norepinefrin
Antagonis Adrenergik IV Metoprolol
Agen Anestesi (Umum, Inhalasi dan Propofol, Ketamin, Sevoflurane,
IV) Desflurane, Bupivacaine, Iso Flurane
Anti Aritmia IV Lidokain, Amiodaron
Anti Koagulan Heparin
Inhibitor faktor Xa IV Fondaparinux, enoxaparin, heparin Na
Thrombolitik Streptokinase
Agen Kemoterapi Sitostatikaa Parenteral dan Oral
Elektrolit Konsentrat Dextrose (>20%), Mgso4 (> 50%), KCL IV,
Nacl (>0,9%) , Bic Nas 8.4%
Relaksan Otot IV Atracurium, Rocuronium
Insulin (SC dan IV) Human Insulin, Insulin Aspart, Insulin
Glargine
Agen Sedasi IV Midazolam, Diazepam
Agen Sedasi Oral Chloralhydrate
Analgesik Narkotik IV Pethidin, Fentanyl, Morphin
Inotropik IV Digoksin

Panduan High Alert Medication 19


Lampiran 2. Tabel Konsentrasi standar obat-obatan untuk pediatrik, PICU dan ICU
TABEL KONSENTRASI STANDAR OBAT-OBATAN UNTUK PEDIATRIK, PICU DAN NICU

OBAT KONSENTRASI 1 KONSENTRASI 2 KONSENTRASI 3


KCL 0,1 mEq/ml 0,2 mEq/ml
(10mEq/100ml) (20 mEq/100ml)
Hanya untuk
infuse vena sentral

Spesifik untuk
pediatrik /
PICU
Dopamin 1600 mcg/ml 3200 mcg/ml
(400mcg/250 ml) (800mcg/ml)
Dobutamin 200mcg/ml 400mcg/ml
(500mcg/250ml) (1 mcg/250ml)
Epinefrin 16 mcg/ml 64 mcg/ml
(4 mg/250ml) 16 mg/250ml
Norepinefrin 16 mcg/ml 32mcg/ml 64 mcg/ml
(4 mg/250ml) (8 mg/250ml) 16 mg/250ml
Insulin regular 0,5 unit/ml 1 unit/ml
Spesifik untuk
NICU
Dopamin 400 mcg/ml 800 mcg/ml 1600 mcg/ml
Dobutamin 500 mcg/ml 1000mcg/ml 2000 mcg/ml
Epinefrin 20 mcg/ml 40mcg/ml
Insulin regular 0,1 unit/ml 0,5 unit/ml
Fentanil 4 mcg/ml 12,5 mcg/ml

Panduan High Alert Medication 20


Lampiran 3. Daftar Obat High Alert
DAFTAR OBAT HIGH ALERT RSIJ
KELAS NAMA GENERIK BENTUK NAMA KEKUATAN DOSIS
TERAPI SEDIAAN DAGANG
Kalium klorida Otsu KCL Inj 2 Meq /ml
Natrium Klorida Otsu Nacl 3% 3%
Elektrolit
Natrium Injeksi
konsentrat Meylon 8.4% 8.4%
bikarbonas
Dextrose 40% Otsu D40 % 40%
Ephedrin HCL Ephedrin
Norepinefrin Vascon, Raivas 1mg/ml, 8mg/ml
Agonis
Dopamin Injeksi Indop
adrenergik Dobutaamin,
Dobutamin
Dobutel, Inodex
50mg/1ml
Pethidin Pethidin KF
Analgesik Injeksi
Fentanyl Fentanyl 50mcg/ml
naarkotika
Morphin Morphin 10mg/ml
Buvanest,
Buvipacain HCl Decain, 0,5%

Anastetika Injeksi Marcain


Isofluran 225cc Isofluran 250ml
umum Propofol Recofol, 10mg/ml
Sevofluran Sojourn 250ml
Desflurane Suprane 250ml
Lidocain Epidural Xylocain
Antagonis 1mg/ml, 8mg/ml
Metoprolol Injeksi Farpresor
adrenergik
Cordaron,
Anti Amiodarone HCl Injeksi 150mg
Tiaryt
aritmia
Lidocain HCl Injeksi Lidocain 2%
Fondaparinux Na Arixtra 2,5mg
Anti Heparin Na Inviclot 5000IU/ml
40mg/0,4ml ,
koagulan Enoxaparin Na Injeksi Lovenox
60mg/0,6ml
Anti
Streptokinase Injeksi Streptase 1,5 juta IU
trombolitik
Relaksan Atracurium Notrixum,
Injeksi 10mg/5ml
otot besylate Roculax

Panduan High Alert Medication 21


Anastrazole Tablet Arimidex 100mg
100mg/4ml,
Bevacizumab Injeksi Avastin
400mg/16ml
Bleomycin Injeksi Bleocin 10mg/ampul
20mg/0,5ml ,
Docetaxel Injeksi Brexel
80mg/2ml
Sitostatika
50mg/5ml,
Carboplatin, 150mg/15ml,
Carboplatin Injeksi
Cisplatin 450mg/45ml,
60mg/60ml

Bicaulutamide Tablet Casodex 50mg

250mg/5ml,
5-Fluorouracil Injeksi Curacyl
500mg/10ml
Gemcitabine HCl Injeksi Cytogem 200mg
Docetere, 20mg/0,5ml,
Docetaxel Injeksi
Taxotere 80mg/2ml
Doxorubicin 10mg, 20mg, 50mg,
Doxorubicin HCl Injeksi
HCl 200mg
Oxaliplatin Injeksi Eloxatin 100mg
200mg, 500mg,
Cyclophosphamide Injeksi Endoxan
1000mg, 2000mg
Leuprolerin
Injeksi Endrolin 11,88mg/vial
acetate
10 mg/5ml,
Epirubicin HCl Injeksi Epirubicin 50 mg/25ml, 200
mg/100ml
100 mg/5ml,
Etoposide Injeksi Etopul 200 mg/10ml, 500
mg/25ml
Letrozole Injeksi Femara 2,5mg
250 mg/5ml, 500
Fluorouracil Injeksi Fluorouracil
mg/10ml
Hydrea,
Hydroxyurea Tablet 500 mg
Hydroxyurea
Mitomycin Injeksi Mitomycin 5mg, 10mg, 20mg
Paclitaxel Injeksi Paxus 30mg/5ml,

Panduan High Alert Medication 22


100mg/16,7ml
Carboplatin Injeksi Platosin 100mg
Oxaliplatin Injeksi Rexta 50 mg
Leuprorelin
Injeksi Tapros 11,88 mg/vial
acetate
20 mg/0,5ml, 80
Docetaxel Injeksi Taxoter
mg/2ml
1 mg/ml, 2mg/2ml, 5
Vincristine Sulfate Injeksi Vincristin
mg/5ml
Capecitabine Tablet Xeloda 500 mg
Trastuzumab Herceptin 440 mg/20ml
100 mg/10ml, 500
Rituximab Mabthera
mg/50ml
Inotropik
Digoxin Injeksi Lanoxin
IV
Kelas Bentuk
Nama Generik Nama Dagang Kekuatan Dosis
terapi Sediaan
Agen
sedasi Chloralhydrate Syrup Chloraalhydrate
moderat
Humalog 100 IU / ml
Human Insulin Humalog mix 100 IU / ml
Insulin Pen Novorapid 100 IU / ml
Insulin Glargline Lantus 100 IU / ml
Insulin Aspart Novomix 100 IU / ml

Panduan High Alert Medication 23


Lampiran 4 . Daftar Obat LASA (Look Alike Sound Alike)
DAFTAR OBAT LASA RSIJ CEMPAKA PUTIH (UCAPAN OBAT MIRIP)
NAMA OBAT PERSAMAAN NAMA OBAT
Cavit D3 Cravit, Curvit
Versilon Mersilon, Merislon
Kandistatin Candistin
Lansoprazol Pantoprazol
Cendo protagenta Cendo Vitrolenta
Dobutamin Dopamin
Lasix Farsix
Doribax Zovirax
Lincomicin Lincocin
Amikasin Mikasin
Zyloric Sinoric
Ciprofloxacin Sibro
Osteocal Osteocare
Profenid Probenid
Socef Soclaf
Arixtra Blistra
Vectrin Vestein

Panduan High Alert Medication 24


Lampiran 5. Daftar obat LASA (Look Alike Sound Alike)

DAFTAR OBAT NORUM (NAMA dan RUPA OBAT MIRIP)


NAMA OBAT PERSAMAAN NAMA OBAT
Furosemid Inj Vit K Inj
Cendo Lyters ED Cendo Catarlent ED
Furosemid Tab ISDN Tab
Letonal 25, 100 Carpiaton 25, 100
Nitrokaf Retard Nitrokaf Retard F
Diovan 80 mg Diovan 160 mg
Harnal 0.2 Harnal OCAS
Mucopect Syr anak Mucopect Syr Dewasa
Aspar Tab Aspar K Tab
Glimepiride 1 Glimepiride 2, Glimepirid 3
Aminofluid 500 Aminofluid 1000
Cinolon Cinolon - N
Elocon Cream Diprosone Oint
Kenacort Oint Kenalog Oint
Amoxsan 125 Syr Amoxsan F Syr
Claneksi Syr Claneksi F Syr
Episan Syr Epexol Syr
Sanadryl Syr DMP Sanadryl Syr Exp
Theobron Syr Ceptik Syr
Proris Syr Proris F Syr
Tempra Syr Tempra Syr F
Qidrox Syr Qidrox F Syr
Cripsa Tab Epexol Tab
Celebrex 100 Cap Celebrex 200 Cap
Glucophage 500 Glucophage 850
Amoxsan 250mg caps Amoxsan 500mg caps
Apolar cream Apolar N cream
Arcoxia 60mg tb Arcoxia 90mg tb
Ativan 0.5mg Ativan 1 mg
Atofar 10mg Atofar 20 mg
Augmentin syr 125mg Augmentin syr 250 mg
Augmentin 500mg Augmentin 1g (BD)
Augentonic 5cc Augentonic 10 cc
Bactroban crem 5g Bactroban crem 10 g
Bactroban oint 5g Bactroban oint10 g
Benoson 5mg Benoson 15 mg
Benoson G Benoson M
Betaserc 8mg Betaserc 24 mg
Blopress 8mg Blopress 16 mg
Borraginol N oint Borraginol S oint

Panduan High Alert Medication 25


Borraginol N supp Borraginol S supp
Bufect syr Bufect Forte syr
Buscopan tab Buscopan plus tab
Canderin 8mg Canderin 16 mg
Candesartan 8 mg Candesartan 16 mg
Canesten vag tab Canesten vag tab SD
Captopril 12.5mg Captopril 25 mg
Cataflam 25mg Cataflam 50 mg
Cedocard 5mg Cedocard 10 mg
Cefat 250mg Cefat 500 mg
Cefoperazon inj Cefoperazon sulbacam inj
Alco plu syrup Alco plus dmp syrup
Alganax 0.25mg Alganax 0.5 mg
Aloclair plus gel Aloclair plus gargle
Alprazolam 0.5mg Alprazolam 1 mg
Amaryl M 1mg Amaryl M 2 mg
Amoxsan 250mg caps Amoxsan 500 mg caps
Apolar cream Apolar N cream
Arcoxia 60mg tb Arcoxia 90mg tb
Ativan 0.5mg Ativan 1 mg
Atofar 10mg Atofar 20 mg
Augmentin syr 125mg Augmentin syr 250 mg
Augmentin 500mg Augmentin 1g (BD)
Augentonic 5cc Augentonic 10cc
Bactroban crem 5g Bactroban crem 10 g
Bactroban oint 5g Bactroban oint10 g
Benoson 5mg Benoson 15 mg
Benoson G Benoson M
Betaserc 8mg Betaserc 24 mg
Blopress 8mg Blopress 16 mg
Borraginol N oint Borraginol S oint
Borraginol N supp Borraginol S supp
Bufect syr Bufect Forte syr
Buscopan tab Buscopan plus tab
Canderin 8mg Canderin 16mg
Candesartan 8 mg Candesartan 16 mg
Canesten vag tab Canesten vag tab SD
Captopril 12.5mg Captopril 25 mg
Cefotaxim inj Ceftriaxon inj
Ceftazidim inj Ceftizoxim inj
Cetamid eye drop Cetapred eye drop
Chloramfecort crem Chloramfecort H crem
Ciproxin 250mg Ciproxin 500 mg
Calavamox 250mg Clavamox 500 mg
Clinoleic inf 20%100ml Clinoleic inf 20% 250 ml
Co diovan 80/12.5 Co Diovan 160/12.5

Panduan High Alert Medication 26


Cobazym 1000mg Cobazym 3000 mg
Comtusi 60ml Comtusi 100 ml
Concor 1.25mg Concor 2.5 mg
Counterpaint 15g Counterpaint 30 g
Cravit inf 500mg Cravit inf 750 mg
Crestor 5mg Crestor 10 mg
Curvit 60ml Curvit 120 ml
Daktarin cr 5/10g Daktarin Diapers cr
Dalacin C 150mg Dalacin C 300 mg
Diflucan 50mg Diflucan 150 mg
Dulcolax supp ank Dulcolax Supp dws
Dumin 125mg supp Dumin 250mg supp
Duragesic 12.5mg Duragesic 25 mg
Elakana Cl syr Elkana syr
Elocon 5g Elocon 10 g
Erytromycin 250mg caps Erytromycin 500 mg caps
Esilgan 1mg Esilgan 2 mg
Elox 5g Elox 10g
Euphyllin R 250mg tb Euphyllin R mite 125mg tb
Fasorbid 5mg tb Fasorbid 10 mg tb
Felden gel 15g Felden gel 25 g
Fenicol eye drop 0.25% Fenicol eye drop 0.5%
Fixiphar 100mg caps Fixiphar 200 mg caps
Fixiphar syr 30ml Fixiphar syr 60 ml
Fladystin vag ovul Flagystatin supp
Fluimucil caps Fluimucil gran 100 mg (ped)
Fluimucil 75ml syr Fluimucil 150 ml syr
Fosmicin inj 1g Fosmidex inj 1g
Frisium tb Lasix tb
Fuladic cream Fuladic oint
Garamycin 5g/ 15g crem garamycin 5g/15 g oint
Gentasolon 5g Gentasolon 10g
Glucobay 50mg Glucobay 100mg
Glucovance 500/2.5 mg Glucovance 500/5 mg
Granisetron inj 1mg Granisetron inj 3 mg
granon inj 1mg Granon inj 3 mg
Haloperidol 0.5mg tb Haloperidol 5mg tb
Hemapo inj 3000 ui Hemapo inj 10000 ui
Herbesser CD 100mg Herbesser CD 200 mg
Histrine FT 5mg Hoistrine Ft 10 mg
Hp Pro caps Hp Pro plus caps
Humalog Cart inj 100 iu Humalog mix inj 25
Hydrocortison 1% crem Hydrocortison 2.5% crem
Hyperil 2.5mg Hyperil 5 mg
Hytrin 1mg Hytrin 2 mg
Ibu Profen 100mg syr Ibu profen 200 mg syr

Panduan High Alert Medication 27


Ikadrl dmp syr Ikadryl syr
Iliadin drop 0.025% kinder Iliadin spray 0.05%
Imbost Force tb Imbost tb
Imbost Force syr 60ml Imbost Force syr 120 ml
Inpepsa 100ml syr Inpepsa 200ml syr
Interdoxin 50mg Interdoxin 100 mg
Cefotaxim inj Ceftriaxon inj
Ceftazidim inj Ceftizoxim inj
Cetamid eye drop Cetapred eye drop
Chloramfecort crem Chloramfecort H crem
Ciproxin 250mg Ciproxin 500 mg
Calavamox 250mg Clavamox 500 mg
Clinoleic inf 20%100ml Clinoleic inf 20% 250 ml
Co diovan 80/12.5 Co Diovan 160/12.5
Cobazym 1000mg Cobazym 3000 mg
Comtusi 60ml Comtusi 100 ml
Concor 1.25mg Concor 2.5 mg
Counterpaint 15g Counterpaint 30 g
Cravit inf 500mg Cravit inf 750 mg
Crestor 5mg Crestor 10 mg
Curvit 60ml Curvit 120 ml
Daktarin cr 5/10g Daktarin Diapers cr
Dalacin C 150mg Dalacin C 300 mg
Diflucan 50mg Diflucan 150 mg
Dulcolax supp ank Dulcolax Supp dws
Euphyllin R 250mg tb Euphyllin R mite 125mg tb

Panduan High Alert Medication 28


Lampiran (Stiker Obat High Alert dan LASA)

Untuk Obat elektrolit konsentrat

ELEKTROLIT PEKAT,
HARUS DIENCERKAN
SEBELUM DIBERIKAN

Untuk Obat Ampul dan oral obat LASA

LASA

Untuk Sediaan Vial obat LASA

LASA

Plastik Untuk Obat high Alert dalam Jumlah Banyak

PERHATIAN

Untuk ruang penyimpanan Obatl high alert

HATI-HATI, OBAT HIGH ALERT


PENGECEKAN GANDA

Panduan High Alert Medication 29


Untuk di Ampul dan Vial Obat
HIGH ALERT

Untuk Obat kemoterapi

OBAT KANKER

HARUS DITANGANI DENGAN HATI-HATI

Untuk Lemari penyimpanan obat LASA

LASA

Untuk Pompa infus obat high alert

High Alert

Nama Obat :................................

Dosis / Kecepatan :.......................

Tanggal Pasang :......... Jam :.......

Petugas :.................................

Panduan High Alert Medication 30

Anda mungkin juga menyukai