Anda di halaman 1dari 10

Limnocharis flava L.

– Genjer
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Limnocharis flava L.
 Nama Umum : Yellow velvetleaf
 Nama Lokal : Genjer (Jawa), Gendot (Sunda)
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Classis : Dikotyledoneae
 Ordo : Butomaceales
 Famili : Butomaceae
 Genus : Limnocharis
 Species : Limnocharis flava L.
Deskripsi :
 Akar : Serabut
 Batang : Berdasarkan sifat batang genjer termasuk pada batang basah (herba),
karena batang ini biasanya mengandung air, tidak berkayu dan berwarna
hijau. Batang tanaman genjer berbentuk bundar (globosus).
 Daun : Daun ini hanya terdapat pada batang, daun biasanya tipis, melebar, kaya
akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil.
 Bunga : Bunga pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau
flos axillaries). Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 3-
15 kuntum, tangkai panjang 15-25 cm, hijau, kelopak lepas, bentuk
kuku, hijau, benang sari 3, tangkai putik kuning, kepala putik bulat,
mahkota lepas, ujung melengkung ke dalam, kuning.
 Buah : Buah Semu, biji pada tanaman ini berwarna cokelat dan cokelat
kehitaman dengan panjang ± 1 mm.
 Habitat : Hidup di air.
 Perbanyakan : Dengan cara generatif.
 Pengendalian : Bisa dikendalikan secara mekanis.
Eichornia crassipes – Eceng Gondok
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Eichhornia crassipes
 Nama Umum : Oval leaved pond weed
 Nama Lokal : Eceng Gondok
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Classis : Dikotyledoneae
 Ordo : Pontederiales
 Famili : Pontederiaceae
 Genus : Eichhornia
 Species : Eichhornia crassipes
Deskripsi :
 Akar : Mempunyai akar serabut, berimpang pendek, tumbuh tegak.
 Batang : Batang berupa tangkai daun, tebal dan memiliki rongga-rongga udara
yang berdinding tipis.
 Daun : Pada daun, saat masih muda daun berbentuk panjang dan sempit, setelah
tua akan berbentuk bulat panjang dengan bagian pangkal seperti
jantung, panjang 2-12,5 cm dan lebar 0,5-10 cm.
 Bunga : Bunga pada tanaman ini berjumlah 3-25, terbuka secara serempak,
panjang hiasan bunga 11-15 mm, panjang tangkai bunga 4-25 mm.
 Buah : Buahnya berdiameter ± 1 cm.
 Habitat : Tempat tumbuh sawah dan rawa-rawa
 Perbanyakan : Perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji dan secara vegetatif
dengan anakan.
 Pengendalian : Secara mekanis / fisik dengan cara pencabutan dan secara kimia dengan
menggunakan herbisida.
Pistia stratiotes
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Pistia stratiotes
 Nama Umum : Water lettuce, Water Cabbage
 Nama Lokal : Ki Apu
Klasifikasi :
 Famili : Araceae
 Genus : Pistia
 Species : Pistia stratiotes
Deskripsi :
 Akar : Berupa akar adventicia, radix primarianya tidak tumbuh atau mati
setelah tanaman berkecambah.
 Batang : Berupa stolon, merupakan tumbuhan herbaceous oleh karena itu batang
tidak memiliki kambium dan tidak ada pertumbuhan skunder. Ikatan
pembuluh dalam batang letaknya tersebar tidak beraturan.
 Daun : Merupakan daun tunggal yang berbentuk cuneatum atau segitiga
terbalik, berwarna hijau. Perautan daun confluentibus yaitu
melengkung atau curvinervis.
 Bunga : Merupakan bunga majemuk dimana flosculusnya uniseksualitas, kecil
(mini), tersusun dari stemen tunggal/carpelum tunggal. Periantium
mereduksi atau tidak ada. Ovarium seperum dan polyvulum.
 Buah : Buahnya berry dengan biji mengandung endosperm.
 Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
 Habitat : Merupakan tumbuhan air biasanya ditemukan di sawah.
 Pengendalian : Pengendalian dapat dilakukan secara mekanis dengan membuang
gulma tersebut dari daerah sawah atau perairan yang dijadikan
habitatnya.
Ludwigia perennis L.
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Ludwiga perennis
 Nama Umum : Water primrose
 Nama Lokal : Tapak dora/cacabean (sunda)
Klasifikasi :
 Famili : Onagraceae
 Genus : Ludwiga
 Species : Ludwiga perennis
Deskripsi :
 Akar : Tunggang yang halus.
 Batang : Tumbuh tegak, agak berbulu,bersegi dan sering berwarna kemerahan.
 Daun : Berbentuk bulat memanjang sampai lanset,letal berselang seling,
berujung runcing, tepi daun sering berwarna ungu dan kemerahan.
 Bunga : Muncul pada pangkal daun bagian atas, berwarna kuning berbentuk
bulat dengan 4 buah mahkota.
 Buah : Berupa kapsul dengan panjang 1-2.5 mm, berbentuk silindris dan
berwarna kemerahan.
 Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
 Habitat : Terdapat didaerah kering seperti lapangan.
 Pengendalian : Secara mekanik dengan penyiangan dan pengaturan perairan.
Sphenoclea zeylanica
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Sphenoclea zeylanica
 Nama umum : Gooseweed
 Nama lokal : Gonda
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermathophyta
 Sub-divisio : Angiospermae
 Classis : Dicotyledonae
 Ordo : Solanales
 Famili : Sphenocleaceae
 Genus : Sphenoclea
 Species : Sphenoclea zeylanica
Deskripsi :
 Akar : Akar berserat, berwarna putih-coklat.
 Batang : Berongga, berbentuk bulat-persegi, tumbuh tegak, dan bercabang,
panjangnya 7-150 cm.
 Daun : Tunggal dengan bentuk bulat-lanset, atau bulat telur-lanset, tata letak
daun spiral.
 Bunga : Hermaprodit berukuran ± 2 mm, kelopak berjumlah 5 helai dan
menyatu 4, berbentuk bulat telur-bundar, mahkota menyatu berwarna
putih dengan panjang 1,5 mm, dan biji berwarna coklat-kuning.
 Buah : Buah berkapsul dengan 2 katup, biji berwarna coklat-kuning.
 Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
 Habitat : Tanaman gonda hampir tersebar di seluruh negara di dunia yang
memiliki iklim tropis dan sub-tropis. Tanaman gonda
umumnya tumbuh baik pada daerah dekat dengan pesisir pantai atau
daerah yang memiliki ketinggian tempat 0 – 300 m dpl.
 Pengendalian : Secara mekanik dengan penyiangan dan pengaturan perairan, atau
memakai herbisida.
Monochoria vaginalis – Eceng Leutik
Identifikasi :
 Nama ilmiah : Monochoria vaginalis
 Nama Umum : Wewehan (Indonesia); Heartshape False Pickerelweed (Inggris)
 Nama Daerah : Si korpuk (Batak), Eceng padi (Jakarta), Eceng leutik (Sunda), Wewehan
(Jawa), Bira-biraan (Madura), Wewehan (Bali), Tumpeng (Minahasa),
Balang-balang (Makasar), Balem paleng (Bugis).
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Classis : Dikotyledoneae
 Ordo : Pontederiales
 Famili : Pontederiaceae
 Genus : Monochoria
 Species : Monochoria vagnalis
Deskripsi :
 Akar : Akar serabul, berwarna putih kehitaman.
 Batang : Batang berupa Batang semu, pendek, merupakan pelekatan pelepah
daun, hijau.
 Daun : Daun tunggal, roset akar, tangkai lunak,bersayap, panjang 10-40 cm,
hijau, helaian daun bentuk jantung,ujung runcing, pangkal bertoreh,
panjang 5-10 cm, lebar 5-8 cm, pertulangan melengkung, permukaan
licin, hijau mengkilat.
 Bunga : Bunga majemuk, berkelamin ganda, tersusun dalam bulir, tenda atau
malai terlindung dalam ketiak daun pelindung, biasan bunga rnenyerupai
mahkota terdiri dari 6 helai lersusun dalam 2 lingkaran, berlekatan di
bagian pangkal, wama ungu.
 Buah : Buah kendaga, membuka dengan 3 katup, bentuk bulat telur, permukaan
licin, hijau. Biji bulat berusuk membujur, keras, coklat kehitaman.
 Habitat : Di tempat berair.
 Perbanyakan : Generatif.
 Pengendalian : Secara mekanis.
Echinochloa collona – Jajagoan
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Echinochloa collona
 Nama Umum : Jungle rice
 Nama Lokal : Gagajahan, Jajagoan
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Kelas : Monocotyledoneae
 Ordo : Cyperales
 Famili : Poaceae
 Genus : Echinochloa
 Species : Echinochloa collona
Deskripsi :
 Akar : Memiliki akar yang tebal dan berserat namun perakarannya dangkal.
 Batang : Memiliki perawakan tegak dengan daun tegak atau rebah di bagian
dasarnya. Batang kuat dan lurus berbentuk silindris dengan pith seperti
spons putih di bagian dalamnya, tinggi 20-200 cm.
 Daun : Ukuran panjang daun 40 cm dengan lebar 5-15 mm. Setiap daun
memiliki pelepah daun dengan panjang 9-13 cm. Bagian ujung
meruncing, berambut halus pada bagian dasarnya, dan berwarna hijau.
 Bunga : Perbungaan terletak di ujung, mula–mula tumbuh tegak kemudian
merunduk. Panjang malai berkisar antara 5-21 cm dan terdiri dari 5-40
tandan. Perbungaan memiliki stamen berjumlah 3 dengan anther
berwarna kuning. Perbungaan dengan 2 putik, stigma berbulu,
berwarna ungu, dan menonjol keluar di bawah ujung spikelet. Panjang
spikelet 3-4 mm.
 Buah : Disebut caryopsis dengan bentuk lonjong, panjang 1.5-2 mm Biji
coklat hingga kehitaman.
 Habitat : Beradaptasi pada daerah berair, tingkat kelembaban tanah 80% pada
tanah lempung berpasir. Suhu optimum perkecambahannya 32°-37°C.
 Perbanyakan : Dengan biji
 Pengendalian : Dikendalikan secara mekanik, atau herbisida terbutryne, nitrofen dan
glyphosate.
Leptochloa chinensis – Bobontengan
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Leptochloa chinensis
 Nama Umum : Red sprangletop
 Nama Lokal : Bobontengan
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Class : Liliopsida
 Ordo : Cyperales
 Family : Poaceae
 Genus : Leptochloa
 Species : Leptochloa chinensis
Deskripsi :
 Akar : Serabut.
 Batang : Ramping, berongga, tegak atau meninggi dari dasar bercabang.
 Daun : Halus, linier, panjang 10-30 cm, panjang membrane ligule 1-2.
 Bunga : Sempit oval, malai longgar, panjang poros utama 10-40 cm.
 Buah : Berbentuk bulir.
 Habitat : Lahan basah, rawa, atau sungai di daerah dataran rendah terbuka. Dapat
tumbuh di tanah berat atau ringan, sepanjang sungai dan saluran air, di
lahan sawah.
 Perbanyakan : Secara generatif menggunakan biji.
 Pengendalian : Secara mekanis / fisik dengan cara pencabutan dan secara kimia dengan
menggunakan herbisida.
Cyperus difformis
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Cyperus difformis
 Nama Umum : Welhiriya, umbrella plant
 Nama Daerah : Payung-alang
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Classis : Liliopsida
 Famili : Cyperales
 Ordo : Cyperaceae
 Genus : Cyperus
 Species : Cyperus difformis
Deskripsi :
 Akar : Serabut, tipis.
 Batang : Berbentuk segitiga licin, agak lunak, menajam pada ujungnya, sering
berwarna agak hijau kekuning-kuningan, tinggi bisa mencapai 30 cm.
 Daun : Halus, linier, dalam jumlah yang sedikit terdapat pada bagian pangkal
batang, umumnya lebih pendek dari pada batang dengan lebar 2 – 8 mm.
 Bunga : Bulat satu pada ujung cabang, lebar mencapai 3 cm, mengandung sampai
120 bulir, masing-masing panjang dan sebagian atau seluruhnya ditutupi.
Bunganya coklat muda dengan daerah gelap coklat dan kadang-kadang
warna kekuningan atau keunguan.
 Buah : Keras, 1,0-1,5 mm, sisi sedikit cekung, mengkilap coklat tua kehitaman.
 Habitat : Lahan basah, rawa, atau sungai di daerah dataran rendah terbuka. Dapat
tumbuh di tanah berat atau ringan, sepanjang sungai dan saluran air, di
lahan sawah.
 Perbanyakan : Secara generatif menggunakan biji.
 Pengendalian : Secara mekanis / fisik dengan cara pencabutan dan secara kimia dengan
menggunakan herbisida.
Fimbrystylis miliacea – Panon Munding
Identifikasi :
 Nama Ilmiah : Fimbristylis miliace
 Nama Umum : Grasslike fimbry, Hoorahgrass
 Nama Lokal : Panon Munding
Klasifikasi :
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Classis : Monocotyledoneae
 Ordo : Poales
 Famili : Cyperaceae
 Genus : Fimbristylis
 Species : Fimbristylis miliacea
Deskripsi :
 Akar : Serabut
 Batang : Batang bisa sama dengan daun bisa juga berbeda
 Daun : Memiliki tinggi 2/3 dari tinggi tanaman, tidak ada ligula, pelepah
daun lebar 2 mm.
 Bunga : Anther kompleks, biasanya membaur, bercabang, perluasan ke atas; 1-
1,5 mm lebar atau tebal bunga terdiri dari stamens 1-2 , putik 3
Karangan bunga bercabang banyak. Anak bulir kecil dan banyak, warna
coklat dengan punggung berwarna hijau, bentuk bola sampai jorang,
dengan ukuran 2-5 mm x 1,5-2 mm. Gulma berbentuk bulat panjang.
Daun pembalut pendek kira-kira 0,5-7 cm.
 Buah : Buah kecil, berwarna coklat.
 Buah : Berukuran kecil sekitar 1 mm. Berwarna kucing pucat atau hampir putih,
bentuk bulat telur terbalik.
 Habitat : Perladangan padi , daerah dengan ketinggian lebih dari 300 m, terutama
di negara beriklim tropis.
 Perbanyakan : Berkembang biak dengan sendirinya.
 Pengendalian : Dapat secara kultur teknis, manual (mekanik), kimia (herbisida), dan
metode biologi (memanfaatkan musuh alami).

Anda mungkin juga menyukai