Deskripsi Gulma 2
Deskripsi Gulma 2
– Genjer
Identifikasi :
Nama Ilmiah : Limnocharis flava L.
Nama Umum : Yellow velvetleaf
Nama Lokal : Genjer (Jawa), Gendot (Sunda)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dikotyledoneae
Ordo : Butomaceales
Famili : Butomaceae
Genus : Limnocharis
Species : Limnocharis flava L.
Deskripsi :
Akar : Serabut
Batang : Berdasarkan sifat batang genjer termasuk pada batang basah (herba),
karena batang ini biasanya mengandung air, tidak berkayu dan berwarna
hijau. Batang tanaman genjer berbentuk bundar (globosus).
Daun : Daun ini hanya terdapat pada batang, daun biasanya tipis, melebar, kaya
akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil.
Bunga : Bunga pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau
flos axillaries). Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 3-
15 kuntum, tangkai panjang 15-25 cm, hijau, kelopak lepas, bentuk
kuku, hijau, benang sari 3, tangkai putik kuning, kepala putik bulat,
mahkota lepas, ujung melengkung ke dalam, kuning.
Buah : Buah Semu, biji pada tanaman ini berwarna cokelat dan cokelat
kehitaman dengan panjang ± 1 mm.
Habitat : Hidup di air.
Perbanyakan : Dengan cara generatif.
Pengendalian : Bisa dikendalikan secara mekanis.
Eichornia crassipes – Eceng Gondok
Identifikasi :
Nama Ilmiah : Eichhornia crassipes
Nama Umum : Oval leaved pond weed
Nama Lokal : Eceng Gondok
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dikotyledoneae
Ordo : Pontederiales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Species : Eichhornia crassipes
Deskripsi :
Akar : Mempunyai akar serabut, berimpang pendek, tumbuh tegak.
Batang : Batang berupa tangkai daun, tebal dan memiliki rongga-rongga udara
yang berdinding tipis.
Daun : Pada daun, saat masih muda daun berbentuk panjang dan sempit, setelah
tua akan berbentuk bulat panjang dengan bagian pangkal seperti
jantung, panjang 2-12,5 cm dan lebar 0,5-10 cm.
Bunga : Bunga pada tanaman ini berjumlah 3-25, terbuka secara serempak,
panjang hiasan bunga 11-15 mm, panjang tangkai bunga 4-25 mm.
Buah : Buahnya berdiameter ± 1 cm.
Habitat : Tempat tumbuh sawah dan rawa-rawa
Perbanyakan : Perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji dan secara vegetatif
dengan anakan.
Pengendalian : Secara mekanis / fisik dengan cara pencabutan dan secara kimia dengan
menggunakan herbisida.
Pistia stratiotes
Identifikasi :
Nama Ilmiah : Pistia stratiotes
Nama Umum : Water lettuce, Water Cabbage
Nama Lokal : Ki Apu
Klasifikasi :
Famili : Araceae
Genus : Pistia
Species : Pistia stratiotes
Deskripsi :
Akar : Berupa akar adventicia, radix primarianya tidak tumbuh atau mati
setelah tanaman berkecambah.
Batang : Berupa stolon, merupakan tumbuhan herbaceous oleh karena itu batang
tidak memiliki kambium dan tidak ada pertumbuhan skunder. Ikatan
pembuluh dalam batang letaknya tersebar tidak beraturan.
Daun : Merupakan daun tunggal yang berbentuk cuneatum atau segitiga
terbalik, berwarna hijau. Perautan daun confluentibus yaitu
melengkung atau curvinervis.
Bunga : Merupakan bunga majemuk dimana flosculusnya uniseksualitas, kecil
(mini), tersusun dari stemen tunggal/carpelum tunggal. Periantium
mereduksi atau tidak ada. Ovarium seperum dan polyvulum.
Buah : Buahnya berry dengan biji mengandung endosperm.
Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
Habitat : Merupakan tumbuhan air biasanya ditemukan di sawah.
Pengendalian : Pengendalian dapat dilakukan secara mekanis dengan membuang
gulma tersebut dari daerah sawah atau perairan yang dijadikan
habitatnya.
Ludwigia perennis L.
Identifikasi :
Nama Ilmiah : Ludwiga perennis
Nama Umum : Water primrose
Nama Lokal : Tapak dora/cacabean (sunda)
Klasifikasi :
Famili : Onagraceae
Genus : Ludwiga
Species : Ludwiga perennis
Deskripsi :
Akar : Tunggang yang halus.
Batang : Tumbuh tegak, agak berbulu,bersegi dan sering berwarna kemerahan.
Daun : Berbentuk bulat memanjang sampai lanset,letal berselang seling,
berujung runcing, tepi daun sering berwarna ungu dan kemerahan.
Bunga : Muncul pada pangkal daun bagian atas, berwarna kuning berbentuk
bulat dengan 4 buah mahkota.
Buah : Berupa kapsul dengan panjang 1-2.5 mm, berbentuk silindris dan
berwarna kemerahan.
Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
Habitat : Terdapat didaerah kering seperti lapangan.
Pengendalian : Secara mekanik dengan penyiangan dan pengaturan perairan.
Sphenoclea zeylanica
Identifikasi :
Nama Ilmiah : Sphenoclea zeylanica
Nama umum : Gooseweed
Nama lokal : Gonda
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Sphenocleaceae
Genus : Sphenoclea
Species : Sphenoclea zeylanica
Deskripsi :
Akar : Akar berserat, berwarna putih-coklat.
Batang : Berongga, berbentuk bulat-persegi, tumbuh tegak, dan bercabang,
panjangnya 7-150 cm.
Daun : Tunggal dengan bentuk bulat-lanset, atau bulat telur-lanset, tata letak
daun spiral.
Bunga : Hermaprodit berukuran ± 2 mm, kelopak berjumlah 5 helai dan
menyatu 4, berbentuk bulat telur-bundar, mahkota menyatu berwarna
putih dengan panjang 1,5 mm, dan biji berwarna coklat-kuning.
Buah : Buah berkapsul dengan 2 katup, biji berwarna coklat-kuning.
Perbanyakan : Secara generatif dengan biji.
Habitat : Tanaman gonda hampir tersebar di seluruh negara di dunia yang
memiliki iklim tropis dan sub-tropis. Tanaman gonda
umumnya tumbuh baik pada daerah dekat dengan pesisir pantai atau
daerah yang memiliki ketinggian tempat 0 – 300 m dpl.
Pengendalian : Secara mekanik dengan penyiangan dan pengaturan perairan, atau
memakai herbisida.
Monochoria vaginalis – Eceng Leutik
Identifikasi :
Nama ilmiah : Monochoria vaginalis
Nama Umum : Wewehan (Indonesia); Heartshape False Pickerelweed (Inggris)
Nama Daerah : Si korpuk (Batak), Eceng padi (Jakarta), Eceng leutik (Sunda), Wewehan
(Jawa), Bira-biraan (Madura), Wewehan (Bali), Tumpeng (Minahasa),
Balang-balang (Makasar), Balem paleng (Bugis).
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dikotyledoneae
Ordo : Pontederiales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Monochoria
Species : Monochoria vagnalis
Deskripsi :
Akar : Akar serabul, berwarna putih kehitaman.
Batang : Batang berupa Batang semu, pendek, merupakan pelekatan pelepah
daun, hijau.
Daun : Daun tunggal, roset akar, tangkai lunak,bersayap, panjang 10-40 cm,
hijau, helaian daun bentuk jantung,ujung runcing, pangkal bertoreh,
panjang 5-10 cm, lebar 5-8 cm, pertulangan melengkung, permukaan
licin, hijau mengkilat.
Bunga : Bunga majemuk, berkelamin ganda, tersusun dalam bulir, tenda atau
malai terlindung dalam ketiak daun pelindung, biasan bunga rnenyerupai
mahkota terdiri dari 6 helai lersusun dalam 2 lingkaran, berlekatan di
bagian pangkal, wama ungu.
Buah : Buah kendaga, membuka dengan 3 katup, bentuk bulat telur, permukaan
licin, hijau. Biji bulat berusuk membujur, keras, coklat kehitaman.
Habitat : Di tempat berair.
Perbanyakan : Generatif.
Pengendalian : Secara mekanis.
Echinochloa collona – Jajagoan
Identifikasi :
Nama Ilmiah : Echinochloa collona
Nama Umum : Jungle rice
Nama Lokal : Gagajahan, Jajagoan
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Cyperales
Famili : Poaceae
Genus : Echinochloa
Species : Echinochloa collona
Deskripsi :
Akar : Memiliki akar yang tebal dan berserat namun perakarannya dangkal.
Batang : Memiliki perawakan tegak dengan daun tegak atau rebah di bagian
dasarnya. Batang kuat dan lurus berbentuk silindris dengan pith seperti
spons putih di bagian dalamnya, tinggi 20-200 cm.
Daun : Ukuran panjang daun 40 cm dengan lebar 5-15 mm. Setiap daun
memiliki pelepah daun dengan panjang 9-13 cm. Bagian ujung
meruncing, berambut halus pada bagian dasarnya, dan berwarna hijau.
Bunga : Perbungaan terletak di ujung, mula–mula tumbuh tegak kemudian
merunduk. Panjang malai berkisar antara 5-21 cm dan terdiri dari 5-40
tandan. Perbungaan memiliki stamen berjumlah 3 dengan anther
berwarna kuning. Perbungaan dengan 2 putik, stigma berbulu,
berwarna ungu, dan menonjol keluar di bawah ujung spikelet. Panjang
spikelet 3-4 mm.
Buah : Disebut caryopsis dengan bentuk lonjong, panjang 1.5-2 mm Biji
coklat hingga kehitaman.
Habitat : Beradaptasi pada daerah berair, tingkat kelembaban tanah 80% pada
tanah lempung berpasir. Suhu optimum perkecambahannya 32°-37°C.
Perbanyakan : Dengan biji
Pengendalian : Dikendalikan secara mekanik, atau herbisida terbutryne, nitrofen dan
glyphosate.
Leptochloa chinensis – Bobontengan
Identifikasi :
Nama Ilmiah : Leptochloa chinensis
Nama Umum : Red sprangletop
Nama Lokal : Bobontengan
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Poaceae
Genus : Leptochloa
Species : Leptochloa chinensis
Deskripsi :
Akar : Serabut.
Batang : Ramping, berongga, tegak atau meninggi dari dasar bercabang.
Daun : Halus, linier, panjang 10-30 cm, panjang membrane ligule 1-2.
Bunga : Sempit oval, malai longgar, panjang poros utama 10-40 cm.
Buah : Berbentuk bulir.
Habitat : Lahan basah, rawa, atau sungai di daerah dataran rendah terbuka. Dapat
tumbuh di tanah berat atau ringan, sepanjang sungai dan saluran air, di
lahan sawah.
Perbanyakan : Secara generatif menggunakan biji.
Pengendalian : Secara mekanis / fisik dengan cara pencabutan dan secara kimia dengan
menggunakan herbisida.
Cyperus difformis
Identifikasi :
Nama Ilmiah : Cyperus difformis
Nama Umum : Welhiriya, umbrella plant
Nama Daerah : Payung-alang
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Famili : Cyperales
Ordo : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus difformis
Deskripsi :
Akar : Serabut, tipis.
Batang : Berbentuk segitiga licin, agak lunak, menajam pada ujungnya, sering
berwarna agak hijau kekuning-kuningan, tinggi bisa mencapai 30 cm.
Daun : Halus, linier, dalam jumlah yang sedikit terdapat pada bagian pangkal
batang, umumnya lebih pendek dari pada batang dengan lebar 2 – 8 mm.
Bunga : Bulat satu pada ujung cabang, lebar mencapai 3 cm, mengandung sampai
120 bulir, masing-masing panjang dan sebagian atau seluruhnya ditutupi.
Bunganya coklat muda dengan daerah gelap coklat dan kadang-kadang
warna kekuningan atau keunguan.
Buah : Keras, 1,0-1,5 mm, sisi sedikit cekung, mengkilap coklat tua kehitaman.
Habitat : Lahan basah, rawa, atau sungai di daerah dataran rendah terbuka. Dapat
tumbuh di tanah berat atau ringan, sepanjang sungai dan saluran air, di
lahan sawah.
Perbanyakan : Secara generatif menggunakan biji.
Pengendalian : Secara mekanis / fisik dengan cara pencabutan dan secara kimia dengan
menggunakan herbisida.
Fimbrystylis miliacea – Panon Munding
Identifikasi :
Nama Ilmiah : Fimbristylis miliace
Nama Umum : Grasslike fimbry, Hoorahgrass
Nama Lokal : Panon Munding
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Cyperaceae
Genus : Fimbristylis
Species : Fimbristylis miliacea
Deskripsi :
Akar : Serabut
Batang : Batang bisa sama dengan daun bisa juga berbeda
Daun : Memiliki tinggi 2/3 dari tinggi tanaman, tidak ada ligula, pelepah
daun lebar 2 mm.
Bunga : Anther kompleks, biasanya membaur, bercabang, perluasan ke atas; 1-
1,5 mm lebar atau tebal bunga terdiri dari stamens 1-2 , putik 3
Karangan bunga bercabang banyak. Anak bulir kecil dan banyak, warna
coklat dengan punggung berwarna hijau, bentuk bola sampai jorang,
dengan ukuran 2-5 mm x 1,5-2 mm. Gulma berbentuk bulat panjang.
Daun pembalut pendek kira-kira 0,5-7 cm.
Buah : Buah kecil, berwarna coklat.
Buah : Berukuran kecil sekitar 1 mm. Berwarna kucing pucat atau hampir putih,
bentuk bulat telur terbalik.
Habitat : Perladangan padi , daerah dengan ketinggian lebih dari 300 m, terutama
di negara beriklim tropis.
Perbanyakan : Berkembang biak dengan sendirinya.
Pengendalian : Dapat secara kultur teknis, manual (mekanik), kimia (herbisida), dan
metode biologi (memanfaatkan musuh alami).