Metode Brain Storming
Metode Brain Storming
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Sistem Pembelajaran Brain Storming". Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Ibu Esti Sugiyorini APP, M.P.H, selaku Direktur Akper Pemkab Ponorogo dan
selaku Dosen pengajar mata kuliah Promosi Kesehatan Akper Pemkab Ponorogo
Tahun Ajaran 2018/2019
2. Teman – teman Akper Pemkab Ponorogo Tingkat II Semester III yang telah
mendukung pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang............................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
c. Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN
PENUTUP ................................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kreativitas merupakan kata yang dihubungkan dengan kepandaian seseorang, dan
pendapat ini tidak salah tetapi tidak semuanya benar. Banyak orang mengartikan
kreativitas adalah sikap hidup dan prilaku, juga ada yang menghubungkan kreativitas
dengan gagasan-gagasan baru dalam ilmu, teknologi dan pemecahan masalah berbagai
bidang. Gagasan/ide itu sendiri merupakan rancangan yang tersusun di pikiran.
Dengan adanya gagasan/ide maka timbullah sebuah konsep. yang merupakan dasar
bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Sekarang banyak orang
percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti hak cipta atau paten.
Kreativitas dengan gagasan-gagasan baru yang ada dalam organisasi atau
perusahaan terdaoat keterkaitan. Sebuah kreativitas selalu dihubungkan dengan
adanya suatu inovasi atau dengan kata lain membuat ide baru serta gagasan-gagasan
yang dapat merubah system perusahaan menjadi lebih baik dan dapat juga
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Begitu juga kaitannya
dengan seorang wirausahawan. Wiraushawan merupakan orang yang senantiasa ingin
mencari tau dan melihat peluang yang tersembunyi dengan sebuah gagasan baru
kemudian bekerja keras merubah peluang menjadi kenyataan. Banyak cara yang
dilakukan perusahaan agar karyawan-karyawan yang ada ikut andil dan ikut berpikir
kreatif dalam menentukan sebuah gagasan-gagasan baru. Seperti yang kita ketahui,
membuat suatu gagasan baru tidak harus berpacu pada pimpinan/manajer sebuah
perusahaan yang ada, dengan mengambil dan menggabungkan beberapa pedapat dari
karyawan/bawahan juga bisa menimbulkan gagasan yang mungkin jauh lebih inovatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan brain storming?
2. Apakah tujun brain storming?
3. Apakah manfaat brain storming?
4. Bagaimanakah metode brain storming?
5. Bagaimanakah teknik brain storming?
6. Bagaimanakah kelebihan dan kelemahan brain storming?
7. Apa sajakah langkah-langkag brain storming?
C. Tujuan
Dengan adanya makalah ini, kami menginginkan beberapa tujuan yang akan dicapai,
yaitu :
1. Menjadi kreatif dan menghasilkan ide baru
2. Mampu mencapai tujuan yang diinginkan
3. Mampu mengelola peserta sehingga menghasilkan ide baru dan memperbaiki
gagasan tersebut
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Brainstorming
Kang dan Song (2009) “metode Brainstorming adalah teknik diskusi kelompok
dimana anggotanya menyatakan sebanyak mungkin ide-idenya atas topik tertentu tanpa
hambatan dan pertimbangan aplikasi praktisnya. Spontanitas dan kreativitas
merupakan bagian penting dalam curah pendapat penilaian terhadap ide-ide dilakukan
pada sesi berikutnya”.
3
pengetahuan, pengalaman serta ide-ide mengenai suatu masalah tanpa adanya penilaian
dari peserta lain.
Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun
1953 dalam bukunya Applied Imagination. Brainstorming berarti to storm a problem
with ideas (menyerbu suatu masalah dengan ide-ide). Brainstorming atau penyerbuan
dengan ide-ide yang sebanyak mungkin terhadap suatu masalah dilangsungkan dalam
suatu pertemuan. Teknik ini pada dasarnya adalah menerapkan diadakannya suatu
sidang serbuan gagasan untuk memecahkan masalah. Pada pembelajaran dengan teknik
brainstorming, setiap siswa dianjurkan mengajukan pendapat atau gagasan yang
sebanyak-banyak mungkin untuk kemudian dicatat.
4
B. Tujuan Brainstorming
Mengidentifikasi masalah
Teknik brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab akibat terjadinya
masalah karena masing-masing peserta diskusi akan mengeksplorasi faktor-
faktor pemicu masalah. Setelah semua peserta mengutarakan gagasannya
mediator bisa menarik kesimpulan penyebab permasalahan tersebut.
Menganalisis situasi
Peserta diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang dihadapi oleh
tim kerja tersebut saat ini.
Mengalirkan ide-ide baru
Manfaat utama dari teknik brainstorming adalah mendapatkan ide sebanyak
mungkin dari para anggota. Semua peserta bebas menyampaikan ide kreatif
tanpa dibatasi oleh aturanaturan tertentu.
Menganalisis ide-ide
Aliran ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan dianalisis dalam
sebuah diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan membahas ide-ide mana
saja yang relevan dan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Menentukan alternatif pemecahan masalah
Panel diskusi menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan ide-ide
yang telah disepakati bersama.
Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki masalah.
Salah satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-langkah
berikutnya sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi dapat merumuskan
perencanaan jangka panjang berdasarkan curah gagasan atau sumbang saran
dari peserta brainstorming.
5
C. Manfaat melakukan Brainstorming
Meningkatkan kreatifitas dan menghasilkan banyak ide dalam waktu singkat,
dengan memperluas sudut pandang dari segala aspek atau pemikiran anggota tim
yang lain akan mencetuskan ide lain dalam diri kita.
Menciptakan kesetaraan terhadap semua tim yang terlibat dalam proses
brainstorming, suasana yang hangat saling mendukung, dan tanpa kritik akan
mendorong orang untuk nyaman mengeluarkan ide tanpa halangan. Hal ini akan
mengakibatkan sikap saling menghormati.
Ketika setiap anggota tim memberikan idenya, anggota tim merasa dilibatkan dan
akan mendukung arahan pengambilan keputusan, hal ini akan memupuk rasa
memiliki terhadap proses
Untuk bisa menciptakan suasana yang kondusif dalam proses brainstorming perlu
ada aturan yang mengikat anggota tim, beberapa diantaranya adalah.
Tiap anggota wajib berpatisipasi aktif dalam memberikan ide/gagasannya
Tidak ada diskusi baik berupa kritik, sanjungan, atau komentar selama proses
berlangsung
Diperbolehkan membangun ide dari ide yang sudah dikeluarkan anggota yang
lain sebelumnya
Semua ide tertulis dan terbaca
Batasi waktu proses brainstorming
Meningkatkan daya ingat agar terlatih berpikir tentang sesuatu yang bersifat
kuantitas, di samping permasalahan sehari-hari dan hal ini lebih baik
dibandingkan kualitas
Menumbuhkan rasa percaya diri pada dewasa untuk ikut terlibat menyampaikan
pendapatnya.
6
penyampaian pendapat. Bagi peserta yang ingin mengemukakan ide-ide kreatifnya
harus mengacungkan tangannya terlebih dahulu. Ketika fasilitator diskusi
memberinya kesempatan berbicara, barulah ia dapat mengemukakan pendapatnya
di depan panel diskusi. Selain itu, agar tidak ada salah satu peserta yang
mendominasi diskusi maka tiap peserta diberikan jatah waktu sama dalam setiap
topik. Jikalau ada peserta yang belum sempat menyampaikan pendapatnya maka ia
akan diberikan kesempatan lagi untuk berbicara.
Dalam sesi brainstorming terdapat banyak teknik yang bisa digunakan seperti
teknik Freewriting, Listing/Bulleting, Cubing dan lain sebagainya. Pada bagian ini
akan dijelaskan uraian singkat tentang teknik-teknik tersebut. Berikut beberapa teknik
brainstorming yang layak Anda terapkan :
1. Freewriting
Alirkan gagasan-gagasan original Anda melalui tulisan dalam selembar kertas
atau mengetikkannya melalui komputer. Anda tidak perlu kuatir tentang ide
baik atau buruk, masalah grammar, dan lain sebagainya. Tuliskan gagasan yang
muncul dari kepala Anda secara spontan sesuai dengan waktu yang telah Anda
tentukan.
2. Listing / Bulleting
7
Pada teknik ini, Anda diminta untuk menuliskan daftar ide-ide yang muncul
berdasarkan topik-topik tertentu. Hal ini dapat membantu Anda untuk
memperluas prespektif mengenai masing-masing topik.
3. Cubing
Teknik ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan topik dari enam arah
yaitu deskripsi masalah, perbandingan, penyesuaian, analisa masalah,
penerapan, serta adanya pro dan kontra yang timbul terhadap problem solving
yang akan digunakan.
4. Dictionaries, thesauruses, encyclopedias
Teknik ini menjadi favorit banyak orang karena dengan bantuan kamus atau
encyclopedia Anda dapat mengembangkan pemikiran berdasarkan ribuan kata
yang terdapat dalam kamus tersebut. Istilah yang Anda gunakan untuk kata
kunci pemecahan masalah akan didefinisikan oleh kamus disertai dengan
alternatif kata-kata lain yang bisa Anda pergunakan.
5. Journalistic Questions
Teknik ini menggunakan daftar pertanyaan yang sering digunakan oleh para
wartawan yaitu 5W dan IH meliputi What, Who, When, Where, Why, dan
How. Tuliskan masing-masing element tersebut dalam lembar yang berlainan.
Lalu masukkan gagasan-gagasan baru untuk menjawab berbagai elemen
pertanyaan tersebut.
Acep Yonny dan Sri Rahayu Yunus (2011) menyatakan beberapa kelebihan dari
penerapan metode Brainstorming sebagai berikut:
8
1. Memberikan kesempatan untuk berpendapat
2. Melatih daya kritis dan analisis
3. Mendorong agar dapat menghargai pendapat orang lain
4. Menstimulasi agar dapat berpikir secara holistik.
Kekurangannya:
1. Proses ini memerlukan banyak waktu, khususnya apabila kurang dari 10% ide
yang akhirnya digunakan
2. Seperti kelompok diskusi yang lain, produktivitas sesi curah pendapat
tergantung pada kemampuan dan kualitas orientasi peserta.
Manfaat akhirnya mungkin lebih berupa apa yang dilakukan terhadap peserta daripada
produktivitas apa yang segera diperoleh dalam sesi curah pendapat, dan sulit diukur
dengan tingkat keakuratan apa pun.
9
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya mengklasifikasikan
berdasarkan criteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bias
berdasarakan struktur / faktor-faktor lain.
4. Verifikasi
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah
diklasifikasikan.Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan.
Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan sumbang
saran yang tidak relevan bias dicoret. Kepada pemberi sumbang saran bias diminta
argumentasinya.
5. Konklusi (Penyepakatan)
Fasilitator / pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-
butir alternative pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka
diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat
(dharyanti et al, 2014)
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kelebihan:
Mendapatkan ide yang banyak dari sekelompok orang dalam waktu singkat.
Daya imajinasi dan daya kreativitas berpikir menjadi berkembang karena
menggunakan berbagainalternatif
Kekurangan :
11
DAFTAR PUSTAKA
Munadji, S., & Budiman, A. (2008). Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
Penerapan Metode Pembelajaran Brain Stroming , 17.
Isriani Hardini Dan Dewi Puspita Sari, Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,
Konsep Dan Implementasi), Familia, Yogyakarta, 2012.Hlm 13
2Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Gaung Persada
Press, Jakarta, 2004.Hlm 74
12