Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PEMBELAJARAN BRAIN STORMING

Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Promosi Kesehatan (PROMKES)”
Dosen Pembimbing : Esti Sugiyorini APP., M.P.H

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Annisatul Ulfiati Rifa’i (201701006)
Daila Rahayu Man Dewi (201701011)
Riko Priandana (201701029)
Siti Latifah (201701031)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Sistem Pembelajaran Brain Storming". Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :

1. Ibu Esti Sugiyorini APP, M.P.H, selaku Direktur Akper Pemkab Ponorogo dan
selaku Dosen pengajar mata kuliah Promosi Kesehatan Akper Pemkab Ponorogo
Tahun Ajaran 2018/2019

2. Teman – teman Akper Pemkab Ponorogo Tingkat II Semester III yang telah
mendukung pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Ponorogo, 12 Juli 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN

a. Latar Belakang............................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
c. Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Brain Storming ............................................................................ 3


B. Tujuan Dan Manfaat Brain Storming ............................................................ 4
C. Manfaat Brain Storming ................................................................................ 5
D. Metode Brain Storming ................................................................................. 5
E. Teknik Brain Storming .................................................................................. 8
F. Kelebihan Dan Kelemahan Brain Storming .................................................. 12
G. Langkah-langkah Brain Storming .................................................................

PENUTUP ................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kreativitas merupakan kata yang dihubungkan dengan kepandaian seseorang, dan
pendapat ini tidak salah tetapi tidak semuanya benar. Banyak orang mengartikan
kreativitas adalah sikap hidup dan prilaku, juga ada yang menghubungkan kreativitas
dengan gagasan-gagasan baru dalam ilmu, teknologi dan pemecahan masalah berbagai
bidang. Gagasan/ide itu sendiri merupakan rancangan yang tersusun di pikiran.
Dengan adanya gagasan/ide maka timbullah sebuah konsep. yang merupakan dasar
bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Sekarang banyak orang
percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti hak cipta atau paten.
Kreativitas dengan gagasan-gagasan baru yang ada dalam organisasi atau
perusahaan terdaoat keterkaitan. Sebuah kreativitas selalu dihubungkan dengan
adanya suatu inovasi atau dengan kata lain membuat ide baru serta gagasan-gagasan
yang dapat merubah system perusahaan menjadi lebih baik dan dapat juga
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Begitu juga kaitannya
dengan seorang wirausahawan. Wiraushawan merupakan orang yang senantiasa ingin
mencari tau dan melihat peluang yang tersembunyi dengan sebuah gagasan baru
kemudian bekerja keras merubah peluang menjadi kenyataan. Banyak cara yang
dilakukan perusahaan agar karyawan-karyawan yang ada ikut andil dan ikut berpikir
kreatif dalam menentukan sebuah gagasan-gagasan baru. Seperti yang kita ketahui,
membuat suatu gagasan baru tidak harus berpacu pada pimpinan/manajer sebuah
perusahaan yang ada, dengan mengambil dan menggabungkan beberapa pedapat dari
karyawan/bawahan juga bisa menimbulkan gagasan yang mungkin jauh lebih inovatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan brain storming?
2. Apakah tujun brain storming?
3. Apakah manfaat brain storming?
4. Bagaimanakah metode brain storming?
5. Bagaimanakah teknik brain storming?
6. Bagaimanakah kelebihan dan kelemahan brain storming?
7. Apa sajakah langkah-langkag brain storming?

C. Tujuan
Dengan adanya makalah ini, kami menginginkan beberapa tujuan yang akan dicapai,
yaitu :
1. Menjadi kreatif dan menghasilkan ide baru
2. Mampu mencapai tujuan yang diinginkan
3. Mampu mengelola peserta sehingga menghasilkan ide baru dan memperbaiki
gagasan tersebut

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Brainstorming

Brainstorming atau Curah pendapat adalah praktek teknik konfrensi dimana


sebuah kelompok berupaya mencari solusi atas masalah tertentu dengan menghimpun
semua ide yang disumbangkan oleh para anggotanya secara spontan (Green, 2004).

Metode sumbang saran (brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam


rangka menghimpun gagasan, pendapat,informasi, pengetahuan, pengalaman dari
semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi
(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada
penggunaan metode curah pendapat/brainstorming pendapat orang lain tidak untuk
ditanggapi.

Menurut Morgan (Suprijanto, 2009) “Brainstorming adalah salah satu bentuk


berpikir kreatif sehingga pertimbangan memberikan jalan untuk berinisiatif kreatif.
Peserta didorong untuk mencurahkan semua ide yang timbul dari pikirannya dalam
jangka waktu tertentu berkenaan dengan beberapa masalah, dan tidak diminta untuk
menilainya selama curah pendapat berlangsung. Penilaian akan dilakukan pada periode
berikutnya dimana semua ide dipilih, dievaluasi dan mungkin diterapkan”.

Kang dan Song (2009) “metode Brainstorming adalah teknik diskusi kelompok
dimana anggotanya menyatakan sebanyak mungkin ide-idenya atas topik tertentu tanpa
hambatan dan pertimbangan aplikasi praktisnya. Spontanitas dan kreativitas
merupakan bagian penting dalam curah pendapat penilaian terhadap ide-ide dilakukan
pada sesi berikutnya”.

Menurut Barbara Allman dan Sara Freeman (2010) “Brainstorming adalah


suatu teknik yang digunakan untuk menghasilkan suatu daftar panjang yang berisi
berbagai respon berbeda tanpa membuat penilaian terhadap ide-ide individu”. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa metode Brainstorming adalah suatu bentuk diskusi
dimana peserta didorong untuk menyatakan gagasan, pendapat, informasi,

3
pengetahuan, pengalaman serta ide-ide mengenai suatu masalah tanpa adanya penilaian
dari peserta lain.

Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun
1953 dalam bukunya Applied Imagination. Brainstorming berarti to storm a problem
with ideas (menyerbu suatu masalah dengan ide-ide). Brainstorming atau penyerbuan
dengan ide-ide yang sebanyak mungkin terhadap suatu masalah dilangsungkan dalam
suatu pertemuan. Teknik ini pada dasarnya adalah menerapkan diadakannya suatu
sidang serbuan gagasan untuk memecahkan masalah. Pada pembelajaran dengan teknik
brainstorming, setiap siswa dianjurkan mengajukan pendapat atau gagasan yang
sebanyak-banyak mungkin untuk kemudian dicatat.

Dalam prosesnya, tidak boleh dilangsungkan perdebatan atau diberikan kritik


terjadap sesuatu ide yang dilontarkan. Osborn dalam Gie (1995) mensyaratkan 4
ketentuan dalam melaksanakan brainstorming yaitu:

1. Kritik tidak diperkenankan


2. Pengaliran ide secara bebas dianjurkan
3. Kualitas lebih diharapkan
4. Penggabungan dan penyampuran dicari

Selain menyumbangkan gagasan sendiri, setiap peserta diharapkan


menyarankan bagaimana ide peserta lain dapat disempurnakan menjadi ide yang lebih
baik atau bagaimana dua atau lebih ide dapat digabungkan menjadi satu lagi ide.

Adapun syarat metode brain storming :

1. Jumlah peserta tidak terlalu besar, paling besar 15 orang.


2. Pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan
kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan (curah pendapat).
3. Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart
atau papan tulis.
4. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh dikomentari oleh
siapa pun.
5. Setelah semua anggota dikeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat
mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.
6. Adapun media yang dapatt digunakan yaitu : papan tulis dan sticky note.

4
B. Tujuan Brainstorming

Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan gagasan dan ide-ide baru dari


anggota kelompok dalam waktu yang relatif singkat tanpa adanya sifat kritis yang
ketat. Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh oleh suatu tim kerja yang melakukan
teknik brainstorming, diantaranya adalah sebagai berikut:

 Mengidentifikasi masalah
Teknik brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab akibat terjadinya
masalah karena masing-masing peserta diskusi akan mengeksplorasi faktor-
faktor pemicu masalah. Setelah semua peserta mengutarakan gagasannya
mediator bisa menarik kesimpulan penyebab permasalahan tersebut.
 Menganalisis situasi
Peserta diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang dihadapi oleh
tim kerja tersebut saat ini.
 Mengalirkan ide-ide baru
Manfaat utama dari teknik brainstorming adalah mendapatkan ide sebanyak
mungkin dari para anggota. Semua peserta bebas menyampaikan ide kreatif
tanpa dibatasi oleh aturanaturan tertentu.
 Menganalisis ide-ide
Aliran ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan dianalisis dalam
sebuah diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan membahas ide-ide mana
saja yang relevan dan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.
 Menentukan alternatif pemecahan masalah
Panel diskusi menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan ide-ide
yang telah disepakati bersama.
 Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki masalah.
 Salah satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-langkah
berikutnya sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi dapat merumuskan
perencanaan jangka panjang berdasarkan curah gagasan atau sumbang saran
dari peserta brainstorming.

5
C. Manfaat melakukan Brainstorming
 Meningkatkan kreatifitas dan menghasilkan banyak ide dalam waktu singkat,
dengan memperluas sudut pandang dari segala aspek atau pemikiran anggota tim
yang lain akan mencetuskan ide lain dalam diri kita.
 Menciptakan kesetaraan terhadap semua tim yang terlibat dalam proses
brainstorming, suasana yang hangat saling mendukung, dan tanpa kritik akan
mendorong orang untuk nyaman mengeluarkan ide tanpa halangan. Hal ini akan
mengakibatkan sikap saling menghormati.
 Ketika setiap anggota tim memberikan idenya, anggota tim merasa dilibatkan dan
akan mendukung arahan pengambilan keputusan, hal ini akan memupuk rasa
memiliki terhadap proses
Untuk bisa menciptakan suasana yang kondusif dalam proses brainstorming perlu
ada aturan yang mengikat anggota tim, beberapa diantaranya adalah.
 Tiap anggota wajib berpatisipasi aktif dalam memberikan ide/gagasannya
 Tidak ada diskusi baik berupa kritik, sanjungan, atau komentar selama proses
berlangsung
 Diperbolehkan membangun ide dari ide yang sudah dikeluarkan anggota yang
lain sebelumnya
 Semua ide tertulis dan terbaca
 Batasi waktu proses brainstorming
 Meningkatkan daya ingat agar terlatih berpikir tentang sesuatu yang bersifat
kuantitas, di samping permasalahan sehari-hari dan hal ini lebih baik
dibandingkan kualitas
 Menumbuhkan rasa percaya diri pada dewasa untuk ikut terlibat menyampaikan
pendapatnya.

D. Metode Brain Storming


1. Putaran Bebas (Free Wheel)

Setiap anggota diskusi kelompok bebas mengutarakan pendapatnya tanpa


menunggu giliran atau aturan tertentu. Semua ide dapat mengalir lancar tanpa ada
pembatasan sehingga metode ini lebih mengedepankan kebebasan individu untuk
berpendapat di muka umum. Meskipun metode ini cenderung bebas, namun ada
aturan main yang harus dipatuhi oleh masing-masing peserta terutama dalam hal

6
penyampaian pendapat. Bagi peserta yang ingin mengemukakan ide-ide kreatifnya
harus mengacungkan tangannya terlebih dahulu. Ketika fasilitator diskusi
memberinya kesempatan berbicara, barulah ia dapat mengemukakan pendapatnya
di depan panel diskusi. Selain itu, agar tidak ada salah satu peserta yang
mendominasi diskusi maka tiap peserta diberikan jatah waktu sama dalam setiap
topik. Jikalau ada peserta yang belum sempat menyampaikan pendapatnya maka ia
akan diberikan kesempatan lagi untuk berbicara.

2. Putaran Teratur (Round Robin)

Setiap peserta mendapat giliran untuk mengemukakan pendapatnya sesuai


urutan masing-masing. Jika tiba giliran orang berikutnya namun ia belum memiliki
gagasan, maka orang tersebut dapat dilewati dan langsung menuju pada giliran
selanjutnya. Dalam setiap putaran diskusi, peserta hanya diperkenankan untuk
menyampaikan satu ide saja. Penyampaian pendapat dilakukan secara bergiliran
menurut posisi lingkaran dan dilakukan dari kanan ke kiri. Selama tahap
mengkoleksi gagasan, semua peserta dilarang untuk menyampaikan pendapatnya
sebelum tiba giliran masing-masing. Dalam metode ini akan diterapkan beberapa
kali putaran hingga semua ide dari peserta telah habis tergali.

E. Teknik Brain Storming

Dalam sesi brainstorming terdapat banyak teknik yang bisa digunakan seperti
teknik Freewriting, Listing/Bulleting, Cubing dan lain sebagainya. Pada bagian ini
akan dijelaskan uraian singkat tentang teknik-teknik tersebut. Berikut beberapa teknik
brainstorming yang layak Anda terapkan :

1. Freewriting
Alirkan gagasan-gagasan original Anda melalui tulisan dalam selembar kertas
atau mengetikkannya melalui komputer. Anda tidak perlu kuatir tentang ide
baik atau buruk, masalah grammar, dan lain sebagainya. Tuliskan gagasan yang
muncul dari kepala Anda secara spontan sesuai dengan waktu yang telah Anda
tentukan.
2. Listing / Bulleting

7
Pada teknik ini, Anda diminta untuk menuliskan daftar ide-ide yang muncul
berdasarkan topik-topik tertentu. Hal ini dapat membantu Anda untuk
memperluas prespektif mengenai masing-masing topik.
3. Cubing
Teknik ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan topik dari enam arah
yaitu deskripsi masalah, perbandingan, penyesuaian, analisa masalah,
penerapan, serta adanya pro dan kontra yang timbul terhadap problem solving
yang akan digunakan.
4. Dictionaries, thesauruses, encyclopedias
Teknik ini menjadi favorit banyak orang karena dengan bantuan kamus atau
encyclopedia Anda dapat mengembangkan pemikiran berdasarkan ribuan kata
yang terdapat dalam kamus tersebut. Istilah yang Anda gunakan untuk kata
kunci pemecahan masalah akan didefinisikan oleh kamus disertai dengan
alternatif kata-kata lain yang bisa Anda pergunakan.
5. Journalistic Questions
Teknik ini menggunakan daftar pertanyaan yang sering digunakan oleh para
wartawan yaitu 5W dan IH meliputi What, Who, When, Where, Why, dan
How. Tuliskan masing-masing element tersebut dalam lembar yang berlainan.
Lalu masukkan gagasan-gagasan baru untuk menjawab berbagai elemen
pertanyaan tersebut.

F. Kelebihan Dan Kelemahan Brain Storming

Kelebihannya menurut (Arifin, 2008):

1. Dapat memperoleh pendapat yang baru


2. Dapat merangsang setiap anggota untuk berperan secara aktif
3. Dapat menghasilkan reaksi berantai dalam pendapat.
4. Tidak banyak menyita waktu
5. Kegiatan dapat digunakan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.
6. Tidak memerlukan seorang pimpinan yang terlalu formal
7. Pandangan lebih obyektif

Acep Yonny dan Sri Rahayu Yunus (2011) menyatakan beberapa kelebihan dari
penerapan metode Brainstorming sebagai berikut:

8
1. Memberikan kesempatan untuk berpendapat
2. Melatih daya kritis dan analisis
3. Mendorong agar dapat menghargai pendapat orang lain
4. Menstimulasi agar dapat berpikir secara holistik.

Kekurangannya:

1. Sangat mudah terlepas dari control


2. Harus dilanjutkan dengan evaluasi jika kegiatan ini diharapkan menjadi efektif.
3. Kemungkinan menjadi sulit untuk membuat peserta mengetahui bahwa segala
pendapat dapat diterima
4. Para peserta cenderung untuk mengadakan evaluasi segera setelah suatu
pendapat diajukan.
5. Sulit menyimpulkan
6. Kurang memperoleh padangan pemikiran yang bulat

Menurut Suprijanto (2009:125) mengungkapkan ada beberapa kelemahan dari


penggunaan metode Brainstorming:

1. Proses ini memerlukan banyak waktu, khususnya apabila kurang dari 10% ide
yang akhirnya digunakan
2. Seperti kelompok diskusi yang lain, produktivitas sesi curah pendapat
tergantung pada kemampuan dan kualitas orientasi peserta.
Manfaat akhirnya mungkin lebih berupa apa yang dilakukan terhadap peserta daripada
produktivitas apa yang segera diperoleh dalam sesi curah pendapat, dan sulit diukur
dengan tingkat keakuratan apa pun.

G. Langkah-Langkah Brain Storming


1. Pemberian informasi dan motivasi
Fasilitator menjelasakan masalah yang dihadapi beserta latarbelakangnya dan
mengajak peserta untuk menyumbangkan pemikirannya.
2. Identifikasi
Peserta diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-
banyaknya. Semua saran ditampung.
3. Klasifikasi

9
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya mengklasifikasikan
berdasarkan criteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bias
berdasarakan struktur / faktor-faktor lain.
4. Verifikasi
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah
diklasifikasikan.Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan.
Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan sumbang
saran yang tidak relevan bias dicoret. Kepada pemberi sumbang saran bias diminta
argumentasinya.
5. Konklusi (Penyepakatan)
Fasilitator / pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-
butir alternative pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka
diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat
(dharyanti et al, 2014)

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka


menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua
peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana, pada penggunaan metode curah pendapat.
Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat,
informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian
dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mind map) untuk
menjadi pembelajaran bersama.

Kelebihan:

 Mendapatkan ide yang banyak dari sekelompok orang dalam waktu singkat.
 Daya imajinasi dan daya kreativitas berpikir menjadi berkembang karena
menggunakan berbagainalternatif

Kekurangan :

 Terlalu banyak pertukaran pendapat dan gagasan sehingga cenderung timbul


keributan
 Akibat waktu yang dibutuhkan pendek, sehingga materi tidak diperiksa
keunggulannya

Ciri Curah Pendapat :

 Setiap peserta bebas mengemukakan gagasan yang muncul di benaknya.


 Setiap gagasan akan diterima dan diinvetarisasi dan peserta lain tidak boleh
memberikan komentar langsung.
 Semua peserta mendiskusikan dan mengevaluasi gagasan yang sudah
diinventarisir.
 Waktu 45 – 60 menit.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fauziyah, D. N. (2016). Jurnal Pendidiksn Sejarah. Penerapan Metode Curah


Gagasan Brainstorming , 5.

Munadji, S., & Budiman, A. (2008). Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
Penerapan Metode Pembelajaran Brain Stroming , 17.

Mustaji. (2012). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam


Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Isriani Hardini Dan Dewi Puspita Sari, Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,
Konsep Dan Implementasi), Familia, Yogyakarta, 2012.Hlm 13
2Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Gaung Persada
Press, Jakarta, 2004.Hlm 74

12

Anda mungkin juga menyukai