Restoran (Baru/Perpanjangan)
IDENTITAS PERUSAHAAN
Sasaran audit: menentukan kesesuaian Sistem Jaminan Halal (SJH) perusahaan dan melakukan evaluasi
penerapan SJH perusahaan.
Kriteria audit : HAS 23000, HAS 23102, dan HAS 23201.
1. Kebijakan Halal
a. Tersedia kebijakan halal yang berisi komitmen perusahaan menghasilkan dan
menyajikan menu halal secara konsisten .
b. Telah dilakukan sosialisasi kebijakan halal ke seluruh stakeholder (kantor, dapur,
gudang, outlet, supplier).
Cara sosialisasi:
e. Pelatihan internal dilakukan untuk semua karyawan yang terkait aktivitas kritis,
termasuk karyawan baru (kantor, dapur, gudang, outlet).
f. Materi pelatihan internal mencakup HAS 23000 dan/atau HAS 23102.
g. Tersedia bukti pelaksanaan pelatihan.
h. Tersedia bukti evaluasi pelatihan internal.
i. Tersedia bukti pelaksanaan edukasi untuk menumbuhkan kesadaran bagi semua
pihak yang terlibat dalam aktivitas kritis dalam menerapkan SJH.
Catatan:
4. Bahan
a. Semua bahan telah dilengkapi dengan dokumen pendukung kehalalan yang cukup
dan valid. Jika Tidak, tuliskan pada Tabel 2.
b. Tersedia prosedur yang menjamin semua dokumen pendukung bahan yang
digunakan selalu masih berlaku. Khusus pembelian bahan dengan logo halal secara
retail, tersedia prosedur yang menjamin bahan yang dibeli diproduksi pada masa
berlaku Sertifikat halal, mengacu ke website LPPOM MUI.
c. Semua bahan yang digunakan sudah tercantum dalam aplikasi Cerol. Jika Tidak,
tuliskan pada Tabel 3.
Catatan:
5. Produk (Menu)
a. Nama menu tidak menggunakan nama yang mengarah pada sesuatu yang
diharamkan atau ibadah yang tidak sesuai syariah Islam.
b. Profil sensori menu tidak memiliki kecenderungan bau atau rasa yang mengarah
kepada menu haram.
c. Semua menu sudah tercantum dalam Daftar Menu dan aplikasi Cerol (termasuk
menu konsinyasi/titipan dan menu sementara). Jika Tidak, tuliskan pada Tabel 3.
d. Khusus registrasi perpanjangan, menu baru telah disertifikasi sebelum dijual.
Catatan:
6. Fasilitas Produksi
a. Semua fasilitas produksi (dapur/gudang/outlet) sudah tercantum dalam aplikasi
Cerol. Jika Tidak, tuliskan pada Tabel 3.
b. Dapur restoran hanya dikhususkan untuk menghasilkan menu halal.
c. Fasilitas produksi terbebas dari najis.
Prosedur Pembelian
a. Prosedur pembelian bahan menjamin semua bahan yang dibeli telah disetujui
LPPOM MUI (termasuk bahan yang dibeli di dapur cabang/outlet).
b. Jika pembelian dapat dilakukan oleh dapur cabang/outlet, tersedia acuan
(referensi) yang dibuat oleh kantor pusat dan digunakan oleh dapur cabang/ outlet
pada saat pembelian bahan.
c. Khusus registrasi perpanjangan, semua bahan yang dibeli telah disetujui LPPOM
MUI.
d. Tersedia bukti penerapan prosedur pembelian bahan.
Catatan:
Catatan:
Prosedur Transportasi
a. Prosedur transportasi menjamin tidak terjadinya kontaminasi bahan dan menu
oleh bahan haram/najis selama transportasi.
b. Selama transportasi tidak terjadi kontaminasi bahan dan menu oleh bahan
haram/najis.
c. Tersedia bukti penerapan prosedur transportasi bahan/menu.
Catatan:
Catatan:
Manual SJH
Manual SJH telah mencakup 11 kriteria SJH
Catatan:
Berdasarkan audit yang telah dilaksanakan, ditemukan kelemahan implementasi SJH sebagai berikut:
Catatan :
Hasil audit yang dituliskan dalam borang ini merupakan data yang akan dievaluasi pada forum Rapat
Auditor LPPOM MUI.
Hasil audit yang harus ditindaklanjuti oleh perusahaan adalah yang telah diputuskan melalui forum
Rapat Auditor dan disampaikan di Cerol melalui menu Material Monitoring, Matrix Monitoring,
Product Monitoring, dan HAS Monitoring dengan memilih type process Audit.
Daftar Bahan yang tercantum di Cerol akan menjadi Daftar Bahan yang disetujui LPPOM MUI,
sehingga harus diverifikasi oleh auditor dan perusahaan untuk memastikan data yang dicantumkan
sesuai dengan hasil audit, terutama data nama bahan, nama produsen dan negara produsen