Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL AUDIT HALAL

Restoran (Baru/Perpanjangan)
IDENTITAS PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : _________________________________________________________


Nomor Registrasi : _________________________________________________________
Hari/Tanggal Audit : __________________________________________________________
Lokasi Audit : __________________________________________________________
Fasilitas Lain : __________________________________________________________ (jika ada)
Jumlah Menu : __________________________________________________________
Jumlah Outlet : __________________________________________________________
Status Registrasi : Baru / Perpanjangan / Percepatan SJH*
Contact Person : _________________ Email/Telp ___________________________

*) Coret yang tidak diperlukan

SASARAN DAN KRITERIA AUDIT

Sasaran audit: menentukan kesesuaian Sistem Jaminan Halal (SJH) perusahaan dan melakukan evaluasi
penerapan SJH perusahaan.
Kriteria audit : HAS 23000, HAS 23102, dan HAS 23201.

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 1


LAPORAN HASIL AUDIT

Penjelasan mengenai pengisian laporan hasil audit:


 Auditor mengisi hasil audit dari komponen penilaian sesuai dengan implementasi SJH di perusahaan.
Kesesuaian implementasi SJH berdasarkan HAS 23000 dan dokumen turunannya. Untuk setiap
komponen penilaian tersedia tiga pilihan, yaitu S (sesuai), TS (tidak sesuai) dan TR (tidak relevan).
 (i) S : penilaian dari Auditor menunjukkan implementasi SJH pada komponen tersebut telah sesuai.
(ii) TS : penilaian dari Auditor menunjukkan implementasi SJH pada komponen tersebut tidak sesuai
(terdapat kelemahan). Penjelasan kelemahan dituliskan di halaman 10.
(iii) TR : pertanyaan tidak relevan atau tidak berlaku dengan kondisi perusahaan.

Tabel 1. Penilaian Implementasi SJH

No. Kriteria SJH S TS TR

1. Kebijakan Halal
a. Tersedia kebijakan halal yang berisi komitmen perusahaan menghasilkan dan
menyajikan menu halal secara konsisten .
b. Telah dilakukan sosialisasi kebijakan halal ke seluruh stakeholder (kantor, dapur,
gudang, outlet, supplier).
Cara sosialisasi:

2. Tim Manajemen Halal


a. Tim manajemen halal telah ditetapkan dan ada bukti penunjukkannya. Bentuk
bukti penunjukkan tim:

b. Tim mencakup semua bagian pada aktivitas kritis.


c. Tugas, tanggungjawab dan wewenang Tim telah ditetapkan.
d. Tim memiliki kompetensi dan wewenang yang dibutuhkan.
e. Tim ditunjang sumberdaya yang memadai untuk menjalankan tugasnya.
Catatan:

3. Pelatihan dan Edukasi


a. Tersedia prosedur pelatihan untuk semua karyawan yang terkait aktivitas kritis.
b. Prosedur pelatihan sesuai dengan HAS 23000 (dapat berisi jadwal, peserta,
metode, pemberi materi, materi, dokumentasi, evaluasi kelulusan).
c. Pelatihan eksternal telah diikuti oleh ketua/anggota Tim minimal dua tahun sekali.
Tanggal dan peserta pelatihan eksternal:

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 2


No. Kriteria SJH S TS TR
d. Pelatihan internal telah dilaksanakan minimal setahun sekali.
Tanggal dan peserta pelatihan internal:

e. Pelatihan internal dilakukan untuk semua karyawan yang terkait aktivitas kritis,
termasuk karyawan baru (kantor, dapur, gudang, outlet).
f. Materi pelatihan internal mencakup HAS 23000 dan/atau HAS 23102.
g. Tersedia bukti pelaksanaan pelatihan.
h. Tersedia bukti evaluasi pelatihan internal.
i. Tersedia bukti pelaksanaan edukasi untuk menumbuhkan kesadaran bagi semua
pihak yang terlibat dalam aktivitas kritis dalam menerapkan SJH.
Catatan:

4. Bahan
a. Semua bahan telah dilengkapi dengan dokumen pendukung kehalalan yang cukup
dan valid. Jika Tidak, tuliskan pada Tabel 2.
b. Tersedia prosedur yang menjamin semua dokumen pendukung bahan yang
digunakan selalu masih berlaku. Khusus pembelian bahan dengan logo halal secara
retail, tersedia prosedur yang menjamin bahan yang dibeli diproduksi pada masa
berlaku Sertifikat halal, mengacu ke website LPPOM MUI.
c. Semua bahan yang digunakan sudah tercantum dalam aplikasi Cerol. Jika Tidak,
tuliskan pada Tabel 3.
Catatan:

5. Produk (Menu)
a. Nama menu tidak menggunakan nama yang mengarah pada sesuatu yang
diharamkan atau ibadah yang tidak sesuai syariah Islam.
b. Profil sensori menu tidak memiliki kecenderungan bau atau rasa yang mengarah
kepada menu haram.
c. Semua menu sudah tercantum dalam Daftar Menu dan aplikasi Cerol (termasuk
menu konsinyasi/titipan dan menu sementara). Jika Tidak, tuliskan pada Tabel 3.
d. Khusus registrasi perpanjangan, menu baru telah disertifikasi sebelum dijual.
Catatan:

6. Fasilitas Produksi
a. Semua fasilitas produksi (dapur/gudang/outlet) sudah tercantum dalam aplikasi
Cerol. Jika Tidak, tuliskan pada Tabel 3.
b. Dapur restoran hanya dikhususkan untuk menghasilkan menu halal.
c. Fasilitas produksi terbebas dari najis.

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 3


No. Kriteria SJH S TS TR
d. Peralatan produksi tidak terbuat dari bahan haram/najis (contoh dari bulu).
e. Peralatan penyajian menu tidak digunakan bergantian untuk menyajikan menu
yang disertifikasi dan menu yang mengandung bahan babi atau turunannya.
f. Fasilitas pencucian peralatan tidak digunakan bersama atau bergantian dengan
peralatan yang kontak dengan bahan yang berasal dari babi/turunannya (khusus
untuk dapur rumah atau outlet foodcourt).
g. Khusus untuk restoran yang menyiapkan menunya di tempat lain, semua peralatan
masak dipisahkan dari peralatan yang digunakan untuk menyiapkan menu lain
yang tidak disertifikasi.
h. Khusus fasilitas produksi yang pernah digunakan untuk menangani bahan dari
babi/turunannya, pencucian yang dipersyaratkan telah dilakukan. Jika Ya,
lampirkan bukti pelaksanaan pencucian.
Catatan:

7. Prosedur Tertulis untuk Aktivitas Kritis


Prosedur Seleksi Bahan Baru
a. Prosedur seleksi bahan baru menjamin setiap bahan baru yang akan digunakan
telah disetujui LPPOM MUI (termasuk jika seleksi bahan baru juga dilakukan
oleh dapur cabang/outlet).
b. Khusus registrasi perpanjangan, bahan baru (jika ada) telah disetujui LPPOM MUI
sebelum digunakan.
c. Tersedia bukti penerapan prosedur seleksi bahan baru.
Catatan:

Prosedur Pembelian
a. Prosedur pembelian bahan menjamin semua bahan yang dibeli telah disetujui
LPPOM MUI (termasuk bahan yang dibeli di dapur cabang/outlet).
b. Jika pembelian dapat dilakukan oleh dapur cabang/outlet, tersedia acuan
(referensi) yang dibuat oleh kantor pusat dan digunakan oleh dapur cabang/ outlet
pada saat pembelian bahan.
c. Khusus registrasi perpanjangan, semua bahan yang dibeli telah disetujui LPPOM
MUI.
d. Tersedia bukti penerapan prosedur pembelian bahan.
Catatan:

Prosedur Formulasi Menu/Pengembangan Menu Baru


a. Prosedur formulasi menu menjamin semua bahan yang digunakan pada formula
menu yang sudah disertifikasi telah disetujui LPPOM MUI.
b. Tersedia resep baku tertulis.

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 4


No. Kriteria SJH S TS TR
c. Khusus registrasi perpanjangan, semua bahan yang digunakan pada resep baku
sudah disetujui LPPOM MUI.
d. Prosedur pengembangan menu baru menjamin menu baru telah disertifikasi
sebelum dijual (termasuk jika dapur cabang/outlet memiliki kewenangan
melakukan pengembangan menu baru).
e. Tersedia bukti penerapan prosedur formulasi menu/pengembangan menu baru.

Catatan:

Prosedur Pengembangan Outlet Baru


a. Prosedur pengembangan outlet baru menjamin semua outlet baru telah
didaftarkan untuk disertifikasi sebelum dibuka.
b. Khusus registrasi perpanjangan, semua outlet baru telah didaftarkan untuk
disertifikasi sebelum dibuka.
c. Tersedia bukti penerapan prosedur pengembangan outlet baru.
Catatan:

Prosedur Pemeriksaan Bahan Datang


a. Prosedur pemeriksaan bahan datang menjamin kesesuaian informasi yang
tercantum dalam dokumen pendukung bahan dengan yang tercantum di label
kemasan bahan.
b. Dilakukan pemeriksaan label bahan (mencakup nama bahan, kode, nama
produsen, lokasi produsen, logo halal, dll).
c. Jika terdapat bahan yang dikirim langsung dari supplier ke outlet/dapur cabang,
outlet/dapur cabang melakukan pemeriksaan bahan datang.
d. Hasil pemeriksaan menunjukkan informasi antara dokumen bahan dan label
bahan sesuai. Jika Tidak, tuliskan pada Tabel 2.
e. Tersedia bukti penerapan prosedur pemeriksaan bahan datang.
Catatan:

Prosedur Produksi (Penyiapan Menu)


a. Prosedur produksi menjamin bahan yang digunakan dalam proses produksi
(penyiapan menu) telah disetujui LPPOM MUI.
b. Khusus registrasi perpanjangan, produksi menu hanya menggunakan bahan yang
disetujui LPPOM MUI.
c. Resep yang digunakan pada proses produksi sama dengan resep baku.
d. Tersedia bukti penerapan prosedur produksi.
Catatan:

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 5


No. Kriteria SJH S TS TR

Prosedur Pencucian Fasilitas Produksi dan Peralatan Pembantu


a. Prosedur pencucian fasilitas produksi dan peralatan pembantu menjamin proses
pencucian dapat menghilangkan najis.
b. Proses pencucian fasilitas produksi dan peralatan pembantu mampu
menghilangkan najis.
c. Bahan yang digunakan untuk pencucian fasilitas produksi dan peralatan pembantu
bukan merupakan bahan najis.
Catatan:

Prosedur Penyimpanan dan Penanganan Bahan/Menu


a. Prosedur penyimpanan dan penanganan bahan/menu menjamin tidak terjadinya
kontaminasi bahan/menu oleh bahan haram/najis.
b. Tidak terjadi kontaminasi bahan/menu oleh bahan haram/najis selama
penyimpanan dan penanganan.
c. Tersedia bukti penerapan prosedur penyimpanan bahan/menu.
Catatan:

Prosedur Transportasi
a. Prosedur transportasi menjamin tidak terjadinya kontaminasi bahan dan menu
oleh bahan haram/najis selama transportasi.
b. Selama transportasi tidak terjadi kontaminasi bahan dan menu oleh bahan
haram/najis.
c. Tersedia bukti penerapan prosedur transportasi bahan/menu.
Catatan:

Prosedur Pemajangan (Display) dan Penyajian


a. Prosedur pemajangan dan penyajian menjamin tidak terjadinya kontaminasi
menu oleh bahan haram/najis selama pemajangan dan penyajian.
b. Selama pemajangan dan penyajian tidak terjadi kontaminasi bahan dan menu oleh
bahan haram/najis.
Catatan:

Prosedur Aturan Pengunjung


a. Prosedur aturan pengunjung menjamin pengunjung tidak mengkonsumsi produk
dari luar restoran yang tidak memiliki status halal yang jelas.
b. Tersedia aturan larangan bagi pelanggan mengkonsumsi makanan/minuman
haram atau tidak jelas kehalalannya di dalam restoran.
c. Jika terdapat acara/seremoni di dalam restoran, makanan yang dibawa dari luar
sudah bersertifikat halal.

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 6


No. Kriteria SJH S TS TR
d. Jika poin c Tidak, makanan tidak dikonsumsi di dalam restoran.

Catatan:

Prosedur Aturan Karyawan


a. Prosedur aturan pengunjung menjamin karyawan tidak mengkonsumsi produk
dari luar restoran yang tidak memiliki status halal yang jelas.
b. Tersedia aturan larangan bagi karyawan mengkonsumsi makanan/minuman haram
atau tidak jelas kehalalannya di dalam restoran.
c. Jika terdapat karyawan yang membawa makanan/minuman haram atau tidak jelas
kehalalannya, karyawan tidak mengkonsumsi makanan/minuman tersebut di
dalam restoran dan tidak menggunakan peralatan makan restoran.
Catatan:

8. Kemampuan telusur (Traceability)


a. Prosedur kemampuan telusur menjamin kemampuan telusur menu yang
disertifikasi berasal dari bahan yang disetujui dan diproduksi di fasilitas yang
memenuhi kriteria fasilitas produksi.
b. Menu yang disertifikasi dapat tertelusur berasal dari bahan yang disetujui LPPOM
MUI dan diproduksi di fasilitas produksi yang bebas dari babi/turunannya.
c. Jika ada pengkodean bahan, bahan dengan kode yang sama selalu mempunyai
status halal yang sama dan informasi bahan tertelusur pada semua kegiatan kritis.
d. Jika ada bahan yang repacked/relabeled, identitas aslinya tertelusur.
e. Tersedia bukti ketertelusuran menu.
Catatan:

9. Penanganan Menu yang Tidak Memenuhi Kriteria


a. Prosedur penanganan menu yang tidak memenuhi kriteria sesuai dengan HAS
23000.
b. Jika terdapat menu yang tidak memenuhi kriteria, prosedur menjamin bahwa menu
tersebut tidak dijual dan dimusnahkan.
c. Menu yang tidak memenuhi kriteria (jika ada), tidak dijual dan sudah
dimusnahkan.
d. Tersedia bukti penanganan menu yang tidak memenuhi kriteria (jika terjadi).
Catatan:

10. Audit Internal


a. Prosedur audit internal sesuai dengan HAS 23000.

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 7


No. Kriteria SJH S TS TR
c. Ruang lingkup pelaksanaan audit internal mencakup HAS 23000.
d. Auditor internal pernah mengikuti pelatihan HAS 23000 (eksternal/internal)
e. Auditor internal independen terhadap area yang diaudit.
f. Hasil audit internal disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap setiap
kegiatan yang diaudit.
g. Tindakan koreksi (jika ada) dan batas waktunya sudah ditetapkan.
h. Tindakan koreksi (jika ada kelemahan) mampu menyelesaikan kelemahan dan
mencegah terulangnya kelemahan.
i. Khusus registrasi perpanjangan, hasil audit internal disampaikan ke LPPOM MUI
dalam bentuk laporan berkala setiap 6 bulan sekali.
j. Tersedia bukti pelaksanaan audit internal.
Catatan:

11. Kaji Ulang Manajemen


a. Kaji ulang manajemen dilakukan setidaknya satu tahun sekali.
Tanggal kaji ulang manajemen:
b. Kaji ulang manajemen dihadiri oleh manajemen puncak/wakilnya.
c. Hasil kaji ulang manajemen disampaikan kepada pihak yang bertanggung jawab
untuk setiap aktivitas (ditindaklanjuti).
d. Tindak lanjut hasil evaluasi sudah menetapkan batas waktu (jika ada).
e. Tersedia bukti pelaksanaan kaji ulang manajemen.
Catatan:

Manual SJH
Manual SJH telah mencakup 11 kriteria SJH
Catatan:

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 8


Tabel 2. Daftar Bahan yang masih Memerlukan Informasi Tambahan

No Nama Bahan Produsen Informasi yang Dibutuhkan

Tabel 3. Catatan Perubahan Bahan/Produk/Fasilitas

No Jenis Perubahan Data Sebelum Data Sesudah Keterangan

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 9


RINGKASAN HASIL AUDIT

Berdasarkan audit yang telah dilaksanakan, ditemukan kelemahan implementasi SJH sebagai berikut:

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 10


Hari/Tanggal Audit : __________________________________________________
Tim Auditor :

No. Nama Auditor Tandatangan

Perwakilan perusahaan yang menyetujui hasil audit :

No. Nama Jabatan Tandatangan

Verifikasi Daftar Bahan di Cerol oleh Auditor dan perusahaan:


Sudah dilakukan
Belum dilakukan, rencana akan dilakukan pada tanggal: ___________________

Pengambilan Sampel Bahan/Produk:


Ada (Isi form pengambilan sampel secara lengkap)
Tidak ada

Catatan :
 Hasil audit yang dituliskan dalam borang ini merupakan data yang akan dievaluasi pada forum Rapat
Auditor LPPOM MUI.
 Hasil audit yang harus ditindaklanjuti oleh perusahaan adalah yang telah diputuskan melalui forum
Rapat Auditor dan disampaikan di Cerol melalui menu Material Monitoring, Matrix Monitoring,
Product Monitoring, dan HAS Monitoring dengan memilih type process Audit.
 Daftar Bahan yang tercantum di Cerol akan menjadi Daftar Bahan yang disetujui LPPOM MUI,
sehingga harus diverifikasi oleh auditor dan perusahaan untuk memastikan data yang dicantumkan
sesuai dengan hasil audit, terutama data nama bahan, nama produsen dan negara produsen

F.15-25 / A/0 / 02 Februari 2016 11

Anda mungkin juga menyukai