Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MODUL 4 MATEMATIKA

PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Nama : Dody Adyansyah


Sernopes : 19016418010363

1. Buatlah bangun datar segi empat dengan diagonal-diagonalnya saling tegak lurus. Tunjukan
bahwa luas suatu segi empat yang diagonal-diagonalnya tegak lurus sesamanya sama
dengan setengah perkalian diagonal-diagonalnya!

Jawaban :

a) Peresgi
Sifat – sifat persegi :
- Dua pasang sisi berhadapan sama panjang
- Mempunyai dua diagonal yang panjangnya sama dan
berpotongan ditengah-tengah serta membentuk sudut siku-siku
- Setiap sudut persegi adalah 90o dan dibagi sama besar oleh
diagonalnya
Bukti Luas persegi adalah setengah perkalian diagonal-diagonalnya :
Pada persegi ABCD di atas, diagonalnya adalah AC (AC = AO + OC) dan BD (BD =
BO + DO).
Jelas bahwa panjang AO = OC = BO = DO (sifat persegi)
Persegi di atas dibentuk oleh 4 segitiga yang luasnya sama, yaitu segitiga AOB, BOC,
COD dan AOD.
Luas persegi = luas ∆𝐴𝑂𝐵 + luas ∆𝐵𝑂𝐶 + luas ∆𝐶𝑂𝐷 + luas ∆𝐴𝑂𝐷
1 1 1 1
= 2 × 𝐴𝑂 × 𝐵𝑂 + 2 × 𝐵𝑂 × 𝐶𝑂+ 2 × 𝐶𝑂 × 𝐷𝑂 + 2 × 𝐷𝑂 × 𝐴𝑂
1
= 2 (𝐴𝑂 × 𝑂𝐵 + 𝐵𝑂 × 𝐶𝑂 + 𝐶𝑂 × 𝐷𝑂 + 𝐷𝑂 × 𝐴𝑂)
1
= 2 [𝐴𝑂(𝑂𝐵 + 𝐷𝑂) + 𝐶𝑂(𝐵𝑂 +× 𝐷𝑂)]
1
= 2 [(𝐴𝑂 + 𝐶𝑂)(𝑂𝐵 + 𝐷𝑂)]
1
= 2 (𝐴𝐶)(𝐵𝐷)
1
= 2 × 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 1 × 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 2 (terbukti)
b) Belah ketupat

Sifat-sifat belah ketupat :


- Semua sisinya sama panjang
- Sudut yang berhadapan sama besar
- Kedua diagonalnya tidak sama panjang dan berpotongan
tegak lurus

Bukti Luas belah ketupat = setengah perkalian diagonal-diagonalnya :


Diagonal belah ketupat di atas adalah AC dan BD
Karena diagonal belah ketupat berpotongan tegak lurus dan masing-masing membagi
dua sama panjang, maka AO = CO (AC = AO + CO)
Luas belah ketupat = Luas ∆𝐷𝐵𝐶 + Luas ∆𝐴𝐵𝐷
1 1
= 2 × 𝐵𝐷 × 𝐶𝑂 + 2 × 𝐵𝐷 × 𝐴𝑂
1
= 2 × (𝐵𝐷 × 𝐶𝑂 + 𝐵𝐷 × 𝐴𝑂)
1
= 2 × {𝐵𝐷 × (𝐶𝑂 + 𝐴𝑂)}
1
= 2 × {𝐵𝐷 × 𝐴𝐶}
1
= 2 × 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 1 × 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 2 (Terbukti)

c) Layang-layang
Sifat-sifat laying-layang :
- Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal
lainnya secara tegak lurus
- Diagonal yang menghubungkan titik puncak membgai dua bagian
sudut-sudut puncak dan laying-layang menjadi dua buah bagian ya
besarnya sama
- Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang dan tidak sejajar

Bukti Luas laying-layang adalah setengah perkalian diagonal-diagonalnya :


Diagonal laying-layang di atas adalah AC dan BD dimana BO = DO (BD = BO + DO)
Luas belah ketupat = Luas ∆𝐴𝐵𝐶 + Luas ∆𝐴𝐷𝐶
1 1
= 2 × 𝐴𝐶 × 𝐵𝑂 + 2 × 𝐴𝐶 × 𝐷𝑂
1
= 2 × (𝐴𝐶 × 𝐵𝑂 + 𝐴𝐶 × 𝐷𝑂)
1
= 2 × {𝐴𝐶 × (𝐵𝑂 + 𝐷𝑂)}
1
= 2 × {𝐴𝐶 × 𝐵𝐷}
1
= 2 × 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 1 × 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 2 (Terbukti)
2. Lukiskan titik tembus PQ ke bidang ACF dengan P adalah titik tengah AD dan Q terletak
pada BF (BQ-QF = 2:1)

Jawaban :

Langkah-langkah :
- Gambar kubus ABCD.EFGH dengan sisi frintalnya adalah BDHF
- Tentukan titig P di tengah-tenga garis AD
- Tentukan titik Q pada garis BF sehingga BQ:GF = 2:1
- Hubungan titik P dan Q dengan sebuah garis
- Tentukan bidang ACF
- Tentukan bidang yang memuat garis PQ dengan menentukan titik tenga EH diberin
nama titik T sehingga terbentuk bidang PBFT
- Tentukan garis persekutuan bidang ACF dengan bidang PBFT, yaitu garis RF
- Perpotongan garis PQ dengan RF merupakan titik tembus PQ ke bidang ACF yaitu
titik S.

3. Tulis dalam bentuk standar, dan identifikasilah unsur-unsur (contoh : pusat, focus, nilai a,
nilai b, atau yang lainnya) yang ada pada : y2 – x – y + 1 = 0, dan lukiskan grafiknya.

Jawaban :

𝑦2 − 𝑥 − 𝑦 + 1 = 0
1 2 1
(𝑦 − ) − − 𝑥 + 1 = 0
2 4
1 2 3
(𝑦 − ) − 𝑥 + = 0
2 4
2
1 3
(𝑦 − ) = 𝑥 −
2 4
Karena persamaan di atas merupakan persamaan parabola horizontal yang memiliki bentuk
umum
(𝑦 − 𝑏)2 = 4𝑝(𝑥 − 𝑎)
Maka diperoleh hal-hal berikut :
3 1
Titik puncak = (a,b) = (4 , 2)
Nilai p yaitu : 4p = 1 maka p = ¼
Titik fokus = (p+a, b) = (1/4+3/4), ½) = (1, ½)
Persamaan garis direktris : x = -p + a
x=-¼+¾
x=½
Sumbu simetri : y=b
y=½
1
Panjang lactus rectum : |4𝑝| = |4 × 4| = |1| = 1

Gambar Grafik :

4. Gambarlah sebuah garis s, pilih titik A dan B. jika A’ pencerminan dari A, dan B’
pencerminan dari B, tunjukan bahwa AB = A’B’ !

Jawaban :
Berikut gambar garis s, titik A dan bayangannya A’, titik B dan bayangnnya B’
Untuk membuktikan AB = A’B’ maka dibuat ruas-ruas garis seperti gambar di atas, yaitu :
AA’, BB’, AB’, BA’ sehingga terdapat titik potong AA’ dengan garis s yaitu titik E, BB’
dengan garis s yaitu titik G dan AB’ dengan BA’ yaitu titik F.

Perhatikan ∆𝑨𝑬𝑭 dan ∆𝑨′𝑬𝑭


EF = FE (garis berimpit)
∠𝐴𝐸𝐹 = ∠𝐴′𝐸𝐹 (Karena titik A’ merupak refleksi titik A oleh garis s maka AA’ tegak lurus
dengan s = 90o)
AE = A’E (sifat pencerminan)
Berdasarkan sifat kekongruenan (sisi, sudut, sisi) maka ∆𝐴𝐸𝐹 ≅ ∆𝐴′𝐸𝐹
Jadi AF = A’F

Perhatikan ∆𝑩𝑮𝑭 dan ∆𝑩′𝑮𝑭


GF = FG (garis berimpit)
∠𝐵𝐺𝐹 = ∠𝐵′𝐺𝐹 (Karena titik B’ merupak refleksi titik B oleh garis s maka BB’ tegak lurus
dengan s = 90o)
BG = B’G (sifat pencerminan)
Berdasarkan sifat kekongruenan (sisi, sudut, sisi) maka ∆𝐵𝐺𝐹 ≅ ∆𝐵′𝐺𝐹
Jadi BF = B’F

Perhatikan ∆𝑨𝑩𝑭 dan ∆𝑨′𝑩′𝑭


BF = B’F (∆𝐵𝐺𝐹 ≅ ∆𝐵′𝐺𝐹)
∠𝐴𝐹𝐵 = ∠𝐴′𝐹𝐵′ (sudut bertolak belakang)
AF = A’F (∆𝐴𝐸𝐹 ≅ ∆𝐴′𝐸𝐹)
Berdasarkan sifat kekongruenan (sisi, sudut, sisi) maka ∆𝐴𝐵𝐹 ≅ ∆𝐴′𝐵′𝐹
Jadi AB = A’B’ (Terbukti)

Anda mungkin juga menyukai