Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Hasil

Makroskopis Gambar makroskopisnya belum ada rennnn

Mikroskopis

Dermatofitosis (ringworm) merupakan keratinisasi berlebih yang terdapat pada permukaan


terluar kulit (epidermis) termasuk kuku dan rambut. Dermatofitosis disebabkan oleh infeksi
fungi yang termasuk dalam genus dermatofita di antaranya Microsporum, Trichophyton, dan
Epidermophyton (Indarjulianto et al 2017). Berbagai spesies dari tiga genus kapang ini dapat
menginfeksi kulit, bulu/rambut dan kuku/tanduk dalam berbagai intensitas infeksi. Hampir
semua jenis hewan dapat diserangnya, dan penyakit ini secara ekonomis sangat penting
(Djenuddin 2005). Praktikum yang telah dilakukan menggunakan sampel berupa kerokan
kulit dari kucing yang menderita ringworm. Umumnya ringworm pada kucing banyak
disebabkan oleh Mycrosporum canis. Kejadian dermatofitosis oleh M. canis pada kucing
dilaporkan lebih tinggi dibanding pada anjing (Grøndalen et al 2004).. Sampel yang ada
dibiakkan pada media Sabouraud’s Dextrose Agar (Soedarmanto et al 2014). Pada biakan
agar terlihat adanya kapang dermatofita yang tumbuh pada media Sabouraud’s Dextrose
Agar. Morfologi kapang yang tumbuh seperti kapas dan berwarna coklat kehitaman dengan
bagian belakang berwarna putih krim. Berdasarkan literatur yang ada morfologi kapang yang
tumbuh menunjukkan ciri-ciri kapang dermatofita dari spesies Trichophyton rubrum. menurut
kane (1997), Trichophyton rubrum memiliki permukaan seperti kapas dan berwarna l.ebih
kekuningan atau coklat.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara mikroskopis untuk mendapatkan hasil yang lebih
jelas tentang spesies kapang dermatofita yang menyebabkan ringworm pada kucing.
Pemeriksaan miroskopis menggunakan kapang yang telah ditanam pada slide culture riddle
dilakukan pewarnaan dengan lactophenol Cotton Blue. Hasil pemeriksaan menunjukan
bentuk hifa panjang dan bersepta lalu ditemukan mikrokonidia yang berbentuk seperti tetes
air, serta tidak ditemukan makrokonidia. Menurut Kane (1997) trichophyton rubrum
mikrokonidia berbentuk tetes air mata dan sangat jarang ditemukan makrokonidia. Dari hasil
pengamatan makroskopis dan mikroskopis dapat disimpulkan bahwa hewan diduga terinfeksi
kapang dermatofita dari spesies Trichophyton rubrum.
Djenuddin G. 2005. Penyakit Kulit oleh Kapang Dermatofit (Ringworm) pada Kelinci. Bogor
(ID): Balai Penelitian Veteriner.

Grondalen J, Saevik B, Sorum H. 2004. Companion Animal as Reservoir Zoonotic Diseases.


Norwegian Vet J. 11: 213-287.

Indarjulianto S, Yanuartono , Widyarini S , Raharjo S, Purnamaningsih H , Nururrozi A ,


Haribowo N , Jainudin HA. 2017. Infeksi microsporum canis pada kucing penderita
dermatitis. Jurnal Veteriner. 18(2): 207-210.

Kane, Julius (1997). Laboratory handbook of dermatophytes : a clinical guide and


laboratory handbook of dermatophytes and other filamentous fungi from skin, hair,
and nails. Belmont, CA: Star Pub.

Soedarmanto I, Purnamaningsih H, Raharjo S, Yanuartono, Ikliptikawati DK, Sakan GY.


2014. Isolasi dan identifikasi microsporum canis pada anjing penderita dermatofitosis
di yogyakarta. J Veteriner. 15(20): 212-216.

Anda mungkin juga menyukai