Alfamart Adalah Sebuah Brand Minimarket Penyedia Kebutuhan Hidup Sehari
Alfamart Adalah Sebuah Brand Minimarket Penyedia Kebutuhan Hidup Sehari
sehari - hari yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Pada tahun
1989 merupakan awal berdirinya Alfamart, dengan dimulainya usaha
dagang rokok dan barang - barang konsumsi oleh Djoko Susanto dan
keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM
Sampoerna pada Desember 1989. Pada tahun 1994 Struktur kepemilikan
berubah menjadi 70% dimiliki oleh PT HM Sampoerna Tbk dan 30%
dimiliki oleh PT Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko Susanto).
PT. Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999,
dengan pemengang saham PT. Alfa Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT.
Lancar Distrindo sebesar 49%. PT. Alfa Minimart Utama (AMU) ini
kemudian membuka Alfa Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999
berlokasi dijalan Beringin Raya, Karawaci Tangerang.
c. Tahun 1999, Alfa Minimart pertama mulai beroperasi di Jl. Beringin Jaya,
Karawaci, Tangerang, Banten.
d. Tahun 2003, Alfa Minimart’ menjadi ‘Alfamart’.
e. Tahun 2005, jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1293
gerai hanya dalam enam tahun. Semua toko berada di pulau jawa.
Visi :
“Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki masyarakat
luas,
berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan
kebutuhan dan
harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global”.
Misi :
1. Memuaskan kebutuhan pelanggan/konsumen dengan memfokuskan
diri pada
produk dan pelayanan yang berkualitas tinggi
2. Mengimplementasikan etika bisnis dalam usahanya untuk memberikan
yang
terbaik dalam setiap tindakan
3. Berpartisipasi dalam pengembangan semangat wiraswasta dalam
masyarakat
4. Mengembangkan suatu organisasi global yang terpercaya, sehat, dan
selalu
berkembang, yang dapat memberikan keuntungan pada konsumen,
supplier,
karyawan, pemegang saham, dan masyarakat pada umumnya
Analisa Strategi Pemasaran Alfamart - PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT) sebagai salah
satu perusahaan dalam industri ritel yang berupa minimarket dan termasuk perusahaan nasional
yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan
pokok dan kebutuhan sehari-hari (basic necessities) dengan menggunakan nama minimarket
Alfamart. Alfamart mempunya kinerja baik jika dibandingkan dengan merek minimarket pesaing
utama yaitu indomaret yang didirikan pada tahun 1988. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan
gerai minimarket Alfamart yang telah mencapai lebih dari 2.659 gerai sejak berdiri pada tahun
1999 sampai 2008.
Minimarket telah menyebar ke berbagai daerah seiring dengan perubahan orientasi konsumen
dalam pola berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Konsumen tidak hanya mengejar harga
murah, tetapi kenyamanan berbelanja menjadi daya tarik tersendiri. Bisnis minimarket melalui
jejaring waralaba dapat ditemukan sampai pelosok kota dan kecamatan kecil. Di Indonesia
terdapat beberapa merek minimarket diantaranya adalah Circle K, Starmart, Alfamart, Indomart
AMPM. Persaingan minimarket yang semakin ketat di Indonesia dapat dilihat pada persaingan
bisnis ritel minimarket yang lebih banyak dilakukan oleh dua pelaku utama yaitu Alfamart dan
Indomaret.
SAT adalah perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa
eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. SAT didirikan pada tangal 7 Agustus
1989. Kegiatan usaha perusahaan dimulai pada tahun 1989 bergerak dalam bidang
perdagangan dan distribusi rokok serta barang konsumsi lainnya. Kegiatan usaha minimarket
pada awalnya dilakukan oleh PT Alfa Mirtamart Utama (AMU) dengan merek dagang “Alfa
Minimart”. Sejak tahun 2002, SAT bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk
produk konsumen dengan mengakuisisi 141 minimarket dari AMU dan mengoperasikan jaringan
minimarket dengan nama “Alfamart”. Kegiatan usaha SAT adalah berusaha di bidang distribusi
dan perdagangan eceran dalam format minimarket dan jasa waralaba. SAT bergerak di industri
ritel dalam kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Artikel terkait:
Dalam menghadapi persaingan industri ritel, beberapa strategi yang digunakan dan telah
diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan lokasi yag menjangkau masyarakat,
promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai Alfamart dalam 24 jam, kemudahan
pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi
lainnya. Penetapan strategi tersebut merupakan beberapa strategi bersaing Alfamart dan dapat
dijadikan sebagai competitive strategy oleh Alfamart. Alfamart memfokuskan usahanya pada
penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-hari dengan luas area penjualan tidak lebih dari 250
m2. Target pasar Alfamart dapat dikelompokkan menurut tiga perspektif berikut:
Visi Alfamart adalah menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat
luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan
konsumen serta mampu bersaing secara global. Adapun misi yang digunakan untuk mencapai
visi tersebut yaitu :
Adapun budaya perusahaan yang diterapkan pada Alfamart adalah integritas yang tinggi, inovasi
untuk kemajuan yang lebih baik, kualitas dan produktivitas yang tertinggi, kerjasam team dan
kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik. Motto yang diambil perusahaan
Alfamart adalah “belanja puas, harga pas”.
Kegiatan SAT dilakukan melalui kantor pusat dan cabang-cabang SAT yang tersebar di
Jabotabek, Bandung, Cirebon, Cilacap, Lampung, Semarang dan Sidoarjo. Kantor pusat SAT
berlokasi di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Cikokol, Tangerang. Penjualan usaha SAT diperoleh dari
hasil penjualan barang dagangan digerai dan pendapatan hasil uasaha lain-lain yang terdiri dari
penyewaan gondola, partisipasi promosi dan kegiatan waralaba.
Kesuksesan SAT sangat dipengaruhi oleh kepuasaan konsumen, dimana jika kepuasan
konsumen telah terpenuhi maka akan tercipta konsumen yang loyal terhadap Alfamart. Inti
kepuasaan konsumen untuk industri ritel seperti Alfamart terletak pada produk dan pelayanan.
Produk yang dijual oleh Alfamart adalah produk yang melalui proses pengawasan dan seleksi
yang terjamin, karena setiap produk dari pemasok harus melalui proses checking dan packing di
gudang kantor cabang, yang selanjutnya didistribusikan ke gerai minimarket Alfamart.
Dalam hal pelayanan pada gerai minimarket Alfamart, SAT menerapkan sistem yang terstandar
mulai dari proses rekuitmen, pelatihan dan pengelolaan sumber daya manusia, sehingga SAT
mendapatkan karyawan yang berkualitas dan dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap
konsumen. Selalu menjadi yang terbik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan
tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi. Etika bisnis yang diterapkan Alfamart adalah mematuhi
segala bentuk peraturan pemerintah seperti membayar pajak, mengikuti peraturan yang
berhubungan dengan bisnis ritel dan menerapkan corporate social responbility, ikut berpartisipasi
dalam membangun negara dengan menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan
usaha dan membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus bertumbuh dan
bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada
umumnya.
Pada saat ini, jumlah waralaba minimarket Alfamart telah mencapai 33,3 persen dari seluruh
gerai Alfamart yang ada di Indonesia yaitu sebanyak 798 gerai waralaba dan 2.396 gerai milik
SAT. Penerapan ISO 9001 : 2000 pada SAT merupakan bentuk standarisasi pelayanan Alfamart
dan melengkapi keunggulan Alfamart dalam pengembangan minimarket Alfamart. ISO 9001 :
2000 merupakan salah satu perantara untuk membawa Alfamart beroperasi dengan standar
internasional.
Menurut Kotler yang termasuk komponen dari produk adalah product variety, quality design,
features, brand name, packaging, sizes, services dan warranties. Jenis produk yang dijual di
Alfamart beraneka macam dengan varietas sekitar 3.000 jenis merek produk lokal ditambah
dengan merek private label yaitu “Pasti”. Selain itu, produk yang ditawarkan ukurannya lengkap,
jumlah produk yang tersedia banyak dan penempatan produk di rak terlihat teratur dimana
klasifikasi produk dibagi menjadi produk makanan dan bukan makanan. Dari segi kualitas dan
service produk, Alfamart menerapkan pengawasan kualitas produk yang sangat ketat mulai dari
pendistribusian barang dari DC sampai penjualan akhir di gerai Alfamart. Format dasar yang
melandasi jenis produk yang dijual di Alfamart adalah produk kebutuhan sehari-hari dengan
harga terjangkau dengan tata letak produk yang baik dan tidak campur aduk serta menjangkau
konsumen berbagai kelas.
Alfamart menyadari bahwa harga merupakan suatu hal yang sangat sensitif sekali bagi
konsumen, bagi ritel yang dapat menjual produk dengan harga yang lebih murah maka
kemungkinan menguasai pasar sangat tinggi. Keadaan tersebut memicu persaingan harga antar
ritel khususnya antara sesama ritel kelas minimarket. Untuk ritel kelas Hypermarket seperti
Carrefour, harga produk yang ditawarkan bisa lebih rendah dibandingkan harga yang ditawarkan
oleh kelas minimarket seperti Alfamart. Hal ini terjadi karena kapasitas permintaan Hypermart
yang lebih besar dibandingkan dengan economies of scale. Namun perbedaan harga antar
Hypermarket dan minimarket bukan merupakan sesuatu yang berbahaya bagi minimarket
karena target pasar dan jangkauan lokasinya yang berbeda.
Dilihat dari segi harga, saat ini Alfamart berusaha menerapkan harga produk sesuai dengan
kualitas barang. Alfamart dapat memberikan harga yang kompetitif bila dibandingkan dengan
harga produk minimarket lainnya. Alfamart memberikan discount dan penawaran khusus untuk
jenis barang tertentu bagi konsumen, terutama bagi konsumen yang menjadi member Alfamart
melalui kartu AKU (Alfamart-KU). Beberapa keuntungan yang diperoleh pelanggan dari kartu
AKU antara lain
1. Hematku, berupa potongan harga hemat atau bonus untuk produk tertentu
2. Spesialku, berupa program penjualan produk eksklusif dengan harga special
3. Hadiahku berupa program hadiah langsung atau undian
Selain itu, terdapat jenis penawaran khusus seperti jika berbelanja mencapai nilai nominal 50
ribu, maka konsumen mendapatkan kesempatan membeli produk gulaku dengan harga 50
persen.
Promosi merupakan suatu hal yang menunjang keberhasilan bagi sebuah usaha ritel. Komponen
yang termasuk ke dalam promosi diantaranya adalah sales promotion, advertising, sales force,
public relations, direct marketing. Alfamart menyediakan kebutuhan barang-barang konsumsi
maka promosi merupakan bagian dari marketing communication. Alfamart memperkokoh
keberadaan perusahaan dengan memiliki mascot seekor lebah bernama Albi (Alfamart Bee)
yang dilatarbelakangi filosofi dari lebah yang memiliki kesamaan dengan karakteristik Alfamart.
Lebah merupakan serangga pekerja keras, mahir dan cekatan yang hidupnya berkelompok
dalam kebersamaan, memberikan manfaat (madu) dan pintar mencari tempat yang paling sesuai
untuk membina koloni/sarang baru, jarang membuat konflik dengan sesama dan lebih senang
menghindari pertentangan.
Alfamart juga menggunakan media cetak atau media elektronik sebagai sarana komunikasi
khususnya untuk program-program promosi. Alfamart juga menggunakan mailer dan media luar
ruang serta melalui beberapa sponsorship event. Selain itu, gerai minimarket Alfamart tersedia
banner, flyer dan papan petunjuk yang memberikan informasi mengenai promosi. Ketersediaan
pamflet dan catalog yang berisikan informasi mengenai daftar produk yang sedang promosi dan
discount. Catalog dan pamflet secara regular dievaluasi untuk memperkirakan tingkat
efektivitasnya serta relevansi konsep dan sisinya terhadap situasi pasar dan tren konsumen
yang sedang berlangsung. Setiap bulannya Alfamart menggelar program product of the month
yaitu pemilihan tiga produk tertentu yang dijadikan mascot setiap bulannya. Program sales
promotion dengan tema “kejutan belanja gratis”, bagi konsumen yang beruntung dan berbelanja
dengan nominal tertentu akan mendapatkan kejutan hadiah uang pada saat transaksi