Sejarah
Awalnya, PT Sumber Alfaria Trijaya yang didirikan di tahun 1989 ini dimiliki oleh
perusahaan rokok HM Sampoerna yang pernah tercatat memiliki 70% sahamnya.[5] Bisnis
utamanya pun bukan minimarket seperti saat ini, melainkan distribusi produk-produk rokok
Sampoerna.[6][7] Dalam perkembangannya, perusahaan ini juga memiliki anak usaha seperti
PT Alfa Retailindo yang mengelola bisnis swalayan bernama Alfa Supermarket.[8][9]
Sebagai bagian pengembangan usaha ritel Alfa Retailindo, pada tanggal 27 Juli 1999,
didirikan PT Alfa Mitramart Utama yang 51% kepemilikannya dipegang perusahaan tersebut.
Alfa Mitramart Utama bergerak di bisnis minimarket dengan merek "Alfa Minimart", yang
gerai pertamanya berlokasi di Karawaci, Tangerang dan dibuka pada tanggal 18 Oktober
1999.[10][11] Baik Alfa Retailindo dan Alfa Mitramart sendiri dirintis Sampoerna bersama
dengan Djoko Susanto, seorang pedagang dan distributor rokok Sampoerna yang belakangan
menjadi eksekutif di raksasa rokok tersebut.[12][10]
Pada tanggal 27 Juni 2002, PT Sumber Alfaria Trijaya menjual mayoritas
kepemilikannya di Alfa Retailindo kepada perusahaan milik Djoko, PT Sigmantara Alfindo.
[13]
Saham Sumber Alfaria yang tersisa di Alfa Retailindo kemudian dialihkan ke induknya,
HM Sampoerna.[14] Kemudian, pada 1 Agustus 2002, Alfa Minimart (PT Alfa Mitramart
Utama) dilepaskan dari Alfa Retailindo dan menjadi anak usaha langsung PT Sumber Alfaria
Trijaya.[11] Saat itu, Alfa Minimarket sudah memiliki 141 gerai, dan belakangan PT Sumber
Alfaria Trijaya mengganti usaha utamanya dari perdagangan dan distribusi berbagai macam
produk menjadi pengendali baru gerai-gerai Alfa Minimart. Di tanggal 1 Januari 2003, toko-
toko Alfa Minimart berganti nama menjadi Alfamart,[5] yang kemudian berkembang menjadi
800 gerai.[10] Meskipun demikian, struktur kepemilikan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart)
tetap sama, yaitu dikuasai oleh HM Sampoerna, sisanya Djoko dengan kepemilikan 30%.
[11]
Pada tahun 2005, tercatat Alfamart sudah memiliki 1.200 gerai, baik dimiliki sendiri
maupun waralaba.[15]
Ketika akhirnya pemilik HM Sampoerna, Putera Sampoerna (dan juga rekan dekat
Djoko) melepas bisnis rokoknya kepada Philip Morris, Djoko sempat khawatir bahwa ia akan
disingkirkan dari pimpinan dan kepemilikan 30% di Alfamart oleh Philip Morris, sehingga ia
mendirikan gerai Alfa Express sebagai antisipasi. Namun, Djoko beruntung karena raksasa
tembakau dunia itu tidak tertarik pada bisnis ritel karena bukan dianggap bidang usahanya.
[10]
Pada 14 Juli 2006, perusahaan Djoko, PT Sigmantara Alfindo, memboyong 70% saham
PT Sumber Alfaria Trijaya dari tangan HM Sampoerna, yang transaksinya kemudian tuntas
dilaksanakan pada 15 Desember 2006.[16][17] Maka, sejak saat itu, Djoko menjadi pengendali
gerai minimarket yang pada tahun 2007 sudah mencapai 5.500 gerai di seluruh Indonesia ini.
[12]
Pada tanggal 15 Januari 2009, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, saat
itu melepas 343 juta sahamnya dengan harga penawaran Rp 395.[18]
Pada tahun 2012, perusahaan ini mendirikan Sumber Indah Lestari agar dapat
berbisnis di bidang kesehatan dan kecantikan. Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai
mengakuisisi saham Midi Utama Indonesia serta mendirikan Alfamart Retail Asia. Pada
tahun 2014, bersama SM Investments Corporation, Alfamart Retail Asia mendirikan
sebuah perusahaan patungan bernama Alfamart Trading Philippines agar dapat
mengembangkan merek Alfamart di Filipina. Perusahaan ini kemudian juga mengakuisisi
mayoritas saham Midi Utama Indonesia. Pada tahun 2015, perusahaan ini
mendirikan Sumber Trijaya Lestari agar dapat menyediakan layanan e-commerce dengan
nama "Alfacart". Pada tahun 2016, perusahaan ini meluncurkan AlfaMind, gerai virtual
pertama di Indonesia dengan teknologi augmented reality. Alfamart Trading Philippines
kemudian juga membuka gerai pertamanya di Filipina, tepatnya di Trece Martires.[19][20][21]
Pada tahun 2017, perusahaan ini mendirikan Sumber Wahana Sejahtera agar dapat
menyediakan layanan pengiriman paket. Pada tahun 2019, perusahaan ini meluncurkan
aplikasi Alfagift untuk memudahkan pengguna dalam mengetahui promosi yang sedang
diadakan. Perusahaan ini kemudian juga mengakuisisi 75% saham Global Loyalti Indonesia.
[4][2]
Pada tanggal 11 November 2020, Alfamart Trading Philippines meresmikan gerai
minimarketnya yang ke-1000, yakni di Tagum.[22] Alfamart Trading Philippines pun
berencana terus menambah jumlah gerai minimarketnya di Filipina, terutama
di Cebu, Davao, Cagayan de Oro, dan Zamboanga.
Sejarah Perusahaan
1989
Berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto dan keluarga
yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember
1989.
1994
1999
Alfa Minimart pertama mulai beroperasi di Jl. Beringin Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten.
2003
2005
Jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam enam tahun.
Semua toko berada di pulau Jawa.
2006
2007
Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang memperoleh
Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu. Jumlah gerai mencapai 2000 toko.
Memasuki Pasar Lampung.
Menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek Indonesia.
Jumlah gerai mencapai 3000 toko. Memasuki Pasar B
GENERAL MANAGER
SURYO NUGROHO
BRANCH MANAGER
M.AJI WAHYUWASONO
AREA MANAGER
SLAMET BUDIARTO
AREA COORDINATOR
DANANG PRATAMA
CHIEF OFSTORE
MUHAMMAD RIFAI APRIVADI
CREW STORE
1. WAHYU FITRI
2. PUTRI AYU MARIANI
3. SILVI
4. SYIBRAN MALISI
5. MUHAMMAD ARDIANSYAH
MISI
Memberikan kepada pelanggan / konsumen dengan fokus pada kepuasan produk dan
pelayanan yang berkualitas unggul.
Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan
tingkah laku / etika bisnis yang tertinggi.
Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-kembangkan jiwa
wiraswasta dan kemitraan usaha.
Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan
bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada
umumnya.
BUDAYA
Integritas yang tinggi.
Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
Tim Kerjasama.
Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang tertinggi
TUGAS CREW