Anda di halaman 1dari 5

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 

(berbisnis dengan nama Alfamart) adalah sebuah


perusahaan perdagangan ritel yang berkantor pusat di Tangerang. Untuk mendukung kegiatan
bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 32 pusat distribusi dan
15.400 minimarket yang tersebar di seluruh Indonesia.[2][4]

Sejarah
Awalnya, PT Sumber Alfaria Trijaya yang didirikan di tahun 1989 ini dimiliki oleh
perusahaan rokok HM Sampoerna yang pernah tercatat memiliki 70% sahamnya.[5] Bisnis
utamanya pun bukan minimarket seperti saat ini, melainkan distribusi produk-produk rokok
Sampoerna.[6][7] Dalam perkembangannya, perusahaan ini juga memiliki anak usaha seperti
PT Alfa Retailindo yang mengelola bisnis swalayan bernama Alfa Supermarket.[8][9]
Sebagai bagian pengembangan usaha ritel Alfa Retailindo, pada tanggal 27 Juli 1999,
didirikan PT Alfa Mitramart Utama yang 51% kepemilikannya dipegang perusahaan tersebut.
Alfa Mitramart Utama bergerak di bisnis minimarket dengan merek "Alfa Minimart", yang
gerai pertamanya berlokasi di Karawaci, Tangerang dan dibuka pada tanggal 18 Oktober
1999.[10][11] Baik Alfa Retailindo dan Alfa Mitramart sendiri dirintis Sampoerna bersama
dengan Djoko Susanto, seorang pedagang dan distributor rokok Sampoerna yang belakangan
menjadi eksekutif di raksasa rokok tersebut.[12][10]
Pada tanggal 27 Juni 2002, PT Sumber Alfaria Trijaya menjual mayoritas
kepemilikannya di Alfa Retailindo kepada perusahaan milik Djoko, PT Sigmantara Alfindo.
[13]
 Saham Sumber Alfaria yang tersisa di Alfa Retailindo kemudian dialihkan ke induknya,
HM Sampoerna.[14] Kemudian, pada 1 Agustus 2002, Alfa Minimart (PT Alfa Mitramart
Utama) dilepaskan dari Alfa Retailindo dan menjadi anak usaha langsung PT Sumber Alfaria
Trijaya.[11] Saat itu, Alfa Minimarket sudah memiliki 141 gerai, dan belakangan PT Sumber
Alfaria Trijaya mengganti usaha utamanya dari perdagangan dan distribusi berbagai macam
produk menjadi pengendali baru gerai-gerai Alfa Minimart. Di tanggal 1 Januari 2003, toko-
toko Alfa Minimart berganti nama menjadi Alfamart,[5] yang kemudian berkembang menjadi
800 gerai.[10] Meskipun demikian, struktur kepemilikan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart)
tetap sama, yaitu dikuasai oleh HM Sampoerna, sisanya Djoko dengan kepemilikan 30%.
[11]
 Pada tahun 2005, tercatat Alfamart sudah memiliki 1.200 gerai, baik dimiliki sendiri
maupun waralaba.[15]
Ketika akhirnya pemilik HM Sampoerna, Putera Sampoerna (dan juga rekan dekat
Djoko) melepas bisnis rokoknya kepada Philip Morris, Djoko sempat khawatir bahwa ia akan
disingkirkan dari pimpinan dan kepemilikan 30% di Alfamart oleh Philip Morris, sehingga ia
mendirikan gerai Alfa Express sebagai antisipasi. Namun, Djoko beruntung karena raksasa
tembakau dunia itu tidak tertarik pada bisnis ritel karena bukan dianggap bidang usahanya.
[10]
 Pada 14 Juli 2006, perusahaan Djoko, PT Sigmantara Alfindo, memboyong 70% saham
PT Sumber Alfaria Trijaya dari tangan HM Sampoerna, yang transaksinya kemudian tuntas
dilaksanakan pada 15 Desember 2006.[16][17] Maka, sejak saat itu, Djoko menjadi pengendali
gerai minimarket yang pada tahun 2007 sudah mencapai 5.500 gerai di seluruh Indonesia ini.
[12]
 Pada tanggal 15 Januari 2009, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, saat
itu melepas 343 juta sahamnya dengan harga penawaran Rp 395.[18]
Pada tahun 2012, perusahaan ini mendirikan Sumber Indah Lestari agar dapat
berbisnis di bidang kesehatan dan kecantikan. Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai
mengakuisisi saham Midi Utama Indonesia serta mendirikan Alfamart Retail Asia. Pada
tahun 2014, bersama SM Investments Corporation, Alfamart Retail Asia mendirikan
sebuah perusahaan patungan bernama Alfamart Trading Philippines agar dapat
mengembangkan merek Alfamart di Filipina. Perusahaan ini kemudian juga mengakuisisi
mayoritas saham Midi Utama Indonesia. Pada tahun 2015, perusahaan ini
mendirikan Sumber Trijaya Lestari agar dapat menyediakan layanan e-commerce dengan
nama "Alfacart". Pada tahun 2016, perusahaan ini meluncurkan AlfaMind, gerai virtual
pertama di Indonesia dengan teknologi augmented reality. Alfamart Trading Philippines
kemudian juga membuka gerai pertamanya di Filipina, tepatnya di Trece Martires.[19][20][21]
Pada tahun 2017, perusahaan ini mendirikan Sumber Wahana Sejahtera agar dapat
menyediakan layanan pengiriman paket. Pada tahun 2019, perusahaan ini meluncurkan
aplikasi Alfagift untuk memudahkan pengguna dalam mengetahui promosi yang sedang
diadakan. Perusahaan ini kemudian juga mengakuisisi 75% saham Global Loyalti Indonesia.
[4][2]
 Pada tanggal 11 November 2020, Alfamart Trading Philippines meresmikan gerai
minimarketnya yang ke-1000, yakni di Tagum.[22] Alfamart Trading Philippines pun
berencana terus menambah jumlah gerai minimarketnya di Filipina, terutama
di Cebu, Davao, Cagayan de Oro, dan Zamboanga.

Sejarah Perusahaan

1989

Berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto dan keluarga
yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember
1989.

1994

Struktur kepemilikan berubah menjadi 70% PT HM Sampoerna Tbk dan 30% PT


Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko Susanto).

1999

Alfa Minimart pertama mulai beroperasi di Jl. Beringin Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten.

2003

Alfa Minimart’ menjadi ‘Alfamart’.

2005

Jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam enam tahun.
Semua toko berada di pulau Jawa.

2006

PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga struktur kepemilikan menjadi


PT Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala Mulia Prima (40%). Mendapat Sertifikat
ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu”.

2007
Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang memperoleh
Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu. Jumlah gerai mencapai 2000 toko.
Memasuki Pasar Lampung.

Menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek Indonesia.
Jumlah gerai mencapai 3000 toko. Memasuki Pasar B

2. Deskripsi tentang Toko Observasi


 Lokasi sangat strategis, karena berada di samping jalan raya Yosudarso Takengon
yang terletak di tengah kota dan dekat kampus IAIN Takengon
 Struktur Organisasi Toko

SAT-YOSUDARSO TAKENGON W596

GENERAL MANAGER
SURYO NUGROHO

BRANCH MANAGER
M.AJI WAHYUWASONO

DEPUTYE BRANCH MANAGER


GUNAWAN SOKEHADI

AREA MANAGER
SLAMET BUDIARTO

AREA COORDINATOR
DANANG PRATAMA

CHIEF OFSTORE
MUHAMMAD RIFAI APRIVADI

ASST CHIEF OF STORE ASST CHIEF OF STORE


SRIDEVI RIZKI SETIAWAN

CREW STORE

1. WAHYU FITRI
2. PUTRI AYU MARIANI
3. SILVI
4. SYIBRAN MALISI
5. MUHAMMAD ARDIANSYAH

3. Visi, Misi dan Budaya


VISI
“Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi
pada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta
mampu bersaing secara global”

MISI
 Memberikan kepada pelanggan / konsumen dengan fokus pada kepuasan produk dan
pelayanan yang berkualitas unggul.
 Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan
tingkah laku / etika bisnis yang tertinggi.
 Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-kembangkan jiwa
wiraswasta dan kemitraan usaha.
 Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan
bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada
umumnya.

BUDAYA
 Integritas yang tinggi.
 Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
 Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
 Tim Kerjasama.
 Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang tertinggi

TUGAS CREW

1. Memberikan pelayanan kepada pelanggan.


2. Melaksanakan kebersihan, mempersiapkan sarana kerja yang diperlukan.
3. Melakukan pengawasan & pengecekan barang hilang, menerima penitipan barang.
4. Penurunan dan pengecekan barang-barang dari DC.
5. Pemajangan barang (Display) dan pemenuhan dari gudang ke area penjualan.
6. Persiapan Retur barang informasi & penawaran program Promosi Pengecekan Harga.
7. Stock Opname.
8. Penyebaran Leaflet Informasi barang kosong kepada ACS.

TUGAS ASISTAN CHIEF OF STORE

1. Mengkoordinir penerimaan barang dagangan dari DC dan Suplier BKL.


2. Mengkoordinir pengeluaran/Retur barang dari toko ke DC/Suplier BKL.
3. Mengkoordinir pendisplayan barang dagangan baik di Rak-Rak penjualan ataupun
gudang.
4. Mengkoordinir dan memastikan sarana promosi terpasang sesuai petunjuk.
5. Menjaga dan merawat Sarana Petunjuk.
6. Menggantikan COS apabila sedang Off.
7. Memastikan semua kerjasama Promosi dengan Suplier

TUGAS CHIEF OF STORE


1. Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional toko dengan melakukan
7 pengendalian (7P).
2. Mengkoordinir semua aktifitas toko didalam memberikan pelayanan krpada semua
pelanggan yang diarahkan untuk pemenuhan kepuasan pelanggan di toko.
3. Mengkoordinir dan mengelola bawahan.
4. Berkoordinir dan Area Coordinator atau departemen lain sehubungan dengan adanya
masalah/program-program tertentu yang berkaitan dengan toko.
5. Melakukan evaluasi berkitan dengan pelaksanaan tugas=tugas operasional sehari-hari.
6. Berkoordinasi dengan lingkungan

 Gambar Area Coverage

Anda mungkin juga menyukai