Anda di halaman 1dari 18

Makalah PENJASKES

Disusun sebagai Tugas Mata Pelajaran Penjaskes Semester 4

Tahun Ajaran 2018/2019

Disusun Oleh:

Nama : Ridha Aurelya Rafa

Kelas : MIPA 4.4/ 28

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SALATIGA

2019

1
Daftar Isi

Halaman Judul…………………………………………………………………………… 1

Daftar Isi…………………………………………………………………………………. 2

Kata Pengantar…………………………………………………………………………… 4

Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………….. 5

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….. 5

Bab II Pembahasan………………………………………………………………………. 5

2.1 Senam Irama…………………………………………………………………. 5

A. Pengertian Senam Irama……………………………………………… 5

B. Jenis-Jenis…………………………………………………………….. 6

C. Gerakan Senam Irama………………………………………………… 6

2.2 Aktivitas Ritmik……………………………………………………………… 8

A. Pengertian…………………………………………………………….. 8

B. Unsur-unsur…………………………………………………………… 9

C. Mcam-macam…………………………………………………………. 9

2.3 Renang……………………………………………………………………….. 10

A. Pengertian…………………………………………………………….. 10

B. Sejarah Renang……………………………………………………….. 10

C. Gerakan Gaya Renang………………………………………………… 11

2.4 Aktivitas Fisik………………………………………………………………… 12

A. Pengertian……………………………………………………………… 12

B. Macam-macam…………………………………………………………. 13

C. Manfaat Aktivitas Fisik………………………………………………… 13

2
2.5 HIV/AIDS…………………………………………………………………… 14

A. Virus HIV……………………………………………………………. 14

B. Penyakit AIDS……………………………………………………….. 14

C. Metode / Teknik Penularan dan Penyebaran Virus HIV AIDS……… 14

D. Pencegahan dan Pengobatan HIV/AIDS……………………………. 15

Bab III Penutup…………………………………………………………………………. 17

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….. 17

3.2 Saran…………………………………………………………………………. 17

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………… 18

3
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum.Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa saya telah menyelesaikan tugas mata
pelajaran penjaskes dengan membahas materi penjaskes semester 4 dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan
dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapiteratasi. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak guru bidang studi Penjaskes yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada saya
sehingga saya termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, danmengatasi berbagai kesulitan
sehingga tugas ini selesai.Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuanyang
diharapkan dapat tercapai, Amin.

Wassalamu’alaikum.Wr.Wb

Salatiga, 15 Maret 2019

Penyusun

4
Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang
diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta
peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional. Kegiatan olahraga
mencakup berbagai macam cabang seperti bola besar, bola kecil, atletik, dan lain - lain. Sebagai
contoh yang biasa dibahas dalam bidang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
yakniterutama dalam bidang Atletik, Bola basket, dan Sepak Bola sebagai topik pembahasan
dalam makalah kami.

Adapun latar belakang khusus pembuatan makalah ini yakni terutama untuk memenuhi tugas
mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan sebagaimana ditentukan, kemudian
juga dipergunakan untuk dasar pembelajaran kami dalam mata pelajaran tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Senam Irama


A. Pengertian Senam Irama

Ada berbagai jenis senam yang saat ini dikembangkan dan dilakukan di dalam
masyarakat sebagai salah satu olah raga yang paling sering dilakukan baik sendiri ataupun
bersama-sama seperti misalnya senam aerobik, senam pramuka, senam ibu hamil, senam lansia,
senam SKJ, dan lain sebagainya. Namun ada juga senam yang tidak bisa sembarangan dilakukan
oleh orang karena senam ini membutuhkan ketrampilan tubuh yang ekstrim, yakni senam
artistik.

Senam artistik terbagi menjadi dua kategori, yakni senam artistik dengan menggunakan
alat (meja lompat, palang bertingkat, balok keseimbangan, gelang-gelang, kuda pelana, palang
sejajar dan palang tunggal) dan senam artistik tanpa menggunakan alat atau disebut juga sebagai
senam lantai.

5
Secara sederhana senam lantai adalah salah satu jenis senam artistik yang memadukan
berbagai bentuk keterampilan tubuh yang menonjolkan keindahan gerak, kerumitan gerak,
kekuatan gerak, keluwesan gerak, keseimbangan dan kelenturan gerak untuk dipertunjukkan
dalam lapangan senam lantai. Pertandingan senam lantai ini justru malah mirip seperti
pertunjukan dan oleh karenanya senam lantai disebut juga sebagai senam artistik karena
keindahan gerak juga diperhitungkan oleh juri.

Seorang atlet senam lantai bebas meramu berbagai macam gerak tubuh seperti meroda,
melenting, roll, jatuhan, salto, dan lain sebagainya dengan berbagai gaya dan ekspresi. Dengan
kata lain, gerakan dalam senam lantai bisa dibilang tak terbatas (unlimited exploration) sejauh
atlet melakukan performanya tanpa bantuan alat.

Oleh karena itulah atlet senam lantai harus banyak melatih tubuhnya dengan berbagai
jenis latihan tubuh dari berbagai disiplin yang bahkan merambah ke wilayah tari balet, tari
jalanan (dance street) dan gerakan-gerakan akrobat.

B. Jenis Jenis Senam Irama

Berikut ini merupakan beberapa jenis bentuk dari senam lantai, yakni Roll depan dan roll
belakang, meroda, kayang, salto, headstand, handstand, shoulderstand, sikap lilin, lompat
harimau, gulingan, jatuhan, split, dan lain sebagainya.

C. Gerakan Senam Irama

Berikut ini akan dijelaskan beberapa tahap dalam melakukan gerakan senam lantai dengan
menggunakan contoh jenis gerakan sebagai berikut ini:

1. Handstand

Handstand cukup mudah dilakukan jika tubuh telah memiliki tiga syarat ini, yakni kekuatan otot
lengan, kekuatan otot perut, dan keseimbangan.

Handstand dapat dilakukan dengan berbagai macam awalan, yakni awalan berdiri, awalan
berjalan, awalan berlari, atau awalan ekstrim yang dilakukan langsung setelah melakukan
gerakan roll baik depan atau belakang.

Namun pada bagian ini akan dijelaskan gerakan handstand yang dilakukan dengan cara
sederhana, yakni awalan berdiri:

 Posisikan badan dalam posisi berdiri-siap.

6
 Bungkukkan tubuh hingga kedua telapak tangan menyentuh lantai, jarak telapak tangan
dengan telapak kaki tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Jika dilihat, maka posisi
yang tepat adalah getur tubuh membentuk segitiga dengan posisi pantat di atas.

 Lontarkan kaki ke depan, lalu tarik kedua kaki ke arah atas dan hentikan gerakan setelah
kedua kaki tepat berada di atas. Tahan hingga beberapa hitungan, misalnya 10 detik, 15
detik, 20 detik dan seterusnya.

Bagi pemula, awalan tersebut tentu sulit karena belum terbiasa, oleh karena itu perlu
membutuhkan bantuan, misalnya menggunakan partner untuk menahan kaki agar tidak
kebablasan saat dilontarkan, atau menggunakan tembok untuk menahan kaki yang berada di atas
agar tidak jatuh.

2. Headstand

Berbeda dengan handstand, gerakan headstand ini ada dua jenis, yakni headstand total (berdiri
dengan tumpuan kepala saja), dan headstand sederhana (berdiri dengan menggunakan tumpuan
kepala dan kedua telapak tangan).

Pada bagian ini akan dijelaskan gerakan dari headstand sederhana, yakni yang menggunakan
tumpuan kepala yang dibantu dengan kedua tangan sebagai penyeimbang, berikut penjelasannya:

 Buat posisi tubuh seperti push-up, yakni kedua tangan diletakkan di samping dada.

 Tarik maju kedua telapak kaki sehingga pantat akan terangkat ke atas, kedua tangan tetap
berada di posisinya.

 Dalam posisi tersebut, otomatis posisi badan hingga kepala akan terangkat namun
merunduk ke bawah, seperti orang sujud.

 Tempelkan kepala bagian depan (bukan dahi, melainkan ubun-ubun) ke lantai. Jika
diperhatikan maka posisi kedua telapak tangan dan kepala yang menyentuh lantai akan
membentuk sudut segitiga sama kaki.

 Setelah itu, angkat kedua kaki hingga ke atas dan sebisa mungkin tegak lurus untuk
memperoleh keseimbangan sempurna dan tak terlalu menghabiskan energi.

3. Lompat Harimau

Lompat harimau bisa dilakukan dengan syarat atlet sudah bisa melakukan roll depan.

Sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya, lompat harimau adalah gerakan berlari
dan melompat kedepan, seperti harimau menerkam, namun diakhiri dengan pendaratan dengan
cara roll depan.

7
Berikut penjelasannya:

 Posisi tubuh siap adalah berdiri dan ambil ancang-ancang untuk berlari.

 Setelah mulai berlari, tentukan saat yang tepat untuk melompat sesuai pada tempat yang
direncanakan. Buatlah lompatan setinggi dan sejauh mungkin.

 Pendaratan dilakukan dengan kedua telapak tangan sebagai tumpuan pertama dan
langsung disusul dengan menjatuhkan leher belakang, punggung dalam gerakan roll
depan.

 Setelah melakukan roll depan, akhiri gerakan ini dengan sikap berdiri (langsung berdiri
setelah roll depan).

4. Salto

Gerakan salto ada dua macam, yakni salto depan dan belakang dengan atau tanpa bantuan
tangan.

Dasar gerakan salto ini ada dua, pada salto belakang atlet sudah harus menguasai teknik kayang,
sementara pada salto depan atlet sudah bisa menguasai lompat harimau.

Jika atlet sudah mengusasai dua teknik tersebut, langkah selanjutnya dalam melakukan salto
hanyalah soal keberanian.

 salto depan bisa dimulai dengan awalan lari, lalu melompat seperti gaya lompat harimau,
namun ketika telapak tangan mulai menapak lantai segera otot perut dan kaki
melentingkan tubuh ke arah depan. Bila hal ini dilakukan terus tanpa terpotong, ada
momen ketika atlet tak lagi membutuhkan tangan untuk tumbuan jatuh, melainkan
langsung menggunakan kaki.

 salto belakang dilakukan dengan menolakkan tubuh ke arah belakang dengan


menggunakan teknik dasar kayang. Namun adakalanya atlet malah kesulitan dan lebih
mudah untuk melakukan salto belakang tanpa menggunakan tumpuan tangan sehingga ia
hanya perlu melenting kebelakang, memutarkan tubuh sekali ketika melayang diudara,
dan mendarat.

2.2 Aktivitas Ritmik


A. Pengertian

8
Latihan tersebut dapat divariasi dan dikombinasikan dengan keseluruhan gerakan pada
aktivitas ritmik. Kalian pun dapat membuat rangkaian gerak dasar senam dan memadukannya
dengan irama sehingga membentuk senam ritmik yang menarik dan indah.

B. Unsur-unsur

Unsur-unsur yang diperlukan dalam aktivitas ritmik adalah :

1. Kelentukan

2. Keseimbangan

3. Keluwesan

4. Fleksibilitas

5. Kontinuitas

6. Ketepatan

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada aktivitas ritmik agar mencapai gerakan
yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu
membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan
padaaktivitas ritmik, yaitu:

1. Ketepatan musik/irama

2. Kelentukan (fleksibilitas)

3. Kontinuitas gerakan

C. Macam-macam

a. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun
1811 – 1871, seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang
dibuat-buat itu dapat dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil,
karena sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama
menciptakan system senam irama.

b. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze, seorang
guru music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya
sudah tentu lebih mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode,
berpendapat bahwa gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya

9
terkenal dengan nama “Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan dengan
penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat senang memberikan latihan dengan alat
seperti bola, gada dan simpai.

c. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 –
1958. Ia berpendapat bahwa senam irama mengandung:

2.3 Renang
A. Pengertian

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan
buatan. Kegiatan olahraga renang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang
dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau
melakukan olahraga air.

Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan orang di kolam renang.
Manusia juga berenang di sungai, di danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang
membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

B. Sejarah

Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang
adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang"
yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai
berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang
berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para
Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus
Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama,
Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die
Schwimmkunst).

Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-
kolam renang. Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John
Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam
perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku
Indian di Amerika Selatan.

Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada
tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan
renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-

10
kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya
tersendiri pada tahun 1952.

C. Macam-Macam Gaya Renang

1. Renang Gaya bebas

Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua
belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara
kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu
berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat
lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping.
Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan.
Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat
tubuh melaju lebih cepat di air.

Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya
bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang
dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa
orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

2. Renang Gaya dada

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh
stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak
(gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda
dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap.

Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di
depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju
lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut
gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali
gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara
ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang gaya dada
adalah perenang yang paling lambat.

3. Renang Gaya punggung

11
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap
ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas.
Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba,
perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.

Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun
dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian
digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air
sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.

Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya
kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung melakukan
start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan
memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua
belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam. Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah
dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung
merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas

4. Renang Gaya kupu-kupu

Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan
digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara
bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba.
Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara
dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru. Berbeda dari
renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama
untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.

Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang.
Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan.
Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas.
Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi
teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.

2.4Aktivitas Fisik
A. Pengertian

12
Aktivitas fisik merupakan suatu gerakan yang dilakuakn oleh otot untuk mengeluarkan
suatu energi, atau biasa dinyatakan dalam KiloKalori (Kkal).

B. Macam-macam

1. Aktivitas ringan

Yaitu aktivitas yang hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebebkan
perubahan dalam pernafasan atau ketahanan.

Contoh : berjalan kaki, menyapu,dll

2 .Aktivitas sedang

Aktivitas ringan merupakan aktivitas yang membutuhkan tenaga intens atau terus
menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan.

Contoh : berlari kecil, jalan cepat

3.Aktivitas berat

Aktivitas berat biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan.

Contoh : bermain sepak bola, aerobik, outbond,dll

C. Manfaat aktivitas fisik

Manfaat aktivitas fisik bagi kesehatan jauh lebih besar ketimbang resiko terjadinya
cidera. Ilmu pengentahuan menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi resiko kematian
dini akibat penyebab utama kematian, seperti penyakit jantung dan kanker.

Manfaat aktivitas fisik dalam jangka panjang yaitu:

a. Mengurangi resiko kematian dini


b. Badan menjadi bugar
c. Meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari - hari
d. Memperbaiki kesehatan mental
e. Mengurangi rasa deprsi dan kecemasan
f. Membantu membangun dan memelihara tulang, otot, dan sendi yang sehat
g. Menyenangkan dan mengontrol berat badan
h. Mengurangi kematian akibat penyakit jantung
i. Mengurangi resiko terjadinya diabetes
j. Mengurangi resiko timbulnya tekanan darah tinggi
k. Produktifitas kerja meningkat

13
l. Meningkatkan daya tahan tubuh

2.5 HIV/AIDS
A.Virus HIV

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan
AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak
sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan
penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV
baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat
diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit
maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia
terkena pilek biasa.

B. Penyakit AIDS

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan
dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV
membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.
Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang
tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.

Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS
dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan.
Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.

C. Metode / Teknik Penularan dan Penyebaran Virus HIV AIDS


- Darah
Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi
pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb
- Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria
Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.

14
- Cairan Vagina pada Perempuan
Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral
seks, dll.
- Air Susu Ibu / ASI
Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan lain
sebagainya.

Cairan Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ :
- Air liur / air ludah / saliva
- Feses / kotoran / tokai / bab / tinja
- Air mata
- Air keringat
- Air seni / air kencing / air pipis / urin / urine

D. Pencegahan dan Pengobatan HIV/AIDS

Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan maupun vaksin untuk mencegah
penyakit ini. Upaya-upaya pencegahan harus dikaitkan dengan bagaimana penularan AIDS dapat
terjadi, yang telah dibicarakan sebelumnya.

1. Pencegahan Penularan melalui hubungan Seksual

Telah kita ketahui bahwa infeksi HIV terutama terjadi melalui hubungan seksual. Oleh sebab itu
pencegahan penularan melalui hubungan seksual memegang peranan paling penting. Untuk itu
setiap orang perlu memiliki perilaku seksual yang aman dan bertanggungjawab, yaitu:

 Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah (abstinence). Hubungan seksual


hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah

 Bila telah menikah, hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan.sendiri, yaitu
suami atau isteri sendiri. Tidak mengadakan hubungan seksual di luar nikah. (Be
Faithful).

 Bila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV maka dalam melakukan hubungan
seksual harus menggunakan kondom (Condom) secara benar dan konsisten.

Ketiga konsep pencegahan di atas ini dikenal dengan istilah ABC (Abstinence, Be Faithful,
condom).

 Mempertebal iman dan takwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan-hubungan


seksual diluar nikah.

2. Pencegahan Penularan melalui Darah

15
Penularan HIV melalui darah menuntut kita untuk berhati-hati dalam berbagai tindakan yang
berhubungan dengan darah maupun produk darah dan plasma.

a. Transfusi darah

Harus dipastikan bahwa darah yang digunakan untuk transfusi tidak tercemar HIV. Perlu
dianjurkan pada seseorang yang HIV (+) atau mengindap virus HIV dalam darahnya, untuk tidak
menjadi donor darah. Begitu pula dengan mereka yang mempunyai perilaku berisiko tinggi,
misalnya sering melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.

b. Penggunaan produk darah dan plasma

Sama halnya dengan darah yang digunakan untuk transfusi, maka terhadap produk darah dan
plasma (cairan darah) harus dipastikan tidak tercemar HIV.

c. Penggunaan alat suntik, dan alat lain yang dapat melukai kulit.

Penggunaan alat-alat seperti jarum, jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik, perlu
memperhatikan masalah sterilisasinya. Tindakan desinfeksi dengan pemanasan atau larutan
desinfektan merupakan tindakan yang sangat penting untuk dilakukan.

3. Pencegahan Penularan dari Ibu kepada Anak

Seorang ibu yang terinfeksi HIV, risiko penularan terhadap janin yang dikandungnva atau
bayinya cukup besar, kemungkinannva sebesar 30-40 %. Risiko itu akan semakin besar bila si
ibu telah terkena atau menunjukkan gejala AIDS. Oleh karena itu, bagi seorang ibu yang sudah
terinfeksi HIV dianjurkan untuk mempertimbangkan kembali tentang kehamilan.

Risiko bagi bayi terinfeksi HIV melalui susu ibu sangat kecil, sehingga tetap dianjurkan bagi si

ibu untuk tetap menyusukan bayi dengan ASI-nya.

Melihat kondisi-kondisi di atas, yang bisa kita lakukan untuk pencegahan penyebaran HIV
adalah berperilaku yang bertanggung jawab baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain, dan
berperilaku sesuai dengan tuntutan norma agama dan sosial yang berlaku dimasyarakat.

16
BAB III

PENUTUP
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalami sendiri, demikian
juga kreasi dan inovasi hanya akan menjadi Tulisan tidak bermakna diatas kertas sebelum
direalisasikan didunia nyata, marilah kita bangun indonesia yang sehat dengan olahraga.

3.1 Kesimpulan

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari system pendidikan
secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani,
keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan
moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Pendidikan Jasmani merupakan media untuk
mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran,
penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial).Pendidikan jasmani pada hakikatnya
adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan
holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental,serta emosional.

Konsep pendidikan jasmani erat kaitannya dengan bermain (play) dan olahraga.karna melibatkan
bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika
digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan.Namun Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam
aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain
dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.

3.2 Saran

Konsep dasar merupakan suatu hal yang sangat penting,lebih lebih kita sebagai Siswa.
Dengan kata lain bila dalam hidup kita tidak mempunyai suatu konsep,hidup kita tidak bakalan
teratur,untuk itu konsep dasar penjas harus kita ketahui dan kita pahami,agar kedepannya kita
tidak selalu berpedoman pada konsep yang tidak benar atau keliru.

17
Daftar Pustaka
https://gudangpelajaran.com/senam-lantai/

www.pojokpenjas.Blogspot.com

http://falsafah-pendidikan-jasmani.html

http://konsep-dasar-pendidikan-jasmani..ac.id//html

http://tirsamentoe.blogspot.com/2014/03/makalah-penjaskes-lengkap.html

https://barcad.blogspot.com/2014/01/makalah-pendidikan-jasmani.html

https://ayonugas.blogspot.com/2016/09/makalah-penjasorkes-pendidikan-jasmani.html

18

Anda mungkin juga menyukai