1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : ngahagus@gmail.com
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang berkaitan dengan penurunan
angka harapan hidup penderita, peningkatan penyakit jantung dan risiko terjadinya stroke.
Banyak pengobatan non farmakologi yang telah ditemukan untuk membantu menurunkan
tekanan, seperti terapi pijat refleksi telapak kaki yang dapat menurunkan tekanan darah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi pijat refleksi telapak
kaki terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Desain penelitian
mengunakan Quasi Experimental dengan pendekatan nonrandomized pretest and posttest
with control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 34 responden, dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu 17 orang sebagai kelompok eksperimen dan 17 orang sebagai
kelompok kontrol. Metode analisa data dengan paired t test untuk menilai tekanan darah
sistolik pre-post test dan untuk menguji tekanan darah diastolik mengunakan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian dengan uji paired t test untuk tekanan darah sistolik dan uji Wilcoxon
untuk tekanan darah diastolik diperoleh nilai signifikansi 0,00 (sig<0,05), artinya pijat
refleksi telapak kaki berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah pada penderita
hipertensi. Terapi pijat refleksi telapak kaki dapat menurunkan tekanan darah dan
sebaiknya dilakukan di sore hari agar efektifitasnya dalam menurunkan tekanan darah
lebih maksimal.
Kata Kunci : Hipertensi, tekanan darah, terapi pijat refleksi telapak kaki.
584
Nursing News Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki
Volume 3, Nomor 1, 2018 Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
ABSTRACT
585
Nursing News Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki
Volume 3, Nomor 1, 2018 Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
586
Nursing News Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki
Volume 3, Nomor 1, 2018 Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
587
Nursing News Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki
Volume 3, Nomor 1, 2018 Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
METODE PENELITIAN
diperoleh tekanan darah sistolik sebesar diastolik sebesar 95,5 mmHg, sedangkan
156,5 mmHg dan diastolik sebesar 98,05 untuk sesi sore diperoleh tekanan darah
mmHg sedangkan untuk sesi sore sistolik sebesar 143,5 mmHg dan tekanan
diperoleh tekanan darah sistolik sebesar darah diastolik sebesar 88,8 mmHg.
151,5 mmHg dan tekanan darah diastolik Pada kelompok kontrol rata-rata
sebesar 93,3 mmHg. Pada kelompok tekanan darah pengukuran akhir
kontrol rata-rata tekanan darah penderita hipertensi untuk sesi pagi
pengukuran awal penderita hipertensi diperoleh tekanan darah akhir sistolik
untuk sesi pagi diperoleh tekanan darah sebesar 149,1 mmHg dan tekanan darah
awal sistolik sebesar 150,85 mmHg dan akhir diastolik sebesar 94,6 mmHg
tekanan darah awal diastolik sebesar sedangkan untuk sesi sore diperoleh
95,94 mmHg sedangkan untuk sesi sore tekanan darah akhir sistolik sebesar 143,9
diperoleh tekanan darah awal sistolik mmHg dan tekanan darah diastolik akhir
sebesar 146,11 mmHg dan tekanan darah sebesar 90,3 mmHg.
diastolik awal sebesar 91,91 mmHg.
Pengaruh Terapi Pijat Refleksi
Telapak Kaki
Pada penelitian ini untuk menguji
pengaruh terapi pijat refleksi telapak kaki
terhadap perubahan tekanan darah
sistolik dengan uji paired t test
didapatkan hasil pada sesi pagi dan sore
masing-masing memiliki nilai p value =
(0,00<0,050) yang artinya “terapi pijat
refleksi telapak kaki berpengaruh
terhadap perubahan tekanan darah
sistolik pada penderita hipertensi”.
Gambar 2. Tekanan darah setelah terapi Sedangkan didapatkan nilai r value =
pijat refleksi telapak kaki 0,879 untuk sesi pagi dan r value = 0,913
untuk sesi sore yang artinya sesi sore
Berdasarkan Gambar 2 di atas memiliki pengaruh yang tinggi
rata-rata tekanan darah penderita dibandingkan sesi pagi untuk terapi pijat
hipertensi kelompok eksperimen setelah refleksi telapak kaki terhadap perubahan
dilakukan pijat refleksi telapak kaki pada tekanan darah.
untuk sesi pagi diperoleh tekanan darah
sistolik sebesar 151,9 mmHg dan
589
Nursing News Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki
Volume 3, Nomor 1, 2018 Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
590
Nursing News Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki
Volume 3, Nomor 1, 2018 Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
lebih rendah pada jenis kelamin Pada sesi pagi kelompok ekperimen
perempuan dibandingkan dengan laki- terjadi penurunan tekanan darah sistolik
laki. Namun demikian, perempuan yang yaitu dari 156.50 mmHg menjadi 151,91
mengalami masa premenopause dengan selisih sebesar 4,59 mmHg
cenderung memiliki tekanan darah lebih selanjutnya untuk tekanan darah
tinggi daripada laki-laki. Hal tersebut diastoliknya juga mengalami penurunan
disebabkan oleh hormon estrogen, yang dari 98.05 mmHg menjadi 95.50 mmHg
dapat melindungi wanita dari penyakit dengan dengan selisih sebesar 2,55
kardiovaskuler. Hormon estrogen ini mmHg.
kadarnya akan semakin menurun setelah Selanjutnya pada sesi sore terjadi
menopause (Armilawati 2007). Selain penurunan tekanan darah sistolik yaitu
karna faktor umur dan jenis kelamin, dari 151.50 mmHg menjadi 143,50
berat badan atau bisa dihitung dengan dengan selisih sebesar 8 mmHg dan
indek masa tubuh juga berperan penting untuk tekanan darah diastoliknya juga
dalam pernyebab terjadinya hipertensi. mengalami penurunan dari 93,29 mmHg
Pada penderita obesitas banyak menjadi 88,82 mmHg dengan dengan
diketahui terjadi resistensi insulin, selisih 4,47 mmHg. Perubahan tekanan
akibatnya terjadi produksi insulin darah yang terjadi disebabkan karna
berlebihan oleh sel beta pankreas faktor pemberian terapi pijat refleksi
sehingga insulin di dalam darah menjadi telapak kaki.
berlebihan. Hal ini akan meningkatkan Pijat sebagai tindakan yang
tekanan darah dengan cara menahan memberikan relaksasi dikarenakan sistem
pengeluaran natrium oleh ginjal dan saraf simpatis mengalami penurunan
meningkatkan kadar plasma aktivitas sehingga mengakibatkan
norepinephrin. (Kapojos, 2001). penurunan tekanan darah serta pijat
merupakan suatu bentuk latihan pasif
Tekanan Darah Setelah Terapi Pijat yang mampu meningkatkan sirkulasi
Refleksi Telapak Kaki darah pada tubuh (Safitri, 2009).
Hasil penelitian pada Gambar 2 Rangsangan yang ditimbulkan terhadap
didapatkan bahwa tekanan darah reseptor saraf juga mengakibatkan
responden hipertensi setelah diberi terapi pembuluh darah melebar secara refleks
pijat refleksi telapak kaki mengalami sehingga melancarkan aliran darah
penurunan. Terdapat perbedaan rata-rata (Hadibroto, 2006). Dengan rangsangan
tekanan darah sistolik dan diastolik pada yang diberikan mampu memperlancar
kelompok eksperimen sesudah intervensi. aliran darah dan cairan tubuh. Hasilnya,
591
Nursing News Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki
Volume 3, Nomor 1, 2018 Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
592
Nursing News Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki
Volume 3, Nomor 1, 2018 Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
593
Nursing News Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki
Volume 3, Nomor 1, 2018 Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
594