Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 1, No.

2, Juli 2011 ISSN 2087-9334 (156-160)

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA


ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG
Servie O. Dapas
Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak

Metode elemen hingga (Program RB2D) diaplikasikan pada analisis struktur rangka batang. Setiap
elemen batang pada struktur rangka batang diasumsikan hanya mengalami gaya tekan dan gaya
tarik pada sumbu aksialnya. Beban dan reaksi hanya bekerja pada simpul-simpul batang. Elemen-
elemen rangka batang dihubungkan oleh simpul-simpul yang berperilaku seperti sendi. Pada
dasarnya analisis dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode konvensional seperti metode
keseimbangan titik simpul dan metode potongan. Persoalan menjadi cukup rumit apabila metode-
metode tersebut diaplikasikan pada struktur rangka batang statis tak tentu yang kompleks.
Perpindahan titik simpul struktur setelah berdeformasi dan tegangan yang terjadi cukup sulit untuk
diperoleh. Persoalan tersebut dapat diatasi dengan mudah antara lain menggunakan metode elemen
hingga (Program RB2D), yang cukup mudah diaplikasikan pada struktur statis tertentu maupun
statis tak tentu, termasuk menghitung perpindahan-perpindahan titik simpulnya, maupun pengaruh
perubahan temperatur dan penurunan tumpuan pada struktur.

Kata kunci : elemen hingga, rangka batang, deformasi, tegangan.

PENDAHULUAN Pada struktur rangka batang bidang, semua


beban dan reaksi hanya bekerja pada
Bangunan dengan struktur rangka batang sambungan-sambungan batang yang disebut
banyak kita dijumpai dalam berbagai bentuk simpul. Elemen-elemen dihubungkan oleh
konstruksi modern dewasa ini, antara lain simpul-simpul pada ujung-ujungnya yang
jembatan rangka, kuda-kuda baja, gudang, berperilaku seperti sendi.
hanggar dan sebagainya. Struktur rangka batang yang sederhana dapat
Konstruksi rangka batang sangat menguntung- dianalisis dengan menggunakan beberapa
kan terutama untuk bangunan-bangunan yang metode statika dasar yang sudah dikenal,
berbentang panjang. Selain dapat meminimal- antara lain metode keseimbangan titik simpul
kan berat struktur, juga cukup menarik dari dan metode potongan. Persoalan menjadi
segi arsitektur apabila didisain untuk itu. cukup rumit apabila metode-metode tersebut
Model tipikal struktur rangka batang bidang diterapkan untuk menganalisis struktur rangka
yang ditinjau dapat dilihat pada Gambar 1. batang statis tak tentu yang lebih kompleks.
Untuk mendapatkan desain struktur yang Perpindahan-perpindahan titik simpul struktur
optimal diperlukan metode analisis dan disain setelah berdeformasi cukup sulit untuk
struktur yang tepat dan mudah. diperoleh.

Tulisan ini membahas analisis elemen hingga Dilain pihak metode elemen hingga (Program
untuk analisis struktur rangka batang. Setiap RB2D) dapat dengan mudah diaplikasikan
elemen batang pada struktur rangka batang untuk menganalisis struktur statis tertentu
bidang diasumsikan hanya mengalami gaya maupun statis tak tentu, termasuk menghitung
tekan dan gaya tarik yang bekerja pada sumbu perpindahan-perpindahan titik simpulnya,
aksial batang (Gambar 2). pengaruh perubahan temperatur dan penurunan
tumpuan.

 
156 
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 1, No. 2, Juli 2011 ISSN 2087-9334 (156-160)

MODEL ELEMEN HINGGA UNTUK Cosinus-cosinus arah l dan m diperkenalkan


STRUKTUR RANGKA BATANG sebagai l = cos θ , dan m = cos φ ( = sin θ ).
Sistem Koordinat Lokal dan Global Cosinus-cosinus arah ini adalah cosinus sudut
Gambar 3. menunjukkan elemen rangka batang yang dibentuk oleh sistem koordinat lokal dan
bidang dalam sistem koordinat lokal dan sistem koordinat global.
global. Pada skema penomoran lokal, kedua Persamaan (3.a) dan (3.b) dapat ditulis dalam
nodal elemen diberi nomor 1 dan 2. Sistem bentuk matriks
koordinat lokal terdiri dari sumbu x’, yang
melalui sepanjang elemen dari nodal 1 ke q ' = Lq (4)
nodal 2. Semua nilai-nilai dalam sistem
koordinat lokal ditandai dengan tanda (‘). dengan matriks transformasi L diberikan
Sistem koordinat global bersifat tetap dan tidak sebagai
tergantung pada orientasi suatu elemen. Dalam
sistem koordinat global setiap titik nodal ⎡l m 0 0 ⎤
L=⎢ ⎥ (5)
memiliki dua derajat kebebasan (dof). ⎣0 0 l m ⎦
Skema penomoran adalah sebagai berikut:
Sebuah nodal l yang mempunyai nomor nodal Cosinus-cosinus arah l dan m dihitung dari
global j berhubungan dengan derajat kebe- data koordinat nodal (Gambar 4), masing-
basannya 2j-1 dan 2j. masing
Perpindahan-perpindahan global yang berhu-
bungan dengan nodal j adalah Q2j-1 dan Q2j , x 2 − x1 y1 − y 2
l= dan m = (6)
seperti pada Gambar 1. le le
Misalkan q1' dan q 2' masing-masing adalah
perpindahan-perpindahan nodal 1 dan 2 dalam dengan
sistem koordinat lokal maka vektor
perpindahan elemen dalam sistem koordinat le = (x2 − x1 )2 + ( y 2 − y1 )2 (7)
lokal adalah
Matriks Kekakuan
[
q ' = q1' q 2' ]
T
(1) Elemen rangka batang adalah elemen satu-
dimensi yang ditinjau dalam sistem koordinat
Vektor perpindahan elemen dalam sistem lokal. Sehingga matriks kekakuan elemen
koordinat global adalah rangka batang dalam sistem koordinat lokal
berbentuk
q = [q1 q4 ]
T
q2 q3 (2)
E e Ae ⎡ 1 − 1⎤
k' = ⎢− 1 1 ⎥ (8)
'
Hubungan antara q dan q adalah sebagai le ⎣ ⎦
berikut: Pada Gambar (1.b.), q1' adalah sama
dengan Ae adalah luas penampang melintang
dengan jumlah proyeksi q1 dan q 2 pada dan Ee adalah modulus Young.
sumbu x. Jadi
Untuk mengekspresikan matriks kekakuan
elemen dalam sistem koordinat global ditinjau
q1' = q1 cos θ + q 2 sin θ (3.a) energi regangan pada elemen. Energi
regangan elemen dalam koordinat lokal
demikian juga diberikan oleh

q 2' = q3 cos θ + q 4 sin θ (3.b) U e = 12 q 'T k ' q ' (9)

 
157 
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 1, No. 2, Juli 2011 ISSN 2087-9334 (156-160)

Substitusi Persamaan (4) ke persamaan (9), Perhitungan Tegangan


diperoleh Rumusan-rumusan untuk mendapatkan
tegangan-tegangan pada elemen dapat
[
U e = 12 q T LT k ' L q] (10) diperoleh dengan catatan bahwa suatu elemen
rangka batang dalam koordinat lokal adalah
Energi regangan dalam koordinat global dapat elemen sederhana dengan dua gaya (Gambar
ditulis sebagai 2). Oleh karena itu, tegangan σ pada suatu
elemen rangka batang, diberikan oleh
U e = 12 q T kq (11)
σ = Eeε (16.a)
dengan k adalah matriks kekakuan elemen
dalam koordinat global, yaitu Karena regangan ε berubah dalam panjang
per satuan panjang semula,
k = LT k ' L (12)
q 2' − q1'
σ = Ee
Substitusi Pers (5) dan Pers (8) ke persamaan le
(12) di atas, diperoleh Ee ⎧q ' ⎫
= − 1 1 ⎨ 1' ⎬ (16.b)
le ⎩q 2 ⎭
⎡ l lm 2
−l2
− lm ⎤
⎢ ⎥
E A lm m2 − lm − m 2 ⎥
k= e e⎢ 2 Persamaan di atas dapat ditulis dalam
le ⎢ − l − lm l2 lm ⎥ perpindahan global q menggunakan
⎢ ⎥
⎣⎢− lm − m
2
lm m 2 ⎦⎥ transformasi q ' = Lq menjadi
(13)
Ee
σ= − 1 1 Lq (16.c)
Matriks-matriks kekakuan elemen kemudian le
dirakit untuk mendapatkan matriks kekakuan
struktur. Substitusi L dari Pers. (5) menghasilkan
Penurunan k = L k L di atas mengikuti juga
T '

Ee
prinsip variasional Galerkin. Kerja Virtual σ= [− l −m l m]q (17)
δW sebagai hasil dari perpindahan ψ ' adalah le

δW = ψ 'T (k ' q ' ) (14.a) Setelah perpindahan-perpindahan ditentukan


dengan menggunakan persamaan-persamaan
elemen hingga, tegangan-tegangan dapat
Karena ψ ' = Lψ dan q ' = Lq , maka
diperoleh dari persamaan (17) untuk masing-
δW = ψ T [LT k ' L ]q masing elemen.
= ψ T kq (14.b)
CONTOH NUMERIK
Vektor perpindahan diperoleh dengan me-
nyelesaikan persamaan keseimbangan Contoh numerik, diambil dari buku teks oleh
Chandrupatla dan Belegundu, 1997.
KQ = F (15) Tinjau suatu struktur rangka batang seperti
pada Gambar 5. Diberikan harga modulus
dengan K adalah matriks kekakuan struktur, Q Youngnya, E = 29.5x106 psi dan luas tampang
adalah vektor perpindahan dan F merupakan batang Ae = 1 in2 untuk semua elemen.
vektor beban.

 
158 
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 1, No. 2, Juli 2011 ISSN 2087-9334 (156-160)

Hasil Perhitungan cara analitis untuk perpindahan-perpindahan


titik simpul (Tabel 1), tegangan-tegangan pada
Tabel 1. Perpindahan Titik Simpul batang (Tabel 2), serta gaya-gaya reaksi nodal
Perpindahan Analitis RB2D (Tabel 3) tidak mempunyai perbedaan yang
Nodal (in) (in) signifikan.
Q1 0 1.3241x10-6
Q2 0 -2.614x10-7 KESIMPULAN
-3
Q3 27.12x10 2.7120x10-2
Q4 0 -1.829x10-6 Metode elemen hingga sangat baik untuk
Q5 5.65x10-3 5.6507x10-3 diaplikasikan pada analisis struktur rangka
Q6 -22.25x10-3 -2.225x10-2 batang sederhana maupun yang lebih
Q7 0 3.4850x10-7 kompleks. Metode ini dapat diaplikasikan pada
Q8 0 0.0000x100 struktur rangka batang statis tertentu maupun
statis tak tentu. Program komputer RB2D
Tabel 2. Tegangan pada Batang dapat digunakan untuk analisis struktur rangka
Tegangan Analitis RB2D batang 2D, karena hasil yang ditunjukkan pada
(psi) (psi) contoh numerik sangat sesuai dengan hasil
analitis.
Batang 1 20000.0 2.000x104
Batang 2 -21880.0 -2.188x104
Batang 3 -5208.0 -5.209x103
DAFTAR PUSTAKA
Batang 4 4167.0 4.167x103
Chandrupatla, T.R. dan Belegundu, A.D.,
Tabel 3. Reaksi pada Nodal 1997,” Introduction to Finite Elements in
Reaksi Analitis RB2D Engineering”, 2nd Edition, Prentice-Hall,
(lb) (lb) Inc, New Jersey.
DOF 1 -15833.0 -1.5833x104
DOF 2 3126.0 3.1254x103 Cook, R.D., 1995,” Finite Element Modeling
DOF 4 21879.0 2.1875x104 for Stress Analysis”, John Wiley & Sons,
DOF 7 -4167.0 -4.1671x103 Inc, New York.
DOF 8 0.0 0.0000x100
Hinton, E. dan Owen, D.R.J., 1989,” Finite
Hasil perhitungan yang diperoleh dengan Element Programming”, 5th Edition,
program metode elemen hingga RB2D dan Academic Press, Inc, San Diego.

LAMPIRAN
Q12 Q14 Q16 Q2i 

6 Q11 7 Q13 8 Q15 Q2i‐1 

Q2  Q4 Q6 Q8 Q10 

Q1  Q3 Q5 Q7 Q9 

2 3 4 5 

P1 P2 P3
Gambar 1. Struktur Rangka Batang Bidang

 
159 
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 1, No. 2, Juli 2011 ISSN 2087-9334 (156-160)


Gambar 2. Elemen Batang

X’ q 2’

2 θ q4
2
q3
Elemen 
terdeformasi 

q1’
q1’=q1 cos θ + q2 sin θ  
θ q2 q2’=q3 cos θ + q4 sin θ 

1 q1
X  (b)
(a) 
Gambar 3. Elemen Rangka Batang 2D

Q8 Q6 

(x2,y2) Q7 4 Q5 
4 3 
(y2‐y1) 3
Φ 30 in Q2 2 Q4 
Q1 2  Q3  X
(x1,y1)  θ 
1
1  (x2‐x1 )  1
40 in
Gambar 4. Cosinus Arah
Gambar 5. Struktur Rangka Batang

 
160 

Anda mungkin juga menyukai