KORPORASI
Oleh: Bimo Prasetio
PARTNER BP LAWYERS | FOUNDER SMARTLEGAL.ID
2
Perjalanan Karir
6
“
Dikutip pada buku J. Kelly Strader “Understanding White
Collar Crime”, kejahatan korporasi sering dikaitkan
dengan kejahatan kerah putih (white collar crime)
yang diartikan sebagai kejahatan yang dilakukan oleh
pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dan otoritas
untuk melakukan suatu kejahatan termasuk di
dalamnya adalah korporasi
7
Peraturan yang menempatkan korporasi sebagai subjek tindak pidana dan secara
langsung dapat dipertanggung jawabkan secara pidana adalah :
◈ UU Kehutanan
◈ UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
◈ UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
◈ UU Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H)
◈ UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
◈ UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
Uang
◈ UU Perlindungan Konsumen
◈ UU UU Pasar Modal
8
2.
PIHAK YANG
DIKENAKAN SANKSI
PIDANA KORPORASI
9
Berdasarkan Pasal 23 ayat (1) dan ayat (3) Perma No. 13/2016 subjek
hukum yang dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana adalah:
10
3.
KASUS KEJAHATAN
KORPORASI
11
Dasar Hukum penanganan kejahatan korporasi diatur dalam Peraturan
Mahkamah Agung (PERMA) No. 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penanganan Tindak Pidana oleh Korporasi;
12
Amar putusan menyebutkan bahwa apabila denda tidak dibayar dalam waktu 1
bulan sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap maka harta benda korporasi
dapat disita jaksa dan dilelang untuk membayar denda. Putusan tersebut
menggunakan Dasar Undang-Undang Kehutanan dan Perma Nomor 13 Tahun
2016. Pemilik PD Ratu Cantik, Rapik dihukum 2,5 tahun penjara.
13
Kasus Bioremediasi Chevron
Bioremediasi yang dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI)
dinilai fiktif oleh kejaksaan agung. Pengadilan Tipikor Jakarta tengah
mengadili 5 terdakwa.
Mereka adalah Ricksy Prematury (Direktur PT Green Planet
Indonesia), Herlan Bin Ompo (Direktur Sumigita Jaya), Endah
Rumbiyanti alias Rumbi (Manajer Lingkungan SLN/SLS PT CPI),
Widodo (Team Leader Sumatera Light North PT CPI) dan Kukuh
Kertasafari (Team Leader SLS). Mereka berlima didakwa atas
dugaan korupsi proyek normalisasi lahan tercermar minyak atau
bioremediasi lahan di Riau.
14
Kasus Indosat M2
PT IM2 terbukti tidak mempunyai izin dalam penggunaan frekuensi 2,1 GHZ
(3.G). Dengan demikian, akibat dari perbuatan terpidana selaku Direktur Utama
PT IM2 menandatangani kerjasama dengan PT Indosat, maka sejak
penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, PT IM2 telah menggunakan
tanpa hak frekuensi 2,1 GHZ (3.G) milik PT Indosat.
Menurut MA, perjanjian tersebut bertentangan dengan Pasal 17, Pasal 29 ayat 1
dan Pasal 30 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2000 tentang
Penggunaan Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit. Pasal itu menyebutkan
penggunaan spektrum frekuensi radio untuk penyelenggaraan telekomunikasi
wajib mendapatkan izin menteri. Perjanjian itu juga bertentangan dengan Pasal 2
ayat 2 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 7 Tahun 2006 serta
Pasal 34 ayat 1 UU Nomor 36 Tahun 1999.
15
4.
PENCEGAHAN
KORUPSI KORPORASI
MENURUT KPK
16
a. Sosialisasi dan edukasi berbisnis tanpa suap kepada pelaku
bisnis dan sektor swasta
b. Penyusunan buku petunjuk anti korupsi pelaku bisnis dan sektor
swasta
c. Kampanye gerakan anti suap
d. Penandatanganan Pakta Anti Suap pada setiap kontrak bisnis
e. Implementasi Sistem Pengelolaan Anti Suap dan Whistle Blowing
System
17
5.
HAL-HAL YANG DAPAT
DILAKUKAN UNTUK
MENGHINDARI SANKSI
PIDANA KORPORASI
18
Pertama
Direksi maupun komisaris harus mampu memastikan
keputusan yang diambil dalam pengambilan kebijakan
korporasi tidak mengandung unsur fraud dan/atau konflik
kepentingan
Kedua
Pengambilan keputusan tersebut harus
dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
19
Ketiga
Setiap urusan korporasi yang diperuntukan demi kepentingan
korporasi dan sesuai dengan maksud dan tujuan korporasi, wajib
dilaksanakan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab.
Keeempat
Setiap direksi maupun komisaris wajib
mematuhi setiap peraturan perundang-
undangan
20
Kelima
Pengambilan setiap keputusan mesti berdasarkan data dan informasi
yang benar.
Keenam
dalam menjalankan perusahaan, setiap direksi maupun komisaris
harus berangkat dari tugas, tanggung jawab, dan kewenangannya
masing-masing.
Ketujuh
khusus untuk BUMN, jika diperlukan, dapat meminta LO (Legal Opinion) dari
Jamdatun (Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN).
21
6.
LARANGAN BAGI
KORPORASI
22
1. Korporasi dilarang melakukan
kejahatan korporasi yang diatur
dalam Perundang-undangan;
2. Korporasi dilarang melakukan
persekongkolan dan/atau
permufakatan jahat dengan aparat
penegak hukum demi terciptanya
pencegahan kejahatan korporasi.
23
THANKS!
Let’s get connected:
Linkedin: Bimo Prasetio
Email: bimo@bplawyers.co.id
24
25