Menurut Anda apa akibat hukumnya bila ternyata mobil kijang yang dititipkan itu
hilang dan barang-barang toko Anton yang ada di dalam gudang mengalami
kerusakan karena gudang toko Budi bocor ?
2. Bentuk penyelesaiannya seperti apa yang anda ketahui ?
Pertanyaannya :
menurut anda apakah urgensi perlunya penggunaan merek dalam usaha dagang? dan
bagaimanakah proses pendaftaran merek tersebut di Indonesia? Jelaskan!
1. Pengecekan merek dengan cara melakukan pengecekan /penelusuran merek yang sudah di
mohonkan terlebih dahulu dan dilakukan analisa merek sesuai ketentuan UU No. 20 Tahun
2016 tentang tentang Merek dan Indikasi Geografis
2. Menyiapkan data contact person
3. Menyiapkan berkas-berkas persyaratan pendaftaraan merek yang terdiri dari :
a. Data Pemohon Merek baik perorangan maupun badan hukum
b. Label merek
c. Surat kuasa dan surat pernyataan baik perorangan maupun badan hukum
d. Untuk Usaha Mikro Kecil harus melampirkan surat keterangan Usaha Mikro Kecil dan
surat pernyataan Usaha Mikro Kecil
4. Pengisian form pendaftaran merek
5. Proses permohonan merek setelah adanya konfirmasi pembayaran
6. Agenda permohonan merek
7. Apabila dapat didaftar akan dikeluarkan sertifikat
Asuransi kerugian adalah pertanggungan yang mengatur agar penanggung mengganti
kerugian berdasarkan kerugian tertentu yang di derita tertanggung ( pertanggung ketika
objek pertanggung atau kerugiannya dapat di nilai dengan uang ) contohnya ansuransi
kebakaran, atau asuransi kerugian dilaut
Pengaturan asuransi kerugian diatur dalam KUHD Buku ke I dan Buku ke II. Dalam buku ke I
terdapat dalam pasal 287-298 tentang bahaya kebakaran dan pasal 299-301 tentang bahaya
yang mengancam hasil panen yang belum di panen. Di buku ke II terdapat dalam pasal 592-
685 tentang bahaya laut dan dalam pasal 686-695 tentang bahaya pengangkutan darat,
sungai dan perairan darat.
Jenis-jenis resiko yang dapat di klaim di dalam asuransi kerugian ini diklasifikasikan dalam
beberapa hal sehingga dapat kamu pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan saat hendak
membeli produk tersebut, diantaranya adalah:
1. Risiko murni (pure risk)
Risiko murni adalah jenis resiko yang apabila terjadi seseorang akan mengalami kerugian
dan jika tidak terjadi maka tidak akan memberikan kerugian ataupun manfaat apapun
bagi orang tersebut. Jadi murni hadir sebagai resiko yang tidak terduga dan tidak akan
bisa dihindari serta diatur oleh manusia. Contoh risiko asuransi tersebut mulai dari
kebangkrutan, kebakaran, bencana alam hingga kecelakan.
2. Resiko spekulatif (speculative risk)
Klasifikasi resiko yang kedua yaitu adalah spekulatif. Risiko spekulatif ini dapat
menimbulkan dan kerugian tergantung dari bagaimana keadaan. Salah satu contoh risiko
asuransi kerugian ini seperti adanya stabilitas kurs mata uang hingga peluang investasi di
pasar modal.
3. Risiko fundamental (fundamental risk)
Risiko fundamental juga menjadi resiko yang jika terjadi akan menimbulkan kerugian
namun skalanya dapat lebih luas mulai dari nasional hingga internasional.
Contoh : asuransi kerugian ini mulai dari inflasi akibat kebijakan pemerintah serta
bencana alam yang sangat besar melanda kota.
4. Risiko khusus (particular risk)
Risiko khusus memiliki arti sebuah resiko akan dapat dirasakan secara langsung dengan
kerugian yang terukur tanpa mempengaruhi lingkungan sekitar. Contoh dari risiko
khusus ini mulai dari PHK pribadi, adanya pencurian di dalam rumah, serta jatuh sakit
sehingga membutuhkan bantuan medis.
5. Risiko individual (individual risk)
Risiko individu merupakan kerugian yang jika terjadi akan memberikan dampak finansial
pada diri sendiri maupun sejumlah kecil orang. Contoh asuransi kerugian ini mulai dari
kepala keluarga yang meninggal dunia karena kecelakaan, ataupun terjadi cedera fisik
sehingga sulit kembali bekerja seperti biasa.
6. Risiko harta (property risk)
jenis-jenis resiko yang dapat di klaim di dalam asuransi kerugian keenam yaitu adalah
risiko harta. Tentu risiko ini akan melibatkan kerugian atas harta benda berharga yang
dimiliki oleh seseorang.
Contoh asuransi kerugian yang berhubungan dengan resiko harta ini seperti pencurian
kendaraan bermotor.
7. Risiko tanggung gugat (liability risk)
Klasifikasi resiko kerugian yang terakhir yaitu adalah risiko tanggung gugat. Ini
merupakan jenis kerugian yang terjadi karena adanya singgungan dengan masalah
hukum. Contoh dari risiko tanggung gugat ini mulai dari kecelakaan yang mengakibatkan
orang lain terluka sehingga perlu bertanggung jawab kepada orang tersebut secara
hukum.
Metode penafsiran hukum literal sangatlah populer dalam sistem legal tetapi dipengaruhi oleh
hukum Inggris yang menganut common law system. Empat faktor menyebabkan adopsi pendekatan
tekstual di Inggris:
1. Kesalahpahaman tentang pemisahan kekuasaan (Trias politica) dan kedaulatan Parlemen
mengakibatkan penerimaan gagasan bahwa fungsi pengadilan dibatasi dalam hal
intrepretasi dan penerapan dan harus sesuai dengan maksud si pembuatan peraturan yang
tercantum dalam kata-kata di undang-undang.
2. Doktrin positivisme hukum mempengaruhi pendekatan literal di Inggris.
a. ide positivis didasarkan pada validitas ketetapan : bahwa ketetapan negara merupakan
hukum
b. Peran pengadilan dibatasi untuk analisis hukum seperti itu, tidak seperti seharusnya
c. sebuah perbedaan yang tegas dibuat antara black letter law dan moralitas karena nilai
penilaian oleh pengadilan akan mengarah pada penjastifikasian isu kebijakan publik
3. Inggris memiliki tradisi sistem hukum common law, di mana pengadilan tradisional
memainkan peran yang sangat kreatif dalam berkenaan dengan prinsip-prinsip hukum
umum. Perundang-undangan dipandang sebagai Legislasi dipandang sebagai pengecualian
terhadap aturan, mengubah hukum umum sesedikit mungkin.
4. Undang-undang di rancang sedemikian mungkin untuk mencapai kepastian hukum