Anda di halaman 1dari 64

Jurnal

Kewarganegaraan, Administrasi Kependudukan & Penghapusan Diskriminasi

Pendiri Jurnal IDENTITAS


Franky Welirang, Leopard Lyman, adalah jurnal yang fokus pada isu-isu
Indradi Kusuma, Saifullah Ma'shum, kewarganegaraan, kependudukan, dan
Rofiqul Umam Ahmad penghapusan diskriminasi serta masalah-
masalah kebangsaan, demokrasi dan hukum.
Pemimpin Umum Jurnal IDENTITAS ingin memfasilitasi dan
Rikard Bagun mendorong berkembangnya pelbagai
pemikiran ilmiah mengenai isu-isu tersebut
Pemimpin Redaksi sekaligus mempublikasikan kajian-kajian dan
Saifullah Ma'shum penelitian mengenai hal tersebut.
Jurnal IDENTITAS mengundang para pakar,
Wakil Pemimpin Redaksi akademisi, peneliti, pemerhati, dan aktivis di
Albertus Pratomo bidang kewarganegaraan, kependudukan,
dan penghapusan diskriminasi serta
Redaktur Pelaksana masalah-masalah kebangsaan, demokrasi
Rofiqul Umam Ahmad dan hukum untuk menulis di jurnal ini.
Jurnal IDENTITAS terbit tiga kali dalam
Redaksi setahun.
Prasetiadji, Eddy Setiawan,
Swandy Sihotang YAYASAN INSTITUT KEWARGANEGARAAN
INDONESIA (Yayasan IKI) adalah sebuah
Keuangan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di
El Haris bidang pengkajian, penelitian, penyebaran
informasi, pendidikan dan pemberdayaan
Distribusi masyarakat, serta advokasi di bidang
Haris Waji Setiawan kewarganegaraan, kependudukan dan
penghapusan diskriminasi. IKI didirikan pada
Desain dan Tata Letak
11 Agustus 2006, tepat 10 hari setelah
Eko Nugroho Rahardjo disahkannya UU Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik
Tata Usaha
Indonesia. IKI didirikan oleh sejumlah orang
Indah Widiyani
yang memiliki perhatian dan komitmen
Penerbit terhadap isu-isu kewarganegaraan dan
kependudukan serta upaya penghapusan
Yayasan
diskriminasi. IKI berkomitmen untuk terlibat
Institut Kewarganegaraan Indonesia.
aktif dalam mendukung penyelesaian
Alamat: Wisma 46 Lantai 14, Kota BNI
masalah-masalah kewarganegaraan,
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1
kependudukan, dan diskriminasi yang masih
Jakarta Pusat, Indonesia.
dialami oleh sebagian warga masyarakat dan
Telp. 021-2510670, Faks. 021-5702755,
kelompok masyarakat.
email: jurnaliki@gmail.com
www.iki.or.id
***

Volume 2 / Oktober 2018 3


Jurnal

Kewarganegaraan, Administrasi Kependudukan & Penghapusan Diskriminasi

Daftar Isi
Dari Redaksi ---------------------------------------------------------------------- 6-7

Tema Pokok

Ÿ Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran


Studi Kasus Pelayanan Dinas Dukcapil Kabupaten Bogor dan Kota Tangsel
A. Ahsin Thohari ----------------------------------------------------------------- 8 -33

Ÿ Drama Kewarganegaraan Gloria ‘sang Pengibar Bendera’


hingga Mahkamah konstitusi
Imam Choirul Muttaqin ---------------------------------------------------------- 34 - 48

Ÿ Wawancara
Ÿ Dokumen kependudukan adalah Amanat Konstitusi dan Hak Rakyat
Zudan Arif Fakrulloh ----------------------------------------------------------- 49 - 56

Bedah Buku
Ÿ Komunitas Bulutangkis dan SBKRI
Eddy Setiawan -------------------------------------------------------------------- 57 - 61

Para Penulis ------------------------------------------------------------------------- 62

Panduan Penulisan di Jurnal IDENTITAS ----------------------------------------- 63 -64

4 Volume 2 / Oktober 2018


Pengantar Redaksi

Pengantar Redaksi

Penerbitan jurnal oleh sebuah lembaga atau organisasi, apalagi yang rutin jadwal
penerbitannya merupakan tantangan tersendiri. Karakteristik jurnal berbeda dengan
media penerbitan lainnya. Isu atau tema yang dimuat jurnal biasanya spesifik mengenai
isu-isu tertentu dan fokus sesuai misi yang diemban jurnal tersebut. Tulisan lazimnya
merupakan tulisan yang mendalam dan panjang serta banyak referensinya. Tulisan juga
ditulis oleh penulis yang mempunyai kemampuan dan kapasitas sesuai cakupan isi
tulisan, yang tidak dengan mudah diperoleh karena berbagai faktor, termasuk
kesibukan pakar/pemerhati atau pejabat yang masuk dalam list calon penulis.
Itulah berbagai tantangan eksternal yang dihadapi pengelola sebuah jurnal.
Tantangan lainnya adalah internal pengelola jurnal yang menjadi faktor dalam hal
kecepatan dan ketepatan jadwal terbit sebuah jurnal. Tantangan tersebut makin berat
bagi pengelola jurnal yang masih terbilang baru dalam dunia penerbitan jurnal, hal yang
dialami oleh pengelola Jurnal IDENTITAS yang baru saja menerbitkan edisi perdana.
Edisi kedua Jurnal IDENTITAS seharusnya sudah terbit beberapa bulan lalu, namun baru
pada saat sekarang ini jurnal tersebut terbit.
Dalam edisi kedua jurnal IDENTITAS memuat beberapa tulisan. Tulisan pertama
ditulis oleh Ketua III Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), Saifullah Ma'shum yang
melakukan pengkajian secara mendalam tentang pelayanan Dinas Dukcapil Kabupaten
Bogor dan Kota Tangerang Selatan dalam tulisannya yang berjudul “Kondisi Pelayanan
Publik Dalam Penerbitan Akta Kelahiran”. Melalui tulisan tersebut, pembaca akan
mengetahui secara komprehensif tentang hal-hal pelayanan publik dalam bidang
adminduk yang terjadi di dua Dinas Dukcapil tersebut. Tulisan kedua membahas
tentang masalah kewarganegaraan yang beranjak dari kasus yang sempat mencuat
beberapa waktu lalu, kasus Gloria Natapraja Hamel yang sampai ke sidang Mahkamah
Konstitusi. Tulisan “Drama Kewarganegaraan Gloria 'Sang Pengibar Bendera' Hingga
Mahkmah Konstitusi” ditulis oleh peneliti dan pemerhati masalah-masalah
ketatanegaraan, Imam Choirul Muttaqin.
Jurnal edisi kedua ini juga berisi wawancara dengan Direktur Jenderal
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Prof. Dr. Zudan Arief Fakhrulloh, S.H.,
M.H. Pak Zudan, demikian panggilan akrab beliau, banyak menyampaikan hal-hal yang
berkaitan dengan dukcapil, termasuk berbagai program unggulan dan program baru.
Kepada tim Jurnal IDENTITAS yang mewawancarai beliau, Rofiqul Umam Ahmada dan
Eko Nugroho Rahardjo, Pak Zudan juga menyampaikan berbagai tantangan dan agenda
Ditjen Dukcapil yang dipimpinnya. Melalui wawancara tersebut, banyak hal-hal strategis
mengenai dukcapil yang penting diketahui para pemangku kepentingan, termasuk para
pejabat Dukcapil di provinsi, kabupaten/kota, para aktivis LSM di bidang adminduk,
para pemerhati bidang adminduk, para akademisi dan pakar di bidang adminduk.
Selain itu, isi jurnal juga dilengkapi dengan resensi buku Peran Komunitas

Volume 2 / Oktober 2018 5


Pengantar Redaksi

Bulutangkis Indonesia (KBI) dalam Upaya Penghapusan Diskriminasi Institusional


terhadap Warga Keturunan Tionghoa 2002-2006, Studi Kasus Penghapusan SBKRI yang
ditulis oleh Widyanita, Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia, 2014. Dalam resensi “Komunitas Bulutangkis dan SBKRI” yang
ditulis peneliti IKI, Eddy Setiawan banyak mengungkap hal-hal yang banyak belum
diketahui umum.
Semoga Jurnal IDENTITAS edisi kedua ini membawa manfaat. Selamat membaca.

Jakarta, Oktober 2018

Salam Redaksi

6 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Kondisi Pelayanan Publik


dalam Penerbitan Akta Kelahiran
Studi Kasus Pelayanan Dinas Dukcapil
Kabupaten Bogor dan Kota Tangsel
SAIFULLAH MA’SHUM

Pendahuluan Landasan hukum penerbitan akta


Salah satu tuntutan mendasar yang kelahiran tertera pada Pasal 27 ayat (1) dan
berkembang di tengah masyarakat dalam ayat (2) UU No. 2 Tahun 2006: (1) Setiap
era reformasi ini adalah pemenuhan hak- kelahiran wajib dilaporkan oleh Penduduk
hak sipil masyarakat sebagai warga nega- kepada Instansi Pelaksana di tempat terja-
ra, termasuk di dalamnya hak untuk men- dinya peristiwa kelahiran paling lambat 60
dapatkan status kewarganegaraan dan sta- (enam puluh) hari sejak kelahiran. (2) Ber-
tus kependudukan, serta hak untuk men- dasarkan laporan sebagaimana dimaksud
dapatkan pelayanan publik secara lebih pada ayat (1), Pejabat Pencatatan Sipil
baik. Hak dasar berupa kepemilikan status mencatat pada Register Akta Kelahiran
kewarganegaraan – yang dengan status ke- dan menerbitkan Kutipan Akta Kelahiran.
warganegaraan itu seseorang berhak Pada 2013, Mahkamah Konstitusi
mendapatkan dokumen kependudukan – (MK) mengabulkan permohonan judicial
secara jelas dinyatakan dalam UUD NRI review UU No. 23 Tahun 2006 tentang
Tahun 1945: Setiap orang berhak atas Administrasi Kependudukan. Dalam salah
status kewarganegaraan [Pasal 28D ayat satu amar putusan MK Nomor 18/PUU-
(4)]. XI/2013 butir 3.16 disebutkan, “admi-
Salah satu bukti kepemilikan status nistrasi kependudukan, dalam hal ini akta
kewarganegaraan ialah diterbitkannya kelahiran, sangat penting bagi penduduk,
kutipan akta kelahiran. Akta kelahiran karena dengan akta kelahiran penduduk
merupakan dokumen dasar yang harus akan memperoleh dokumen kependu-
dimiliki oleh setiap warga negara dukan yang dapat menjadi bukti yang
Indonesia. Terbitnya dokumen ini selanjut- sempurna sebagai sebuah akta autentik,
nya menjadi dasar dari penerbitan yang menjadi bukti jati diri seseorang,
dokumen kependudukan lain, seperti hubungan seseorang dengan keluarganya
Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Pendu- yang akan memiliki rentetan akibat hukum
duk (KTP), paspor dan dokumen kepen- baik tanggung jawab perdata orang tua
dudukan lain. kepada anak, maupun hak waris sese-
Dokumen kependudukan adalah orang” (Keputusan MK, 2013, hal. 16-17).
dokumen resmi yang diterbitkan oleh In- Lebih lanjut Putusan MK menyata-
stansi Pelaksana yang mempunyai kan, “seseorang yang tidak memiliki akta
kekuatan hukum sebagai alat bukti kelahiran, secara de jure keberadaannya
autentik yang dihasilkan dari pelayanan tidak dianggap ada oleh negara. Hal ini
Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan mengakibatkan anak yang lahir tersebut
Sipil (Pasal 1 UU No. 23 Tahun 2006 tidak tercatat namanya, silsilah keturunan-
tentang Administrasi Kependudukan). nya, dan kewarganegaraannya serta tidak

Volume 2 / Oktober 2018 7


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

terlindungi keberadaannya. Akibat terbu- Vreemde oosterlingen atau golongan


ruk adalah adanya manipulasi identitas diri Timur Asing adalah mereka yang tidak
anak yang semakin mempermudah eks- termasuk nederlanders dan inlanders.
ploitasi anak, seperti perdagangan anak, Sedangkan inlanders adalah kaum pribumi
pemanfaatan tenaga kerja anak, dan atau bumiputra, yaitu rakyat Indonesia asli.
kekerasan terhadap anak.” Sejak dilakukan penggolongan seperti itu
Keberadaan akta kelahiran begitu sampai kurun waktu yang cukup lama
penting dalam sejarah dan praktek praktek diskriminasi pelayanan kependu-
kehidupan masyarakat modern dewasa dukan masih terus terjadi, bahkan sampai
ini. Selain berfungsi sebagai dokumen beberapa tahun sesudah Indonesia
yang menjelaskan identitas dan status diri merdeka.
seseorang, akta kelahiran juga menjadi Perlakuan diskriminatif itu sering
dokumen vital yang diperlukan bagi dipraktekkan terutama kepada warga
pemilik akta kelahiran dalam urusan yang etnis Tionghoa. Diskriminasi itu tidak ha-
berkaitan dengan administrasi peme- nya terdapat pada pelayanan, tetapi juga
rintahan dan administrasi publik. Akta pada peraturan tentang administrasi
kelahiran adalah dokumen resmi yang kependudukan. Dalam akta kelahiran,
merupakan identitas diri setiap penduduk misalnya, bisa terlihat jelas perbedaan pe-
yang menjadi bagian tak terpisahkan dari nulisan Staatsblad dalam akta kelahiran
hak sipil dan politik warga negara. Hak atas bagi warga etnis Tionghoa dan warga lain
identitas diri merupakan pengakuan (Yayasan Pengkajian Hukum Indonesia,
negara terhadap keberadaan seseorang di 2010).
depan hukum. Ketentuan yang mewajibkan setiap
Tradisi tertib administrasi data warga negara Indonesia memiliki akta
kependudukan secara hukum masih kelahiran yang diterbitkan oleh instansi
tergolong hal baru di Indonesia. Kondisi ini pelaksana resmi dari pemerintah merupa-
sebagai akibat dari kebijakan politik diskri- kan ketentuan yang usianya relatif baru.
minatif Pemerintah Hindia Belanda. Pada Ketentuan ini baru muncul tahun 1989, yai-
masa penjajahan Belanda tidak ada kewar- tu ketika terjadi peralihan pengelolaan
ganegaraan di Indonesia, sebab Indonesia data kependudukan dan pencatatan sipil
adalah bagian dari Kerajaan Belanda. Yang dari Departemen Kehakiman ke Depar-
ada adalah penduduk Indonesia. Kewar- temen Dalam Negeri.
ganegaraan penduduk Indonesia adalah Dilihat dari realita ini bisa dime-
kewarganegaraan Belanda dengan sebut- ngerti kenapa Indonesia masih memiliki
an Nederlands Onderdanen, atau “kawula kelemahan dalam urusan database kepen-
Belanda” (Manan, 2009). dudukan. Selain faktor jumlah penduduk
Penduduk Indonesia sebagai yang demikian besar, juga ada kelemahan
kawula Belanda dibagi menjadi tiga golo- dari sisi regulasi. Ketentuan dan peraturan
ngan, yaitu nederlanders, vreemde ooster- yang mendorong agar terjadi kesadaran di
lingen dan inlanders. Nederlanders adalah tengah masyarakat tentang pentingnya
orang-orang Belanda atau penduduk dokumen akta kelahiran, dan mendorong
yang berasal dari daerah-daerah yang pengelola negara untuk memberikan
memiliki sistem kekeluargaan yang sama pelayanan publik secara maksimal dalam
dengan Belanda, dan orang Jepang. bidang administrasi kependudukan, masih

8 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

relatif baru. penduduk yang tidak memiliki akta kela-


Merujuk pada data yang dikeluar- hiran menyulitkan penertiban database
kan oleh BPS, pada 2010 secara kuantitatif kependudukan, atau jika tersedia data-
jumlah anak yang memiliki akta kelahiran base kependudukan, kredibilitasnya selalu
baru sekitar 54,79%. Komisi Perlindungan dipertanyakan. Akibat database kepen-
Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan dudukan yang tidak baik dan tidak
data, tahun 2013 terdapat sekitar 45 juta kredibel tersebut, Negara mengalami
orang Indonesia, sebagian besar anak- kerugian finansial dan kerugian sosial,
anak, tidak memiliki akta kelahiran. karena data kependudukan yang tidak
Sementara Kantor Kementerian Pember- akurat banyak membuka celah bagi
dayaan Perempuan dan Perlindungan terjadinya manipulasi data untuk kepen-
Anak merilis data, sampai tahun 2014 tingan penyaluran anggaran sosial, dan
masih terdapat 32 juta warga Indonesia anggaran untuk membiayai kegiatan
yang belum memiliki akta kelahiran (Komi- kelompok yang bersifat fiktif atau
si Perlindungan Anak Indonesia, 2014). terjadinya tumpang tindih penyaluran
Terdapat sejumlah kendala yang anggaran kepada masyarakat.
menyebabkan masih besarnya angka atau
jumlah penduduk yang tidak memiliki akta Penataan Regulasi
kelahiran. Masih menurut data BPS (tahun Menyadari pentingnya akta kelahir-
2011), alasan penduduk yang tidak me- an bagi masyarakat sebagai prasyarat un-
miliki akta kelahiran disebabkan oleh biaya tuk menata administrasi kependudukan,
mahal (31,7%), lokasi (jarak antara rumah Pemerintah bersama DPR membuat
dan kantor Dinas Kependudukan dan Pen- sejumlah undang-undang, yaitu UU No. 12
catatan Sipil) yang jauh (6,1%), tidak tahu Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
pentingnya akta kelahiran (25,2%) dan dan UU No. 23 Tahun 2006 tentang
alasan lain (37%). Administrasi Kependudukan, sebagai-
Masih besarnya jumlah penduduk mana telah diubah menjadi UU No. 24
yang tidak memiliki akta kelahiran ini me- Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
nimbulkan implikasi sosial tersendiri. Dari Undang-undang No. 23 Tahun 2006
sisi masyarakat, ketiadaan akta kelahiran tentang Administrasi Kependudukan.
telah membatasi akses masyarakat Kedua undang-undang ini melengkapi ter-
terhadap pelayanan publik pada sektor bitnya undang-undang lain yang juga
tertentu, misalnya akses untuk mendapat- berkaitan dengan bidang ini, yaitu UU No.
kan pekerjaan di sektor formal, akses pela- 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan
yanan kesehatan dan bantuan sosial, Anak, dan UU No. 25 Tahun 2009 tentang
pelayanan pendidikan, serta akses untuk Pelayanan Publik.
mendapatkan paspor. Pemerintah mener- Perubahan signifikan yang diharap-
bitkan ketentuan baru, yaitu dokumen kan dengan diberlakukannya UU ini,
akta kelahiran menjadi persyaratan bagi antara lain ialah mulai tertatanya adminis-
masyarakat yang akan memasuki dunia trasi kependudukan ke dalam satu sistem
pendidikan, dunia kerja sektor formal, yang terintegrasi, kepemilikan nomor
pengurusan dokumen imigrasi dan lain- tunggal identitas penduduk dalam bentuk
lain. SIN (single identity number), dan pem-
Dari sisi negara, banyaknya jumlah bebasan biaya pengurusan akta kelahiran

Volume 2 / Oktober 2018 9


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

dan dokumen kependudukan lain. Selain peristiwa penting dan pelaporan pen-
itu, dilakukan pembagian tugas dan we- duduk yang tidak bisa melapor sendiri.
wenang yang tegas antara Pemerintah Sementara pendaftaran kepen-
Pusat dan Pemerintah Daerah dalam dudukan berupa pencatatan biodata pen-
urusan kependudukan. duduk per keluarga berikut sidik jari
Dalam UU No. 24 Tahun 2013 (biometrik), pencatatan atas pelaporan
dilakukan perubahan paradigma pelayan- peristiwa kependudukan, pendataan
an publik bidang administrasi kepen- penduduk rentan kependudukan, dan
dudukan. Jika sebelumnya stelsel aktif ada pelaporan penduduk yang tidak dapat
pada penduduk, yang berarti penduduk- melapor sendiri. Manfaat yang diperoleh
lah yang harus bersikap proaktif mengurus Pemerintah dalam program pendaftaran
akta kelahiran, kini stelsel aktif itu ada penduduk dan pencatatan sipil yang
pada negara. Artinya, Pemerintahlah yang tertib, adalah membantu proses pe-
harus proaktif “menjemput bola” ke rumusan kebijakan, perencanaan pem-
tengah-tengah masyarakat, memberikan bangunan, kebutuhan sektor pembangu-
pelayanan publik dalam urusan dokumen nan lain, penyelenggaraan pemilu dan
kependudukan, yang pelaksanaannya pilkada, penyusunan perkembangan ke-
dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui pendudukan, penyusunan proyeksi pem-
Dinas Kependudukan dan Pencatatan bangunan, verifikasi jati diri penduduk dan
Sipil. tertatanya dokumen dan database kepen-
Dasar hukum Administrasi Kepen- dudukan.
dudukan setidak-tidaknya terdiri atas Melalui beberapa produk regulasi
lima produk regulasi, yaitu UU No. 23 Ta- tersebut, tujuan Administrasi Kependu-
hun 2006 tentang Administrasi Kependu- dukan dirumuskan sebagai berikut:
dukan; PP No. 37 Tahun 2007 tentang Pe- Pertama, tertib database kepen-
laksanaan UU No. 23 Tahun 2006 tentang dudukan, yang meliputi terbangunnya da-
Administrasi Kependudukan; Perpres No. tabase kependudukan yang akurat di
25 Tahun 2008 tentang Tata Cara dan tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan
Persyaratan Pendaftaran Penduduk dan Pusat; database kependudukan Kota/
Pencatatan Sipil; Perpres No. 26 Tahun Kabupaten tersambung (online) dengan
2009 tentang Penerapan KTP Berbasis NIK Provinsi dan Pusat dengan menggunakan
secara Nasional; dan Perpres No. 35 Tahun Sistem Informasi Administrasi Kepen-
2010 tentang Perubahan atas Perpres No. dudukan (SIAK); database kependudukan
26 Tahun 2009 (Laporan Tahunan Institut Depdagri (kini: Kemendagri) dan daerah
Kewarganegaraan Indonesia, 2014). tersambung (online) dengan instansi
Substansi Administrasi Kepen- pengguna.
dudukan adalah berupa pencatatan sipil Kedua, tertib penerbitan NIK
dan pendaftaran kependudukan. Pen- (Nomor Induk Kependudukan), meliputi
catatan sipil berupa pencatatan kelahiran, NIK diterbitkan setelah penduduk meng-
lahir mati, perkawinan, pembatalan perka- isi biodata penduduk per keluarga dengan
winan, perceraian, pembatalan perceraian, menggunakan SIAK (Sistem Informasi
kematian, pengangkatan, pengesahan Administrasi Kependudukan); tidak ada-
dan pengakuan anak, perubahan nama nya NIK ganda; dan pemberian NIK
dan perubahan status kewarganegaraan, kepada semua penduduk harus selesai

10 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

akhir tahun 2011. masih banyak penduduk yang tidak


Ketiga, tertib dokumen kepen- memiliki NIK yang tercantum dalam e-KTP.
dudukan (KK, KTP, Akta Pencatatan Sipil), Sedangkan jumlah penduduk Indonesia
yang meliputi prosesnya sesuai dengan yang belum memiliki akta kelahiran men-
ketentuan yang berlaku; tidak adanya do- capai 32 juta orang (data Kantor Kemen-
kumen kependudukan ganda dan palsu terian Pemberdayaan Perempuan dan Per-
(Penjelasan atas UU No. 24 Tahun 2013 lindungan Anak, 2013). Bahkan seperti
tentang Perubahan atas Undang-undang dinyatakan oleh Menteri Dalam Negeri
No. 23 Tahun 2006 tentang Adiministrasi Tjahjo Kumolo, saat ini masih terdapat
Kependudukan). 70% dari 250 juta penduduk Indonesia
Strategi yang dilakukan dalam yang tidak memiliki akta kelahiran.
rangka mewujudkan tertib adminduk ada- Sementara menurut data dari Kemensos,
lah melalui pemutakhiran database ke- sampai akhir tahun 2015 sebanyak 40%
pendudukan; meningkatkan kualitas data- anak Indonesia yang berjumlah 84 juta
base kependudukan Kab/Kota, Provinsi jiwa tidak memiliki akta kelahiran.
dan Pusat melalui pelayanan pendaftaran Setelah 10 tahun berjalan (dihitung
penduduk dan pencatatan sipil dengan sejak diundangkannya UU Administrasi Ke-
menggunakan SIAK secara online; perce- pendudukan tahun 2006), tujuan yang
patan penguatan regulasi di daerah ingin dicapai dengan diterbitkannya UU ini
melalui Perda penyelenggaraan adminis- ternyata belum bisa diwujudkan sebagai-
trasi kependudukan serta diikuti dengan mana yang diharapkan. Bahkan persoalan
penegakan hukum (law enforcement) bagi demi persoalan muncul dalam pelayanan
pelanggara administrasi kependudukan; publik bidang kependudukan, terutama
Untuk mengimplementasikan ama- masih banyaknya jumlah warga yang tidak
nat UU ini, beberapa pemerintah daerah memiliki akta kelahiran.
membuat kebijakan yang bervariasi me- Masyarakat yang lahir sebelum
lalui penerbitan Peraturan Daerah (Perda) tahun 1980-an, terutama yang hidup di wi-
atau Peraturan Kepala Daerah tentang layah pedesaan, jarang memiliki akta
kependudukan, dan perbaikan tata kelola kelahiran yang diterbitkan oleh instansi res-
pelayanan publik bidang adminduk. mi. Umumnya yang dimiliki penduduk
Jika memperhatikan aspek regulasi ialah surat keterangan lahir yang dikeluar-
dan kebijakan yang ditempuh oleh Peme- kan oleh dokter, atau bidan yang me-
rintah dalam membangun database nangani kelahiran. Sementara penduduk
kependudukan, semestinya program yang lahir dengan pertolongan dukun
nasional penerbitan akta kelahiran bagi bersalin pada umumnya tidak memiliki
seluruh penduduk Indonesia bisa berjalan akta kelahiran. Padahal menurut ketentu-
dengan sukses, atau setidak-tidaknya an UU Administrasi Kependudukan, surat
penduduk yang tidak memiliki akta kela- keterangan lahir tidak bisa dijadikan
hiran jumlahnya tidak terlampau besar. Te- dokumen yang mempunyai kekuatan
tapi pada kenyataannya tidak demikian. hukum. Dokumen Kependudukan adalah
Target waktu yang dicanangkan dokumen resmi yang diterbitkan oleh
Pemerintah tahun 2011 seluruh penduduk Instansi Pelaksana yang mempunyai
sudah mendapatkan NIK tidak bisa kekuatan hukum sebagai alat bukti
terpenuhi. Bahkan sampai tahun 2017, autentik yang dihasilkan dari pelayanan

Volume 2 / Oktober 2018 11


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan yang dikenal dengan istilah perkawinan di


Sipil (UU No. 23 Tahun 2006 tentang bawah tangan atau nikah sirri, disebabkan
Administrasi Kependudukan). banyak masyarakat muslim yang me-
Sesudah diberlakukannya ketentu- mahami ketentuan perkawinan lebih pada
an yang mengharuskan penduduk memi- perspektif fiqh, sehingga praktek kawin
liki akta kelahiran untuk mengurus ber- sirri tumbuh subur. Keadaan ini makin
bagai keperluan, seperti melamar pekerja- diperparah oleh adanya oknum yang
an sektor formal, melanjutkan pendidikan, memanfatkan “peluang” ini untuk men-
dan mengurus paspor, masya-rakat mulai cari keuntungan pribadi, tanpa memper-
tersadarkan untuk mengurus akta kelahir- timbangkan sisi dan nilai keadilan yang
an. Ternyata persyaratan yang harus di- merupakan misi utama sebuah per-
penuhi oleh penduduk, terutama pendu- kawinan (Yanggo, dkk, 2007)
duk yang lahir sebelum tahun 1980-an, Di Indonesia terdapat dua instansi
untuk mendapatkan akta kelahiran tidak resmi pencatat perkawinan sebagaimana
begitu mudah. ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah
No. 9 Tahun 1975, yaitu perkawinan bagi
Persyaratan yang harus dipenuhi
penduduk yang beragama Islam ke Kantor
dalam mengurus akta kelahiran ialah:
Urusan Agama (KUA), dan bagi penduduk
1. Keterangan lahir (dari dokter atau bidan
non muslim ke Kantor Pencatatan Sipil.
yang menangani kelahiran).
Pada dasarnya tidak ada paksaan bagi
2. Kartu Keluarga (dari orangtua pemohon
masyarakat untuk mencatatkan perka-
akta kelahiran).
winan, dalam artian bila tidak mencatat-
3. Kartu Tanda Penduduk.
kan perkawinan bukan berarti telah mela-
4. Buku nikah (dari orang tua pemohon
kukan tindak kejahatan. Namun hal ini
akta kelahiran).
memberikan dampak/konsekuensi hukum
5. Dua orang saksi.
tertentu, yang secara khusus merugikan
6. Surat pengantar dari RT/RW/Lurah/
kaum perempuan dan anak-anak (Yang-
Kepala Desa.
go, dkk, 2007).
7. Uang denda (bagi penduduk yang
Kendala lain yang dihadapi pendu-
terlambat lebih 60 hari sejak kelahiran),
duk ialah menyangkut ketentuan denda
yang besarnya bervariasi (Peraturan
bagi yang terlambat mengurus dokumen
Pemerintah No. 37 Tahun 2007).
kependudukan lebih dari 60 hari, termasuk
Penduduk banyak mengalami akta kelahiran, yang besarnya bervariasi
kendala dalam mengurus akta kelahiran ka- antara satu daerah dengan daerah lain. Ter-
rena harus menyertakan buku nikah dari dapat gap antara idealitas yang direncana-
kedua orangtuanya sebagai persyaratan. kan oleh Pemerintah, melalui penerbitan
Orang-orang yang lahir di atas tahun 60- peraturan perundang-undangan dan
an banyak yang tidak memiliki buku nikah. perumusan kebijakan Pemerintah bidang
Banyak orang menikah secara agama atau administrasi kependudukan dan pencatat-
secara adat dan tidak dicatatkan ke an sipil, dengan kondisi dan realitas di
instansi yang berwenang. daerah. Kepala daerah yang berkewajiban
Menurut Yanggo, banyaknya orang mengimplementasikan ketentuan per-
menikah secara agama dan tidak men- aturan perundang-undangan dan kebijak-
catatkan ke instansi yang berwenang atau an Pemerintah serta bertugas melaksana-

12 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

kan program bidang ini seringkali mem- Kependudukan disebutkan sebagai hak
buat regulasi dan kebijakan yang justru setiap penduduk, seharusnya dipermudah
k o n t r a p r o d u k t i f d e n g a n h a r a p a n proses pengurusannya. Negara berke-
pemerintah pusat. wajiban untuk memenuhi hak penduduk.
Regulasi dan kebijakan publik Mengingat masih besarnya jumlah
dalam bentuk undang-undang atau Perda penduduk yang tidak memiliki akta kela-
adalah jenis kebijakan publik yang hiran, seharusnya ada langkah terobosan
memerlukan regulasi penjelas atau yang yang radikal dari Pemerintah Daerah, dan
sering diistilahkan sebagai peraturan memposisikan urusan adminduk ini
pelaksanaan. Kebijakan publik yang bisa sebagai extra ordinary. Pada realitasnya
langsung operasional antara lain Keppres, pelayanan publik yang diselenggarakan
Inpres, Kepmen, Ke-putusan Kepala oleh Pemerintah Daerah dalam urusan ini
Daerah, Keputusan Kepala Dinas, dan lain- masih dilakukan secara biasa-biasa saja.
lain. Adapun implemen-tasi kebijakan Tidak ada strategi dan terobosan baru
pada prinsipnya adalah yang diterapkan untuk
cara agar sebuah kebi- NPS ialah suatu m e m p e r c e p a t
jakan dapat mencapai penerbitan akta kelahir-
tujuannya. Untuk meng- model di mana an.
implementasikan kebi- masyarakat Beberapa negara
jakan publik, ada dua maju telah mengem-
pilihan langkah yang diposisikan sebagai bangkan pelayanan
ada, yaitu langsung warga negara publik model New Public
mengimplementasikan Service (NPS). Menurut
dalam bentuk program dengan segala hak Mathiasen, NPS ialah
atau melalui formulasi dan kewajibannya, suatu model di mana ma-
kebijakan derivat atau syarakat diposisikan
turunan dari kebijakan bukan dipandang sebagai warga negara
p u b l i k t e r s e b u t sebagai pelanggan. dengan segala hak dan
(Nugroho, 2012). kewajibannya, bukan
Dari penelitian dipandang sebagai
awal tentang kasus kependudukan yang pelanggan. Menurut pendekatan ini,
p e r n a h d i l a k u k a n , m a s i h b a n y a k pelayanan publik harus dilakukan secara
Pemerintah Daerah menerbitkan Perda demokratis, dilakukan secara strategis dan
y a n g m e m b e r l a k u k a n d e n d a d a n rasional atas dasar pertimbangan politik,
ketentuan besaran denda bagi penduduk ekonomi dan organisasi (Mohamad, dkk,
yang terlambat mengurus dokumen 2006).
k e p e n d u d u k a n . Pe m a s u k a n y a n g Paradigma baru yang memposisi-
diperoleh Pemda dari pembayaran denda kan stelsel aktif ada pada Negara untuk
yang dikutip dari masyarakat yang menjemput bola pelayanan publik ke
terlambat mengurus dokumen kepen- lingkungan tempat tinggal penduduk
dudukan tersebut menjadi sumber Penda- belum banyak diimplementasikan di
patan Asli Daerah (PAD). daerah. Pada umumnya petugas Dinas
Kepemilikan akta kelahiran yang di Dukcapil Kabupaten/Kota standby di
dalam Undang-Undang Administrasi kantor, menunggu datangnya penduduk

Volume 2 / Oktober 2018 13


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

yang mengajukan permohonan akta kematian, akta perkawinan, akta percerai-


kelahiran ke Kantor Dinas Dukcapil. Belum an dan akta pengakuan anak (Peraturan
banyak Kantor Dinas Dukcapil Kabupa- Pemerintah No. 37 Tahun 2007 tentang
ten/Kota yang melakukan pelayanan Pelaksanaan Undang-undang No. 23
keliling penerbitan akta kelahiran bagi ma- Tahun 2006 tentang Administrasi Kepen-
syarakat di desa-desa, karena berbagai dudukan).
alasan.
Sejarah Akta Kelahiran di Indonesia
Dokumen Kependudukan Di Indonesia kewajiban memiliki
Dokumen kependudukan adalah akta kelahiran pada mulanya berlaku
dokumen resmi yang diterbitkan oleh In- secara terbatas, yaitu hanya di kalangan
stansi Pelaksana yang mempunyai kekuat- warga golongan Eropa dan golongan Ti-
an hukum sebagai alat bukti autentik yang mur Asing. Akta kelahiran sebagai doku-
dihasilkan dari pelayanan Pendaftaran men penting yang wajib dimiliki oleh se-
Penduduk dan Pencatatan Sipil [Pasal 1 mua warga negara baru diberlakukan
ayat (8) UU No. 23 Tahun 2006 tentang tahun 1980-an. Tetapi sesungguhnya akta
Administrasi Kependudukan]. Memiliki do- kelahiran memiliki sejarah yang panjang,
kumen kependudukan menjadikan yang dimulai zaman Pemerintah Hindia
pemiliknya terlindungi status dan hak-hak Belanda.
kependudukannya. Sejak 1795, Belanda yang waktu itu
sudah jatuh ke tangan Prancis, terikat
Karena itu di dalam UU Adminis-
dengan aturan yang dikeluarkan oleh
trasi Kependudukan ditegaskan, Instansi
Kekaisaran Napoleon. Pada 6 Januari 1811
Pelaksana berkewajiban menerbitkan
Kekaisaran Napoleon mengeluarkan de-
dokumen kependudukan yang diperlukan
krit yang menyatakan bahwa mulai 1
oleh penduduk. Dokumen kependudukan
Maret 1811 seluruh kelahiran, perkawinan,
meliputi:
dan kematian yang dialami warga jajahan
1. Biodata penduduk. Yang dimaksud
Napoleon harus dicatat oleh pihak yang
dengan biodata penduduk ialah kete-
berwenang di masing-masing kotamadya,
rangan yang berisi elemen data
yang kelak diberi nama Burgerlijke Stand
tentang jati diri, informasi dasar serta
(BS).
riwayat perkembangan dan perubahan
Pencatatan Sipil di Hindia Belanda
yang dialami oleh penduduk sejak saat
baru diatur oleh Belanda pada 1849
kelahiran.
melalui Ordonansi Catatan Sipil bagi
2. Kartu Keluarga (KK)
Golongan Eropa di Hindia Belanda, yaitu
3. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Reglement tentang daftar-daftar pen-
4. Surat Keterangan Kependudukan, dan
catatan sipil bagi bangsa Eropa dan juga
5. Akta Pencatatan Sipil.
Indonesia Asli (Bumi Putera), dan mereka
Pada Pasal 66 UU Adminduk yang dipersamakan dengan bangsa itu
disebutkan, Akta Pencatatan Sipil terdiri (Eropa), yaitu mereka yang menundukkan
atas: a) Register Akta Pencatatan Sipil, b) diri menurut ketentuan perundang-
Kutipan Akta Pencatatan Sipil. Yang undangan kepada seluruhnya dengan
dimaksud dengan Kutipan Akta Pencatat- sukarela kepada hukum sipil (perdata) dan
an Sipil adalah kutipan akta kelahiran, akta hukum dagang yang diterapkan bagi

14 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Bangsa Eropa (Staatsblad 1849 Nomor 25) sipil bagi mereka yang masuk kategori,
- (Nitisaputra, 2000). bahkan berlaku hingga 61 tahun setelah
Perkembangan berikutnya, Belanda Indonesia merdeka dengan sedikit mo-
juga mengatur pencatatan sipil bagi difikasi.
penduduk Hindia Belanda yang bukan Penguasa Jepang ketika men-
merupakan rakyat swapraja di Jawa dan duduki Hindia Belanda segera menerbit-
Madura. Aturan ini diberlakukan secara kan Undang-Undang Nomor 1 pada 7
efektif mulai 1 Januari 1928, melalui Staat- Maret 1942 yang menyatakan bahwa selu-
sblad 1920 Nomor 751. Staatsblad ini juga ruh institusi pemerintahan dan kewenang-
mengatur pembatasan terhadap pen- annya dan seluruh undang-undang dan
duduk yang dapat mencatatkan diri, yaitu: peraturan Belanda sementara tetap ber-
1. Mereka yang berhak memakai salah laku secara efektif sepanjang tidak berten-
satu gelar kebangsawanan Indonesia, tangan dengan peraturan-peraturan
kecuali mereka yang hanya memakai Jepang. Pada masa ini lembaga Burgerlijke
gelar “Mas”; Stand (BS) diterjemahkan dengan “Cacah
2. Pegawai negeri yang bergaji minimal Jiwa” dan lembaganya disebut Kantor Pen-
100 Gulden; cacah Jiwa, dan orang Indonesia mulai
3. Opsir-opsir tentara dan pensiunannya direkrut menjadi Pejabat Pencacah Jiwa.
yang minimal berpangkat kolonel; Ketika Indonesia merdeka mulai
4. Semua orang yang menurut Firman dibangun sistem hukum nasional, dengan
Raja tanggal 15 September 1916 sumber hukum tertinggi Undang-Undang
Nomor 26 (Stbl. 1917 nomor 12) telah Dasar 1945 yang disahkan pada 18
berlaku atau menundukkan diri pada Agustus 1945. Dalam struktur pemerintah-
sebagian hukum perdata golongan an Republik Indonesia, kantor Pencacah
Eropa (Himpunan Peraturan tentang Jiwa atau Burgerlijk Stand ditempatkan di
Kewarganegaraan, 2009). bawah kewenangan Menteri Kehakiman.
Maka mulailah pemerintah Hindia Pemerintahan Presiden Soeharto di
Belanda memiliki daftar kelahiran, per- awal kekuasaannya mencoba menghapus
kawinan, dan kematian penduduk tertentu praktik penggolongan penduduk ber-
yang memenuhi kriteria tersebut di atas, dasarkan keturunan atau kelas warisan Be-
dan hanya berlaku di daerah Jawa dan landa, melalui Instruksi Presidium Kabinet
Madura, sedangkan daerah lain tidak di- Ampera Nomor 31/U/IN/ 12/66. Inpreskab
atur. ini menginstruksikan kepada Menteri
Pemerintah Hindia Belanda ke- Kehakiman dan Kantor Catatan Sipil
mudian mengatur juga pencatatan sipil (Burgerlijk Stand) di seluruh Indonesia
bagi golongan Bumiputera beragama untuk:
Kristen di Jawa, Madura, Minahasa, dan 1. Sambil menunggu dikeluarkannya
sebagian karesidenan Ambon (Saparua Undang-Undang Catatan Sipil yang ber-
dan Banda) yang diatur melalui Staatsblad sifat nasional, tidak menggunakan
1933 Nomor 75 dan mulai diberlakukan penggolongan-penggolongan pen-
efektif pada 1 Januari 1937. Ketiga staats- duduk Indonesia berdasarkan pasal
blad tersebut kemudian menjadi dasar 131 dan 163 I.S.R (Eropeanen, Vreemde
bagi lembaga Burgerlijke Stand di Batavia, Oosterlingen, Inlander),
untuk menerbitkan akta-akta pencatatan 2. Indonesia dan hanya dibedakan antara

Volume 2 / Oktober 2018 15


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Warga Negara Indonesia dan Orang tentang Perlindungan Anak dan Undang-
Asing pada Kantor-Kantor Catatan Sipil Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
(BS) di seluruh Indonesia. Administrasi Kependudukan jo. Undang-
3. Untuk selanjutnya Kantor-Kantor Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang
Catatan Sipil di Indonesia terbuka bagi Administrasi Kependudukan.
seluruh penduduk. Meski sejarah pencatatan sipil di
4. Ketentuan-ketentuan tersebut angka 1 Indonesia telah berusia relatif lama, tradisi
dan 2 di atas tidak mengurangi berla- dan pemberlakuan pencatatan sipil,
kunya ketentuan-ketentuan mengenai khususnya akta kelahiran, di kalangan
perkawinan, warisan dan ketentuan- masyarakat umum masih tergolong baru.
ketentuan hukum perdata lainnya. Karena sebagai tradisi ketatanegaraan
Menindaklanjuti Inpres tersebut di yang diberlakukan untuk semua kelompok
atas, Menteri Kehakiman dan Menteri Da- masyarakat tanpa terkecuali usianya relatif
lam Negeri menerbitkan Surat Edaran baru, praktek pelayanan bidang akta
Bersama Nomor Permudes 51/1/3 dan kelahiran kepada masyarakat banyak
J.A/2/25 tertanggal 28 Januari 1967. Surat menghadapi hambatan.
Edaran ini mengatur secara teknis menge- Di masa lalu pencatatan kelahiran
nai penyantuman data kewarganegaraan dilaksanakan secara tidak konsisten antar-
seseorang dalam suatu akta catatan sipil, satu daerah dengan daerah lain. Dalam
yaitu dengan mencantumkan: dunia pencatatan sipil di Indonesia juga
1. Warga Negara Indonesia bagi yang pernah berkembang apa yang oleh bebe-
jelas kewarganegaraannya; rapa lembaga penelitian disebut “rezim
2. Warga Negara Asing bagi yang salah tafsir” terhadap ketentuan dan
memiliki dokumen; dan regulasi pencatatan kelahiran. Pada masa
3. Tanpa Kewarganegaraan (apatride) tersebut diberlalukan praktek pelarangan
bagi yang tidak jelas kewarganegara- pencantuman nama keluarga dalam akta
annya. kelahiran yang melahirkan sejumlah ekses
Pada 1979 terjadi peralihan wewe- (Darpan, 2003).
nang pencatatan sipil dari Menteri Lembaga Studi Pers dan Pem-
Kehakiman kepada Menteri Dalam Negeri. bangunan (LSPP) dan Asosiasi Pengacara
Sepuluh tahun sesudah peralihan wewe- Hukum dan HAM Indonesia (APHI) pernah
nang ini, diselenggarakan kegiatan job melakukan penelitian terhadap praktek
training Catatan Sipil di Batu Malang, 5-10 pelarangan pencantuman nama keluarga
Desember 1988. Setelah forum job dalam akta kelahiran. Hasil riset tersebut
training itulah Menteri Dalam Negeri menunjukkan adanya ketidakkonsistenan
menyatakan bahwa pencatatan sipil yang parah antara kebijakan dan praktek
dinyatakan terbuka untuk semua pen- pelarangan pencantuman nama keluarga
duduk di seluruh Indonesia, dan setiap atau marga di belakang nama kecil anak
warga negara diharuskan memiliki dalam akta kelahiran.
dokumen kependudukan berupa akta Ada orang yang dapat mengguna-
kelahiran (Menteri Dalam Negeri, 1988). kan nama belakang/keluarga/marga di
Dasar hukum keharusan memiliki belakang nama kecilnya, sementara yang
akta kelahiran bagi warga negara adalah lain tidak diperbolehkan. Kondisi ini
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 akhirnya menimbulkan kerancuan bagi

16 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

banyak orang dalam mengurus dokumen pemborosan yang terus menerus. Biro-
pencatatan sipil lainnya seperti KTP, SIM krasi yang awalnya menjadi mesin per-
dan paspor (Darpan, 2003). ubahan yang mempunyai struktur organi-
sasi unggul, kini justru menjadi persoalan.
Implementasi Kebijakan dalam Pener- Banyak kegagalan kebijakan publik ter-
bitan Dokumen Kependudukan utama di negara-negara berkembang
Konsep birokrasi dalam bidang terjadi karena kesalahan-kesalahan biro-
pelayanan publik dimaknai sebagai proses krasi (Winarno, 2016).
dan sistem yang diciptakan secara rasional Kecuali di sedikit daerah otonom
untuk menjamin mekanisme dan sistem yang telah dijadikan proyek percontohan
kerja yang teratur, pasti dan mudah dalam pemberian pelayanan publik,
dikendalikan (Said, 2007). Menurut Max secara umum di negeri ini kondisi pelayan-
Weber, birokrasi adalah sistem adminis- an publik masih amat memprihatinkan.
trasi rutin yang dilakukan dengan kese- Dari berbagai pengalaman di lapangan,
ragaman, didasarkan pada aturan tertulis pelayanan publik berjalan amat memuas-
oleh orang-orang yang berkom-peten di kan diberikan oleh aparat birokrasi, jika
bidangnya (Said, 2007). yang meminta pelayanan publik adalah
Dalam pemikiran Weber, birokrasi kelompok tertentu, seperti selebritis,
ditempatkan dalam kerangka proses rasi- orang kaya, pejabat negara, wartawan, dan
onalisasi dunia modern. Ia memandang beberapa kalangan tertentu lainnya.
birokrasi rasional sebagai unsur pokok Tetapi jika yang berurusan dengan
dalam proses rasionalisasi dunia modern pelayanan publik adalah masyarakat
yang baginya jauh lebih penting dari umum, banyak aparatur daerah yang
seluruh proses sosial. Proses rasionalisasi memberikan pelayanan publik secara
ini mencakup ketepatan dan kejelasan tidak memuaskan.
yang dikembangkan dalam prinsip-prinsip Membahas pelayanan publik
kepmimpinan organisasi sosial (Said, meniscayakan kita untuk membahas
2007). Sedangkan Rod Haque (1993) keberadaan birokrasi. Eksistensi birokrasi
mendefinisikan secara ringkas birokrasi diperlukan di tengah masyarakat karena
sebagai institusi pemerintahan yang tidak semua interaksi sosial dan ekonomi
menjalankan tugas negara. dapat dikelola melalui mekanisme pasar.
Dalam pandangannya tentang Birokrasi pemerintahan selalu dibicarakan
birokrasi Weber mengemukakan bahwa pada dua sisi yang saling berlawanan.
alasan yang jelas bagi kemajuan organi- Pada satu sisi birokrasi dipercaya sebagai
sasi yang birokratis selalu berupa tiang kehidupan yang demokratis dalam
keunggulan teknisnya atas bentuk organi- kehidupan masyarakat modern, tetapi
sasi lain, friksi dan biaya material maupun pada sisi yang lain birokrasi dipandang
personal. Semua lini ditingkatkan sampai sebagai instrumen yang memperkuat
titik optimal dalam pemerintahan yang ketidakadilan di tengah masyarakat.
sangat birokratis (Winarno, 2016). Pelayanan publik di negeri ini
Pemikiran Weber tersebut kini menghadapi persoalan yang mendasar,
tampaknya telah menjadi usang, sebab terutama berkenaan dengan paradigma
birokrasi sekarang justru telah menjadi pelayanan dihubungkan dengan posisi
simbol kemacetan, ketidakefisienan dan pemerintah yang mengklaim sebagai

Volume 2 / Oktober 2018 17


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

representasi negara paling utama. Ketika kan yang kredibel,maka Pemerintah bisa
pemerintah memposisikan diri seperti itu, merumuskan program pemberdayaan
maka ketika rakyat barhadapan dengan ekonomi secara baik, dengan sasaran yang
pemerintah (yang dianggap mewakili tepat, terhindar dari manipulasi data dan
negara) untuk mendapatkan pelayanan tumpang tindih sasaran calon penerima
terhadap salah satu hak sipilnya, ter- manfaat.
bentuklah pola hubungan yang bersifat Dilihat dari realita ini bisa dime-
vertikal, di mana rakyat berada di bawah, ngerti kenapa Indonesia masih memiliki
dan rakyat berposisi sebagai peminta- kelemahan dalam urusan database
penerima jasa. kependudukan. Selain faktor jumlah
Kultur birokrasi di Indonesia masih penduduk yang demikian besar, juga ada
kental dengan kedaulatan negara, bukan kelemahan dari sisi regulasi. Ketentuan
kedaulatan rakyat. Pelayanan publik dan peraturan yang mendorong agar ter-
diberikan seakan-akan sebagai pemberian jadi kesadaran di tengah masyarakat
birokrasi kepada rakyat yang harus diberi tentang pentingnya dokumen akta
kompensasi lagi. Akibatnya, rakyat yang kelahiran, dan mendorong pengelola
mengharapkan pelayanan tanpa kompen- negara untuk memberikan pelayanan
sasi mengalami kesulitan (Reksodiputro, publik secara maksimal dalam bidang
2002). administrasi kependudukan, masih relatif
baru.
Kebijakan Pemerintah Pusat Dalam Ketentuan yang mewajibkan setiap
Penerbitan Akta Kelahiran warga negara Indonesia memiliki akta
Sampai dengan usianya yang kelahiran yang diterbitkan oleh instansi
mencapai lebih dari 70 tahun Indonesia pelaksana resmi dari Pemerintah merupa-
termasuk negara yang tidak memiliki kan ketentuan yang usianya relatif baru.
tradisi tertib dalam soal database kepen- Ketentuan ini baru muncul pada 1989, ya-
dudukan. Sehingga tidak heran jika itu ketika terjadi peralihan pengelolaan
sampai saat ini data kependudukan selalu bidang kependudukan dan pencatatan
berubah-ubah, berbeda antara database sipil, dari Departemen Kehakiman ke
kependudukan yang dikelola satu instansi Departemen Dalam Negeri. Proses peng-
dengan instansi lain, dan seringkali urusan akta kelahiran memerlukan per-
dipersengketakan, terutama dalam syaratan yang harus dipenuhi oleh setiap
konteks kegiatan politik kepemiluan. pemohon. Persyaratan pengurusan akta
Setiap lima tahun sekali selalu terjadi hiruk kelahiran sebagaimana diatur melalui
pikuk politik dalam urusan keakuratan Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2007
data penduduk, dan data penduduk yang tentang Pelaksanaan UU No. 23 tahun
sudah memiliki hak memilih. Atas dasar 2006 tentang Administrasi Kepen-
realitas inilah, muncul desakan agar dudukan. Di antara persyaratan yang
Pemerintah membangun database sering dikeluhkan warga masyarakat ialah
kependudukan yang terpercaya, di dokumen atau buku nikah dari KUA atau
antaranya melalui penataan penerbitan do- akta pernikahan dari Dinas Pencatatan
k u m e n k e p e n d u d u k a n , t e r m a s u k Sipil, terutama bagi pasangan suami-istri
pemberian akta kelahiran kepada setiap yang kawin tidak secara resmi sesuai
penduduk. Dengan database kependudu- dengan undang-undang negara.

18 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Mengingat masih besarnya jumlah Pelayanan Adminduk di Kota Tange-


anak Indonesia usia 0-18 tahun dan rang Selatan dan Kabupaten Bogor
masyarakat pada umumnya yang tidak Pelaksanaan pelayanan publik
memiliki akta kelahiran, Pemerintah bidang Administrasi Kependudukan yang
mengeluarkan sejumlah kebijakan stra- terjadi di dua pemerintahan daerah, yaitu
tegis dalam bidang administrasi kependu- Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan
dukan yang tujuannya meringankan Pemerintah Kabupaten Bogor menarik
masyarakat. Kebijakan strategis tersebut untuk dicermati. Dari studi awal yang
dituangkan melalui UU No. 24 Tahun 2014, pernah dilakukan, Tangerang Selatan
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 39 termasuk daerah yang relatif lebih maju
Tahun 2016, dan melalui Surat Edaran Men- dan berhasil dalam memberikan pelayan-
teri Dalam Negeri. Isinya: an publik bidang adminduk yang ditandai,
(1) Seluruh pengurusan dokumen akta antara lain, dari besarnya persentase
kelahiran dan kependudukan lainnya jumlah penduduk yang bisa dilayani untuk
tidak dipungut biaya; memperoleh akta kelahiran, prosedur
(2) Surat pengantar dari RT/RW yang pemberian pelayanan yang efektif dan efi-
sebelumnya menjadi persyaratan sien, dan waktu yang dibutuhkan untuk
pengurusan akta kelahiran tidak melayani proses ini relatif cepat. Hanya
diberlakukan lagi; dalam tempo satu hari dokumen akta
(3) Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari kelahiran bisa diterbitkan, asal memenuhi
kepolisian untuk anak yang tidak dike- persyaratan yang ditentukan.
tahui asal-usulnya bisa diganti dengan Pemkot Tangerang Selatan juga
Surat Pernyataan Tanggungjawab mengalokasikan anggaran untuk program
Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani Kependudukan dan Pencatatan Sipil
oleh penanggungjawab anak; melalui APBD secara signifikan. Dari Rp 1,2
(4) Surat keterangan lahir dari dokter/ triliun APBD (2015), program Dukcapil
bidan yang membantu per-salinan bisa mendapatkan anggaran Rp 15 miliar. Kan-
digantikan dengan SPTJM; tor Dinas Dukcapil Tangerang Selatan juga
(5) Buku nikah atau akta perkawinan yang memiliki 2 (dua) unit mobil pelayanan
tidak dimiliki oleh pasangan suami-istri keliling untuk melayani masyarakat, dan
yang belum nikah secara resmi sesuai berkeliling dari kota kecamatan yang satu
dengan undang-undang, bisa digan- ke kota kecamatan yang lain.
tikan dengan SPTJM dengan sejumlah Data 2015, jumlah anak usia 0-18
persyaratan tertentu. tahun di Kota Tangerang Selatan sebanyak
362.413 anak. Dari jumlah tersebut yang
Sejak diberlakukan kebijakan memiliki akta kelahiran sebanyak 116.310
tersebut, masyarakat kini relatif lebih anak (32,1%). Data pada akhir tahun 2016
mudah dalam mengurus akta kelahiran jumlah anak usia 0-18 tahun yang memiliki
bagi putra-putrinya. Pemerintah me- akta kelahiran meningkat pesat, yaitu
nargetkan cakupan kepemilikan akta mencapai 89%, di atas target persentase
kelahiran bagi anak usia 0-18 tahun secara secara nasional yang ditetapkan sebesar
nasional pada tahun 2016 mencapai 77,5% (lihat Tabel 1).
sebesar 77,5%, dan tahun 2017 ditarget-
kan meningkat menjadi 80%.

Volume 2 / Oktober 2018 19


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Tabel 1.
Jumlah Anak Usia 0-18 Tahun yang Tidak dan Telah Memiliki
Akta Kelahiran di Kota Tangerang Selatan (2014 dan 2016)

Jumlah Anak Anak Anak Tidak


Usia 0-18 Memiliki Akta Memiliki Akta % Anak Memiliki Akta Kelahiran
tahun Kelahiran Kelahiran

2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016

328. 246. 40.6


32,1
362.413 anak 116.310 anak 369.661 anak 998 103 63 89%
%
anak anak anak

Sumber: Dinas Dukcapil Kabupaten Bogor (2016).

Sementara Pemerintah Kabupaten


Bogor adalah kebalikannya. Dari hasil ob- “Jangankan untuk
servasi di lapangan secara langsung dan
data dari Dinas Dukcapil Kabupaten Bo- biaya mengurus akta
gor, jumlah masyarakat yang bisa dilayani kelahiran, cari uang
untuk mendapatkan akta kelahiran masih
sangat minim, dan waktu yang diperlukan untuk makan saja
relatif lama. (Catatan: Baru mulai 2017 susah,” demikian
Dukcapil Kabupaten Bogor menerapkan
pelayanan sehari jadi). Banyak warga ma- keluhan yang sering
syarakat yang menyampaikan keluhan terdengar.
tentang pelayanan publik dalam penerbit-
an akta kelahiran melalui surat pembaca
yang dimuat media nasional dan lokal. Bogor untuk mengurus akta kelahiran
Pemerintah Kabupaten Bogor sangat rendah. Di tengah masyarakat juga
membuat kebijakan pengenaan denda muncul pandangan memiliki akta kelahir-
keterlambatan mengurus akta kelahiran an bukan merupakan kebutuhan primer.
lebih dari 60 hari. Bagi penduduk yang “Jangankan untuk biaya mengurus akta
terlambat mengurus akta kelahiran lebih kelahiran, cari uang untuk makan saja
dari 60 hari Dukcapil mengenakan sanksi susah,” demikian keluhan yang sering
denda sebesar Rp 50.000. Sementara terdengar.
jumlah penduduk yang terlambat meng- Tabel 2 menjelaskan data tentang
urus dan tidak memiliki akta kelahiran data jumlah penduduk Kabupaten Bogor
masih cukup besar di Kabupaten Bogor. yang sudah dan belum memiliki akta
Kebijakan pengenaan uang denda kelahiran. Berdasarkan data yang tertera
bagi penduduk yang terlambat mengurus pada Tabel 2 tersebut terlihat besarnya
akta kelahiran inilah yang selama ini sering jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang
dikeluhkan oleh warga Kabupaten Bogor. tidak memiliki akta kelahiran.
Akibatnya, antusiasme warga Kabupaten

20 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Penduduk U 0-18 Th % U 0-18


Jumlah Jumlah
No Kecamatan Tdk Miliki Miliki Thn Miliki
Penduduk U 0-18 Thn
Akta Kel Akta Kel Akta Kel

1 Cibinong 282.685 78.351 194.240 11.637 85.15%

2 Gunungputri 226.991 61.518 174.663 17.669 71.29%

3 Citereup 179.600 54.121 138.311 19.804 63.42%

4 Sukaraja 151.051 41.926 117.696 13.259 68.37%

5 Babakan Mdng 88.092 26.605 70.582 12.336 53.63%

6 Jonggol 107.588 27.686 89.297 13.085 52.74%

7 Cileungsi 204.984 58.999 67.78%

8 Cariu 45.789 10.812 37.106 4.119 61.90%

9 Sukamakmur 60.446 18.508 54.778 14.163 23.48%

10 Parung 93.847 25.846 71.687 8.486 67.17%

11 Gunungsindur 86.540 23.367 62-221 6.268 78.18%

12 Kemang 83.342 22.858 62.882 6.569 71.26%

13 Bojong Gede 189.369 49.671 140.274 9.841 80.19%

14 Leuwiliang 94.414 27.353 79.764 16.006 41.48%

15 Ciampea 132.797 37.501 106.129 16.084 57.11%

16 Cibungbulan 114.292 32.645 90.517 14.362 56.01%

17 Pamijahan 131.585 42.568 112.398 28.009 34.20%

18 Rumpin 118.528 40.357 103.749 29.134 27.81%

19 Jasinga 89.311 27.291 75.321 16.298 40.28%

20 Parungpanjang 82.783 25.740 59.940 9.229 64.17%

21 Nanggung 78.603 25.520 66.939 16.620 34.87%

22 Cigudeg 102.222 32.141 91.105 23.495 26.90%

23 Tenjo 54.347 15.365 47.194 9.746 36.57%

24 Ciawi 91.381 24.816 76.494 12.745 48.64%

25 Cisarua 116.098 39.321 98.980 24.804 36.92%

26 Megamendung 86.564 24.348 75.104 13,362 44.30%

Volume 2 / Oktober 2018 21


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Penduduk U 0-18 Th % U 0-18


Jumlah Jumlah
No Kecamatan Tdk Miliki Miliki Thn Miliki
Penduduk U 0-18 Thn
Akta Kel Akta Kel Akta Kel

27 Caringin 113.385 36.123 98.667 23.857 33.96%

28 Cijeruk 74.746 23.520 68.990 14.710 37.48%

29 Ciomas 131.427 36.994 92328 8.772 76.29%

30 Dramaga 89.490 25.485 68.774 8.638 66.11%

31 Taman Sari 86.166 26.012 68.147 12.189 53.14%

32 Kelapanunggal 89.934 26.071 65.205 6.146 76.43%

33 Ciseeng 81.097 22.517 69.715 13.570 39.73%

34 Rancabungur 47.950 14.223 35.534 4.765 66.50%

35 Sukajaya 53.166 15.959 49.757 13.288 16.74%

36 Tanjungsari 49.435 13.904 42.416 8.552 38.48%

37 Tajurhalang 89.052 23.778 61.637 2.149 90.96%

38 Cigombong 80.116 24.597 65.514 12.743 48.19%

39 Leuwisadeng 58.302 16.202 50.318 10.225 36.89%

40 Tenjolaya 50.017 13.838 40.248 5.925 57.18%

TOTAL 4.189.532 1.214.445 3.326.225 531.874 56.20%

Sumber: Dinas Dukcapil Kabupaten Bogor (2016).

Dinas Dukcapil Kabupaten Bogor perkawinan dalam pengurusan akta


mengeluarkan kebijakan tersendiri terkait kelahiran cukup berupa foto kopi
dengan persyaratan dokumen dalam tanpa legalisir. Sedangkan persyaratan
pengurusan akta kelahiran. Selain meng- yang diberlalukan di Dukcapil Kabu-
acu pada ketentuan diatur dalam PP No. paten Bogor mengenai buku nikah
37 Tahun 2007, Dinas Dukcapil Kabupaten atau akta perkawinan kelahiran harus-
Bogor membuat persyaratan dokumen lah berupa dokumen yang asli, atau
lain yang harus dipenuhi oleh pemohon jika berupa foto copi harus dilegalisir
akta kelahiran. Persyaratan tersebut ialah: terlebih dahulu.
1. Buku nikah/akta perkawinan yang asli 2. Surat Keterangan Jarak Kelahiran Anak.
atau foto copi yang dilegalisir oleh Surat Keterangan Jarak Kelahiran Anak
KUA/Kantor Pencatatan Sipil. Ber- ini menurut Dinas Dukcapil Kabupaten
dasarkan ketentuan yang diatur dalam Bogor diperlukan untuk menghindari
PP No. 37 tahun 2007, persyaratan terjadinya manipulasi data anak.
dokumen berupa buku nikah atau akta 3. Denda keterlambatan mengurus akta

22 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

kelahiran lebih dari 60 hari yang besar- untuk memastikan tidak terjadi
nya Rp 50.000 (Per Juli 2017 besaran pemalsuan identitas atau penyalahgu-
denda diturunkan menjadi hanya Rp naan dokumen kependudukan.
10.000) Tabel 3 berikut ini menggambarkan
4. Pemohon akta kelahiran harus datang perbandingan kebijakan yang dibuat oleh
langsung ke Kantor Dinas Dukcapil. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Jika ada masyarakat yang mengurus Kabupaten Bogor terkait persyaratan
akta kelahiran melalui biro jasa pela- pengurusan akta kelahiran. Jika pada
yanan atau melalui relawan suatu Pemerintah Pusat hanya ada delapan butir
lembaga yang mengurus secara persyaratan yang harus dipenuhi, per-
kolektif, masyarakat pemohon akta syaratan tersebut bertambah menjadi 11
kelahiran tetap diharuskan datang ke butir yang diberlakukan di Kabupaten
Kantor Dukcapil Kabupaten Bogor Bogor.

Tabel 3.
Perbandingan Kebijakan mengenai Persyaratan Pembuatan Akta Kelahiran
antara Pemerintah (PP No. 37 Tahun 2007) dengan Pemda Kab. Bogor

Pemerintah Pusat
Keterangan Pemda Kab. Bogor Keterangan
(PP No. 37/2007)

1. Surat Keterangan Asli 1. Surat keterangan Asli


Kelahiran dari dokter/Bidan kelahiran dari dokter/bidan

2. KTP suami-istri Asli & kopi 2. KTP suami-istri Asli & kopi

3. Kartu Keluarga Asli & kopi 3. Kartu Keluarga Asli & kopi

4. Buku nikah Kopi 4. Buku nikah Asli & kopi

5. Akta Kelahiran suami-Istri Kopi 5. Akta Kelahiran suami-istri Kopi

6. KTP 2 orang saksi Kopi 6. KTP 2 orang saksi Kopi

7. Surat Kuasa bermaterai 7. Surat Kuasa bermaterai

8. Mengisi formulir 8. Mengisi formulir


permohonan bermaterai permohonan bermaterai

9. Surat Keterangan Jarak


Kelahiran Anak

10. Pemohon harus datang


sendiri

11. Denda Rp 50.000 bagi Berdasarka


yang terlambat 60 hari n Perda

Sumber: Bahan olahan penelitian.

Volume 2 / Oktober 2018 23


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Sedangkan Tabel 4 menggambar- Pemerintah Kabupaten Bogor terkait per-


kan perbandingan kebijakan di antara Pe- syaratan pengurusan akta kelahiran.
merintah Kota Tangerang Selatan dan

Tabel 4.
Perbandingan Kebijakan dan Implementasi Mengenai Persyaratan Dalam
Pelayanan Akta Kelahiran di Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor

Kota Tangerang Selatan Kabupaten Bogor

Kebijakan Implementasi Kebijakan Implementasi

Surat keterangan
Surat Keterangan Kelahiran dari
1 Dokumen asli kelahiran dari Dokumen asli
dokter/bidan
dokter/bidan

Dokumen asli & Dokumen asli


2 KTP suami-istri KTP suami-istri
kopi & kopi

3 Kartu Keluarga Dokumen asli & Kartu Keluarga Dokumen asli


kopi & kopi

Dokumen kopi
4 Buku nikah Dokumen kopi Buku nikah
dan asli

Akta Kelahiran
5 Akta Kelahiran suami-Istri Dokumen kopi Dokumen kopi
suami-istri

6 KTP 2 orang saksi Dokumen kopi KTP 2 orang saksi Dokumen kopi

7 Surat Kuasa bermaterai Surat Kuasa


bermaterai

8 Mengisi formulir permohonan Mengisi formulir


bermaterai permohonan
bermaterai

Pemohon bisa Pemohon


Penyerahan
9 Penyerahan dokumen mewakilkan ke harus datang
dokumen
orang lain sendiri

Denda Rp
Ketentuan tentang Perda ketentuan
Perda ketentuan tentang 10.000 bagi
10 denda tidak tentang denda
denda keterlambatan yang terlambat
diberlakukan keterlambtan
60 hari per 2018

Surat Keterangan
11 Jarak Kelahiran
Anak

Sumber: Bahan olahan penelitian

24 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Implementasi Kebijakan dalam Pener- dasarnya akta kelahiran merupakan hak


bitan Akta Kelahiran yang harus dimiliki oleh warga negara, dan
Kebijakan yang digariskan Walikota negara berkewajiban memenuhi hak
Tangerang Selatan terkait persyaratan warga negara tersebut.
dalam pengurusan akta kelahiran diimple- Implikasi dari norma tersebut ada-
mentasikan oleh Dinas Dukcapil Kota lah berkaitan dengan ketentuan mengenai
Tangerang Selatan secara konsisten dan denda keterlambatan mengurus akta
tanpa banyak kendala. Persyaratan peng- kelahiran lebih dari 60 hari. Konsekuensi
urusan akta kelahiran yang disosialisasi- hukum dari ditetapkannya stelsel aktif
kan oleh Dukcapil Kota Tangerang Selatan kepada negara, ketentuan mengenai
ialah sama persis dengan persyaratan denda yang harus dibayarkan oleh
yang sudah ditetapkan dalam ketentuan masyarakat atas keterlambatan mengurus
PP No. 37 Tahun 2017. akta kelahiran lebih dari 60 hari sudah
Dinas Dukcapil Kota Tangerang tidak relevan dan semestinya tidak berlaku
Selatan tidak menerapkan persyaratan lagi. Karena jika ada masyarakat yang alpa
tambahan bersifat khusus yang mem- dan terlambat mengurus akta kelahiran,
beratkan masyarakat, sebagaimana yang berarti aparatur negara ikut bertanggung
berlaku di Kabupaten Bogor dan beberapa jawab atas terjadinya kondisi tersebut dan
daerah lain, seperti persyaratan buku keterlambatan itu tidak bisa dibebankan
nikah asli, Surat Keterangan Jarak Kelahir- kepada masyarakat dengan cara mem-
an, pembayaran uang denda keterlambat- bayar denda. Pengenaan denda menyalahi
an, dan lain-lain. spirit yang dikandung dalam norma
Dilihat dari perspektif pelayanan tentang stelsel aktif pada negara.
publik, UU No. 24 Tahun 2014 tentang UU No. 24 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan tentang Administrasi Kependudukan
merupakan produk undang-undang yang mengubah sejumlah ketentuan lama yang
progresif dan menguntungkan masyara- dinilai tidak sesuai dengan pelayanan
kat. Beberapa norma baru yang diatur publik yang baik dalam bidang penerbitan
dalam UU tersebut adalah pernyataan dokumen kependudukan. Dengan UU
bahwa seluruh pengurusan dokumen yang baru diharapkan terjadi kemudahan
administrasi kependudukan tidak dikena- dan percepatan pemberian pelayanan
kan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk dalam pengurusan akta kelahiran. Namun
pelayanan bidang tersebut dibebankan dalam praktek di lapangan spirit perubah-
pada anggaran negara (APBN). an yang dikandung dalam UU No. 24
Norma lain adalah menyangkut Tahun 2013 masih menghadapi beberapa
perubahan stelsel aktif dalam pelayanan kendala, dan kendala itu bersumber dari
dokumen Dukcapil, yang semula ada pada ketentuan dalam Perda Kabupaten Bogor
masyarakat diubah stelsel aktif itu ada No. 9 Tahun 2009 tentang Kependudukan.
pada negara. Artinya, aparatur negaralah Ada dua substansi yang terdapat
yang harus proaktif turun ke tengah dalam Perda No. 9 Tahun 2009 yang ber-
masyarakat untuk memberikan pelayanan tentangan dengan semangat perubahan
bidang administrasi kependudukan, ter- yang terdapat dalam UU No. 24 Tahun
masuk akta kelahiran. Sebab pada 2014. Pertama, perubahan asas penerbit-

Volume 2 / Oktober 2018 25


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

an akta kelahiran, dari asas peristiwa men- Berdasarkan pengalaman seperti


jadi asas domisili. Misalnya, untuk pen- itu, Dinas Dukcapil Kabupaten Bogor
duduk Kabupaten Bogor yang lahir di dae- kemudian menerapkan prosedur yang
rah di luar Bogor maka pengurusan akta sangat ketat dalam memverifikasi doku-
kelahirannya bisa dilakukan di Bogor atau men yang dipersyaratkan untuk penerbit-
tempat di mana ia berdomisili. Kedua, an akta kelahiran.
ketentuan yang menyatakan bahwa peng- Seorang warga Citeureup meng-
urusan administrasi kependudukan tidak isahkan pengalaman pahitnya mengurus
dikenakan biaya dan tidak ada ketentuan akta kelahiran. Proses pengurusan akta
tentang denda keterlambatan. kelahiran diawali dengan mengambil
Kebijakan yang ditempuh oleh nomor antrean. Untuk mengambil nomor
Kepala Daerah dalam menyelenggarakan antrean yang bersangkutan perlu datang
pelayanan publik sangat menentukan sampai tiga kali atau tiga hari. Berdasarkan
sukses atau tidaknya suatu program yang penuturannya, pada hari pertama dia
dijalankan. Dalam menjalankan program pergi dari rumah sekitar pukul 07.00.
penerbitan akta kelahiran, Pemkab Bogor Sampai di kantor Dukcapil ternyata antre-
menempuh prinsip kehatihatian dalam an sudah mengular dan setelah ikut antre
menerbitkan akta kelahiran. dia tidak kebagian nomor pendaftaran.
Dengan jumlah penduduk yang Besoknya dia pergi lagi agak pagi, sekitar
mencapai lebih dari empat juta jiwa dan pukul 06.00, dengan harapan bisa men-
mobilitas warga dari dan ke Kabupaten dapatkan nomor antrean pendaftaran.
Bogor yang cukup tinggi menuntut kecer- Ternyata pada hari kedua dia juga tidak
matan dan kehatian-hatian dalam penge- memperoleh nomor antrean pendaftaran.
lolaan program kependudukan di Kabu- Berbekal kejadian dua hari sebelumnya,
paten Bogor. Berdasarkan penuturan pada hari ketiga dia pergi lebih pagi lagi,
petugas Dinas Dukcapil Kabupaen Bogor, yaitu pukul 05.00. Kali ini Ibu L baru
sudah beberapa kali terjadi tindak kriminal berhasil mendapatkan nomor antrean.
berupa pemalsuan identitas penduduk Untuk mendapatkan nomor antrean saja
dan status perkawinan yang dilakukan dia harus mondar-mandir sampai tiga kali
warga pendatang yang ingin tinggal dari rumahnya ke kantor Dukcapil. “Kami
sementara di kawasan yang masuk wilayah sudah banyak rugi di ongkos, waktu dan
Kabupaten Bogor. Berdasarkan peng- tenaga hanya untuk mendapatkan nomor
alaman, pada 2014-2015 banyak terjadi antrean,” kata seorang warga.
kasus pemalsuan identitas diri atau status Setiap hari batas kemampuan
perkawinan warga di wilayah Kabupaten pelayanan akta kelahiran secara langsung
Bogor dalam proses pengurusan akta di kantor Dukcapil paling banyak 250
kelahiran. Sejak merebaknya kasus-kasus orang pemohon atau 250 nomor antrean.
pemalsuan buku nikah atau akta per- Jadi jika ada warga yang datang dan
kawinan, Dinas Dukcapil memberlakukan mendapatkan antrean nomor ke 251 atau
persyaratan tambahan bagi pemohon lebih sudah tidak bisa dilayani, dan harus
akta kelahiran, yaitu keharusan menyerta- kembali besok hari untuk mendapatkan
kan buku nikah atau akta perkawinan yang nomor antrean. “Kenapa tidak dibuat
asli, atau foto copi buku nikah atau akta aturan atau mekanisme pelayanan yang
perkawinan yang dilegalisir. tidak menyebabkan orang harus datang

26 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

beberapa kali ke kantor Dukcapil hanya dengan foto copy,” kata seorang warga.
untuk mendapatkan nomor antrean?” kata Warga di desa-desa banyak yang
seorang warga. tidak memiliki buku nikah karena hilang
Pengalaman lain lagi dialami warga atau terselip di mana. Dengan ketentuan
Desa Hambara Kecamatan Nanggung. Ibu tambahan seperti ini warga menjadi sulit
yang mengurus akta kelahiran. Pada hari dan harus keluar biaya ekstra untuk meng-
pertama kedatangan ke kantor Dukcapil urus akta kelahiran.
dia menyerahkan berkas permohonan, Ketentuan pengurusan akta ke-
lengkap dengan dokumen yang diper- lahiran tidak bisa diwakilkan memiliki
syaratkan. Selang beberapa hari berikut- alasan yang lain lagi. Untuk memudahkan
nya dia datang lagi untuk mengecek pengurusan akta kelahiran sebelumnya
perkembangan permohonan penerbitan masyarakat Kabupaten Bogor banyak
akta kelahiran yang telah diserahkan memanfaatkan layanan biro jasa pengu-
beberapa hari sebelumnya. Ternyata rusan akta kelahiran yang banyak ber-
setelah diverifikasi oleh petugas Dukcapil, tebaran di Bogor. Ada juga masyarakat
dia harus melengkapi dokumen persyarat- yang difasilitasi oleh sebuah institusi dari
an lagi, yaitu buku nikah yang asli, atau Jakarta, bernama Institut Kewarganegara-
bisa berupa foto copi tetapi harus dilegal- an Indonesia (IKI), sebuah lembaga yang
isir oleh Kantor Urusan Agama (KUA). concern dalam program kependudukan
Kebijakan Dukcapil Kabupaten dan kewarganegaraan. IKI telah menjalin
Bogor yang memberlakukan persyaratan kerjasama dengan Dinas Dukcapil Kabu-
tambahan tersebut dilatarbelakangi oleh paten Bogor dalam pemberian pelayanan
beberapa kali terjadinya pemalsuan status akta kelahiran, terutama bagi warga tidak
perkawinan pemohon akta kelahiran yang mampu.
terjadi di wilayah Kabupaten Bogor bebe- Dalam praktek di lapangan, muncul
rapa waktu yang silam. Maka untuk men- banyak kelompok masyarakat yang
cegah terjadinya kasus serupa, Dukcapil bekerja sebagai calo pengurusan akta
Kabupaten Bogor menerapkan kebijakan kelahiran yang mengutip uang dalam
tambahan tersebut. Kebijakan lain yang jumlah yang tidak sedikit. Berdasarkan
berlaku di Dinas Dukcapil Kabupaten informasi dari peneliti utama IKI Jakarta,
Bogor ialah keharusan bagi pemohon akta banyak calo yang mengutip uang peng-
kelahiran untuk datang sendiri secara urusan akta kelahiran, dari nilai Rp 100.000
langsung ke kantor Dinas Dukcapil Kabu- sampai kisaran Rp 1 juta. Praktek percalo-
paten Bogor yang berlokasi di Cibinong. an ini sudah menjadi rahasia umum di
Ketentuan berupa keharusan bagi tengah masyarakat. Yang menjadi sasaran
pemohon untuk menyertakan buku nikah oknum calo penerbitan akta kelahiran
atau akta perkawinan asli, atau foto copi adalah orang-orang yang membutuhkan
yang sudah dilegalisir tersebut dirasakan akta kelahiran dengan cepat karena suatu
sangat memberatkan masyarakat. “Ke- keperluan mendadak, dan warga etnis
bijakan ini menurut saya terlalu berlebihan Tionghoa yang dalam sejumlah kasus
dan menyulitkan warga, sebab dalam pengurusan dokumen kependudukan
ketentuan yang dikeluarkan oleh Dirjen seringkali menjadi sasaran empuk
Dukcapil persyaratan dokumen buku pungutan liar.
nikah atau akta perkawinan itu cukup “Karena kebijakan diskriminatif

Volume 2 / Oktober 2018 27


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

yang diberlakukan terhadap etnis Tiong- duduk secara keseluruhan hanya sekitar
hoa pada masa lalu, kini banyak warga 863.307 akta atau 20,6% dari total
Tionghoa yang mengalami trauma jika 4.189.532 jumlah penduduk Kabupaten
mengurus langsung akta kelahiran atau Bogor.
dokumen kependudukan lain. Karena itu Faktor-faktor yang mempengaruhi
mereka lebih senang menyerahkan urusan rendahnya persentase kepemilikan akta
dokumen kependudukan kepada biro jasa kelahiran bagi masyarakat di Kabupaten
atau melalui calo,” ujar peneliti utama IKI. Bogor ialah:
Jika tujuannya adalah untuk mencegah 1. Kondisi geografis wilayah di Kabupaten
praktek pungli dan memberantas percalo- Bogor yang luas dan beragam kondisi
an dalam pengurusan akta kelahiran, geografisnya. Luas wilayah mencapai
kebijakan yang ditempuh semestinya 298.838.304 Ha dengan 40 kecamatan
bukan berupa penghapusan pelayanan serta 417 desa dan 17 kelurahan.
akta kelahiran secara kolektif yang difasili- Dengan luas wilayah sebesar itu, maka
tasi secara kelembagaan oleh lembaga rentang kendali pelayanan publik dari
masyarakat semacam IKI dengan para pusat pemerintahan Kabupaten Bogor
relawannya. Relawan IKI bekerja dengan yang terletak di Cibinong ke warga yang
motif semata-mata membantu masya- tersebar di desa/kelurahan relatif jauh.
rakat dan menyukseskan program Duk- Jumlah penduduk Kabupaten Bogor
capil, tidak seperti calo yang mengutip mencapai 4.189.532 jiwa, dan tingkat
biaya secara tidak wajar kepada masya- pendidikan umumnya rendah.
rakat. 2. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bogor
Dari data Dinas Dukcapil Kabu- dalam penerbitan akta kelahiran kurang
paten Bogor, sejak Januari hingga Novem- kondusif bagi percepatan kepemilikan
ber 2016 sebanyak 47.318 warga yang akta kelahiran bagi masyarakat, ter-
terkena denda keterlambatan, sehingga utama anak usia 0-18 tahun. Secara
total uang denda warga pada kurun waktu lebih spesifik kebijakan yang menjadi
tersebut mencapai Rp2.365.900.000. kendala bagi masyarakat ialah diterap-
kannya ketentuan mengenai denda
Faktor yang Mempengaruhi Pelaksana- keterlambatan, dan persyaratan melam-
an Penerbitan Akta Kelahiran di Kabu- pirkan buku nikah atau akta perkawinan
paten Bogor yang asli. Kebijakan lain yang meng-
Berbeda dengan di Kota Tangerang hambat percepatan kepemilikan akta
Selatan, program percepatan kepemilikan kelahiran ialah keharusan bagi pemo-
akta kelahiran di Kabupaten Bogor dalam hon akta kelahiran untuk datang sendiri
realitasnya menghadapi banyak hambat- secara langsung ke kantor Dinas Duk-
an dan kurang berhasil yang disebabkan capil Kabupaten Bogor dan tidak
oleh sejumlah faktor. Penilaian seperti itu melakukan pelayanan secara kolektif.
setidak-tidaknya jika didasarkan pada 3. Daya dukung dan sumberdaya di Dinas
persentase kepemilikan akta kelahiran Dukcapil yang sangat terbatas, baik
bagi anak usia 0-18 tahun yang masih sumberdaya manusia maupun
rendah, yaitu sebanyak 743.891 anak atau pendanaan dan fasilitas pendukung
56,20%, dari total 1.214.445 jumlah anak, lain. Untuk melayani penduduk lebih
dan kepemilikan akta kelahiran bagi pen- dari empat juta jiwa staf yang dimiliki

28 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

Dinas Dukcapil Kabupaten Bogor hanya kait pembebasan pembayaran denda


berjumlah 20 orang. keterlambatan. “Secara de jure memang
4. Faktor kepemimpinan Kepala Daerah ada ketentuan tentang denda keter-
Kabupaten Bogor. Pada tahun 2014 lambatan, tetapi secara de facto denda itu
Bupati Kabupaten Bogor, Rahmat Yasin, tidak ada karena ketentuan tentang denda
terkena kasus suap dan diberhentikan yang terdapat dalam Perda Nomor 5 tahun
dari jabatannya sebagai Bupati Bogor 2015 itu tidak pernah kami terapkan,” kata
setelah yang bersangkutan divonis Sumohardjo, Kabid Pencatatan Sipil Dinas
bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Dukcapil Kota Tangerang Selatan.
Tipikor. Kemudian Wakil Bupati, Ny. Implementasi kebijakan lain ialah
Nurhayati menggantikan posisinya mendekatkan pelayanan penerbitan akta
sebagai Bupati Bogor. Kasus yang me- kelahiran kepada masyarakat. Sejak sebe-
nimpa Bupati Kabupaten Bogor ini lum ada perubahan UU Administrasi
mempengaruhi pelaksanaan pelayanan Kependudukan yang mengubah ketentu-
publik di Kabupaten Bogor, termasuk an stelsel aktif pada negara dalam pe-
dalam bidang Dukcapil. layanan akta kelahiran, Dinas Dukcapil
Kota Tangerang Selatan telah menyeleng-
Implementasi Kebijakan dalam Pener- garakan pelayanan jemput bola melalui
bitan Akta Kelahiran pelayanan keliling setiap hari Kamis ke
kelurahan-kelurahan di wilayah Kota
Implementasi Kebijakan di Kota Tange-
Tangerang Selatan. Kebijakan yang tepat
rang Selatan
dan implementasi kebijakan di lapangan
Pelayanan publik dalam bidang
oleh Dinas Dukcapil Kota Tangerang
penerbitan akta kelahiran di Kota Tange-
Selatan secara konsisten, telah berhasil
rang Selatan merupakan serangkaian
mendorong antusiasme masyarakat Kota
implementasi dari kebijakan Pemerintah
Tangerang Selatan untuk mengurus akta
Pusat dan kebijakan daerah yang ditetap-
kelahiran dan target kepemilikan akta
kan Walikota Tangerang Selatan. Kebi-
kelahiran bagi anak usia 0-18 tahun bisa
jakan yang digariskan Pemerintah Pusat
terlampaui.
dan kebijakan Walikota Tangerang Selatan
dilaksanakan oleh Dinas Dukcapil Kota
Implementasi Kebijakan di Kabupaten
Tangerang Selatan secara konsisten dan
Bogor
apa adanya.
Berbeda dengan implementasi
Di Tangerang Selatan ada kebijakan
kebijakan yang terjadi di Kota Tangerang
untuk tidak memberlakukan ketentuan
Selatan, implementasi kebijakan yang
yang terdapat dalam suatu regulasi yang
dilaksanakan oleh Dinas Dukcapil Kabu-
dinilai menghambat pelayanan publik
paten Bogor kurang menghasilkan kinerja
bidang penerbitan akta kelahiran. Imple-
pelayanan publik yang lebih baik. Dalam
mentasi kebijakan tersebut antara lain
mengimplementasikan kebijakan bidang
berupa tidak diberlakukannya denda bagi
penerbitan akta kelahiran, Dinas Dukcapil
warga yang terlambat mengurus akta
Kabupaten Bogor lebih mengacu pada
kelahiran lebih dari 60 hari, meskipun
kebijakan yang ditetapkan oleh Peme-
ketentuan tentang denda itu tertera pada
rintah Daerah daripada kebijakan Peme-
Perda Nomor 5 Tahun 2015. Walikota
rintah Pusat. Terutama berkenaan dengan
Tangerang Selatan membuat kebijakan ter-
Volume 2 / Oktober 2018 29
Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

persyaratan yang harus dipenuhi oleh dari alokasi anggaran bidang Dukcapil
pemohon. yang sangat minim, sosialisasi penerbitan
Dalam memberikan pelayanan akta kelahiran yang tidak masif dan kurang
dalam penerbitan akta kelahiran Dinas terencana dengan baik, serta kebijakan
Dukcapil Kabupaten Bogor mengimple- yang ditetapkan kepala daerah yang
mentasikan kebijakan yang telah digaris- kurang kondusif bagi suksesnya program
kan oleh Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten nasional tersebut.
Bogor maupun aturan yang ditetapkan Banyaknya jumlah anak usia 0-18
melalui Perda Kabupaten Bogor, meskipun tahun yang tidak memiliki akta kelahiran
kebijakan daerah tersebut kurang sinkron menimbulkan dampak yang serius dan
dengan kebijakan yang telah ditetapkan multi dimensi dalam kehidupan anak-
oleh Pemerintah Pusat. Implementasi anak. Tanpa akta kelahiran menyebabkan
kebijakan tersebut ialah: ketidakjelasan identitas anak. Kondisi ini
1. buku nikah/akta perkawinan yang asli akan menimbulkan sejumlah implikasi,
atau foto copi yang dilegalisir oleh seperti diskriminasi terhadap anak, ter-
KUA/Kantor Pencatatan Sipil. halangnya akses terhadap pelayanan
2. Surat Keterangan Jarak Kelahiran Anak. dasar pendidikan dan kesehatan, rawan
3. denda keterlambatan mengurus akta menjadi korban perdagangan manusia,
kelahiran lebih dari 60 hari sebesar Rp mudah dijadikan pekerja anak, rawan
50.000. menjadi korban kejahatan seksual, dan
4. pemohon harus datang sendiri secara lain-lain.
langsung ke Kantor Dinas Dukcapil Di tingkat pusat, sesungguhnya
tanpa diwakilkan. Pemerintah sudah memiliki komitmen
Di antara beberapa kebijakan yang kuat untuk mempercepat dan mem-
tambahan yang diberlakukan di Kabu- permudah proses kepemilikan akta
paten Bogor, yang paling dirasakan kelahiran bagi masyarakat, terutama bagi
memberatkan masyarakat ialah ketentuan anak usia 0-18 tahun. Komitmen tersebut
tentang denda keterlambatan dan buku dapat dilihat dari sejumlah keputusan
nikah/akta perkawinan yang asli, tidak politik serta kebijakan dan program yang
cukup sekadar fotokopi. “Kami tidak diambil oleh Pemerintah, dalam hal ini
mungkin meniadakan denda keterlambat- oleh Dirjen Kependudukan dan Pencatat-
an itu karena nanti kami dianggap me- an Sipil Kementerian Dalam Negeri, baik
langgar aturan Perda,” kata Kepala Dinas berupa regulasi maupun kebijakan nasio-
Dukcapil Kabupaten Bogor. nal dalam bidang penerbitan akta kelahir-
an.
Kesimpulan Beberapa kebijakan yang diambil
Dari pengamatan di lapangan bisa Pemerintah bahkan tergolong revolusio-
disimpukan, bahwa program percepatan ner dan progresif, antara lain berupa
kepemilikan akta kelahiran bagi anak usia pembebasan biaya pengurusan dokumen
0-18 tahun yang merupakan program kependudukan termasuk akta kelahiran,
nasional yang bersifat strategis dan penghapusan Surat Pengantar dari RT/ RW
mendesak, belum dipandang sebagai dan Desa/Kelurahan untuk pengurusan
program prioritas dan strategis bagi akta kelahiran, dan kebijakan digan-
sebagian kepala daerah. Hal itu terbukti tikannya beberapa dokumen persyaratan

30 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

yang sulit dipenuhi oleh masyarakat deng- kepemilikan akta kelahiran bagi masya-
an SPTJM (Surat Pernyataan Tanggung rakat, terutama anak usia 0-18 tahun di
Jawab Mutlak). Kabupaten Bogor, masih rendah. Dari
Kebijakan Pemerintah yang cukup penelitian di lapangan dapat disimpulkan
kondusif bagi percepatan kepemilikan beberapa faktor penyebabnya:
akta kelahiran tersebut ternyata belum 1. Kepemimpinan kepala daerah dan
diikuti oleh semua pemerintah daerah de- kemampuannya dalam menetapkan
ngan kebijakan daerah yang tepat. Bahkan kebijakan yang kurang tepat dengan
sebagian pemerintah daerah membuat kondisi masyarakat di daerahnya.
kebijakan yang kontradiktif dengan spirit 2. Kebijakan kepala daerah yang mene-
perubahan yang ditetapkan Pemerintah, tapkan persyaratan tambahan yang
sehingga di sejumlah daerah, termasuk di bersifat khusus dalam pengurusan
Kabupaten Bogor, kepemilikan akta kela- akta kelahiran sehingga memberatkan
hiran masih tergolong rendah. masyarakat, terutama kebijakan
Kebijakan yang diterapkan di Kota pengenaan denda keterlambatan bagi
Tangerang Selatan berhasil mendorong masyarakat yang terlambat mengurus
perbaikan pelayanan publik dalam akta kelahiran lebih dari 60 hari.
penerbitan akta kelahiran sehingga jumlah 3. Kondisi geografis daerah dan jarak
masyarakat yang terlayani semakin rentang kendali pelayanan publik
meningkat dan persentase kepemilikan dalam penerbitan akta kelahiran yang
akta kelahiran bagi masyarakat, terutama jauh, antara pusat pelayanan di Kantor
anak usia 0-18 tahun, telah berhasil Dinas Dukcapil dengan tempat tinggal
melampaui target persentase nasional penduduk.
sebesar 77,5%. 4. Pengetahuan dan kesadaran masyara-
Sementara itu kebijakan yang kat akan arti penting akta kelahiran
diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bogor masih rendah yang diakibatkan oleh
dalam penerbitan akta kelahiran justru kegiatan sosialisasi tentang penting-
berlawanan dengan prinsip-prinsip pela- nya akta kelahiran bagi masyarakat,
yanan publik yang baik dan tidak men- terutama bagi anak usia 0-18 tahun,
dorong antusiasme masyarakat untuk belum dilaksanakan secara intensif
mengurus akta kelahiran. Hal itu dibukti- dan secara profesional.
kan dengan masih besarnya jumlah mas-
yarakat yang tidak memiliki akta kelahiran. Saran dan Rekomendasi untuk Ditjen
Kebijakan yang ditetapkan oleh Dukcapil Kemendagri
Pemerintah Kabupaten Bogor dalam pela- Mengingat salah satu faktor yang
yanan penerbitan akta kelahiran berorien- menghambat program percepatan kepe-
tasi pada prinsip kehati-hatian yang tinggi milikan akta kelahiran adalah persyaratan
berdasarkan pengalaman terjadinya tambahan yang bersifat khusus yang dite-
banyak manipulasi status atau identitas tapkan oleh Dinas Dukcapil Kabupaten/
diri dan penyalahgunaan dokumen Kota, direkomendasikan kepada Ditjen
kependudukan, serta orientasi pada Dukcapil Kemendagri untuk membuat
konstribusi pendapatan daerah melalui langkah-langkah sebagai berikut:
pembayaran denda keterlambatan. 1. Membuat surat edaran yang ditujukan
Banyak faktor yang menyebabkan kepada Dinas Dukcapil Kabupaten/Kota

Volume 2 / Oktober 2018 31


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

yang isinya melarang adanya persyarat- Rekomendasi untuk DPRD Kabupaten/


an tambahan yang bersifat khusus da- Kota
lam pengurusan akta kelahiran, kecuali Salah satu tugas dan fungsi Dewan
jika persyaratan tambahan tersebut Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah
tidak mempersulit masyarakat. melakukan pengawasan kepada pihak
2. Menginventarisasi dan mengajukan eksekutif dalam pelaksanaan undang-
pembatalan Perda-Perda Kabupaten/ undang dan peraturan daerah. Mengingat
Kota yang masih memberlakukan ke- masih banyaknya dijumpai hambatan
tentuan denda keterlambatan peng- dalam proses pengurusan akta kelahiran
urusan akta kelahiran lebih dari 60 hari di daerah, maka direkomendasikan
kepada Mahkamah Agung sebagai kepada DPRD Kabupaten/Kota untuk
institusi yang memiliki kewenangan melakukan hal-hal sebagai berikut sesuai
membatalkan Perda. dengan kewenangannya:
1. Meningkatkan kegiatan pengawasan
Rekomendasi untuk Pemerintah Kabu- kepada aparatur Dinas Dukcapil Kabu-
paten Bogor paten/Kota untuk memastikan bahwa
Temuan lapangan dari penelitian ini pelayanan publik dalam bidang pener-
menunjukkan pelayanan publik dalam bitan akta kelahiran berjalan sesuai
penerbitan akta kelahiran di Kabupaten dengan peraturan dan mencegah
Bogor belum berjalan dengan baik dan terjadinya praktek-praktek pelayanan
banyak kendala yang dihadapi, baik yang publik yang tidak baik.
bersumber dari kebijakan dan regulasi 2. Mengambil langkah politik dengan
yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten membatalkan Perda yang masih mem-
Bogor maupun oleh karena kondisi geo- berlakukan ketentuan denda keter-
grafis yang ada. Oleh sebab itu direko- lambatan pengurusan akta kelahiran
mendasikan kepada Pemerintah Kabu- lebih dari 60 hari.
paten Bogor untuk melakukan langkah-
langkah sebagai berikut: Rekomendasi untuk Ombusdman Re-
1. Mengambil inisiatif dan mengusulkan publik Indonesia (ORI)
kepada DPRD Kabupaten Bogor untuk Sesuai dengan fungsi dan kewe-
membatalkan Perda No. 09 Tahun 2009 nangan yang dimiliki, direkomendasikan
yang mengatur ketentuan tentang kepada ORI untuk:
denda keterlambatan mengurus akta 1. Meningkatkan kegiatan advokasi dan
kelahiran lebih dari 60 hari, atau tidak investigasi terhadap pelaksanaan pela-
memberlakukan ketentuan tersebut yanan publik bidang penerbitan akta
sebagai diskresi dari Kepala Daerah kelahiran khususnya di Dinas Dukcapil
Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor dan daerah lain yang
2. Menghilangkan persyaratan khusus masih dirasakan banyak mengalami
dalam pengurusan akta kelahiran yang kendala.
tidak dipersyaratkan oleh Peraturan 2. Mempublikasikan secara berkala dan
Pemerintah No. 37 Tahun 2007 tentang terbuka temuan hasil advokasi dan in-
Pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2006 vestigasi pelayanan publik oleh Dinas
tentang Administrasi Kependudukan. Dukcapil Kabupaten/ Kota.
Melakukan kajian dan merumuskan

32 Volume 2 / Oktober 2018


Kondisi Pelayanan Publik dalam Penerbitan Akta Kelahiran

kebijakan tentang substansi dan per- bisa memenuhi asas keadilan bagi masya-
syaratan yang benar-benar diperlukan rakat sehingga masyarakat dimudahkan
dalam proses penerbitan akta kelahiran untuk mendapatkan hak-hak konstitusio-
yang pada satu sisi terpenuhi asas nalnya berupa pemilikan akta kelahiran.***
kepastian hukum, dan pada sisi yang lain

Daftar Pustaka

Buku Peraturan
Ariawinangun, Darpan. (2003). Ada Apa dengan UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Pelarangan Nama, Potret Buram Pen- Kependudukan.
catatan Kelahiran, LSPP, Jakarta. UU No. 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Bagir, Manan. (2009). Hukum Kewarga- Undang-undang No. 23 Tahun 2006 tentang
negaraan Indonesia dalam UU No. 12 Adiministrasi Kependudukan.
tahun 2006, FHUI Pers, Jakarta. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2007
tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 23
KPAI. (2011). Laporan Penelitian KPAI, Jakarta.
Tahun 2006 tentang Administrasi Kepen-
Laporan Tahunan Institut Kewarganegaraan
dudukan).
Indonesia Tahun, (2014). IKI, Jakarta.
Mas'ud, Said. (2007). Birokrasi di Negara
Putusan Pengadilan
Birokratis, Makna, Masalah dan Dekon-
Putusan MK Perkara Nomor 18/PUU-XI/2013
struksi Birokrasi Indonesia, UMM Pers,
tentang Pengujian UU Nomor 23 Tahun 2006
Malang.
tentang Administrasi Kependudukan.
Nugroho, Riant. (2012). Publik Policy. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Nurtjahjo, Hendra, dkk. (2013). Memahami
Maladministrasi. Jakarta: ORI.
Tim Yayasan Pengkajian Hukum Indonesia.
(2010). Menggugat SBKRI. Jakarta: PT
Suara Harapan Bangsa.
Winarno, Budi. (2016). Kebijakan Publik Era
Globalisasi Teori, Proses dan Studi
Komparatif. Yogyakarta: CAPS.
Ya n g g o , Sya m s u , D j a m i l , d k k . ( 2 0 0 7 ) .
Perkawinan yang Tidak Dicatatkan Peme-
rintah. Jakarta: Deutsche Gesellschaft.

Volume 2 / Oktober 2018 33


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

Drama Kewarganegaraan
Gloria 'sang Pengibar Bendera'
Hingga Mahkmah Konstitusi
IMAM CHOIRUL MUTTAQIN

Salah satu topik yang pernah menyita Dengan demikian konsep politeas
perhatian publik adalah drama Sang (Yunani), civis atau civitas (Romawi-Latin),
Pengibar Bendera Pusaka Gloria Natapraja citoyen (Peranis) dan citizen (Inggris)
Hamel yang berujung di meja Mahkamah kurang lebih bermakna sama, yaitu me-
Konstitusi. Dalam konteks ini penulis rujuk pada warga atau penghuni kota yang
mencoba mendeskripsikan warga negara. pada masa lalu merupakan komunitas
Istilah warga negara dalam konteks kosa politik. Jadi konsep warga negara bukan-
kata Indonesia merujuk pada satu ter- lah hal yang baru karena ia telah muncul
jemahan dari kata citizen dalam bahasa sejak masa Yunani Kuno yang dianggap
Perancis. Berawal dari konsep citizen kita tempat asalnya demokrasi, namun konsep
bisa memberi pemaknaan yang luas warga, polites, citizen masih amat terbatas
mengenai warga negara. Istilah citizen tidak mencakup seluruh penghuni polis.¹
secara etimologis berasal dari masa Menurut Black's Law Dictionary,
Romawi yang pada waktu itu berbahasa “citizen is a person who, by either birth or
latin yaitu kata civis atau civitas sebagai naturalization, is a member of a political
anggota atau warga dari suatu city-state. community, giving allegiance to the com-
Selanjutnya istilah ini dalam bahasa munity and being entitled to enjoy all its
Perancis diistilahkan citoyen yang ber- civil rights and protections; a member of the
makna warga dalam cite (kota) yang me- civil state, entitled to all its privileges”.² Bila
miliki hak-hak terbatas. Citoyen atau citi- dibicarakan mengenai hubungan warga
zen dengan demikian bermakna warga negara dengan negara atau keanggotaan
atau penghuni kota. Warga dan kota ada- dalam negara maka hubungan tersebut
lah satu kesatuan yang bila ditelusuri dinyatakan dengan istilah kewarga-
secara historis bermula pada Yunani kuno, negaraan yang menyatakan hubungan
dimana warga adalah anggota dari suatu atau ikatan hukum antara seorang indi-
polis (negara kota). Di Yunani, warga dari vidu dengan suatu negara atau keang-
polis dinamakan politeas, sedangkan di gotaan daripada suatu negara. Dalam me-
masa Romawi warga dari republik disebut nyatakan hubungan atau ikatan hukum
civis atau civitea. Citizen dalam polis tersebut di masing-masing negara tidak
merujuk pada laki-laki dewasa dan yang dinyatakan dalam istilah yang sama dalam
memiliki hak berpartisipasi dalam peme- arti dan isinya. Terkadang digunakan
rintah. Diluar politeas atau civis adalah
sebagai subjek yang harus tunduk pada ¹Abdul Aziz Wahab dan Sapriya, Teori dan Landasan
hukum. Mereka adalah wanita, anak-anak Pendidikan Kewarganegaraan, Alfabeta. Bandung,
2011, hlm. 106-107.
budak dan pendatang yang tidak memiliki
²Bryan A. Garner, Black's Law Dictionary, Eighth
hak berpartisipasi sebagaimana citizen. Edition, Thomson,West, USA, 2004, hlm. 261.

34 Volume 2 / Oktober 2018


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

istilah citizen, national atau subject yang hadapan hukum (equality before the law)
penggunaannya sering membingungkan.³ sebagaimana termaktub dalam Pasal 27
Citizenship (kewarganegaraan) ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
adalah suatu status menurut hukum dari Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini
suatu negara yang memberi keuntungan- berarti tidak ada diskriminasi terhadap
keuntungan hukum tertentu dan mem- warga negara. Dalam hal kewarga-
bebankan kewajiban-kewajiban tertentu negaraan, Pasal 28 d ayat (4) Undang-
kepada individu. Sedangkan Nationality Undang Dasar Negara Republik Indonesia
(kebangsaan) sebagai istilah hukum inter- Tahun 1945 setelah diamandemen me-
nasional menunjuk kepada ikatan, yaitu nyebutkan bahwa setiap orang berhak
ikatan seorang individu terhadap suatu atas status kewarganegaraan. Undang-
negara yang memberi kepada suatu undang ini juga melakukan terobosan
negara hak untuk mengatur atau melin- penting, yakni dengan memberi kewarga-
dungi nasionalnya, meski di luar negeri negaraan ganda bagi anak dari hasil per-
sekalipun. Lahirnya Undang-Undang No. kawinan campuran antara warga negara
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia dengan warga negara asing
Republik Indonesia karena Undang- sebelum anak berusia 18 tahun dan belum
Undang yang lama, yaitu UU Nomor 62 menikah. Tujuannya adalah untuk melin-
Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan dungi hak-hak anak. Ditinjau dari segi
Republik Indonesia sudah tidak sesuai lagi sosial, latar belakang pengaturan status
dengan perkembangan dan tuntutan kewarganegaraan ganda terbatas bagi
zaman sebagai bagian dari masyarakat anak hasil perkawinan campur dalam
internasional dalam pergaulan global, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
yang menghendaki adanya persamaan adalah perlakuan anti diskriminasi ter-
perlakuan dan kedudukan warga negara di hadap anak hasil perkawinan campur yang
hadapan hukum, serta adanya kesetaraan sah dari seorang ibu warga negara Indo-
dan keadilan gender, serta anti diskri- nesia dan seorang ayah warga negara
minasi. asing, anak yang lahir di luar perkawinan
Diskriminasi merupakan pelangg- campur yang sah dari seorang ibu warga
aran terhadap hak asasi manusia dan negara asing yang diakui oleh seorang
dapat menjurus kepada perbuatan me- ayah warga negara Indonesia sebagai
langgar hukum (discrimination is crime). anaknya dan anak dari ibu warga negara
Diskriminasi oleh negara terhadap warga Indonesia yang lahir di luar perkawinan
negaranya sendiri harus diakhiri karena yang sah dengan seorang ayah warga
setiap warga negara adalah sama di negara asing, yaitu tidak adanya jaminan
kepastian hukum sebagai warga negara
³Ibid, hal.42. Terkadang suatu negara yang ber- Indonesia oleh karena sebelum Undang-
bentuk kerajaan (monarchy), sering digunakan Undang Nomor 12 Tahun 2006 ini lahir
istilah subject, onderdaan atau kaula. Karena itu
ikatan individu penduduk jajahan dengan Kerajaan
Indonesia menganut asas ius sanguinis
Belanda semasa penjajahan dahulu dinyatakan dalam penentuan status kewarga-
dengan istilah onderdaan dari Kerajaan Nederland, negaraan seseorang sehingga status ke-
Nederlands onderdaan atau kaula Negara Belanda.
Serta untuk hal yang sama dalam lingkungan Ke- warganegaraan seorang anak hasil per-
rajaan Inggris digunakan istilah subject, sedangkan kawinan campur yang sah maupun di luar
negara-negara yang tidak berbentuk kerajaan perkawinan yang sah ditentukan ber-
(monarchy) menggunakan istilah citizen.
Volume 2 / Oktober 2018 35
Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

dasarkan garis keturunan/pertalian darah nesia;


dengan sang ayah. Hal ini merupakan g. Anak yang lahir di luar perkawinan
bentuk lain dari apartheid (segregation) yang sah dari seorang ibu warga
atau statesponsored racial discrimination negara Indonesia;
yang diekspresikan melalui perangkat h. Anak yang lahir di luar perkawinan
hukum dan kebiasaan.⁴ yang sah dari seorang ibu warga
Menjadi pertanyaan dalam konteks negara asing yang diakui oleh seorang
yuridis siapakah warga negara Indonesia. ayah warga negara Indonesia sebagai
Hal ini tentu dapat dilihat dari rumusan anaknya dan pengakuan itu dilakukan
Pasal 4 UU Kewarganegaraan RI, Warga sebelum anak tersebut berusia 18
Negara Indonesia adalah: (delapan belas) tahun atau belum
a. Setiap orang yang berdasarkan per- kawin;
aturan perundang-undangan dan/ I. Anak yang lahir di wilayah negara
atau berdasarkan perjanjian Peme- Republik Indonesia yang pada waktu
rintah Republik Indonesia dengan lahir tidak jelas status kewarganegara-
negara lain sebelum Undang-Undang an ayah dan ibunya;
ini berlaku sudah menjadi warga J. Anak yang baru lahir yang ditemukan di
negara Indonesia; wilayah negara Republik Indonesia se-
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang lama ayah dan ibunya tidak diketahui;
sah dari seorang ayah dan ibu warga k. Anak yang lahir di wilayah negara
negara Indonesia; Republik Indonesia yang apabila ayah
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang dan ibunya tidak mempunyai kewarga-
sah dari seorang ayah seorang warga negaraan atau tidak diketahui keber-
negara Indonesia dan ibu warga adaannya;
negara asing; l. Anak yang dilahirkan di luar wilayah
D. Anak yang lahir dari perkawinan yang negara Republik Indonesia dari se-
sah dari seorang ayah warga negara orang ayah dan ibu warga negara
asing dan ibu warga negara Indonesia; Indonesia yang karena ketentuan dari
e. Anak yang lahir dari perkawinan yang negara tempat anak tersebut dilahir-
sah dari seorang ibu warga negara kan memberikan kewarganegaraan
Indonesia, tetapi ayahnya tidak mem- kepada anak yang bersangkutan;
punyai kewarganegaraan atau hukum m. Anak dari seorang ayah atau ibu yang
negara asal ayahnya tidak memberi- telah dikabulkan permohonan kewar-
kan kewarganegaraan kepada anak ganegaraannya, kemudian ayah atau
tersebut; ibunya meninggal dunia sebelum
f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu mengucapkan sumpah atau menyata-
300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya kan janji setia.
meninggal dunia dari perkawinan yang
sah dan ayahnya warga negara Indo- Pasal 5
(1) Anak warga negara Indonesia yang
lahir di luar perkawinan yang sah,
⁴Frans H. Winarta, dalam N.H.T Siahaan dan
Subiharta, Hukum Kewarganegaraan dan HAM, belum berusia 18 (delapan belas)
Bagaimana SBKRI Menurut UU No. 12 Tahun 2006, tahun atau belum kawin diakui s e c a r a
Pancuran Alam Jakarta dan Pusat Kajian Kebijakan sah oleh ayahnya yang berkewarga-
Hukum dan Ekonomi (PK2HE), Jakarta, 2007.

36 Volume 2 / Oktober 2018


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

negaraan asing tetap diakui sebagai Kewarganegaraan Republik Indonesia


warga negara Indonesia. paling lambat 4 (empat) tahun setelah
(2) Anak warga negara Indonesia yang Undang-Undang ini diundangkan.
belum berusia 5 (lima) tahun diangkat Melihat bunyi Pasal 41 ini, pakar
secara sah sebagai anak oleh warga hukum Bagir Manan memberikan catatan
negara asing berdasarkan penetapan bagaimana seharusnya draf Pasal 41.⁵
pengadilan tetap diakui sebagai warga 1. a. Pasal 4 huruf d adalah anak sah dari
negara Indonesia. seorang ayah warga negara asing
dan ibu Warga Negara Indonesia;
Pemberian kewarganegaraan b. Pasal 4 huruf d adalah anak sah dari
ganda secara terbatas dapat dilihat dari seorang ayah warga negara asing
rumusan Pasal 6 Undang-Undang Nomor dan ibu Warga Negara Indonesia;
12 Tahun 2006 , yaitu: c. Pasal huruf h anak yang lahir diluar
(1) Dalam hal status Kewarganegaraan perkawinan yang sah (tidak menurut
Republik Indonesia terhadap anak undang-undang) dari seorang ibu
sebagaimana dimaksud Pasal 4 huruf c, warga negara asing, dan belum
huruf d, huruf h, dan huruf i, dan Pasal 5 berumur 18 tahun atau belum kawin
berakibat anak berkewarganegaraan yang diakui oleh ayah Warga Negara
ganda, setelah berusia 18 (delapan Indonesia.
belas) tahun atau sudah kawin anak d. Pasal 4 huru I adalah anak yang lahir
tersebut harus menyatakan memilih di Indonesia, tetapi kewarganegara-
salah satu kewarganegaraannya. an ayah dan ibunya tidak diketahui;
(2) Pernyataan untuk memilih kewarga- e. Pasal 5: (1) anak berkewarganegaraan
negaraan sebagaimana dimaksud Indonesia yang lahir dari perkawinan
pada ayat (1) dibuat secara tertulis dan tidak sah yang belum berusia 18
disampaikan kepada Pejabat dengan (delapan belas) tahun atau belum
melampirkan dokumen sebagaimana kawin diakui oleh ayahnya warga
ditentukan dalam peraturan per- negara asing. (2) anak berkewarga-
undang-undangan. negaraan Indonesia yang belum
(3) Pernyataan untuk memilih kewarga- berumur 5 tahun yang diangkat
negaraan sebagaimana dimaksud warga negara asing.
pada ayat (2) disampaikan dalam
waktu paling lambat 3 (tiga) tahun Menurut hukum, anak-anak ter-
setelah anak berusia 18 (delapan belas) sebut (a, b, c, d dan e) adalah warga negara
tahun atau sudah kawin. Indonesia (Pasal 4). Namun apabila hal-hal
tersebut huruf a, b, c, d dan e terjadi
Pasal 41 sebelum UU No. 12 Tahun 2006 diundang-
Anak yang lahir sebagaimana dimaksud kan dan belum berumur 18 tahun atau
Pasal 4 Huruf c, huruf d, huruf h, huruf i, belum kawin, mereka dapat memperoleh
dan anak yang diakui secara sah sebagai- kewarganegaraan Indonesia dengan cara
mana dimaksud dalam Pasal 5 sebelum
Undang-Undang ini di undang-kan dan
belum berusia 18 tahun (delapan belas) ⁵Bagir Manan, Hukum Kewarganegaraan Indonesia
Dalam UU No. 12 Tahun 2006, FH UII Press,
tahun atau belum kawin memperoleh
Yogyakarta, 2009, hlm. 150.

Volume 2 / Oktober 2018 37


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

mendaftarkan diri kepada Menteri melalui tertanggal 18 Agustus 2016.


perwakilan Indonesia dalam waktu paling
lambat 4 tahun sejak UU No. 12 Tahun II. OBJEK PERMOHONAN
2006 diundangkan. Perlu dicatat, kesem- Pengujian Materiil Pasal 41 Undang-
patan tersebut mestinya sepanjang tidak Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
akan mengakibatkan kewarganegaraan Kewarganegaraan Republik Indonesia
ganda. Dari batas waktu permohonan ke- (Lembaran Negara Republik Indonesia
warganegaraan ganda terbatas berdasar- Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan
kan Pasal 41 sampai akhir batas pendaftar- Lembaran Negara Republik Indonesia
an, yaitu 1 Agustus 2010. Nomor 4636) [UU 10/2006].
Setelah masa berlakunya atau
batas berlakunya Pasal 41 UU No. 12 Tahun III. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON
2006 tanggal 1 Agustus 2010 Ternyata (LEGAL STANDING)
masih banyak pemohon yang belum men- 1. Berdasarkan Pasal 51 ayat (1) UU MK:
daftarkan untuk mendapatkan kewarga- “Pemohon adalah pihak yang meng-
negaraan ganda terbatas dengan ber- anggap hak dan/atau kewenangan konsti-
bagai alasan. Salah satu Pemohon anak tusionalnya dirugikan oleh berlakunya
yang alpa/lupa mendaftarkan tersebut undang-undang, yaitu: (a) perorangan
Gloria Nata Praja Hamel. Akibat kelalaian WNI, (b) kesatuan masyarakat hukum adat
tersebut berakibat fatal bagi Gloria karena sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
ia menjadi warga negara asing. Polemik ini perkembangan masyarakat dan prinsip
sempat menjadi ramai dan menjadi drama negara kesatuan RI yang diatur dalam
berseri di media massa baik cetak maupun undang-undang, (c) badan hukum publik
elektronik karena Gloria menjadi salah dan privat, atau (d) lembaga negara”;
satu siswa yang terpilih menjadi Pasukan 2. Berdasarkan Putusan MK Nomor
Pengibar Bendera dalam HUT Kemerdeka- 006/PUU-III/2005 dan Nomor 010/
an RI hingga drama ini berakhir di meja PUU/III/2005 menyatakan bahwa kerugian
Mahkamah Konstitusi dengan mengaju- hak dan/atau kewenangan konstitusional
kan gugatan. harus memenuhi 5 (lima) syarat yaitu:
a. adanya hak konstitusional para Pe-
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA mohon yang diberikan oleh Undang-
Nomor 80/PUU-XIV/2016 “Hak Konstitusi- Undang Dasar Negara Republik
onal Untuk Mendapatkan Status Kewarga- Indonesia 1945.
negaraan Indonesia Bagi Anak Belum b. hak konstitusional para Pemohon
Berusia 18 Tahun Atau Belum Kawin Yang tersebut dianggap oleh para Pemohon
Lahir Dari Ibu Warga Negara Indonesia” telah dirugikan oleh suatu Undang-
Undang yang diuji.
I. PEMOHON c. kerugian konstitusional para Pemohon
Ira Hartini Natapradja Hamel. yang dimaksud bersifat spesifik atau
Kuasa Hukum khusus dan aktual atau setidaknya
Fahmi H. Bachmid, SH., M.Hum., Imam bersifat potensial yang menurut
Asmara Hakim, SH., dkk, advokat dan penalaran yang wajar dapat dipastikan
konsultan hukum pada Fahmi H. Bachmid akan terjadi.
& Rekan, berdasarkan surat kuasa khusus d. adanya hubungan sebab akibat antara

38 Volume 2 / Oktober 2018


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

kerugian dan berlakunya Undang- negaraan bagi setiap orang.


Undang yang dimohonkan untuk diuji. 4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas
e. adanya kemungkinan bahwa dengan adalah asas yang menentukan kewar-
dikabulkannya permohonan maka ganegaraan ganda bagi anak-anak.⁶
kerugian konstitusional yang didalil- Keadaan berkewarganegaraan
kan tidak akan atau tidak lagi terjadi.; ganda sering pula terjadi akibat dari
perkawinan campuran antar bangsa yang
3. Bahwa Pemohon adalah warga negara otomatis menganut hukum perkawinan
Indonesia, yang menikah secara sah dan kewarganegaraan yang berbeda⁷,
dengan warga negara Perancis, dari dimana masing-masing pihak yang terkait
pernikahan tersebut dikaruniai seorang dalam perkawinan campuran tersebut
anak yang lahir dan dibesarkan di oleh negara asalnya ada yang mengizin-
Indonesia pada tanggal 1 Januari 2000 kan anak dari perkawinan tersebut untuk
(saat ini belum berusia 18 tahun) yang lahir memiliki kewarganegaraan kedua orang
sebelum diberlakukannya UU 12/2006 dan tuanya (kewarganegaraan ganda/dwi-
anak Pemohon tersebut tidak pernah kewarganegaraan). Dalam kenyataan-nya
memilih kewarganegaraan Perancis, hanya terdapat keanekaragaman peraturan dan
memilih kewarganegaraan Indonesia. asas-asas kewarganegaraan apakah ius
soli atau ius sanguinis karena negara bebas
Konstitusionalitas Putusan Nomor 80/ untuk memilih asas-asas manakah yang
PUU-Xiv/2016 Dari Perspektif Hak hendak dipakainya dalam menentu-kan
Asasi Manusia siapakah yang menjadi warganya. Yang
Untuk memenuhi tuntutan masya- kemudian menimbulkan apatridie, bipatri-
rakat dan melaksanakan amanat UUD die bahkan mungkin multipatridie karena
1945. UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang dari benturan asas-asas kewarganegaraan
Kewarganegaraan Indonesia memperhati- yang tidak seragam. Akibatnya timbul
kan asas-asas kewarganegaraan umum peraturan-peraturan di bidang kewarga-
atau universal, yaitu asas Ius Sangunis, Ius negaraan yang tidak sama di semua
Soli, dan campuran. Adapun asas-asas negara. Dan menurut istilah Sudargo
yang dianut dalam Undang-undang Gautama hal ini menggambarkan seolah-
Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewarga- olah terjadi “pertentangan”.⁸
negaraan Indonesia sebagai berikut:
1. Asas Ius Sanguinis (Law of the Blood)
adalah asas yang menentukan kewar- ⁶Lian Nury Sanusi, Undang-Undang Republik
ganegaraan seseorang berdasar-kan Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarga-
negaraan Republik Indonesia, revisi. cet. 1, Kawan
keturunan, bukan berdasarkan negara Pustaka, Jakarta, 2006, hlm. 28.
tempat kelahiran. ⁷Zulfa Djoko Basuki, “Perkawinan Campuran Serta
2. Asas Ius Soli (Law of the Soil) secara Permasalahan Hukumnya di Indonesia Dewasa Ini”,
Jurnal Hukum Internasional, Vol.1 No. 3, April 2004,
terbatas adalah asas yang menentukan Jakarta, hlm. 547.
kewarganegaraan seseorang berdasar- ⁸Sudargo Gautama, op. cit., hal. 9. Beliau lebih lanjut
kan negara tempat kelahiran, yang menjelaskan hal ini merupakan konsekuensi dari
prinsip kebebasan untuk menentukan sendiri
diberlakukan terbatas bagi anak-anak. siapakah yang merupakan warganegaranya, maka
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah kita dapat menyaksikan tidak adanya uniformitet di
lapangan peraturan-peraturan tentang kewarga-
asas yang menentukan satu kewarga
negaraan.

Volume 2 / Oktober 2018 39


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

Namun untuk lebih mempertajam kewarganegaraan, dapat saja tidak di-


pembahasan pada tulisan ini, hanya akan pandang sebagai kerugian bagi negara.
membahas perkara Hak Konstitusional Dalam Pertimbangan hukum per-
Untuk Mendapatkan Status Kewarga- kara a quo, Mahkamah berpendapat
negaraan Indonesia Bagi Anak Belum Ber- bahwa meskipun sesungguhnya pihak
usia 18 Tahun Atau Belum Kawin Yang Lahir yang mempunyai kepentingan langsung
Dari Ibu Warga Negara Indonesia dengan dalam perkara a quo adalah anak pe-
menggunakan kacamata konsti-tusi dan mohon, yaitu Gloria Natapraja Hamel,
hak asasi manusia. namun oleh karena anak Pemohon ter-
Menurut Refly Harun dalam ke- sebut pada saat permohonan diajukan
terangannya sebagai ahli pemohon dalam belum berusia 17 tahun atau belum kawin,
perkara a quo, ketentuan Pasal 41 UU No. sementara perihal kecakapan dan ke-
12 Tahun 2006 justru membelokkan para- mampuan bertindak dalam hukum me-
digma baru yang hendak dibangun dari nurut hukum positif yang berlaku saat ini
undang-undang ini dengan mewajibkan masih mengaturnya secara berbeda-beda,
pendaftaran bagi anak yang lahir dari per- sedangkan peristiwa yang oleh pemohon
kawinan campuran tersebut dalam jangka didalilkan sebagai kerugian hak konsti-
waktu 4 tahun setelah UU ini diundangkan. tusional telah secara aktual terjadi pada
Penentuan Pilihan Kewarganegaraan anak diri pemohon (Gloria Natapraja Hamel),
hasil perkawinan campur seyogyanya di- Mahkamah berpendapat bahwa Pemohon
tentukan oleh anak itu sendiri setelah ia yang berkewarganegaraan Indonesia dan
dewasa bukan ditentukan oleh orang lain Ibu kandung Gloria Natapraja Hamel
bahkan oleh orang tuanya sekalipun hal ini secara hukum bertindak dan atas nama
merujuk pada ketentuan Pasal 28D ayat (4) anak pemohon dimaksud, termasuk untuk
UUD 1945 hanya menyatakan, “setiap bertindak selaku Pemohon dalam mem-
orang berhak atas status kewarganegara- perjuangkan hak-hak yang oleh pemohon
an”. Di situ tidak dinyatakan bahwa setiap dianggap sebagai hak konstitusional anak
orang juga berhak atas satu atau dua yang bersangkutan. Oleh karena itu,
status kewarganegaraan. Namun yang Mahkamah berpendapat, bahwa terlepas
penting bagi UUD 1945 adalah tidak boleh dari terbukti atau tidaknya dalil pemohon
terjadi keadaan apatride, sedangkan perihal inkonstitusionalnya norma
kemungkinan terjadinya bipatride, tidak Undang-Undang yang dimohonkan peng-
diharuskan dan tidak juga dilarang. Oleh ujian, pemohon prime facie memiliki
karena itu, kebijakan mengenai hal ini kedudukan hukum (legal standing) untuk
diserahkan kepada pembentuk undang- mengajukan permohonan.
undang untuk mengaturnya lebih lanjut Putusan Majelis Hakim Mahkamah
sesuai dengan ketentuan Pasal 26 ayat (3) Konstitusi terhadap pertimbangan hukum
UUD 1945 yang menyatakan, “Hal-hal dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
mengenai warga Negara dan penduduk Nomor 80/PUU-XIV/2016 terkait peng-
diatur dengan undang-undang”. Dalam ujian Undang-undang Nomor 12 tahun
hal ini yang penting bagi negara ialah 2006 terhadap UUD 1945 dalam konteks
bahwa warga negara itu memenuhi ke- permohonan a quo, Pasal 41 UU 12/2006
wajibannya sebagai warga negara. Bahwa berpendapat bahwa justru bertujuan
ia ingin tetap ingin bertahan dengan dua

40 Volume 2 / Oktober 2018


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

untuk menghindari terjadinya kekosong- atau sudah kawin diharuskan untuk me-
an hukum, menjamin kepastian hukum, milih kewarganegaraannya. Oleh karena
memberikan perlindungan hukum bagi itulah syarat “belum berusia 18 (delapan
pihak yang terkena dampak dari perubah- belas) tahun atau belum kawin” menjadi
an peraturan perundang-undangan (in penting ditegaskan dalam ketentuan Pasal
casu perubahan Undang-Undang Ke- 41 UU 12/2006.
warganegaraan), dan mengatur hal-hal Dengan pertimbangan pada angka
yang bersifat transisional atau sementara 1 sampai dengan angka 3 keberadaan
yaitu dengan memberi kewarganegaraan Pasal 41 UU 12/2006, khususnya frasa
Indonesia bagi anak-anak yang disebut- “mendaftarkan diri kepada Menteri me-
kan dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, lalui Pejabat atau Perwakilan Republik
huruf l dan anak yang diakui atau diangkat Indonesia paling lambat 4 (empat) tahun
secara sah sebagai-mana dimaksud dalam setelah Undang-Undang ini diundang-
Pasal 5 sebelum Undang-Undang ini kan”, tidak ada relevansinya dengan Pasal
diundang-kan dan belum berusia 18 28B ayat (2) dan Pasal 28 G ayat (1) UUD
(delapan belas) tahun atau belum kawin. 1945 dan karenanya dengan sendirinya
Caranya adalah dengan mendaftarkan diri tidak ada pertentangan dengan kedua
kepada Menteri melalui Pejabat atau norma dalam UUD 1945 tersebut. Oleh
Perwakilan Republik Indo-nesia paling karena kesempatan untuk memperoleh
lambat 4 (empat) tahun setelah Undang- kewarganegaraan Indonesia berdasarkan
Undang ini diundangkan. ketentuan peralihan dalam Pasal 41 UU
Dengan demikian, berdasarkan 12/2006 telah terlampaui maka apabila
Pasal 41 UU 12/2006, mereka yang Pemohon, incasu atau dalam perkara ini
tergolong ke dalam anak-anak sebagai- anak Pemohon, benar-benar berkeinginan
mana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, untuk memperoleh kewarganegaraan
huruf d, huruf h, huruf l dan Pasal 5 UU Indonesia, sebagaimana tampak dari
12/2006 akan terhindar dari kemungkinan uraian Pemohon dalam permohonannya,
menjadi anak yang tidak memiliki Undang-Undang a quo (terkait) tetap
kewarganegaraan dan sekaligus terhindar memberikan jalan untuk mewujudkan
pula dari kemungkinan memiliki kewarga- keinginan tersebut melalui prosedur yang
negaraan ganda. Dikatakan terhindar dari diatur dalam Bab III UU 12/2006, yaitu
kemungkinan tidak memiliki kewarga- melalui Pewarganegaraan atau naturali-
negaraan sebab, berdasarkan Pasal 4 sasi, dengan memenuhi persyaratan
huruf c, huruf d, huruf h, huruf l dan Pasal 5 khususnya, sebagaimana yang diatur
UU 12/2006, anak-anak tersebut akan dalam Pasal 8.⁹
secara otomatis memperoleh kewarga- Anak yang lahir sebelum Undang-
negaraan Indonesia. Sementara itu dikata- Undang No. 12 Tahun 2006 terlambat di-
kan terhindar dari kemungkinan memiliki daftarkan untuk mendapatkan kewarga-
kewarganegaraan ganda sebab, berdasar-
kan Pasal 6 UU 12/2006 setelah anak-anak ⁹Putusan Perkara Nomor 80/PUU-XIV/2016. “Hak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 konstitusional untuk mendapatkan status kewarga
negaraan indonesia bagi anak belum berusia 18
huruf c, huruf d, huruf h, huruf l dan Pasal 5 tahun atau belum kawin yang lahir dari ibu warga
UU 12/2006 tersebut berusia 18 tahun negara indonesia”
Volume 2 / Oktober 2018 41
Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

negaraan ganda Indonesia dengan alasan sebar diseluruh dunia adalah aset bangsa.
apapun maka anak tersebut menjadi ke- Asas-asas dalam hukum kewarga-
hilangan kewarganegaraan Indonesianya negaraan baik dalam segi kelahiran mau-
sehingga anak tersebut menjadi warga pun segi perkawinan semata-mata ber-
negara asing sehingga kepadanya diper- tujuan untuk menentukan siapa yang
lakukan sebagai warga Negara asing. menjadi warga negara suatu negara tanpa
Secara norma dan konsep itu bisa terjadinya apathride maupun bipathride
dikatakan sebagai bentuk lain dari peng- walau hal ini pasti akan terjadi karena
hentian atau pencabutan kewarganegara- perbedaan politik hukum kewarganegara-
an seseorang secara paksa yang meng- an setiap negara tidak mungkin ada yang
akibatkan seseorang tersebut kehilangan sama. Baik apatride maupun bipatride
hak-hak kewarganegaraan Indonesianya merupakan hal yang tidak diinginkan oleh
dan itu adalah bentuk pelanggaran hak setiap negara. Dengan apatride seseorang
asasi manusia yang dilakukan oleh negara. tidak akan mendapatkan kejelasan status
Dimana dan kapanpun hak asasi itu tidak hukum sehingga ia tidak mempunyai
boleh dikurangi apalagi dicederai meski- kejelasan perlindungan hukum, sedang-
pun orang tersebut melakukan suatu pe- kan apabila seseorang bipatride ada dua
langgaran. Ini berarti negara telah melaku- status hukum yang berlaku terhadap
kan pengamputasian terhadap hak-hak orang itu sehingga ada tumpang tindih
sosial dan politik seseorang dalam ke- hak dan kewajiban antara negara yang
hidupan bernegara. satu dengan yang lainnya maupun hak
Mengatasi hal ini, Indonesia harus- dan kewajiban orang tersebut terhadap
nya membuka diri, dengan artian bahwa negaranya. Namun dalam perkembangan
dwi kewarganegaraan harus kita akui kewarganegaraan ganda (bipatride) ini
kebaradaanya tetapi harus kita batasi. mengalami pelunakan dengan alasan
Dari sisi ekonomi, kemudahan tentunya memberikan perlindungan terhadap
akan sangat dirasakan WNI yang sudah orang tersebut yang berkaitan dengan hak
berdomisili di luar negeri dan memiliki asasinya. Perlunakan ini dapat diberikan
kewarganegaraan asing untuk kembali ke terhadap anak-anak yang belum dewasa
Indonesia karena dia tetap sah menjadi karena membutuhkan perlindungan yang
WNI. Kewarganegaraan ganda juga akan lebih dari suatu negara. Hal ini berkaitan
membuka lebar kesempatan investasi bagi dengan status anak tersebut terkait
para perantau untuk pulang kembali dengan orang tuanya yang terikat di
untuk mengabdi dan mengembangkan dalam suatu keluarga yang merupakan
Indonesia. Dalam hal perkawinan campur- suatu kesatuan sehingga tercapainya
an yang banyak terjadi akan memberikan kesatuan hukum dalam keluarga termasuk
kemudahan dalam kehidupan berkeluarga juga status hukum anak tersebut. Keadaan
dan secara individu akan lebih mensosiali- berkewarganegaraan ganda sering pula
sasikan identitas Indonesia di mata dunia. terjadi akibat dari perkawinan campuran
Jadi yang tersisa bukan bukan hanya antar bangsa yang otomatis menganut
identitas budaya atau heritage saja. hukum perkawinan dan kewarganegaraan
Sebagai investasi, sebagaimana yang di- yang berbeda, dimana masing-masing
lakukan oleh pemerintah Cina dan India pihak yang terkait dalam perkawinan
yang memandang warganya yang ter- campuran tersebut oleh negara asalnya

42 Volume 2 / Oktober 2018


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

ada yang mengizinkan anak yang dihasil- prinsip tidak memberi kemudahan me-
kan dari perkawinan tersebut untuk me- lepaskan kewarganegaraan Indonesia.
miliki kewarganegaraan kedua orang Persolan hukum yang kedua adalah
tuanya yaitu kewarganegaraan ganda/ dwi hukum dan sikap negara terhadap ke-
kewarganegaraan. warganegaraan ganda anak (orang) ter-
Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 sebut. Bagaimana kalau negara kewarga-
Tahun 2006 mengatur kewajiban memilih negaraan ganda anak (orang) tersebut
salah satu kewarganegaraan bagi yang juga mewajibkan memilih, tetapi anak
berkewarganegaraan ganda setelah men- (orang) tersebut juga tidak menyatakan
capai usia 18 tahun. Menjadi pertanyaan memilih, hal ini dapat menimbulkan
bagaimana apabila anak (orang) tersebut keadaan tanpa kewarganegaraan.¹⁰ Atas
tidak melaksanakan kewajiban untuk me- tenggang waktu untuk menyatakan me-
milih atau terlambat untuk untuk meng- milih Undang-Undang ini sama sekali
ajukan pilihan Undang-Undang ini tidak tidak mengatur akibat dari tidak me-
mengatur akibat hukum bagi anak (sese- laksanakan kewajiban yang diharuskan
orang) yang sampai batas waktu yang di- dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12
tentukan tidak menentukan memilih ke- Tahun 2006. Hal ini semestinya diatur.
warganegaraannya. Menurut Bagir Penentuan anak yang berkewarga-
Manan, terdapat 2 pilihan kewarga- negaraan ganda dalam rangka perubahan
negaraan baik menyatakan memilih men- pengaturan kewarganegaraan ke depan,
jadi WNI atau menyatakan memilih ke- penulis mengusulkan agar kewarga-
warganegaraan asingnya, terhadap negara-an ganda dapat dimungkinkan
pilihan-pilihan tersebut mengandung hingga usia 30 tahun tetapi diberikan hak
persoalan hukum. Misal terhadap pilihan untuk melepas salah satu setelah yang
yang menyatakan memilih menjadi Warga bersangkutan mencapai usia dewasa
Negara Indonesia apakah secara hukum tanpa harus dibatasi tenggang waktu.
anak (orang) yang menyatakan memilih Pertimbangan hingga usia 30 tahun
menjadi WNI tersebut, mengikat negara didasarkan pada pemikiran pemberian
kewarganegaraan ganda anak (orang) perlindungan kepada anak tersebut, misal
tersebut? Tentu hal ini akan bergantung apabila anak yang berkewarganegaraan
kepada hukum kewarganegaraan negara ganda tersebut hendak melanjutkan
yang bersangkutan, atau atas dasar pendidikan ke jenjang strata 2 atau strata
perjanjian bilateral Indonesia dengan 3, akan lebih menguntungkan bagi yang
negara yang bersangkutan. Salah satu bersangkutan, karena di usia 30 tahun
resiko, yaitu menyangkut hak dan kewajib- pada umumnya sudah bekerja dan mapan
an terhadap negara yang tidak “meng- sehingga sudah mampu untuk mencukupi
akui” pelepasan sepihak. Selanjutnya kebutuhannya sendiri tanpa harus dibiayai
terhadap pilihan anak (seseorang) yang oleh kedua orang tuanya. Selain dari pada
menyatakan melepas kewarganegaraan itu pada usia ini seseorang telah mencapai
Indonesia dengan memilih kewarga- kematangan jiwa sehingga mampu untuk
negaraan asingnya tentu hal ini juga mampu untuk menentukan pilihannya
mengandung persoalan hukum pertama, sendiri.
hal tersebut tentu bertentangan dengan
kewajiban melindungi warga negara dan
¹⁰Bagir Manan, Op. Cit., hlm. 83.
Volume 2 / Oktober 2018 43
Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

Pembatasan Kewarganegaraan pengakuan yang luas terhadap hak asasi


Ganda yang diberikan di dalam Undang- manusia. Hak-hak yang dijamin di dalam-
Undang Nomor 12 tahun 2006 Tentang nya mencakup mulai dari pengakuan
Kewarganegaraan RI diberikan hingga terhadap hak-hak sipil dan politik, hak-hak
usia 18 tahun ini memberikan perenungan ekonomi, sosial dan budaya hingga hak-
folosofis. Ketentuan kewarganegaraan hak kolektif. Sementara hak untuk menjadi
ganda dapat dimungkinkan dalam hal apa warga negara adalah salah satu hak yang
dan bagaimana, dapat saja ditentukan harus ada pada seorang manusia di dalam
bahwa kewarganegaraan ganda itu hanya ranah hukum publik sebagai konsekuensi
dimungkinkan untuk hal-hal tertentu saja adanya konsep negara. Ini juga merupa-
dan diatur secara bilateral dalam hubung- kan implementasi dari hak-hak sosial dan
an antar negara. Demikian pula syarat- politik. Indonesia sendiri adalah negara
syaranya dapat pula ditentukan bersifat hukum sebagaimana tercantum dalam
khusus, misalnya jika seorang anak lahir UUD 1945 Pasal 1 ayat (3), konsep negara
dari ibu berkewarganegaraan Indonesia hukum harus kongruen dengan hak asasi
dan ayah berkewarganegaraan Amerika manusia. Perlindungan terhadap hak asasi
Serikat, dapat ketentuan yang biasa. Maka manusia tersebut harus dimasyarakatkan
setelah anak tersebut dewasa, ia diberi secara luas dalam rangka mempromosi-
kesempatan untuk menentukan pilihan kan penghormatan dan perlindungan ter-
wajib untuk menjadi Warga Negara hadap hak asasi manusia sebagai ciri yang
Indonesia atau mengikuti warga negara penting suatu negara hukum yang demo-
ayahnya. Akan tetapi, dengan demikian kratis. Setiap manusia sejak kelahirannya
anak itu dibiarkan meninggalkan dan tidak menyandang hak-hak dan kewajiban-
menghormati kesetiaan orang tuanya kewajiban yang bersifat bebas dan asasi.
(ibunya) untuk untuk tetap untuk tetap Terbentuknya negara dan demikian
berkewarganegaraan Indonesia. Padahal pula penyelenggara kekuasaan suatu
dalam suatu keluarga ibu dan ayah tetap negara tidak boleh mengurangi arti atau
hidup rukun dan harmonis dalam satu makna kebebasan dan hak asasi manusia.
keluarga yang utuh. Oleh karena itu, dalam Karena itu, adanya perlindungan dan
hal demikian, apakah secara moral dapat penghormatan terhadap hak asasi manu-
dibenarkan bahwa negara dapat memaksa sia itu merupakan pilar yang sangat
si anak untuk menentukan pilihan atau penting dalam suatu negara yang disebut
memilh salah satu kewarganegaraan ayah sebagai negara hukum. Jika dalam suatu
atau ibunya. Dalam kasus demikian kecuali negara, hak asasi manusia terabaikan atau
apabila yang bersangkutan dengan ke- dilanggar dengan sengaja dan penderita-
hendak dan kesadarannya sendiri me- an yang ditimbulkannya tidak dapat
nentukan pilihan itu, maka seharusnya diatasi secara adil, maka negara yang ber-
negara tidak boleh memaksa seorang sangkutan tidak dapat disebut sebagai
anak dengan menggunakan instrumen negara hukum dalam arti yang sesung-
undang-undang agar yang bersangkutan guhnya.
memilih salah satu kewarganegaraan ayah Pasal 1 Konvensi Den Haag Tahun
atau ibunya. 1930 menyatakan bahwa penentuan
Undang-Undang No. 39 Tahun kewarganegaraan merupakan hak mutlak
2009 tentang Hak Asasi Manusia memuat dari negara yang bersangkutan. Namun

44 Volume 2 / Oktober 2018


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

demikian hak mutlak ini dibatasi oleh apa semakin menyatu dan dengan dinamika
yang disebut dengan general prinsiple, pergaulan antar umat manusia yang se-
yaitu: makin longgar yang dinamis, gejala ke-
1. Tidak boleh bertentangan konvensi- warganegaraan ganda ini sangat mungkin
konvensi internasional; akan terus berkembang di masa-masa
2. Tidak boleh bertentangan dengan yang akan datang. Bahkan, boleh jadi yang
kebiasaan internasional; akan muncul dalam praktek tidak saja
3. Tidak boleh bertentangan dengan masalah dwi kewarganegaraan, tetapi
prinsip-prinsip umum yang secara mungkin juga multi-kewarganegaraan,
internasional diterapkan dalam terutama di kalangan kelompok orang
penentuan kewarganegaraan. yang kaya dan dan hidup berpindah-
Atas dasar konvensi tersebut maka pindah dengan sekehendak hatinya. Bagi
negara mempunyai kebiasaan untuk mereka itu, tidak juga ada kerugian apa-
membentuk berbagai ketentuan menge- apa bagi negara manapun untuk mem-
nai kewarganegaraannya. Hal inilah yang biarkan mereka memiliki status kewarga-
menjadi dasar adanya asas ius sanguinis, negaraan lebih dari satu, asalkan yang
yaitu penentuan status kewarganegara- bersangkutan tetap menjalankan kewajib-
annya, tidak seorangpun dapat dengan annya untuk membayar pajak sesuai
sewenang-wenang dicabut kewarga- dengan ketentuan peraturan perundang-
negaraannya ataupun tidak dapat di- undangan yang bersangkutan. Oleh
ingkari hak untuk mengganti kewarga- karena itu, semua negara modern di dunia
negaraannya. Dan status kewarganegara- dewasa ini dihadapkan pada persoalan
annya seseorang akan bersangkut paut kewarganegaraan ganda sebagai masalah
dengan hak dan kewajiban kepada negara. yang riil.
Untuk itu setiap warga negara mempunyai Dalam penerapan hukum yang
persamaan hak di hadapan hukum. Semua dipakai terhadap orang yang mempunyai
warga negara mempunyai kepastian hak, kewarganegaraan ganda ketika orang
privasi, dan tanggung jawab. Oleh sebab tersebut mengalami permasalahan hu-
itu ketentuan hukum tentang kewarga- kum. Hukum yang berlaku dalam hal
negaraan merupakan ketentuan logis dari terjadinya kewarganegaraan ganda pada
kehidupan berbangsa dan bernegara. umumnya akan dianut atau harus dipilih
Dengan Undang-Undang Kewarga- salah satu yang dapat dipergunakan
negaraan selain memunculkan dimensi sebagai titik taut yang menentukan.
pengaturan hak kewarga-negaraan setiap Terdapat dua alternatif pilihan yang bisa
orang, hal ini juga menyangkut hak asasi ditentukan, pertama, akan dipakai hukum
manusia terutama dalam perspektif ke- sang hakim (lex fori), yaitu apabila salah
warganegaraan. satu dari kewarganegraan itu merupakan
pula hukum daripada negara dimana
Kewarganegaraan Ganda di Beberapa perkara diajukan. Bila seseorang mem-
Negara punyai kewarganegaraan ganda dan salah
Semakin diyakini bahwa kewarga- satunya adalah WNI maka orang ini tidak
ngaraan ganda bukan suatu yang perlu bisa dianggap sebagai orang asing. Orang
dikhawatirkan lagi dalam era globalisasi itu adalah WNI. Jika terjadi masalah hukum
seperti saat ini. Di dunia yang dewasa ini dimana, peristiwa hukum itu terjadi, maka

Volume 2 / Oktober 2018 45


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

orang itu bisa diperkarakan secara hukum miliki kewarganegaraan ganda. Hanya saja
pula di tempat pelanggaran hukum itu Jerman membatasi kasus seperti ini hanya
terjadi. Kedua, akan dipakai kewarga- sampai anak tersebut sampai umur 23
neragaan yang efektif atau aktif dari orang Tahun, pada saat itu anak tersebut harus
yang diperkarakan apabila kedua ke- memilih salah satu kewarganegaraannya.
warganegaraan itu merupakan kewarga- Di Amerika Serikat kewarganegaraan
negaraan asing (bagi sang hakim). Suatu ganda ini tidak dibatasi umur, hanya saja
kewarganegaraan dapat dianggap efektif bila si pemilik kewarganegaraan ini ingin
dan aktif, jika hubungan yuridis antara melepas kewarganegaraan Amerikanya
orang dan negara maka ia harus me-
bersangkutan ada- nyatakan secara ter-
lah sesuai dengan tulis.
keadaan hidup de Pemberian
facto, tingkah laku, kewarganegaraan
perasaan-perasaan ganda juga diber-
dari orang bersang- lakukan di India.
kutan. Hakim harus India dapat dikata-
menyelidiki ke- kan menganut asas
warganegaraan ius soli tetapi juga
manakah yang pada saat yang sama
paling hidup bagi juga mengakui asas
yang bersangkut-an ius sanguinis. Oleh
ini. karena itu, India me-
Menurut nerapkan ketentuan
Guru Besar Fakultas perolehan status ke-
Hukum Universitas warganegaraan ber-
Indonesia, Zulfa Djoko Basuki, pemberian dasarkan tanah kelahiran (citizen by birth)
status kewarga-negaraan ganda memang dan sekaligus menurut garis keturunan
selayaknya dimungkinkan dalam batasan- (citizen by descent). Melalui pewarga-
batasan tertentu yang meguntungkan negaraan kelahiran (citizen by birth), setiap
warga negara Indonsia. Sebagian besar orang yang lahir di wilayah negara India
negara di dunia membolehkan status pada tanggal atau sesudah 26 Januari
kewarganegaraan ganda. “Ada yang 1950, dianggap sebagi warga negara India
berlaku seumur hidup, ada pula yang yang sah. Demikian pula melalui pewarga
membatasi pada usia tertentu”. Di Jerman negaraan berdasarkan keturunan (citizen
misalnya sejak 1 Januari 2000 diberlaku- by descent) seseorang yang lahir di wilayah
kan Undang-Undang Kewarganegaraan di luar India pada atau sesudah 26 Januari
baru dengan prinsip ius soli. Oleh karena 1950 dianggap sebagai warga negara
itu setiap anak yang lahir di Jerman dari karena keturunan, apabila pada waktu ia di
orang tua yang tinggal di sana paling lahirkan kedua orang tuanya adalah warga
sedikit 8 tahun maka bisa mengajukan negara India.
kewarganegaraan Jerman. Bila orang tua si
anak berasal dari negara yang berasaskan Kesimpulan dan Rekomendasi
ius sanguinis, maka sang anak bisa me- Berdasarkan analisis yuridis yang

46 Volume 2 / Oktober 2018


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

telah dikemukakan dalam bab sebelum- anak untuk menentukan pilihan me-
nya, maka dapat ditarik kesimpulan yang milih salah satu kewarganegaraan ayah
sekaligus saran atas permasalahan hukum, atau ibunya. Dalam kasus demikian
yaitu sebagai berikut: kecuali apabila yang bersangkutan
dengan kehendak dan kesadarannya
A. Kesimpulan sendiri menentukan pilihan itu.
1. Penentuan pilihan Kewarganegaraan 4. Pasal 28D ayat (4) UUD 1945 hanya
anak hasil perkawinan campur seyog- menyatakan, “Setiap orang berhak atas
yanya ditentukan oleh anak itu sendiri status kewarganegaraan”. Di situ tidak
setelah ia dewasa bukan ditentukan dinyatakan bahwa setiap orang juga
oleh orang lain bahkan oleh orang berhak atas satu atau dua status
tuanya sekalipun hal ini merujuk pada kewarganegaraan. Namun yang pen-
ketentuan Pasal 28 D ayat (4) UUD 1945 ting bagi UUD 1945 adalah tidak boleh
hanya menyatakan, “setiap orang terjadi keadaan apatride, sedangkan
berhak atas status kewarganegaraan”. kemungkinan terjadinya bipatride,
2. Kewarganegaraan ganda dapat di- tidak diharuskan dan tidak juga di-
mungkinkan hingga usia 30 tahun larang. Pembatasan pemberian kewar-
tetapi diberikan hak untuk melepas ganegaraan ganda sepatutnya bisa
salah satu setelah yang bersangkutan secara sepenuhnya atau jika tidak
mencapai usia dewasa tanpa harus pemberian kewarganegaraan ganda
dibatasi tenggang waktu. Pertimbang- diberikan samapai seseorag mencapai
an hingga usia 30 tahun didasarkan usia matang dan telah menyelesaikan
pada pemikiran pemberian perlin- pendidikan dan mapan secara eko-
dungan kepada anak tersebut, misal nomi sehingga orang tersebut dapat
apabila anak yang berkewarganegara- memilih kewarganegaraanya dengan
an ganda tersebut hendak melanjutkan pertimbangan yang matang.
pendidikan ke jenjang strata 2 atau 5. Pengaturan mengenai kewarganegara-
strata 3, akan lebih menguntungkan an belum sepenuhnya diatur secara
bagi yang bersangkutan, karena di usia terperinci dalam suatu peraturan
30 tahun pada umumnya sudah be- perundang-undangan yang khusus
kerja dan mapan sehingga sudah mengatur hal tersebut, sehingga dalam
mampu untuk mencukupi kebutuh- menerapkan status kewarganegaraan
annya sendiri tanpa harus dibiyai oleh khususnya terhadap anak banyak
kedua orang tuanya. Selain dari pada menimbulkan penafsiran-penafsiran
itu pada usia ini seseorang telah men- yang justru menimbulkan ketidak-
capai kematangan jiwa sehingga pastian hukum.
mampu untuk mampu untuk menentu-
kan pilihannya sendiri. B. Rekomendasi
3. Dalam hal pembatasan kewarga- 1. Perlunya adanya pengaturan yang
negaraan ganda hingga usia 18 tahun, secara lengkap mengenai kewarga-
dalam perspektif hak asasi manusia negaraan yang sesuai dengan perkem-
tidak dapat dibenarkan karena negara bangan zaman di era globalisasi seperti
karena memaksa dengan mengguna- sekarang ini tanpa harus merugikan
kan instrumen hukum kepada seorang kepentingan Negara Kesatuan Repu-

Volume 2 / Oktober 2018 47


Drama Kewarganegaraan Gloria ‘...’ Hingga Mahkamah Konstitusi

blik Indonesia. Untuk menjamin suatu


kepastian hukum sebaiknya pengatur-
an yang sudah ada saat ini Undang-
Undang Kewarganegaraan khususnya
dalam pasal yang berkaitan dengan
pemberian kewarganegaraan secara
terbatas perlu ditelaah kembali supaya
perlu adanya harmonisasi dengan
kaidah-kaidah hak asasi manusia
hingga akhirnya peraturan itu harus
direvisi.***

Daftar Pustaka

Abdul Aziz Wahab dan Sapriya, Teori dan


Landasan Pendidikan Kewarga-negaraan,
Alfabeta. Bandung, 2011.
Bryan A. Garner, Black's Law Dictionary, Eighth
Edition, Thomson,West, USA, 2004.
Frans H. Winarta, dalam N.H.T Siahaan dan
Subiharta, Hukum Kewarganegaraan dan
HAM: Bagaimana SBKRI Menurut UU No.
12 Tahun 2006, Pancuran Alam Jakarta
dan Pusat Kajian Kebijakan Hukum dan
Ekonomi (PK2HE), Jakarta, 2007.
Bagir Manan, Hukum Kewarganegaraan
Indonesia Dalam UU No. 12 Tahun 2006,
FH UII Press, Yogyakarta, 2009.
Lian Nury Sanusi, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia,
revisi, cet. 1, Kawan Pustaka, Jakarta,
2006.
Zulfa Djoko Basuki, “Perkawinan Campuran
Serta Permasalahan Hukumnya di
Indonesia Dewasa Ini”, Jurnal Hukum
Internasional, Vol.1 No. 3, April 2004,
Jakarta.

48 Volume 2 / Oktober 2018


Dokumen Kependudukan adalah Amanat Konstitusi

Wawancara:
Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri,
Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H.

DOKUMEN KEPENDUDUKAN ADALAH


AMANAT KONSTITUSI & HAK RAKYAT

Kami di lingkungan Ditjen Kepen-


Pengantar
dudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri
Salah satu tugas dan kewajiban peme- memang mempunyai semboyan itu
rintah adalah memberikan dokumen (“Dukcapil Bisa”). Semboyan itu kami
kependudukan bagi setiap warganya. maksudkan sebagai penanda dan
Saat ini pemerintah melalui instansi pengingat kepada seluruh aparat Dukcapil
Ditjen Kependudukan dan Pencatatan dimanapun berada untuk menggeser
Sipil Kemendagri dan Dinas Kepen- paradigma lama ke paradigma baru, yakni
dudukan dan Pencatatan Sipil di daerah mengedepankan karya yang mampu
terus bekerja keras memenuhi hak rakyat memberikan pelayanan yang lebih cepat,
akurat, lengkap dan gratis. Bahwa semua
untuk mendapatkan dokumen-dokumen
kebutuhan adminduk warga masyarakat
kependudukan, termasuk akta kelahiran. dapat kami penuhi dan semua per-
Masih terdapat kendala dan tantangan masalahan warga tentang adminduk
untuk menuntaskan tugas berat mem- dapat kami selesaikan. Sesungguhnya
berikan dokumen kependudukan kepada semboyan bisa adalah nilai-nilai baru
semua penduduk Indonesia yang jumlah- sebagai budaya kerja dukcapil seluruh
nya sekitar 260an juta jiwa dengan Indonesia yang secara sadar saya bangun
sebaran tempat tinggal di dalam wilayah untuk menggerakan dukcapil seluruh
negara yang sangat luas dan sebagian Indonesia secara bersama dan serentak.
Semboyan BISA berisi tata nilai B adalah
masih sulit dijangkau dengan cepat dan
berkarya, I adalah Inisiatif dan Inovatif, S
mudah. adalah Sabar dan Semangat dan A adalah
Beberapa waktu lalu, Dirjen Adaptif dan Amanah.
Dukcapil menerima tim Jurnal IDENTITAS
Rofiqul Umam Ahmad dan Eko Nugroho Tujuan semboyan tersebut apa?
Rahardjo di kantornya di daerah Pasar Untuk memotivasi seluruh aparat
Minggu, Jakarta Selatan. Zudan Arif Dukcapil dimanapun berada untuk senan-
Fakrulloh menjabarkan berbagai tugas tiasa terus menerus berjuang mewujudkan
dan program Ditjen Dukcapil yang penyelenggaraan adminduk yang mampu
membahagiakan rakyatnya. Kalau warga
dipimpinnya dengan berbagai keber-
sudah mendapatkan dokumen kepen-
hasilan dan tantangan dan masalahnya. dudukan seperti akta kelahiran, target
kami membuat rakyat bahagia, akan
tercapai karena rakyat akan lebih mudah
masuk sekolah dan kuliah, berobat ke
Kami dengar Ditjen Kependudukan dan
puskesmas dan rumah sakit, melamar
Pencatatan Sipil Kemendagri mem-
pekerjaan, mengajukan kredit ke bank,
punyai semboyan “Dukcapil Bisa”. Bisa mengurus dana pensiun, dan lain sebagai-
dijelaskan semboyan tersebut? nya. Kalau rakyat sudah bisa mendapatkan

Volume 2 / Oktober 2018 49


Dokumen Kependudukan adalah Amanat Konstitusi

apa yang dibutuhkannya tersebut, insya apa?


Allah pasti senang, bahagia, dan lega. Instansi kami (Dukcapil)-lah yang
Itulah target dan cita-cita kami, para menyiapkan semua dokumen kepen-
aparat Dukcapil. dudukan tersebut. Ada 23 output doku-
men yang diterbitkan dukcapil dan data
Dalam konteks substantif kenegaraan kependudukan baik yang berupa data
apa maknanya? perseorangan maupun data agregat.
Kalau warga masyarakat diberikan Dokumen kependudukan itu mencakup
dokumen kependudukan yang dibutuh- rentang waktu sejak bayi lahir hingga
kan dan menjadi haknya maka berarti orang meninggal dunia. Tentu instansi
warga masyarakat tersebut sudah dilin- Dukcapil mulai di tingkat pusat hingga
dungi oleh negara. Berarti juga negara dinas Dukcapil di daerah-daerah harus
mengakui keberadaan warga masyarakat bisa memastikan setiap pelayanan doku-
tersebut. Maknanya negara hadir di sana men kependudukan berlangsung dengan
sesuai amanat konstitusi. mudah, cepat, dan gratis. Tidak ribet dan
bolak-balik. Selama berkas atau dokumen
Apa fungsi dokumen kependudukan persyaratannya lengkap, insya Allah
bagi warga? aparat cepat memberikan pelayanan dan
Dokumen kependudukan seperti cepat selesai.
akta kelahiran yang berisi identitas WNI,
maka hal itu merupakan dokumen negara Data penduduk Indonesia saat ini
yang menjadi identitas utama bagi pen- dikelola Ditjen Dukcapil. Untuk apa saja
duduk, termasuk kewarganegaraannya. kegunaannya?
Dengan dokumen kependudukan itu Dari pembuatan dokumen-doku-
maka jelas seseorang penduduk itu adalah men kependudukan maka terhimpun data
warga negara Indonesia. Akta kelahiran penduduk Indonesia yang jumlahnya
bagi WNI dapat menjadi identitas pertama sangat besar tersebut. Database kepen-
yang menunjukkan kewarganegaraannya. dudukan tersebut kami simpan di Ditjen
Dengan menjadi WNI maka otomatis Dukcapil. Dengan mengetik Nomor Induk
melekat berbagai hak-hak konstitusi- Kependudukan atau NIK atau nama sese-
onalnya sebagaimana diatur dalam UUD orang maka dalam hitungan satu atau dua
kita dan berbagai peraturan perundang- detik akan muncul data orang tersebut di
undangan di bawahnya. layar. Kalau nama bisa sama atau mirip
namun kalau NIK maka hanya akan
Dengan dimilikinya akta kelahiran dan muncul satu nama dengan satu NIK. NIK
dokumen kependudukan lainnya, apa dan KTP elektronik adalah identitas
manfaatnya bagi rakyat? tunggal yang digunakan untuk semua
Dengan adanya dokumen tersebut keperluan.
maka hak-hak rakyat akan lebih ter- Kegunaan database tersebut tentu
lindungi dan terjamin. Hak-hak dan sangat banyak. Mulai dari keperluan
kebutuhan rakyat akan lebih mudah dan demokrasi, seperti untuk mendata pemilih
cepat dijamin realisasinya. Tidak ter- dalam pemilu sekaligus mengecek ke-
sendat-sendat atau bahkan tidak men- benaran data seseorang pemilih. Juga
dapatkan hak dan pelayanan dari negara. untuk mencegah adanya pemilih ganda.
Akses rakyat untuk mendapatkan pelayan- Dapat juga digunakan untuk mengecek
an public akan menjadi semakin mudah status seseorang apakah sudah menikah
dan terbuka luas. atau belum, atau usia tepat seseorang
agar diketahui apakah sudah boleh
Tugas instansi Dukcapil terkait hal ini menikah atau mendapat SIM atau belum.

50 Volume 2 / Oktober 2018


Dokumen Kependudukan adalah Amanat Konstitusi

Juga sangat penting untuk kepentingan lembaga pembiayaan. Contohnya, Polri,


mencegah atau memberantas kejahat-an. KPK, dan PPATK. Juga Kementerian
Untuk perbankan juga sangat bermanfaat, Keuangan, Ditjen Pajak, dan Ditjen
antara lain untuk memverifikasi calon Imigrasi. Selain itu juga BPJS.
nasabah atau mereka yang mau memin-
jam dana ke bank. Kedudukan NIK dalam adminduk dan
konteks lebih luas seperti apa ya?
Selain itu apalagi manfaat database NIK atau Nomor Induk Kepen-
kependudukan tersebut? dudukan adalah identitas tunggal bagi
Masih banyak manfaatnya ya Mas. setiap penduduk Indonesia. Tidak ada satu
Umpama untuk mengecek apakah sese- NIK untuk dua orang atau lebih. Demikian
orang terlibat dalam dugaan tindak juga tidak ada satu orang memiliki dua
pidana pencucian uang. Pemberantasan NIK. Pasti ada NIK yang palsu. Mudah dan
tindak pidana korupsi oleh aparat segera akan ketahuan ketika NIK tersebut
terbantu sekali dengan adanya database dicek di sistem database di sini (kantor
kependudukan seseorang yang diduga Ditjen Dukcapil). Negara kita membangun
terlibat dalam tindak pidana tersebut. model Single Identity Number melalui NIK
Selain itu juga sangat bermanfaat dalam yang ada di KTP-elektronik.
pemberantasan tindak pidana terorisme, Kegunaan NIK sangat besar sekali
khususnya pendanaan teroris. Dengan ya Mas. Hampir semua urusan penduduk
database yang tersedia di Ditjen Dukcapil akan menggunakan NIK yang ada di KTP
maka identitas mereka yang diduga elektronik dan di KK. NIK tersebut menjadi
memberikan dukungan dana kepada dasar dalam penerbitan paspor, SIM,
terduga teroris atau teroris segera dapat NPWP, polis asuransi, sertifikat hak atas
diketahui oleh aparat. Secara ringkas, tanah, rekening dan kredit di bank, serta
sesuai Pasal 58 ayat (4) UU no. 24 tahun BPJS. NIK juga jadi acuan dalam pem-
2013 tentang Adminduk, data kepen- buatan buku nikah atau akta perkawinan
dudukan digunakan untuk semua keperlu- dan perceraian.
an, antara lain untuk Perencanaan Pem- Sekarang orang yang mau berbuat
bangunan, Alokasi Anggaran (DAU,DAK), jahat akan jauh lebih sulit karena dia punya
Pelayanan Publik, Membangun Demo- NIK dan tersimpan semua datanya di
krasi, dan Penegakan Hukum serta Pen- sistem kami. Begitu ada masalah hukum,
cegahan Kriminal. dengan mudah aparat penegak hukum
memperoleh data berbagai identitas yang
Kalau demikian tentu banyak lembaga bersangkutan dengan cukup mengecek
atau instansi yang menjalin kerjasama NIK yang ada di sistem kami sehingga
dengan Ditjen Dukcapil dalam peman- lebih mudah dan lebih cepat untuk
faatan database kependudukan ini. menanganinya.
Lembaga atau instansi mana saja?
Saat ini ada 972 lembaga negara Kami mendapat info kalau Ditjen Duk-
atau komisi negara, kementerian dan capil membuat sistem baru bernama
lembaga pemerintah dan swasta yang Visualisasi Data Kependudukan. Boleh
bekerja dengan kami mengenai peman- tahu sistem ini mengenai apa?
faatan database kependudukan. Ada O Mas tahu juga tentang sistem itu.
kementerian atau lembaga pemerintah Betul sekali, kami di Ditjen Dukcapil sudah
yang bergerak di bidang keamanan dan membuat sistem baru yang diberi nama
ketertiban umum, keuangan dan perbank- Visualisasi Data Kependudukan yang
an. Ada pula perusahaan swasta seperti berbasiskan pada Geographic Information
bank dan lembaga keuangan non bank, System atau disingkat GIS. Sistem ini

Volume 2 / Oktober 2018 51


Dokumen Kependudukan adalah Amanat Konstitusi

merupakan aplikasi yang memadukan Apakah warga masyarakat dapat meng-


karakteristik kependudukan di suatu area akses data dalam sistem ini?
tertentu. Umpamanya data di suatu Tentu saja boleh. Silakan warga
kecamatan berisi jumlah penduduk, usia, kalau ingin mengetahui data-data
pekerjaan serta data demografis lainnya tersebut. Juga para pejabat atau aparat
yang bersumber dari Data dan Informasi instansi atau lembaga pemerintah
SIAK (Sistem Informasi Administrasi dipersilakan membuka data-data tersebut
Kependudukan) dan KTP-el. dan memanfaatkannya. Silakan buka
website www.gis.dukcapil. kemendagri/
Data yang disimpan dalam sistem itu go.id.peta.
apa lagi?
Banyak sekali data yang disimpan Sepanjang memimpin Ditjen Dukcapil
dalam sistem tersebut. Informasi spasial sejak dilantik pada 1 Juli 2015, Zudan
yang ada di dalam sistem tersebut antara menggagas berbagai tugas berat menanti-
lain informasi daerah rawan bencana, nya. Di sisi lain berbagai program kerja
gunung berapi, jaringan jalan raya, baru yang segar dan modern diperkenal-
tataguna lahan. Demikian pula ada kan dan dijalankan di instansi yang
informasi tentang infratruktur kesehatan, dipimpinnya. Antara lain program pene-
sekolah dan fasilitas publik lainnya. Jadi rapan GIS (Geographic Information Sys-
kita akan tahu berapa jumlah puskesmas tem) yang mewujudkan sistem visualisasi
dan sekolah yang ada di suatu wilayah dan analisa data kependudukan untuk
kecamatan, umpamanya, lengkap dengan memudahkan pengambilan kebijakan
alamat dan lokasinya. Juga terdapat data pembangunan dan pemerintahan. Pene-
rumah ibadah di suatu wilayah atau area. rapan program ini membuahkan hasil
penghargaan Special Achievement in
Selain itu apa lagi data yang tersedia? Geographic Information System dari ESRI,
Data penduduk di suatu daerah perusahaan raksasa dalam industri peme-
akan rinci di sistem ini. Bukan hanya usia taan. Program pemanfaatan NIK dan KTP-
dan pekerjaannya saja. Juga ada data jenis elektronik dalam rangka peningkatan
kelamin penduduk dan golongan darah- kualitas data investor dan percepatan
nya. Jumlah kepala keluarga, kepadatan pembukaan rekening efek yang dijalankan
penduduknya, perpindahan penduduk. Ditjen Dukcapil juga membuahkan peng-
NIK pun bisa dicek di dalam sistem ini hargaan dari OJK kategori “Mendukung
apakah sah atau palsu. Pendalaman Pasar Keuangan“ pada 2017.
Demikian juga kerjasama Ditjen Dukcapil
Apa manfaat sistem ini? dengan 100 pelaku industri pasar modal
Data dalam sistem ini sangat untuk pemanfaatan NIK, Data Kepen-
membantu para pembuat kebijakan, para dudukan dan KTP-el sebagai upaya mem-
pejabat, pimpinan instansi pemerintah percepat dan mempermudah proses pem-
dan lainnya karena dapat melakukan bukaan rekening investasi di pasar modal
analisis tata ruang (spasial) tingkat lanjut. memecahkan rekor MURI. Selain itu Zudan
Dengan demikian para pembuat kebijakan memperoleh penghargaan dari Institut
dapat mengidentifikasi pola, tren, risiko Kewarganegaraan Indonesia (IKI), sebuah
dan peluang yang kalau hanya meng- LSM berkedudukan di Jakarta, atas
gunakan model grafis dan skema statis berbagai kebijakan-kebijakan inovatifnya
tidak akan tampil atau terlihat. Data ini untuk sistem pengelolaan administrasi
akan sangat membantu untuk perencana- kependudukan dan catatan sipil pada
an pembangunan. 2016. Masih banyak penghargaan yang
diterima Zudan atas berbagai prestasi

52 Volume 2 / Oktober 2018


Dokumen Kependudukan adalah Amanat Konstitusi

Ditjen Dukcapil yang dipimpinnya. Saat ini diupayakan sekuatnya untuk terpenuhi
Zudan yang meraih gelar guru besar ilmu hak konstitusionalnya sehingga dapat
hukum termuda (pada 2004, usia 35 tahun memilih pada Pemilu 2019.
36 hari) tengah memimpin Ditjen Dukcapil
melaksanakan program GISA atau Gerakan Saat ini pemerintah juga tengah men-
Indonesia Sadar Administrasi Kepen- jalankan program Kartu Identitas Anak
dudukan. atau KIA. Bisa dijelaskan mengenai
program ini.
Pemerintah membuat program Gerak- Walaupun anak masih berusia
an Indonesia Sadar Administrasi Kepen- sangat muda, bahkan sejak mbrojol lahir
dudukan (GISA). Bisa dijelaskan pro- ke dunia namun sudah mempunyai hak
gram tersebut seperti apa? untuk mempunyai identitas dari negara.
O ya, begini Mas, program GISA Anak-anak tersebut harus dilindungi oleh
diluncurkan pemerintah pada 8 Februari negara antara lain dalam bentuk identitas
2018 lalu oleh Bapak Mendagri untuk kependudukan. Kepada anak sejak lahir
meningkatkan kesadaran masyarakat di sampai usia 17 tahun akan diberikan Kartu
bidang administrasi kependudukan deng- Identitas Anak atau KIA. Pemberian KIA ini
an maksud supaya terwujud masyarakat dijadikan satu paket dengan pemberian
yang tertib, pemerintahan yang efektif dan akta kelahiran bagi anak. Semuanya gratis.
efisien serta negara yang memiliki daya
saing. Kalau begitu seorang anak usia baru
lahir sampai dengan 17 tahun mem-
Apa inti program GISA tersebut? punyai dua dokumen kependudukan
Intinya, gubernur dan bupati atau ya?
walikota seluruh Indonesia diminta untuk Betul sekali Mas. Anak tersebut
menciptakan ekosistem tata kelola pemda mempunyai Kartu Identitas Anak dan Akta
yang mendukung suksesnya empat hal. Kelahiran. KIA bisa disebut KTP Anak.
Pertama, sadar kepemilikan dokumen
kependudukan. Kedua, sadar pemutak- Sampai saat ini pemerintah masih men-
hiran dokumen kependudukan. Ketiga, jalankan program pembuatan akta
sadar pemanfaatan data kependudukan kelahiran bagi semua penduduk .
sebagai satu-satunya data yang diper- Walaupun aparat Dukcapil sudah be-
gunakan untuk semua kepentingan. Dan kerja keras namun masih terdapat pen-
terakhir, keempat, sadar melayani ad- duduk yang belum mempunyai akta
ministrasi kependudukan menuju mas- kelahiran. Apa kendala dalam hal ini?
yarakat yang bahagia. Kita mengetahui bahwa jumlah
penduduk Indonesia ini sangat besar ya
Apakah program GISA terkait dengan Mas. Sekitar 263-an juta jiwa. Negara kita
perekaman data penduduk wajib KTP ini menempati urutan keempat di dunia
elektronik dan pencetakan KTP elektro- dalam hal jumlah penduduk. Administrasi
nik? kependudukan untuk melayani dan
Betul sekali Mas. Sangat terkait. mengelola 263-an juta penduduk tentu
Pelaksanaan program GISA akan memper- tidak ringan. Tentu berbeda dengan
cepat pencapaian target perekaman mengurus penduduk suatu negara yang
penduduk wajib KTP dan pencetakan KTP jumlahnya seratus juta, lima puluh juta,
elektroniknya selesai pada akhir tahun ini atau sepuluh juta jiwa.
(2018). Dengan demikian akan sangat Kita juga tahu kalau wilayah negeri
mendukung kelancaran Pemilu 2019 kita ini sangat luas. Di berbagai daerah,
karena penduduk yang menjadi pemilih masih terdapat kesulitan dalam infrastuk-

Volume 2 / Oktober 2018 53


Dokumen Kependudukan adalah Amanat Konstitusi

tur transportasi. Masih ada wilayah yang membuatkannya. Berbagai program Duk-
sulit sekali dijangkau. Butuh berjam-jam capil yang secara aktif langsung turun ke
untuk tiba di lokasi tersebut dan kadang bawah, termasuk jemput bola, merupa-
tidak bisa pulang pergi dalam hari yang kan pelaksanaan paradigma baru UU
sama. Harus menginap. Termasuk pulau- Adminduk 2013 yang kini menjadi stelsel
pulau kecil berpenghuni yang tentu tidak aktif. Sejak ada UU Adminduk revisi
mudah didatangi petugas kami. tersebut maka kewajiban dan tugas
Namun medan yang demikian sulit pemerintah, dalam hal ini Dukcapil untuk
tetap tidak mengurangi tekad dan bersikap pro aktif mengurus hak rakyat
semangat aparat Dukcapil untuk meme- mendapatkan akta kelahiran dan doku-
nuhi kewajibannya memberikan pelayan- men kependudukan lainnya.
an adminduk kepada warga masyarakat,
termasuk akta kelahiran. Alhamdulillah Apa kebijakan pemerintah untuk mem-
dari hari ke hari makin banyak penduduk percepat peningkatan cakupan kepe-
negeri kita yang memiliki akta kelahiran. milikan akta kelahiran?
Pemerintah tengah melaksanakan
Aparat Dukcapil apa juga terjun lang- tiga kebijakan mengenai hal itu. Pertama,
sung ke masyarakat untuk membuat- kami sederhanakan persyaratan untuk
kan akta kelahiran bagi warga masya- mencatatkan kelahiran. Kedua, adanya
rakat? Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
Betul sekali Mas. Aparat dinas atau disingkat SPTJM yang sangat me-
kependudukan dan pencatatan sipil di mudahkan anak atau warga mendapatkan
semua wilayah di tanah air terus bekerja akta kelahiran. Surat ini dibuat oleh orang
keras setiap hari untuk memenuhi ke- tua kandung, wali, atau pemohon yang
butuhan masyarakat tersebut (akta menyatakan bahwa dirinya bertanggung
kelahiran). Kita mempunyai program jawab penuh atas kebenaran data kelahir-
jemput bola, yakni aparat ke desa dan an seseorang. Surat ini dibuat dengan
kecamatan untuk langsung bertemu ditandatangani juga oleh dua orang saksi.
warga yang ingin membuat akta kelahiran. Yang ketiga, kami siapkan pencatatan
Program ini terutama ditujukan ke wilayah kelahiran secara online.
desa atau kecamatan yang jauh dari
ibukota kabupaten atau kota. Jemput bola Pencatatan kelahiran secara online
tersebut tidak hanya pada hari kerja, pasti sangat memudahkan warga ya
bahkan kami bekerja pada hari libur. Pak Dirjen.
Jemput bola dilakukan secara rutin. Sudah pasti Mas. Warga bisa meng-
Jemput bola ini dilakukan pula bekerja urus akta kelahiran dari rumah. Tidak usah
sama dengan sekolah sekolah dan panti capek-capek datang ke kantor Dukcapil.
asuhan untuk mengurus akta lahir secara Intinya warga yang mau membuat akta
kolektif. Diurus oleh sekolah, dan panti. kelahiran dapat mengurus pembuatan
Bila akta kelahiran sudah jadi akan akta kelahiran melalui website Ditjen
diantarkan ke sekolah. Semua jadi mudah Dukcapil. Warga dipersilakan mengirim
dan murah. data dan berkas persyaratan melalui
media elektronik ke website www.
Mengapa aparat begitu semangat dukcapil.kemendagri/go/id/layananonline.
hingga jauh-jauh datang ke berbagai Penjelasan rincian dapat dilihat di website
pelosok? tersebut.
Karena akta kelahiran itu hak
rakyat. hak warga negara dan amanah Kalau perekaman data KTP-el sampai
konstitusi. Dan kami wajib melayani dan saat ini sudah mencapai berapa persen

54 Volume 2 / Oktober 2018


Dokumen Kependudukan adalah Amanat Konstitusi

dari keseluruhan penduduk Indonesia? Zudan Arif Fakrulloh, Tempat dan tanggal
Alhamdulillah sampai saat ini pe- lahir: Sleman, Yogyakarta, 24 Agustus 1969.
rekaman data KTP-el telah mencapai 97an Pendidikan: S1 Fakultas Hukum UNS Sura-
persen atau 185 an juta penduduk. Jadi karta, S2 Ilmu Hukum Undip Semarang, S-3
yang tersisa hanya tinggal 3 persen atau Ilmu Hukum Undip Semarang. Karier: Dirjen
setara dengan 5 sampai 6 juta penduduk. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemen-
Insya Allah yang belum direkam akan dagri (2015-sekarang), Ketua Umum Korps
segera direkam oleh aparat Dukcapil. Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Nasional
(2015-sekarang), Plt. Gubernur Gorontalo
(2016), Staf Ahli Mendagri, Kepala Biro Hukum
Bagaimana dengan keterlibatan atau
Kemendagri, Kabag Penyusunan Perundang-
partisipasi masyarakat dalam program
undangan Kemendagri. Organisasi olahraga:
adminduk ini?
Ketua Umum PB Federasi Karate Tradisional
Kami sangat mendukung dan wel- Indonesia (FKTI/2014-2018). Istri: Ninuk
come apabila ada lembaga atau organisasi Triyanti. Anak: Muhammad Fatah Anugerah
masyarakat yang mau aktif di bidang Akbar, Zatila Aqamar Arifa, Hazida Fakhrin
adminduk. Kami menyadari bahwa parti- Arifa. Karya tulis buku: Hukum Ekonomi (1997),
sipasi masyarakat dalam pelaksanaan Menjaga Kepercayaan Rakyat Terhadap
program kerja adminduk sangat sangat Hukum (2002), Ilmu Lembaga dan Pranata
membantu dan mempercepat pencapaian Hukum (2009), Tertib Regulasi dalam Pem-
target program kerja adminduk. Hanya bentukan Peraturan Perundang-undangan
sepertinya tidak banyak ya Mas lembaga (2014), dan Hukum dalam Berbagai Perspektif
masyarakat yang bergerak di bidang (2015).
adminduk. Minimal tidak sebanyak LSM di
bidang politik, pemerintahan, hukum,
parlemen dan sejenisnya.

Mungkin isu adminduk kurang seksi


dibanding isu politik, hukum, parle-
men?
Hehehe. Mungkin saja ya Mas. Oleh
karena itu kami memberi apresiasi kepada
LSM atau organisasi masyarakat yang mau
aktif bergerak di bidang adminduk.
Mungkin isunya kurang menggigit, tidak
seksi, dan publikasinya kurang di media.
Namun kami yakin, semua itu tidak
mengurangi semangat dan komitmen
LSM di bidang adminduk untuk terus
berkarya di lapisan masyarakat. Untuk
itulah kami memberi apresiasi kepada IKI
yang sudah lama bergerak membantu
warga kurang mampu untuk mendapat-
kan akta kelahiran tanpa membebani
masyarakat dengan biaya. Kerja-kerja IKI
tersebut sekaligus membantu dan me-
ringankan tugas dan beban tanggung
jawab kami.***

Volume 2 / Oktober 2018 55


Komunitas Bulutangkis dan SBKRI

Komunitas Bulutangkis dan SBKRI


EDDY SETIAWAN*

Judul : Peran Komunitas Bulutangkis Indonesia (KBI) dalam Upaya


Penghapusan Diskriminasi Institusional terhadap Warga Keturunan
Tionghoa 2002-2006, Studi Kasus Penghapusan SBKRI
Penulis : Widyanita
Penerbit : Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia
Tahun : 2014
Halaman : ix + 108 halaman

Kewarganegaraan adalah suatu menjadi persoalan, namun berbagai


hubungan yang saling mengikat antara peristiwa dan kondisi menyebabkan
seorang individu dengan entitas politik kompleksitas tersendiri sehingga akhirnya
bernama negara, yang bersifat timbal balik timbulah diskriminasi di bidang kewarga-
terkait hak dan kewajibannya. Indonesia negaraan di masa lalu.
sebagai sebuah negara baru terbentuk Salah satu bentuk diskriminasi yang
pada 17 Agustus 1945 yang merupakan fenomenal adalah ketentuan menunjuk-
hasil kesepakatan seluruh lapisan masya- kan Surat Bukti Kewarganegaraan
rakat Nusantara. Pembentukan negara di- Republik Indonesia atau biasa disingkat
antaranya membutuhkan kepastian me- SBKRI, khusus bagi orang Tionghoa. SBKRI
ngenai siapa yang menjadi warganegara, sebagai suatu produk hukum negara ada-
dan para pendiri bangsa merumuskannya lah sesuatu yang sah bagi seseorang yang
dalam Bab X Pasal 26 Undang-Undang menjadi WNI melalui naturalisasi atau
Dasar 1945 dan lebih rinci diatur dalam pewarganegaraan, dan hanya sebagian
Pasal 1 huruf a sampai i Undang-Undang kecil orang Tionghoa yang sesungguhnya
Nomor 3 Tahun 1946 tentang Warga menjadi WNI melalui naturalisasi, se-
Negara dan Penduduk Negara. mentara bagian yang sangat besar sudah
Melalui undang-undang ini, semua menjadi WNI bersama-sama entitas
orang yang lahir dan tinggal di wilayah bangsa lainnya pada saat undang-undang
yang ditetapkan sebagai wilayah NKRI, 5 kewarganegaran disahkan di Yogyakarta
tahun sebelum Proklamasi ditetapkan 1946.
sebagai WNI. Orang Tionghoa adalah Pembedaan melalui SBKRI juga di-
salah satu bagian integral dalam perjalan- rasakan para pemain bulu tangkis Indo-
an bangsa Indonesia, karena telah lahir nesia yang kebetulan sebagian besar
dan tinggal turun temurun sejak masa berasal dari etnis Tionghoa. Landasan
kerajaan, dan melalui masa kolonial hukum penerbitan SBKRI adalah Peraturan
hingga kemerdekaan. Melalui undang- Menteri Kehakiman Nomor JB.3/4/12
undang kewarganegaraan pertama ter- Tahun 1978 tentang Surat Bukti Kewarga-
sebut, status kewarganegaraan orang- negaraan Republik Indonesia. Persoalan
orang Tionghoa seharusnya tidak lagi muncul karena hanya warga tertentu yang

56 Volume 2 / Oktober 2018


Komunitas Bulutangkis dan SBKRI

dipersyaratkan SBKRI, termasuk para Tidak hanya masyarakat awam,


pemain bulu tangkis yang tentu sudah bahkan sekelas pelatih bulutangkis nasio-
tidak diragukan lagi nasionalismenya nal kelahiran Teluk Betung-Lampung,
dalam membawa dan mengharumkan Tong Sin Fu yang telah membuktikan
nama bangsa di kancah internasional. dedikasi dan prestasi anak didiknya, juga
Buku Peran Komunitas Bulu Tangkis harus menghabiskan uang hingga Rp. 50
Indonesia (KBI) dalam Upaya Penghapus- juta dan mengurus SBKRI hingga 10 tahun,
an Diskriminasi Institusional Terhadap namun gagal. Hal ini terungkap dalam
Warga Keturunan Tionghoa 2002-2006 wawancara penulis dengan Tan Joe Hok
karya Widyanita, memberikan gambaran yang juga menyatakan “Tong uangnya
tentang peran yang diambil KBI untuk diambil, udah disunat juga pindah ke Islam,
mengangkat isu SBKRI di tingkat nasional ganti nama juga. Tapi tetep aja tidak bisa.
dan internasional. Selain itu KBI juga me- Lalu dia bilang 'Wah gue dilecehin ini'. Dan
lakukan audiensi dengan tokoh-tokoh akhirnya ia memilih kembali ke RRT.” (hal.
bangsa untuk menyampaikan aspirasi me- 40)
ngenai SBKRI, melakukan Press Conference Aset dunia bulutangkis Indonesia
untuk menuntut penghapusan SBKRI, yang hilang hanya karena urusan adminis-
hingga berjejaring dengan berbagai trasi ini akhirnya berkarir di Tiongkok, dan
organisasi non pemerintah dalam Gerakan menjadi pelatih dari salah satu pemain
Penghapusan Diskriminasi terhadap terbaik dunia, Lin Dan.
Warga Keturunan TIonghoa, diantaranya Olahraga bulutangkis adalah salah
dengan bergabung dalam forum pemilik/ satu olahraga favorit bagi sebagian besar
pemegang SBKRI, membuat petisi beserta masyarakat Indonesia, termasuk di dalam-
surat kepada Presiden. nya orang Tionghoa, yang sejak masa pen-
SBKRI sejak diberlakukan 1978, jajahan telah mulai membentuk klub se-
menurut Widyanita telah menjadi mimpi bagaimana dicatat Widyanita yang me-
buruk bagi warga keturunan Tionghoa nyitir Brown, bahwa orang Tionghoa telah
karena dijadikan sumber pembedaan aktif di bulutangkis sejak Jakarta masih
dalam mengurus berbagai keperluan bernama Batavia, bahkan telah berhasil
administrasi terkait negara. Jika warga- mendirikan Bataviasche Badminton
negara Indonesia selain Tionghoa, cukup League (BBL) di bawah kepemimpinan
melampirkan KTP atau akta kelahiran Ong Tian Biauw, dan Bataviasche Badmin-
dalam mengurus berbagai keperluan, ton Unie (BBU) yang didirikan oleh Seng
orang Tionghoa diwajibkan melampirkan Tiang. Oleh karena itu, wajar jika banyak
SBKRI sebagai persyaratan tambahan. atlet bulutangkis Indonesia adalah ke-
Selain menyulitkan, mengutip hasil turunan Tionghoa, yang telah mengukir
penelitian Yayasan Pengkajian Hukum prestasi tidak hanya dalam skala nasional
Indonesia (YPHI) SBKRI juga menjadi namun hingga level Olimpiade.
sumber korupsi birokrasi, dimana ada tarif Nama-nama seperti Njoo Kiem Bie,
di luar ketentuan yang ditetapkan dalam Tan Joe Hok, Liem Swie King, Nio Hap
berbagai pelayanan terkait SBKRI, hingga Liang atau lebih dikenal sebagai Rudy
rata-rata memerlukn Rp. 2.000.000 hingga Hartono, Lie Ing Hoa yang mengganti
Rp. 7.500.000 per orang untuk mendapat- nama menjadi Ivana Lie, Wang Lien Siang
kan SBKRI. yang tak lain adalah Susi Susanti, Yap Sin

Volume 2 / Oktober 2018 57


Komunitas Bulutangkis dan SBKRI

Wan yang kita kenal sebagai Hendrawan baru adalah kerangka teori yang dipilih
hingga generasi Hendra Setiawan adalah untuk menganalisa peran KBI dalam
sederetan WNI dari suku Tionghoa yang penghapusan diskriminasi institusional
telah mengharumkan nama bangsa di berupa SBKRI. Namun Widyanita tampak
tingkat dunia, telah mengibarkan sang kurang mendalami latar belakang terbit-
saka Merah Putih pada posisi tertinggi, nya SBKRI, karena hanya menyandarkan
dan membuat Indonesia Raya berkuman- diri pada penjelasan Menteri Hukum dan
dang di telinga dunia. Namun ironisnya, HAM Yusril Isa Mahendra yang dikutip dari
status kewarganegaraan mereka tetap artikel Gatra, 27 Juli 2002 berjudul Mak-
dipersoalkan, diragukan, dan diperlaku- lumat Akar Masalah yang menerangkan
kan berbeda sebagaimana nasib WNI bahwa Maklumat Pemerintah Tiongkok
Tionghoa lainnya. 1950 yang berisikan apa yang disebut
Ivana Lie yang sudah berprestasi Yusril sebagi “one policy” itulah yang
internasional misalnya, bahkan sempat menjadi akar dari pemberlakuan SBKRI.
menyandang status tak berkewarga- SBKRI berawal dari ketentuan Pasal
negaraan alias stateless karena tidak 6 Keputusan Presiden Republik Indonesia
memiliki SBKRI, sehingga setiap ber- Nomor 52 Tahun 1977 tentang Pendaftar-
tanding ke luar negeri yang membutuhkan an Penduduk yang menyatakan pada ayat
paspor RI, Ivana selalu mengalami kesulit- (1) “Setiap warganegara Republik Indo-
an dan akhirnya setelah dibantu pengurus nesia yang perlu membuktikan kewarga-
PBSI ia bisa pergi menggunakan Surat negaraan Republik Indonesianya dapat
Perjalanan Laksana Paspor untuk ber- memperoleh Bukti Kewarganegaraan
tanding membawa nama Indonesia Republik Indonesia.” Sedangkan ayat (2)
Komunitas Bulutangkis Indonesia menyatakan “Menteri Kehakiman ber-
(KBI) pada awalnya dibentuk karena ke- tanggung jawab atas pengeluaran Bukti
resahan terhadap masa depan nasib atlet Kewarganegaraan Republik Indonesia
bulutangkis dan atlet yang telah pensiun, dimaksud dalam ayat (1). Kepres ini
namun kemudian juga mengambil peran ditindaklanjuti Menteri Kehakiman deng-
ketika kekesalan para atlet terhadap prak- an menerbitkan Peraturan Menteri Ke-
tik SBKRI semakin tak terbendung. Kajian hakiman Nomor JB.3/4/12 tentang Surat
lebih awal pernah dilakukan oleh Dien Bukti Kewarganegaraan Republik Indo-
Anshara, Fakultas Ilmu Pengetahuan nesia. Baik Kepres maupun Permenkeh
Budaya UI pada 2010, “Atlet Bulutangkis tersebut, tidak menjelaskan kategori WNI
Etnis Tionghoa Indonesia dalam Hukum yang perlu membuktikan kewarganegara-
Kewarganegaraan Indonesia 1951-1978.” an, baru pada Surat Edaran Menteri Ke-
Titik awal 1951 adalah tahun berdirinya hakiman Nomor JHB 3/31/3 Tahun 1978
asosiasi bulutangkis Indonesia yaitu PBSI, tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
sedangkan 1978 adalah tahun ditetapkan- Kehakiman Nomor JB.3/4/12 tanggal 14
nya SBKRI sebagai alternatif penyelesaian Maret 1978 disebutkan bahwa SBKRI di-
persoalan kewarganegaraan bagi orang tujukan bagi kaum peranakan, seperti
Indonesia Tionghoa. golongan Tionghoa, Arab, dan India.
Widyanita menggunakan pen- Ketiga kelompok masyarakat yang
dekatan David Miller mengenai politik pada masa Hindia Belanda dikelompok-
identitas, sedangkan teori gerakan sosial kan sebagai Timur Asing ini, sesungguh-

58 Volume 2 / Oktober 2018


Komunitas Bulutangkis dan SBKRI

nya sudah hadir dan turun temurun, pijakan pada saat membahas latar
bahkan kawin mengawin dengan berbagai belakang Perjanjian Dwikewarganegaraan
suku di Nusantara, jauh sebelum Indo- antara RI dan RRT karena adanya distraksi
nesia didirikan sebagai sebuh negara informasi terkait Maklumat Pemerintah
modern. Maka ketika UU Kewarga- Tiongkok 1950 dan masa opsi 1951-1952.
negaraan pertama disahkan pada tahun Sehingga menyatakan “Adanya kewarga-
1946, mereka yang sudah lahir dan negaraan ganda dan akibat dari masa opsi
bertempat kedudukan di wilayah yang yang dilakukan pemerintah Indonesia me-
disebut Indonesia dinyatakan sebagai latarbelakangi ditandatanganinya Per-
warganegara. Bahkan dalam perkem- janjian Diantara Republik Indonesia dan
bangannya dinyatakan bahwa mereka Republik Rakyat Tiongkok mengenai Soal
yang lahir dan bertempat tinggal di Indo- Dwikewarganegaraan (Perjanjian Dwi-
nesia, 5 tahun sebelum Proklmasi 17 Agus- Kewarganegaraan) pada tahun 1955.” (Hal.
tus 1945 adalah warganegara Indonesia. 26)
Ketidakakuratan lain dalam pe- Padahal Perjanjian Dwikewarga-
maparan Widyanita yang menyitir Dien negaraan RI-RRT adalah dampak dari
Anshara adalah mengenai Masa Opsi perbedaan asas yang dianut dalam UU
1951, yang dikaitkan pada apa yang Kewarganegaraan antara RI dan RRT. UU
disebut Yusril sebagai One Policy dari Kewarganegaraan Tiongkok ketika itu
Tiongkok terkait Maklumat 1950. Padahal menganut asas ius sanguinis yakni pem-
masa pemilihan kewarganegaraan bagi berian kewarganegaraan berdasarkan ke-
orang Tionghoa tahun 1951 adalah konse- turunan, sementara UU Kewarganegaraan
kwensi hukum dari Perjanjian Konferensi Indonesia yang berlaku ketika itu meng-
Meja Bundar 1949, yang diantaranya gunakan asas ius soli atau berdasarkan
mengatur tentang pembagian warga- tempat kelahiran, sehingga terdapat
negara antara RI dengan Belanda. Apalagi orang-orang yang dianggap berkewarga-
kemudian Masa Opsi 1951 dikaitkan negaraan ganda, yaitu sebagian kecil dari
dengan ketentuan dalam Undang- orang Tionghoa. Namun, berbagai per-
Undang Nomor 3 Tahun 1946 yang tidak aturan yang diterbitkan selanjutnya, makin
memperbolehkan adanya kewarga- menge-rucut bahwa obyek dari SBKRI
negaraan ganda, semakin menunjukkan hanya khusus orang Tionghoa.
KMB sebagai mata rantai yang hilang Terlepas dari kelemahan penulis
dalam penelitian ini. Padahal KMB lah yang dalam memaparkan latar belakang
kemudian menjadi roh bagi UUD RIS beberapa peristiwa terkait kewarga-
maupun Undang-Undang Dasar Semen- negaraan tersebut, buku ini berhasil
tara 1950, yang merupakan landasan bagi menggambarkan ironi para pahlawan
Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 bulutangkis sebagai hasil wawancara
tentang Kewarganegaraan Republik Indo- penulis dengan para pemain yang pernah
nesia. UUDS 1950 dinyatakan tidak ber- mengalami pahitnya mengurus SBKRI,
laku pada tahun 1959 oleh Presiden antara lain:
Sukarno melalui Dekrit Presiden 5 Juli “Akhirnya adapun yang bisa ngurus
1959, namun UU Kewarganegaraan 1958 (hanya yang mampu) karena biayanya
terus berlaku hingga 2006. mahal. Kita gak mampu, orang miskin lah.
Penulis juga tampak kehilangan Dampaknya ke anak-anaknya, statusnya

Volume 2 / Oktober 2018 59


Komunitas Bulutangkis dan SBKRI

menjadi WNA. Walaupun lahir disini, waktu itu dan sempat membuat heboh.
meskipun sesuai UU bahwa yang lahir Setelah itu saya sempat dipanggil Dirjen
disini boleh memilih atau otomatis Imigrasi. Saya bilang mengapa masih
menjadi WNI. Tapi itu tidak berlaku tetap ditanyakan? Kan aturan penghapusan
saja status saya WNA. Selain mahal, sudah dikeluarkan? Mereka bilang hanya
pengurusannya juga rumit dan diping- sebagai syarat. Tapi kan syarat itu tidak
pong (dioper-oper)” Ivana Lie (hal. 38) diberlakukan bagi warga Indonesia lain-
“Keribetan birokrasi saya rasakan nya?”
ketika mengurus SBKRI anak saya. Dari “Saya bingung, apa yang masih
pengadilan ke pengadilan saya datangi. dipertanyakan dengan kewarganegaraan
Disana banyak yang nangis itu keturunan- dan nasionalisme saya untuk Indonesia
keturunan. Akhirnya SBKRI anak saya dengan berjuang membawa nama Indo-
keluar yang warna ijo. Padahal mereka nesia di level internasional. Saya beritahu
lahir disini, orde baru. Dulu yang ada itu bukti bukan lagi janji. Mungkin
dipikiran saya bahwa sebelumnya saya nasionalisme saya jauh lebih besar ke-
bawa bendera merah putih, sekarang saya timbang warga pada umumnya. Saya
ngantre sama encik-encik dari Glodok berikan bagian terbaik dari hidup saya
untuk membuktikan saya bukan imigran untuk Indonesia. Masih mau dipertanya-
gelap” Tan Joe Hok (hal. 39) kan lagi?” Susy Susanti (hal. 45)
“Itu awalnya SBKRI saya yang Sesungguhnya, sejak tahun 1996
ngurus sendiri dengan mengajukan Presiden Soeharto telah menerbitkan
dokumen atau bukti prestasi juga saya Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 1996
serahkan ke kantor Departemen Kehakim- yang menurut Widyanita tidak meng-
an di Kabupaten Bogor, waktu itu juga hapus SBKRI, hanya tidak lagi member-
saya sempat dimintai uang dan mereka lakukannya sehingga petugas di lapangan
bilang ya tunggu lah bisa satu bulan, satu mengintepretasikan bahwa mereka masih
tahun. Akhirnya saya ngomong ke dapat meminta SBKRI jika diperlukan.
wartawan. Malam saya bicara dengan Ditambah lagi dengan adanya Surat
wartawan, paginya jadi headline. Ibu Edaran Dirjen Imigrasi No. F-IZ.02.07-1025
Megawati baca lalu marah, beliau tertanggal 3 Agustus 1998 yang menegas-
langsung telpon Menteri. Sekitar pukul 10 kan bahwa petugas boleh meminta SBKRI
ada orng telpon ke saya bilang SBKRI saya jika meragukan kewarganegaraan sese-
sudah jadi. Padahal saya mengurus itu orang dengan melihat ciri-ciri fisik, logat,
sekitar 8-9 bulan saya nunggu tidak dan kefasihan bahasa daerahnya.
keluar.” Hendrawan (hal. 44) Peran KBI dalam perjuangan me-
”Praktik SBKRI juga masih saya wujudkan kesetaraan di bidang kewarga-
rasakan pada tahun 2004, ketika itu akan negaraan, khususnya penghapusan SBKRI,
berangkat membawa obor pembukaan dibahas Widyanita pada Bab 3 dimulai dari
Olimpiade, itu tepat 100 tahun olimpiade latar belakang dan proses pembentukan
modern. Sebelum berangkat saya ngurus KBI, hingga langkah-langkah audiensi
perpanjangan paspor. Saya kaget, kok untuk menyampaikan aspirasi terkait
masih ditanyakan SBKRI saya. Padahal SBKRI mulai dari audiensi dengan Presiden
waktu itu kan peraturan SBKRI sudah Megawati Soekarnoputri dengan mem-
dihapuskan. Saya bilang lagi ke media bawa surat yang mengusulkan masukan

60 Volume 2 / Oktober 2018


Komunitas Bulutangkis dan SBKRI

atas Pasal 39 ayat 1 RUU Kewarga- untuk framing issue SBRI sebagai diskri-
negaraan, yang spiritnya masih memung- minasi kewarganegaraan yang dilakukan
kinkan pemberlakuan SBKRI yakni “Setiap KBI, berawal dari adanya Forum Pemilik/
orang yang perlu membuktikan kewarga- Pemegang SBKRI yang dibentuk pada
negaraan Republik Indonesia dan tidak tahun 2000, dengan Tan Joe Hok sebagai
mempunyai surat bukti untuk itu, dapat Ketua. Diantara anggotanya adalah Tan
mengajukan permohonan kepda Menteri Swie Ling, yang berpendapat bahwa isu
atau Pejabat untuk memperolehnya.” KBI SBKRI tidak mungkin bisa berkembang jika
mengusulkan agar akta kelahiran atau hanya diusung oleh warga Tionghoa biasa,
surat keterangan kelahiran-lah yang men- untuk itu diperlukan komunitas yang lebih
jadi bukti kewarganegaraan, dilengkapi mudah menggaungkan isu ini. Melalui
alasan hukumnya dan dilengkapi Petisi pembicaraan dengan Tan Joe Hok dan
yang ditandatangani atlet, mantan atlet Susy Susanti, akhirnya bergulirlah langkah
dan perwakilan ornop. Audiensi lain yang mengangkat isu diskriminasi akibat pem-
dilakukan KBI adalah ke Majelis Permu- berlakuan SBKRI. Persoalan SBKRI yang
syawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan dihadapi Hendrawan, adalah salah satu
Perwakilan Rakyat (DPR). Selain audiensi, momentum penting dalam perjuang-an
KBI juga bersurat ke Bank Indonesia, ini.***
menyampaikan agar persyaratan SBKRI
dalam pengajuan kredit dihapuskan.
Keterlibatan KBI dalam memper-
juangkan penghapusan diskriminasi juga
*Eddy Setiawan, Peneliti Utama IKI bidang
dilakukan dengan membangun jaringan
Kewarganegaraan Alumni S- 2 Ilmu Politik
bersama organisasi non pemerintah lain- UI
nya, dan terutama yang disoroti Widyanita
adalah peran KBI dalam melakukan
framing issue diskriminasi terhadap WNI
keturunan Tionghoa. KBI menyadari posisi
strategis individu anggotanya yang me-
rupakan atlet dan mantan atlet nasional
yang tentu muda menarik perhatian media
massa. Susy Susanti, Tan Joe Hok, dan
Hendrawan adalah individu-individu
anggota KBI yang melakukan framing
issue mulai tahun 1997 pada saat Susy
akan menikah dengan Alan Budikusuma
dan disyaratkan SBKRI untuk mengurus
akta perkawinan. Selain melalui individu
anggota, KBI sebagai organisasi juga
melakukan langkah serupa, untuk menya-
darkan masyarakat luas akan isu diskrimi-
nasi dengan menggelar konferensi pers
dalam kurun waktu 2002 hingga 2006.
Pemilihan tokoh-tokoh bulutangkis

Volume 2 / Oktober 2018 61


Para Penulis & Narasumber

Para Penulis

Saifullah Ma'shum, kelahiran Malang, kini Imam Choirul Muttaqin lahir di Bojonegoro,
menjabat ketua II Institut Kewarganegaraan Jawa Timur pada 14 April 1983. Lulus dari
Indonesia (IKI). Menempuh pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Jember dan lanjut
Perguruan Tinggi Ilmu al-Quran (PTIQ) Jakarta menyelesaikan program magister hukum
dan S2 di FISIP Universitas Indonesia. Pernah kenegaraan (HTN) di Universitas Indonesia.
bekerja sebagai wartawan, kini tercatat Pemerhati hukum tata negara ini bekerja di
sebagai dosen Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Ditjen Administrasi Hukum Umum Kemen-
Jakarta, selain menjabat ketua umum terian Hukum dan HAM RI, pernah sebagai
Jam'iyyatul Qurra' wal-Huffazh (JQH), atau analis kewarganegaraan dan kini sebagai
perkumpulan qari' dan penghafal al-Quran analisis pertimbangan hukum dan advokasi
seluruh Indonesia di bawah naungan partai politik.
Nahdlatul Ulama. Menulis beberapa buku, Email: choirulimam144@gmail.com.
antara lain Kharisma Ulama (Mizan), Penjelas-
an al-Quran tentang Krisis Sosial, Ekonomi dan
Politik (Gema Insani), KPU dan Kontroversi
Pemilu 1999 (Pustaka Indonesia Satu) dan
editor sejumlah buku.

62 Volume 2 / Oktober 2018


Panduan Penulisan Jurnal

Panduan Penulisan Jurnal

Kewarganegaraan, Administrasi Kependudukan & Penghapusan Diskriminasi

Seperti jurnal pada umumnya, Jurnal Identitas mengharapkan tulisan yang dikirim ke
redaksi hendaknya mengikuti ketentuan yang lazim dipakai dalam tulisan untuk jurnal.
Walaupun demikian tulisan dapat juga disusun dengan gaya penulisan yang agak
populer tanpa mengurangi substansi isi yang hendak disampaikan.
Redaksi mengharapkan tulisan dilengkapi dengan referensi yang kemudian
dicantumkan dalam catatan kaki dan daftar pustaka. Model catatan kaki adalah sebagai
berikut.
1. Buku:
a. Bagir Manan, Hukum Kewarganegaraan Indonesia Dalam UU No. 12 Tahun 2006,
FH UII Press, Yogyakarta, 2009, hlm. 89.
b. Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi, Civic Education, Antara Realitas Politik dan
Implementasi Hukumnya, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010, hlm. 183.
2. Jurnal:
a. Deddy Ismatullah, “Checks and Balances Dalam Sistem Pemerintahan Negara
Indonesia”, Jurnal Civility, Forum Indonesia Satu, Jakarta, Volume I Nomor 1, Juli-
September 2001, hlm. 34.
b. Zainal Arifin Mochtar dan Iwan Satriawan, “Efektivitas Sistem Penyeleksian Pejabat
Komisi Negara di Indonesia”, dalam Jurnal Konstitusi, edisi Volume 6, Nomor 3,
September 2009, hlm. 147.
3. Media:
a. Radhar Panca Dhahana, “Pancasila dan Ketimpangan”, Surat Kabar Kompas, 9
Maret 2017, hlm. 7.
b. “Diplomasi Jadi Ujung Tombak”, Surat Kabar Kompas, 14 Maret 2017, hlm. 4.
C. “DPR Akan Seleksi Anggota KPU-Bawaslu Tanggal 3-5 April”, https://
news.detik.com/berita/d-3458344/dpr-akan-seleksi-anggota-kpu-bawaslu-
tanggal-3-5-april?_ga=1.227355485.1104808730.1480953741/diunduh pada
Senin, 27 Maret 2017.

Adapun penulisan daftar pustaka tulisan hendaknya mengikuti model sebagai


berikut.
1. Buku:
a. Bagir Manan, Hukum Kewarganegaraan Indonesia Dalam UU No. 12 Tahun 2006,
FH UII Press, Yogyakarta, 2009.
b. Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi, Civic Education, Antara Realitas Politik dan
Implementasi Hukumnya, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010.
2. Jurnal:
a. Deddy Ismatullah, “Checks and Balances Dalam Sistem Pemerintahan Negara
Indonesia”, Jurnal Civility, Forum Indonesia Satu, Jakarta, Volume I Nomor 1, Juli-
Volume 2 / Oktober 2018 63
Panduan Penulisan Jurnal

September 2001.
b. Zainal Arifin Mochtar dan Iwan Satriawan, “Efektivitas Sistem Penyeleksian Pejabat
Komisi Negara di Indonesia”, dalam Jurnal Konstitusi, edisi Volume 6, Nomor 3,
September 2009.
3. Media:
a. Radhar Panca Dhahana, “Pancasila dan Ketimpangan”, Surat Kabar Kompas, 9
Maret 2017.
b. “Diplomasi Jadi Ujung Tombak”, Surat Kabar Kompas, 14 Maret 2017.
C. “DPR Akan Seleksi Anggota KPU-Bawaslu Tanggal 3-5 April”, https://
news.detik.com/ berita/d-3458344/dpr-akan-seleksi-anggota-kpu-bawaslu-
tanggal-3-5-april?_ga= 1.227355485.1104808730.1480953741/diunduh pada
Senin, 27 Maret 2017.

Redaksi mengharapkan setiap tulisan yang dikirim memenuhi ketentuan sebagai


berikut.
1. Jumlah kata antara 6.500-7.500 kata atau sekitar 10-20 halaman dengan spasi 1,5,
huruf Times New Roman ukuran 12, khusus tulisan untuk resensi buku, jumlah kata
antara 1.500-3.000 kata atau sekitar 5-10 halaman dengan spasi 1,5, huruf Times New
Roman ukuran 12.
2. Tulisan dilengkapi dengan abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
3. Tulisan dilampiri dengan biodata, foto, alamat email, dan nomor rekening.
4. Tulisan yang dimuat mendapat honorarium.
5. Tulisan dikirim lewat email ke alamat: jurnaliki@gmail.com.
6. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi kantor IKI: 021-2510 670.

Topik Jurnal IDENTITAS


Volume 3 No. 1 Tahun 2019
Kewarganegaraan dan Administrasi
Kependudukan dari Berbagai Tinjauan.

Redaksi juga menerima artikel tentang


demokrasi, hukum dan isu-isu kebangsaan

Kami menunggu kiriman tulisan Anda


sampai dengan 30 Januari 2019.

64 Volume 2 / Oktober 2018


Sekilas Tentang IKI

INSTITUT
Sekilas
Tentang IKI KEWARGANEGARAAN
INDONESIA

I nstitut Kewarganegaran Indonesia, disingkat IKI, adalah organisasi sipil yang bersifat
nirlaba, yang bergerak di bidang pengkajian, penelitian, pendidikan dan
pemberdayaan masyarakat, penyebaran informasi dan penerbitan, serta advokasi di
bidang kewarganegaraan, kependudukan dan penghapusan diskriminasi. Didirikan
pada 11 Agustus 2006, tepat 10 hari dari disahkannya Undang-undang No. 12 Tahun 200
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, oleh sejumlah orang yang memiliki
perhatian besar terhadap persoalan kewarganegaraan dan kependudukan, dan
terlibat dalam sejumlah program yang mendukung penyelesaian berbagai masalah
kewarganegaraan dan kependudukan serta perlakuan diskriminasi yang masih dialami
oleh sebagian kelompok masyarakat. Didirikannya IKI juga dimaksudkan untuk
mengawal implementasi UU Kewarganegaraan RI dan UU Administrasi Kependudukan,
dan berpartisipasi dalam penyebarluasan substansi yang dikandung dalam UU
tersebut di tengah masyarakat.

Menjadi lembaga yang


professional dan berintegritas
dalam melayani dan
memperjuangkan
Visi terpenuhinya hak-hak warga
negara di bidang
kewarganegaraan dan
Pembekalan Relawan oleh Pembina
kependudukan, dan upaya
IKI, Bapak Franciscus Welirang di penghapusan diskriminasi.
Jakarta.

IKI menerima Penghargaan


Sebagai Mitra Ditjen Dukcapil Misi
1. Sosialisasi tentang berbagai ketentuan perundangan tentang kewarganegaran dan
kependudukan serta penghapusan diskriminasi.
2. Advokasi dan fasilitasi bagi kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses
pelayanan atau tergolong rentan adminsitrasi kependudukan.
3. Peningkatan kapasitas pelayanan publik bagi aparatur di daerah yang menangani
bidang kewarganegaran dan kependudukan.
4. Penerbitan dan penyebaran informasi melalui berbagai sarana dan media.
5. Penelitian dan pengkajian masalah kewarganegaran dan kependudukan.

Volume 2 / Oktober 2018 65


Sekilas Tentang IKI

Asas
Kemanusiaan
Keterbukaan
Kebersamaan

Diskusi Terarah IKI bersama para pemerhati


masalah kependudukan di Indonesia yang
tergabung dalam POKJA Identitas Hukum.

Bentuk Kepedulian IKI terhadap Anak-anak Yatim


Pembina IKI, Leopard Lyman bersama Pengurus IKI saat
Tujuan menyerahkan Akta Lahir untuk Anak-anak Yatim Piatu
di Tangerang Selatan.

1. Menumbuhkembangkan kesadaran warga negara Indonesia terhadap hak dan


kewajiban yang diembannya dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan
kenegaraan.
2. Membangun karakter dan semangat warga negara Indonesia yang menjunjung
tinggi persatuan kesatuan dengan semangat kebersamaan dan
3. Mengembangkan potensi sumberdaya manusia Indonesia di bidang kemanusiaan,
sosial dan budaya untuk kesejahteraan dan kemajuan bersama.

Slogan Kita Satu


Kita Sama
Kita Setara
Satu Tujuan
INDONESIA
Nikah Massal bagi warga kurang mampu
di Kota Tangerang

Pembina IKI, Franciscus


Welirang bersama Dirjen
Dukcapil, Zudan Arif
Fakhrulloh

dalam peringatan HUT


IKI ke-10, 2016 lalu di
Jakarta.

66 Volume 2 / Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai