Anda di halaman 1dari 4

MATERI 5

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT MOBILITAS SOSIAL

1. Faktor Pendorong dan Penghambat Mempengaruhi Mobilitas Sosial


Sebagaimana telah diungkapkan bahwa terjadinya mobilitas sosial
didorong oleh situasi dan kondisi lingkungan setempat. Secara umum situasi
yang dapat mendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain:
a. Struktur Sosial
Struktur sosial yang ada mendorong seseorang untuk melakukan
mobilitas sosial. Dalam hal ini berarti perpindahan status sosial dapat terjadi
apabila status sosial tinggi yang dituju memang benar ada, masih
menyediakan ruang untuk diisi dan mudah memperolehnya. Misalnya,
sekelompok buruh tidak dapat menjadi karyawan pabrik, karena pabrik yang
dituju tidak membuka lowongan pekerjaan atau seseorang pengamen tidak
sanggup mengangkat status sosialnya menjadi sarjana, karena tidak memiliki
ijazah SMA.
b. Individu
Tidak semua orang mampu meningkatkan status sosialnya, walaupun
suatu status sosial tinggi telah tersedia. Orang dari status sosial rendah tidak
dapat secara otomatis menempati status sosial tinggi tersebut. Misalnya,
seseorang mengadu nasib ke Jakarta untuk berjuang memperoleh pekerjaan.
Di Jakarta tersedia berbagai macam kesempatan kerja. Akankah orang
tersebut dapat menempati peluang kerja yang tersedia? Belum tentu! Hal
tersebut sangat bergantung pada kecakapan, keterampilan, dan kemampuan
orang tersebut. Penentu inilah yang dinamakan faktor individu. Dilihat dari
pengaruhnya, faktor individu ini ternyata lebih menentukan dibandingkan
faktor struktur. Semakin tinggi kemampuan individu, semakin besar
kesempatannya untuk meningkatkan status sosialnya.
Selain itu, dalam proses mobilitas sosial terdapat faktor yang
mempengaruhi serta menghambat terjadinya mobilitas sosial dalam
masyarakat. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

1
a. Kebudayaan
Kebudayaan dalam suatu masyarakat mampu menjadi peng-hambat
terjadinya mobilitas sosial. Kebudayaan yang dimaksud adalah
kebudayaan yang bersifat tradisional. Lain halnya dengan masyarakat
modern. Dalam masyarakat modern justru memberikan peluang terjadinya
mobilitas sosial sebagai akibat kemajuan teknologi, komunikasi, dan
transportasi.
b. Lingkungan Asal
Keterbukaan lingkungan asal akan mempercepat terjadinya mobilitas
sosial. Namun sebaliknya, apabila di lingkungan asal bersifat tertutup
maka akan memperlambat mobilitas sosial.
c. Tradisi
Dalam suatu masyarakat tentunya memiliki tradisi masing-masing. Di
mana tradisi ini digunakan sebagai patokan-patokan atau pedoman dalam
bertingkah laku. Jika dalam tradisi masyarakat masih menganut paham-
paham kolot besar kemungkinan mobilitas tidak terjadi.
d. Ekonomi
Dalam hal ini keadaan ekonomi yang serba kekurangan akan sulit untuk
mengikuti dan menyesuaikan dengan kedudukan yang dimasukinya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mobilitas sosial, yaitu:
a. Status Sosial
Status sosial tidak terlepas dari pembawaan yang dimiliki oleh orang
tuanya. Oleh karena itu, apabila seorang anak tidak merasa puas dengan
kedudukan orang tuanya, ia dapat berusaha untuk meraih kedudukan yang
lebih tinggi daripada orang tuanya.
b. Keadaan Ekonomi
Mobilitas sosial geografis sering terjadi apabila sumber daya alam di
daerah padat penduduk sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan untuk
hidup. Sehingga penduduk cenderung mencari lahan subur di daerah lain
melalui migrasi atau perpindahan antar wilayah.

2
Gambar 1. Keadaan ekonomi yang pas-pasan mempengaruhi
seseorang melakukan mobilitas sosial

c. Situasi Politik
Apabila situasi politik suatu wilayah negara tidak menjamin terhadap
keamanan penduduk, mobilitas sosial akan terjadi, mereka akan berpindah
mencari daerah yang aman.
d. Motif-motif Keagamaan
Adanya kelompok-kelompok yang menekan terhadap umat beragama
lainnya mengakibatkan kelompok-kelompok yang merasa tertekan tersebut
memilih untuk mengadakan mobilitas sosial.
e. Masalah Kependudukan
Semakin sempitnya lahan permukiman mendorong orang untuk mencari
tempat-tempat atau wilayah yang masih memungkinkan untuk bermukim.
f. Keinginan Melihat Daerah Lain
Muncul gagasan untuk melihat daerah lain menimbulkan ide terjadinya
mobilitas secara geografis. Selain itu juga memungkinkan terjadinya
perpindahan masyarakat dari suatu laporan sosial ke laporan sosial yang
lain dengan cara alih potensi dengan membandingkan besarnya pendapatan
atau gaji yang lebih besar.

3
g. Keadaan Ekonomi
Mobilitas sosial geografis sering terjadi apabila sumber daya alam di
daerah padat penduduk sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan untuk
hidup. Sehingga penduduk cenderung mencari lahan subur di daerah lain
melalui migrasi atau perpindahan antar wilayah.
h. Situasi Politik
Apabila situasi politik suatu wilayah negara tidak menjamin terhadap
keamanan penduduk, mobilitas sosial akan terjadi, mereka akan berpindah
mencari daerah yang aman.
i. Motif-motif Keagamaan
Adanya kelompok-kelompok yang menekan terhadap umat beragama
lainnya mengakibatkan kelompok-kelompok yang merasa tertekan tersebut
memilih untuk mengadakan mobilitas sosial.
j. Masalah Kependudukan
Semakin sempitnya lahan permukiman mendorong orang untuk mencari
tempat-tempat atau wilayah yang masih memungkinkan untuk bermukim.
k. Keinginan Melihat Daerah Lain
Muncul gagasan
untuk melihat daerah
lain menimbulkan
ide terjadinya
mobilitas secara
geografis. Selain itu
juga memungkinkan
terjadinya
perpindahan
masyarakat dari
Gambar 2. Keinginan melihat daerah lain salah
suatu laporan sosial satu faktor mempengaruhi mobilitas sosial
ke laporan sosial yang lain dengan cara alih potensi dengan
membandingkan besarnya pendapatan atau gaji yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai