Dokumen - Tips - Uji Segitiga Fix
Dokumen - Tips - Uji Segitiga Fix
Oleh :
KELOMPOK 1
KELAS J
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Produk dan Evaluasi Sensoris
1.2 Tujuan
- Menentukan perbedaan karakteristik sensori diantara dua sampel
- Untuk menentukan perbedaan sensori antara dua produk
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Metodologi
Alat dan Bahan
Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam uji segitiga dan pembeda
sederhana:
Bahan : a. Bakso daging
b. Air putih
Alat : a. Wadah kecil
b. Tusuk gigi
Prosedur Kerja Uji Segitiga
a. Cara Penyajian
1. Panelis menerima tiga sampel berkode yang terdiri dari dua sampel sama dan satu
2. sampel berbeda.
3. Setiap sampel diberi kode yang terdiri dari 3 angka. Kode diberikan secara acak.
4. Ada enam kemungkinan penyajian sampel dalam uji segitiga yaitu ABB, BAA,
AAB, BBA, ABA, BAB.
5. Setiap panelis akan menerima sampel dengan kode dan urutan penyajian yang
berbeda.
6. Sampel disajikan membentuk pola segitiga.
b. Cara Penilaian
1. Panelis diminta menilai dan mengidentifikasi satu sampel yang berbeda diantara
ketiga sampel yang disajikan.
2. Hasil penilaian panelis ditulis pada formulir isian yang disediakan.
Prosedur Kerja Uji Pembeda Sederhana
a. Cara Penyiapan Sampel
1. Sampel disajikan secara berpasangan.
2. Panelis menerima dua sampel yang sama atau dua sampel yang berbeda.
3. Setiap sampel diberi kode yang terdiri dari 3 angka dan kode diberikan secara acak.
4. Ada 4 kemungkinan penyajian dalam uji pembedaan sederhana yaitu : AA, AB, BB,
dan BA. Setiap panelis akan menerima kode dan urutan penyajian sampel yang
berbeda.
b. Cara Penilaian
1. Panelis diminta untuk menilai atau menentukan apakah kedua sampel yang disajikan
2. sama atau berbeda untuk keseluruhan mutu sensorisnya. Hasil penilaian panelis
ditulis pada formulir isian yang disediakan.
2.3 Data dan Pembahasan Hasil Praktikum
2.3.1 Triangle Test (Uji Segitiga)
Tabel 1. Data hasil Uji segitiga dari 19 orang panelis
Panelis Penilaian
1 0
2 1
3 1
4 1
5 0
6 1
7 1
8 0
9 1
10 0
11 1
12 1
13 1
14 1
15 0
16 1
17 1
18 1
19 0
1. Analisis Data
Test and CI for One Proportion
Test of p = 0,333 vs p not = 0,333’
Pada praktikum uji pembedaan trianguler adalah pengujian yang dilakukan dengan cara
membandingkan tiga sampel. Yaitu dua sampel yang sama dan satu nya adalah berbeda.
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan membandingkan sampel bakso dari produk yang
berbeda.Trianguler adalah membandingkan sample yang sama diantara tiga sampel. Sampel
yang digunakan dalam praktikum ini adalah bakso A dan bakso B. Dari tiga sampel ini tidak
dapat dibedakan secara visual saja, karena kenampakan dari ketiga sampel terlihat sama.
Namun metode pembedaan dapat dilakukan melalui aroma dan tekstur dari sampel bakso
yang disajikan.
Dari data hasil pengujian pembedaan duo trio ini, panelis menilai sampel bakso yaitu 19
panelis. Panelis menjawab benar berdasarkan hasil hitungan sebanyak 13 panelis. Dari hasil
analisis data dapat disimpulkan bahwa panelis dapat membedakan secara signifikan
perbedaan antara sampel bakso A dan sampel bakso B dengan (p < 0,002).
Berdasarkan pada Tabel binomial untuk uji segitiga diperoleh jumlah minimal panelis
yang menjawab benar adalah 11 orang. Karena jumlah panelis yang menjawab benar pada
pengujian > jumlah minimal panelis yang menjawab benar pada tabel maka disimpulkan
bahwa sampel bakso A yang diujikan berbeda nyata dengan sampel bakso B pada taraf
signifikansi 5%.
Kondisi ini mungkin disebabkan karena panelis berkonsentrasi penuh pada saat melakukan
pengujian tersebut. Keadaan fisik dan psikologis panelis yang baik mempengaruhi
keberhasilan panelis dalam memberikan respon benar terhadap benda rangsang
(Kartika,dkk.,1987). Namun adanya panelis yang menjawab salah dalam pengujian ini
kemungkinan dapat disebabkan karena adanya perbedaan persepsi serta kepekaan indra pada
panelis.
2.3.2 Simple Difference Test (Uji Pembeda Sederhana)
Cara Pengolahan Data :
Analisis Data
Berdasarkan hasil penilaian panelis yang dituliskan pada formulir isian, maka dibuat
tabulasi data. Hasil penilaian ini kemudian dianalisis menggunakan metode Chi-Square.
Penilaian Panelis Sampel yang disajikan Total
Pasangan sama Pasangan beda
Sama 3 3 6
Beda 6 7 13
Total 9 10 19
Hipotesis:
- Ho : 𝑥 = 0, Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sampel bakso A dan
sampel bakso B.
- H1 : 𝑥 = 0, Terdapat hubungan yang signifikan antara sampel bakso A dan Sampel
bakso B.
Nilai statistik X2 (chi-square) digunakan untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan
frekuensi kejadian. Chi-Square test dapat digunakan untuk 2 kategori (seperti halnya uji
binomial) maupun lebih dari 2 kategori.
• Perhitungan Chi-square
6𝑥9
𝐸𝑠𝑎𝑚𝑎 = = 2,84
19
13 𝑥 10
𝐸𝑏𝑒𝑑𝑎 = = 6,84
19
(3 − 2,84)2 (3 − 2,84)2 (6 − 6,84)2 (7 − 6,84)2
𝑥2 = + + +
2,84 2,84 6,84 6,84
0,162 0,162 (−0,84)2 (0,16)2
𝑥2 = + + +
2,84 2,84 6,84 6,84
𝑥 2 = 0,125
BAB III
KESIMPULAN
Dari data hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dari sampel bakso A dan sampel
bakso B dengan 19 panelis didapatkan hasil, panelis dapat menjawab benar berdasarkan hasil
hitungan sebanyak 13 panelis sehingga dapat disimpulkan bahwa panelis dapat membedakan
secara signifikan perbedaan antara sampel bakso A dan sampel bakso B dengan (p < 0,002).
Dengan metode uji pembeda sederhana maka dapat disimpulkan berdasarkan
perbandingan nilai x2 dengan nilai pada tabel Chi-Square maka terima Ho sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sampel Bakso A dan
sampel Bakso B.
DAFTAR PUSTAKA