Makalah Karbohidrat
Makalah Karbohidrat
“METABOLISME KARBOHIDRAT”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa kita makan antara lain
adalah beras, jagung, sagu, dan singkong. Bahan makan ini berasal dari tumbuhan
dan senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian besar adalah karbohidrat.
Molekul karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen dan
perbandingan antara H : O adalah 2 : 1, contohnya rumus molekul dari glukosa
(monosakarida) C6H12O6 dan sukrosa ( disakarida ) C12H22O11.
1. Polisakarida
Contohnya: Selulosa, Glikogen, dan Amilium. Amilium terdiri dari
amilosa dan amilopektif.
2
2. Oligosakarida
Senyawa oligosakarida disusun oleh beberapa monosakarida yang berikat
melalui ikatan glikosida. Contoh yang umum dari senyawa ini adalah
disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).
3. Monosakarida
Adalah karbohidrat yang sederhana molekulnya hanya terdiri dari atas
beberapa atom carbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis
menjadi senyawa lain.
3
1. Pencernaan Karbohidrat
Pada proses pencernaan makanan yang berupa karbohidrat
mengalami proses hidralisis didalam mulut (amylase) dan usus dengan
bantuan enzim maltase, sukrase dan lactase. Hasil akhir dari hidrolisis
karbohidrat ini adalah glukosa, froktosa dan galatoksa. Senyawa-senyawa
ini diabsorbsi melalui dinding usus halus dan dibawa kehati dan kejaringan
otot oleh darah.
KARBOHIDRAT /POLISAKARIDA/AMILUM
↓
Mulut : pencernan secara mekanik, saliva ( reaksi enzimatis)
↓
POLISAKARIDA/OLIGASARIDA/DISAKARIDA
↓
Lambung : enzim kelenjar lambung ( pepsin, resing). Asamlambung (HCI)
↓
POLISAKARIDA/OLIGOSAKARIDA/DOSAKARID
A
↓
Usus halus : cairan pangreas (amylase), enzim kelenjar usus halus
( sukrase, maltase, lactase,glukosidase.
↓
MONOSAKARIDA(GLUKOSA,FRUKTOSA,GALATOKSA)
↓
Penyerapan melalui dinding usus halus (dalam aliran darah dan limpa)
↓
4
untuk menghasilkan electron berenergi tinggi menuju rantai oksidasi
fosforilasi. Ekeltron tersebut memberikan energy untuk membentuk ATP
dan NADPH.
5
GLUKOSA
2 Piruvat
Kundisi anaerobic kondisi
anaerobik
O₂
2 Etanol + 2CO₂ 2 Laktat
kondisi aerobik
2CO₂ Glikosos
anaerobic
didalam otot
yang
2 Asetil - KoA
berkontraksi :
fermentasi
Hewan,
tanaman dan
banyak sel
mikribial pada
kondisi
aerobik
O₂ siklus asam
sitrat
4CO₂ + 4H₂O
6
Reaksi di dalam glikolisis dapat dibagi 2 tahap yaitu tahap pertama
glukosa dirubah menjadi triosafosfat dengan fosforilase. Tahap ke dua
dimulai dari oksidasi trisafosfat menjadi piruvat. Tahap pertama
membutuhkan ATP dan tahap ke dua menghasilkan ATP dan NADH. Satu
molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul piruvat dan selanjutnya
terbentuk 2 molekul asam laktat.
glukosa
heksokinase ATP
ADP
Glukosa 6 fosfat
Fosfoglukosa
isomerase
fruktosa 6 fosfat
fosfofruk ATP
tokinase ADP
fruktosa 1, 6 difosfat
aldolase
triosafosfat
dehidrogenase NADH + H
1,3 difosfogliserat
ATP
7
3 fosfogliserat
Fosfogliserat mutase
2 fosfogliserat
enolase H2O
dehidrogenase ATP
1 C 1 C 1 CH3 1 CH3
(3) (β)
2 C 2 C 2 C=O 2 HCOH
(2) (α)
3 C 3 C 3 COOH 3 COOH
(1)
4 C 4 C 4 COOH 4 COOH
(1)
5 C 5 C 5 C=O 5 HCOH
(2) (α)
6 C 6 C 6 CH3 6 CH3
(3) (β)
digunakan dibentuk
8
Dari reaksi diatas dapat dihitung energi yang dihasilkan dari
glikolisis 1 molekul glukosa yaitu pada tahap 1 dibutuhkan 2 ATP,
sedangkan tahap kedua sampai menghasilkan piruvat dihasilkan energi
sebesar 4 ATP + 2 NADH ( 1 NADH = 3 ATP ) berarti.
CO
S S S SH
C-CH
Tahap 3 E2 + CoA-SH E +
CH3CO-C0A
S SH SH SH asetil-
C0A
C CH
Tahap 4 : E2 ─
9
Tahap 5 : E3 – FADH2 + NAD+ E3 – FAD + NADH + H+
4. Siklus Krebs
Jalur siklus krebs ini terjadi didalam mitokhonrion dan merupakan jalur
utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme dari karbohidrat, lemak,
dan protein untuk menghasilkan energi dalam bentuk NADH, FADH, dan
GTP
-
ketoglutarat
Daur Krebs Oksalasetat
+
Fumarat
Rantai Pernafasan
10
Gambar 9.5 Daur TCA Krebs
11
Pada setiap putaranbs 4 pasang atom hydrogen dipindahkan dari
isositrat, a ketoglutral, suksinat dan malat, Atom hidrohgen ini
memberikan elektodanya pada rantai transport electron dah ino H+ lepas
kedalam medium cair. Eleltron tersebut bergerak disepanjang rantai
transport electron sampai Cyst a3, selanjutnya electron ini diterima oleh
oksigen. Pada saat setip atom oksigen menerima 2 electron dari rantai
trsnsport elelktron berarti setara dengan 2H+ diambil dari medium cair
untuk membentuk H20.
12
Rantai transport ini merupakan pompa H+ energy yang di bebaskan
selama transport electron digunakan untuk memindahkan H+ dari dalam sel
keluar sel menghasilkan gradien elektro kimia H+ (Asam). Proses ini juga
menimbulkan suatu potensial elektrik disepanjang membrane yang
bermuatan + di bagian luar. Ion H + dari luar bergerak kembali sel melalui
ATPase mengahasilkan ATP dengan memanfaatkan energy bebas yang
dilepas saat H+ bergerak kedaerah konsentrasi yang lebih rendah.
13
Piruvat
Asam Lemak
Asam Amino
CO2
NH3 2H 2H
CO2
Asetil-KoA
2H
Oksaloasetat Sitrat
2H Malat Isositrat
Siklus Asam
Sitrat CO2
2H
Fumarat a-Ketoglutarat
Suksinil-
Suksinat
KoA
CO2
2H
GTP
2H
NADH
2e- ADP + Pi
NADH
dehidrogenase
ATP
2e-
ubikuinon
2e-
Sitokrom b
Transport elektron 2e-
dan fosforilasi
oksidatif Sitokrom c1
2e-
Sitokrom c
14
2e-
Sitokrom oksidas
2e-
1
2H1+ O2 H2O
2
6. Anabolisme Karbohidrat
Anabolisme karbohidrat adalah proses sintetis senyawa polisakrida
dari senyawa monosakarida (glukosa). Sebahagian besar monosakarida
dibawa oleh aliran darah ke hati dan dihari dirubah menjadi glikogen
(polisakarida). Hati akan mengatur kadar glukosa dalam darah dengan
bantuan hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pangkreas. Bila
kadar glukosa dalam darah meningkat dari proses pencernaan maka
sintesis glikogen dihati juga akan meningkat. Sebaliknya apabila glukosa
dalam darah menurun misalnya saat berolah raga maka glukogen akan
dirombak menjadi glukosa. Glukosa kemudian berubah manjadi piruvat
Acetil-Koa. Selanjutnya Acetil-Koa masuk siklus kreb untuk
menghasilkan energy yang dibutuhkan untuk kegiatan berolahraga
tersebut.
15
apabila banyak glukosa yang teroksidasiuntuk memproduksi energy, maka
glikogen dalam hati akan dihidrolisis untuk menghasilkan glukosa.
Sebaliknya apabila suatu reaksi tertentu menghasilkan produk yang
berlebihan, maka ada reaksi lain yang dapat menghambat produksi
tersebut.
Glukoneogenesis
16
17
Membentuk oksaloasetat, proses ini dibantu oleh enzim piruvat
karboksilase (enzim ini diaktifkan oleh acetil CoA). Oksalo asetat
kemudian direduksi menjadi malat oleh NADH dengan bantuan malat
dihidrogenase. Malat kemudian dibawa keluar dari mitokhonrion masuk
ke sitosol. Malat selanjutnya dioksidasi oleh malat dehidrogenase menjadi
oksalo asetat. Selanjutnya oksalo asetat ini di katalisis oleh
fosfoenolpiruvat karboksikinase menjadi fosfoenol piruvat dan CO
Kontrol 1
Enzim piruvat karboksilase adalah enzim yang mengkatalisis
perubahan piruvat menjadi oksaloasetat. Enzi mini diaktifkan oleh
senyawa asetil-KokA, di mana apabila asetil-CoA di dalam mitokhonrion
sudah melebihi asetil-KoA ini akan menghambat enzim piruvat
dehidrogenase yang bertugas untuk merubah piruvat menjadi asetil-KoA,
sekaligus mengaktifkan enzim piruvat karboksilase, sehingga piruvat
segera dirubah menjadi oksalo asetat. Selanjutnya oksalo asetat dapat
dirubah menjadi fruktosa di fosfat.
Kontrol2
Kelebihan ATP akan merangsang enzim fruktosa difosfatase untk
merubah fruktosa difosfat menjadi fruktosa 6-fosfat. Sedangkan pada
proses glikolisis kelebihan ATP akan menghambat kerja enzim
fosfofruktokinase sehingga perubahan fruktosa 6-fosfat menjadi frkosa
difosfat tidak berlangsung. Laju biosistesis glukosa meningkat, selanjutnya
glukosa ini akan disimpan di hati sebagai glikogen.
18
Apabila konsentrasi ATP berkurang karena telah berubah menjadi
AMP dan ADP maka keberadaan AMP akan menghambat kerja enzim
fruktosa difosfatase sebaliknya akan merangsang kerja enzim
fosfofruktokinase, artinya proses glikolisis berjalan sedangkan proses
glkoneogenesis terhambat begitu juga sebaliknya.
A. Glikogenesis
Jalur dari glikogenesis ini dimulai dari perubahan glukosa dengan
bantuan ATP (Adenosis trifosfat) dan enzim glukokinase (E4) menjadi
glukos 6-fosfat dan ADP. Glukosa 6-fosfat kemudian dirubah menjadi
glukosa 1-fosfat oleh enzim fosfoglukomutase (E2). Selanjutnya,
glukosa 1-fosfat dengan bantuan UTP (uridin trifosfat dan enzim
pirofosforilase (E5) menghasilkan UDP-glukosa dan PPi (asam
pirofosfat).
Selanjutnya terjadi reaksi kondensasi antara UDP-glukosa dengan
unit glukosa no 1 dalam rantai glikogen primer menghasilkan rantai
glikogen baru dengan tambahan satu unit glukosa. Terjadi ikatan α (1-
4) glikosida antara glukosa yang dilepaskan oleh UDP-glukosa dengan
unit glukosa no 1 pada rantai glikogen primer.
19
Reaksi glikogenesis ini mrupakan jalur metabolism umum untuk
biosintesis disakarida dan polisakarida. Untuk disakarida misalnya
sukrosa, dihasilkan dari glukosa ditambah fruktosa. Melalui
mekanisme di atas yaitu UDP glukosa ditambah dengan fruktosa 6-
fosfat debgab bantuan enzim sukrosa fosfat sintetase akan terbentuk
sukrosa 6-fosfat. Kemudian sukrosa 6-fosfat ini oleh enzim sukrosa
fosfatase akan dihidrolisis menjadi sukrosa.
20
21
B. Glikogenolisis
Proses Glikogenolisis dimulai dari penguraian glikogen menjadi
glukosa 1-fosfat dengan bantuan enzim fosforilase (E1), kemudian
dengan bantuan fosfoglukomulase (E2) akan dirubah menjadi glukosa
6-fosfat. Selanjutnya glukosa 6-fosfat dengan bantuan enzim fosfatase
(E3) akan melepaskan gugus fosfat berubah menjadi glukosa.
9. Regulasi Glikogenesis dan Glikogenolisis
Enzim untuk biosintesis dan penguraian glikogen adalah glikogen
sintetase dan glikogen fosforilase. Kerja ke dua enzim ini diatur oleh
enzim lain secara bertahap dan terkoordinir sehingga ke dua enzim ini
berada dalam bentuk aktif dan bentuk tidak aktif.
Pada saat glikogen sintetase aktif maka glikogen fosforilase dalam
keadaan tidak aktif, atau glikogen sintetase I dalam bentuk aktif sedangkan
glikogen sintetase D dalam keadaan tidak aktif. Glikogen fosforilase-a
adalah bentuk aktifnya sedangkan bentuk tidak aktifnya adalah fosforilase-
b. Perubahan glikogen sintetase dari bentuk aktif menjadi tidak aktif
dibantu oleh enzim sintetase fosfatase dengan cara melepaskan Pi.
Sebaliknya dapat dirubah kembali menjadi aktif oleh enzim sintetase
kinase dengan bantuan ATP. Kerja enzim ini dapat dihambat oleh hormon
insulin.
Perubahan glikogen fosforilase dari bentuk aktif ke bentuk tidak
aktif dibantu oleh enzim fosforilasefosfatase dengan cara melepaskan Pi.
Sebaliknyadari tidak aktif dengan bantuan ATP dan enzim fosforilase
kinase aktif dirubah menjadi aktif. Fosforilase kinase aktif ini dapat
dirubah menjadi tidak aktif oleh enzim fosforilase kinase fosfatase dan
dapat diaktifkan kembali oleh protein kinase aktif. Protein Kinase Aktif ini
berasal dari protein kinase tidak aktif dengan adanya AMP siklik dan Ppi
akan dirubah menjadi aktif. Sedangkan AMP siklik berasal dari ATP oleh
enzim adenil siklase (enzim yang dikeluarkan oleh hormon epinefrin).
Kadar Glukosa dalam darah rendah
Apabila kadar dalam darah rendah, kondisi ini akan merangsang
kelenjar anak ginjal untuk mengeluarkan hormon Glukagon dan epinefrin,
dimana hormon ini akan segera merubah ATP menjadi AMP siklik dan Ppi
dengan cara mengaktifkan adenil siklase. AMP siklik akan mendorong
terjadinya perubahan protein kinase tidak aktif menjadi aktif.
22
Protein kinase aktif akan segera merubah fosforilase kinase tidak
aktif menjadi aktif dan pada saat bersamaan fosforilase fosfatase
dihambatnya. Fosforilase kinase aktif dengan bantuan energi dari ATP
dengan jalan memasukkan gugus fosfat (Pi) kedalam fosforilase-b (tidak
aktif) menjadi aktif, sehingga penguraian glikogen akan segera
berlangsung menghasilkan glukosa 1-fosfat. Dapat juga dikatakan bahwa
proses glikogenolisis meningkat.
Kadar Glukosa dalam darah tinggi
Glukosa tinggi akan merangsang kelenjar pankreas untuk
mengeluarkan hormon insulin. Hormon insulin akan menghambat kerja
enzim sintetase kinase, karena hormon ini dapat merubah glikogen sintase
aktif menjadi tidak aktif. Pada saat yang bersamaan enzim sintetase
fosfatase tetap bekerja untuk merubah glikogen sintetase tidak aktif
menjadi aktif sehingga pembentukan glikogen dari glukosa 1-fosfat tetap
berlanjut atau proses glikogenesis akan meningkat.
23