Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENYULUHAN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIBODAS


KABUPATEN BANDUNG BARAT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat

Pembimbing:
Sri Quintina Indriyana, dr., M.Kes

Pembimbing Lapangan :
Andreanna Larasati, dr.

Disusun oleh :
Muhammad Azhar Zaeni (4151161461)

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
FEBRUARI 2019

1
BERITA ACARA

Pada hari Senin, tanggal 04 Februari 2019 telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan
oleh Muhammad Azhar Zaeni (NIM: 4151161461), Dokter Muda Laboratorium
Ilmu Kesehatan Masyarakat UNJANI/RS DUSTIRA. Rincian pelaksanaan
kegiatan tersebut diantaranya:

Materi yang disajikan : ASI Eksklusif


Tempat penyajian : Ruang Tunggu Puskesmas Cibodas
Peserta yang hadir : 23 orang

Demikian berita acara ini dibuat untuk diketahui sebagaimana mestinya.

Pembimbing Lapangan

Andreanna Larasati, dr.,


SIP.440.93/101-I/2017/dr.U/SDK/Dinkes

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penyuluhan ASI
eksklusif. Laporan penyuluhan ini disusun sebagai salah satu tugas kepaniteraan
Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Jenderal Achmad Yani.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. H. Sutedja, dr., SKM., selaku kepala Laboratorium Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani.
2. Sri Quintina Indriyana, dr., M.Kes, selaku pembimbing Laboratorium Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad
Yani.
3. H. Yana Mulyana, dr., selaku kepala Puskesmas Cibodas.
4. Andreanna Larasati, dr., selaku pembimbing lapangan di Puskesmas Cibodas.
5. Seluruh staf di Puskesmas Cibodas.
Penulis menyadari sepenuhnya hasil penulisan dalam laporan penyuluhan ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi
semua pihak yang membaca.

Cimahi, Februari 2019


Penulis

iii
DAFTAR ISI
Halaman
BERITA ACARA ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
I. Judul Penyuluhan ............................................................................................... 1
II. Latar Belakang Penyuluhan .............................................................................. 1
III. Sasaran Penyuluhan ........................................................................................ 2
IV. Target Penyuluhan .......................................................................................... 3
V. Lokasi Penyuluhan ........................................................................................... 3
VI. Metode Penyuluhan ........................................................................................ 3
VII. Proses Pelaksanaan Kegiatan......................................................................... 3
VIII. Diskusi .......................................................................................................... 3
IX. Permasalahan yang Didapat ............................................................................ 4
X. Hasil Evaluasi dari Pelaksanaan Kegiatan ....................................................... 4
XI. Kesimpulan ..................................................................................................... 4
LAMPIRAN ......................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

iv
LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

I. Judul Penyuluhan
ASI Eksklusif

II. Latar Belakang Penyuluhan


ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO) adalah
memberikan hanya ASI (Air Susu Ibu) saja tanpa memberikan makanan dan
minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan
vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI
eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai
bayi berusia 2 tahun. ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi
bayi, bersifat ilmiah.1,2
Pemberian ASI sangat bermanfaat bagi bayi, ibu, keluarga, dan negara. Bayi
yang diberikan ASI eksklusif akan terhindar dari risiko kematian akibat diare
sebesar 3,9 kali dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sebesar 2,4 kali. Bayi
yang diberi ASI memiliki peluang 25 kali lebih rendah untuk meninggal dunia pada
bulan pertama kelahirannya dibandingkan dengan bayi yang diberi selain ASI.
Penelitian lain menunjukkan bahwa bayi juga akan terhindar dari risiko infeksi
telinga, alergi makanan, anemia, dan obesitas di masa yang akan datang. Manfaat
pemberian ASI bagi ibu antara lain, mencegah perdarahan pasca persalinan,
mengurangi risiko terjadinya anemia, mengurangi risiko kanker ovarium dan
payudara, memperkuat ikatan batin seorang ibu dengan bayi yang dilahirkan,
sebagai salah satu metode KB badan sementara. Manfaat ASI bagi keluarga antara
lain, mudah pemberiannya seperti tidak perlu mencuci botol dan mensterilkan
sebelum digunakan, menghemat biaya, bayi sehat dan jarang sakit sehingga
menghemat pengeluaran keluarga. Manfaat ASI bagi Negara antara lain,
menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, mengurangi subsidi untuk rumah
sakit, mengurangi devisa untuk membeli susu formula, meningkatkan kualitas
generasi penerus bangsa.1-3

1
2

Pemberian ASI bagi bayi baru lahir merupakan salah satu upaya untuk
mencegah kematian dan masalah kekurangan gizi pada bayi dan balita. WHO
merekomendasikan agar bayi baru lahir diberikan ASI hingga usia 6 bulan tanpa
memberikan makanan atau cairan lain, kecuali vitamin, mineral, dan obat yang
telah diijinkan karena adanya alasan medis. Menurut United Nations Childrens
Fund (UNICEF), sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian
balita di dunia pada tiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian ASI secara
eksklusif. Dukungan pemberian ASI ini sangat dibutuhkan karena cakupan
pemberian ASI yang masih rendah. Menurut UNICEF, cakupan rata-rata ASI
eksklusif di dunia yaitu 38%. Menurut WHO, cakupan ASI Eksklusif di beberapa
Negara ASEAN juga masih cukup rendah antara lain India (46%), Philipina (34%),
Vietnam (27%), Myanmar (24%), dan Indonesia (54,3%). Cakupan pemberian ASI
eksklusif di Indonesia tersebut masih di bawah target Indonesia Sehat 2010 sebesar
80%.1,3,4
Banyak faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi usia
0-6 bulan. Menurut penelitian menyatakan bahwa kegagalan ASI eksklusif adalah
karena faktor predisposisi yaitu pengetahuan dan pengalaman ibu yang kurang dan
faktor pemungkin penting yang menyebabkan terjadinya kegagalan adalah karena
ibu tidak difasilitasi melalui IMD. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan
dan pengalaman ibu sangat penting dalam menentukan pemberian ASI eksklusif
pada bayinya. Salah satu program dalam proses penurunan angka kematian bayi
dan angka kematian balita adalah program ASI eksklusif, dan penyediaan konsultan
ASI eksklusif di Puskesmas atau Rumah Sakit.4,5
Berdasarkan data epidemiologis yang disajikan, penulis tertarik untuk
melakukan penyuluhan mengenai ASI eksklusif agar dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif.

III. Sasaran Penyuluhan


Pasien yang datang ke Puskesmas Cibodas pada tanggal 04 Februari 2019.

IV. Target Penyuluhan


3

Pasien yang datang ke Puskesmas Cibodas pada tanggal 04 Februari 2019.

V. Lokasi Penyuluhan
Ruang tunggu Puskesmas Cibodas.

VI. Metode Penyuluhan


Leaflet, presentasi dan diskusi.

VII. Proses Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Senin, 04 Februari 2019
bertempat di Ruang Tunggu Puskesmas Cibodas. Kegiatan dilaksanakan pada
pukul 08.35 WIB ─ 09.00 WIB dan dihadiri oleh 23 orang pasien. Penyuluhan
dilaksanakan dengan metode presentasi berdasarkan leaflet yang diberikan kepada
pasien. Materi yang disampaikan merupakan penjelasan dari definisi ASI eksklusif,
manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi, ibu, dan keluarga, posisi menyusui
yang benar, serta penanganan jika ibu bekerja dan tetap memberikan ASI eksklusif.
Penyuluhan ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui dan meningkatkan
pengetahuan tentang pentingnya ASI eksklusif. Penyuluhan dilanjutkan dengan sesi
diskusi (tanya jawab) yang berkaitan dengan materi penyuluhan.

VIII. Diskusi
Pertanyaan yang diajukan peserta, yaitu :
1. Bagaimana agar produksi ASI-nya banyak?
2. Apakah tetap boleh menyusui jika ibu sakit?
Jawaban dari pertanyaan peserta:
1. Produksi ASI ditentukan oleh seringnya ibu menyusui atau memerah,
ditambah dengan pikiran positif ibu bahwa ASI-nya cukup. Makanan ibu
menyusui secara umum sama dengan menu makanan keluarga. Makan
beragam bahan makanan bergizi seimbang yang tersedia dan terjangkau
di lingkungan sekitar ibu untuk memenuhi kebutuhan tubuh ibu juga
4

memproduksi ASI bagi bayi. Pastikan bergizi seimbang dan jaga


kebersihannya. Jangan lupa minum dengan cukup supaya tidak dehidrasi.
2. Jika ibu hanya sakit batuk dan pilek, tetap boleh memberikan ASI kepada
bayi. Dilanjutkan ibu yang sedang menyusui, harus segera berobat kepada
dokter agar ibu kembali sehat karena bayi juga bisa tertular dari ibu, selain
itu juga bisa berpengaruh terhadap produksi ASI. Kemudian ibu harus
bilang ke dokter, jika ibu sedang menyusui agar dokter bisa memberikan
obat yang tidak berpengaruh terhadap pemberian ASI karena ada
beberapa obat yang harus dibawah pengawasan dokter dalam
memberikan obat untuk ibu yang sedang menyusui.

IX. Permasalahan yang Didapat


Dalam pelaksanaan penyuluhan, terdapat kekurangan yaitu kurang
kondusifnya kondisi ruang tunggu. Sehingga dalam penyampaian materi sedikit
terhambat.

X. Hasil Evaluasi dari Pelaksanaan Kegiatan


Pada pelaksanaan penyuluhan sudah berjalan dengan cukup baik dan peserta
antusias dalam memperhatikan dan mendengarkan materi yang disampaikan
sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta
penyuluhan.

XI. Kesimpulan kegiatan


Penyuluhan dengan tema ASI Eksklusif dilaksanakan pada hari Senin, 04
Februari 2019 bertempat di Ruang Tunggu Puskesmas Cibodas. Kegiatan
dilaksanakan pada pukul 08.35 WIB – 09.00 WIB dan dihadiri oleh 23 orang pasien
datang ke Puskesmas Cibodas. Kegiatan penyuluhan berlangsung lancar dan
mendapat respon baik dari peserta.
5

LAMPIRAN
Lampiran Leaflet
6

Dokumentasi Kegiatan
7
8

Lampiran Daftar Hadir Peserta


9

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. 2011. Pengertian ASI Eksklusif. Jakarta: World Health
Organization.
2. Adiningrum H. 2014. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jakarta: Salsabila
3. Depkes, RI, 2005. Kebijaksanaan Departemen Kesehatan tentang Peningkatan
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Pekerja Wanita. Pusat Kesehatan Kerja, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
4. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Situasi dan Analisis ASI Ekslusif. Jakarta:
Infodatin.
5. Ananta, Y. 2016. Dampak dari Tidak Menyusui di Indonesia. Ikatan Dokter Anak
Indonesia.(http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/dampak-dari-tidak-menyusui-di-
indonesia diakses 23 Oktober 2018)

Anda mungkin juga menyukai