Anda di halaman 1dari 4

PERANAN INDUSTRI KECIL MENENGAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA BOGOR

RYAN APRILYANTO LASMANA


4441150033

AGRIBISNIS – UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

orde baru perekonomian Indonesia dikuasai oleh 0,1 persen


PENDAHULUAN
perusahaan besar dan hanya menyerap 2 persen dari seluruh

1.1 Latar Belakang angkatan kerja. Sementara itu kinerja IKM yang mampu
menampung 95 persen angkatan kerja atau kurang lebih 110
Indonesia merupakan negara yang sedang
juta orang ternyata hanya menguasai sedikit sumber daya.
berkembang. Kegiatan ekonomi bertujuan meningkatkan dan
Menurut Tambunan (2003) menyatakan strategi industri
menambah tingkat Groos National Product (GNP) yang
berbasis IKM perlu diterapkan untuk mewujudkan
setinggi – tingginya. GNP yang meningkat diharapkan dapat
perekonomian nasional yang tangguh. IKM bersifat padat
mengurangi kemiskinan, mengurangi penanggulangan
tenaga kerja dengan tingkat keterampilan sedang, berbasis
ketimpangan pendapatan, menambah penyediaan lapangan
sumberdaya lokal (hemat devisa), menggunakan teknologi
kerja, membuat pendidikan yang lebih baik, peningkatan
tepat guna dan bersifat fleksibel. Sebaliknya industri besar
standar kesehatan dan nutris, perbaikan kondisi lingkungan
bersifat padat modal dengan tenaga kerja berketerampilan
hidup, pemerataan kesempatan, pemerataan kebebasan
tinggi, berbasis bahan baku impor (boros devisa) dan kurang
individual, dan penyegaran kehidupan budaya.
fleksibel.
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang ada di
Jawa Barat. Kedudukan Kota Bogor terletak di antara wilayah Disisi lain, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang
Kabupaten Bogor dan DKI Jakarta. Letak geografi tersebut Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial, Anton J. Supit
menjadikan Kota Bogor sebagai tempat yang strategis untuk mengatakan, daya serap sektor industri Indonesia terhadap
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Kegiatan yang tenaga kerja masih rendah. Hal ini disebabkan karena belum
tengah berkembang pesat di Kota Bogor ialah kegiatan berkembangnya sektor industri manufaktur. Sektor lapangan
industri pengolahan. Keberadaan industri pengolahan di Kota lain lebih memberikan dampak penyerapan tenaga kerja
Bogor menjadi sektor yang potensial bagi perekonomian yang lebih baik seperti sektor pertanian, perdagangan dan
dengan ditunjukkannya data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jasa kemasyarakatan.
Kota Bogor bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pergerakan PDRB Kota Bogor yang fluktuatif,
Kota Bogor rentang waktu tahun 2013 sampai dengan 2017,
berbeda dengan pertumbuhan Industri Kecil Menengah
memperlihatkan kontribusi terbesar kedua dalam
(IKM) yang senantiasa terus meningkat. Seperti yang tersaji
pembentukan perekonomian dipegang oleh sektor industri
pada Tabel 3 berikut.
pengolahan dengan nilai 18,35 persen dari total PDRB Kota
Bogor. Tabel 1. PDRB Kota Bogor dan Pertumbuhan IKM
Kota Bogor
Upaya pengembangan dan perluasan kegiatan
PDRB Kota Pertumbuhan IKM
industri pengolahan termasuk agroindustri perlu ditingkatkan
Bogor
dan didorong melalui penciptaan Industri Kecil Menengah
Tahun Sektor Industri Jumlah Tenaga
yang lebih merangsang bagi penanaman modal. Industri Kecil
Pengolahan Unit Kerja
Menengah (IKM) di Indonesia menjadi salah satu
(persentase)
pendongkrak perekonomian nasional, terlebih pasca krisis
2013 18,55 8.727 268.543
menerpa Indonesia tahun 1997 silam. Krisis ekonomi yang
2014 18,50 8.923 299.133
terjadi pada pertengahan tahun 1997 ternyata telah membuka
2015 18,53 9.248 342.779
cakrawala bangsa Indonesia tentang rapuhnya sistem
2016 18,47 9.499 397.445
ekonomi yang dibangun hanya dengan segelintir
2017 18,35 10.160 499.245
konglomerasi. Sebelum terjadinya krisis ekonomi, pada masa
PERANAN INDUSTRI KECIL MENENGAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA BOGOR

RYAN APRILYANTO LASMANA


4441150033

AGRIBISNIS – UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perindustrian TINJAUAN PUSTAKA
dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
2.1 Industri Kecil Menengah
Tabel 3 menggambarkan PDRB Kota Bogor dalam
5 tahun terakhir dan pertumbuhan IKM pada tahun yang Menurut Kementerian Perindustrian Republik

sama. Berdasarkan Tabel 3 tersebut, terjadi penurunan angka Indonesia, industri kecil adalah industri yang mempekerjakan

PDRB Kota Bogor pada tahun 2015 sampai dengan 2017, paling banyak 19 (sembilan belas) orang tenaga kerja dan

namun penurunan angka PDRB ini berbanding terbalik memiliki nilai investasi kurang dari Rp. 1.000.000.000 (satu

dengan angka pertumbuhan IKM melalui jumah unit IKM milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

dan penyerapan tenaga kerja yang senantiasa meningkat usaha sedangkan industri menengah mempekerjakan paling

setiap tahunnya. Menambahnya jumlah unit IKM selalu banyak 20 (dua puluh) orang tenaga kerja dan memiliki nilai

diikuti dengan naiknya penyerapan tenaga kerja yang ada di investasi paling banyak Rp. 15.000.000.000 (lima belas

Kota Bogor. milyar rupiah).

Besarnya peranan sektor Industri Kecil Menengah 2.2 Faktor – Faktor Pertumbuhan Indutri Kecil
(IKM) dalam perekonomian Kota Bogor perlu dikaji lebih Menengah

jauh untuk dijadikan sebagai dasar perencanaan Pertumbuhan industri kecil menengah disebabkan
pembangunan sektor Industri Kecil Menengah dan beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti, modal
pembangunan ekonomi daerah pada umumnya. Hal tersebut IKM tersebut dalam memulai usahanya, dan jumlah tenaga
menjadikan pertimbangan dasar penulis melakukan kerja yang ada dalam IKM tersebut.
penelitian “Peranan Industri Kecil Menengah Terhadap Menurut Nasution (1997), Modal adalah seluruh
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Bogor”. peralatan yang dibutuhkan manusia untuk menghasilkan
barang dan jasa. Jenis peralatan yang dimaksud adalah
1.2 Identifikasi Masalah
mesin untuk industri atau mesin untuk membajak sawah.
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah Uang juga termasuk dalam pengertian modal karena uang
dari penelitian ini adalah sebagai berikut : inilah yang menyebabkan mesin-mesin tersebut bisa
menjalankan fungsinya, seperti pembelian bahan bakar,
1. Bagaimana profil dari sektor industri kecil menengah di
bahan baku untuk proses produksi barang.
Kota Bogor ?
Menurut Mulyadi.S (2003) dalam Karib (2012:56),
2. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi
yaitu: Tenaga Kerja (man power) adalah penduduk dalam
pertumbuhan ekonomi melalui industri kecil menengah
usia kerja (bersia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh
Kota Bogor ?
penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi

1.3 Tujuan Penelitian barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga
mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah
tersebut.
yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
2.3 Pertumbuhan Ekonomi
1. Menganalisis profil dari sektor industri kecil menengah
di Kota Bogor. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi
2. Menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional
pertumbuhan ekonomi melalui industri kecil menengah riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang
di Kota Bogor. bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan
PERANAN INDUSTRI KECIL MENENGAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA BOGOR

RYAN APRILYANTO LASMANA


4441150033

AGRIBISNIS – UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi Perdagangan Kota Bogor. Data sekunder yang diambil
terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan meliputi PDRB Kota Bogor dari BPS Kota Bogor dan Jumlah
ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur IKM dari Disperindag Kota Bogor.
dengan output riil per orang.
3.3 Teknik Pengambilan Sampel
2.3 Kerangka Pemikiran
Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin (Slovin, 1993 dalam Riana,
2015)

𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵 (𝒆)𝟐

n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = tingkat kesalahan yang digunakan 10 %
𝟏𝟎. 𝟏𝟔𝟎
𝒏=
𝟏 + 𝟏𝟎. 𝟏𝟔𝟎 (𝟏𝟎%)𝟐

𝟏𝟎. 𝟏𝟔𝟎
𝒏=
𝟏𝟎𝟏, 𝟔𝟏

𝒏 = 𝟗𝟗, 𝟗
dibulatkan menjadi 100

Berdasarkan perhitungan dari rumus Slovin, banyak


sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 100
sampel. Pengambilan jumlah sampel ini juga telah memenuhi
METODE PENELITIAN syarat sebaran normal statistik yaitu minimal sebanyak 30
sampel untuk menghindari sample error atau tidak menyebar
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian normal.

Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja yaitu di Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel
Kota Bogor pada penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
3.2 Jenis dan Sumber Data
karakteristik anggota yang disesuaikan dengan maksud dan
Penelitian ini menggunakan data primer dan data tujuan penelitian.
sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari pelaku
IKM melalui teknik wawancara langsung dengan 3.4 Metode Pengumpulan Data

menggunakan kuisioner terstruktur yang sudah dipersiapkan Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
sebelumnya. Data primer yang diambil meliputi aset modal penelitian ini adalah melalui observasi, angket (quesioner),
IKM, tenaga kerja IKM. Data sekunder diperoleh dari Badan wawancara terstruktur, dan studi pustaka.
Pusat Statistik Kota Bogor dan Dinas Perindustrian dan
PERANAN INDUSTRI KECIL MENENGAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA BOGOR

RYAN APRILYANTO LASMANA


4441150033

AGRIBISNIS – UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

3.5 Metode Analisis dan Pengolahan Data DAFTAR PUSTAKA


Ade Raselawati, 2011. Pengaruh Perkembangan Usaha
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi
Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
linier berganda. Data diolah menggunakan SPSS, dengan
Pada Sektor UKM di Indonesia. UIN Syarif
tahapan sebagai berikut : (1) menentukan persamaan regresi
Hidayatullah. Jakarta
linier berganda, (2) Uji asumsi klasik , (3) menghitung
koefisien determinasi, (4) Uji F / Uji simultan, (5) Uji t / uji Alfian Wahyu Fauzan.2014. Analisis Pengaruh Investasi,
parsial, (6) kesimpulan. Tenaga Kerja dan Tingkat Pendidikan terhadap

3.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda Pertumbuhan Ekonomi : Study Kasus


Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + ε Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun
Keterangan : 2009-2013.
Y = Pertumbuhan Ekonomi Andri Ratnasari. 2016. Peranan Industri Kecil Menengah
α = Konstanta (IKM) Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Di
β1 , β2 , β3 = Koefisien regresi masing – masing Kabupaten Ponorogo.UNESA. Surabaya
variabel Anugerah Yuka Asmara, Sri Rahayu. 2014. Meningkatkan
X1 = Jumlah unit IKM (unit) Daya Saing Industri Kecil Menengah Melalui
X2 = Modal IKM (Rupiah) Inovasi dan Pemanfaatan Jaringan Sosia.Pappiptek
X3 = Tenaga Kerja IKM (Orang) LIPI.
ε = Error term
Arli Kartika Eka Paksi. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
3.5 Operasional Variabel
Lampung. Universitas Lampung. Lampung
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2018. Produk Domestik
PDRB perkapita, dan variabel independen dalam penelitian
Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kota
ini adalah faktor-faktor pertumbuhan industri kecil menengah
Bogor 2013 - 2017. BPS. Bogor
seperti jumlah unit IKM, modal IKM dan Tenaga Kerja IKM.
Bambang Triyoso. 2004. Analisis Kausalitas antar Ekspor
3.6 Hipotesis dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesua.
Menteri Perindustrian Republik Indonesia. 2017. Peraturan
H0 : Industri Kecil Menengah tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor
27/M-IND/PER/7/2017.
H1 : Industri Kecil Menengah berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor Michael P. Todaro dan Smith, Stephen C.2006.
Pembangunan Ekonomi, Jakarta :
Erlangga
Sodik.2007. Aglomerasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Peran
Karakteristik egional . Parallel Session IVA, Urban
and Regional,Fakultas Ekonomi UPN Veteran.
Soetrisno, Noer. 2009. Pengembangan Klaster IKM/UKM di
Indonesia: Pengalaman dan Prospek. Seminar
Workshop Pengembangan Klaster UMKM di
Surakarta

Anda mungkin juga menyukai