Anda di halaman 1dari 3

Nama Umum : Ketonggeng

Nama Latin : Thelyphonida Uropygi


Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Ordo : Thelyphonida
Family : Thelyphonidae
Genus : Thelyphonidus
Spesies : Uropygi

Kalajengking Cambuk atau yang biasa disebut Ketonggeng di Indonesia ini adalah
sekelompok hewan beruas mirip kalajengking namun memiliki semacam "cambuk" di bagian
belakangnya, alih-alih sengat. Semua ketonggeng termasuk ke dalam bangsa Thelyphonida.
Sebelumnya, ordo ini digabung bersama Schiyomida membentuk ordo Uropygi. Dalam bahasa
inggris hewan ini disebut "whip scorpions" (kalajengking cambuk).

Perbandingan Taxonomi

Kalajengking Ketonggeng
Kingdom Animalia Animalia
Phylum Arthropoda Arthropoda
Class Arachnida Arachnida
Ordo Scorpiones Thelyphonida

Deskripsi

Hewan ini mudah dikenali dari warnanya yang gelap, memiliki bagian depan mirip
kalajengking (lengkap dengan sepasang capit di sekitar kepala), namun tidak memiliki "ekor"
dengan ujung sengat seperti kerabatnya itu, ekornya menyerupai sebuah jarum kecil berwarna
coklat. Panjang badannya antara 10 - 15cm Bagian abdom (disebut sebagaipygidium)
dilengkapi dengan organ berbentuk cambuk (flagellum) memanjang yang agak kaku.
Termasuk invertebrata dan hewan karnivora. Ketonggeng memakan serangga, kaki seribu,
kalajengking, dsb.
Ketonggeng ini berburu pada malam hari. Disebut Vinegaroons karena bisa
mengeluarkan bau seperti cuka / asem. Bisa membatasi populasi jangkrik dan kecoa.
Ketonggeng dikenal juga Vinegaroon (Vinegar = cuka) karena ketika terancam, dia akan
menyemprotkan cairan gabungan dari asam asetat dan asam oktanoat yang menimbulkan bau
seperti cuka. Binatang ini tidak berbisa dan juga tidak bisa menggigit, hanya bisa mencapit.
Meskipun bila terkena cairannya yang berbau asam menyengat. Bagi manusia tidak berbahaya
sama sekali. Tetapi tetap saja jika terkena capitnya akan terasa sangat sakit, karena capitnya
tergolong kuat.
 Bagian kepala , thorax, dan abdomen berbatas jelas,
 Pada daerah kepala terdapat :
- Sepasang antene
- Mata majemuk
- Kadang ocelli
- Thorax terdiri atas 3 bagian
1. Prothorax (anterior)
2. Mesothorax , aorta, dan
3. hemacele darah tak berwarna (hemolymp)
 - Sistim respirasi : Sistim trachea dengan stigmata (spirakeln) pada permukaan tubuh
Ciri- Ciri Fisik

 Memiliki 4 pasang kaki yang panjang dan ramping


 Memiliki sepasang capit yang letaknya di samping kepala
 Tubuhnya terbagi atas 3 bagian utama yaitu kepala, perut , dan dada
 Kepalanya berbentuk lonjong agak pipih, dengan kedua mata di kepala dan mulut
berbentuk corong
 Dadanya beruas dengan kulit tebal dan kaku
 Memiliki campuk di ekornya yang menyerupai sengatan
 Berwarna gelap
 Panjang badannya antara 10 -15 cm

Perbandingan Morfologi
Kalajengking memiliki capit dan sengat dibagian ekornya, sengat ini memiliki bisa
neurotoksin dan sitotoksik. Sedangkan ketonggeng memiliki ekor cambuk, dan capit. Saat
keadaan berbahaya, ketonggeng juga akan mengeluarkan cairan yang berbau seperti cuka

Siklus Hidup

Kalajengking cambuk jantan membelai calon pasangan dengan kaki depannya sebelum
melakukan prosesi kawin. Setelah pembuahan terjadi, betina kembali liangnya, menjaga
telurnya saat mereka berkembang dalam kantung mukosa. Saat menetas, mereka menaiki
punggung ibu mereka, berpegangan kencang dengan pengisap khusus. Begitu mereka
merengek untuk pertama kalinya, mereka meninggalkan ibu mereka dan ibunya akan mati.
Habitat

Kalajengking cambuk ditemukan di daerah tropis dan subtropis tidak termasuk Eropa dan
Australia . Juga, hanya satu spesies yang diketahui dari Afrika : Etienneus africanus. Mereka
biasanya menggali lubang bawah tanah dengan pedipalps, yang digunakan untuk mengangkut
mangsanya. Mereka juga dapat bersembunyi di bawah batang kayu, kayu yang membusuk,
batu, dan puing-puing alami lainnya. Mereka lebih suka tempat-tempat gelap dan lembab dan
menghindari cahaya. Mastigoproctus giganteus, kalajengking cambuk raksasa, ditemukan di
daerah yang lebih kering, termasuk Arizona dan New Mexico.

Toksik

Ketonggeng ini ternyata Kalajengking cambuk atau yang akrab disapa Ketonggeng ini
(Whiptail Scorpion / theliphonyda) dikenal sebagai Vinegaroon (vine= cuka) karena ketika
terancam, dia akan mengeluarkan macam2 zat asam dari perutnya termasuk asam semut (asam
formiat) (CH2O2), klorin dan campuran asam asetat (C2H4O2) dan asam oktanoic
(C8H16O2), tergantung dari spesies mereka, dimana zat terakhir yang dikeluarkan berbau
seperti asam cuka. Hewan serupa yang termasuk kalajengking cambuk (juga dikenal dengan
sebutan kalajengking cambuk tanpa ekor) dan kalajengking cambuk mikro.
Bintang ini tidak berbisa dan juga tidak bisa menggigit, hanya bisa mencapit. Dan bagi
manusia ketonggeng ini tidak berbahaya sama sekali.Makanan ketonggeng adalah serangga-
serangga, seperti jangkrik, kecoa, dan juga cacing.

Anda mungkin juga menyukai