Laporan Fitokimia Skrining Fitokimia
Laporan Fitokimia Skrining Fitokimia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Maksud Praktikum
D. Tujuan Praktikum
1. Tujuan Umum Praktiku
Praktikan mampu mengetahui cara uji skrining fitokimia untuk
mengidentifikasi zat yang tergandung didalam suatu tumbuhan.
2. Tujuan Khusus Praktikum
Praktikan mampu menentukan senyawa kimia yang terkandung
didalam tanaman daun melinjo (Gnetum gnemon L).
E. Manfaat Praktikum
1. Manfaat Teoritis
Mahasiswa dapat mengetahui zat kimia yang terkandung dalam
tanaman daun melinjo (Gnetum gnemon L).
2. Manfaat Praktikum
Praktikan atau mahasiswa dapat mampu memberikan informasi
tentang zat kimia yang ada didalam tanaman daun melinjo (Gnetum
gnemon L)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
a. Klasifikasi Tanaman
Tanaman melinjo diklasifikasikan sebagai berikut (Integrated
Taxonomic Information system, 2017)
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Sub divisio : Spermatophyta
Class : Gnetopsida
Ordo : Epnedrales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum L
Species : Gnetum gnemon L
b. Morfologi Tanaman
Tanaman melinjo (Gnetum gnemon L ) adalah tanaman yang
termasuk dalam Gymnospermae ( biji tertutup ) yang berasal dari Asia
tropik, melanesia dan Pasifik Barat. Tanaman ini termasuk dalam ordo
Gnetales dengan famili Gnetaceae yang memiliki beragam jenis
sebutan dan panggilan berdasarkan daerah budidaya masing –
masing.
Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) atau dalam bahasa Sunda disebut
Tangkil adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka
(Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik,
melanesia, dan Pasifik Barat Melinjo dikenal pula dengan nama
belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), tangkil (bahasa Sunda) atau bago
(bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), Khalet (Bahasa
Kamboja).Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh
atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan buah dan
daunnya, melinjo berbentuk pohon.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
BAB IV
pereaksi Dragendroff. Setelah itu amati perubahan yang terjadi pada tiap
tabung. Pada penambahan pereaksi Mayer, pereaksi Bauchardat, dan
pereaksi Dragendroff menghasilkan warna hitam, maka negatif
mengandung alkaloid, (positif jika pereaksi Mayer terdapat endapan
kuning, pereaksi Bauchardat terdapat endapan coklat dan pereaksi
Dragendroff terdapat endapan jingga.
Alasan ditambahkan HCl adalah karena alkaloid bersifat basa
sehingga biasanya diekstrak dengan pelarut yang mengandung asam.
Adapun endapan terbentuk, terjadi karena alkaloid merupakan senyawa
dari golongan basa nitrogen, dimana jika basa nitrogen direaksikan
dengan asam, dalam hal ini adalah HCl maka akan membentuk garam
yang tidak larut, sehingga garam inilah yang akan membentuk endapan.
Kemudian pada pengujian golongan saponin, sampel yang telah di
maserasi dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan air panas lalu
dikocok kuat-kuat, tidak terbentuk buih maka negatif mengandung
saponin (positif jika terdapat buih).
Lalu pada pengujian golongan flavonoid yang mulanya sampel yang
telah di maserasi dimasukkan dimasukkan kedalam tabung dan
ditambahkan dengan FeCl3 dan HCl pekat sebanyak, warnanya menjadi
hijau maka negatif mengandung flavonoid (positif jika menghasilkan
warna merah).
Dan uji skrining yang terkahir adalah uji steroid sampel yang telah di
maserasi dimasukkan kedalam cawan porselin lalu diuapkan sampai
kering, ditambahkan eter dan aquadest lalu bagian yang larut dalam eter
dipisahkan dan ditambahkan pereaksi Lieberman-Burchard hasilnya
terdapat 2 fase bagian atas berwarna kuning sehingga negatif
mengandung steroid (positif jika menghasilakn warna merah muda).
BAB V
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Swadaya : Jakarta.
LAMPIRAN
1. Skema Kerja Praktikum
a. Tanin
Identifikasi Katekol Identifikasi Pirogalotanin
Sampel Sampel
+ FeCI3 1 N + FeCI3 1 N
b. Dioksiantrakinon
Ekstrak sampel
+ KOH 10%
Warna merah
c. Alkaloid
Terbentuk buih
+ 1 tetes HCl 2 N
(+) mengandung
UJI SKIRINING