Anda di halaman 1dari 7

Analisis Kohesi Leksikal Antarkalimat dan Interkalimat pada Pengembangan

Model Penilaian Kualitas Terjemahan


Mangatur Nababan, Ardiana Nuraeni & Sumardiono.

No Kalimat Data Kohesi Leksikal Keterangan


1 dan 2 Artikel ini merupakan laporan akhir dari Repetisi Penuh Pada kalimat 1 dan 2
serangkaian penelitian yang sudah Repetisi Penuh terdapat 2 Kohesi
dilakukan selama tiga tahun. Pada Leksikal Repetisi.
penelitian tahun pertama (Nababan,
Nuraeni & Sumardiono, 2009) terungkap Kohesi Leksikal yang
bahwa dalam literaturliteratur teori tercantum adalah
penerjemahan teridentifikasi tujuh strategi Kohesi Leksikal
penilaian kualitas terjemahan. penuh

2 dan 3 Pada penelitian tahun pertama (Nababan, Repetisi Penuh Pada kalimat 2 dan 3
Nuraeni & Sumardiono, 2009) terungkap Hiponimi terdapat 1 Kohesi
bahwa dalam literaturliteratur teori Leksikal Repetisi dan
penerjemahan teridentifikasi tujuh strategi 1 Kohesi Leksikal
penilaian kualitas terjemahan. Ke tujuh Hiponimi
strategi tersebut adalah cloze technique
(Nida & Taber, 1969), reading-aloud Kohesi Leksikal yang
technique (Nida & Taber, 1969), knowledge tercantum adalah
test (Brislin, 1976), performance test Kohesi Leksikal
(Brislin, 1976), back-translation (Brislin, penuh
1976), equivalence-based approach (Reis,
1971) dan functional approach (Machali,
2000).
3 dan 4 Ke tujuh strategi tersebut adalah cloze Repetisi Penuh Pada kalimat 3 dan 4
technique (Nida & Taber, 1969), reading- Repetisi Penuh terdapat 4 Kohesi
aloud technique (Nida & Taber, 1969), Repetisi Penuh Leksikal Repetisi
knowledge test (Brislin, 1976), performance Repetisi Penuh
test (Brislin, 1976), back-translation (Brislin, Kohesi Leksikal yang
1976), equivalence-based approach (Reis, tercantum adalah
1971) dan functional approach (Machali, Kohesi Leksikal
2000). Masing-masing dari ketujuh strategi penuh
penilaian kualitas terjemahan tersebut
mempunyai orientasi yang berbeda dan Kohesi Leksikal pada
satu pun diantaranya yang berusaha menilai 2 kalimat tersebut
kualitas terjemahan secara holistik, yaitu ada Kohesi Leksikal
penilaian yang menyentuh masalah antarkalimat dan
keakuratan, keberterimaan dan interkalimat
keterbacaan terjemahan
5 dan 6 Masing-masing dari ketujuh strategi Repetisi Penuh Pada kalimat ini
penilaian kualitas terjemahan tersebut Repetisi Penuh terdapat 5 Kohesi
mempunyai orientasi yang berbeda dan Repetisi Penuh Leksikal Repetisi, 4
satu pun diantaranya yang berusaha menilai Repetisi Penuh diantaranya Repetisi
kualitas terjemahan secara holistik, yaitu Repetisi Sebagian Penuh dan 1
penilaian yang menyentuh masalah Repetisi Sebagian
keakuratan, keberterimaan dan
keterbacaan terjemahan. Meskipun masing- Kohesi Leksikal pada
masing dari ketujuh strategi mempunyai 2 kalimat tersebut
kekuatan, sisi kelemahannya lebih menonjol ada Kohesi Leksikal
karena alasan-alasan berikut. antarkalimat dan
interkalimat
6 dan 7 Meskipun masing-masing dari ketujuh Repetisi Penuh Pada kalimat ini
strategi mempunyai kekuatan, sisi hanya terdapat 1
kelemahannya lebih menonjol karena Kohesi Leksikal
alasan-alasan berikut. Pertama, masing- Repetisi
masing dari ketujuh strategi penilaian
tersebut mengukur kualitas terjemahan Kohesi Leksikal pada
secara tidak holistik. kalimat tersebut
adalah antarkalimat
7 dan 8 Pertama, masing-masing dari ketujuh Repetisi Penuh Pada kalimat ini
strategi penilaian tersebut mengukur Repetisi Sebagian terdapat 4 Kohesi
kualitas terjemahan secara tidak holistik. Repetisi Penuh Leksikal Repetisi, 3
Kedua, karena hanya satu atau dua aspek Repetisi Penuh diantaranya Kohesi
dari terjemahan yang berkualitas yang Leksikal Repetisi
dinilai, pembobotan dari masing-masing Penuh dan 1
aspek tersebut sama sekali tidak diberikan. Repetisi Sebagian

Kohesi Leksikal pada


kalimat tersebut
adalah antarkalimat
8 dan 9 Kedua, karena hanya satu atau dua aspek Repetisi Penuh Pada kalimat ini
dari terjemahan yang berkualitas yang Repetisi Sebagian terdapat 3 Kohesi
dinilai, pembobotan dari masing-masing Repetisi Penuh Leksikal Repetisi, 2
aspek tersebut sama sekali tidak diberikan. diantaranya Repetisi
Ketiga, tidak ada penjelasan perihal siapa Penuh dan 1
yang menilai terjemahan dan kriteria apa Repetisi Sebagian
saja yang harus dimiliki oleh seorang penilai
kualitas terjemahan Kohesi Leksikal pada
kalimat tersebut
adalah antarkalimat
9 dan 10 Ketiga, tidak ada penjelasan perihal siapa Repetisi Penuh Pada kalimat ini
yang menilai terjemahan dan kriteria apa Repetisi Penuh terdapat 3 Kohesi
saja yang harus dimiliki oleh seorang penilai Repetisi Penuh Leksikal Repetisi
kualitas terjemahan. Keempat, tidak ada penuh
penjelasan seberapa besar porsi dari suatu
teks terjemahan yang harus dinilai.
Kohesi Leksikal pada
kalimat tersebut
adalah antarkalimat
10 dan 11 Keempat, tidak ada penjelasan seberapa Repetisi Penuh Pada kalimat ini
besar porsi dari suatu teks terjemahan yang Repetisi Penuh terdapat 3 Kohesi
harus dinilai. Berdasarkan hasil penelitian Repetisi Penuh Leksikal Repetisi
tahun pertama tersebut, sebuah prototip Penuh
model penilaian kualitas terjemahan dari
bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia Kohesi Leksikal pada
disusun dan kemudian diujikan pada tahun kalimat tersebut
kedua (Nababan, Nuraeni & Sumardiono, adalah antarkalimat
2010).

11 dan 12 Berdasarkan hasil penelitian tahun pertama Repetisi Penuh Pada kalimat ini
tersebut, sebuah prototip model penilaian Repetisi Penuh terdapat 3 Kohesi
kualitas terjemahan dari bahasa Inggris ke Repetisi Penuh Leksikal Repetisi
dalam bahasa Indonesia disusun dan Penuh
kemudian diujikan pada tahun kedua
(Nababan, Nuraeni & Sumardiono, 2010). Kohesi Leksikal pada
Hasil ujicoba tersebut menunjukkan bahwa kalimat tersebut
prototip model penilaian kualitas adalah antarkalimat
terjemahan yang dihasilkan mempunyai dan interkalimat
empat kekuatan utama, yang terkait dengan
1) sifat keholistikan penilaian, 2) validitas
hasil penilaian, 3) aspek kualitatif penilaian
dan 4) kebermanfaatan prototip model
penilaian kualitas terjemahan dalam
konteks penerjemahan profesional,
penelitian penerjemahan dan pengajaran
penerjemahan
12 dan 13 Hasil ujicoba tersebut menunjukkan bahwa Repetisi Penuh Pada kalimat ini
prototip model penilaian kualitas Repetisi Penuh terdapat 3 Kohesi
terjemahan yang dihasilkan mempunyai Repetisi Sebagian Leksikal Repetisi,
empat kekuatan utama, yang terkait dengan dua diantaranya
1) sifat keholistikan penilaian, 2) validitas dalah Repetisi Penuh
hasil penilaian, 3) aspek kualitatif penilaian dan satu Repetisi
dan 4) kebermanfaatan prototip model Sebagian
penilaian kualitas terjemahan dalam
konteks penerjemahan profesional, Kohesi Leksikal pada
penelitian penerjemahan dan pengajaran kalimat tersebut
penerjemahan. Hasil ujicoba tersebut juga adalah antarkalimat
menunjukkan beberapa kelemahan dari
prototip itu
13 dan 14 Hasil ujicoba tersebut juga menunjukkan Repetisi Penuh Pada kalimat ini
beberapa kelemahan dari prototip itu. Hiponimi terdapat 2 Kohesi
Pertama, satuan lingual atau unit Leksikal, 1 Repetisi
terjemahan yang dinilai berada pada dan 1 Hiponimi
tataran mikro, yaitu tataran kalimat, klausa,
frasa dan kata Kohesi Leksikal pada
kalimat ini adalah
interkalimat
14 dan 15 Pertama, satuan lingual atau unit Repetisi Penuh Pada kalimat ini
terjemahan yang dinilai berada pada Hiponimi terdapat 4 kohesi
tataran mikro, yaitu tataran kalimat, klausa, Repetisi Sebagian Leksikal, 3
frasa dan kata. Oleh sebab itu, besar Repetisi Penuh diantaranya Repetisi
kemungkinan bahwa dalam penentuan dan 1 Hiponimi
kualitas terjemahan, penilai akan lepas
konteks. Kohesi Leksikal pada
kilamat ini adalah
interkalimat dan
antarkalimat
15 dan 16 Oleh sebab itu, besar kemungkinan bahwa Repetisi Penuh Pada kalimat ini
dalam penentuan kualitas terjemahan, Repetisi Penuh terdapat 2 Kohesi
penilai akan lepas konteks. Kedua, penilai Leksikal Repetisi
atau rater yang memenuhi kriteria untuk Penuh
jenis teks tertentu tidak selalu mudah
ditemukan dan dalam banyak kasus tidak Kohesi Leksikal pada
bersedia untuk dilibatkan. kalimat ini adalah
interkalimat dan
antarkalimat
16 dan 17 Kedua, penilai atau rater yang memenuhi Repetisi Penuh Pada kalimat ini
kriteria untuk jenis teks tertentu tidak selalu Repetisi Sebagian terdapat 1 Kohesi
mudah ditemukan dan dalam banyak kasus Leksikal Repetisi
tidak bersedia untuk dilibatkan. Ketiga, Penuh dan 1 Kohesi
sebelum melakukan penilaian, penilai atau Leksikal Sebagian
rater harus dilatih terlebih dahulu meskipun
mereka sudah memenuhi kriteria sebagai Kohesi Leksikal pada
penilai kalimat ini adalah
antarkalimat
18 dan 19 Ketiga, sebelum melakukan penilaian, Repetisi Penuh Pada kalimat ini
penilai atau rater harus dilatih terlebih hanya terdapat 1
dahulu meskipun mereka sudah memenuhi Kohesi Leksikal
kriteria sebagai penilai. Hal itu tentunya Repetisi Penuh
akan memakan banyak waktu (time interkalimat
consuming)
19 dan 20 Hal itu tentunya akan memakan banyak Repetisi Penuh Pada kalimat ini
waktu (time consuming). Penelitian tahun Repetisi Penuh terdapat 3 Kohesi
kedua tersebut kemudian disempurnakan Repetisi Penuh Leksikal Repetisi
dan penelitian tahun ketiga (Nababan, Penuh interkalimat
Nuraeni, Sumardiono, 2011), menunjukkan
bahwa penerapan model penilaian kualitas
terjemahan pada tataran makro tersebut
menimbulkan kendala-kendala yang
berbeda-beda bagi penilai terjemahan
profesional, peneliti di bidang
penerjemahan dan pengajar mata kuliah
praktik penerjemahan.
20 dan 21 Penelitian tahun kedua tersebut kemudian Repetisi Penuh Pada kalimat ini
disempurnakan dan penelitian tahun ketiga Repetisi Penuh terdapat 9Kohesi
(Nababan, Nuraeni, Sumardiono, 2011), Repetisi Penuh Leksikal, 5
menunjukkan bahwa penerapan model Repetisi Sebagian diantaranya Repetisi
penilaian kualitas terjemahan pada tataran Repetisi Penuh Penuh dan 3
makro tersebut menimbulkan kendala- Repetisi Sebagian Repetisi Sebagian
kendala yang berbeda-beda bagi penilai Repetisi Penuh dan 1 Hiponimi
terjemahan profesional, peneliti di bidang Repetisi Sebagian
penerjemahan dan pengajar mata kuliah Hiponimi Pada kalimat ini
praktik penerjemahan. Kendala-kendala terdapat 3 Kohesi
tersebut adalah 1) bagi penilai kualitas Leksikal Repetisi
terjemahan profesional, kendala yang Penuh interkalimat
muncul adalah sulitnya untuk menetapkan dan antarkalimat
bagian mana dari suatu teks yang panjang
(misalnya buku atau novel) untuk dinilai, 2)
bagi peneliti di bidang penerjemahan,
kendala yang timbul juga berpusat pada
penentuan bagian dari suatu yang teks
terjemahan yang panjang yang harus dinilai
sebagai akibat dari persyaratan metodologis
yang mengharuskan mereka untuk
menggunakan teks secara utuh sebagai
objek kajian mereka dan 3) bagi pengajar
mata kuliah praktik penerjemahan, kendala
yang timbul lebih cenderung diakibatkan
oleh ketidak-mampuan dan kurangnya
pengalaman sebagian dari mereka dalam
menilai kualitas terjemahan pada umumnya
dan dalam menerapkan model tersebut
pada khususnya.
21 dan 22 Kendala-kendala tersebut adalah 1) bagi Hiponimi Pada kalimat ini
penilai kualitas terjemahan profesional, Hiponimi terdapat 2 Kohesi
kendala yang muncul adalah sulitnya untuk Leksikal Hiponimi
menetapkan bagian mana dari suatu teks
yang panjang (misalnya buku atau novel) Kohesi Leksikal pada
untuk dinilai, 2) bagi peneliti di bidang kalimat ini adalah
penerjemahan, kendala yang timbul juga interkalimat
berpusat pada penentuan bagian dari suatu
yang teks terjemahan yang panjang yang
harus dinilai sebagai akibat dari persyaratan
metodologis yang mengharuskan mereka
untuk menggunakan teks secara utuh
sebagai objek kajian mereka dan 3) bagi
pengajar mata kuliah praktik penerjemahan,
kendala yang timbul lebih cenderung
diakibatkan oleh ketidak-mampuan dan
kurangnya pengalaman sebagian dari
mereka dalam menilai kualitas terjemahan
pada umumnya dan dalam menerapkan
model tersebut pada khususnya. Secara
alamiah, sasaran utama penerjemahan
adalah teks, tidak perduli apakah teks yang
dimaksud adalah teks yang pendek atau
teks yang panjang.
22 dan 23 Secara alamiah, sasaran utama Hiponimi Pada kalimat ini
penerjemahan adalah teks, tidak perduli hanya terdapat 1
apakah teks yang dimaksud adalah teks Kohesi Leksikal
yang pendek atau teks yang panjang. Jika Hiponimi
demikian halnya maka idealnya, sasaran
penilaian adalah juga teks secara Kohesi Leksikal ini
keseluruhan adalah interkalimat
23 dan 24 Jika demikian halnya maka idealnya, sasaran - -
penilaian adalah juga teks secara
keseluruhan. Namun, fakta menunjukkan
bahwa kendala-kendala seperti yang telah
dijelaskan di atas tidak bisa dihindari
24 dan 25 Namun, fakta menunjukkan bahwa kendala- Hiponimi Pada kalimat ini
kendala seperti yang telah dijelaskan di atas Repetisi Penuh terdapat 2 Kohesi
tidak bisa dihindari. Dalam kaitan itu, solusi Leksikal, 1 Hiponimi
untuk mengatasi kendala-kendala tersebut dan 1 Repetisi
dalam menerapkan model penilaian kualitas
Penuh
terjemahan pada tataran makro atau pada
tataran teks adalah 1) Jika suatu teks
terjemahan sangat panjang dan terdiri atas Kohesi Leksikal pada
beberapa subbagian, bagian awal dari setiap kalimat ini adalah
subbagian tersebut dipandang sudah cukup antar kalimat dan
memadai atau representatif sebagai objek interkalimat
penilaian, 2) Jika suatu teks terjemahan sangat
panjang dan merupakan karya dari beberapa
orang penerjemah, maka konsistensi
penggunaan istilah teknis pada keseluruhan
teks terjemahan harus diperhatikan secara
seksama dan 3) Kendala yang timbul sebagai
akibat dari kekurangmampuan atau kurangnya
pengalaman pengajar dalam menerapkan
model ini hanya bisa diatasi dengan jalan
member mereka pelatihan tentang tujuan,
karakteristik dan cara model ini diterapkan
dalam menilai kualitas terjemahan pada tataran
makro

Kohesi Leksikal Jumlah Persentase


Repetisi Penuh
Repetisi Sebagian
Hiponimi

Anda mungkin juga menyukai