BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus Hepatitis B (HBV) termasuk salah satu virus yang paling umum
di dunia modern dan peringkat oleh WHO sebagai salah satu dari sepuluh
yang ada, menunjukan penigkatan 2 kali lipat apabila dibandingkan dari data
tahun 2007, hal ini dapat memberikan petunjuk awal kepada kita tentang upaya
wilayah dengan prevalensi Hepatitis tertinggi adalah Bengkulu Selatan (3,1 %).
dunia, satu sepertiga dari populasi dunia memiliki bukti serologis infeksi
imunisasi, yaitu pada usia lebih tua dan pada gangguan daya tahan tubuh
instrumen atau karena pengelolaan limbah rumah sakit yang tidak tepat
disengaja jumlah menit darah selama prosedur bedah dan gigi (Othman
et al., 2013).
kesehatan lain ketika mereka datang dalam kontak dengan pasien dan
awal tahun klinis mereka. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
4
untuk kesiapan diri dalam dunia kerja maupun untuk menghadapi praktik
20% turun dibawah ambang batas. Menurut (Aswati et al., 2013) bahwa
escape mutant atau virus mutasi yang lolos, hal ini antara lain akibat
yang ada, oleh karena itu perlu desain vaksin Hepatitis B yang tepat
tetapi tidak terbentuk antibodinya. Selain itu, muncul varian dan mutan
Mutasi virus terjadi dalam waktu yang lebih pendek, hal itu
terjadi karena tekanan dari host akibat daya tahan tubuh, misalnya
2015).
yang lebih rendah. Respon imun yang berbeda antara laki-laki dan
6
darah, urine, feses dll yang bersifat berbahaya yang tidak menutup
juga ada praktik kerja lapangan klinik ini dilaksanakan selama 2,5 bulan
pada rumah sakit luar provinsi dan selama 1 bulan di rumah sakit
kabupaten yang ada di kota Bengkulu, praktik kerja lapangan klinik ini
atas, maka perlu diketahui adanya proteksi diri dari vaksinasi Hepatitis
antibodi Hepatitis B.
7
hal tersebut menjadi alasan atau dasar untuk mahasiswa jurusan Analis
daripada mengobati’.
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah Apakah ada hubungan jenis kelamin, usia dan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Bengkulu.
2. Tujuan khusus
Bengkulu.
Bengkulu.
D. Manfaat Penelitian.
1. Bagi akademik
3. Bagi masyarakat
E. Keaslian Penelitian
yaitu metode yang akan digunakan oleh peneliti di dalam penelitian ini
10
terhadap titer anti HBs, hal ini disebabkan probandus yang digunakan
kelamin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hepatitis
E, antara Hepatitis yang satu dengan yang lain tidak berhubungan (Kementerian
RI, 2014).
oleh beberapa sebab. Pada umumnya penyakit ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu
Hepatitis akut dan Hepatitis kronis. Pada Hepatitis akut prosesnya berlangsung
kurang 6 bulan. Sedangkan pada Hepatitis kronis prosesnya lebih dari 6 bulan.
Penyakit Hepatitis dapat terjadi karena adanya virus utama dari kelima virus
dapat disebabkan oleh karena infeksi dan virus lain, contohnya seperti
12
B. Hepatitis B
13
Klasifikasi
Famili : Hepadnaviridae
Genus : Orthohepadnavirus
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil
kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Infeksi Hepatitis B
Hepatitis kronis, bisa timbul komplikasi seperti sirosis (pengerasan hati) dan
1. Patologi Hepatitis B
menembus dinding sel hati. Di dalam inti asam nukleat VHB akan
keluar dari nukleokapsid dan akan menempel pada DNA hospes dan
2014).
bagian hati dengan nekrosis sel hati disertai infiltrasi sel-sel hati dengan
didaerah portal dan batas anatra lobulus masih utuh, maka akan terjadi
kulit dan mata (jaundice), urin gelap, kelelahan ekstrim, mual, muntah,
dan sakit perut. Sebuah subset kecil orang dengan Hepatitis akut dapat
Gejala klinis Hepatitis B terdiri atas 3 fase yaitu : (H.R and Prima
Dewi, 2014).
b. Fase Ikterik
c. Fase penyembuhan
3. Epidemiologi Hepatitis B
ini pertama kali ditemukan oleh Blumberg pacta tahun 1965 dan
yang disebut “Partikel Dane”. Lapisan luar terdiri atas antigen HbsAg
yang membungkus partikel inti (core). Pada inti terdapat DNA VHB
2014)
4 subtipe yaitu adw, adr, ayw dan ayr. Subtipe ini secara epidemiologis
lain, yang termasuk kelompok ini adalah : (H.R and Prima Dewi,
2014).
terinfeksi Hepatitis B.
4. Distribusi geografis
yang sakit di dalam suatu populasi pada suatu titik waktu yang
kasus total jumlah (kasus baru dan kasus lama) suatu penyakit pada
suatu waktu yang ditentukan dengan total populasi yang berisiko pada
waktu tersebut. Secara singkat prevalensi berarti semua kasus (baru atau
5. Transmisi
selama 7 hari. Selama ini, virus masih dapat menyebabkan infeksi jika
memasuki tubuh orang yang tidak dilindungi oleh vaksin, masa inkubasi
menyebar dari ibu ke anak saat lahir (transmisi perinatal), atau melalui
yang terinfeksi untuk anak yang tidak terinfeksi selama 5 tahun pertama
yang terinfeksi dari ibu mereka atau sebelum usia 5 tahun (WHO, 2016).
a. Umur
22
kronis.
b. Jenis kelamin
d. Kebiasaan hidup
e. Pekerjaan
23
kemih).
2. Faktor lingkungan
b. Hepatitis Fulminan
c. Hepatitis Subklinik
8. Pemeriksaan Hepatitis B
diantaranya adalah:
(Wibowo, 2012).
terinfeksi sebelumnya.
d. Pemeriksaan IgM anti-HBc, tujuan pemeriksaan yaitu untuk
besar HBV DNA dalam darah dan hasil replikasinya pada urin
C. Anti HBs
Anti HBs atau antibodi terhadap Hepatitis B surface antigen, anti HBs
adalah antibodi golongan IgG terhadap HbsAg yang timbul setelah terpapar
anti HBs untuk mengetahui adanya antibodi zat kekebalan terhadap virus
Hepatitis B.
Hepatitis B, jika anti HBs positif pasien sudah mempunyai kekebalan terhadap
infeksi virus Hepatitis B, disarankan untuk rutin memeriksakan kadar anti HBs,
jika kadar anti HBs menurun, perlu diberikan vaksinasi ulang. Jika HbsAg dan
kadar anti HBs negative maka pasien belum pernah terinfeksi dan belum
27
1. Imunitas
patogen. Misalnya, bakteri, virus, fungi, protozoa dan parasit yang dapat
2012).
suatu zat lain yang oleh sel atau jaringan dianggap asing (non-self) dari
zat yang berasal dari tubuh sendiri (self). Pada beberapa keadaan
patologi sistem imun ini tidak dapat membedakan zat asing dari tubuh
sendiri sehingga sel-sel dalam sistem imun membentuk zat anti terhadap
2012).
terpapar pada zat yang dianggap asing maka ada dua jenis respons
imun yang mungkin terjadi yaitu respons imun non spesifik dan spesifik
(Syaifuddin, 2012).
(Syaifuddin, 2012).
sensibilitas sirkulasi.
c. Nutrisi :
imun.
d. Factor psikoneuroiumologi :
endokrin.
termasuk perilaku.
30
tubuh sebelumnya tidak pernah terpapar pada zat tersebut. Imunitas ini
spesifik. Sel ini dapat mengenal setiap jenis antigen baik intraseluler
2. Vaksinasi Hepatitis B
Mutasi virus terjadi dalam waktu yang lebih pendek, hal itu
terjadi karena tekanan dari host akibat daya tahan tubuh, misalnya
risiko sedang hingga infeksi tinggi. Hal ini dapat diberikan kepada bayi
anti HBs adalah antibodi golongan IgG terhadap HbsAg yang timbul
Hepatitis B dibanding pria (H.R and Prima Dewi, 2014). Jenis kelamin
IgM dan IgG yang lebih rendah. Respon imun yang berbeda antara laki-
laki dan perempuan dipengaruhi pula oleh hormon steroid sex seperti
memiliki proporsi yang lebih tinggi dari mereka dengan praktek yang
E. Kerangka Teori
Umur
Pekerjaan
Lingkungan
Daerah Dengan
Prevalensi VHB
HBcAg
HBeAg
HBsAg
sanitasi Jelek Faktor
FaktorLingkungan
Eksternal
Tinggi
35
Faktor Internal
Diteliti
Tidak di teliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Jenis Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode Cross
1. Variabel Penelitian
2. Definisi Operasional
2 Anti HBs Anti HBs atau Strip anti Positif (+), jika Nominal
antibodi HBs. muncul dua
terhadap garis
Hepatitis B
Negatif (-), jika
surface antigen.
muncul satu
garis
3. Hipotesis
1. Populasi
setelah dengan jumlah 251 orang dengan rincian 50 orang laki-laki dan
2. Sampel
38
α
N x Z 2 1− x P(1−P)
2
n=
α
( N −1 ) d 2 + Z 2 1− x P(1−P)
2
Keterangan:
N = Besar populsi
n = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan
ini didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
39
ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil
Kemenkes Bengkulu.
3. Tidak sedang mengkonsumsi obat rutin 6 bulan terakhir.
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian di bulan September 2016 s/d bulan Juli 2017 dari
E. Pelaksanaan Penelitian
1. Pra Analitik
a. Pengumpulan data
(serum).
2. Analitik
a. Persiapan Sampel
pengambilan sampel pasien diberitahu tentang tujuan, manfaat, cara
ditegangkan dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri diatas pembuluh
c. Pembuatan Serum
Mendiamkan tabung yang berisi darah pada suhu ruang (27-28ºC)
sel-sel darah.
d. Cara Pemeriksaan kadar anti HBs
a) Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
b) Dikeluarkan strip HBs dari kemasan.
c) Diteteskan 10 mikron serum menggunakan mikropipet
kedalam kaset.
d) Dbiarkan selama 15 menit.
e) Diamati hasil test yang tertera pada alat.
3. Pasca Analitik
Interprestasi Hasil
a) Positif : muncul dua garis
b) Negatif : satu garis merah muncul di daerah kontrol (c)
c) Invalid : garis kontrol tidak muncul
F. Teknik Pengumpulan
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dengan
menguji langsung kualitatif anti HBs yang ada dalam darah dengan metode
Bengkulu.
G. Pengolahan Data
yang dikumpulkan.
komputer.
42
H. Analisis Data
a. Analisa Univariat
Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dari variabel.
b. Analisa Bivariat
Kemenkes Bengkulu.
2. Bila P value > 0,05, tidak ada perbedaan jenis kelamin terhadap
Kemenkes Bengkulu.