Disusun Oleh :
2019
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas
Berkat dan rahmat saya bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan Tepat waktu.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
iii
D.Reformasi ................................................................................. 33
Simpulan ................................................................................. 44
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Demokrasi Indonesia
1. Arti dan Makna Demokrasi
1
semua penduduk dewasa di sebagian besar 2egara demokrasi
modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara
pada abad ke-19 dan 20. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah
ada sejak abad ke-16 dan berasal dari bahasa Prancis Pertengahan
dan Latin Pertengahan lama. Konsep demokrasi lahir dari Yunani
kuno yang dipraktikkan dalam hidup bernegara antara abad ke IV
SM sampai dengan abad ke VI SM. Demokrasi yang dipraktikkan
pada waktu itu adalah demokrasi langsung (direct democracy),
artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-keputusan politik
dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga 2egara.
2
2. Jenis-jenis Demokrasi
Kita mengenal bermacam-macam istilah demokrasi. Ada
yang dinamakan demokrasi konstitusional, demokrasi parlementer,
demokrasi terpimpin, Demokrasi Pancasila, Demokrasi Rakyat,
Demokrasi Soviet, Demokrasi nasional, dan sebagainya.
3. Nilai-nilai Demokrasi
3
4. Keunggulan Demokrasi
4
Pendidikan politik kepada rakyat
Pemerintahan stabil
5
Membantu membentuk rakyat menjadi warga negara yang baik
6
Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.
Jadi, apabila negara mengakui hak asasi manusia dan melindungi
hak asasi manusia setiap individu, maka negara itu dikatakan
demokrasi. Hal ini menjadi penentu utama negara tersebut
merupakan negara demokrasi atau tidak, karena demokrasi sendiri
sangat memperhatikan rakyat sebagai pemilik kekuasaan rakyat.
Setiap rakyat memiliki hak asasi manusia. Maka dari itu, bila suatu
negara mengakui dan melindunginya, maka dapat dikatakan
demokrasi.
Partisipasi rakyat dalam pemerintahan negara. Terjadi
apabila dalam pemilihan suatu penjabat negara, rakyat ikut
berpatisipasi (seperti pemiilu). Rakyat dapat memilih pilihannya
secara jujur dan adil serta negara memberikan kebebasan rakyat
untuk berpendapat. Maka dari itu, nilai-nilai demokrasi telah
diamalkan dalam negara tersebut.
Jika suatu negara tidak memenuhi salah satu asas tersebut,
maka negara tersebut bukan negara demokrasi. Contohnya, yaitu
negara China, Korea, Amerika dan sebagainya. Adanya ide
demokrasi disusun dari dasar pemikiran secara teoritis, lalu
dipraktekan untuk menghindari adanya penyelewengan pada
pelaksanaannya. Dengan demikian, demokrasi dapat menjadi
panduan atau pedoman dalam pelaksanaan sistem pemerintahan
suatu negara.
7
yang dibagi menjadi 10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia
menurut Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, yaitu:
8
Demokrasi dengan otonomi daerah. Daerah otonom
dibangun agar mampu mengatur dan menyelenggarakan urusan-
urusan pemerintahan.
Demokrasi dengan kemakmuran. Demokrasi ditujukan
untuk membangun negara kemakmuran oleh dan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat Indonesia.
Demokrasi yang berkeadilan. Demokrasi menggariskan
keadilan sosial dalam kelompok dan lapisan masyarakat.
Demokrasi Pancasila memiliki tiga karakter utama, yaitu
kerakyatan, permusyawaratan dan hikmat kebijaksanaan. Tiga
karakter utama tersebut merupakan cita-cita penerapan kehidupan
demokrasi. Kerakyatan, dengan memberikan kesempatan bagi
rakyat untuk bebas mengemukakan pendapatnya dan terlibat dalam
proses pengambilan keputusan seperti dalam pemilu.
Permusyawaratan, yang mewujudkan negara kesatuan yang dapat
mengatasi paham perseorangan atau golongan. Dan juga hikmat
kebijaksanaan, yaitu keinginan agar demokrasi yang diterapkan
didasarkan pada nilai ketuhanan, perikemanusiaan, persatua,
permusyawaratan dan keadilan.
Demokrasi parlementer
Demokrasi terpimpin
Demokrasi pancasila
9
demokrasi, namun dalam pelaksanaannya timbul beberapa
penyelewengan dari periode perkembangan demokrasi pancasila
sampai sekarang.
10
1945) tidak diubah. Hal ini menimbulkan kekacauan. Sistem
pemerintahan parlementer memiliki ciri ciri sebagai berikut :
11
pemerintahan. Dalam partai politik, terdapat partai yang menang
(koalisi), dan partai yang kalah (oposisi). Partai oposisi ini mencari
cari kesalahan dari kabinet sehingga hal ini dapat mengubah
pemerintahan tanpa adanya masa jabatan tertentu. Sehingga pernah
terjadi dalam 7 tahun, sudah terjadi 9 kali pergantian kabinet.
Sistem pemerintahan parlementer diakhiri pada tanggal 27
Desember 1949 dan digantikan dengan RIS. Indonesia menjadi
berubah bentuk pemerintahannya dari negara kesatuan menjadi
negara serikat. Namun, sistem pemerintahannya tetap parlementer.
Hal ini berdasarkan keputusan KMB yang menyatakan bahwa
terdapat negara dalam negara. Berdasarkan hasil keputusan KMB,
dasar hukum Indonesia juga digantikan dari UUD 1945 menjadi
Konstitusi RIS. Saat itu, pemimpin pusat di Indonesia yaitu Ir.
Soekarno, sedangkan yang menjadi pemimpin di daerah daerah
yaitu Mr. Asaat. Masa pemerintahaan ini berhenti hingga pada
tanggal 17 Agustus 1950. Setelah itu, berlaku pada sistem
pemerintahan UUDS 1950. Dasar hukum yang tadinya Konstitusi
RIS menjadi UUD Sementara tahun 1950. Kemudian bentuk negara
nya pun berubah kembali dari negara serikat menjadi negara
kesatuan kembali denga sistem pemerintahan parlementer. Lalu,
diakhiri pada tanggal 5 Juli 1959 dimana dikeluarkannya juga
denkrit presiden sehingga diikuti dengan adanya perubahan dasar
negara kembali menjadi UUD 1945. Pada masa ini, mulai memasuki
pada saat Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi
terpimpin. Dalam pemerintahan demokrasi terpimpin, terdapat
banyak penyimpangan, yaitu :
Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai
banyak yang dipenjarakan.
Parlemen hasil pemilu tahun 1955 dibubarkan diganti
DPRGR
Jaminan HAM lemah
12
Terjadi sentralisasi kekuasaan
Terbatasnya peranan pers
13
6. Pelaksanaan Demokrasi Pada Orde Reformasi
14
B. Demokrasi Pancasila
15
pembangunan nasional ( Dwi Darma Kabinat Ampera ). Program
dari Kabinet Ampera ini adalah Catur Karya Kabinet Ampera adalah
sebagai berikut :
16
3. Penyederhanaan Partai Politik
4. Pemilihan Umum
17
Selain menetapkan beberapa perubahan yang signifikan di
politik dalam negeri, di masa orde baru juga terdapat perubahan di
penataan politik luar negeri, diantaranya adalah sebagai berikut :
18
disampaikan kepada Perdana Menteri Lee Kuan Yew. Pada tahun
yang sama juga pemerintah Singapura menyampaikan nota yang
berisi jawaban kesediaan untuk mengadakan hubungan diplomatik
dengan Indonesia.
19
16. setiap demokrasi menggariskan tata cara menggerakkan
negara yang demokratis sifatnya.
20
11. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani
minoritas.
21
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
22
seperation of power) dengan sistem pengawasan dan
perimbangan (check and balance). Hal ini dilakukan untuk
menghindari penyelewengan kekuasaan yang bisa
mengakibatkan kerugian pada pemerintahan dan juga rakyat.
23
menyelenggarakan urusan-urusan pemerintah sebagai
urusan rumah tangganya sendiri yang diserahkan oleh
Pemerintah Pusat. Hal tersebut juga berfungsi untuk
menggali potensi dan memanfaatkannya sebagai instrumen
untuk mengembangkan daerahnya.
24
5. Musyawarah Untuk Mufakat
C. Pemilu di Indonesia
25
peran pemilu sangat jelas terlihat. Singkat kata, dari prosesi tahapan-
tahapan momentum demokrasi, kita akan selalu menemui jejak tapak
eksponen ke-pemilu-an.
26
Sistem hak pilih
Hak pilih yang hanya dapat dipergunakan satu kali dengan
usia yang sudah 17 tahun atau sudah menikah dan mempunyai
jiwa raga yang sehat (tidak gila). Hak pilih tidak bisa diwakilkan
apapun alasannya. jika tidak sanggup datang pada tempat
pemilihan maka seseorang dianggap sebagai golongan putih
(golput). sebaiknya gunakan hak pilih, karena menjadi golput
hanya melenyapkan hak dan menggagalkan harapan kita dalam
menentukan seorang pemimpin yang kita inginkan.
Sistem pemilihan
27
Sistem pencalonan
28
1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, dan
2014.
Pemilu 1955
Pemilu 1971
29
Pemilu 1977-1997
30
Pemilu 2004
Pemilu 2009
Pemilu 2014
31
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2014
(biasa disingkat Pemilu Legislatif 2014) untuk memilih 560
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 132 anggota Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota)
se-Indonesia periode 2014-2019.
4. Kampanye Pemilu
32
dalam pemasaran bisnis, pemilihan pemimpin (PILPRES,
PILKADA), kegiatan sosial, dan berbagai kegiatan lainnya.
5. Pemungutan Suara
C. Reformasi
33
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), pengertian reformasi adalah suatu perubahan yang
terjadi secara drastis dimana tujuannya adalah untuk perbaikan di
bidang sosial, politik, agama, dan ekonomi, dalam suatu
masyarakat atau negara.
34
Mengubah atau menghilangkan kebiasaan atau cara-
cara hidup yang tidak sesuai dengan semangat reformasi.
Misalnya, perilaku Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN),
sikap otoriter, penyimpangan, penyelewengan, dan lain-
lain.
2. Gerakan Reformasi
35
Gerakan reformasi menuntut untuk dilakukan reformasi
total di segala bidang, termasuk keanggotaan DPR dam MPR
yang dipandang sarat dengan nuansa KKN.
36
3. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi,Reformasi Hukum,
37
merupakan Platform kehidupan bersama bangsa Indonesia,
yangselama ini diselewengkan demi kekuasaan sekelompok
orang baik pada masa orde lama maupun orde baru. Oleh karena
itu proses reformasi walaupun dalam lingkup pengertian
reformasi total harus memiliki platform dan sumber nilai yang
jelas merupakan arah, tujuan, serta cita-cita yaitu nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
38
Orde Baru adalah bidang hukum. Produk hukum baik materi
maupun penegakkannya dirasakan semakin menjauh dari nilai-
nilai kemanusiaan, kerakyatan, serta keadilan. Sub-sistem hukum
nampaknya tidak mampu menjadi pelindung bagi kepentingan
masyarakat dan yang berlaku hanya bersifat imperative bagi
penyelenggara pemerintahan.
39
3. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi
5. Dampak Reformasi
40
2. Pers yang lebih bebas
3. Restrukturisasi ABRI
41
DAMPAK NEGATIF REFORMASI
42
dijiwai dengan semangat ke-Indonesia-an yang kita cita-citakan
bersama.
43
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Perjalanan demokrasi di Indonesia yang begitu panjang tentu
mengalami banyak cobaan. Namun kegigihan bangsa mampu melewati
masalah-masalah demokrasi yang ada. Tak salah jika salah satu
lembagai penelitian di Amerika bernama Freedom House
mengumumkan bahwa Indonesia merupakan negara berkembang
paling sukses dalam menjalankan sistem demokrasi. Semoga ke
depannya demokrasi di Indonesia bisa menuju ke arah yang semakin
baik lagi.
44
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_di_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
http://materi4belajar.blogspot.com/2017/01/demokrasi-pengertian-makna-dan-
hakikat.html
https://learniseasy.com/nilai-nilai-demokrasi-dan-pengertian-demokrasi.html
https://www.amazine.co/40007/inilah-18-kelebihan-dan-kekurangan-demokrasi/
https://www.kompasiana.com/firentiaemanuela1410/5c00452b6ddcae34b64044d3
/pelaksanaan-demokrasi-di-indonesia
https://brainly.co.id/tugas/13350545
https://guruppkn.com/sistem-pemilu-di-indonesia
https://gagasanhukum.wordpress.com/tag/membaca-makna-pemilu/
http://tugaskuliah15.blogspot.com/2015/10/makalah-pancasila-sebagai-
paradigma.html
45