Anda di halaman 1dari 22

JALAN MENDEKATKAN DIRI PADA ALLAH

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu
mendapat keberuntungan. (Al Maidah 35)

Ada tiga perintah yang disampaikan Allah kepada orang yang ber-Iman didalam surat Al
Maidah ayat 35 tersebut diatas , yaitu :

1. Agar bertakwa kepada Allah

2. Carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri pada Allah

3. Berjihad dijalan Allah

Allah menjelaskan pada bagian terakhir ayat tersebut bahwa bagi orang yang melaksanakan
perintah tersebut insya Allah akan mendapat keberuntungan. Janji Allah adalah benar, Ia
tidak pernah mengingkari janji-Nya.

1. Bertakwa pada Allah

Orang yang bertakwa pada Allah adalah orang yang selalu berusaha menjaga batas –batas
perintah dan larangan yang telah ditetapkan Allah. Ia selalu berusaha sekuat tenaga untuk
menjalankan semua perintah dan anjuran Allah , serta berusaha untuk tetap istiqomah berada
pada jalan-Nya yang lurus . Ia juga berusaha sekuat tenaga untuk tidak melanggar batas-batas
larangan yang telah ditetapkan Allah.

Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu waspada dan awas untuk menempatkan
dirinya pada jalan yang diridhoi Allah. Ia selalu memperhatikan apa yang diperintahkan ,
dianjurkan dan dibolehkan Allah dan apa perbuatan yang dilarang dan diharamkan Allah.
Iapun selalu berusaha untuk menjalankan semua perintah atau anjuran Allah, dan berusaha
untuk menjaga agar tidak melanggar batas –batas yang telah ditetapkan Allah.

2. Jalan (wasilah) mendekatkan diri pada Allah

Allah memerintahkan kepada orang beriman agar mencari wasilah atau jalan untuk
mendekatkan diri pada-Nya. Allah telah menunjuki beberapa jalan yang bisa ditempuh untuk
mendekatkan diri padaNya , antara lain dengan berdzikir mengingatNya, mentadabburi
Qur’an, mengerjakan sholat, bersedekah, bersyukur, bertaubat, jihad fiisabilillah, berpuasa,
ibadah haji dan umrah, berkorban dan lain sebagainya.

Itulah jalan yang telah ditunjukan Allah untuk mendekatkan diri pada-Nya. Dari beberapa
jalan yang disebutkan diatas ada tiga jalan utama yang sangat dianjurkan untuk
melaksanakannya, insya Allah dengan melalui tiga jalan utama tersebut , jalan lainnya akan
terbawa ikut.

Tiga jalan utama tersebut adalah :

a. Dzikir mengingat Allah

Perintah untuk mengingat Allah sangat banyak ditemui dalam Qur’an, dzikir mengingat Allah
bisa dilakukan ketika berdiri, duduk dan berbaring, pada waktu pagi ,petang dan malam hari,
secara lisan maupun didalam hati, berjamaah maupun seorang diri.

b. Tadabbur Qur’an

Tadabbur Qur’an adalah suatu usaha untuk menanamkan Qur’an kedalan fikiran bawah sadar
dan hati. Al-Qur’an dibaca dengan tartil kemudian dibacakan terjemaahannya secara puitis,
dan ditadabburi kandungan ayatnya dengan nada dan tekanan suara tertentu, hinga
menyentuh jauh kedalam qolbu setiap pendengarnya. Tadabbur Qur’an sangat penting
dilakukan bagi uamat islam yang bahasa ibunya bukan bahasa Arab.

Allah telah menurunkan Al- Qur’an dalam bahasa Arab, bagi orang yang bahasa ibunya
adalah bahasa Arab tentu tidak sulit untuk memahami kandungan Al-Qur’an. Namun bagi
umat Islam yang bahasa ibunya bukan Arab, seperti bangsa Indonesia, China, India, Amerika
, Jepang dan lain lain hal tersebut tidak mudah. Bagi orang ajam (non Arab) Al-Qur’an perlu
ditadabburi dengan bahasa ibu masing masing.

Dengan tadabbur Qur’an insya Allah Qur’an akan menghunjam kedalam fikiran bawah sadar
(alam bawah sadar) dan hati pendengarnya, insya Allah ini akan membentuk manusia yang
berjiwa dan berahlak Qur’aani. Tadabbur Qur’an adalah jalan utama atau jalan tol untuk
mendekatkan diri pada Allah.

c. Sholat khusuk

Sholat khusuk tidak sama dengan sholat yang biasa dikerjakan kebanyakan orang awam.
Kebanyakan orang ketika mengerjakan sholat lisan, fikiran dan hatinya tidak fokus pada apa
yang dibaca atu diucapkan dalam sholat. Mulutnya membaca A, fikirannya memikirkan B
dan hatinya merasakan C. dalam sholat fikirannya melayang kemana-mana. Orang yang
khusuk dalam sholatnya , hati dan fikirannya fokus pada apa yang dibaca dalam sholat.
Mulutnya membaca A, fikirannya membayangkan A, hatinya merasakan A. seluruh fikiran
dan hatinya fokus mengikuti apa yang dibaca atau didengar (ketika menjadi makmum) dalam
sholat.

Kondisi khusuk seperti tersebut diatas umum dialami orang diluar sholat, misalnya ketika
seseorang sedang asyik berbicara dengan temannya melalui handphone. Apa yang diucapkan
, difikirkan dan dirasakan ketika sedang berbicara pasti sama (khusuk). Sayang ketika
mengerjakan sholat kondisi khusuk ini tidak didapat, karena kebanyakan orang yang
mengerjakan sholat tidak mengerti dan paham ayat ( bacaan) yang diucapkan nya didalam
sholat. Untuk mendapatkan sholat khusuk mutlak kita harus mengerti apa yang kita baca
dalam sholat. Jika kita tidak mengerti dan paham ayat yang kita baca tentu saja fikiran dan
perasaan akan melantur kemana mana.
3. Jihad fiisabilillah

Perintah ketiga setelah bertakwa dan mencari jalan (wasilah) pada-Nya adalah berjihad
dijalan Allah dengan harta dan diri, sebagaimana ditegaskan Allah dalam surat As shaf ayat
10-11

10- Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang
dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? 11-(yaitu) kamu beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih
baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, 12- niscaya Allah akan mengampuni dosa-
dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah
keberuntungan yang besar. (As shaf 10-11)

Jihad fiisabilillah mempunyai pengertian yang luas, ada sebagian umat Islam yang
mengaitkan jihad ini dengan berperang dijalan Allah. Berperang membela kebenaran adalah
salah satu dari cabang Jihad fiisabilillah. Jihad fiisabilillah artinya bersungguh-sungguh
berjuang untuk menegakkan kebenaran dijalan-Nya. Dalam ayat tersebut daiatas Allah
menjelaskan bahwa jihad fiisabilillah itu ada dua macam, yaitu berjihad dengan harta dan
berjihad dengan badan diri.

Bagi mereka yang memiliki harta namun tidak mempunyai ilmu , kemampuan atau waktu
yang cukup untuk berjuang dengan badannya silahkan berjuang dengan memanfaatkan harta
yang diberikan Allah padanya. Bagi mereka yang tidak punya harta cukup namun memiliki
ilmu, kemampuan dan waktu cukup , silahkan berjuang dengan badan dirinya. Jika dua
kelompok orang tersebut diatas yakni orang yang hanya memiliki harta, dan orang yang
hanya memilki ilmu, kemampuan dan waktu cukup ini bersinerji tentu akan menghasilkan
kekuatan yang dahsyat dalam menegakan kebenaran dijalan Allah.

Bagi orang yang memiliki semua kemampuan diatas yaitu harta, ilmu, kemampuan dan waktu
yang cukup silahkan berjuang dengan semua kemampuan yang telah diberikan Allah
padanya. Bagi orang ber-man yang tidak mau menjalankan perintah jihad seperti tersebut
diatas , Allah mengancam mereka dengan azab yang pedih. Bagi siapa yang mau
menjalankan perintah tersebut diatas Allah menjanjikan baginya keberuntungan yang besar,
mengampuni semua dosanya dan memasukan mereka kedalam syurga yang mengalir sungai
–sungai dibawahnya.

..............................................................................................

KEUTAMAAN MENGHAFAL DAN MEMBACA QUR’AN

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan
menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi, (Fathir 29)

Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Al-Qur’an adalah ummul kitab, induk dari
seluruh kitab yang ada dibumi ini. Al-Qur’an penuh dengan ilmu hikmah yang menuntun
pembacanya untuk meraih kemenangan dan keberuntungan hidup didunia dan akhirat. Orang
yang selalu membaca dan mengamalkan Qur’an akan mendapat kemuliaan hidup didunia dan
ahirat. Ia tidak akan disentuh kehinaan dan penderitaan berkepanjangan didunia maupun
akhirat. Itulah janji Allah bagi para pembaca dan penghafal Qur’an.

Keutamaan menghafal Qur’an

Rasulullah adalah seorang yang ummi (tidak bisa membaca) demikian pula sebagian besar
bangsa arab dizaman Rasulullah adalah kaum yang ummi pula. Pada awal turunnya, ayat
Qur’an disampaikan dari mulut kemulut dihafalkan oleh para pengikut Rasulullah. Mereka
yang bisa membaca dan menulis , menuliskan ayat- ayat Qur’an tersebut dipelepah kurma,
dan kulit kambing. Namun sebagian besar umat Islam ketika itu menghafal ayat Qur’an
tersebut dan selalu membacanya dalam kehidupan sehari-hari secara rutin.

Selama 23 tahun Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur dan dihafalkan oleh para pengikut
Rasulullah saat itu. Dimasa hidup Rasulullah Al-Qur’an berada dikepala para penghafal
Qur’an. Banyak diantara para sahabat yang hafal Al-Qur’an secara keseluruhan, 30 juz 114
surat. Sampai sekarangpun banyak umat Islam yang hafal Al Qur’an secara keseluruhan 30
juz, 114 surat 6636 ayat tersebut.

Salah satu keajaiban Qur’an adalah mudah dihafal dan diingat. Sampai saat ini tidak ada
satupun pendeta atau pastur yang hafal seluruh kitab injil tanpa salah walaupun hanya satu
huruf . Demikian pula tidak ada pendeta Hindu yang hafal kitab Weda tanpa salah satu
hurufpun demikian juga hal nya dengan agama lain seperti Budha, Shinto atau Khonghucu
.Adakah pendeta yang hafal kitab agamanya masing-masing seperti umat Islam menghafal
Qur’an?. Al Qur’an adalah kitab suci yang indah dan mudah dihafal, sehingga banyak orang
yang mampu menghafalnya tanpa salah satu hurufpun. Allah menegaskan ini dalam surat Al
Qomar ayat 17 :

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran? (Al Qomar 17)

Di dunia dewasa ini banyak orang yang mampu menghapal Al Qur’an sebanyak 30 Juz, 114
surat dan 6636 ayat. Di Palestina ribuan anak setiap tahun di wisuda hafal Qur’an 30 Juz, hal
tersebut menimbulkan kecemasan kaum zionis Israel, dan mereka berusaha membunuh anak
Palestina sebanyak banyaknya. Mereka kuatir anak-anak yang hapal Qur’an ini kelak setelah
dewasa akan menjadi musuh yang tangguh bagi mereka.

Di Indonesia juga sudah mulai banyak muncul pondok dan pesantren khusus bagi para
penghapal Qur’an. Jika di tekuni secara serius umumnya anak anak remaja bisa menghapal
Al- Qur’an sebanyak 30 Juz dalam tempo antara 2 s/d 3 tahun. Bagi orang dewasa yang sibuk
tentu tidak bisa secepat itu , ada yang menghapal Qur’an 1 Juz selama satu tahun, ada juga
yang mampu 2 atau 3 Juz selama satu tahun . Sehingga untuk menghapal Qur’an 30 Juz
dibutuhkan waktu antara 10 s/d 30 tahun. Rasulullah beserta para sahabat juga menghapal
Qur’an 30 Juz tersebut selama 23 tahun, karena masa turunnya Qur’an memang selama 23
tahun itu.

Modal utama untuk menghapal Qur’an adalah tekad dan kemauan, insya Allah jika ada
kemauan kita bisa menghapal ayat Qur’an setiap hari 2 atau 3 ayat insya Allah selama
setahun bisa hapal 1 atau 2 Juz Qur’an. Beberapa hadits Rasulullah tentang keutamaan
menghapal Qur’an antara lain:

 Dari Anas ra Bahwa nabi SAW bersabda:”Barang siapa hapal Qur’an maka ia akan
diberi kesehatan akal oleh Allah sampai ia meninggal”

 Dari Anas ra , ia berkata bahwa Rasulullah bersabda” Sesungguhnya Allah itu


mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia “ Kata Anas selanjutnya” Lalu
Rasulullah SAW ditanya” Siapakah ia itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab” Yaitu
ahlul Qur’an (orang yang hafal, membaca dan mengamalkan isi Qur’an) . Mereka
adalah keluarga Allah dan orang orang yang istimewa bagi Allah”.(HR Ahmad, Ibn
Majjah)

 Dari Ibnu Umar ra , bahwa Nabi SAW bersabda:”Orang orang yang hapal Qur’an itu
adalah wali wali kekasih) Allah. Siapa yang memusuhi mereka berarti memusuhi
Allah, dan siapa yang mengasihi mereka bersrti mengasihi Allah (HR Dailami)

Bagi para profesioanal yang sibuk tentu tidak mudah menghapal Qur’an sebayak 30 Juz ini.
Bagi anda yang berniat untuk mulai menghapal Qur’an , mulailah dari surat yang pendek dan
mudah yaitu yang ada pada Juz 30 dimulai dari An Nass sampai An Naba’. Juz 30, 29 dan 28
merupakan dasar-dasar keimanan dan tauhid, surat ini sebagian besar turun di Mekah (surat
Makiah). Bisa juga diselingi dengan hapalan surat lain seperti Yasin, Ar Rahman, atau Al
Waqi’ah.
Bertekadlah untuk menghapal Qur’an seumur hidup , tidak perduli berapapun umur anda
sekarang. Berapa Juzpun yang bisa anda hapal itu adalah karunia Allah yang besar. Jika
sekarang anda berumur 30 tahun dan mampu menghapal 1 juz selama satu tahun insya Allah
pada usia 60 tahun anda sudah hapal 30 Juz.

Keutamaan membaca dan memahami Qur’an

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat Islam didunia maupun akhirat . Al-Qur’an
merupakan tuntunan hidup yang berlaku sepanjang masa dalam kehidupan didunia , alam
barzakh, maupun alam akhirat. Tidak ada kitab yang menandingi Al Qur’an, karena Qur’an
merupakan induk dari seluruh kitab yang ada didunia ini (ummul kitab). Kitab ilmu
kedokteran, fisika, teknologi, matematika, filsafat, ekonomi, pertanian, industri , politik,
hanya berlaku untuk kehidupan didunia saja, namun Al-Qur’an berlaku sebagai pedoman
hidup didunia maupun akhirat.

Walaupun Al-Qur’an sudah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa namun masih banyak
orang yang mengalami kesulitan untuk memahami maksud ayat Qur’an yang mereka baca.
Allah telah menurunkan Al - Qur’an dengan bahasa arab, namun Qur’an bukanlah kitab yang
ditujukan khusus bagi bangsa Arab. Al-Qur’an merupakan peringatan dan pelajaran bagi
seluruh alam semesta, bagi seluruh bangsa dan mahluk didunia ini, karena itu seharusnya
Qur’an mudah dipahami oleh seluruh bangsa didunia ini, sebagaimana telah ditegaskan dalam
surat Al Qomar ayat 17 :

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran? (Al Qomar 17)

Ada 3 syarat utama untuk dapat memahami Al-Qur’an dengan mudah.

Pertama memahami seluruh kisah para nabi yang disebutkan dalam Qur’an seperti kisah
nabi Adam, Nuh, Luth, ashabul kahfi, Musa dengan khidir dan lain sebagainya.

Kedua memahami kisah kehidupan dan perjuangan Rasulullah sejak lahir sampai wafatnya,
dan asbabun Nuzul ayat Qur’an yang turun selama perjalanan hidup dan perjuangan
Rasulullah

Ketiga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan penjelasan dari
kebenaran ayat ayat yang tercantum dalam Qur’anul Karim. Insya Allah ketiga hal diatas
dapat membantu memahami ayat Qur’an bagi mereka yang mau membaca dan mengambil
pelajaran dari Qur’an.

Ada 3 kegiatan utama yang dilakukan oleh seorang yang cinta dan ingin mempelajari al-
Qur’an dalam seluruh kehidupannya yaitu:

1. Menyediakan waktu 1 s/d 2 jam setiap hari untuk membaca dan menelaah Qur’an
dimulai dari surat Al-Baqarah s/d An Nass, sehingga bisa khatam 3 , 4 atau 5 kali
dalam setahun.
2. Menyediakan waktu untuk menghapal Qur’an 1 s/d 2 jam setiap hari , ini merupakan
kegiatan menghapal Qur’an eumur hidup . Dengan cara ini diharapkan bisa hapal
Qur’an antara 1 s/2 Juz setiap tahun.
3. Menyediakan waktu 1 s/d 2 jam setiap hari untuk membaca ayat Qur’an yang sudah
hapal (muroja’ah) , dalam rangka merawat dan menjaga ayat Qur’an yang sudah
dihapal, sehingga hapalannya mudah tidak hilang.

Insya Allah dengan melaksanakan 3 kegiatan tersebut diatas secara istiqomah setiap hari,
Al_Qur’an akan meresap kedalam hati serta jiwa sehingga Al-Qur’an akan menjadi sikap
hidupnya sehari hari. Ia akan selalu menemukan solusi masalah yang dihadapinya setiap hari
didalam Al qur’an yang dibacanya, insya Allah ia akan menjalani kehidupan ini dengan
mudah. Beberapa hadits Rasulullah yang berkaitan dengan kegiatan membaca dan
mempelajari qur’an antara lain:

1. Dari Ustman bin Affan ra, ia berkata Rasulullah SAW bersabda:” Orang yang paling
baik diantara kalian ialah orang yang mempelajari Qur’an dan mengajarkannya” (HR
Bukhari, Turmidzi)
2. .Dari Abu Umamah Al Bahili ra, ia berkata saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda:” Bacalah qur’an, karena ia pada hari kiamat nati akan datang untuk
memberikan syafaat kepada para pembacanya” (HR Muslim
3. Dari Aisyah ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :”Orang yang membaca Qur’an
dan ia pandai (hapal) dalam membacanya, ia akan bersama para malaikat yang
menjadi utusan yang mulia dan suci. Sedang orang yang membaca Qur’an dengan
terbata bata kesulitan , serta kesukaran dalam membacanya , ia akan memperoleh dua
pahala “ (HR Bukhari , Muslim)

Perumpamaan orang yang tidak membaca dan mempelajari Qur’an dengan orang yang
membaca dan mempelajari Qur’an setiap hari adalah seperti orang yang buta dengan orang
yang melihat. Bisa juga diumpamakan seperti orang yang berjalan dimalam gelap pekat tanpa
membawa lampu atau cahaya sedikipun dengan orang yang berjalan dimalam gelap pekat
dengan membawa lampu yang terang benderang. Orang yang berjalan dimalam gelap pekat
tanpa lampu atau cahaya sedikitpun tentu akan mengalami banyak kesulitan, bisa saja ia
terinjak duri, batu tajam, atau terperosok kedalam jurang yang dalam. Orang yang berjalan
dimalam gelap pekat dengan membawa lampu yang terang benderang tentu bisa melihat dan
menghindari berbagai bahaya yang ada dijalan, hingga ia bisa berjalan dengan selamat
sampai ketujuan.

Orang yang selalu membaca dan mempelajari Qur’an setiap hari dijamin oleh Allah, tidak
akan banyak mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan dunia ini. Hati dan fikirannya
diterangi oleh cahaya Qur’an yang menerangi jalan kehidupannya. Allah membimbing hati
dan fikirannya untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya. Tidak ada masalah
yang tidak bisa diselesaikannya. Merekalah orang yang sukses dan mendapat kemenangan
hidup didunia dan akhirat.
ORANG YANG DISESATKAN SYETAN

Syetan adalah balatentara Iblis yang ditugaskan untuk menyesatkan manusia dari jalan yang
lurus. Balatentara Iblis ini terdiri atas syetan dari golongan manusia dan syetan dari golongan
Jin, sebagaimana disebutkan Allah dalam surat Al An aam 112

112- Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari
jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian
yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu
menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa
yang mereka ada-adakan. (Al An Aam 112)

Syetan dari golongan manusia

Syetan dari golongan manusia bisa dilihat dengan kasat mata , karena dia adalah manusia
yang sudah dipengaruhi oleh Iblis . Hidupnya hanya ditujukan pada kehidupan dunia
mengabdi pada kepentingan syahwat dan memperturutkan hawa nafsu duniawi. Syetan dari
golongan manusia ini banyak menimbulkan bencana dan kerusakan dimuka bumi ia aktif dan
bergerak dibidang politik, ekonomi , pemerintahan, lingkungan hidup serta menimbulkan
bencana dimana mana. Syetan dari golongan manusia ini karena berujud fisik harus dihadapi
pula secara fisik. Dia bisa berujud sebagai seorang pejabat, pengusaha, politikus, pedagang,
guru, profesor, teknisi , dokter dan lain sebagainya.

Dalam pergaulan sehari hari kita bisa menemui syetan dari golongan manusia ini dengan
mudah, Ia dapat kita kenali dari ciri cirinya antara lain

 Seluruh usaha dan kegiatannya hanya untuk mendapatkan harta dan kesenangan
duniawi, tidak peduli halal dan haram untuk mendapatkannya
 Mengukur keberhasilan dan sukses hanya dari ukuran duniawi
 Tidak percaya pada Allah dan kehidupan akhirat
 Menyebarkan perbuatan maksiat, judi, narkoba, perzinahan untuk mendapatkan
kesenangan duniawi
 Membenci dan berusaha menghalangi kegiataan keagamaan karena dianggap
merintangi kegiatan dan usahanya
 Melakukan pemujaaan terhadap syetan, berhala dan thoghut untuk mendapatkan harta
, pangkat , kekuasaan dan lain sebagainya.
Syetan dari golongan Jin

Syetan dari golongan Jin tidak bisa dilihat dengan kasat mata , ia menghasut dan membujuk
manusia untuk melakukan perbuatan maksiat dan durhaka pada Allah. Ia mendorong manusia
untuk memperturutkan hawa nafsu, mencintai kehidupan dunia, melupakan Allah dan
kehidupan akhirat, menjauhkan manusia dari dzikrullah dan kegiatan ibadah, menyuruh
manusia menumpuk harta dan berlaku kikir. Syetan dari golongan Jin ini menjadikan
manusia panjang angan angan dan menjanjikan berbagai kesenangan kepada orang yang mau
mengikutinya . Syetan dari golongan Jin karena merupakan mahluk ruh tidak bisa dihadapi
secara fisik. Ia harus dihadapi dengan tausiah, dakwah, kegiatan dzikrullah , membaca dan
mentadabburi Qur’an , memperbanyak ibadah sunah yang dianjurkan Rasulullah, serta
mohon perlindungan Allah dari godaan syetan yang terkutuk ini. Allah mengingatkan dalam
surat Fushilat ayat 36:

36- Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan
kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Fushilat 36)

Orang yang jauh dari tuntunan Qur’an , enggan melaksanakan ibadah dan mengingat Allah,
malas mendatangi tausiah dan pengajian, membangkang dan tidak mau patuh pada Allah dan
RasulNya , sangat mudah ditipu dan diperdayakan syetan dari golongan Jin. Mereka
menyangka berada pada jalan yang benar dan tidak menyadari bahwa syetan telah
menyesatkan mereka dari jalan Allah yang lurus, sebagaimana disebutkan Allah dalam surat
Az Zukhruf 36-37

36- Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an),
Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang
selalu menyertainya. 37- Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi
mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. (Az
Zukhruf 36-37)

Orang yang telah disesatkan syetan itu menyangka bahwa ia berada pada jalan yang benar,
padahal syetan yang mendampinginya sudah menjerumuskannya pada jalan yang sesat dan ia
tidak menyadari hal itu.

Perjanjian dengan syetan

Diantara manusia ada yang mengadakan perjanjian dengan syetan dari golongan Jin untuk
memenuhi ambisinya dibidang politik, bisnis, kebutuhan syahwat dan lain sebagainya.
Mereka rela mengorbankan keluarga dan dirinya demi memenuhi ambisi pribadi yang yang
telah menutup mata hati dan fikiran sehatnya. Mereka mendatangi tempat pemujaan
mengadakan perjanjian dengan Jin penguasa tempat pemujaan tersebut untuk mendapatkan
hajat dan keinginan mereka.

Syetan Jin yang menguasai tempat pemujaan itu bersedia membantu orang yang
bersangkutan asal mereka mau memenuhi persyaratan yang diajukan, antara lain
mengorbankan orang yang dicintai seperti anak, istri, anggota keluarga dan lain sebagainya
sebagai tumbal. Jika ia tidak bisa memenuhi perjanjian maka ia sendiri yang dijadikan
tumbalnya. Orang yang sudah gelap mata tidak peduli dengan syarat itu, ia mau menerimanya
asal keinginannya terpenuhi.
Orang yang kurang kuat imannya dan tidak tahan menghadapi ujian hidup , cenderung
mengambil jalan pintas dengan mengadakan perjanjian dengan Syetan Jin yang menguasai
tempat pesugihan tersebut untuk mendapatkan kekayaan. Mereka tidak peduli dengan
peringatan saudara atau teman yang menasehati, mereka juga tidak menghiraukan peringatan
kuncen penjaga pesugihan tentang resiko besar yang menghadang mereka.

Bisikan syetan pada manusia

Syetan menimbulkan panjang angan angan dan membisikan perbuatan maksiat serta
menjanjikan berbagai kenikmatan dan kesenangan palsu pada manusia yang mau mengikuti
bisikannya. Orang yang jauh dari tuntunan agama sangat mudah terbius bujukan syetan ini.
Syetan menjajikan kenikmatan sementara, kesenangan palsu yang ujungnya hanya
menimbulkan penyesalan dan kesengsaraan bagi orang yang mengikutinya.

Banyak kita saksikan orang yang terjebak perjudian, perzinahan, narkoba , baru menyadari
kekeliruaannya setelah merasakan akibat yang merusak pada dirinya, namun mereka tidak
bisa melepaskan diri diri kebiasaan buruk tersebut. Seorang artis tenar terpaksa berurusan
dengan yang berwajib akhirnya masuk bui karena menyimpan dan mengkonsumsi narkoba.
Seorang artis atau pejabat terkenal menjadi hancur karir dan masa depannya karena terlibat
kasus zinah atau perselingkuhan. Seorang pejabat pemerintahan terpaksa meringkuk dalam
penjara dan jeruji besi karena terlibat kasus korupsi. Itu baru kesengsaraan yang mereka
terima didunia akibat mengikuti bujuk rayu syetan, kesengsaraan akhirat jauh lebih dahsyat
dari itu.

Bagi orang yang mengalami kesengsaraan duniawi akibat mengikuti bujukan syetan
kemudian menyadarinya, tentu masih ada jalan dan kesempatan untuk membebaskan diri dari
sangsi akhirat yang lebih berat kelak, asal mereka mau bertaubat dan memperbaiki tingkah
lakunya itu. Allah maha pengampun dan maha menerima taubat, asalkan mereka betul betul
menyesali kekeliruannya dan mengadakan perbaikan dengan memperbanyak ibadah dan amal
soleh. Bagi mereka yang tidak mau bertaubat dan tidak menyesali kekeliruannya serta tidak
berusaha memperbaiki diri, tentu kelak akan menghadapi sangsi yang berat diakhirat .

Allah mengingatkan agar kita jangan tertipu dan terpedaya oleh bujuk rayu syetan yang
menganjurkan melakukan perbuatan maksiat dan melawan hukum sebagaimana disebutkan
dalam surat An Nur ayat 21

21- Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu
menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena
karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu
bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah
membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. ( An Nur 21)

Syetan hanya mengajak dan menganjurkan manusia untuk melakukan perbuatan keji dan
munkar yang pada awalnya memang dirasakan nikmat, namun pada akhirnya akan membawa
kehancuran hidup didunia maupun akhirat.
Mengambil jalan pintas

Allah pasti memberikan cobaan pada manusia dengan kesulitan dan kesenangan. Orang yang
beriman ketika ditimpa kesulitan akan bersabar dan mohon pertolongan pada Allah, Jika
mendapat kebahagiaan dan kenikmatan bersyukur dan berusaha membagikan kenikmatan itu
pada orang lain. Orang yang tidak beriman jika ditimpa kesulitan jadi putus asa dan berkeluh
kesah, jika mendapat kebahagian dan kenikmatan jadi sombong dan kikir tidak mau berbagi
kenikmatan dengan orang lain.

Orang yang kurang teguh imannya dan tidak yakin akan datangnya pertolongan Allah,
cenderung mengikuti bujukan syetan untuk mengambil jalan pintas dalam mengatasi berbagai
kesulitan dan masalah yang dihadapi. Diantaranya ada yang mendatangi pesugihan
mengadakan perjanjian dengan syetan untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang dihadapi.
Ada juga yang mengambil jalan pintas dengan merampok, mencuri, menipu, mengurangi
timbangan dan lain sebagainya , yang pada akhirnya terpaksa berurusan dengan aparat
hukum. Ada juga yang mengambil jalan pintas dengan aksi bunuh diri terjun dari gedung
bertingkat atau menabrakan diri pada kendaraan yang melintas.

Orang yang bebas dari pengaruh syetan

Orang yang istiqomah yakin pada Allah dan kehidupan akhirat, selalu bertawakkal dan ikhlas
dengan berbagai ketetapan Allah padanya tidak bisa dipengaruhi oleh syetan dari golongan
Jin. Allah memberi jaminan terhadap orang yang beriman dan bertawakkal ini sebagai
disebutkan dalam surat al Israak ayat 65 dan an Nahl 99

65- Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, Kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan
cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga”. (Al Israak 65)

99- Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan
bertawakal kepada Tuhannya. (An Nahl 99)

Iblis sebagai panglima tertinggi bala tentara syetan didunia ini juga mengakui bahwa ia tidak
mampu menyesatkan hamba Allah yang ikhlas sebagai disebutkan dalam surat Shod ayat 82

82- Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, 83-
kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (Shod 82-83)

Hanya orang yang ikhlas, istiqomah dan berpegang teguh pada tali Allah yang bebas dari
pengaruh bujuk rayu syetan yang menyesatkan. Syetan dari golongan Jin dan manusia tidak
dapat mengalahkan orang yang beriman dan bertawakkal pada Allah. Karena mereka
mendapat jaminan dan perlindungan dari Allah dengan tentara Malaikat yang ada dilangit dan
bumi, sebagaimana disebutkan dalam surat Fushilat ayat 30

30- Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” 31-
Kami lah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu
minta..(Fushilat 30-31)
JALAN MENDEKATKAN DIRI PADA ALLAH

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat
keberuntungan. (Al Maidah 35)

Dalam surat Al Maidah ayat 35 diatas Allah memerintahkan kepada orang yang beriman agar
bertakwa pada-Nya dan mencari jalan untuk mendekatkan diri pada-Nya. Menjadi
kekasih Allah dan mendapat tempat yang mulia dan terhormat disisi-Nya adalah cita cita
setiap orang yang ber-Iman. Betapa tidak… setiap orang didunia ini selalu berlomba lomba
untuk merebut simpati dan tempat terhormat disisi pemimpin tertingginya masing masing,
apakah itu bapak Direktur, Manager, Kepala divisi, Gubernur, Menteri, Presiden dan lain
sebagainya. Mereka berlomba-lomba merebut simpati dan kedudukan dekat pimpinannya
masing masing dengan harapan akan mendapat berbagai fasilitas dan kehormatan dari
pimpinannya tersebut.

Jika kebanyakan manusia berebut dan berlomba-lomba untuk mendapatkan simpati dan
tempat yang mulia disisi pemimpinnya masing masing, maka orang yang ber-Iman berlomba-
lomba untuk merebut simpati dan tempat yang mulia disisi Allah penguasa tertinggi dialam
semesta ini. Allah telah menetapkan prosedur dan cara tertentu untuk mendekatkan diri
kepada-Nya. Kegiatan sholat, dzikir, mengerjakan amal sholeh, menjauhi larangan-Nya,
mencegah diri dan orang lain dari perbuatan maksiat adalah cara yang diridhoi Allah untuk
mendapat posisi terhormat disisi-Nya. Orang yang telah mendapat pengakuan dari Allah dan
mendapat tempat terhormat disisi-Nya akan mendapat fasilitas dan berbagai kemudahan dari
Allah dalam segala hal.

Manusia tidak akan bisa mendekatkan diri pada Allah dengan jasadnya, karena jasad manusia
sangat lemah dan akan hancur binasa dimakan zaman (usia). Manusia hanya bisa
mendekatkan diri pada Allah dengan Ruhnya, karena Ruh bersifat abadi, kekal tidak akan
musnah dan hancur dimakan zaman (usia). Bagi orang yang ingin mendekatkan diri pada
Allah, harus betul betul memperhatikan perawatan Ruhnya. Hanya Ruh yang suci dan bersih
yang dapat berjumpa dan bertemu dengan Allah didunia maupun diakhirat. Orang yang yakin
akan bertemu dengan Allah, maka ia akan menemui-Nya, perhatikan firman Allah dalam
surat al Ankabut ayat 5:

Barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Allah,


maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Ankabut 5)
Pertemuan dengan Allah

Apa mungkin kita bertemu Allah ketika masih hidup didunia ini ? Kita memang tidak
mungkin bertemu Allah didunia ini secara fisik, karena jasad kita memiliki kemampuan yang
sangat terbatas. Jasad yang lemah bergelimang dosa tidak mungkin bertemu dengan Allah, ia
akan hancur binasa berhadapan denga Nur Ilahi.

Nabi Musa pernah memohon untuk bertemu Allah secara fisik, namun jasadnya tidak mampu
menyaksikan kedahsyatan dan keagungan Allah hingga ia jatuh pinsan hal tersebut
dikisahkan dalam Al Qur’an surat Al A’raaf 143 :

Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami
tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: “Ya
Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada
Engkau”. Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah
ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat
melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya
gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar
kembali, dia berkata: “Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku orang
yang pertama-tama beriman”. (Al A’raaf 143)

Umat Nabi Musa yaitu Kaum Bani Isra’il juga pernah meminta hal yang sama untuk
menyaksikan kedahsyatan Allah secara fisik, mereka semua tewas disambar petir yang
muncul dari kedahsyatan Allah yang perkasa, hal tersebut juga dikisahkan dalam al Qur’an
surat Al Baqarah ayat 55-56 :

55- Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak akan beriman
kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang”, karena itu kamu disambar
halilintar, sedang kamu menyaksikannya. 56- Setelah itu Kami bangkitkan kamu
sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur. ( Al Baqarah 55-56)

Dengan kemampuan jasad kita yang sangat terbatas ini kita tidak mungkin dapat bertemu dan
memandang Allah dengan mata fisik kita selama hidup didunia ini, padahal Allah sangat
dekat dengan kita. Ia lebih dekat dari urat leher kita sendiri, ia berada bersama kita
dimanapun kita berada. Namun jangan pernah berharap dapat melihat Dia dengan mata
jasmani ini. Kita tidak akan pernah mampu melihat-Nya dengan mata fisik sebagaimana
disebutkan Allah dalam firmannya pada surat Al An Aam 103

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala
penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Al An Aam 103)

Hanya Ruh kita yang mampu melihat dan berkomunikasi dengan-Nya secara nyata didunia
maupun diakhirat. Karena Ruh adalah mahluk energy yang kekal, abadi, tidak akan pernah
hancur dan musnah. Allah menyiapkannya untuk mampu hidup dialam Ruh, alam Dunia,
alam Barzakh, padang Mahsyar serta alam Syurga atau Neraka kelak.

Manusia terdiri atas unsur Ruh yang abadi dan jasad yang tidak abadi (kekal). Ketika jasad
telah mati hancur dan binasa Ruh tetap hidup dialam Barzakh. Sebagaimana disebutkan Allah
dalam surat Al Baqarah ayat 154:
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah,
(bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu h idup, tetapi kamu tidak
menyadarinya.(Al Baqarah 154)

Namun sayang kebanyakan manusia selama hidup didunia kurang memperhatikan perawatan
dan kebutuhan Ruhnya yang akan hidup kekal abadi selamanya didunia dan akhirat. Mereka
lebih banyak memperhatikan kebutuhan dan perawatan jasmaninya yang bersifat sementara
dan hanya digunakan didunia ini saja, padahal jasmani tersebut sudah tidak berguna lagi
setelah datangnya kematian.

Ruh yang sehat, selalu berdzikir mengingat Allah, dapat berkomunikasi dan memandang
wajah Allah dengan segala keagungan dan kedahsyatan-Nya selama hidup didunia
maupun akhirat. Ruh yang lemah, penyakitan, begelimang dosa dan kemaksiatan, tidak
pernah berzikir mengingat Allah, tidak akan mampu berkomunikasi dan memandang
kedahsyatan Allah selama hidup didunia dan akhirat. Ruh yang lemah bergelimang dosa dan
kemaksiatan adalah tawanan syetan, hatinya tertutup dari berkomunikasi dan memandang
kebesaran Allah oleh siasat dan tipu daya syetan yang sangat licik.

Bebaskan diri dari ikatan dunia

Barang siapa yang ingin memandang wajah Allah, mampu berkomunikasi dan selalu berada
didekat-Nya selama hidup didunia dan akhirat, laksanakanlah semua perintah-Nya dan jauhi
semua larangan-Nya. Laksanakan apa yang telah diikrarkan dalam sholat yaitu ayat 5 surat
Al-Fatihah ” Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”. Sadari bahwa anda adalah mahluk Ruh
yang hidup kekal dan abadi, bebaskan diri anda dari keterikatan dengan kehidupan dunia
yang tidak kekal, bersifat sementara dan akan lenyap dimakan zaman (usia). Sadari bahwa
kehidupan dunia ini hanya bagian kecil dari perjalanan hidup anda yang panjang dan
tidak ada batas akhirnya (unlimited). Dunia adalah tempat menyiapkan perbekalan untuk
kehidupan abadi yang tidak pernah berakhir. Jangan anda tertipu oleh bujuk rayu syetan,
hingga anda hanya fokus pada kehidupan dunia, tidak peduli dengan Ruh anda yang
membutuhkan perawatan dan persiapan bekal untuk menempuh perjalan panjang didunia
maupun akhirat.

Kita sudah merasakan betapa rumit dan beratnya perjalanan hidup didunia. Dunia adalah
tempat mendewasakan Ruh, dunia adalah tempat menggembleng Ruh untuk menjadi mahluk
yang tangguh, kuat dan siap untuk menghadapi berbagai kesulitan dalam perjalanan hidup
yang masih panjang. Ruh yang mampu berkomunikasi dan selalu merasakan kedekatan
dengan Allah, memiliki kemampuan dan ketangguhan yang prima dalam menghadapi
berbagai kesulitan yang dihadapi selama hidup didunia, dialam Barzakh, padang Mahsyar
dan lembah Neraka kelak.

Bagaimanapun usaha setiap orang untuk mendapatkan posisi terhormat disisi Allah tidak bisa
dicapai dengan mudah begitu saja, butuh perjuangan yang ulet dan gigih. Allah akan menguji
setiap orang yang berusaha mendekatkan diri pada-Nya dengan kejadian baik dan buruk.
Godaan kesenangan hidup dunia dan tipu daya syetan yang licik selalu berusaha memisahkan
seseorang dengan Allah secara kontinu dan terus menerus, sepanjang tarikan napasnya.
Selama itu pula manusia harus melawan godaan dunia dan bisikan syetan itu.

Barang siapa yang ingin merasakan kedekatan dengan Allah, harus mampu membebaskan
diri dari keterikatan dengan keinginan dunia yang berlebih lebihan. Dunia hanya bagian
kecil dari perjalan hidup anda, namun sangat berpengaruh bagi kehidupan anda yang kekal
abadi dan tidak pernah berakhir. Jika anda terpuruk dalam perbuatan maksiat, dosa dan
durhaka pada Allah selama hidup didunia, maka tamatlah karir anda untuk menempuh
perjalan hidup selanjutnya dialam akhirat yang abadi. Dengan menyadari posisi anda sebagai
mahluk Ruh yang hidup kekal dan abadi, anda akan mampu menghadapi godaan dunia
dengan arif. Orang yang tidak menyadari dirinya sebagai mahluk Ruh yang kekal dan abadi,
dan beranggapan bahwa hidup hanyalah kehidupan didunia ini saja dan semuanya akan
berakhir dengan datangnya kematian, tidak akan mampu menghadapi godaan duniawi.
Hidupnya hanya tertuju pada kepentingan dunia, ia tidak peduli dengan kehidupan akhirat,
orang seperti ini tidak akan mampu berkomunikasi dengan Allah, dan tidak akan mungkin
mendapat tempat terhormat disisi Allah yang Maha Agung.

Mencari jalan untuk mendekatkan diri pada Allah

Dalam surat Al Maidah ayat 35 diatas Allah mengingatkan agar kita masing-masing selalu
bertakwa dan mencari jalan untuk mendekatkan diri pada-Nya. Berwasilah bukan berarti
mencari jalan untuk mendekatkan diri pada Allah dengan perantaraan keramat, arwah leluhur,
para kyai, ulama atau perantara lainnya. Dekatkanlah diri pada Allah dengan mengerjakan
ibadah dan amal saleh yang diridhoi Allah. Beberapa usaha yang dapat mendekatkan diri
pada Allah antara lain:

1. Sholat sunah disamping sholat wajib, siang maupun malam hari


2. Rutin membaca dan mentadabburi Al-Qur’an
3. Dzikir dan tasbih mengagungkan nama Allah diwaktu pagi, sore ataupun malam hari
4. Berbuat baik kepada semua mahluk Allah
5. Selalu bersyukur dengan pemberian Allah
6. Berpuasa sunah diluar puasa Ramadhan
7. Berusaha membebaskan diri dari kecintaan pada kehidupan dunia
8. Sabar dan ridho atas berbagai musibah dan cobaan yang datang menghampiri
9. Menjauhkan diri dari sifat tercela seperti sombong, ria, ujub, iri, dengki, dendam dll
10. Menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang Allah seperti zina, judi, mabuk, khianat
dll

Insya Allah jika semua hal diatas dikerjakan semata mata karena mengharap ridho dan
kedekatan dengan-Nya, Allah akan menempatkan anda pada posisi “Al-Muqarrobun” yaitu
orang yang dekat dan mendapat posisi mulia disisi Allah…… Amiiin…

................................................................
DO’A ORANG YANG DALAM KESULITAN
Krisis ekonomi global yang melanda dunia dewasa ini menyebabkan banyak orang yang
menderita stress, namun sayang diantara mereka banyak yang mengambil jalan pintas,
dengan bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya. Di Amerika Serikat belum lama ini
seorang ayah melakukan tindakan bunuh diri setelah membunuh istri dan keempat anaknya
karena tidak sanggup menahan beban akibat di PHK dari tempat kerjanya. Di Indonesia tidak
sedikit orang yang melakukan bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya.

Itulah jalan yang ditempuh oleh orang yang kurang Iman dan keyakinannya pada Allah.
Orang yang yakin pada Allah selalu mendapat jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi, ia
tidak pernah putus asa dari pertolongan Allah. Orang yang ber-Iman memohon pada Allah
dengan sepenuh hati dan jiwanya, dan Allah yang maha kuat, selalu menolongnya hambanya
dengan cara yang kadang kala tidak kita pahami. Dalam keadaan yang sangat ekstrim Allah
dapat menolong hambanya dengan cara yang menakjubkan seperti kisah dibawah ini.

Abu Bakar Muhammad ibn Dawud ad-Dinawari yang berprofesi menyewakan Baghal
(peranakan silang antara kuda dan keledai) untuk rute Damsyiq menuju Yubdani
mengisahkan pengalamanya sebagai berikut ini :

Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang menyewa baghalku. Kami berdua menaiki baghal
itu melewati jalan yang tidak biasanya dilewati orang lain, aku ragu menempuh jalan itu,
melihat kebimbanganku lelaki itu menyuruhku untuk terus berjalan. Lelaki itu berkata :
“Lewat saja jalan ini, jalan ini merupakan jalan pintas kita akan lebih cepat sampai”.
Kamipun menempuh jalan misterius itu, hingga sampai pada suatu tempat yang curam
dengan jurang yang terjal. Ditempat itu banyak terdapat tengkorak manusia, agaknya mereka
merupakan korban pembunuhan. Tiba tiba penyewa baghalku berkata: “Tolong pegang tali
kekang ini agar aku dapat turun”. Begitu turun ia langsung mengumpulkan barang
bawaannya dan tiba tiba menghunus sebilah pedang.

Ia berjalan kearahku dan aku berlari ketakutan, namun dia tetap saja mengejarku. Dalam
keadaan demikian, aku mengingatkan dia agar takut pada Allah dan aku mempersilahkan dia
untuk mengambil baghalku. Lelaki itu berkata : “Baghal itu sekarang memang telah menjadi
milikku, namun aku belum puas jika belum melenyapkanmu dari muka bumi ini”.

Mendengar jawabannya itu aku segera mengingatkannya akan hukuman Allah kelak, namun
dia tidak menghiraukannya. Dia terus berjalan menujuku dengan pedang terhunus. Tidak ada
jalan bagiku untuk melarikan diri. Aku menyerah tidak berdaya. Aku berkata padanya :
“Baiklah kalau begitu berilah aku kesempatan untuk mengerjakan sholat barang dua rakaat”.

“Baiklah” jawab lelaki penjahat itu.

Segera aku bertayamum untuk mengerjakan sholat, namun ketika berdiri akan sholat tidak
satu ayatpun yang dapat ku ingat. Aku hanya berdiri kebingungan dengan badan gemetar
karena takut. Lelaki itu terus megamatiku, karena ia melihat aku hanya berdiri kebingungan
dan ketakutan, ia menghardikku: ” Cepat lakukan sholatnya !”

Aku terkejut dan terlompatlah dari lidahku firman Allah :


Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa
kepada-Nya (An Naml 62).

Sekonyong konyong munculah seorang penunggang kuda dengan tombak ditangan, ia lalu
melemparkan tombaknya kearah laki laki penjahat yang mengancamku itu, dan tepat
mengenai jantungnya. Lelaki itu tewas seketika. Aku bergelantung pada penunggang kuda
misterius itu dan bertanya: ” Demi Allah , siapakah anda ? ”

Dia menjawab “Aku utusan Allah yang mengabulkan do’a hamba yang dalam kesulitan
ketika berdo’a kepada-Nya, dan menyelesaikan masalah yang menimpanya”. Akupun
mengambil baghalku dan semua barang bawaanku, lalu kembali kerumah dengan selamat.
Demikian abu Bakar mengisahkan pengalamannya. Kisah serupa juga pernah disampaikan
oleh Ibnu Abi Dunya dari sahabat Nabi SAW yang bernama Mughlag sebagai berikut
dibawah ini .

Ahli hadits Ibnu Abi Dunya berkisah, diantara sahabat anshar ada seorang sahabat Nabi saw
yang dijuluki Abu Mughlaq, ia berprofesi sebagai pedagang. Ia biasa membawa dagangan
keberbagai daerah dan selalu menjalankan usahanya dengan sifat hati hati dari berlaku
curang.

Dalam sebuah kesempatan sebagaimana biasa ia pergi untuk berdagang, namun ditengah
jalan ia dihadang oleh seorang perampok. Perampok itu mengancamnya dengan pedang
terhunus sambil berkata : “Berikan semua harta yang kau bawa, dan aku juga ingin
membinasakanmu !”

Abu Mughlag bertanya : “Mengapa engkau ingin membinasakanku, bukankah uang sudah
cukup bagimu?”

Perampok itu menjawab, “Hartamu sudah pasti akan menjadi miliku, namun aku belum puas
jika belum melenyapkamu dari muka bumi ini “.

Abu Mughlag menjawab: “Kalau begitu, berilah aku kesempatan untuk mengerjakan sholat
barang empat rakaat saja”

“Baik, cepatlah kerjakan ” jawab perampok itu.

Kemudian Abu Mughlag berwudhu dan segra sholat sebanyak empat rakaat. Ketika sujud
terakhir dia berdo’a kepada Allah, “Wahai Tuhan yang tercinta, wahai Tuhan penguasa arasy
yang besar, wahai Tuhan yang melaksanakan segala yang dikehendaki, aku mohon pada-Mu
dengan kebesaran dan keagungan-Mu yang tidak pernah habis, dengan kekuasaan-Mu yang
tidak pernah surut, dengan cahayaMu yang menerangi semua tiang Arasy. Jauhkan aku dari
kejahatan perampok ini, wahai Tuhan yang Maha memberi pertolongan” Dia mengulang do’a
terakhir sebanyak tiga kali.
Tiba tiba muncullah seorang pengendara kuda dengan sebilah tombak ditangannya, perampok
itu terkesima melihat penunggang kuda yang datang dengan tiba tiba itu. Belum sempat
perampok itu bertindak penunggang kuda itu telah menghunjamkan tombaknya kedada
perampok itu, ia tersungkur dan tewas seketika. Penungang kuda itu maju kearahku dan
berkata: ” Bangunlah !”

Dengan tercengang aku bertanya padanya: ” Demi ayah dan ibuku , siapakah anda ? Allah
telah member pertolongan padaku dengan perantaraan tangan anda”

Pengendara kuda itu menjawab: “Aku adalah seorang malaikat yang berada dilangit ke
empat. Ketika engkau mengucapkan do’a dengan do’a yang engkau ucapkan tadi, aku melihat
pintu pintu langit bergerak. Ketika engkau berdo’a untuk yang kedua kailnya aku lihat
penghuni langit gaduh. Dan ketika engkau berdo’a untuk yang ketiga kalinya, aku menerima
instruksi : ‘Ada orang yang dalam kesulitan, berdo’a ‘ . Maka aku mohon izin pada Allah
untuk membunuh orang yang mengancammu tadi”

Demikianlah Allah memberi pertolongan pada orang yang berdo’a padanya dengan cara yang
misterius dan tidak kita pahami. Persoalan rumit dan pelik selalu membayangi kita setiap
hari, kalau kita minta tolong pada-Nya Dia pasti menolong kita dengan berbagai cara yang
tidak kita pahami.

Firman Allah dalam surat Al Mukmin ayat 60 dan At-Thalaq 2 :

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. ”


(Mukmin 60)

Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke
luar.( Thalaq2 )
Beberapa Tips Diterimanya Doa
Pada suatu hari, seorang Arab Badui bertanya kepada Nabi SAW: “Apakah Tuhan kita itu
dekat, sehingga kami dapat munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus
menyeru-Nya?” Nabi SAW terdiam, hingga turunlah surat Al-Baqarah ayat 186:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),


bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Didalam ayat disebutkan bahwa keberadaan Allah SWT adalah sangat dekat, sehingga kita
semua tidak perlu untuk berteriak keras ketika memohon kepadanya. Bahkan Allah SWT
lebih dekat daripada urat leher kita (Qaaf 16):

Dalam ayat di surat Al-Baqarah diatas merupakan janji Allah SWT untuk mengabulkan doa
bila kita berdoa kepadaNya. Jadi doa itu harus dilakukan secara langsung kepadanya, tidak
perlu perantara mahluk Allah yang lain dalam berdoa. Yakinlah akan janji ini dan
berprasangkalah yang baik bahwa doa kita akan dikabulkan. Allah SWT dalam suatu hadits
qudsi pernah bersabda:

“Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku”

Jadi berprasangkalah baik bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita, niscaya Dia akan
bersama dengan harapan kita. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam berdoa adalah jangan
tergesa-gesa. Rasulullah SAW pernah berkata:

“Akan diterima doa siapapun yang tidak tergesa-gesa.”

Maksudnya adalah jangan cepat berkata bahwa “Allah tidak menerima doaku” setelah
beberapa kali berdoa. Ada kemungkinan Allah SWT masih menunda mengabulkan doa. Kita
harus bersabar sampai doa kita diterima atau Allah SWT memberikan solusi lain yang lebih
baik bagi kita.
Yang menarik ayat 186 surat Al-Baqarah ini terletak diantara ayat-ayat berhubungan tentang
ibadah di bulan Ramadhan. Hal ini menunjukkan bahwa didalam bulan Ramadhan kita sangat
dianjurkan untuk berdoa. Bukankah orang yang berpuasa itu doanya tidak akan ditolak
seperti hadits Nabi SAW tentang tiga golongan yang tidak ditolak doanya yaitu pemimpin
yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka dan orang yang didzalimi:

Wallahu a’lam bish showab,

.........................................................................
KULTUM 007 - KUNCI MENDAPATKAN KEHIDUPAN
YANG BAIK DAN SEJAHTERA

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(An Nahl 97)

Semua manusia ingin hidup bahagia, aman, tentram sejahtera, berkecukupan. Semua manusia
takut hidup sengsara, melarat, dikucilkan masyarakat,hidup miskin dan serba kekurangan.
Hal yang wajar, hanya saja untuk mendapatkan semua yang diinginkan itu banyak manusia
yang salah kaprah. Mereka mengerjakan sesuatu yang menurut perkiraannya akan
mendapatkan semua yang diinginkan, tapi kenyataannya apa yang dikerjakan dan
diusahakannya justru mendatangkan hal yang sebaliknya.

Dalam surat An Nahl ayat 97 diatas Allah menunjukan suatu cara untuk mendapatkan
kehidupan yang baik didunia dan akhirat, yaitu dengan cara terus menerus mengerjakan
amal kebaikan dan ber-Iman pada Allah. Ini adalah janji Allah, dan Allah tidak pernah
mengingkari janji-Nya. Mengerjakan amal saleh dan ber-Iman pada Allah adalah syarat
mutlak untuk mendapatkan kebaikan didunia dan akhirat.

Bagaimana dengan orang yang terus menerus mengerjakan amal kebaikan, dengan
menyantuni yatim piatu, membantu memerangi kemiskinan, memberikan bea siswa,
membantu fakir miskin dan banyak lagi kegiatan sosial lainnya, namun ia tidak ber-Iman
pada Allah, apakah ia akan mendapat kehidupan yang baik juga? Pada kenyataannya orang
yang seperti ini kekayaannya terus bertambah, ia bisa mendapatkan apa saja yang diingini
didunia ini. Allah membalasi kebaikan mereka hanya didunia saja. Diakhirat ia tidak
mendapatkan apa – apa, semua amalannya didunia jadi sia – sia. Karena dia memang tidak
percaya pada Allah dan kehidupan akhirat, dia tidak pernah mengharapkan balasan di akhirat,
ia hanya butuh penghargaan dan balasan kebaikan didunia, dan ia telah mendapatkan semua
yang diinginkan didunia ini.

Allah meng-umpamakan amalan orang yang berbuat baik tapi tidak ber-Iman pada Allah
bagaikan tanah yang berada diatas batu yang licin kemudian ditimpa hujan, tanah itu hanyut,
hilang tak berbekas. Allah menyampaikan ini dalam surat Al Baqarah ayat 264:
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih
(tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Al
Baqarah 264)

Amal kebaikan atau amal saleh yang didasari karena Iman pada Allah dan hari akhirat, pasti
dibalasi Allah dengan kebaikan didunia dan akhirat. Namun amal kebaikan atau amal saleh
yang tidak didasari oleh Iman dan keyakinan pada Allah serta kehidupan akhirat, hanya
dibalasi Allah dengan kebaikan didunia saja. Ia mendapat rezeki berlimpah pujian, sanjungan
dan penghargaan dari berbagai pihak didunia ini, namun diakhirat kelak ia tidak mendapatkan
apa-apa.

Itulah kunci kesejahteraan hidup yang disampaikan Allah dalam surat An Nahl ayat 97, yaitu
terus menerus berbuatan amal saleh dan kebaikan serta ber-Iman pada Allah dan kehidupan
akhirat. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya apa yang dijanjikan-Nya pasti terjadi .
Allah akan membalasi kebaikan setiap orang yang ber-Iman dan yakin pada-Nya dengan
kebaikan yang banyak dan berlipat ganda di dunia dan akhirat.

Anda mungkin juga menyukai