Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

AMNIOTOMI

Dosen Pembimbing : Andri Nur Sholihah S.ST., M.Kes

Disusun oleh :

PUPUT ANISTIYA HARIANI

1810104369

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

I. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
2. Program Studi : DIII Kebidanan
3. Kode/Bobot SKS : 2 sks
4. Semester : IV (Empat)
5. Elemen Kompetensi : MKB
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan : Amniotomi

II. STANDAR KOMPETENSI


Mahasiswa memahami teori-teori dan melakukan teknik tentang asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan tindakan amniotomi

III. KOMPETENSI DASAR


Mampu memahami teori dan melakukan praktek tindakan amniotomi sesuai
prosedur.

IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mahasiswa dapat:
1. Menunjukkan anatomi selaput ketuban dengan benar dan tepat
2. Menentukan alat-alat untuk tindakan amniotomi dengan benar dan lengkap
3. Melakukan tindakan amniotomi sesuai dengan prosedur secara teliti dan
aman

V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui demonstrasi dengan phantom di laboratorium skill mahasiswa dapat:
1. Menunjukkan anatomi selaput ketuban dengan benar dan tepat
2. Menentukan alat-alat untuk tindakan amniotomi dengan benar dan lengkap
3. Melakukan tindakan amniotomi sesuai dengan prosedur secara teliti dan
aman

VI. DESKRIPSI MATERI


1. Anatomi selaput ketuban
2. Alat-alat yang di gunakan dalam tindakan amniotomi
3. Langkah-langkah tindakan amniotomi dijabarkakan

VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


1. Demonstrasi
2. Redemonstrasi
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pantom panggul, selaput ketuban dan bayi
2. 1 Set Peralatan amniotomi
a. Bengkok
b. Setengah kocker
c. Bak instrument
d. Sarung tangan Steril satu pasang
e. Kom yang berisi Kapas Sublimat dan air DTT
f. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
g. Tempat sampah Medis
h. Tempat sampah biasa Gambar anatomi selaput ketuban
3. Ceklist
4. Jobsheet
5. Template

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Komponen
Uraian kegiatan Estimasi Waktu
langkah
Pendahuluan a. Menyiapkan fisik dan psikis 4 Menit
b. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-
nilai islam
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan cakupan materi
Inti a. Menjelaskan dan menunjukkan anatomi 13 Menit
selaput ketuban
b. Menyiapkan alat –alat yang akan
digunakan untuk tindakan amniotomi
c. Mendemonstrasikan dengan cara silent
demonstartions tindakan amniotomi
d. Mahasiswa redemonstrasi tindakan
amniotomy dengan menggunakan
ceklist
e. Mahasiswa diminta berpasangan untuk
saling mengevaluasi tentang proses
tindakan amniotomiyang dilakukan oleh
mahasiswa dengan ceklist
Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran 3 menit
b. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
dan integrasi nilai-nilai islam
c. Tindak lanjut pemberian tugas pada
pertemuan selanjutnya
d. Menutup dengan salam
X. PENILAIAN
A. Jenis
Unjuk Kerja/Performance test

B. Bentuk
Ceklist
Template
Jobsheet

C. Instrument
Ceklist : Terlampir

XI. SUMBER BELAJAR

Fitramaya, (Asuhan Ibu Bersalin),cetakan ketiga, Januari 2009.Yogyakarta.

Hanifa Wikajosastro 2002.Ilmu Kebidanan. Yaysan Bina pustaka sarwono


Prawiharjo.

Hellen Varney, Asuhan kebidanan, tahun 2004.

Rustam Mochtar, synopsis obstetri :obstetric fisiologi, obstetric patologi/


penulis, Amru Sofian, editor penyelaras, Loi Indra-Ed.3.- Jakarta: EGC,
2011

Syaefudin Abdul bari, Maternal Perinatal, tahun 2006

Seller,2000, Midwifery Vol I

Sweet BR, Mayes Midwifery, Bailiere tindal, London varney Midwifery.1997


Lampiran 1

LEMBAR CHEKLIST
AMNIOTOMI

Nama

NIM

Hari/Tanggal

TANDA TANGAN

Berilah nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut :

0 : tidak dilakukan

1 : dilakukan tidak tepat

2 : dilakukan dengan tepat

Nilai
No Langkah kegiatan
0 1 2

A. Sikap dan Perilaku


1 Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan
salam dan memperkenalkan diri dan memastikan
identitas pasien (nama pasien, no.RM, tanggal lahir).
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan kepada klien dan menandatangani
informed consent (bisa dilakukan oleh keluarga
pasien)..

aku berserah diri.” (HR. Tirmidzi)


3 Menjelaskan keadaan pasien dilanjutkan dengan
membimbing membaca do’a :
Do’a Akan Bersalin

‫ي َمتَوُ نَُوَ الْ ََّ َ َنَُ ْل َى ََل نَُ ْو اَْ َُِوُ (لانا نُبْسَح‬

( Artinya: “Ya Allah yang Maha Mencukupi aku dan


sebaik-baik yang melindungiku. Hanya kepada Allah
aku berserah diri.” (HR. Tirmidzi)
4 Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama
tindakan

(Selama tindakan bidan berkomunikasi dengan


pasien untuk memastikan keadaan ibu dan
memberikan anestesi verbal/ komunikasi teraupetik)
5 Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
(menggunakan APD lengkap, melakukan cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan,
melakukan dekontaminasi alat dan tempat)
6 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan
mengakhiri tindakan dengan lafal hamdalah
PERSIAPAN ALAT
7 Mempersiapkan alat dan bahan

a. Bengkok
b. Setengah kocker
c. Bak instrument
d. Sarung tangan Steril satu pasang
e. Kom yang berisi Kapas Sublimat dan air DTT
f. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
g. Tempat sampah Medis
h. Tempat sampah biasa
PERSIAPAN PASIEN
8 Memposisikan klien setengah duduk/ dorsal
recumbent.
PERSIAPAN PENOLONG
9 Mencuci tangan
10 Mendekatkan alat secara ergonomis
11 Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) dan catat pada
partograf.

12 Pakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi

13 Melakukan vulva hygiene


14 Melakukan periksa dalam untuk memastikan
pembukaan lengkap, dan menilai selaput ketuban
sudah pecah/belum.
15 Di antara kontraksi, Raba dengan hati-hati selaput
ketuban untuk memastikan bahwa kepala telah
masuk dengan baik (masuk ke dalam panggul) dan
bahwa tali pusat dan/atau bagian-bagian tubuh yang
kecil dari bayi (misalkan tangan) tidak bisa dipalpasi,
jika tali pusat umbilikus atau bagian-bagian yang
kecil dari bayi bisa dipalpasi, jangan pecahkan
selaput ketuban. Rujuk ibu segera.

Catatan:

Pemeriksaan dalam yang dilakukan di antara


kontraksi seringkali lebih nyaman untuk ibu. Tapi
jika selaput ketuban tidak dapat diraba di antara
kontraksi, tunggu sampai kekuatan kontraksi
berikutnya mendorong cairan ketuban menekan
selaput ketuban dan membuatnya lebih mudah untuk
dipalpasi dan dipecahkan

16 Dengan menggunakan tangan yang lain, tempatkan


klem setengah Kocher disinfeksi tingkat tinggi atau
steril dengan lembut ke dalam vagina dan pandu
klem dengan jari dari tangan yang digunakan untuk
pemeriksaan hingga mencapai selaput ketuban.

17 Pegang ujung klem di antara ujung jari pemeriksa,


gerakkan jari dan dengan lembut gosokan klem pada
selaput ketuban dan pecahkan.

Catatan: Seringkali lebih mudah untuk memecahkan


selaput ketuban di antara kontraksi ketika selaput
ketuban tidak tegang, hal ini juga akan mencegah air
ketuban menyemprot pada saat selaput ketuban
dipecahkan.

18 Biarkan air ketuban membasahi jari tangan yang


digunakan untuk pemeriksaan.

19 Gunakan tangan yang lain untuk mengambil klem


dan menempatkannya ke dalam larutan klorin 0,5%
untuk didekontaminasi. Biarkan jari tangan
pemeriksaan tetap di dalam vagina untuk mengetahui
penurunan kepala janin dan memastikan bahwa tali
pusat atau bagian kecil dari bayi tidak teraba. Setelah
memastikan penurunan kepala dan tidak ada tali
pusat dan bagian- bagian tubuh bayi yang kecil,
keluarkan tangan pemeriksaan dengan lembut dari
dalam vagina.

20 Evaluasi warna cairan ketuban, periksa apakah ada


mekonium atau darah (lebih banyak dari bercak
bercampur darah yang normal).

21 Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung


tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, lalu lepaskan
sarung tangan dan biarkan terendam di larutan klorin
0,5% selama 10 menit.

22 Cuci kedua tangan

23 Segera periksa ulang DJJ

24 Catat pada partograf waktu dilakukannya pemecahan


selaput ketuban, warna air ketuban dan DJJ.

B. Pendidikan Kesehatan

25 Memberikan KIE pasca tindakan amniotomi

C. Pendokumentasian

26 Mendokumentasikan kegiatan dengan baik dan tepat.


Lakukan dokumentasi pada partograf tentang warna
ketuban, kapan pecahnya ketuban, dan DJJ.

D. Perilaku Profesional

27 Mencuci tangan

28 Melaksanakan tindakan secara sistematis

29 Menjaga privasi pasien

30 Melakukan komunikasi dan merespon klien dengan


baik

31 Menunjukkan sikap percaya diri dan tidak gugup


Total skor

Nilai akhir = total skor x 100

Total poin penilaian


Lampiran 2

JOB SHEET

KETERAMPILAN : AMNIOTOMI

UNIT : Asuhan kebidanan pada ibu bersalin

REFERENSI : Fitramaya, (Asuhan Ibu Bersalin),cetakan ketiga, Januari


2009.Yogyakarta.
Hanifa Wikajosastro 2002.Ilmu Kebidanan. Yaysan Bina pustaka
sarwono Prawiharjo.
Hellen Varney, Asuhan kebidanan, tahun 2004.
Rustam Mochtar, synopsis obstetri :obstetric fisiologi, obstetric
patologi/ penulis, Amru Sofian, editor penyelaras, Loi
Indra-Ed.3.- Jakarta: EGC, 2011
Syaefudin Abdul bari, Maternal Perinatal, tahun 2006
Seller,2000, Midwifery Vol I
Sweet BR, Mayes Midwifery, Bailiere tindal, London varney
Midwifery.1997
Objektif perilaku mahasiswa

Mahasiswa dapat :

1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan amniotomi


2. Melaksanakan prosedur dan langkah melakukan amniotomi secara benar dan
sistematis

Petunjuk

1. Baca dan pelajari lembar kerja


2. Siapkan alat-alat yang membutuhkan dan susunan secara ergonomis
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

Keselamatan Kerja

1. Perhatikan kenyamanan ibu


2. Perhatikan keadaan ruangan, pastikan ruangan cukup luas.
3. Perhatikan teknik septik dan aseptic dalam melakukan prosedur

Peralatan

1. Pantom panggul, selaput ketuban dan bayi


2. 1 Set Peralatan amniotomi
a. Bengkok
b. Setengah kocher
c. Sarung tangan satu pasang
d. Kapas saflon ½ %
e. Bak instrument

PROSEDUR PELAKSANAAN
NO LANGKAH KERJA GAMBAR

1 Beritahu ibu dan keluarga

Key point: jelaskan prosedur dan tujuan


Serta menjawab pertanyaan-pertanyaan
ibu

2 Pantau DJJ

Key point:

Perhatikan frekuensi dan bunyinya


3 Siapkan alat dan bahan yang akan
diproses.

Key point:

Letakkan alat secara ergonomis

Pakailah pelindung diri.

Key point:

Kenakan APD dengan lengkap


3 Cuci tangan

Key point:

a. Lepaskan semua perhiasan dan


jam tangan, singsingkan lengan
baju hingga bagian siku,
b. Gunakan standar mencuci tangan
(7 langkah).
c. Gunakan sabun cair
d. Dan keringkan dengan handuk
bersih.

4 Pakai sarung tangan

Key point:

Pakai sarung tangan dengan


memperhatikan kesterilannya

5 Diantara kontraksi lakukan


pemeriksaan dengan hati-hati

Key point:

Raba untuk memastikan bahwa kepala


sudah masuk rongga panggul serta tali
pusat dan/atau bagian-bagian tubuh
yang kecil seperti tangan dan kaki
tidak bisa dipalpasi

6 Memasukkan setengah kocher

Key point:

a. Gunakan tangan yang lain


b. Tempatkan setengah kocher
kedalam vagina
c. Pandu klem dengan jari-jari
tangan hingga mencapai selaput
ketuban

7 Pecahkan selaput ketuban

Key point:

a. Pegang ujung klem diantara ujung


jari
b. Gerakkan jari dengan lembut pada
selaput ketuban

8 Biarkan selaput ketuban merembes


keluar

Key point:

Dekatkan bengkok agar cairan


ketuban tidak membasahi tempat tidur
9 Keluarkan setengah kocher

Key point:

a. Gunakan tangan yang lain untuk


mengambil klem
b. Menempatkan klem kedalam
larutan klorin 0,5%

10 Lakukan pemeriksaan ulang

Key point:

Tangan pemeriksa tetap berada didalam


vagina untuk mengetahui penurunan
kepala janin dan memastikan bagian
terkecil janin tidak teraba
11 Evaluasi cairan ketuban

Key point:

Periksa warna ketuban, apakah


bercampur mekonium atau darah

12 Celupkan tangan kealam larutan


klorin

Key point:

Sambil mencelupkan tangan, cuci dan


bukalah sarung tangan secara terbalik

13 Cuci tangan

a. Gunakan standar mencuci tangan


(7 langkah).
b. Gunakan sabun cair
c. Dan keringkan dengan handuk
bersih.
14 Periksa ulang DJJ dan catat pada
partograf

Key point:

Pastikan tidak terjadi gawat janin


setelah amniotomi

15 Dekontaminasi alat

16 Bereskan peralatan yang digunakan.

Key point:

Pastikan tidak ada darah atau lendir dari


alat bekas pakai yang tertinggal.
17 Dokumentasi hasil tindakan yang sudah
dilakukan.

Key point :

 Sampaikan keutamaan
pendokumentasiaan.
 Sampaikan hal apa saja yang
perlu dicatat dalam patrograf.
Lampiran 3
TEMPLATE
AMNIOTOMI

1 Nomor station

2 Judul station Asuhan kebidanan pada ibu bersalin

3 Waktu yang 15 menit


dibutuhkan :

4 Tujuan station Tingkat kemampuan Psikomotor mampu


mendemonstrasikan tindakan amniotomi

5 Kompetensi a. Pengkajian data subjektif


b. Pengkajian data objektif
c. Interpretasi data dan pengambilan keputusan
klinik
d. Keterampilan prosedur klinik
e. Pendidikan kesehatan
f. Pendokumentasian
g. Perilaku professional
6 Kategori Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin

7 Instruksi peserta ujian Skenario Klinik:

Seorang perempuan G2P0A0 usia 27 tahun umur


kehamilan 39 minggu datang ke Rumah Bersalin
pukul 09.00 WIB. Dari anamnesa ibu mengatakan
mules-mules secara teratur dan semakin sering sejak
pukul 05.30. Hasil pemeriksan KU baik, TD 110/70
mmHg, Nadi 82 x/menit, RR 24x/menit, TFU 32 cm,
HIS 4 x 45”/ 10’.VT: V/U tenang, pembukaan 10 cm,
ketuban utuh, penurunan kepala di hodge 3, tidak ada
sutura, kepala masuk panggul 2/5.

a. Lakukan tindakan Amniotomi


b. Melakukan pendidikan kesehatan pasca tindakan
Amniotomi
c. Melakukan perilaku profesional dengan kasus di
atas
8 Instruksi penguji : Skenario Klinik:

Seorang perempuan G2P0A0 usia 27 tahun umur


kehamilan 39 minggu datang ke Rumah Bersalin
pukul 09.00 WIB. Dari anamnesa ibu mengatakan
mules-mules secara teratur dan semakin sering sejak
pukul 05.30. Hasil pemeriksan KU baik, TD 110/70
mmHg, Nadi 82 x/menit, RR 24x/menit, TFU 32 cm,
HIS 4 x 45”/ 10’.VT: V/U tenang, pembukaan 10 cm,
ketuban utuh, penurunan kepala di hodge 3, tidak ada
sutura, kepala masuk panggul 2/5.

Instruksi Umum :

Kerjakan perasat sesuai dengan check list

Instruksi Khusus :

1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian


sesuai
2. Berikan penilain sebagai berikut
a. Nilai 2 apabila dilakukan dengan benar
b. Nilai 1 apabila dilakukan dengan benar tetapi
belum tepat dan tidak berurutan
c. Nilai 0 apabila tidak dilakukan
3. Hindarilah interupsi dan atau tindakan selain
daripada yang diminta pada instruksi penguji
4. Berikan informasi atau hasil yang dibutuhkan
secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian
telah melakukan dan/atau mengusulkan jenis
pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan
instruksi khusus)
5. Taatilah peraturan serta etika penguji serta
menjalankan tugas sebagai penguji
9 Instruksi pasien standar 1. Ibu dalam kondisi bersalin
2. Riwayat TTV normal
3. Informed consent tindakan Amniotomi
Mini Hospital Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Bed

10 Tata letak/ Station

Pintu Masuk

Keterangan Warna
Biru : Tempat konseling
Pink : Tempat penyimpanan alat
Merah : Bed pasien
Coklat : Kursi Penguji
Kuning : Tempat mencuci tangan / wastafel
Keterangan
Hijau Warna
: Tempat Sampah Kering
Orange : Tempat Sampah Basah
Ungu : Tempat Larutan Air Klorin 0,5 %
Abu : Sampiran / Gorden
Biru : Tempat konseling

Pink : Tempat penyimpanan alat yang


11 Kebutuhan Laboran -
akan digunakan

12 Kebutuhan Phantum a. Merah


Phantum Panggul,
: Tempat selaput
pemberian ketuban, dan bayi
imunisasi

Coklat : Kursi Penguji

Kuning : Tempat mencuci tangan / wastafel

Hijau : Tempat Sampah Kering

Orange : Tempat Sampah Basah

Ungu : Tempat Larutan Air Klorin 0,5 %

Abu : Sampiran / Gorden


13 Kebutuhan 1 Set Alat a. Bengkok
b. Setengah kocker
c. Sarung tangan satu pasang
d. Kapas saflon ½ %
e. Bak instrumen

14 Penulis Puput Anistiya Hariani

15 Referensi Rokhanawati, Dewi dan Fitria, Belian, 2015 Modul


Praktik Kebidanan, Yogyakarta : Universitas
‘Aisyiyah

Anda mungkin juga menyukai