Anda di halaman 1dari 9

TERMODINAMIKA DEGRADASI VITAMIN C DALAM SARI JERUK PERAS

DENGAN PENAMBAHAN GULA, MADU, KAYU MANIS, TEH, JAHE TERHADAP


WAKTU DAN SUHU PEMANASAN
Ni Ketut Prihatin1
1
Mahasiswa Progdi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana
Jalan Diponegoro No. 52-60, Salatiga 50711 Jawa Tengah – Indonesia
*
e-mail: 652016028@student.uksw.edu

ABSTRAK
Vitamin C (asam askorbat) merupakan salah satu zat yang mudah teroksidasi. Zat yang dapat mengoksidasi
asam askorbat adalah Iodium, dengan reaksi yang berjalan cepat dan stoikhiometri. Termodinamika adalah
kajian tentang kalor yang berpindah. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem,
sedangkan semua yang berada di luar sistem disebut lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
degradasi vitamin C terhadap pengaruh suhu, waktu pada sari buah jeruk dengan berbagai perlakuan seperti
penambahan gula, madu, kayu manis, dan teh dengan variasi suhu (40 oC, 60 oC dan 80oC) dan waktu (0,
15, 30, 45, 60, 75 dan 90 menit) sebagai reaksi kompensasi termodinamik (ΔH, ΔG dan ΔS) metode yang
digunakan adalah titrasi iodometri. Suhu akan mempengaruhi nilai suatu energi gibbs, entropi, dan entalpi
dari suatu sistem. Penambahan bahan pangan lain (teh; madu; kayu manis; jahe,gula) pada jeruk peras
menyebabkan reaksi degradasi vitamin C cenderung eksoterm. Reaksi berlangsung tidak spontan dengan
G# pada semua perlakuan yang mana memiliki rentang dari 52,88274509 hingga 180,9312129 kj/mol,
sedangkan aktivasi entalpi H# memiliki rentang dari -25,311973 hingga 27,8277894 kj/ mol, serta aktivasi
entropi S# memiliki rentang dari -0,433720746 hingga -0,24982338 kj/mol.

Kata Kunci: Degradasi vit C, Faktor, Termodinamika, Waktu, Suhu

ABSTRACT
Vitamin C (ascorbic acid) is the one of the easily oxidized substances. Substance that can oxidize ascorbic
acid is Iodine, with reactions that run faster and stoikhiometri. Thermodynamics is the study of heat that
move. Collection of objects that is being reviewed is called system, while all that is standing (outside) of
the system is called the environment. This research to purpose degradation vitamin c to the influence of
temperature, time with various treatment such as the addition of sugar, honey, cinnamon, and tea with
temperature variations ( 40 oc network, 60 oc network and 80oc ) and time ( 0, 15, 30, 45, 60, 75 and 90
minutes) as a reaction compensation termodinamik (ΔH, ΔG and ΔS) methods used is titration iodometri.
The temperature will be affect on value of a energy gibbs , the entropy of , and entalpi of a system .The
addition of an ingredient other crops (tea; honey; cinnamon; ginger , sugar ) on citrus causes a reaction
vitamin c degradation into the relegation battle vitamin c tending to eksoterm. The reaction takes place not
spontaneously with ΔG on all experiment which has a range from 52.88274509 to 180.9312129 kj / mol,
whereas the activation of enthalpy ΔH has ranges from -25.311973 to 27,8277894 kj / mol, as well as
entropy activation ΔS has range from -0,433720746 to -0,24982338 kj / mol.
Keyword: vitamin C degradation, Factor, Thermodynamic, Time, Temperature
PENDAHULUAN lebih kecil dan senyawa penyusunnya lebih
sederhana. Sumber nitrogen diperlukan
Vitamin adalah komponen tambahan
karena dapat mempengaruhi aktivitas fungi
makanan yang berperan sangat penting dalam
untuk menghasilkan enzim ekstraseluler. Jika
gizi manusia. Vitamin pada umumnya dapat
ezim ekstraseluler yang dihasilkan oleh fungi
dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu
banyak, maka degradasi akan berlangsung
vitamin yang larut dalam lemak yakni
lebih cepat. pH aktivitas enzim sangat
vitamin A, D, E, dan vitamin yang larut
penting untuk proses degradasi, karena
dalam air seperti vitamin B dan vitamin C.
enzim-enzim tertentu hanya akan mengurai
(Rohman dan Sumantri, 2007). Sumber
suatu substrat sesuai dengan aktivitasnya
vitamin C dapat kita jumpai pada sayuran dan
pada pH tertentu. Umumnya fungi menyukai
buah-buahan segar, salah satunya yaitu sari
pH di bawah 7 (Gandjar, 2006).
buah jeruk. Buah jeruk termasuk sebagai
sumber kalori yang diperlukan untuk Suhu Selain pH, suhu juga
melakukan aktivitas sehari-hari, protein mempenguruhi kerja enzim untuk
untuk membentuk jaringan tubuh dan mendegradasi substrat. Peningkatan suhu
mengganti jaringan yang hilang serta zat-zat menyebabkan energi kinetik pada molekul
gizi seperti mineral dan vitamin yang penting substrat dan enzim meningkat, sehingga
untuk tubuh. Zat nutrisi yang terkandung degradasi juga meningkat. Namun suhu yang
dalam jeruk di antaranya adalah vitamin C terlalu tinggi dapat menyebabkan rusaknya
yang dapat berfungsi sebagai Vitamin C enzim mengalami denaturasi, sedangkan
berperan penting pada proses penyembuhan suhu yang terlalu rendah dapat menghambat
luka, adaptasi tubuh terhadap trauma, infeksi kerja enzim. Bila kerja terhambat atau
dan antioksidan (Tomsuixi, 2008). Vitamin C struktur enzim rusak maka degradasi tidak
larut dalam air, bukan larut dalam lemak dan dapat berlangsung dengan baik. Kelembaban
agak sukar larut dalam etanol dan tidak larut merupakan faktor penting yang dapat
dalam kloroform, eter serta benzene, minyak mempengaruhi pertumbuhan fungi,
dan sejenisnya (Winarno, 2002). biosintesis, dan sekresi enzim. Kelembaban
yang rendah menyebabkan berkurangnya
Degradasi adalah suatu reaksi
kelarutan nutrisi di dalam substrat, derajat
perubahan kimia atau peruraian suatu
pertumbuhan rendah, dan tegangan air tinggi.
senyawa atau molekul menjadi senyawa atau
Sedangkan level kelembaban yang lebih
molekul yang lebih sederhana. Degradasi
tinggi dapat menyebabkan berkurangnya
polimer dasarnya berkaitan dengan
enzim yang dihasilkan karena dapat
terjadinya perubahan sifat karena ikatan
mereduksi porositas (jarak interpartikel) pada
rantai utama makromolekul. Pada polimer
matriks padatan, sehingga menghalangi
linear, reaksi tersebut mengurangi massa
transfer oksigen. Jika jumlah enzim
molekul atau panjang rantainya. Faktor-
berkurang, maka proses degradasi akan
faktor yang mempengaruhi degradasi adalah
berlangsung lebih lama. Kelembaban yang
substrat ukuran dan komponen senyawa yang
optimal untuk pertumbuhan Aspergillus
menyusun substrat. Degradasi akan
niger adalah 85% (Ball, M. 2006).
berlangsung lebih cepat bila ukuran substrat
Degradasi vitamin pada sari buah mol gas pada temperatur dan tekanan standar
jeruk sangat dipengaruhi oleh suhu (T = 273K, P= 1atm) adalah 22,4
penyimpanan, semakin tinggi suhu, maka liter (Atkins, 1996).
kandungan vitamin C semakin menurun.
ΔG adalah energi bebas gibbs. ΔH
Sedangkan menurut Helmiyesi et al. (2008).
adalah perubahan entalpi dalam reaksi dan
Selain itu juga dapat dipengaruhi oleh pH,
ΔS adalah perubahan entalpi sistem atau
garam, gula, asam amino, katalis logam,
dikenal dengan perubahan entropi. Energi
kehadiran enzim, dan penambahan bahan
bebas Gibbs merupakan ukuran dari
pangan lainnya (Faramade), 2007.
kespontanan reaksi yang besarannya
Degradasi vitamin C dapat dilalui tergantung pada harga H, T, dan S:
pada proses jalur aerobik maupun anaerobik
(Huelin, 1953; Johson et al., 1995) dan G = H - TS………………(1)
bergantung pada beragam faktor seperti Reaksi kimia menuju ke arah spontan
oksigen, panas, cahaya (Robertson & jika memiliki harga G negatif atau
Samaniego, 1986), temperatur penyimpanan dibebaskan sejumlah energi selama reaksi.
dan lama waktu penyimpanan (Fellers, Sedangkan energi bebas Gibbs negatif dapat
1988). Kecepatan degradasi vitamin C sangat diperoleh dari reaksi eksotermis (energi ikat
tergantung kondisi penyimpanannya, serta tinggi), H < 0 Total disorder
proses oksidasi tersebut dapat dipercepat (ketidakteraturan), S, meningkat, S > 0 H
dengan adanya panas (Winarno, 2004) yang
< 0, S > 0 adalah dua faktor yang
dapat meningkatkan keasaman sari buah
memberikan kontribusi negatif pada G.
jeruk, sehingga menurunkan citarasa sari
Reaksi eksotermis, H < 0 tetapi entropinya
buah jeruk (Helmiyesi et al, 2008).
turun, S < 0. Namun demikian nilai TS
Pemanasan dengan suhu yang tinggi dengan
waktu yang relatif pendek sedikit merusak memberikan kontribusi negatif pada G.
vitamin C, namun pada suhu rendah untuk Reaksi endotermis, H > 0, tetapi total
periode waktu yang lama sangat merusak disorder, S, meningkat tinggi sedemikian
vitamin C (Suharyono dan Kurniadi, 2010). hingga dapat mengkompensasi panas yang
Persamaan keadaan adalah diperlukan selama reaksi. Tetap lebih kecil
persamaan matematik yang melibatkan dibandingkan energi yang dibebaskan selama
peubah atau fungsi thermodinamika. Gas reaksi sehingga masih (Labuza, 1980).
ideal adalah gas dengan tenaga ikat molekul- Metode yang digunakan dalam
molekulnya dapat diabaikan. Setiap gas yang penelitian ini adalah iodimetri, dimana
tenaga ikat molekul-molekulnya diabaikan digunakan larutan iodium untuk
tergolong dalam gas ideal atau gas sempurna. mengoksidasi reduktor-reduktor yang dapat
Tetapan umum gas dalam persamaan ini juga dioksidasi secara kuantitatif pada titik
dapat dinyatakan dalam tetapan Boltzmann k ekivalennya. Metode ini paling banyak
yang juga disebut tetapan umum gas per digunakan karena murah, sederhana, dan
molekul. Nilai keduanya dapat dihitung dari tidak memerlukan peralatan laboratorium
Hukum Boyle-GayLussac bahwa volume 1 yang canggih. Menggunakan amilum sebagai
indikatornya dan iodium sebagai oksidator Metode Analisis
yang mengoksidasi vitamin C (Wijanarko,
Penentuan Analisa L-asam askorbat sari buah
2002). Natrium tiosulfat merupakan reduktor
jeruk peras menggunakan metode titrasi
yang sangat kuat yang dapat digunakan untuk
iodometri.
analisis oksidator secara langsung, maka
reaksinya cenderung menghasilkan sulfat dan Preparasi Sampel
sulfit, sedangkan KIO3 digunakan untuk
Buah jeruk segar dibersihkan dan
menganalisis oksidator secara langsung
diperas, diperoleh sari buah jeruk. Kemudian
(Skoog et al. 1990).
sari buah jeruk disaring dan diambil 70 ml.
Tujuan dalam penelitian ini adalah Penambahan bahan lain seperti gula, madu,
untuk mengetahui degradasi vitamin C kayu manis, dan teh (tergantung
terhadap pengaruh suhu, waktu dan pengaruh penambahannya) digenapkan dalam 280 ml
variasi pemanasan pada sari buah jeruk dengan akuades dan dihomogenkan lalu
dengan berbagai perlakuan seperti ditambahkan 70 ml sari buah jeruk hingga
penambahan gula, madu, kayu manis, dan teh genap 350 ml. Campuran larutan tersebut
sebagai reaksi kompensasi termodinamik (ΔH, diambil sebanyak 15 ml dan disimpan dalam
ΔG dan ΔS). suhu 40°C, 60°C, dan 80°C dengan interval
waktu 0 menit, pemanasan 15 menit, 30
menit, 45 menit, 60 menit, 75 menit, dan 90
METODE PENELITIAN menit.

Alat dan Bahan Penetapan Kadar Vitamin C dalam


Larutan
Alat yang digunakan dalam
percobaan ini adalah saringan, pisau, talenan, Larutan sampel buah jeruk sebanyak
gelas ukur, labu ukur, neraca analitik merk 10 ml dimasukkan kedalam erlenmeyer dan
ohaus type PA 2202, thermometer, tabung ditambahkan 10 ml KIO 3 , 10 ml KI, 5 ml H
reaksi, rak tabung reaksi, pipet ukur, pipet 2SO4 , kemudian dititrasi dengan Na2S2O3
tetes, pipet volume, pillius merk D&N, hingga warna berubah menjadi muda.
erlenmeyer, statif, corong, kertas saring, Larutan amilum sebanyak 2 ml ditambahkan
beacker glass, waterbath, icebath, alat kedalam larutan lalu dititrasi kembali dengan
pemanas, kasa, klem, buret, spatula, statif, larutan Na2S2O3 hingga warna biru hilang
stopwatch. dan larutan menjadi berwarna kuning muda.

Bahan yang digunakan dalam Indikator Parameter Termodinamika


percobaan ini adalah buah jeruk, gula, madu,
Pada proses aktivasi dinyatakan
kayu manis, teh, jahe, Na2S2O3 KIO3, KI,
dalam termodinamika fungsi. Menurut
H2SO4, amilum, akuades.
persamaan Eyring dari yang teori kompleks
diaktifkan. (Atkins and de Paula, 2002)
𝑘𝑠 ×𝑇
𝑘𝑖 = 𝑘 × × 𝐾 # ................................. (2)

Nilai K adalah faktor transmisi (tanpa menjadi entropi aktivasi (∆S#) dan entalpi
dimensi), ks adalah konstanta Boltzmann aktivasi (∆H#) dengan menulis:
(1,38x 10-23 JK-1), h adalah Plank konstan
∆𝐺 0# = ∆𝐻 # − 𝑇𝐴𝑆 # ......................................(5)
(6.63x 10-34 Js) dan K# adalah konstanta
𝑘𝑠 ×𝑇 −∆𝐺 0# /𝑅𝑇
kesetimbangan aktivasi kompleks (tanpa 𝑘𝑖 = 𝑘 × 𝑒 .................................(6)

dimensi). Tanda # pada K menunjukkan
bahwa mode energetik sepanjang koordinat Koefisien transmisi diasumsikan sebagai
reaksi telah dikeluarkan dari formulasi kesatuan dan diabaikan dalam analisis. Dengan
menggabungkan persamaan (5) dan (6) diikuti
keseimbangan konstan
oleh linearisasi, persamaan berikut akan
∆𝐺 0# = −𝑅𝑇𝑙𝑛(𝐾 # ) ................................. (3) diperoleh :

𝐾 # = 𝑒 −∆𝐺#/𝑅𝑇 .......................................... (4) 𝑘 𝑘


ln ( 𝑇𝑖) = {ln ( ℎ𝑠 ) + (
∆𝑆 #
)} − {(
∆𝐻 # 1
) (𝑇)} ...(7)
𝑅 𝑅
di mana ∆G0 # adalah kondisi standar
Oleh karena itu, dari regresi ln (k/T) vs.
Gibbs energi bebas pengaktifan. Karena,
(1 / T), ∆H#, ∆S# dan ∆G0# dapat diperoleh.
G=H-TS, energi aktivasi Gibbs dapat dibagi

HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut maka didapat nilai 1/T, -K, -lnK/T.
Dibuat grafik antara 1/T dan ln K/T
Berdasarkan hasil penelitian yang
kemudian diperoleh grafik yang
telah dilakukan terhadap kadar vitamin C
menunjukkan suatu persamaan dan slope.
dengan menggunakan metode Iodimetri pada
Dari persamaan didapatkan nilai dari ΔH, ΔG
perasan jeruk peras dan dilakukan pengaruh
dan ΔS seperti pada tabel 1. Digunakannya
suhu dan waktu pemanasan terhadap
orde satu dikarenakan tingkat degradasi pada
degradasi vitamin C, dari perhitungan yang
jeruk peras menyatakan mengikuti kinetika
telah dilakukan dengan menggunakan
reaksi orde pertama.
persamaan dari orde satu, Dari persamaan

Tabel 1. Parameter termodinamika (energi bebas, entalpi dan entropi aktivitas)


ΔG# ΔH# ΔS#
Perlakuan 313 K o
333 oK 353 Ko (kJ/mol) (kJ/mol)
(kJ/mol) (kJ/mol) (kJ/mol)
0 81,48893274 87,15966575 92,83039875 -7,25803886 -0,28353665

0,Gula 112,4838324 119,3100451 126,1362578 5,65360314 -0,341310636

0,Teh 99,73585144 106,1305676 112,5252837 -0,34145598 -0,319735806

0,Jahe 163,582383 172,256798 180,9312129 27,8277894 -0,433720746

0,Madu 85,3359203 91,21849403 97,10106776 -6,72635856 -0,294128686

0,Kayu Manis 52,88274509 57,8792127 62,8756803 -25,311973 -0,24982338

Kayu Manis,Madu 111,6239486 117,8462324 124,0685161 14,2452076 -0,311114188


Kayu Manis,Gula 104,466584 110,9653914 117,4641988 2,760248 -0,32494037

Jahe,Gula 74,66360848 80,12990023 85,59619198 -10,8838574 -0,273314587

Jahe,Madu 104,4311081 110,9683262 117,5055443 2,12364502 -0,326860904

Teh,Gula 102,6488027 109,0483409 115,4478792 2,49602908 -0,319976912

Teh,Madu 104,466584 110,9653914 117,4641988 2,760248 -0,32494037

Aktivasi dari energi bebas (G#) ∆G# tetapi juga dapat dilihat dari nilai ∆S#,
memiliki rentang dari 52,88274509 hingga jika bernilai positif maka reaksi berlangsung
180,9312129 kj/mol, sedangkan aktivasi dengan spontan dan ∆H# (Atkins, 1992). Dari
entalpi (H#) memiliki rentang dari - perhitungan yang telah dilakukan dapat
25,311973 hingga 27,8277894 kj/ mol, serta diamati bahwa nilai aktivitas entalpi pada
aktivasi entropi (S#) memiliki rentang dari - sampel jeruk peras penambahan kayu manis
0,433720746 hingga -0,24982338 kj/mol. memilikinilai aktivitas entalpi yang sangat
Nilai entalpi yang positif menunjukkan reaksi rendah jika dibandingkan dengan sampel
menyerap panas (endoterm), dan jika nilai jeruk peras lainnya yang mana diberi
∆G# positif maka proses reaksi kimia terjadi penambahan bahan pangan lain. Hal ini
secara tidak spontan pada semua suhu dikarenakan saat dipanaskan terjadi reaksi
sebaliknya jika bernilai negatif maka reaksi endoterm yang sangat kecil sehingga proses
dapat berlangsung dengan spontan. pemanasan tidak memberikan pengaruh yang
Kespontanan reaksi tidak dilihat dari nilai signifikan pada degradasi vitamin C .

Perlakuan Persamaan R2
0 y = -872,99x - 10,344 0,3284
0,Gula y = 680,01x - 17,293 0,557
0,Teh y = -41,07x - 14,698 0,0003
0,Jahe y = 3347,1x - 28,408 0,9719
0,Madu y = -809,04x - 11,618 0,6354
0,Kayu Manis y = -3044,5x - 6,289 0,8104
Kayu Manis,Madu y = 1713,4x - 13,661 0,0769
Kayu Manis,Gula y = 332x - 15,324 0,9997
Jahe,Gula y = -1309,1x - 9,1145 0,868
Jahe,Madu y = 255,43x - 15,555 0,0131
Teh,Gula y = 300,22x - 14,727 0,0958
Teh,Madu y = 332x - 15,324 0,9997
Nilai dari R2 menunjukkan hubungan seperti gula, kayumanis, madu, teh, dan jahe
persamaan regresi linear yang sempurna yang memiliki nilai diatas atau sama dengan
antara entalpi dan entropi untuk degradasi 0,99 (Rudra,2008). Dari semua perlakuan
vitamin C selama proses pemanasan pada yang ada hanya teh,madu dan kayu
sampel jeruk wedang dengan berbagai variasi manis,gula yang memiliki regresi liniear
suhu dan penambahan bahan pangan lain yang sempurna yaitu sama dengan 0,99.

grafik hubungan ΔS# vs


ΔH#

40
30
y = -263.64x - 82.949
20
R² = 0.8303
10
0
-0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 -10 0
-20
-30

Dalam penelitian ini, dengan adanya jahe; kayu manis,madu; kayu manis,gula;
penambahan bahan pangan lain jahe,madu; teh,gula; teh,madu cenderung
memengaruhi reaksi termal yang terjadi pada mengalami reaksi endoterm. Perbedaan ini
sampel jeruk peras. Penambahan bahan dikarenakan perolehan nilai slope grafik
pangan lain diantaranya yaitu teh; madu; antara 1/T dan ln K/T rendah. Reaksi tidak
kayu manis; jahe,gula menyebabkan nilai spontan yang terjadi juga dapat dibuktikan
aktivasi entalpi (H#) dari sampel tersebut dengan nilai ∆S yang negatif untuk semua
tergolong kecil sehingga reaksi yang terjadi perlakuan. Slope yang bernilai negatif
adalah reaksi eksoterm. Penambahan bahan menunjukkan korelasi sempurna atau
pangan lain dapat menyebabkan kapasitas hubungan sempurna dengan kemiringan.
panas dalam reaksi meningkat dan Dilihat dari grafik antara entropi (S#)
menyebabkan reaksi cenderung lebih dengan entalpi (H#) dimana grafik diatas
eksoterm (Mayer et al., 2007). Akan tetapi dibuat berdasarkan urutan dari nilai (H#)
pada perlakuan tanpa penambahan bahan mulai dari nilai terendah hingga tertinggi,
pangan lain juga mengalami reaksi eksoterm, didapatkan regresi linear sebesar 0,8303,
hal ini diduga karena kekurang telitian hasil yang didapat menunjukan hubungan
praktikan atau alat yang digunakan dalam persamaan regresi linear yang tidak
kondisi kurang baik yang menyebabkan ini sempurna antara entropi dan entalpi untuk
terjadi. Sementara untuk perlakuan degradasi vitamin C selama proses
penambahan bahan pangan lain seperti gula;
pemanasan berbagai variasi suhu dan
penambahan bahan pangan lain.

KESIMPULAN manis,gula; jahe,gula; jahe,madu; teh,gula;


teh,madu dari suhu 40 oc, 60 oc, dan 80 oc
Termodinamika degradasi vitamin c
memiliki rentang dari 52,88274509 hingga
atau asam askorbat diperngaruhi oleh suhu
180,9312129 kj/mol, sedangkan aktivasi
dan waktu. Pada hukum ini juga menyangkut
entalpi H# memiliki rentang dari -
entropi, entalpi dan tenaga bebas. Semakin
25,311973 hingga 27,8277894 kj/ mol, serta
tinggi suhu, maka besar penurunan energi
aktivasi entropi S# memiliki rentang dari -
bebas gibs, perubahan entalpi dan perubahan
0,433720746 hingga -0,24982338 kj/mol.
entropi semakin besar. Artinya, suhu sangat
Suhu akan mempengaruhi nilai suatu energi
mempengaruhi besarnya energi gibs, entalpi
dan entropi yang dihasilkan reaksi. Reaksi gibbs, entropi, dan entalpi dari suatu sistem.
Penambahan bahan pangan lain (teh; madu;
berlangsung spontan dengan G# pada
kayu manis; jahe,gula) menyebabkan reaksi
perlakuan tanpa penambahan; gula; teh; jahe;
degradasi vitamin C cenderung eksoterm.
madu; kayu manis; kayu manis,madu; kayu

DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P. 1992. The Elements of Physical Labuza, T.P., 1980. Enthalpy–entropy
Chemistry. Oxford: University Lecture and compensation in food reactions. Food
Fellow of Lincoln College. Technology 34, 67–77.
Atkins, P.W. 1996. KIMIA FISIKA JILID 1
Winarno FG. 2002. Kimia Pangan dan
EDISI KEEMPAT. Jakarta : Erlangga.
Gizi.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Atkins, P.W., de Paula, J., 2002. Molecular
reaction dynamics. physical chemistry, Rudra, S.G., Shivhare, U.S., Basu S., 2008.
seventh ed. Oxford University Press, pp. Enthalpy Entropy Compensation during Thermal
956–961. Degradation of Chlorophyll in Mint and
Ball, M. 2006. Factors affecting the accuracy of Coriander Puree. Journal of Food Engineering 86,
thermal. J. Geophysical Reasearch. 379–387.
Vol.11,issue B11.
Faramade, O. O., 2007. Kinetics of Ascorbic Acid Rohman, A., & Sumantri. (2007). Analisis
Degradation in Commercial Orange Juice Makanan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Produced Locally in Nigeria. African Crop Press.
Science Conference Proceedings. 8 : 1813
– 1816. Suharyono dan Kurniadi, M.. 2010. Efek sinar
Fellers, P. J. (1988). Shelf life and quality of ultraviolet dan lama simpan terhadap
freshly squeezed, unpasteurized, karakteristik sari buah tomat. Agritech. 30(1) : 25
polyethylene-bottled citrus juice. Journal of - 31.
Food Science, 53(6), 1699–1702.
Skoog, D.A., West, D.M., Holler, F.J., 1990.
Gandjar, I., W. Sjamsuridzal dan A. Oetari, 2006. Aqueous-solution chemistry. In: Analytical
Mikologi: Dasar dan Terapan. Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta.
Chemistry: An Introduction. Sauders College Wijanarko, Simon Bambang. 2002. Analisa Hasil
Publishing, Orlando, FL, p. 108. Pertanian Malang: Universitas Brawijaya.

Tomsuixi. 2008. Khasiat Buah Untuk Kesehatan.


http://www.sentrajakarta.com/ home/48-
tips/150-khasiat-buah-untuk-kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai