Anda di halaman 1dari 85

TUGAS II: FISIKA DASAR

1. Membuat SEBUAH MAKALAH/PAPER


2. Karya orisinil 60%, panjang: 5 – 10 halaman
3. Diketik dalam MS Word (1 1/2) spasi (Roman)
4. Dilengkapi 5 contoh soal bervariasi dan
pembahasannya (sesuai topik anda) serta tidak
sama dengan contoh sewaktu di kuliah
5. Dicetak dan dikumpulkan sebelum 27
Desember 2017.
6. Tidak menerima keterlambatan, pengganti tugas
atau sejenisnya setelah 27 Desember 2017.
TOPIK PILIHAN (TS-1E)
1. Hukum I Newton (Bidang Datar) 13. Aplikasi Gaya-gaya Konkuren
2. Hukum II Newton (Bidang 14. Kesetimbangan Benda Tegar
Miring) 15. Pusat Massa dan Momen Gaya
3. Prinsip Kerja DAM 16. Energi Kinetik dan Potensial
4. Prinsip Kerja Tol Laut 17. Kapilaritas dam Gaya Kontak
5. Aplikasi Hukum III Newton 18. Aplikasi Kekekalan Energi
6. Gerak Permainan Akrobat 19. Impuls dan Momentum
7. Atraksi Tong Setan 20. Cara Kerja Peluru Balistik
8. Gerak Road Race 21. Tumbukan Tidak Lenting
9. Gerak Roket 22. Apalikasi Koefisien Restitusi
10.Gaya Kontak Pada Tumpukan 23. Konstanta Pegas Gabungan
Lima Balok di Bidang Datar 24. Sistem Kerja Parasut
11.Gaya Gesek Pada Tumpukan 3 25. Sistem Gaya Pemulih
Balok di Bidang Miring 26. Prinsip Kerja Spring Bed
12.Gaya Berat Pada Bidang Datar 27. Prinsip Kerja Peredam Kejut
dan Miring 28. Aplikasi Momen Kopel
28. Tegangan dan Regangan 46. Prinsip Penyemprot Nyamuk
29. Aplikasi Modulus Young 47. Gerak Harmonik Sederhana
30. Aplikasi Modulus Bulk 48. Getaran Permukaan Bumi
31. Prinsip Galangan Kapal 49. Momen Inersia Pada Roda Gila
32. Tekanan Hidrostatistika 50. Gaya Sentripetal dan Sentrifugal
33. Gaya Hidrostatistika 51. Aplikasi Torsi Dalam Mekanik
34. Aplikasi Prinsip Pascal 52. Gerak Bandul Jam Dinding
35. Prinsip Archimedes 53. Prinsip Pasang Surut
36. Kerapatan dan Berat Jenis 54. Penentuan Titik Berat Buldozer
37. Gaya Angkat Pesawat 55. Gerak Partikel dalam Bidang
38. Persamaan Kontinuitas Setengah Bola
39. Persamaan Bernoulli 56. Gerak Benda di Bidang Datar dan
40. Prinsip Pancuran Air Bidang Miring
41. Viskositas Dalam Darah 57. Aplikasi Usaha dan Energi
42. Tabung Pitot 58. Gerak Rotasi Bulan
43. Teorema Torricelli 59. Prinsip Dongkrak Hidrolik
44. Venturimeter 60. Hukum Poiseulle
45. Hukum Gravitasi Universal 61. Prinsip Kerja Seruling Bambu
USAHA DAN ENERGI

Wayan Suparta, PhD


Email: drwaynesparta@gmail.com
Pengertian
 Definisi: usaha didefinisikan sebagai gaya yang
bekerja pada suatu benda yang menyebabkan benda
tersebut berpindah.
 Secara matematis, usaha yang dilakukan orang
tersebut adalah :
W  F s
Dengan
F = gaya (Newton)
s = perpindahan (meter)
W = usaha (N.m = Joule)
Usaha oleh Gaya yang Membentuk Sudut
terhadap Perpindahan
Seorang sedang menarik
koper dengan membentuk
sudut  terhadap arah
horizontal.
W  ( F cos )  s
Contoh:
F F


F cos 
USAHA OLEH GAYA YANG BERUBAH
Fx

Luas = DA =FxDx

DW = FxDx
Fx xf
W   Fx Dx
x xi
xi Dx xf
xf
Fx
W  lim  Fx Dx
Dx0 xi
xf
W   Fx dx
xi

Usaha

x
xi xf
USAHA DAN ENERGI KINETIK
Wnet   ( Fx )dx   ma dx
xf xf dv dv dx dv
a  v
xi xi dt dx dt dx
dv xf
dx   mv dv
xf
  mv
xi dx xi

 12 mv 2f  12 mvi2

Untuk massa tetap : Untuk percepatan tetap :


W  Fx s
Fx = max s  12 (vi  v f )t
 v f  vi  1 v f  vi
 m  2 (vi  v f )t ax 
 t  t

W  12 mv 2f  12 mvi2
Energi kinetik adalah energi yang
EK  21 mv2 terkait dengan gerak benda.
USAHA DAN ENERGI POTENSIAL
GRAVITASI
• Jika kita menjatuhkan sebuah
benda dari posisi 1 ke 2 sejauh h:
Maka menurut definisi usaha:
1 2


W  Fdh
1
2

F=mg h

  mgdh
1
2
 mg dh 
1
 mgh1  mgh2
2 W  EP1  EP2
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
 “Energi tidak dapat diciptakan dan Teorema Usaha-Energi Kinetik
tidak dapat dimusnahkan”.
W  Ek  Eko  DEk
 Energi hanya mengalami perubahan
bentuk dari bentuk satu menjadi Energi Mekanik Total:
bentuk lain.
 Energi dikategorikan menjadi: W  Ek  E p
 Energi Kinetik
 Ek = ½ mv2
 Energi Potensial
Ep = mgh
 Hukum Kekekalan Energi:
Ek = Ep
DAYA
Energi yang ditransfer oleh suatu sistem per satuan waktu

DW
Prata rata 
Dt
DW dW
P  lim 
Dt 0 Dt dt P
dW
 F
ds
 Fv
dt dt
dW  F  ds

Satuan : watt (W)

1 W = 1 J/s  1 kg  m2 / s3
1 kWh  (103 W)(3600 s)  3.6  106 J
CONTOH SOAL
1. Berapa usaha yang diperlukan seorang pelari cepat
dengan massa 74 kg untuk mencapai kecepatan 2,2 m/s
dari keadaan diam?
Diketahui: m = 74 kg
Vt = 2,2 m/s
V0 = 0
Ditanya: W = …?
Jawab:
2. Sebuah benda A massa 5 kg berada di atas
sebuah gedung dengan ketinggian 20 m diatas
tanah, sedangkan benda B berada 4 m
A
dibawahnya tampak seperti pada gambar. Jika
massa benda A adalah 0,5 kali massa B, maka
tentukanlah:
20 m
a. Besarnya selisih energi potensial dari kedua benda itu
b. Kecepatan jatuh kedua boleh ke tanah.

Jawab:
a. DE p  m A ghA  mB ghB
B
 (5 kg ) (10m / s ) (20)  (10kg ) (10m / s ) (4 m)
2 2

100 Joule
b. vt2  v 20  2 g hA  hB , v0  0 4m

 0  2 (10 m / s 2 )(16 m)
 320
vt  320  8 5 m / s
3.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Seorang anak menarik mobil mainan menggunakan tali dengan gaya sebesar
20 N. Tali tersebut membentuk sudut 60o terhadap permukaan tanah dan besar
gaya gesekan tanah dengan roda mobil mainan adalah 2,5 N. Jika mobil
mainan berpindah sejauh 150 meter, berapakah usaha total?
2. Seorang anak mendorong mobil-mobilan (15 kg) yang dinaiki temannya
sejauh 50 m dengan kecepatan 0,5 m/s. Jika massa anak yang menaiki mobil
itu 20 kg, tentukan usaha anak yang mendorong mobil-mobilan tersebut.
3. Dua buah mobil A dan B mula-mula berjarak 200 meter satu dengan lain.
Keduanya kemudian bergerak bersamaan menuruni sebuah bukit (kemiringan
37o ), mobil A mengikuti mobil B. Apabila mobil A kecepatannya 12m/s dan
mobil B 8 m/s, kapan dan dimana mobil B bertemu dengan mobil A?
4. Sebuah karung beratnya 50 kg diangkat dari permukaan tanah. Jika telah
mencapai ketinggian 15 meter, karung tersebut dilepas. Berapakah energi
kinetik karung pada ketinggian 10 m?
5. Sebuah mobil Ferrari (300 kg) dijalankan dari keadaan diam dengan
percepatan 3 m/s2 selama 20s. Berapakah daya mesin mobil saat itu?
IMPULS DAN
MOMENTUM

Wayan Suparta, PhD


Email: drwaynesparta@gmail.com
1. Pengertian
Momentum suatu objek adalah hasil perkalian antara
massa dan kecepatan objek tersebut pada saat tertentu.
Momentum merupakan besaran vektor.

  Keterangan:
p  mv p = momentum(kg m/s) v = kecepatan (m/s)
m = massa (kg)

2. Pengertian Impuls
Impuls, hasil perkalian antara gaya dan selang waktu saat
gaya bekerja.
  
Ft  m(v2  v1 ) I  F t
Keterangan:
F = gaya (N) I = Impuls (Ns)
t = selang waktu
3. Hubungan Momentum dan Impuls
Impuls adalah perubahan
momentum. Secara
matematis ditulis dengan:

  
Ft  p2  p1

Gaya rata-rata yang bekerja selama selang waktu t


menghasilkan impuls yang sama (Ft) dengan gaya yang
sebenarnya.

I  F t Ns
4. Hukum Kekekalan Momentum

Hukum kekekalan
momentum:
“Jumlah momentum suatu
sistem tertentu yang tidak
dipengaruhi gaya-gaya dari luar
sistem (resultan gaya dari luar
sistem sama dengan nol) adalah
selalu tetap. “

m A v A  mB v B  m A v ' A  mB v ' B
5. Tumbukan
1. Tumbukan Lenting Sempurna

Pada tumbukan lenting sempurna


berlaku:
• hukum kekekalan momentum;
 ' ' 
m1 (v1  v1 )  m2 (v2  v2 )
• hukum kekekalan energi kinetik.

v1  v2
' '
Koefisien restitusi  1
v1  v2
2. Tumbukan Lenting Sebagian
• Tumbukan lenting sebagian, tumbukan antara dua benda
yang jumlah Ek sesudah terjadi tumbukan lebih kecil
daripada jumlah Ek sebelum terjadi tumbukan.

• Pada tumbukan lenting sebagian hanya berlaku hukum


kekekalan momentum
 ' ' 
m1 (v1  v1 )  m2 (v2  v2 )

v1  v2
' '
• Koefisien restitusi:  <1
v1  v2
3. Tumbukan Tak Lenting
• Tumbukan tak lenting, tumbukan antara dua benda yang
setelah terjadi tumbukan, kedua benda menjadi satu
dengan kecepatan yang sama.

v1  v2
' '
• Koefisien restitusi:  =0
v1  v2

v'  ,
v1  ,
v2
PERUBAHAN
IMPULS
MOMENTUM

Berlaku hukum kelestarian


LENTING SEMPURNA
Momentum dan energi kinetik

Berlaku Hukum:
1. Kekekalan Momentum
TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN
(ada energi yang dibebaskan setelah
tumbukan)

TIDAK LENTING Berlaku hukum kelestarian momentum.


SAMASEKALI Setelah tumbukan kedua benda menyatu

SATU DIMENSI DUA DIMENSI


CONTOH SOAL
1. Kelestarian momentum untuk masing-masing arah
y y

Arah sumbu x : mmvo  m1v1 cosq  m2v2 cosj


Arah sumbu y : 0  m1v1 sin q  m2 v2 sin j
m1

vo
q
x x
m1 m2 j

1 1 1
Jika tumbukan bersifat elastis m v
1 o
2
 m v
1 1
2
 m v
2 2
2

2 2 2
1 1 1 m2
Tetapi jika tumbukan inelastis m1vo  m1v1  m2v2  Ei
2 2 2

2 2 2
2.

3.
4.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Sebuah bola bilyard A dengan masa ¼ kg bergerak dengan kecepatan 5 m/s
dan menumbuk bola B (1/5 kg) yang diam. Setelah tumbukan bola B bergerak
dengan kecepatan 2 m/s pada arah 37 dibandingkan bola A. Berapa
kecepatan bola A dan kemana arahnya?
2. Apakah sebuah roket yang meluncur ke angkasa dipengaruhi oleh laju
pembakaran?
3. Sebuah bola dengan massa 50 gram dilemparkan mendatar dengan kecepatan
6 m/s ke kanan, bola mengenai dinding dan dipantulkan dengan kecepatan 4
m/s ke kiri. Hitunglah besar impuls yang dikerjakan dinding pada bola!
4. Perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar di samping
menunjukkan kurva gaya
terhadap waktu yang bekerja
pada sebuah partikel bermassa 2
kg yang mula-mula. Hitung
impuls dari gaya tersebut.
5. Dua orang anak berada dalam sebuah perahu bermassa 100 kg yang sedang
bergerak ke arah kanan dengan kelajuan 10 m/s. Jika anak A bermassa 50 kg
dan anak B bermassa 30 kg, maka hitunglah kelajuan perahu saat anak B
meloncat ke belakang dengan kelajuan 5 m/s!
6. Bola pertama bergerak ke kanan dengan kecepatan 30 m/s menuju bola kedua
yang sedang bergerak ke kiri dengan kecepatan 10 m/s sehingga terjadi
tumbukan lenting sempurna. Jika masing-masing bola bermassa 1 kg, maka
hitunglah kecepatan bola pertama dan kedua setelah bertumbukan!
7. Sebuah peluru bermassa 0,1 kg
ditembakkan pada balok bermassa 2,4
kg yang digantung dengan seutas tali
seperti gambar berikut ini. Jika setelah
bertumbukkan peluru tertanam
didalam balok, dan posisi balok
mengalami kenaikan sebesar h = 20
cm, maka hitunglah kelajuan peluru
saat mengenai balok!
GERAK HARMONIK
SEDERHANA DAN
PEGAS

Wayan Suparta, PhD


Email: drwaynesparta@gmail.com
1. Pengertian
 Apabila sebuah benda
disimpangkan dari kedudukan
setimbangnya, gerak harmonik
akan terjadi jika ada gaya
pemulih yang sebanding dengan
simpangannya dan simpangan
tersebut kecil.
 Gerak getar suatu sistem yang
osilasinya menyerupai grafik
SINUS atau COSINUS dengan
frekuensi yang tetap.
 Periode (T) : Waktu yang
diperlukan untuk 1 getaran
(sekon).
 Frekuensi (f): banyaknya
getaran per - satuan waktu
(Hz).
f = 1/T
2. Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
Gaya Pemulih pada Pegas
Gaya yang bekerja pada benda bergerak harmonik yang arahnya selalu menuju ke
titik keseimbangan dan besarnya sebanding dengan simpangan.

F  - k.y k = konstanta pegas (N/m)


y = simpangan (m)
Hukum Hooke

A = Amplitudo atau
Simpangan
maksimum
3. Konsep Periode dan Frekuensi
• Periode adalah waktu yg diperlukan untuk melakukan satu kali
gerak bolak-balik.
• Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan dalam
waktu 1 detik.
1 1
f  atau T 
T f
• Untuk pegas yg memiliki konstanta gaya k yg bergetar karena
adanya beban bermassa m, periode getarnya adalah
m
T  2 ,   2f
k
• Sedangkan pada ayunan bandul sederhana, jika panjang tali
adalah l, maka periodenya adalah
l
T  2
g
4. Simpangan, Kecepatan, Percepatan
• Simpangan Gerak Harmonik Sederhana
y = simpangan (m)
A = amplitudo (m)
y  A sin ωt  A sin 2πft ω = kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu tempuh (s)
Jika pada saat awal benda pada posisi θ0, maka

y  A sin (ωt  0 )  A sin (2πft  0 )


Besar sudut (ωt+θ0) disebut sudut fase (θ), sehingga
 t 0 
t   2π     2π
  ωt   0  2π  0  T 2π 
T
t 0
φ disebut fase getaran dan  
T 2π
Δφ disebut beda fase. t 2  t1
   2  1 
T
5. Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana
Untuk benda yg pada saat awal θ0 = 0, maka kecepatannya adalah

dy d
v  ( A sin ωt )  A cos ωt
dt dt
Nilai kecepatan v akan maksimum pada saat cos ωt = 1, sehingga kecepatan
maksimumnya adalah
vm  A
Kecepatan benda di sembarang posisi y adalah v y   A2  y 2

6. Percepatan Gerak Harmonik Sederhana


dv d
a  ( A cos ωt )   2 A sin ωt   2 y
dt dt
Nilai percepatan a akan maksimum pada saat sin ωt = 1,

am   2 A
7. Energi pada Pegas
* Energi Potensial:
EP = ½ k X2 = ½ kA2 Cos2 ( t +  )
EPmaks = ½ kA2
* Energi Total:
Energi total setiap saat adalah :
EK+EP = ½ kA2Cos2( t +  ) + ½ k A2 Sin2( t+)
= ½ kA2 (Cos2( t + ) + Sin2 ( t +  ) ) = ½ kA2
Energi total dalam GHS adalah konstan , yaitu : ½ kA2
EKmaks = EPmaks = ½ k A2 = E
8. Bandul Matematis
Sebuah benda diikatkan pada ujung sebuah tali ringan, dan ujung
tali satu lagi dipakukan, hingga sistem membentuk sebuah ayunan
sederhana .
l = panjang tali
Benda disimpangkan
sebesar , dan
Dilepas hingga benda
berayun di sekitar
titik seimbangnya.

Untuk simpangan sudut  kecil : sin  =  bandul akan


melakukan GHS , dengan frekuensi sudut :
g l
 = g / l
ω 22l/g
dan periode : TT= 
l g
9. Bandul Fisis
Perhatikan sebuah benda tegar dengan massa m!
Benda dapat berputar pada titik O. O
Jarak titik O ke pusat massa adalah r.
r
Momen inersia benda adalah I.
θ
pm
Perhatikan gaya berat yang bekerja pada pusat
massa!
mgsinθ
Gaya dapat diuraikan menjadi 2 komponen! mgcosθ
Gaya yang menyebabkan benda berayun pada pusat mg
massa adalah
mg sinθ atau  = mgrsinθ ( = r x F)
Hukum Newton  = −I, di mana  = d2θ/dt2. Untuk sudut kecil sinθ ≈ θ.
d2θ/dt2 = − (mgr/I)θ, ini adalah persamaan getaran harmonik dengan
ω2 = (mgr/I)
CONTOH SOAL
1. Sebuah benda bermassa m = 0,25 kg melakukan osilasi dengan periode 0,2
sekon dan amplitudo A = 5x10-2 m. Pada saat simpangannya y = 2x10-2 m,
hitunglah (a) percepatan benda, (b) gaya pemulih, (c) energi potensial, dan
(d) energi kinetik benda!
Jawab:
a). Percepatan: a = 2 A = 42A / T2 = 42 (5x10-2) (0.2)2 = 2 /125 m/s2
b). Gaya pemulih: F = -k y = m 2 y = (1/4) (42 / 25) (2x10-2) = …. N
c). Ek = ½mv2 = ½ (0.25) (2 /0.2)2 = …. J
d). Ep = ½ ky2 = ½ m 2 y2 = … J

2. Berapa nilai pegas pada gambar (a) dan (b).


Jika masing-masing pegas menyimpang pada
y = 10 sin5t, berapa gaya pemulih pada (a) dan
(b) Pada saat t = 1s.
x
3. Buktikan persamaan pegas disamping
memenuhi persamaan gerak harmonik
sederhana:

a   2 x  0,  2  k / m

4.
5. Ayunan sederhana dengan panjang tali L = 0,4 m pada sebuah
dinding seperti gambar berikut. Jika percepatan gravitasi bumi
10 m/s2 perkirakan periode ayunan!

Jawab:

Ketika berayun, maka


SOAL-SOAL LATIHAN
1. Benda 2,5 kg tergantung pada pegas dengan k = 600 N/m. Benda berosilasi
dengan amplitudo 3 cm. Bila benda berada pada simpangan arah bawah
maksimumnya. Cari energi potensial sistem.

2. Benda 4 kg digantung pada sebuah pegas dengan k = 400 N/m.


a. Cari regangan pegas ketika dalam keadaan setimbang.
b. Carilah energi potensial total termasuk energi potensial gravitasi, ketika
pegas diregangkan 12 cm. (Asumsikan energi potensial gravitasi nol saat
setimbang)
3. Sebuah batang bermassa m dan panjang L digantung secara vertikal pada
salah satu ujungnya. Batang berosilasi di sekitar titik setimbangnya. Berapa
frekuensi sudut osilasi? Jwb: ω=(3g/L)1/2
4. Sebuah piringan tipis bermassa 5 kg dan jari-jari 20 cm digantung dengan
suatu sumbu horizontal tegak lurus terhadap lingkaran melalui pinggir
lingkaran. Piringan disimpangkan sedikit dari posisi setimbangnya dan
dilepas. Cari frekuensi sudut osilasi? Jwb: ω=(200/6)1/2)
5. Sebuah benda bermassa 2 kg dihubungkan ke sebuah pegas berkonstanta k =
40 N/m. Benda bergerak dengan laju 25 cm/s saat berada pada posisi
setimbang.
a. Berapa energi total benda?
b. Berapakah frekuensi gerak?
c. Berapakah amplitudo gerak?
6. Sebuah partikel memiliki simpangan x = 0,3 cos (2t + /6) dengan x dalam
meter dan t dalam sekon.
a. Berapakah frekuensi, periode, amplitudo, frekuensi sudut, dan fasa awal?
b. Di manakah partikel pada t = 1 s?
c. Carilah kecepatan dan percepatan pada setiap t!
d. Carilah posisi dan kecepatan awal partikel!
7. Sebuah benda 5 kg berosilasi pada pegas horizontal dengan amplitudo 4 cm.
Percepatan maksimumnya 24 cm/s2. Carilah
a. Konstanta pegas
b. Frekunsi dan perioda gerak
ELASTISITAS

Wayan Suparta, PhD


Email: drwaynesparta@gmail.com
1. Pengertian
 Elastisitas adalah suatu sifat benda yang memungkinkan benda kembali ke
bentuk awal bila gaya yang bekerja padanya dihilangkan.
 Pada pertemuan ini akan dibahas mengenai sifat elastisitas dari suatu bahan,
yang meliputi :
1. Tegangan (stress)
2. Regangan (strain)
3. Elastisitas dan plastisitas
4. Modulus elastisitas
1. TEGANGAN ( STRESS)
Tegangan didefinisikan gaya yang bekerja persatuan luas permukaan
=F/A Satuan : N/m2
Untuk gaya normal , tegangan dapat dibedakan atas :
tegangan tarik : F F

tegangan tekan : F F
2. REGANGAN (STRAIN )
Perubahan bentuk (deformasi) relatif karena tegangan. Perbandingan antara
perubahan dimensi benda dengan dimensi semula benda elastis yang
mengalami tegangan .

Macam regangan:
Regangan tarik ( t )  L  perubahan panjang
L0 panjang mula mula

Regangan volume ( v )  V  perubahan volume


V0 volume mula mula
X

Regangan geser ( )  x
h h
(shear) h

Modulusgeser (S)  Ft / A h = panjang sisi


x/h X = panjang pergeseran
Modulus Elastisitas
Untuk Tegangan yang kecil, benda tegar bersifat “elastis”. Faktor
perbandingan antara tegangan dan regangan didefenisikan sebagai
modulus elastisitas.
Tegangan = modulus elastisitas × Regangan
Modulus Young:
Menggambarkan keuletan bahan, Modulus Young F L
besar, bahan semakin susah ditarik / tekan. Y
Modulus Geser: A L0
Menggambarkan kekakuan bahan, Modulus Geser Regangan
besar, bahan semankin susah di puntir.
Tegangan
Modulus Young
Modulus Bulk:
Menggambarkan kemampuan bahan untuk
  L
dimampatkan. F = Y   A
 Lo 
Kurva Tegangan-Regangan
Batas Oa: bersifat elastis
proporsional
d Hukum Hooke berlaku

Ob: batas proporsional


Titik patah
c Batas elastis Material kembali ke panjang
b
Semula jika tegangan di
a hilangkan.
Tegangan

c’: permanen
d : batas patah
Bersifat plastik
bd: Deformasi plastis
Deformasi yang tidak kembali
Bersifat elastis ke bentuk semula, setelah gaya
yang mendeformasinya
O <1% c’ 30% dihilangkan
Regangan
Kerapatan
 Massa jenis biasa disebut juga dengan Rapat massa.
 Massa jenis zat () didefinisikan sebagai massa zat (m) per
satuan volume (V).
m
  (kg/m3)
V
 Berat jenis zat didefinisikan sebagai berat zat per satuan
volume.

(N/m-3)
dengan:
 = massa jenis zat (kg/m3)
V = volume zat (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
BJ = berat jenis zat (N/m-3)
CONTOH SOAL
Contoh soal 1 :
Sebuah beban 20 kg digantungkan pada ujung kawat baja
yang panjangnya 1 m berdiameter 0.15 cm. Karena
pengaruh beban maka kawat bertambah panjang sebesar
0.04 cm . Tentukanlah :
Besarnya tegangan, regangan dan modulus Young kawat
baja tersebut. g = 9.8 m/s2 .
Jawaban :
Tegangan, σ = F/A = m g / ( r2)
σ = (20 kg x 9.8 m/s2 )/(π x 7.5 x 10-4 m)2 = 3.5 x 107 N/m2
ε = ∆L/L = (0,04 cm)/(100 cm) = 4 x 10-4
Y = σ/ ε = 8.75 x 1010 N/m2
Contoh soal 2:
Suatu batang baja panjang L dengan luas penampang A
digantungkan seperti tergambar .Apabila modulus elastisitas adalah
E. Berapakah perpanjangan batang baja akibat beratnya sendiri.
Jawaban : .
Gaya berat oleh panjang x adalah ;
WX = ρ g x A
x +dx Tegangannya ;
x σX = WX /A = ρ g x = εX x E →
εX = (ρ g x)/E
εL = (ρ g L)/E
Setiap unsur dx mendapat regangan
εX dx = ((ρ g x)/E) dx →
∆L = ∫0L ((ρ g x)/E) dx
∆L = ½ (ρg/E)L2
Contoh soal 3:
Sebatang batang baja panjangnya 5 m dengan luas penampang 0,0088 cm2,
Modulus Young = 2 10 N/m2. Benda 2 kg digantungkan pada ujung kawat itu
menyebabkan adanya pertambahan panjang. Kalau benda ditarik sedikit dan
kemudian dilepaskan, ia akan melakukan GHS. Tentukan frekuensi GHS itu.

Jawab:
Hukum Hooke  F = k L, dimana L adalah pertambahan
panjang akibat beban F. Konstanta pegas dapat dihitung:
F Y (8.8  107 m 2 )(2  1011 N / m 2 )
k     35kN / m
L L 5m

Gunakan freuensi getaran pegas:

1 k 1 (35,000 N / m 2 )
f    21.28Hz
2 m 2 2 kg
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Suatu kawat baja memiliki jar1-jari 5 mm dan panjang 5 m. Kawat tersebut
digunakan untuk menggantung benda yang bermassa 5,0 kg. Modulus
Young kawat adalah 300 × 109 N/m2. Berdasarkan informasi tersebut
hitunglah
a. Pertambahan panjang kawat
b. “Konstanta pegas” untuk kawat

2. Dua buah kawat yang tersambung secara seri tergantung pada suatu atap.
Konstanta pegas masing-masing kawat adalah 800 N/m dan 600 N/m. Pada
ujung bawah sambungan kawat diikatkan sebuah benda yang bermassa 2 kg.
Berapa frekuensi dan periode osilasi benda?

3. Ketika ditarik dengan gaya 10 N, sebuah pegas mengalami pertambahan


panjang 5 cm. Tentukan
a. Konstanta pegas
b. Simpangan pegas jika diberikan gaya 10 N
c. Simpangan pegas jika digantung dengan beban 5 kg
d. Frekuensi osilasi pegas ketika digantung dengan beban 500 g
4. Kabel aluminium memiliki diameter 1,5 mm dan panjang 5,0
m. Kabel tersebut kemudian digunakan untuk menggantung
benda yang memiliki massa 5,0 kg. modulus Young aluminium
adalah Y = 7×1010 N/m
a. Berapa stress yang bekerja pada kawat?
b. Berapa strain kawat
c. Berapa pertambahan panjang kawat?
d. Berapa “konstanta pegas” kawat?

5. Sebuah kawat besi panjangnya 10 meter dan diameternya 7


mm. Jika massa jenis besi 7,900 kg/m3. Tentukan:
a. Massa kawat
b. Berat jenis kawat tersebut

6. Sebuah benda panjangnya 100 cm dan diameternya 0,8 cm.


Jika massa benda 12,166 kg. Tentukan :
a. Massa jenis benda
b. Berat jenis benda tersebut
FLUIDA STATIK

Wayan Suparta, PhD


Email: drwaynesparta@gmail.com
1. Pengertian Fluida
 Fluida atau zat alir meliputi zat cair dan gas.
 Perbedaan zat cair dan gas
Zat Cair Zat Gas
- Molekul-molekul terikat secara - Molekul bergerak bebas dan
longgar saling tumbukan
- Tekanan yang terjadi karena - Tekanan bersumber pada
grafitasi perubahan momentum
- Tekanan terjadi secara tegak lurus - Tekanan terjadi tidak tegal lurus
pada bidang

 Jenis aliran fluida


Arahnya teratur

Pergerakan acak
2. Tekanan ( p )
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu
bidang tiap satuan luas bidang yang dikenai gaya
Dirumuskan :
P=F/A
dengan :
F = gaya yang bekerja pada benda (Newton)
A = luas penampang benda (m2)

1 pascal ( 1 Pa) = 1 N/m2


Satuan lain yang digunakan = atm (atmosfer), cm
Hg, mb(milibar)
1 bar = 105 Pa 1 atm = 76 cm Hg=1,01 .105 Pa
1 mb = 10-3 bar
3. TEKANAN HIDROSTATIS

Tekanan zat cair dalam keadaan diam disebut tekanan hidrostatis

p0 p  p0   g h
Keterangan:
h
ρ = massa jenis zat cair (kg/m2)
air g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
x h = kedalaman zat cair diukur dari permukaan-
nya ke titik yang diberi tekanan (m)
p = hydrostatic pressure (N/m2)
p0 = tekanan standar atmosfir = 1,013 105 Pa

Berdasarkan rumus tekanan hidrostatis di atas, diketahui bahwa


tekanan hidrostatis bergantung pada massa jenis zat cair,
ketinggian atau kedalaman zat cair, serta percepatan gravitasi
bumi.
4. Hukum Utama Hidrostatik
Sebuah tabung berbentuk U berisi minyak dan air, seperti tampak
pada gambar di bawah:
minyak air
Titik A dan titik B berada pada suatu
bidang datar dan dalam suatu jenis zat
cair. Berdasarkan hukum pokok
hA hB hidrostatis maka kedua titik tersebut
A B memiliki tekanan yang sama, sehingga:

pA = p B
Keterangan: ρminyak g hA = ρair g hB
ρoil = massa jenis minyak
ρwater = massa jenis air ρminyak hA = ρair hB
hA = tinggi kolom minyak
hB = tinggi kolom air hA
ρair  ρminyak
hB
5. Hukum Pascal
• Tekanan yang di berikan kepada fluida diam yang memenuhi
sebuah ruangan diteruskan oleh fluida itu ke segala arah sama
besarnya.
• Prinsip Pascal, dirumuskan: P1 = P2 (F1/A1) = (F2/A2)

F1 Dengan :
F1 : gaya yang bekerja pd piston 1
F2 F2 : gaya yang bekerja pd piston 2
A1 : luas penampang 1
A1 A2 A2 : luas penampang 2

Contoh aplikasi:
1. Dongkrak Hidrolik
2. Mesin Pres (Tekan) Hidrolik
3. Pengangkat mobil hidrolik
4. Rem Hidrolik, dll
6. Hukum Archimedes
 Benda yang seluruhnya atau sebagian
tenggelam daam fluida mengalami gaya F2
apung sebesar berat fluida yang dipindahkan. Fa

 Dirumuskan:
Wbf = w – Fa
W = mg
Fa = w – wbf F1

maka gaya ke atas di rumuskan : Jadi,


Fa = F2 – F1
Fa = (f g) Vbf
= P2 A – P1 A
Dengan: = (P2 – P1)A
f = massa jenis fluida (kg/m3) = f ghA
Vbf = volume benda dalam fluida (m3)
= (f g) (hbf A)
Fa = gaya ke atas (N)
= (f g) Vbf
Sifat-sifat Hukum Archimedes
 Benda yang dicelupkan ke
dalam fluida akan
mengalami proses
mengapung, melayang,
atau tenggelam.
 Syarat benda mengapung:
b < f
 Melayang:
b = f

 Tenggelam:
b > f
7. VISKOSITAS FLUIDA DAN HUKUM
STOKES
Ukuran kekentalan suatu fluida dinyatakan dengan
viskositas.
Keterangan:

Ff = k h v Ff = gaya gesekan fluida (N)


k = koefesien (tergantung pada geometri
benda)
h = koefesien viskositas (Pa s)
v = kecepatan gerak benda (m/s)
Persamaan gaya gesekan fluida untuk benda berbentuk
bola dapat dirumuskan sebagai berikut.

Ff = 6 k r h v
Perhatikan gambar di bawah ini!
Pada saat benda bergerak dengan
kecepatan terminal, pada benda tersebut
arah gerak bekerja tiga buah gaya, yaitu gaya berat,
FA
gaya ke atas yang dikerjakan fluida, dan
gaya gesekan fluida
FA f
w=mg SF = 0
+ m g – FA – Ff = 0
oil m g – FA = Ff
Ff = m g – Ff
Keterangan:

 ρb  ρ f 
2
2r g vT = kecepatan terminal (m/s)
vT  h  viskositas fluida (Ns/m2)
9 η b = massa jenis benda (kg/m3)
f = massa jenis benda (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
r = jari-jari bola (m)
CONTOH SOAL
1. Sebuah benda di celupkan ke dalam
alkohol ( massa jenis = 0,9 gr/cm3). hbf
Hanya 1/3 bagian benda yang b  f
muncul di permukaan alkohol. hb
Tentukan massa jenis benda!
2
Diket :
hb
f = 0,9 gr/cm3  b  3 0,9
Bagian yang muncul =( 1/3 )hb, hb
sehingga :
hbf = hb – (1/3)hb = (2/3)hb  b  0,6 g
cm 3
Ditanya : Massa jenis benda (b)
Jawab :
2. Sebatang almunium digantung pada seutas kawat. Kemudian seluruh
almunium di celupkan ke dalam sebuah bejana berisi air. Massa almunium 1
kg dan massa jenisnya 2,7 x 103 kg/m3. Hitung tegangan kawat sebelum dan
sesudah almunium di celupkan ke air.

Penyelesaian:
T2
• Sebelum di celupkan air: T1 Sesudah dicelupkan :
Fy = 0 Fy = 0 Fa
T1 – mg = 0 T2 + Fa – mg = 0
T1 = mg T2 = mg – Fa
T1 = 1 x10 T2 = 1 x 10 – Fa
T1 = 10 N mg T2 = 10 - Fa

Volume Al: VAl = m /  = 1 / (2,7 x 103)


mg
Maka Fa = Val f g = 3,7 N
Sehingga : T2 = 10 – 3,7 = 6,3 N
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Sebatang almunium digantung pada seutas kawat. Kemudian seluruh
almunium di celupkan ke dalam sebuah bejana berisi air. Massa almunium 1
kg dan massa jenisnya 2,7 x 103 kg/m3. Hitung tegangan kawat sebelum dan
sesudah almunium di celupkan ke air.
2. Sebuah balok kayu yang massa jenisnya 800 kg/m3 terapung di air. Selembar
aluminium yang massanya 54 gram dan massa jenisnya 2700 kg/m3
diikatkan di atas kayu itu sehingga sistem ini melayang. Tentukan volume
kayu itu !
3. Sebuah balok mempunyai luas penampang A, tinggi l, dan massa jenis .
Balok ada pd keseimbangan di antara dua jenis fluida dengan massa jenis 1
dan 2 dengan 1 <  < 2 .Fluida – fluida itu tidak bercampur.
a. Buktikan : Fa = [1gy + 2 g(l – y)]A
b. Buktikan :  = [1y + 2 (l – y)]/l
4. Seekor serangga berada di atas permukaan air. Telapak kaki serangga
tersebut dapat di anggap sebagai bola kecil dengan jari – jari 3 x 10-5 m.
Berat serangga adalah 4,5 x 10-5 N dan tubuhnya di sangga oleh empat buah
kaki. Tentukan sudut yang dibentuk kaki serangga dengan bidang vertikal.
5. Perbandingan diameter pipa kecil dan pipa besar dari sebuah alat
berdasarkan hukum Pascal adalah 2 : 5. Jika alat hendak dipergunakan untuk
mengangkat beban seberat 15000 N, tentukan besar gaya yang harus
diberikan pada pipa kecil!
6. Seekor ikan berada pada kedalaman 8 meter di bawah permukaan air. Jika
massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan
udara luar 115 N/m, tentukan :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan.
7. Sebuah benda berbentuk balok berada pada bejana yang berisikan
air dan minyak. 50% dari volum balok berada di dalam air, 30%
berada dalam minyak seperti terlihat pada gambar berikut.
Tentukan massa jenis balok tersebut. Diketahui massa jenis air
adalah 1 g/cm3 dan massa jenis minyak 0,8 g/cm3.

8. Sebuah tabung berisi zat cair (ideal) pada


dindingnya terdapat dua lubang kecil (jauh lebih
kecil dari penampang tabung). Tentukan
Perbandingan antara v2 dan v1.
DINAMIKA FLUIDA

Wayan Suparta, PhD


Email: drwaynesparta@gmail.com
1. Debit air dan Persamaan Kontinuitas
• Debit air (Q) adalah banyaknya aliran fluida di dalam pipa
dimana dipengaruhi oleh kecepatan aliran (v) dan luasan
penampang (A). Dapat dirumuskan:
Q = v A dan Q = V/t (1)
• Untuk aliran fluida yang bergerak dengan kecepatan dan luas
penampang tertentu( v1,A1) kemudian melewati luas
penampang dan dengan kecepatan berbeda (v2,A2), maka:
Debit aliran adaah tetap.
A1v1 = A2v2 = tetap ( Pers. Kontinuitas)
Keterangan:
Q = debit (m3/s)
V = volume fluida (m3)
v = kecepatan fluida (m/s)
t = waktu (s)
A = luas penampang pipa (m2)
AZAS BERNOULLI
Terdapat dua kasus istimewa berkenaan dengan persamaan Bernoulli.
1. Fluida diam atau tidak mengalir (v1 = v2 = 0)

p1  p2   g (h2  h1 )
Persamaan ini menyatakan tekanan hidrostatis dalam zat cair pada
kedalaman tertentu.
2. Fluida mengalir pada pipa horisontal (h1 = h2 = h)
1
p1  p 2   (v2  v1 )
2 2

2
Persamaan ini menyatakan jika v2 > v1, maka p1 > p2 yang berarti jika
kecepatan aliran fluida disuatu tempat besar maka tekanan fluida di
tempat tersebut kecil dan berlaku sebaliknya.
G. Hukum Bernoulli

Persamaan Bernoulli:
1 1
P1  v1  gh1  P2  v2  gh2
2 2

2 2
1 2
P   v   gh  konstan
2
1. Pada Pipa Mendatar

1 1
P1  v1  gh1  P2  v2  gh2
2 2
Persamaan Bernoulli:
2 2
Karena mendatar, h1 = h2, maka:

1 1
P1   v12  P2   v22
2 2
2. Teori Toricelli

• Kecepatan (v) zat cair keluar


dari lubang:

v  2 gh

• Waktu (t) yang diperlukan zat Keterangan:


cair keluar dari lubang hingga h = jarak permukaan zat cair
menyentuh lantai: terhadap lubang (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
2h1
t
g
3. Venturimeter
Sebuah alat untuk mengukur kecepatan aliran fluida dalam pipa.

flow velocity flow velocity


v1 v2
2( P1  P2 )
v1 
[( A1 / A2 ) 2  1]

Keterangan:
p1 = tekanan pada titik 1 N/m2
p2 = tekanan pada titk 2 N/m2
 = massa jenis fluida kg/m3
v1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s
A1 = luas penampang 1 m2
A2 = luas penampang 2 m2
ALIRAN VISCOUS
Pengruh kekentalan : kecepatan aliran
fluida tidak sama di semua titik
penampang.

a. Kecepatan Aliran

( P1 - P2 ) 2 2
V (R -r )
4 L
1

P1 – P2 = beda tekanan antara


kedua ujung pipa
L = panjang pipa
R = jari-jari pipa
r = jarak titik dari sumbu pipa
8
Tabung pitot
Tabung Pitot (baca: Pitou) adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur kelajuan aliran gas.
Gaya angkat pesawat

1
F1  F2   (v2  v1 ) A
2 2

2
Keterangan:
F1 = gaya dorong pesawat ke atas (N)
F2 = gaya dorong pesawat ke bawah (N)
F1 – F2 = gaya angkat pesawat (N)
v1 = kecepatan udara di bawah sayap (m/s)
v2 = kecepatan udara di atas sayap (m/s)
r = massa jenis udara (kg/m3)
CONTOH SOAL
Contoh 1:
Sebuah tangki berisi air setinggi
1,25 m. Pada tangki terdapat
1,25 m
lubang kebocoran 45 cm dari air
dasar tangki. Berapa jauh tempat 1,25 cm
jatuhnya air diukur dari tangki (g
=10 m/s2)?
Kecepatan air dari lubang bocor :

Penyelesaian v  2 g ( h1  h2 )
h1 = 1,25 m  2.10 m / s 2 (125m  0,45m)
h2 = 45 cm = 0,25 m
 20 m / s 2 (0,80 m)
v = …?
 16 m 2 / s 2  4 m / s

Hal.: 11 DINAMIKA FLUIDA


Lintasan air merupakan bagian dari gerak parabola
dengan sudut a = 0o (v0 arah mendatar)

y  v0 sin t  12 g t 2
0,45 m  0  12 (10 m / s 2 ) t 2
0,45 m  5 m / s 2 t 2
t 0 , 45 m
5 m / s2
x  v0 (cos  )t
t 0,9 s 2  (4 m / s )(1)(0,3 s )
t  0,3 s  1,2 m
Jadi, air jatuhnya 1,2 m dari tangki.
Contoh 2:
Sebuah venturimeter memiliki luas penampang besar 10 cm2 dan
luas penampang kecil 5 cm2 digunakan untuk mengukur kecepatan
aliran air. Jika perbedaan ketinggian permukaan air 15 cm.
Hitunglah aliran air dipenampang besar dan penampang kecil (g = 10
m/s2)?

15 cm

v1 v2
A1 A2
Penyelesaian:
A1 = 10 cm2 = 10 x 10-4 m2 Untuk menentukan kecepatan v2, gunakan
A2 = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2 persamaan kontinuitas:

h = 15 cm = 15 x 102 m A1v1  A2 v 2
g = 10 m/s2, v2 = …? A1
v2  v1
A2
2gh
v  10  10  4 m 2
 1 m / s
2
 A1 
   1 4
5  10 m 2
 A2 
 2 m/s
2  10 m / s 2  15  10  2 m
 2 Jadi, laju aliran gas oksigen dalam
 10  10 m 4 2

 4
  1 pipa adalah 97,52 m/s.
 5  10 m 2

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Kecepatan rata-rata aliran air pada sebuah selang yang berdiameter 4 cm is 4
m/s. Hitung jumlah fluida (air) yang mengalir tiap detik (Q)!
2. Air mengalir melalui pipa yang diameter penampangnya berbeda. Diameter
penampang kecil 1 cm dan penampang besar 2 cm. Jika laju air pada
penampang besar 2 m/s. Berapakah laju air pada penampang kecil?
3. Seorang menyelam sampai kedalaman 4 m (1 meter sebelum sampai dasar
kolam) jika massa jenis air 1000 kg/m3 dan g=10 m/s2, berapakah
a. Tekanan hidrostatik yang dialami orang
b. Tekanan hidrostatik dasar kolam
4. Sebuah tangki berisi air setinggi 2,5 m diletakkan pada sebuah atap rumah
dengan ketinggian 10 m. Pada tangki terdapat lubang kebocoran 1,25 m dari
dasar tangki. Jika aliran air itu diarahkan ke sungai yang jaraknya 25 m dari
titik acuan tangki, apakah aliran air dalam tangki tersebut sampai ke sungai
(g =10 m/s2)?
5. Sebuah tangki yang tingginya 4 m dari tanah diisi penuh dengan air. Sebuah
katup (kran) berada 3 meter di bawah permukaan air dalam tangki tersebut.
Bila katup dibuka, berapakah kecepatan semburan?
6. Jika kecepatan aliran udara dibagian bawah sayap pesawat 60 m/s,
berapakah kecepatan di bagian atasnya jika tekanan ke atas yang
diperolehnya adalah 10 N/m2? (r = 1.29 kg/m3)
7. Air dipompa dengan kecepatan 0,5 m/s melalui pipa berdiameter 4 cm di
lantai dasar dengan tekanan 3 atm. Berapakah kecepatan dan tekanan air di
dalam pipa berdiameter 2,6 cm di lantai atas yang tingginya 5 m ?
8. Oli mesin dengan viskositas 0,2 N.s/m2 dilewatkan pada sebuah pipa
berdiameter 1,8 mm dengan panjang 5,5 cm. Hitunglah beda tekanan yang
diperlukan untuk menjaga agar laju alirannya 5,6 mL/menit !
9. Sebuah venturimeter memiliki luas penampang besar 25 cm2 dan luas
penampang kecil 10 cm2 digunakan untuk mengukur kecepatan aliran air.
Jika perbedaan ketinggian permukaan air 25 cm. Hitunglah aliran air
dipenampang besar dan penampang kecil (g = 10 m/s2)?
10. Sebuah tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran gas oksigen
yang mempunyai massa jenis 1,43 kg/m3 dalam sebuah pipa. Jika perbedaan
tinggi zat cair pada kedua kaki manometer adalah 5 cm dan massa jenis zat
cair adalah 13600 kg/m3, Hitunglah kelajuan aliran gas pada pipa tersebut!

Anda mungkin juga menyukai