Anda di halaman 1dari 10

AROMA DALAM RUANG

ARSITEKTUR
NATALIA PURNAMA SETIAWAN 17.A1.0005
AROMA…
• Hubungan aroma dengan manusia bergantung pada persepsi setiap
individu, durasi kontak dengan aroma dan konsentrasi aroma dalam
udara. Hubungan tersebut menentukan posisi aroma sebagai pull - in
factor atau push – in factor. (Fauzia, skripsi, 2011)
• Aroma memiliki peran dan pengaruh yang berbeda-beda pada jenis –
jenis ruang yang berbeda pula. (Fauzia, skripsi, 2011)

• Pull in & Push Out


Wangi → aroma menyenangkan , Bau → aroma tidak menyenangkan.
Pull in → masuk kedalam, Push out → dorong keluar
Tiga elemen
• Tiga elemen yang diklasifikasikan oleh Gibson (1986) dalam teori
ekologi :
1. Medium
medium lingkungan mengakomodasi kegiatan respirasi/
bernafas, mengizinkan adanya pergerakan, dapat diisi dengan cahaya
yang menghasilkan penglihatan, mengakomodasi deteksi getaran,
menyebarkan pancaran dan transmisi informasi lainnya.
2. Substansi
substansi merupakan sesuatu yang terus berubah dipengaruhi
oleh lingkungan , isi dalam medium.
3. Permukaan
batas luar dari apapun.
Aroma (orange) lebih kuat
tercium pada ruang yang
tertutup / tidak memiliki
bukaan dimana tidak dapat
terjadi aliran pergantian udara,
selain itu air conditioner dapat
memutar sirkulasi udara dalam
ruangan.

Aroma adalah substansi yang


BANYAKNYA BUKAAN

Hidung terhubung dengan system


syaraf yaitu olfactory bulb dan berada di medium udara. Aroma
terhubung dengan limbic system merupakan kualitas ambient yang
otak manusia yang mengatur dapat memunculkan respon-
emosi, ingatan jangka panjang dan respon emosisonal dan pesan-
perilaku reflex manusia. pesan motivational yang
menstimulasi kebutuhan.

KEPEKAAN AROMA
Hubungan antara manusia dengan aroma
(Barbara & Perliss, 2006)
1. Penilaian Perseptif terhadap aroma
Penilain ini dipengaruhi ole perbedaan selera, karakter dan ingatan setiap
orang terhadap suatu aroma
2. Durasi Aroma
manusia mempunyai kemampuan beradaptasi dengan aroma yang
dating terus-menerus, hal tersebut membuat seseorang dapat bertahan
dengan aroma mengganggu, karena lama kelamaan menjadi terbiasa.
3. Konsentrasi Aroma
aroma yang menyengat & menggangu yang berasal dari aroma
dengan konsentrasi yang tinggi memiliki kemungkinan untuk menjadi aroma
yang menyenangkan dengan konsentrasi yang rendah.
• Aroma menjadi soft structures of architecture selain cahaya, warna,
material, dimensi dan suara yang berperan dalam perwujudan ruang.
(Scuri, 1995)
• Sense of place → aroma dapat membuat seseorang terstimulasi
menjadi semangat, senang, dan lain-lain.
• Spirit of place → membuata lokasi mempunyai rasa/ kepribadian.
Hadirnya Aroma dalam Ruang
Naturally & Artificialy
• Naturally → yang dimaksud adalah aroma alami adalah aroma yang
dihasilkan oleh bahn-bahan alami seperti tumbuhan, buah, dll.
• Artificialy → adalah aroma yang dihasilkan oleh bahan non alami –
contohnya pengharum ruangan yang dijual di mall-mall dengan
berbagai aroma.
Ruang tunggu
Ruangan ini tidak
mempunyai vegetasi di dalam
ruangan, jendela terbuka,
pengharum ruangan artificial.
Sehingga untuk menciptakan
aroma yang membuat
pengunjung betah menunggu = Titik vegetasi
giliran, bisa diletakkan beberapa
vegetasi.
Arumdalu
sangat mirip dengan melati putih, karena masih
merupakan keluarga dekat. Namun, bunga
arumdalu berwarna putih pucat kehijauan.
Jenis bunga wangi ini lebih menyengat dari
melati putih dan akan berbau harum semerbak
ketika malam hari.
Jenis bunga wangi Arumdalu ini akan tumbuh
sangat baik jika ditanam dalam pot dan
diletakan dalam ruangan. Karena arumdalu
tidak membutuhkan cahaya matahari secara
terus menerus dalam penyerbukannya.

Anda mungkin juga menyukai