Anda di halaman 1dari 26

ASUMSI, PRINSIP DAN

KONSEP DASAR
AKUNTANSI
SMK KELAS X

KURIKULUM 2013

Bahan Ajar

AKUNTANSI Oleh
Wanda Yulizar, S.Pd

DASAR
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
Bahan Ajar tentang Asumsi, Prinsip - Prinsip dan Konsep Dasar Akuntansi yang disusun
untuk peserta didik kelas X SMK ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Bahan Ajar ini disusun dengan tujuan agar peserta didik dapat mencapai
kompetensi dasar yang telah ditentukan yaitu memahami asumsi, prinsip – prinsip dan
konsep dasar akuntansi. Modul ini memaparkan secara singkat dan jelas materi
pembelajaran serta dilengkapi pula dengan evaluasi yang akan mendukung
ketercapaian kompetensi dasar sesuai dengan yang diharapkan.
“Tak ada gading yang tak retak”, penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan
Bahan Ajar tentang Asumsi, Prinsip - Prinsip dan Konsep Dasar Akuntansi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang relevan
dan membangun guna penyempurnaan Bahan Ajar ini di masa yang akan datang.
Semoga Bahan Ajar ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi peserta didik
kelas X SMK. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tanjung Alai, Agustus 2018

Penyusun

Bahan Ajar i
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. iii
A. KOMPETENSI INTI ..................................................................................................................... 1
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR ........................................................................... 1
C. TUJUAN PEMBELAJARAN ...................................................................................................... 2
D. PETUNJUK PENGGUNAAN ................................................................................................... 2
E. PETA KONSEP ............................................................................................................................ 3
F. APERSEPSI ................................................................................................................................... 4
G. MATERI
A. ASUMSI DASAR AKUNTANSI .................................................................................. 5
B. PRINSIP – PRINSIP DASAR AKUNTANSI ............................................................. 9
C. KONSEP DASAR AKUNTANSI .................................................................................. 11

REFLEKSI DIRI ....................................................................................................................................... 18


MATERI PENGAYAAN ...................................................................................................................... 19
RANGKUMAN ........................................................................................................................................ 20
SOAL LATIHAN .................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 22

Bahan Ajar ii
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Daftar Gambar
Gambar 1 Assumption.................................................................................................. 4
Gambar 2 Monetary unit or measurement scale .......................................................... 7

Bahan Ajar iii


Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

A. Kompetensi Inti

Pengetahuan : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang


pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi
dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Keterampilan : 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar :
1. Pengetahuan
3.4 Memahami asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
2. Keterampilan
4.4 Mengelompokkan asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi

1
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Indikator Pengetahuan (3.4)


3.4.1 Menjelaskan asumsi yang digunakan dalam kegiatan akuntansi
3.4.2 Menjelaskan prinsip - prinsip dasar akuntansi
3.4.3 Menerangkan konsep dasar akuntansi

Indikator Keterampilan (4.4)

4.4.1 Mengidentifikasi asumsi dasar akuntansi


4.4.2 Mengidentifikasi prinsip - prinsip dasar akuntansi
4.4.3 Mengidentifikasi konsep dasar akuntansi
4.4.4 Mengelompokkan asumsi, prinsip - prinsip dan konsep dasar akuntansi

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mencari informasi dengan membaca buku teks dan sumber lain, peserta
didik mampu menjelaskan asumsi yang digunakan dalam kegiatan akuntansi
dengan benar dan rasa ingin tahu.
2. Setelah melihat tayangan video dan berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan
prinsip dasar akuntansi dengan benar dan percaya diri
3. Setelah berdiskusi kelompok, peserta didik mampu menerangkan konsep dasar
akuntansi dengan tepat dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
4. Setelah berdiskusi dan diberi penugasan, peserta didik mampu Mengidentifikasi
asumsi dasar akuntansi dengan benar dan dengan kerjasama
5. Setelah berdiskusi dan diberikan penugasan, peserta didik mampu Mengidentifikasi
prinsip - prinsip dasar akuntansi dengan benar dan kerjasama
6. Setelah berdiskusi dan diberikan penugasan, peserta didik mampu Mengidentifikasi
konsep dasar akuntansi dengan benar dan kerjasama
7. Setelah diberikan penugasan peserta didik mampu mempresentasikan
pengelompokan asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi dengan benar
dan percaya diri

D. Petunjuk Penggunaan

Petunjuk bagi peserta didik :

2
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

1. Setiap peserta didik wajib mempelajari Bahan Ajar ini sesuai dengan kegiatan belajar
yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan, hendaknya
menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku dari
sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab
soal-soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai ketuntasan belajar minimal (KBM) maka
peserta didik yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai
KBM. Peserta didik yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan
materi pelajaran berikutnya.

E. Peta Konsep

Menurut GAAP

Asumsi Dasar Menurut AICPA

Menurut SAK
AKUNTANSI

Prinsip – Prinsip
Akuntansi

Konsep Dasar
Akuntansi 3
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

F. Apersepsi

Badan usaha merupakan kesatuan hukum dan ekonomis yang bertujuan mencari laba
atau keuntungan sekaligus melayani kebutuhan masyarakat. Kita cenderung menyamakan
badan usaha dengan perusahaan padahal keduanya berbeda. Badan Usaha merupakan sebuah
lembaga, sedangkan perusahaan lebih merupakan tempat di mana badan usaha itu mengelola
dan memproses faktor-faktor produksi yang ada. Jadi, badan usaha memiliki ruang lingkup
yang lebih luas karena bisa memiliki beberapa perusahaan yang akan menjadi tempat
mengelola faktor-faktor produksi.
Jenis badan usaha dapat kita kelompokkan berdasarkan kegiatannya, kepemilikan
modal, wilayah yang ditempati dan karakteristik perusahaan. Sedangkan bentuk badan usaha
terdiri dari perusahaan perseorangan, firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas,
perseroan terbatas negara, perusahaan daerah, perusahaan negara umum, perusahaan negara
jawatan, koperasi dan yayasan.

G. MATERI

PRAWACANA

Seperti apa yang kita ketahui, tujuan dari akuntansi adalah untuk
menyediakan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna
bagi berbagai pihak yang berkepentingan. Agar tujuan tersebut dapat
terwujud, maka dalam penyusunan laporan harus didasarkan dengan
asumsi-asumsi dasar dari akuntansi. Lalu apa yang disebut dengan
asumsi dasar? Berikut ini kita akan menjelaskan beberapa asumsi dasar
asumsi adalah
menurut lembaga tertentu. dugaan atau anggapan
sementara yang belum
terbukti kebenarannya
dan memerlukan
pembuktian secara
langsung.
Gambar 1 Assumption
Accounting

4
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Asumsi Dasar Menurut GAAP


GAAP adalah singkatan dari Generally Accepted Accounting Principles yang merupakan
kerangka kerja standar pedoman akuntansi keuangan yang digunakan dalam setiap yurisdiksi
tertentu, umumnya dikenal sebagai Standar Akuntansi atau praktek akuntansi standar. Berikut
ini kita akan membahas mengenai asumsi dasar menurut GAAP (Generally Accepted
Accounting Principles) :

1. Asumsi Kesatuan Usaha atau Economic Entity Assumption

Akuntansi yang memperlakukan perusahaan secara terpisah dari pemilik dan pihak
manajer. Dan akuntansi ini hanya mencatat transaksi yang berkaitan dengan perusahaan.
Misalnya saja Tuan Ali sebagai pemilik usaha percetakan, tidak diperbolehkan
memperhitungkan biaya pribadinya sebagai beban usaha percetakannya. Maksudnya biaya
pribadi contohnya adalah biaya sewa rumah tempat tinggal, biaya sekolah anak Tuan Ali, dan
sebagainya. Demikian juga ketika Tuan Ali mempunyai lebih dari satu jenis usaha, misalnya
selain usaha percetakan Tuan Ali juga memiliki usaha bengkel maka harus dipisahkan antara
beban pribadi, beban usaha percetakan, dan beban usaha bengkel.

2. Asumsi Kontinuitas Usaha atau The Going Concern/Continuity


Assumption

Akuntansi beranggapan bahwa suatu perusahaan yang layak akan berjalan untuk jangka
waktu lama. Berdasarkan asumsi ini, perusahaan membagi asetnya ke dalam jangka
panjang saat ini dan lalu membagi kewajiban menjadi jangka pendek dan jangka panjang.

3. Asumsi Periodesasi Tepat Waktu atau The Periodicity Assumption


Akuntansi beranggapan kehidupan perusahaan akan berkesinambungan. Atas dasar itu,
laporan keuangan perusahaan disusun dan diterbitkan berdasarkan periode perusahaan
dalam kurun waktu yang konsisten.

5
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

3. Asumsi Pengukuran Unit Moneter atau Measure of Monetary Units


Assumption
Akuntansi hanya berupa catatan dan laporan peristiwa ekonomi kuantitatif yang dapat
dinyatakan dalam unit moneter. Dibawah asumsi yang sama, laporan keuangan perusahaan
harus dinyatakan dalam mata uang tertentu, yang disebut sebagai mata uang penyajian.

4. Asumsi Kewajaran Usaha atau Arm’s-Length Transactions Assumption


Akuntansi beranggapan bahwa kedua belah pihak terlibat dalam transaksi, yaitu pembeli
dan penjual, bertindak secara rasional, bebas, dan mandiri (independen). Masing – masing
pihak berusaha untuk mencapai kesepakatan terbaik dalam membangun transaksi yang
memuaskan kedua belah pihak.

5. Asumsi Keterandalan atau Reliability Assumption


Akuntansi disini hanya catatan yang memadai bukti transaksi dan hanya menyajikan
laporan keuangan yang dapat diandalkan untuk pengguna. Misalnya, Rosmi ingin membeli
sebuah bangunan untuk usahanya dan memperkirakan bahwa harga bangunan tersebut adalah
Rp500.000.000,00. Namun untuk memperjelas harga bangunan tersebut, Rosmi menyewa dua
ahli real estate yang memberikan jasa penilai (appraiser). Kedua ahli tersebut memperkirakan
harga bangunan tersebut adalah Rp450.000.000,00. Dari kedua nilai tersebut, nilai yang dapat
diandalkan adalah yang dibuat oleh kedua ahli tersebut, karena nilai tersebut didukung oleh
pengamatan secara objektif.

6. Konsistensi Asumsi (Consistency Assumption)


Akuntansi disini mempercayai bahwa metode yang konsisten dalam akuntansi harus dapat
digunakan dalam periode ke periode, namun juga dapat di ganti asalkan metode lebih
sesuai dan lebih relevan.
7. Asumsi Akrual atau Accrual Assumption
Dalam laporan transaksi, akuntansi menggunakan basis akrual di mana pengakuan
penerimaan muncul ketika diterima dan pengakuan beban terjadi ketika digunakan, dengan
atau tanpa uang tunai.

6
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Asumsi Dasar Menurut AICPA


AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) yaitu suatu organisasi
profesional dalam bidang akuntansi publik yang keanggotaannya hanya bagi akuntan publik
terdaftar (certified public accountants) saja.
Sebagai suatu sistem, maka di dalam akuntansi dikenal beberapa dasar anggapan (asumsi).
Ada 10 asumsi dasar akuntansi menurut Paul Grady (AICPA) yaitu :
1. Suatu masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik pribadi (A
Society and Government Structure honering property right)
2. Kesatuan usaha yang spesifik (Specific Business Entities)
3. Kontinuitas Usaha (Going Concern)
4. Penggunaan unit moneter di dalam rekening-rekening (Monetary Expression in
Accounts)
5. Konsistensi antara periode-periode untuk kesatuan usaha yang sama (Consistency
between periods for the same entity)
6. Perbedaan dalam akuntansi di antara kesatuan-kesatuan yang bebas (Diversity in
Accounting among independent entities)
7. Konservatif (Conservatism)
8. Ketergantungan data dari pengendalian intern (Dependability of data through
internal control)
9. Cukup berarti (Materiality)
10. Batas waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-taksiran
(Timeliness in financiall reporting requires estimates)
Dari ke-10 asumsi dasar tersebut di atas, yang paling lazim dipakai sebagai sebagai asumsi
dasar yang mendasari struktur akuntansi adalah :
1. Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity) Dalam konsep ini
perusahaan dipandang sebagai sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri,
terpisah dari pemiliknya.
2. Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity) Asumsi ini menganggap
bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus, dalam arti diharapkan tidak
akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang.

7
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

3. Pengunaan Unit Moneter dalam pencatatan Asumsi ini menganggap mata


uang adalah alat pengukur yang stabil
4. Tepat Waktu (Time-Period/Periodicity) Kegiatan perusahaan berjalan terus
antar periode menimbulkan Gambar 2 Monetary unit or measurement scale

masalah pengakuan dan


pengalokasian ke dalam perode-
periode tertentu di mana dibuat
laporan keuangan, untuk itu laporan
keuangan harus dibuat tepat pada
waktunya.

Asumsi Dasar Menurut SAK


Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan
laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan.
SAK digunakan untuk suatu badan yang memiliki akuntanbilitas publik, yaitu badan yang
terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal atau badan fidusia (badan usaha
yang menggunakan dana masyarakat, seperti asuransi, perbankan dan dana pensiun). Sejak
tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengadopsi standar dari International Financial
Report Standard (IFRS) untuk standar akuntansi keuangan yang berlaku di seluruh
perusahaan yang terdaftar di Indonesia.
Menurut SAK untuk menyusun laporan keuangan harus didasarkan pada asumsi-asumsi
akuntansi sebagai berikut :
a) Dasar tunai (cash basic) adalah dasar akuntansi yang menetapkan bahwa pencatatan
transaksi atau peristiwa ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut
menimbulkan perubahan pada kas.
b) Dasar akrual (accrual basic) adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar). Transaksi-transaksi tersebut dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan
dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
c) Konsep entitas (kesatuan usaha) Yang dimaksud konsep kesatuan usaha adalah
akuntansi harus berlaku untuk setiap unit ekonomi secara terpisah. Dengan demikian
kejadian keuangan yang menyangkut suatu unit ekonomi tidak boleh dicampur dengan
unit ekonomi lain maupun dengan pemiliknya.

8
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

d) Kelangsungan usaha (going concern assumption) Laporan keuangan disusun dengan


anggapan bahwa perusahaan akan melanjutkan usahanya di masa depan dan tidak
bermaksud mengurangi skala usahanya, atau bahkan melikuidasi.
e) Unit moneter (monetary unit assumption) Seluruh transaksi dan peristiwa ekonomi dapat
dinyatakan dalam satu mata uang tertentu.
f) Periode Akuntansi (accounting periode assumption) Laporan keuangan perusahaan harus
dilaporkan secara berkala dibagi dalam periode tertentu (periode akuntansi).

Prinsip – prinsip dasar akuntansi adalah dasar dari standar akuntansi


yang penting untuk diketahui. Dalam prinsip dasar ini memuat hal – hal
“apa yang harus dilakukan” dan “apa yang tidak harus dilakukan” untuk
menghasilkan laporan keuangan yang akurat.
Prinsip – prinsip dasar akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Prinsip ini mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh kemudian dicatat
berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkannya. Sehingga apabila terjadi
pembelian dengan proses tawar-menawar, misalnya ketika perusahaan hendak membeli
bangunan yang di iklannya terpasang harga 250 juta namun setelah dinego hanya 100 juta
maka yang dinilai atau dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan yaitu 100 juta.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition


Principle)

Pendapatan timbul akibat kenaikan harta yang dihasilkan oleh kegiatan usaha seperti
penjualan, penerimaan bagi hasil dan yang lainnya. Pendapatan diakui ketika ada
kepastian tentang jumlah atau nominal baik besar/kecil yang bisa diukur secara tepat
dengan harta yang diperoleh dari transaksi penjualan barang maupun jasa

9
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

3. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition


Principle)

Pendapatan timbul akibat kenaikan harta yang dihasilkan oleh kegiatan usaha seperti
penjualan, penerimaan bagi hasil dan yang lainnya. Pendapatan diakui ketika ada
kepastian tentang jumlah atau nominal baik besar/kecil yang bisa diukur secara tepat
dengan harta yang diperoleh dari transaksi penjualan barang maupun jasa.

4. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Maksud dari prinsip mempertemukan (matching) dalam akuntansi adalah biaya yang
dipertemukan dengan pendapatan yang diterima dengan tujuan menentukan besar/kecilnya
laba bersih setiap periode. Contohnya pada transaksi pendapatan diterima di muka. Prinsip ini
sangat tergantung pada penentuan pendapatan, jika pengakuan pendapatan ditunda maka
pembebanan pada biaya juga tidak bisa dilakukan.

5. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Prinsip Konsistensi diartikan sebagai prinsip dasar akuntansi yang digunakan dalam
pelaporan keuangan tetap dan digunakan secara konsisten (tidak berubah-ubah metode dan
prosedur). Tujuannya agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan pada periode sebelumnya sehingga bisa memberikan manfaat lebih bagi
penggunanya.

6. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan penuh dalam menyajikan


informasi yang informatif serta dimaklumkan sepenuhnya. Dan apabila terdapat informasi
yang tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan maka diberi keterangan tambahan
informasi. Informasi tambahan ini bisa berupa catatan kaki atau lampiran.

10
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Konsep dasar akuntansi adalah acuan dalam menyusun standar


akuntansi yang ditujukan bagi praktek akuntansi. Basis postulat akuntansi
inilah yang kemudian muncul konsep-konsep dasar dalam penyajian maupun
pelaporan keuangan entitas. Berikut akan disajikan beberapa konsep dasar
akuntansi dalam berbagai versi.

Konsep dasar akuntansi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Kerangka
Dasar Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK) paragraf 22 dan 23 menyatakan bahwa
asumsi dasar akuntansi berdasarkan dasar akrual dan kelangsungan usaha(going concern).
Menurut International Financial Reporting Standards (IFRS) pada The Conceptual
Framework for Financial Reporting paragraf 4.1, sebagai asumsi dasar akuntansi adalah
hanya kelangsungan usaha. Sedangkan menurut Paton dan Littleton yang dikutip Suwardjono
(2005), konsep dasar akuntansi terdiri dari, konsep kesatuan usaha (Entity Theory),
kontinuitas usaha (going concern), penghargaan sepakatan, kos melekat (cost attach), upaya
dan hasil (effort and accomplishment), bukti terverifikasi, dan asumsi.
Dengan lebih lengkap, Anthony, Hawkins, dan Merchant sebagaimana yang dikutip
Suwardjono (2005), konsep dasar akuntansi terdapat beberapa poin, di antaranya konsep
pengukuran dengan unit uang, konsep entitas, konsep kelangsungan usaha, konsep kos, aspek
ganda, periode akuntansi, konservatisme, realisasi, penandingan, konsistensi, dan
materialitas. Maka, untuk kepentingan penelitian, hanya akan dijelaskan konsep dasar yang
merupakan postulat akuntansi dan berhubungan dengan asumsi dasar akrual sebagai basis
pencatatan akuntansi. Yaitu, konsep entitas, konsep pengukuran uang, konsep kelangsungan
usaha, konsep dua aspek akuntansi, konsep kos, konsep periode akuntansi, konsep
penandingan (matching concept), dan konsep upaya dan hasil (effort and accomplishment).
Berikut penjelasan masing-masing konsepnya :
1. Konsep Entitas Bisnis (Entity Theory)
Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan
berbeda atau secara hukum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Hal ini termasuk
bahwa transaksi-transaksi dalam bisnis tersebut harus dijaga secara keseluruhannya agar
terpisah dari urusan pribadi dari seorang pemiliknya. Namun, diperbolehkan bagi seorang
pemilik untuk dapat memperoleh informasi yang benar mengenai kondisi perusahaannya.

11
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Business entity concept atau dalam literatur-literatur teori akuntansi dikenal


dengan entity theory digagas oleh William A Paton, seorang professor dari Universitas
Michigan. Ditegaskan olehnya, bahwa dengan adanya entity theory, perusahaan dengan
pemiliknya menjadi terpisah. Kepemilikan aset dimiliki oleh perusahaannya, dan antara
kewajiban dengan pemegang ekuitas oleh investor dalam aset tersebut merupakan hak yang
berbeda. Atas dasar konsep ini, maka dapat dirumuskan dalam posisi keuangan atau neraca
bahwa aset sama dengan jumlah kewajiban ditambah dengan ekuitas pemilik. Konsep ini
menurut Suwardjono (2005) mempersonifikasi badan usaha sebagai orang yang dapat
melakukan perbuatan hukum dan ekonomi, misalnya dalam pembuatan kontrak dan
kepemilikan aset. Menurutnya, sebagai konsekuensi dari konsep entitas, hubungan antara
entitas dengan pemilik dipandang sebagai hubungan bisnis terutama dalam hak dan
kewajiban atau utang piutang.
Meskipun antara perusahaan dengan pemiliknya terpisah, namun pemilik tetap berhak
atas keuntungan yang harus diberikan oleh perusahaan dalam bentuk dividen. Laba bersih
yang diperoleh dengan demikian bukanlah semerta-merta adalah hak dari pemilik
perusahaan. Diperlukan proses dalam menentukan untuk dapat ditentukan kebijakan
distribusi laba dalam bentuk dividen atau mengambil kebijakan untuk menahan laba, yang
dikenal dengan laba ditahan yang ditambahkan pada ekuitas pada posisi keuangan. Yang
secara substansi juga menambah kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri.
Dalam hubungan antara perusahaan dengan pemilik ini memang perlu pengkajian
apakah entity theory selamanya menjadi relevan pada semua bentuk bisnis. Sebab pada tiap
bentuk bisnis, tetap ada keinginan pemilik untuk menjadi bagian dari manajemen dan
mengoperasikan bisnisnya tersebut.
Suwardjono (1986) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan konsep entitas bisnis
(business entity concept) memberikan konsekuensi bahwa laporan keuangan merupakan
pertanggungjawaban perusahaan dan bukanlah pertanggungjawaban pemilik, maka dengan
demikian pendapatan dan biaya dipandang sebagai perubahan dalam kekayaan perusahaan
bukannya perubahan dalam kekayaan pemilik.
Sebagai implikasi dalam administrasi perusahaan yang baik, Suwardjono (1986)
menyatakan bahwa menjadi hal yang sangat penting untuk memisahkan transaksi perusahaan
dan transaksi pribadi. Dalam administrasi lainnya, terutama dalam memperlakukan biaya,
semua biaya yang secara nyata terjadi dalam perusahaan adalah tepat untuk dicatat pertama
kali sebagai bagian dari total kekayaan (aset atau aktiva) perusahaan. “Jadi, biaya pendirian
perusahaan, biaya emisi saham, dan biaya yang ada hubungannya dengan hal tersebut adalah
12
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

unsur aktiva perusahaan, (Suwardjono, 1986, hlm.5). Yang jelas konsep ini mendapat
legitimasi dengan diakuinya dalam bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) secara
hukum.

2. Konsep Pengukuran Uang (Money Measurement Concept)


Konsep ini mengandung pengertian bahwa uang merupakan alat ukur umum dan
paling tepat dalam aktivitas ekonomi dan menjadi dasar yang tepat pula bagi pengukuran
analisis akuntansi. Dalam pencatatan, unit moneter yang diwakili oleh uang sangat relevan,
sederhana, tersedia secara universal, dapat dipahami dan berguna. Secara umum, dengan
adanya uang sebagai alat ukur, menjadikan penyajian akuntansi dengan unit moneter lebih
dapat terkomunikasikan atas informasi sumber daya ekonomi yang dimiliki dan tersaji dalam
bentuk informasi kuantitatif. Hal inilah yang membuat pengguna laporan keuangan lebih
dapat melihat objektifitas informasi sumber daya ekonomi bagi perusahaan untuk dapat
membuat keputusan ekonomi yang rasional.
Sebenarnya dalam konteks ekonomi, kehadiran uang sebagai alat tukar (medium of
exchange) karena sistem ekonomi tidak lagi menganut sistem ekonomi non-barter. Hasilnya,
uang saat ini sebagai standar utama dalam menilai dan sebagai hal yang pokok dalam proses
pengukuran. Dengan demikian, laporan keuangan disajikan dengan unit moneter yang
disesuaikan dengan jenis mata uang suatu Negara di mana perusahaan tersebut beroperasi.
Dalam pokok pikiran Paton dan Littleton, Suwardjono (1986) mengemukakan bahwa
satu-satunya data yang pasti yang dapat diperoleh untuk menunjukkan adanya transaksi
pertukaran secara objektif dan untuk menyatakan transaksi pertukaran tersebut secara
homogen adalah jumlah satuan uang yang terlibat dalam pertukaran. Maka, data tersebut
merupakan bahan olah dasar akuntansi.

3. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern)


Postulat kelangsungan usaha (going concern) mengasumsikan bahwa perusahaan akan
terus berlanjut sampai waktu yang tidak ditentukan. Implikasi asumsi ini, pada keadaan luar
biasa, nilai laporan likuidasi untuk aset dan ekuitas adalah ‘pelanggaran’ atas konsep atau
asumsi dasar ini. Sebab asumsi kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa perusahaan akan
mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang dan tidak untuk
dilikuidasi dalam jangka pendek. Belkaoui (1992) menambahkan bahwa dengan adanya
konsep ini (going concern) entitas akan melanjutkan operasinya cukup lama untuk
mewujudkan proyek-proyeknya, komitmen, dan kegiatan yang sedang berlangsung.
13
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Mengambil pokok pikiran Paton dan Littleton, Suwardjono (1986) berpendapat


mengenai konsep ini bahwa data keuangan terus terjadi setiap waktu akibat aliran kegiatan
yang berlangsung terus dalam perusahaan dan validitas data keuangan yang dilaporkan pada
waktu tertentu seringkali harus diuji dengan jalannya kejadian pada waktu yang akan datang.
Maka menurutnya, data keuangan yang dituangkan dalam laporan keuangan harus dianggap
bersifat sementara dan bukannya bersifat final. Secara jelas Suwardjono (2005) menyatakan :
Konsep ini menyatakan bahwa kalau tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau
rencana pasti di masa datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi, maka
akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu
yang tidak terbatas (hlm.223).
Dasar pikiran adanya konsep kontinuitas usaha, Paton & Littleton yang dikutip
Suwardjono (1986) didasarkan karena pertimbangan kepraktisan dan kemudahan dalam
pelaksanaan akuntansi oleh karena jalannya operasi perusahaan di masa mendatang tidak
dapat diduga secara pasti. Konsep ini berimplikasi terhadap laporan-laporan periodik. Selama
perusahaan merupakan wadah aliran kegiatan yang tidak terputus-putus, maka proses
pemenggalan aliran kegiatan ke dalam periode-periode fiskal atau akuntansi (yang
merupakan periode laporan keuangan) berakibat memutus hubungan kegiatan yang saling
berkaitan antara periode yang satu dengan yang lainnya. Alasan lainnya adalah karena dalam
menghadapi ketidakpastian kelangsungan usaha, maka akuntansi menganut konsep ini atas
dasar penalaran bahwa harapan normal atau umum pendirian perusahaan adalah untuk
berlangsung terus dan berkembang, bukan untuk mati atau dilikuidasi.

4. Konsep Dua Aspek Akuntansi


Di bawah konsep ini, pada setiap dan masing-masing transaksi dibagi ke dalam dua
aspek. Salah satu aspek berhubungan dengan penerimaan atas suatu manfaat tertentu
sedangkan aspek yang lain berhubungan dengan pemberian atas manfaat tersebut. Misalnya,
ketika mesin yang telah dibeli oleh perusahaan, mesin memberikan manfaat untuk dapat
memproduksi barang atau jasa. Untuk memiliki mesin tersebut perusahaan harus membayar
sejumlah uang kepada supplier mesin. Dengan demikian setiap transaksi bisnis berkaitan
dengan dua aspek yang tidak terpisahkan dan kedua aspek tersebut dicatat tanpa terkecuali.
Konsep dual aspect ini mendasarkan pada kaidah bahwa untuk setiap kegiatan bisnis
selalu memiliki persamaan dan reaksi sebaliknya. Menurut konsep ini aset perusahaan akan
sama dengan kewajiban ditambah modal. Anthony, Hawkins dan Merchant yang dikutip
Suwardjono (2005) mengemukakan bahwa sebenarnya konsep dua aspek akuntansi (sistem
14
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

berpasangan) merupakan turunan dari konsep kesatuan usaha. Hubungan bisnis antara
manajemen dan pemilik mengakibatkan manajemen harus selalu mempertanggungjawabkan
aset yang telah dan sedang dikelolanya serta menyajikan sumber aset tersebut.

5. Konsep Cost
Pada dasarnya penggunaan prinsip ini karena perusahaan memiliki kepentingan untuk
menentukan nilai jual dari setiap aset setiap kali perusahaan ingin menilai laba yang
diperolehnya. Di mana penilaian dengan cara yang lain akan mengakibatkan munculnya
subjektifitas sehingga berdampak pada informasi keuangan yang bias. Namun, dalam standar
akuntansi keuangan pun jika hal tersebut menjadi tidak relevan, maka diperkenankan menilai
dengan nilai wajar sebagai basis pengukurannya.
Menurut konsep ini semua transaksi dicatat dalam buku akun senilai dengan harga
pembelian. Misalnya, jika bangunan dibeli dengan harga US$ 75,000 yang mana secara
aktual seharga US$ 100,000, maka dalam buku akun dicatat dengan nilai harga pembelian,
yakni US$ 75,000.
Sebagai tambahan, Suwardjono (1986) dalam pokok pikiran Paton & Littleton,
menyatakan mengenai konsep ini dengan berimplikasi kepada biaya menjadi bagian penting
dari total upaya yang dikorbankan dalam memproduksi dan menjual barang atau jasa. Pada
tiap jenis biaya tersebut dapat digabung-gabungkan berdasarkan divisi operasi (departemen),
bagian dari produk, atau interval waktu seolah-olah biaya-biaya tersebut mempunyai daya
saling mengikat sebagaimana data ikat yang dimiliki benda fisik.
Misalkan gedung milik Tuan Agung (penjual) ditawarkan kepada Beno (pembeli) dengan
harga Rp175.000.000,00. Beno menawar dengan harga Rp125.000.000,00 tetapi tidak
disetujui Tuan Agung. Setelah melalui tawar-menawar akhirnya dicapai kesepakatan harga
sebesar Rp150.000.000,00. Dengan adanya transaksi seperti ini maka pencatatan yang
dilakukan oleh Beno atas gedung yang dibelinya ialah Rp150.000.000,00 yakni harga yang
sesungguhnya dibayar Beno. Harga inilah yang disebut sebagai harga perolehan dalam
pembukuan Beno. Beberapa hari kemudian datang Candra yang menyatakan minatnya untuk
membeli gedung tersebut dari Beno dengan harga Rp160.000.000,00 tetapi harga tersebut
tidak disetujui Beno sehingga tidak terjadi transaksi. Harga tawar Candra terhadap gedung
milik Beno ini tidak mempengaruhi harga gedung dalam pembukuan Beno. Harga gedung
yang tercatat dalam pembukuan Beno tetaplah Rp150.000.000,00 yakni harga perolehan
aslinya atau historisnya walaupun ada Candra yang menawar dengan harga

15
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Rp160.000.000,00. Artinya tidak diperbolehkan mengakui keuntungan yang belum terjadi


atau belum terealisasi.

6. Konsep Periode Akuntansi


Meskipun akuntansi juga berasumsi bahwa bisnis akan tetap ada selama jangka waktu
yang lama dan tidak ditentukan, penting untuk dipantau akun atau pencatatan dengan
keterangan yang jelas untuk periode bisnis yang ditujukan untuk mengetahui hasil operasi
bisnis dan disajikan posisi keuangan untuk periode tersebut. Biasanya pencatatan
dipersiapkan untuk periode satu tahun yang mana boleh jadi sesuai dengan kalender tahunan
sebagai tahun laporan keuangan.
“Konsep periode menyatakan bahwa akuntansi memperhitungkan laba dengan periode
waktu sebagai takarannya dan bukan angkatan produk,” (Suwardjono, 2003, hlm 101). Lanjut
Suwardjono (2003) bahwa sebagai implikasi dari konsep ini adalah akuntansi menentukan
laba dengan menandingkan atau mengasosiasi pendapatan periode dengan biaya yang
dianggap menciptakan pendapatan untuk periode tersebut. “Jadi, biaya dianggap sebagai
upaya untuk menghasilkan pendapatan dengan waktu sebagai takaran penandingan,”
(Suwardjono, 2003: hlm. 101).

7. Konsep Penandingan (Matching Concept)


Dalam akuntansi dikenal prinsip matching concept. Di mana yang dimaksud dari
prinsip ini adalah dengan diakuinya beban bukan pada saat pengeluaran kas telah terjadi atau
telah dibayarkan. Namun, diakui ketika suatu produk atau jasa secara aktual memberikan
kontribusi terhadap pendapatan. “Pendapatan suatu periode harus dibebani dengan biaya-
biaya yang secara ekonomis berkaitan dengan produk yang menghasilkan pendapatan
tersebut,(Suwardjono, 1986, hlm 116).
Hal ini memungkinkan adanya biaya yang ditangguhkan dan diperlakukan sebagai
aset pada posisi keuangan atau neraca. Meskipun dalam kenyataannya biaya ditangguhkan
tersebut tidak memberikan manfaat ekonomi di masa depan.
Suwardjono (2003) mengatakan bahwa konsep penandingan merupakan implikasi dari
adanya konsep periode akuntansi. Penandingan (matching) dilakukan untuk menentukan laba
periode tersebut, sehingga pendapatan periode tersebut ditandingkan dengan biaya-biaya
yang dianggap menciptakan pendapatan tersebut. Maka, biaya dengan demikian merupakan
upaya untuk menghasilkan pendapatan dengan waktu sebagai takaran penandingannya.

16
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

8. Konsep Upaya dan Hasil (Effort and Accomplishment)


Lebih lanjut dalam konsep penandingan (matching concept) yang berimplikasi pula
pada konsep upaya dan hasil dalam akuntansi, memberikan implikasi bahwa biaya adalah
upaya dalam rangka memperoleh hasil yang dalam hal ini disebut pendapatan. “Secara
konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan sebaliknya pendapatan menanggung
biaya,” (Suwardjono, 2005, hlm. 234). Artinya pendapatan sudah dapat diakui meskipun
belum terealisasi karena adanya pengeluaran atau upaya entitas dalam melakukan kegiatan
produktifnya.
Dalam pokok pikiran Paton & Littleton, Suwardjono (1986) juga menyatakan bahwa
jikalau jumlah rupiah yang diperhitungkan dalam pembelian barang dan jasa digunakan untuk
mengukur upaya untuk memperoleh hasil. Dan jumlah rupiah tersebut yang diperhitungkan
dalam penjualan barang dan jasa digunakan untuk mengukur hasil yang diperoleh, maka
persoalan utama akuntansi adalah menandingkan biaya (sebagai representasi upaya) dan
pendapatan (sebagai representasi hasil) periodik sebagai pembacaan alat duga untuk
mengetahui pengaruh upaya yang dikorbankan terhadap hasil.

17
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Refleksi Diri

Setelah mempelajari kompetensi dasar “Memahami asumsi, prinsip – prinsip dan


konsep dasar akuntansi”, seharusnya kalian telah memahami tentang :
1. Asumsi dasar akuntansi
2. Prinsip – prinsip dasar akuntansi
3. Konsep dasar akuntansi

Jika ada hal – hal yang belum kalian pahami, pelajarilah kembail hal tersebut
sebelum melanjutkan ke kompetensi dasar berikutnya !.

18
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

MATERI PENGAYAAN

Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan agar dapat disajikan sebagai laporan
keuangan, maka perusahaan harus melakukan pencatatan sesuai dengan siklus akuntansi.
Adanya siklus akuntansi yang dilakukan dengan runtut akan menghasilkan sebuah laporan
keuangan yang baik dan benar, sehingga dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengambil keputusan yang tepat.
Kegiatan akuntansi yang terjadi di dalam perusahaan akan selalu berulang. Hal ini
dikarenakan setiap periodenya, perusahaan akan menyajikan laporan keuangan. Untuk itu,
kegiatannya akan terus berulang setiap periodenya. Kegiatan tersebut disebut dengan siklus.
Siklus adalah suatu proses yang terjadi secara berulang. Secara umum, siklus akuntansi
adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan perusahaan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterima secara umum prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi,
prosedur, metode, serta teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup
akuntansi untuk suatu periode tertentu. Siklus akuntansi selalu dimulai dengan terjadinya
transaksi-transaksi yang dicatat dan dikumpulkan secara sistematis hingga menjadi sebuah
laporan keuangan.

19
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

RANGKUMAN !

1. Asumsi Dasar Akuntansi


- Menurut GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)
- Menurut AICPA (American Institude of Certified Public
Accountants)
- Menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan)
2. Prinsip – prinsip Dasar Akuntansi :
1. Prinsip Biaya Historis
2. Prinsip pengakuan pendapatan
3. Prinsip mempertemukan
4. Prinsip konsistensi
5. Prinsip pengungkapan penuh
3. Konsep Dasar Akuntansi :
1. Konsep entitas bisnis
2. Konsep pengukuran uang
3. Konsep kelangsungan usaha
4. Konsep dua aspek akuntansi
5. Konsep kos
6. Konsep periode akuntansi
7. Konsep penandingan
8. Konsep upaya dan hasil

20
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

Soal Latihan
1. Tuliskan 4 asumsi dasar akuntansi menurut SAK !
2. Jelaskanlah tentang The Going Concern /Continuity Assumption !
3. Apakah yang dimaksud dengan prinsip pengakuan pendapatan ?
4. Tuliskan alasan perlunya penerapan konsep periode akuntansi !
5. Jelaskanlah tentang konsep penandingan !

21
Bahan Ajar Akuntansi Dasar Kelas X 2018

DAFTAR PUSTAKA

Harti, Dwi. 2017. Akuntansi Dasar untuk SMK/MAK Kelas X. Semarang :


Erlangga.

http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/10-asumsi-dasar-akuntansi-
menurut-para-ahli /diakses tanggal 30 Agustus 2018. Pukul 09.10 Wib

https://blog.namenoble.com/2017/11/24/10-prinsip-dasar-akuntansi-yang-
harus-anda-ketahui/diakses tanggal 30 Agustus 2018. Pukul 11.00 Wib

https://mapelakuntansi.blogspot.com/2016/01/konsep-dasar-
akuntansi.html/ diakses tanggal 30 Agustus 2018. Pukul 11.20 Wib

http://www.materiakuntansi.com/asumsi-dasar-akuntansi-menurut-psak/
diakses tanggal 30 Agustus 2018. Pukul 10.50 Wib

Suryanto, Deden. 2017. Akuntansi Dasar Jakarta : Pustaka Mulia.

22

Anda mungkin juga menyukai