Anda di halaman 1dari 7

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca makalah publikasi dengan judul :

KONDISI KERJA DAN KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN INDUSTRI

Yang disusun oleh:

Nama Nim
Dio Elvana 171010800028
Hari Luthfi Afrian 171010800023
Iksan Badawi 171010800026
Risyanto Nur Badri 171010800043
Sofyan Hidayat 171010800158
Vera Putri Kardiana 171010800157

Penanda tangan berpendapat bahwa makalah publikasi ini telah memenuhi syarat
untuk diterima.

Pamulang, 20 April 2019

Pembimbing utama

( )

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik Universitas Pamulang

( Ir. Dadang Kurnia, M.M. )

1
BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Usaha yang dapat dilakukan seorang manajer untuk meningkatkan kinerja


sumber daya manusia atau karyawan diantaranya ialah dengan memperhatikan
kondisi kerja karyawan. Kondisi kerja menurut Mangkunegara, (2005: 105) ialah
semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat
memengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas kerja. Kemudian
manajer perlu memerhatikan gaya kepemimpinan yang dipakai dalam suatu
perusahaan sebagai cara komunikasi pimpinan kepada bawahannya. Agus Dharma
dalam Nawawi, (2003: 115) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
atau tingkah laku yang ditunjukkan seseorang pada saat ia mencoba untuk
memengaruhi orang lain.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik utuk membuat makalah
tentang “ kondisi kerja dan kepemimpinan dalam perusahaan industri”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kondisi kerja dan apa pengaruh dari kondisi kerja?
2. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
3. Apa saja jenis atau gaya kepemimpinan?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Pembaca dapat mengerti tentang kondisi kerja yang baik.
2. Pembaca dapat mengetahui tentang kepemimpinan dan jenis-jenisnya.

2
BAB I. PENDAHULUAN

A. KONDISI KERJA

Kondisi kerja merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh
perusahaan atau organisasi, karena sangat berkaitan erat dengan tinggi rendahnya
tingkat kepuasan karyawan. Apabila kondisi kerja baik, maka hal tersebut dapat
memacu timbulnya rasa puas dalam diri karyawan yang pada akhirnya dapat memberi
pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, begitu pula sebaliknya, apabila kondisi
kerja buruk maka karyawan tidak akan mempunyai kepuasan dalam bekerja.

Pada umumnya karyawan akan merasakan kepuasan dalam bekerja apabila


didukung oleh kondisi kerja atau lingkungan kerja yang baik, sehingga kinerja dan
output perusahaan dapat meningkat. Sebaliknya apabila kondisi kerja atau lingkungan
tempat kerja buruk maka kepuasan karyawan akan menurun, sehingga secara tidak
langsung faktor kondisi kerja tersebut akan memengaruhi kinerja karyawan itu sendiri
dan outputnya terhadap perusahaan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Komarudin,
(2001: 87) bahwa kondisi kerja atau yang sering disebut sebagai lingkungan kerja
adalah kehidupan sosial psikologi dan fisik dalam organisasi yang berpengaruh
terhadap pekerjaan karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

Lingkungan kerja menurut Nitiseminto, (2002: 183) ialah segala sesuatu yang
berada di sekitar pekerja, yang dapat memengaruhi dirinya dalam melakukan
pekerjaan. Sementara Mangkunegara, (2005: 105) mengungkapkan bahwa kondisi
kerja atau lingkungan kerja ialah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan
peraturan kerja yang dapat memengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas
kerja.

Jenis-jenis kondisi lingkungan kerja kondisi lingkungan kerja di sini dapat


berupa lingkungan fisik (contoh: suhu udara, ruang gerak, keamanan kerja,
penerangan) dan nonfisik (contoh: berupa kondisi psikologis pekerja, keletihan kerja,
bosan kerja).

3
B. KEPEMIMPINAN

Secara sederhana, pengertian seorang pemimpin menurut Nasrudin, (2010: 56)


adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan
untuk memengaruhi pendirian atau pendapat orang atau sekelompok orang tanpa
menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang merangkai
suatu rencana, mengoordinasi, mengawasi, serta memimpin organisasi agar dapat
mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama. Pengertian kepemimpinan
merupakan kemampuan seseorang atau pemimpin, untuk memengaruhi perilaku orang
lain menurut keinginan- keinginannya dalam suatu keadaan tertentu (Terry R, 2005:
192). Sedangkan pengertian kepemimpinan menurut James M.Black dalam Samsudin,
(2006: 287) adalah kemampuan seseorang untuk meyakinkan dan menggerakkan
orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.

Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang atau kelompok untuk


mempengaruhi dan menggerakkan orang-orang dalam organisasi untuk mau dan
mampu berperan sesuai dengan fungsinya secara optimal kearah tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam hal motivasi kerja, pemimpin harus dapat memberikan motivasi
kepada bawahannya, sehingga bawahan tersebut mempunyai motivasi untuk bekerja
dengan baik dan lebih baik sehingga tujuan organisasi tercapai. Kepemimpinan
merupakan tulang punggung pengembangan organisasi, karena tanpa kepemimpinan
yang baik, akan sulit untuk mencapai tujuan organisasi.

Macam-macam Gaya Kepemimpinan Harris dan Jeff dalam Nasrudin, (2010: 61)
membagi gaya kepemimpinan menjadi tiga, yaitu:

a. The Autocratic Leader


Seorang pemimpin yang otokratik menganggap semua kewajiban untuk
mengambil keputusan, menjalankan tindakan, mengarahkan, memberi
motivasi, dan mengawasi bawahannya terpusat ditangannnya.

b. The Participative Leader


Seorang pemimpin yang menggunakan gaya partisipasi, ia akan menjalankan
gaya kepemimpinan dengan konsultasi. Ia tidak mendelegasikan

4
wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan memberikan pengarahan
tertentu kepada bawahannya. Ia akan mencari berbagai pendapat dan
pemikiran dari para bawahannya mengenai keputusan yang akan diambil.
Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong kemampuan mengambil
keputusan dari para bawahannya sehingga pikiran-pikiran mereka akan selalu
meningkat dan makin matang.

c. The Free Rein Leader


Dalam gaya kepemimpinan Free Rein, pemimpin mendelegasikan wewenang
untuk mengambil keputusan kepada para bawahaannya dengan lengkap.
Dengan kata lain, pimpinan menginginkan para bawahan bisa mengendalikan
diri mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut sehingga ia tidak
perlu membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut.

5
BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari latar belakang dan pembahasan yang ada maka kami dapat
menyimpulkan, bahwa:
Pimpinan merupakan penggerak dan penentu arah tujuan organisasi.
Keberhasilan organisasi dapat diukur dari efektivitas kepemimpinannya. Kondisi
kerja dan kepemimpinan dalam perusahaan industri merupakan suatu komponen
yang tak bisa dipisahkan karena pimpinan perlu memerhatikan kondisi kerja
karyawannya untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal dan
kepemimpinan sendiri tidak terlepas dengan kondisi kerjanya (Intinya setiap
jabatan meiliki kondisi kerjanya masing-masing).

B. SARAN
Dalam pembahasan kali ini gaya kepemimpinan dapat memengaruhi kondisi
kerja para bawahannya dan menurut kami gaya kepemimpinan yang lebih kami
sukai adalah gaya kepemimpinan “The Free Rain Leader” namun dengan syarat
manager HRD harus menyeleksi pekerja dengan jiwa disiplin yang tinggi.
Gaya kepemimpinan yang sama tidak dapat digunakan untuk mengatur semua
bawahannya melainkan harus disesuaikan dengan karakter-karakter tingkat
kemampuan dalam tugas setiap bawahannya.

6
DAFTAR PUSTAKA

 Khanifah Nurrohmah, Surakarta 2015. Artikel Ilmiah Pengaruh Kondisi


Kerja, Gaya Kepemimpinan Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Cv.Nova Furniture Di Boyolali.
 Muh. Wazir Salahudin, Surakarta. Oktober 2004. Skripsi Analisis
Pengaruh Faktor Kepemimpinan, Kondisi Kerja, Dan Stress Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Pt. Baja Kurnia Klaten
 Firman Ilham, Peki Fitra Sandi, Tri Zulfi Nanda, Makalah Kepemimpinan
30 November 2010.
 T. Hani Hondoko. 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Edisi kedua. BPFE, Yogyakarta.
 Ari Heryanto.2004. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan perusahaan dengan motivasi sebagai faktor pemoderasi. Skripsi
S-1 (unpublished). Surakarta.FE UNS.

Anda mungkin juga menyukai