1. JAIKAN
a. J = jaga kehangatan
b. A = atur posisi
c. I = isap lender
d. K = keringkan
e. A = atur posisi kembali
f. N = nilai
Pertama yang harus di nilai adalah nafas. Kenapa nafas lebih awal dinilai, karena nafas lebih mudah
dinilai.
Jika belum membaik cek SRIB (sungkup reposisi, buka mulut, isap lender, tekanan ventilasi dinaikan jd
30%)
Tetapi Jika setelah vtp bayi tidak bernafas dan denyut jantung bayi <60x/menit lakukan RJP
Jika bayi belum bernafas dengan spontan, lakukan pemasangan LMA ( laryngeal musk airway) sambil
dilakukan kompresi jantung.
STABLE
1. SUGAR
2. TERMOREGULATOR
3. AIR WAY
4. BLOOD PRESSURE
5. LABORATORIUM
6. EMOTIONAL
SUGAR
Jika gds < 50 mg/dl berikan glukosa/ dekstrose 10 % sebanyak 2 cc/ kgbb ( bias melalui vena umbilical
berikan selama 5 menit )
TERMOREGULATOR
Cek temperature bayi. Suhu normal untuk bayi 36,5⁰C sd 37,5⁰C. jika terjadi hipotermi hangatkan di
incubator atau infant warmer dengan suhu 34⁰C.
AIR WAY
Air way atau breathing, air way artinya jalan nafas, jika terdapat lender pada jalan nafas bayi, segera
lakukan sucction. Jika nafas bayi megap megap cek scorr down, ditakutkan terjadi distress nafas.
BLOOD PRESSURE
Cek denyut jantung bayi, bisa menggunakan cubiti atau stetoskop. Denyut jantung bayi normalnya 120 –
160 x/menit.
Kemudian cek perfusi bayi dengan cara menekan kuku jari bayi atau menekan tumit bayi, apabila setelah
penekanan timbul warna merah < 3 detik berarti perfusi jaringan bagus. Tapi jika kembali > 3 detik
berarti perfusi darah kejaringan buruk, itu menandakan bayi tersebut mempunyai gangguan jantung.
Kemudian perhatikan apakah ada sianosis atau tidak. Jika terdapat sianosis berikan oksigen nasal kanul.
Jika membaik dengan pemberian oksigen menandakan gangguan hanya pada paru. Jika tidak baik
setelah pemberian oksigen menandakan gangguan terdapat pada jantung.
LABORATORIUM
EMOTIONAL SUPPORT
Berikan support kepada keluarga pasien, agar keluarga pasien bisa ikut andil dalam penanganan bayi
tersebut.