STUDI KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PATOLOGI
PADA NY ”C” GESTASI 34 – 36 MINGGU
DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS
DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
TANGGAL 11 MEI 2010
No.Register : 00126xx
Tanggal MRS : 11 – 05 - 2010 jam 08.00 Wita
Tanggal pengkajian : 11 – 05 - 2010 jam 10.00 Wita
Mahasiswi : “AA”
B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir berwarna merah segar ± 1 sarung
C. Riwayat Keluhan Utama
1. GI PO AO
4. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah mengalami keguguran
7. Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah mengalami nyeri perut hebat
10. Berat badan sebelum hamil 48 kg kenaikan berat badan selama hamil:
Trimester I : 49 kg
Trimester II : 52 kg
Trimester III : 56 kg
11. Ibu mengatakan selama hamil 8 kali memeriksakan kehamilannya di RSUD Lanto Daeng
Pasewang Jenneponto
12. Ibu mengatakan pernah sebelumnya keluar darah sedikit pada tanggal 07-03-2009 tapi
berhenti
13. Hasil USG tanggal 27-03-2009 kehamilan tunggal, hidup, intra uterin kepala, Djj 132 x/menit,
plasenta previa letak rendah.
1. Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, Diabetes Mellitus (DM), dan hypertensi
1. Riwayat haid
a. Menarche : 13 tahun
c. Lamanya : 7 hari
2. Riwayat ginekologi
a. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit gangguan system reproduksi
5. Ibu dan keluarga ingin persalinannya ditolong oleh bidan atau dokter serta berlangsung secara
normal
1. Pola nutrisi
a. Kebiasaan
1) Kebiasaan
1) Kebiasaan
c. Pola istirahat/tidur
1) Kebiasaan
2) Kebiasaan
1) Kebiasaan
J. Pemeriksaan Fisik
2. Kesadaran komposmentis
N : 82 x / menit P : 20 x/menit
4. Inspeksi
h. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk hyperpigmentasi pada areola
mammae pada saat dipalpasi ada pengeluaran colostrum.
i. Abdomen tampak tegang tampak adanya striae livide dan linea nigra, tidak ada luka bekas
operasi, serta pembesaran perut sesuai umur kehamilan
j. Tidak ada oedema dan varises pada tungkai dan ekstermitas bawah
5. Palpasi
a. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis, tidak ada massa dan pembengkakan
mammae.
b. Palapasi abdomen
7. Lingkar perut 87 cm
9. Jumlah darah yang keluar seluruhnya pada jam 10.30 wita adalah ± 250 cc
a. Hasil pemeriksaan USG tanggal 11-05-2010 kehamilan tunggal, hidup, intra uterin, kepala, Djj
132x/menit, plasenta di segmen bawah rahim (SBR) menutup ostium uteri internum (OUI),
diameter biparietal (DBP) umur kehamilan 35 minggu 3 hari.
- Palpasi abdomen
b. Pada kehamilan lanjut primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong pada
perut. Garis-garis ini sering disebut striae gravidarum, pada seorang primigravida warnanya
membiru dan disebut striae livide.
c. Yang merupakan tanda pasti kehamilan adalah adanya atau terdengarnya Djj gerakan yang
dapat diraba dan dilihat.
b. Menurut Mc. Donald TFU 32 cm, umur kehamilan 9 bulan sesuai dengan umur kehamilan
TFU 32
c. = = 9 bulan
3,5 3,5
d. Hasil USG tanggal 11-05-2010 kehamilan tunggal, hidup, intra uterin. Kepala, Djj 132
kali/menit, plasenta di segmen bawah rahim (SBR) menutup ostium uteri internum (OUI),
diameter biparietal (DBP) umur kehamilan 35 minggu 3 hari.
3. Situs memanjang
b. Sumbu panjang janin memanjang terhadap sumbu panjang Ibu (Mochtar R, 2004,) .
4. Intra uterin
DS : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut yang hebat selama hamil
DO : - Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
- Palpasi abdomen
b. Pada kehamilan ektopik janin tidak dapat tumbuh hingga aterm karena tempat implantasinya
tidak memberikan kesempatan untuk tumbuh dan perabaan yang teraba adalah bagian-bagian
bagian janin sedangkan pada kehamilan intra uterin bagian janin tidak terlalu jelas pada
perabaan seperti halnya pada kehamilan ekstra uterin. (Mochtar.R, 2004)
5. Tunggal
b. Yang termasuk tanda pasti janin hidup adalah pergerakan janin dan Djj dapat
terdengar jelas.(Prawiroharjo.S, 2002)
DS : - Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir berwarna merah segar ± 1 sarung yang
dirasakan sejak pukul 03.00 dini hari tanggal 11-05-2010
- Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri perut
DO : - Hasil USG tanggal 11-05-2010 plasenta di segmen bawah rahim (SBR) munutupi ostium
uteri internum (OUI)
- Hasil pemeriksaan inspekulo oleh dr “A” :
a. Tidak ada kelainan pada vulva dan vagina
- Hb 10,6 gr%
b. Berdasarkan data objektif di mana kadar Hb 10,6 gr% maka hal ini termasuk anemia
ringan.(Manuaba. IBG,2008 )
DS : ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir yang dirasakan sejak tanggal 11-05-2010 pukul
03.00 Wita dini hari sebanyak ± 1 sarung berwarna merah segar
DO : - Tampak pengeluaran darah berwarna merah segar dari jalan lahir ± 1 sarung
- Hasil USG tanggal 11-05-2010 plasenta berada di bawah segmen bawah rahim (SBR) menutupi
ostium uteri internum (OUI)
- Djj terdengar jelas pada kuadran kanan bawah, teratur, frekuensi 132x/menit
2. Perdarahan
DS : Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak tanggal 11-05-2010 pukul
03.00 Wita dini
DO : - Tampak perdarahan dari jalan lahir berwarna merah
segar
- Jumlah darah yang keluar seluruhnya pada jam 10.30 wita adalah ± 250 cc
- Hasil USG tanggal 11-05-2010 kehamilan tunggal, hidup, intra uterin, kepala, Djj 132
kali/menit, plasenta previa di segmen bawah rahim (SBR) menutup ostium uteri internum (OIU),
diameter biparietal ( DBP), umur kehamilan 35 minggu 3 hari.
Rencana tindakan :
1. Observasi Djj
Rasional : Untuk mengetahui kelancaran tetesan infuse sesuai dengan intruksi dokter
3. Ukur jumblah darah yang keluar
Rasional : Operasi section sesarea dapat berjalan dengan segera atau memperlancar
pelaksanaan tindakan operasi
11. Bantu ibu naik di meja operasi
Hasil : Jumblah darah yang keluar seluruhnya pada jam 11.00 wita adalah ± 300 cc
4. Mendiskusikan pada keluarga untuk menandatangani persetujuan tindakan operasi (informed
consend)
5. Proses operasi berjalan lancar tanpa komplikasi baik ibu maupun janin, bayi lahir pada pukul
12.40 Wita,BBL : 2750 gr, PBL : 48 cm, jenis kelamin perempuan, apgar skor 8/10.
No.Register : 00126xx
Tanggal MRS : 11 – 05 - 2010 jam 08.00 Wita
Tanggal pengkajian : 11 – 05 - 2010 jam 10.00 Wita
Mahasiswi : “AA”
SUBJEKTIF
Identitas Istri/Suami
Nama : Ny “C" Tn “S”
Umur : 37 tahun / 40 tahun
Nikah/lamanya : 1x / ± 1 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Pendidikan : SD / SMP
Pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Desa Bontomate’ne, Kec. Turatea, Kab. Jenneponto
2. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah mengalami keguguran
4. Ibu mengatakan merasakan pergerakan janinnya kuat terutama pada sisi kiri perut sejak bulan
Februari 2009 sampai sekarang
5. Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah mengalami nyeri perut hebat
7. Ibu mengatakan selama hamil 8 kali memeriksakan di RSUD Lanto Daeng Pasewang
8. Ibu masuk rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir yang dirasakan sejak pukul
03.00 Wita dini hari tadi sebanyak ± 1 sarung berwarna merah segar
10. Ibu mengatakan pernah sebelumnya keluar darah sedikit pada tanggal 07-03-2009 tapi
berhenti
11. Ibu pernah USG tanggal 27-03-2010 dengan diagnosa plasenta previa letak
rendah.
OBJEKTIF
1. Penampilan ibu tampak bersih
2. Kesadaran komposmentis
N : 82 x/menit p : 20x/menit
4. Pertambahan berat badan tiap trimester berdasarkan kartu ANC
a. Trimester I : 49 kg
b. Trimester II : 52 kg
c. Trimester III : 56 kg
5. Inspeksi
h. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk, hyperpigmentasi pada areola
mammae, pada saat dipalpasi ada pengeluaran colostrum.
i. Abdomen tampak tegang tampak adanya striae livide dan linea nigra, tidak ada luka bekas
operasi, serta pembesaran perut sesuai umur kehamilan
j. Tidak ada oedema dan varises pada tungkai dan ekstermitas bawah
6. Palpasi
c. Abdomen
7. Auskultasi Djj terdengar jelas pada kuadran kanan bawah, teratur, frekuensi 132x/menit (N :
120-160x/menit)
8. Lingkar perut 87 cm
11. Jumlah darah yang keluar seluruhnya pada jam 10.30 wita adalah ± 250 cc
a. Hasil pemeriksaan USG tanggal 11-05-2010 kehamilan tunggal, hidup, intra uterin, kepala, Djj
132x/menit, plasenta di segmen bawah rahim (SBR) menutup ostium uteri internum
(OUI),diameter biparietal (DBP) umur kehamilan 35 minggu 3 hari.
Hasil : Jumlah darah yang keluar seluruhnya pada jam 11.00 wita
adalah ± 300 cc
4. Mendiskusikan pada keluarga untuk menandatangani persetujuan tindakan operasi (informed
consend)
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menguraikan kesenjangan dan kesesuaian antara teori dan
hasil studi kasus pada pelaksanaan dan penerapan asuhan kebidanan pada Ny “C” dengan kasus
antenatal gestasi 34 – 36 minggu dengan plasenta previa totalis di RSUD Labuang Baji Makassar.
Dalam penerapan asuhan kebidanan secara teoritis yang dimulai dari pengumpulan data,
identifikasi diagnosa/masalah aktual, diagnosa/masalah potensial, perlu tindakan segera dan
kolaborasi, rencana tindakan dan evaluasi asuhan kebidanan. Untuk mudah memahami
kesenjangan dan kesesuaian yang terjadi pada kasus tersebut diuraikan sebagai berikut :
A. LANGKAH I. PENGUMPULAN DATA
Pada tahap ini, penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena pada saat
pengumulan data, baik klien, suami, maupun keluarga klien selalu terbuka untuk memberikan
informasi yang diperlukan berhubungan dengan keadaan ibu dan perawatannya sehingga
mempermudah dalam pengumpulan data. Selain itu, didukung pula dengan adanya bantuan
serta bimbingan dari bidan dan dokter yang bertugas di RSUD Labuang Baji pada saat itu,
sehingga penulis dapat memperoleh data yang akurat sehubungan dengan kasus/kondisi klien
tersebut.
Pada tinjauan pustaka pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnase,
pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) pemeriksaan inspekulo dan
pemeriksaan penunjang.
Pada tinjauan pustaka/teori yang disebutkan bahwa tanda gejala plasenta previa totalis
adalah :
a. Perdarahan tanpa rasa sakit pada saat tidur atau sedang melakukan aktivitas.
b. Umumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami
perubahan.
e. Biasanya terjadi kelainan letak seperti letak lintang atau letak sungsang.
Berdasarkan asuhan yang telah dilaksanakan dalam pengumpulan data pada kasus
Ny “C” didapatkan perdarahan sebanyak ± 1 sarung berwarna merah segar, terjadi pada
trimester III, bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul, hasil USG implantasi
plasenta pada segmen bawah rahim (SBR) menutupi seluruh ostium uteri internum (OIU).
Pada kasus Ny “C” tidak terdapat kesenjangan pada pengumpulan data karena
pengumpulan data di sesuaikan dengan teori yang ada.
B. LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Dalam menegakkan suatu diagnosa atau masalah aktual kebidanan didukung atau
ditinjau oleh beberapa data, baik subjektif objektif yang diperoleh dari hasil pengkajian yang
dilakukan kemudian analisa dan interpretasi data maka diperoleh diagnosa atau masalah aktual
sesuai teori diagnosa kehamilan adalah amenorhoe teraba bagian janin dan terdengar Djj
sedangkan tanda pasti dari plasenta previa adalah perdarahan tanpa rasa nyeri, berwarna
merah segar, terjadi secara tiba-tiba, umumnya pada trimester ke III, umur kehamilan sekitar
28 minggu.
Pada inspeksi dijumpai perdarahan pervaginam encer sampai
bergumpal, pemeriksaan fisik dijumpai keaadaan bervariasi dari keadaan normal sampai syok,
keadaan umum menurun sampai koma. Pemeriksaan palpasi abdomen janin belum cukup
bulan, tinggi fundus uteri sesuai dengan umur kehamilan. Karena plasenta di segmen bawah
rahim, maka dapat dijumpai kelainan janin dalam rahim dan bagian terendah masih tinngi dan
pemeriksaan dalam dilkukan di atas meja operasi dan siap untuk segera mengambil tindakan
untuk menegakkan diagnosa pasti serta ditunjang dengan hasil USG : plasenta berada di
segmen bawah yang menutupi seluruh ostium uteri internum adalah plasenta previa totalis.
Berdasarkan data subjektif dan objektif serta ditunjang dengan hasil
USG maka dapat dikatakan bahwa diagnosa pada kasus Ny “C” yaitu GI PO AO, gestasi 35
minggu situs memanjang, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin baik, keadaan ibu dengan
plasenta previa totalis perdarahan tanpa rasa nyeri, berwarna merah segar,terjadi secara tiba-
tiba, umumnya pada trimester ke III, umur kehamilan sekitar 28 minggu dengan masalah aktual
adalah kecemasan dan anemia ringan.
Menginterpretasikan data secara khusus (spesifik) kedalam suatu rumusan diagnosa
atau masalah. Diagnosa lebih sering diidentifikasi oleh bidan yang difokuskan pada apa yang
dialami oleh seorang individual, sedang masalah yang berhubungan dengan bagaimana
seseorang merugikan suatu masalah. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek yang telah dilaksanakan dalam menegakkan suatu diagnosa.
C. LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Berdasarkan beratnya perdarahan yang terjadi pada ibu dengan plasenta previa segera
perbaiki keadaan umum, pemasangan infuse RL dan apabila terjadi syok hipovolemik yang
disertai dengan perdarahan aktif yang konsisten harus segera kolaborasi dengan dokter obgyn
dan bagian perinatologi untuk tindakan seksio sesarea demi keselamatan ibu dan janin serta
persiapan darah untuk transfusi bila kadar Hb kurang dari 8 gr%.
Pada kasus Ny “C” dilakukan segera perbaiki keadaan umum, pemasangan infus RL
dengan tetesan 28 tetes/menit serta kolaborasi dengan dokter ahli obgyn untuk tindakan SC,
ahli anastesi dan petugas perinatologi.
Menetapkan intervensi yang harus segera langsung dilakukan oleh bidan maupun
dokter kebidanan. Hal ini terjadi pada penderita kegawatdaruratan, kolaborasi dan konsultasi
dengan tenaga kesehatan lain yang lebih ahli sesuai dengan keadaan ibu. Pada tahap ini bidan
dapat melakukan tindakan emergency sesuai kewenagannya dan tidak ada kesenjangan antara
teori dengan asuhan.
E. LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Memberikan penjelasan tentang keadaan yang dialami oleh Ny “C” dilihat dari kondisi
yang mengalami perdarahan dengan umur kehamilan 35 minggu, sudah dikatakan cukup
bulan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut segera dilakukan tidakan kolaborasi dengan
dokter untuk melakukan tindakan seksio sesarea.
Terapi aktif (tindakan segera), wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan
pervaginam yang aktif dan banyak, harus segera dilaksanakan secara aktif tanpa memandang
maturitas janin, untuk didiagnosa plasenta previa dan menentukan cara menyelesaikan
persalinan setelah semua persyaratan dipenuhi lakukan PDMO jika : infus/transfuse telah
terpasang, kamar dan tim operasi telah siap, kehamilan ≥ 37 minggu (berat badan ≥
2500 gr) atau inpartu, janin telah meninggal, perdarahan dengan bagian terbawah janin telah
jauh melewati pintu atas panggul.
Dalam membuat perencanaan, ditentukan tujuan dan kriteria yang akan dicapai dalam
menerapkan asuhan kebidanan pada Ny “C” dengan plasenta previa totalis yaitu kondisi ibu dan
janin baik, tidak terjadi perdarahan dan TTV dalam batas normal untuk mencapai tujuan
tersebut, tindakan yang dilakukan adalah rencana terminasi kehamilan dengan cara section
caesarea.
Perencanaan pada kasus Ny “C” dan tinjauan pustaka tidak ada kesenjangan, karena
setiap perencanaan, disesuaikan dengan kebutuhan pasien serta tujuan dan kriteria yang akan
dicapai.
F. LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan, pada tahap ini teori
maupun asuhan tidak ada kesenjangan yang terjadi. Dalam hal ini, tidak terjadi hipoksia pada
janin dan tidak terjadi syok pada ibu, keadaan umum ibu baik dan TTV dalam batas
normal, plasenta previa teratasi dengan jalan operasi section sesarea, operasi dilakukan pada
tanggal 11-05-2010 jam 12.30 wita dan ibu tidak cemas lagi
Pada tahap ini penulis dapat melaporkan bahwa tindakan operasi yang dilakukan pada Ny
“C” berlangsung baik ± 1 jam.
Setelah pada Bab IV diuraikan tentang pembahasan kasus maka, selanjutnya akan
diuraikan tentang kesimpulan dan saran pada Bab selanjutnya (Bab V).
BAB V
PENUTUP
Setelah mempelajari teori dan konsep asuhan antenatal patologi dan pengalaman di
lahan praktek melalui studi kasus pada Ny. “C” dengan kasus SC dengan plasenta previa totalis
maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Pada pengkajian Ny. “C” didapatkan tanda dan gejala sesuai dengan teori yaitu adanya
perdarahan pervaginam tanpa rasa nyeri dan tanpa sebab serta pada hasil
USG tanggal 11-05-2010 didapatkan kehamilan tunggal, hidup, intra uterin, kepala,
Djj 132 kali/menit, plasenta di segmen bawah rahim (SBR) menutup ostium uteri internum
(OIU), umur kehamilan 35 minggu 3 hari.
2. Diagnosa plasenta previa totalis pada Ny. “C” didasarkan pada hasil USG tanggal 11-05-2010
dan ditandai dengan adanya perdarahan pervaginam tanpa rasa nyeri dan terjadi tanpa sebab.
3. Potensial terjadinya hipoksia janin dan perdarahan didasarkan pada hasil USG tanggal 11-05-
2010 dan perdarahan pervaginam tanpa rasa nyeri dan terjadi tanpa sebab.
4. Konsultasi dengan dokter ahli obgin untuk tindakan SC, ahli anastesi, dan petugas perinatologi.
5. Rencana tindakan disesuaikan dengan tujuan yaitu tindakan SC berjalan dengan baik.
7. pada Ny. “C” dilakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan yaitu observasi TTV,
Djj, tetesan infuse, dan operasi SC dilakukan pada tanggal 11-05-2010 jam 12.30 wita berjalan
lancar tanpa komplikasi baik ibu maupun
janin.
b. Pendokumentasian hasil asuhan kebidanan plasenta previa totalis pada Ny. ‘C” berdasarkan
SOAP.
B.Saran
1. Bagi petugas kesehatan
Demi mencapai tujuan kebidanan yang baik perlu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan melalui jenjang pendidikan yang lebih kepada bidan sehingga memadai untuk
menunjang pelaksanaan tugas dan tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal.
3. Bagi Pemerintah
Pengadaan sarana dan prasarana sangat diperlukan untuk menunjang pelayanan bagi
kesehatan ibu dan anak baik bersifat pelayanan rutin maupun emergency.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, f, 2001, Obstetrical Haemorhage Wiliam Obstetrics, Edisi 18, Lange
USA, International Inc Appleton. Halaman 851.
Manuaba. IBG, 2008, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana,
Jakarta, EGC, Halaman 262.
Mochtar. R, 2004, Obstetri Operatif dan Obstetri Sosial, Edisi 2, Jilid 2, EGC,
Jakarta, Halaman 117-132.
Risdingrum. R, 2008, Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Kondisi Post Sectio Caesaria
Akibat Plasenta Previa Totalis, Fakultas Ilmu Kesehatan universitas
Muhammadiyah, Surakarta.
Rosaningtyas. FW, 2009, Hubungan Antara Paritas Dengan Plasenta Previa Di Rumah
Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak, Fakultas Kedokteran Unifersitas
Muhammdiyah, Surakarta.
Saifuddin. AB, 2002, Ilmu Kebidanan, Edisi 3, Cetakan 6, Yayasan bina Pustaka, Jakarta,
Halaman 186, 362-376.
Varney. H, 1999, Buku Saku Bidan, Widya Medika, Jakarta, Halaman 126-224.