Anda di halaman 1dari 14

#ff]

Analisis
Pulang pokok

Analisis pulang pokok (break-even analysis) adalah suatu analisis yang bertujuan
untuk menemukan satu titik dalam kurva biaya-pendapatan yang menunjukkan biaya
sama dengan pendapatan. Titiktersebut disebut sebagaititik pulang pokok (break'
even point, BEP). Dengan mengetahuititik pulang pokok, analis dapat mengetahui
pada tingkat volume penjualan atau pendapatan berapa perusahaan mencapai titik
impasnya, yaitu tidak rugitetapijuga tidak untung. Apabila penjualan melebihi titik
itu maka perusahaan mulai mendapatkan untung.
Analisis pulang pokok dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, misalnya
memilih produk baru yang lebih ekonomis untuk mengganti produk lama, memilih
lokasiyang paling menguntungkan daribeberapa alternatif, dan untuk menentukan
kapasitas produksi suatu produk baru. Meskipun demikian, harus dipahami bahwa
analisis pulang pokok menggunakan perkiraan data biaya dan permintaan yang
sifatnya belum pasti. Perusahaan/organisasi sebaiknya juga mempertimbangkan
penggunaan teknik lain dalam menjustilikasi rencana proyek yang memerlukan modal
yang signifikan. Teknik yang lebih rinci dan kompleks seperti akuntansi biaya dan
manajemen keuangan tidak dibahas dalam buku ini.
Dalam melakukan analisis pulang pokok diperlukan estimasi mengenai biaya
tetap, biaya variabel, dan pendapatan. Data-data tentang biaya tersebut dapat
diperoleh dari bagian akuntansi perusahaan. Biaya lelap (fixed cosfl adalah biaya
yang dikeluarkan perusahaan dengan besaryang tetap, tidaktergantung darivolume
penjualan, sekalipun perusahaan tidak melakukan penjualan. Misblnya, biaya
depresiasi, pajak bumidan bangunan, bunga kredit, dan gajipimpinan. Biayavariabel
(variabelcost) adalah biaya yang besarnya bervariasi sesuai dengan jumlah unit
yang diproduksi/dijual. Komponen utama dari biaya variabel adalah biaya tenaga
kerja langsung dan material. Namun, biaya-biaya lain (seperti gas, listrik atau air)
yang pemakaiannya dipengaruhi oleh volume produksijuga merupakan biaya variabel.

[rjri-y- llerjentr:. Mcnajemen Oper'osi. [ciisi Ketige W 151


Pendapatan (revenue) merupakan elemen lain dalam analisis pulang pokok, besarnya
bertambah sesuai dengan pertambahan volume penjualan. Dalam analisis pulang
pokok, biaya dan pendapatan diasumsikan berbentuk garis kurva linear.

Gambar s2.1 menunjukkan model dasar dari analisis pulang pokok, dimana garis
pendapatan berpotongan dengan garis biaya pada titik pulang pokok (BEp). sebelah
kiri BEP menunjukkan daerah kerugian, sedangkan sebelah kanan BEp
menunjukkan daerah keuntungan. Model ini memiliki asumsi dasar bahwa biaya
per unit ataupun harga jual per unit dianggap tetap/konstan, tidak tergantung dari
jumlah unit yang terjual. Meskipun dalam kenyataannya, biaya tetap dan biaya
variabel per unit tidak selamanya konstan. Misalnya, dengan semakin bertambahnya
volume produksi maka perusahaan harus menambah mesin dan ruangan sehingga
jumlah biaya tetap berlambah. Demikian pula, dengan meningkatnya upah akan
mengakibatkan perubahan biaya variabel per unit.

Garis pendapatan

Biaya variaoel

Biaya tetap

Gambar 52.1. Model DasarAnalisis pulang pokok

untuk memudahkan analisis, dipergunakan notasi sebagai berikut


BEP (rp) = titik pulang pokok (dalam rupiah)
BEP (O) = titik pulang pokok (datam unit)
O = jumlah unit yang dijuat
F - biaya tetap
V = biaya variabel per unit
P = harga jual netto per unit
lR = pendapatan total
rc = biaya total
iE = laba atau keuntungan
t - pajak keuntungan

152 ffi Suplenren '1 . Analisis pulanq Fokok


Dengan menggunakan pendekatan pendapatan sama dengan biaya, rumus
BEP dapat diperoleh sebagai berikut:

TR =TC
P.Q = F+.V.Q
F
BEP(O) = (s2.1)
P_V
-
BEP(Rp) BEP(Q) x P

_PF
P-V
F
--- (s2.2)
1_V/P

Apabila keuntungan dinyatakan dengan n, volume yang diperlukan untuk


menghasilkan keunlungan tertentu dapat dicari dari persamaan berikut ini.

n = TR-TC (s2.3)

- P.Q - (F + V.a)
= (P-V).O-F

F+n
o (s2.4)
P_V
n
atau O = BEP+
P_V

Apabila unsur pajakterhadap keuntungan (t) dimasukkan dalam analisis, rumus


di atas berubah menjadisebagai berikut.
F + n/(1 -t) (s2.5)
Q=
P-V

O= BEP +
(1 -0 (P-v)

Edd-v Herjanto. Manajemen Operesi tdisi Ketigo ffi 153


CenlehiL
PT Alga Biru mempunyai biaya tetap sebesar Rpl .000.000 pada periode
ini. Biaya
tenaga kerja langsung sebesar Rp1.500 per unit, dan biaya materialsebesar
Rp500
per unit. Harga jual produk Rp4.000 per unit. Tentukan:
a) Titik pulang pokok
b) Apabila keuntungan ditargetkan sebesar Rp560.000, berapa unit produk yang
harus terjual?
c) Apabila dari hasil keuntungan dikenakan pajak sebesar 30yo, berapa unit yang
harus terjualagar keuntungan tetap sebesar RpS60.000?

Jawab:
a) Biaya variabel per unit, V= 15OO + 500 = 2000
F 1.000.000
BEP(rp) 2.000.000
=
1_V/P 1_2000/4000
Jika dihitung dalam unit:

F 1.000.000
BEP(unit)
P_V 4.000_2.000

1.000.000 + 560.000
b) o- = 780 unit
4.000 - 2.000

F + n/(1-r)
s\ O- '- 1.000.000 - 560.000/(1 - 0,7)
P-V = 900 unit
4.000 - 2.000

Analisis pulang pokok bertujuan untuk mengetahui pada tingkat volume


berapa
perusahaan mencapaitiiik impas dari kegiatan usahanya.
Dalim hal lain, analisis
ini dapat dipakai untuk membantu pemilihan jenis produk atau proses dengan
mengidentifikasi produk atau proses yang mempunyai biaya total terendah
untuk
suatu volume yang diharapkan. Dalam pemilihan lokasi, analisis
ini dapat dipakai
untuk menentukan lokasi yang memiliki biaya total terenrlah untuk
kapasitas produksi
yang ditentukan yang berartijuga memiliki total pendapatan
tertinggijika harga jual
produk tetap.
sepertitelah disebutkan, biaya variabel per unit dan pendapatan per unit
dapat
berubah dengan berubahnya kapasitas produksi atau volume penjualan.
Gambar s2.2
menunjukkan bagaimana analisis pulang pokok digunakan dalam
situasi seperti ini.

154 ffi Suplemerr j. Analisrs pLrleng pokok


Vr U \d Volumeltahun

Gambar 52.2. Model Pulang pokok untuk Fasilitas yang Berbeda

Misalnya, suatu perusahaan beroperasi dalam lingkup kapasitas awal dimana


titik pulang pokok terjadi pada titik A. Perusahaan mulai mendapat untung apabila
volume penjualan sudah melebihiV, unit. Keuntungan akan meningkat searah dengan
pertambahan volume penjualan. Apabila volume sudah mencapai V' perusahaan
perlu menambah fasilitas baru yang memerlukan investasitambahan sebesar BC.
Akibatnya, pada volume di atas V, biaya tetap menjadi lebih besar. Perusahaan
baru mendapat untung apabila volume penjualan telah mencapai V..
Hasilanalisis pulang pokok inidapat membantu manajemen dalam mengambil
keputusan. Jika target penjualan sudah ditentukan, dapat diketahuivolume output
yang diperlukan untuk mencapaitarget itu.

Analisis pulang pokok dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan
penggunaan untuk beberapa produk sekaligus (multi produk). Kebanyakan
perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu produk dengan menggunakan
fasilitas yang sama. Misalnya, setiap restoran selalu menjual lebih dari satu jenis
makanan, pasar swalayan menjual berbagai jenis komoditi, atau industri bahan
bangunan yang membuat lebih dari satu jenis tegel. Menghitung titik pulang pokok
untuk setiap produk sukar meskipun biaya variabel dan harga jual setiap jenis produk
diketahui. Hal inidisebabkan sukarnya menghitung biayatetap untuk masing-masing
jenis produk
Untuk mengetahui posisi pulang pokok, biasanya dilakukan bukan untuk per
jenis produktetapiuntuk keseluruhan produkyang dibuaVdijualperusahaan. Rumus
BEP untuk produk tunggal tidak dapat langsung digunakan untuk multiproduk karena

[cciy HerjanLo Menejenten Operiisi [clisr Keliga ffi 155


biaya variabel dan harga jual setiap jenis produk berbeda. oleh karena itu, rumus
tersebut harus dimodifikasi dengan mempertimbangkan kontribusi penjualan da1
setiap produk.

Rumus titik pulang pokok untuk multiproduk, sebagai berikut.

BEPlppy =

t['-?)- (s2.6)

Di mana:
F = biaya tetap per periode
Vi = biaya variabel per unit
P, = harga jual per unit
w, = persentase penjualan produk iterhadap total rupiah penjualan
(1 - Vi/Pi).Wr = kontribusi tertimbang
n - jumlah produk.

Disamping rumus di atas, dapat juga dipergunakan rumus sebagai berikut.

F
BEPlnpl =
, TVC
I___ (s2.7)
TR
D imana:

TVC = biaya variabel total


lR = total pendapatan

Contoh 2:

Perusahaan industri kaca Prsces memproduksi 6 tipe produk, yang masing-masing


memiliki data harga jual, biaya variabel dan estimasi penjualan seperti tabel berikut:
Apabila biaya tetap per bulan sebesar Rp5.000.000, tentukan BEp-nya.

jn"" Fiaya variabe,t .


i'. i" "
tip/,rn"itili,"" ,l
i

A 7.000 11.000 4.200


B 4.600 7.500 7.000
c 4.000 6.000 8.000
D 4.500 7.500 4.800
E 2.900 5.000 6.000
F 2.600 4.000 3.000

156 W Supiemen i Anolisis pL.rlang pokuk


Untuk menghitung BEP digunakan bantuan Tabel S2.1. Tabel ini bertujuan
mencari nilai pembagi (nominator) dalam rumus BEP multiproduk (persamaan 52.6)
atau merupakan jumlah kontribusi tertimbang semua tipe produk yang dijual.
Dalam kasus ini estimasi penjualan dinyatakan dalam unit, padahal harga setiap
tipe produk berbeda satu sama lain. Untuk itu, harus dicari lebih dulu estimasi
penjualan dalam rupiah (kolom 7), yaitu dengan mengalikan harga jualdengan jumlah
unit terjual. Selanjutnya, dapat dihitung proporsi penjualan setiap tipe produk terhadap
total penjualan (kolom 8) dan l<ontribusi setiap tipe produk terhadap total penjualan
(kolom 9).
Sebagai contoh, estimasi penjualan produk A dalam rupiah (kolom 7) dihitung
dengan mengalikan harga jual(kolom 3)dengan jumlah penjualan dalam unit (kolom
6), diperoleh nilai sebesar Rp46.200.000. Penjualan dari produkA ini memiliki proporsi
sebesar20,6%daritotal penjualan sebesar Rp224.700.000. Kontribusitertimbang
tipe A (kolom 9) dapat diperoleh dengan mengalikan nilai dalam kolom 5 dan kolom
8, yaitu sebesar 0,36 x 0,206 = 0,075.
Dengan menggunakan pendekatan yang sama untuk setiap tipe, dapat diperoleh
total kontribusi tertimbang, yaitu sebesar 0,375 untuk setiap rupiah penjualan.

Tabel 52.1 . Tabel Analisis Pulang Pokok untuk Multiproduk (1)

,hqlgsi iF$!r:ii iiF.qFg.$jiii iiHi$:ti:

. \/r
' ,jgll,ai
tiB"/L{j}E
,ihliir vip l. r,Vlp [ ,''.$l il
iidki.i,-s;1i

rF.IJt$l;l
:..l.;',.S
itF'drffi.ek
!it{<;!i;iaflr&ll
ffi
.;;;;r;i;;t;i#
tl.l' !:i :f4TffiTli'6 7Y;; i flri
:.-

A 7.000 11.000 0,94 0,36 4.200 46.200 0,206 0,075


B 4.600 7.500 0,6'l 0,39 7.000 52.500 0,234 0,090
C 4.000 6.000 0,67 0,33 8.000 48.000 0,214 0,071
D 4.500 7.500 0,60 0,40 4.800 36.000 0,'l 60 0,064
E 2.900 5.000 0,58 0,42 6.000 30.000 0,134 0,056
F 2.600 4.000 0,65 0,35 3.000 12.000 0,052 0,019
224.7@ 1 0,375

Biaya tetap per tahun = 12x Rp 5.000.000 = RP 60.000.000

Rp 60.000.000
BEP dalam 1 tahun = = Rp 160.000.000
0,375

Karena biaya tetap dinyatakan dalam bulanan, untuk mencari BEP dalam 1

tahun, biaya tetap dikalikan 12 danselanjutnya dibagi dengan 0,375, hasilnya menjadi
Rp1 60.000.000. lni berarti jika penjualan perusahaan telah mencapai Rp1 60.000.000,
perusahaan sudah dalam posisi impas, belum untung tetapitidak rugi.

':.j,! [rjiiy llericrll:. Mnnalenieri Cpcrnsl [C;si KetiSa ffi 157


Untuk mengetahui berapa unit yang harus terjual untuk masing-masing produk
dalam rangka mencapai BEP, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.
Penjualan (rupiah):
ProdukA = 0,206X Rp 160.000.000 = Rp 32.960.000
Produk B = 0,234 X Rp 160.000.000 = Rp 37.440.000
ProdukC = 0,214X Rp 160.000.000 = Rp 34.240.000
Produk D = 0,160 X Rp 160.000.000 = Rp 25.600.000
Produk E = 0,134 X Rp 160.000.000 = Rp 21 .440.000
Produk F = 0,052 X Rp 160.000.000 - Flp 8.320.000
Penjualan (unit):
ProdukA = Rp 32.960.000 / Rp11.000 = 2.996
Produk B = Rp 37.440.000 / Rp 7.500 = 4.992
ProdukC = Rp 34.240.000 / Rp 6.000 = 5.707
Produk D = Rp 25.600.000 / Rp 7.500 = 3.413
Produk E= Rp 21.440.000 / Rp 5.000 = 4.288
Produk F - Rp 8.320.000 i Rp 4.000 = 2.080.

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus(s2.7) dapat dilihat pada Tabet


S2.2. berikut.

Tabel 52.2. TabelAnalisis Pulang pokok untuk Muttiproduk (2)

iQigls;folal,
.rv6:iiabel.
:iiib.u rnlittt
ilii!iViiiiijii :R:n.Vt'P.; VC
ii{S}a:., .:ri;[4) {s),
. (6)
A 7.000 1 1.000 4.200 46.200 29.400
B 4.600 7.500 7.000 52.500 32.200
c 4.000 6.000 8.000 48.000 32.000
D 4.500 7.500 4.800 36.000 21.600
E 2.900 5.000 6.000 30.000 17.400
F 2.600 4.000 3.000 12.000 7-800
224.700 140.400

Total pendapatan perusahaan (TR) merupakan jumlah pendapatan dari


masing-masing produk, seperti pada kolom 5. sedangkan biaya total variabel
perusahaan merupakan jumlah biaya variabel dari masing-masing produk, seperti
pada kolom 6.

158 ffi Supiemer"i '1 Araiisis pulan5 pckr:k


Dengan memasukkan nilai-nilai pada rumus dapat diperoleh:

BEP1I6 =
F 60.000.000
= 160.000.000
TVC 140.000
1__ t__ 224.700
TR

Dalam soal-soalteftentu, bilamana penjualan diperkirakan di bawah kapasitas


optimalnya, dalam perhitungan BEP perlu dilakukan penyesuaian terhadap nilai
biaya variabel total. Hal ini mengingat besar biaya variabel sangat dipengaruhi oleh
kuantitas produksi, berbeda dengan biaya tetap yang besarnya tidak dipengaruhi
oleh jumlah produksi.

v Data apa saja yang diperlukan dalam melakukan analisis pulang pokok? Dari
mana data tersebut dapat diperoleh?

d Manfaat apa yang bisa diperoleh dari analisis pulang pokok?


Asumsi apakah yang dipakai dalam analisis pulang pokok?
6
4. Kenapa dalam analisis pulang pokok untuk produk ganda harus memper-
timbangkan kontribusi setiap jenis produk?
CV Parmeliamemiliki data-data sebagai berikut: harga jual produk Rp 50.000 per
@
unit, biayatetap Rp 200,000.000 pertahun, dan biayavariabel Rp 25.000 perunit.
a. Pada tingkat penjualan 6.000 unit, apakah perusahaan mendapat laba ataf
rugi? Pada tingkat 9.000 unil? Berapakah titik pulang pokoknya?
b. Gambarkan dalam bentukgrafik f\
c. Apa yang terjadi pada titik pulang pokok jika harga jual dinaikkan menjadi
Rp 55.000 Per unit?
d. Apa yang terjadi pada titik pulang pokok jika biaya variabel menjadi Rp
30.OOO per unit, sementara harga jualtetap?

Toko roti Bunga Sepatu sedang mempertimbangkan membuka cabang baru.


Pemilik toko memperkirakan biaya tetap untuk cabang baru itu sebesar
Rp3.000.000 per minggu, sedangkan biaya buruh dan bahan baku untuk
memproduksi roti sebesar Rp1.200 per buah. Harga roti Rp 3.200 per buah.
a. Berapa jumlah roti yang harus terjual setiap minggu agar tercapai pulang
pokok?

i.rJ,1y Heilillrto, Mcnejetren Operesl i-dlsi Kr:ligo ffi 159


b. Berapa keuntungan (atau kerugian) yang terjadi bila volume penjualannya
sebesar 1.000 roti per minggu?
c. Berapa volume yang han'ts terjual untuk mendapatkan keuntungan sebesar
Rp 2.000.000?

& Manajer PT Sphagnum dihadapkan pada keputusan untuk membuat atau


membelisuatu komponen yang diperlukan dalam proses produksi kipas angin.
Biaya dan volume yang diperkirakan sebagai berikut.

Membuat Membeli
Biaya tetap (Rp/tahun) 6.000.000 Tidak ada
Biaya variabel (Rp/unit) 1.200 1.600
Volum e produksi (uniVtahun) 12.000 12.000

a. Berdasarkan data itu, tentukan apakah perusahaan harus membuat atau


membeli komponen tersebut?
b. Terdapat kemungkinan bahwa volume yang diperlukan akan bertambah di
kemudian hari, tentukan volume yang tidak membedakan antara membUat
.

dan membeli?

PT Paku Ekorkuda memproduksi barang dari karet, yang memiliki struktur


biaya sebagai berikut: biaya tetap Rp30.000.000 per tahun, biaya variabel
Rp15.000 per unit, dan harga jual Rp30.000 per unit
a. Tentukan titik pulang pokok, dalam unit ataupun rupiah
b. Jika penjualan sekarang '1.500 unit, tentukan berapa keuntungan atau
kerugian yang diperoleh.
c. Jika penjualan sekarang mencapai Rp 75.000.000, hitung keuntungan atau
kerugiannya

Suatu perusahaan akan membeli sebuah mobil untuk dipergunakan sebagai


kendaraan pengantar pesanan. Terdapat dua pilihan akhir yang harus diputuskan,
yaitu Toyota Kijang yang berbahan bakar bensin atau lsuzu Panther yang
berbahan bakar diesel. Harga mobil Rp90.000.000 untuk mobil bensin dan
Rp100.000.000 untuk mobil diesel. Biaya operasi untuk mobil bensin Rp1.000
per liter, sedangkan untuk mobildieselsebesar Rp 700 per liter. Penggunaan
bahan bakar diperkirakan 700 liter bensin atau 600 liter solar per bulan Apabila
umur mobil diperkirakan 5 tahun, dan biaya perawatan masing-masing sebesar
Rp 500.000 per bulan. Tentukan mobil mana yang sebaiknya dipilih.

10. PT Jamur Merangbaru saja mengembangkan sejenis obat influenza. Obat itu
dapat diproduksi dalam bentuk kapsul atau kaplet. Biaya untuk masing-masing
jenis kemasan, sebagai berikut.

160 M SLlplenren 1 Arii:lisrs priicilq pol<oli


Kapsul Kaplet
Biaya ietap (rupiah/tahun) 150.000.000 170.000.000
Biaya produ ks i (rupiah/butir) 50 55
Biaya kapsu I (rupiah/butir) '15

Biaya kem asan (rupiah/butir) 15 20

Perusahaan hanya akan memproduksisatu jenis kemasan, kapsul atau kaplet.


Harga jual produk sebesar Rp200 per butir.
a. Jika permintaan diperkirakan 2juta butir per tahun, tentukan bentuk apa
yang sebaiknya dipilih?
b. Jika keuntungan ditargetkan Rp120.000.000, berapa volume penjualan
dalam bentuk kapsul harus dipenuhi?

ffi V pr^ruperusahaan sedang memilih sebuah lokasi untuklpabriknya. Terdapat


Y Or" lokasi yang menjadi alternatif. Lokasi A diperkirakan memberikan biaya
,d'H tetap Rp600.000.000 per tahun, biaya variabel Rp120.000 per unit, dan
t'" qe1lgnatan Rp 136.000 per unit. Lokasi B mempunyai biaya retap
Rp900.000.000 per tahun dengan biaya variabet Rp106.000 per unit, dan
pendapatan Rp136.000 per unit. Tentukan lokasi mana yang memberikan BEp
lebih kecil?
12. Amphibia Corporation sedang menentukan jenis tata letak bagi pabrik bola
tenisnya yang baru di lndonesia. Biaya tetap untuk jenis tataletak proses $24,00f\
per tahun dan biaya variabel $0.75 per bola. Biaya tetap untuk tataletak produt r-
$30,000 per tahun dan biaya variabet $0.70 per bola. Setiap bola tenis dijudl
seharga $1.00.
a. Lokasi mana yang memiliki BEP lebih kecil.
b. Jika permintaan diperkirakan mencapai200.000 unit pertahun, lokasimana
yang memberikan keuntungan lebih besar?

Perusahaan Beptitiamempunyai data produksi, sebagai berikut.


@"
karyawan
\I
gaji Rp 10.000.000 pertahun
biaya pabrikasi Rp 30.000.000 per tahun
biaya bahan baku Rp 300,000 per unit
karyawan Rp 't00.000 per unit
biaya variabel
harga jual produk Rp 600.000 per unit
a. Berapa minimalvolume produksi tahunan agar perusahaan tidak rugi?
b. Jika keuntungan ditargetkan Rp 20.000.000 per tahun, berapa unit produk
harus terjual?
c. Jika pajak keuntungan sebesar 20o/oper tahun, berapa unit produk harus
terjualagar keuntungan tetap Rp 20.000.000 pertahun?

idl'; i-lerlar:to. tddnojemen {)pcri:st lrjisi Keligii ffi 161


14. Perusahaan Ayes memiliki data produksi sebagai berikut: biaya tetap
Rp75.000.000 pertahun, biaya variabel Rp2.500 per unit, dan harga jual Rp7.500
per unit.
a. Berapa nilai penjualan harus diperoleh agartercapai BEp?
b., Berapa unit harus diproduksi agar memperoleh keuntungan Rp30.000.000
\ pertahun?
c. / .tiXa ada pajak keuntungan sebesar 25/. per lahun, berapa unit harus
diOroduksi agar keuntungannya tetap Rp30.000.000 per tahun?
,/
15. Suatu proyek bantuan luar negeri menawarkan tender untuk pengiriman alat-
alat pertanian ke daerah Maluku. Tiga perusahaan pengangkutan telah
mengajukan proposal. Perusahaan A menawarkan biaya pengangkutan secara
letap (flat) sebesar $1,000 per ton. Perusahaan B menawarkan biaya
pengangkutan $1 ,1 00 untuk 30 ton pertama dan $900 per ton untuk selebihnya.
Perusahaan C menawarkan biaya$1,200 perton jikatotal beratnya kurang dari
40 ton, $1 ,050 per ton jika total beratnya antara 40 sampai dengan 60 ton, dan
$950 per ton untuk total berat di atas 60 ton.
a. Buatlah fungsi biaya untuk ketiga opsi penawaran itu.
b. Tentukan jumlah tonnage yang merupakan titik impas bagi penawaran
perusahaan A dan B.
c. Jika total berat barang yang diangkut sebesar 70 ton, perusahaan apa
yang sebaiknya dipilih?

Perusahaan bahan bangunan P roto zoa memproduksi tegel, batako, dan genten g.
Harga jual dan biaya produksi seperti dalam tabel berikut ini.

Produk Harga jual Biaya variabel Prakiraan


(Rp/unit) (Rp/unit) penjualan
(unit/bulan)
Tegel 6.000 4.000 4.000
Batako 4.000 2.000 8.000 ':;

Genteng 3.000 1.000 3,000

Apabila biaya tetap sebesar Rp 12.000.000 per tahun, tentukan titik pulang
pokok perusahaan itu.

17. Toko pakaian olahraga Poriferamenjual berbagai macam pakaian renang wanita
dengan data sepertitabel berikut. Biaya tetap sebesar Rp 5.000.000 per bulan.
a. Tentukan titik pulang pokok per tahun
b. Berapa unit masing-masing produk harus terjual untuk mencapaititik pulang
pokok?

162 ffi Suplenren l. Ar-:alisrs pulang pol<ok


a:t.

Jenis pakaian Harga jual Biaya wriabel Kontribusi


(rplunit) (rplunit) peniualan (%)
Dewasa F 60.000 30.000 10
Dewasa SF s0.000 20.000 15
Dewasa B 30,000 15.000 10
Remaja F s0.000 20.000 20
Remaja SF 40.000 12.000 20
PutriFA 25.000 10.000 15
PutriFB 20.000 8.000 10

18. sebuah industrimakanan memproduksiempat macam produk: kecap manis,


kecap asin, saos tomat, dan sambal dalam botol. Biaya tetap per tahun sebesar
Rp250.000.000. Data biaya variabel, harga jual, dan prbkiraan penjualan
ditunjukkan dalam tabel berikut
Jenis produk Biaya variabel Harga jual Penjualan
(rplunit) (rplunit) (uniVtahun)
Kecap manis 5.000 8.000 30.000
Kecap asin 4.500 9.000 50.000
Saos tomat 3.000 4.000 40.000
Sambal 3.500 5.000 30.000
a. Berapa rupiah pulang pokok penjualan pertahun?
b' Berapa unit setiap jenis produk harus terjual untuk mencapai BEp?
19. Biro perjalanan wisata coelenterata memiliki lima jenis paket wisata yang
ditawarkan. lnformasi tentang rencana biaya dan estimasi pesefta tour seperti
ditunjukkan pada tabel berikut. Biaya tetap untuk membayar gaji karyawan,
sewa kantor dan keperluan operasional rutin diperkirakan sebesar $1 ,g25 per
bulan. Berapa nilai BEP per tahun?

Jenis Tour Tarif per orang Biaya wriabel Estimasipeserta


($) per orang ($) tour (orang/tahun)
Paket A 200 150 30
Paket B 50 40 480
Paket C 160 136 75
Paket D 250 225 24
Paket E 80 64 150
20. Restoran kereta api vermes menjual berbagai jenis makanan bagi para
penumpang kereta apiitu. Harga jual, biayavariabel, dan prakiraan penjualan
makanan, sebagai berikut.

fiddy Herjanto. Manajemen Operosi. Edisi Ketiga ffi 163


Jenis makanan Biaya variabel Harga jual Kontribusi
(Rp/unit) (Rp/unit) penjualan (%)
Nasigoreng 3.000 5.000 20
Nasi rames 4.000 6.500 10
Nasi gudeg 4.200 7.000 10
Bistik 4.500 8.000 '15

Sandwich 2.000 4:000 5


Teh manis 700 1.500 20
Kopi 1.000 2.000 't5
Air jeruk 1.500 3.000 5

Jika biaya tetap restoran sebesar Rp 10.000.000 per bulan dan penjualan rata-
rata Rp 30.000.000 per bulan, tentukan apakah perusahaan itu untung atau rugi.

Adam Jr, Everett E, & RJ Ebert. 1992. Production and Operations Management:
Concepts, models, and behavior. Fifth Edition. Englewood Cliffs, NJ: Prentice
Hall
Bonini, CP, WH Hausman, and H Bierman, Jr. 1996. Quantitative Analysis for
Management. Bu rr Ridge Parkway, I I l. :I nrvin/McG raw H iI l.

DeGarmo, Eq WG Sullivan, and JR Canada. 1984. Engineering Economy, Zh Edition.


Macmillan Publishing Company
Hanna, MD, WR Newman, and SV Sridharan. Adapting Traditional Break-Even Analysis
to Modern production Economics: Simultaneously Modeling Economies of Scale
and Scope. I nte m ati on al J ou rn al of P rod u ctio n Eco n om ics 29 ( 1 993) : 1 87-20 1
Heizer, Jay, and Barry Render. 2004. Operations Management, 7th edition.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall
Horngreen, Charles I and GL Sundem. 1 990. lntroduction to Management Accounting,
8th Edition. Prentice Hall lnternational
KrajewskiLJ, and LP Ritzman.2002. Operations Management:Strategyand analysis.
Sixth edition. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education
weiss, Howard J, and ME Gershon. 1989. Production and operations Management.
Allyn and Bacon. p.64-72.
Weston, JF, and TE Copeland. 1989. Managerial Finance, Sth Edition. The Dryden
Press. ch.9
.:

164 W Suplenten 'l Anelisis Pi.rian'j pok,.:k

Anda mungkin juga menyukai