Modul Fisika Dasar PDF
Modul Fisika Dasar PDF
Disusun Oleh :
Tim Laboratorium Dan Pusat Pengembangan Ilmu Teknik Dasar
2
PANDUAN DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM FISIKA DASAR
3
14. Hasil praktikum/Laporan sementara harus disahkan oleh dosen/asisten pembimbing,
dan dikumpulkan sebelum mengikuti praktikum selanjutnya.
15. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum pada hari yang telah ditentukan
dapat mengajukan inhall (Praktikum Pengganti) setelah praktikum selesai, maksimal
2 kali inhall (ditentukan pengelola laboratorium).
16. Laporan keseluruhan harus ASLI ditulis tangan, dijilid menggunakan warna sampul
yang telah ditentukan.
17. Pelanggaran ketentuan diatas akan dikenakan sanksi akademis.
18. Hal – hal yang belum disebutkan diatas diatur tersendiri.
4
SUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PERCOBAAN I ........................
1.1 Tujuan
1.2 Landasan teori (tidak boleh dari modul, min. 3 halaman)
1.3 Hipotesis (berdasarkan kondisi riil)
Tabel data hasil percobaan
1.4 Analisa perhitungan
Tabel analisa perhitungan
1.5 Analisis hasil dan Pembahasan
1.6 Kesimpulan dan Saran
Dan seterusnya............................
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR ASISTENSI
DOKUMENTASI TEAMWORK
5
BAHAN EVALUASI
Sebagai acuan atau dasar evaluasi dan penilaian pada Praktikum Fisika Dasar
adalah sebagai berikut.
Tugas Pendahuluan 5%
Pre Test 5%
Keaktifan saat Praktikum 15 %
Praktikum 40 %
Dinilai berdasarkan individu masing – masing kelompok
Post Test 35 %
6
ANALISA RALAT PENGUKURAN
1.1. Pendahuluan
Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang khusus menggambarkan
gejala-gejala alam dan sekaligus menjelaskan secara kuantitatif, artinya
bahwa apapun yang dinyatakan dengan hukum fisika harus dapat dinyatakan
dalam angka-angka lewat pengamatan dan pengukuran.
Besarnya Angka Kisaran dari hasil pengukuran ini sering disebut sebagai
angka ralat dari pengukuran atau juga disebut sebagai angka ketidakpastian
hasil ukur.
Misal : Hasil pengukuran panjang pensil dengan penggaris ditulis
(21,51±0,02) cm (lihat gambar 1)
Angka 21,51 disebut sebagai angka terboleh atau angka rata-rata atau angka
tebaik dari hasil ukur.
Angka 0,02 disebut sebagai angka toleransi pengukuran atau ralat atau
ketidakpastian hasil ukurnya.
7
Definisi ralat sistematis : yaitu ralat pengukuran yang akan memberikan
efek tetap terhadap hasil ukur dan dengan analisa lebih lanjut efek ini tidak
akan mempengaruhi hasil yang diharapkan.
Sumber ralat ini bisa berasal dari keadaan awal alat, sikap pengamat/metode
pengamatan, lingkungan, dan hipotesa/dasar teori yang menggambarkan
suatu persamaan sistem dengan mengabaikan faktor-faktor besaran yang
mempengaruhi dalam eksperimen.
Misal :
a) Sumber dari alat
Sebuah thermometer yang terkalibrasi sejak awal pada tekanan
atmosfir menunjukkan 102 0C pada air mendidih, dan 2 0C pada es
membeku.Apabila thermometer ini digunakan untuk mengukur maka
menunjukkan hasil yang selalu lebih tinggi 2 0C.
b) Sumber dari pengamatan
Misal, cara membaca skala tidak posisi tegak lurus tetapi miring
kekanan atau kekiri yang akhirnya aka nada suatu kesalahan
pembacaan yang sering dinamakan paralaks.
c) Sumber dari lingkungan, Misalnya suhu lingkungan, tekanan
lingkungan, dan situasi lingkungan secara tidak langsung akan
mempengaruhi hasil pengukuran.
Pengaruh ralat sistematis ini dapat dieliminasi apabila sudah dapat diketahui
penyebab atau sumbernya.
Definisi ralat rambang : ralat yang bersifat fluktuatif saat dimana gejala
pengamatan kadang menunjukkan nilai terlalu besar atau terlalu kecil.
Sumber dari ralat ini tidak selalu dapat diidentifikasi. Sumber yang
memungkinkan sering berasal dari:
a) Pengamat : misalnya ketidakcermatan dalam menaksir suatu
penunjukkan skala.
b) Lingkungan : misalnya terjadi fluktuasi sumber tegangan dari PLN,
adanya getaran mekanik, perubahan temperature ruang, dan
sebagainya.
Untuk meminimalisasi ralat rambang harus dilakukan pengukuran berulang,
semakin banyak pengulangan akan semakin memperkecil ralat ini.
Misal :
Pengukuran panjang atau lebar dan tinggi suatu benda berbentuk balok (lihat
gambar 2).
8
Dalam hal ini dapat dilakukan pengukuran (l), (p) dan (t) secara berulang-
ulang dengan mengambil posisi pengukuran (area yang diukur) berbeda-beda
asal masih mewakili besaran yang diinginkan.
Contoh lain :
Misal pengukuran besaran yang berdasarkan pengamatan cukup fluktuatif
yaitu pengamatan tegangan atau arus listrik yang sistemnya tidak stabil, maka
data dapat diamati secara berulang.
Δx =
=
Δx = ralat pengamatan
= nilai rata-rata
= data ke-i
n = Jumlah data pengulangan
9
Yaitu data yang diperoleh cukup sekali pengamatan.
Missal : pengamatan suhu pada proses pendinginan, pengamatan panjang
kawat /tali yang tipis, pengamatan arus atau tegangan listrik yang cukup
stabil, dsb.
Cara menetukan ralat dilakukan dengan penaksiran yang dilandasi oleh
keadaan skala alat tsb.
2. Data berulang
Yaitu data yang diamati secara berulang (lebih dari satu kali), hal ini
secara eksperimen dapat dilakukan dan cukup layak /konsisten datanya.
Misal :
Hasil perhitungan kalkulator :
= 47,49
Δx = 0,0158113
Penyajian hasil tersebut dituliskan sebagai :
x = (47,49 ± 0,02) diskusikan angka ini dengan asisten.
3. Ralat perambatan
Merupakan ralat perhitungan dari suatu besaran yang besaran tersebut
tidak dapat teramati secara langsung tetapi lewat besaran lain yang terukur
langsung.
Misal :
Mengukur volume benda berbentuk balok dengan alat ukur panjang
(penggaris). Besarnya panjang (p), lebar (l), dan tinggi (t) merupakan
besaran yang terukur langsung, sedangkan besaran volume (V) balok
dihitung lewat rumus
= . .
Gambar 1.3 Ralat volume (V) dihitung dengan rumus perambatan ralat
10
= . = (5,12) (2,57) = 13,1564
= . = (5,12) (3,22) = 16,4864
ΔV =
ΔV = 0,5643 cm³
Penyajian hasil perhitungan Volume balok adalah
V = (42,4 ± 0,6) cm³
Contoh lain
Misal akan dihitung jarak fokus suatu lensa dengan diberikan data hasil
pengamatan jarak bayangan (b’ = 25,5 ± 0,2) cm dan jarak benda (b’ = 20,1 ±
0,2) cm
Gambar 1.4 Gambar percobaan jarak titik api cermin speris dan lensa speris
= = 0,1943
Hasil Perhitungan ditulis :f = (11,24 ± 0,03) cm
Grafik
1.4. Pengantar
Di dalam proses menganalisa data hasil suatu eksperimen bahkan
penelitian sekalipun sangat diperlukan tampilan data dalam bentuk grafik.
Grafik merupakan suatu bentuk visual dari suatu tampilan data yang dapat
memberikan gambaran tentang kelakuan/fungsi data terhadap besaran-
besaran (variable-variabel) lain yang mempengaruhinya. Untuk itu seorang
analisis data harus dapat membuat grafik secara baik, benar, bijaksana, dan
tepat, karena hasil grafik akan sangat membantu dalam mengevaluasi data
yang diamati.
11
1.5. Manfaat/kegunaan Grafik
1. Secara visual, grafik merupakan gambaran data hasil pengamatan yang
banyak mengandung informasi bagi pengamat.
Misal :
Seorang pengamat ingin menyelidiki keberlakuan hukum hooke yang
menyatakan bahwa perubahan panjang suatu benda yang bersifat elastic
berbanding lurus terhadap gaya yang dikerjakan kepada benda tersebut.
Δl =F dimana Δl : perubahan panjang
F : gaya
12
Gambar 1.6 Contoh grafik yang berupa garis melengkung
Pada gambar 1.6, kurva yang berupa garis melengkung merupakan hasil
hitungan dari intensitas pola difraksi celah tunggal, sedangkan titik-titik
hitam merupakan hasil pengamatan yang tertampil pada grafik intensitas
sebagai fungsi jarak.
Terlihat langsung bahwa terdapat daerah yang sesuai atau tidak sesuai
antara eksperimen dengan pendekatan teoritisnya.
13
4. Grafik dapat menentukan konstanta yang menghubungkan antara besaran
yang satu dengan yang lainnya.
Misal :
Kemiringan (gradien) grafik pada gambar 1 menunjukkan nilai konstanta
yang menghubungkan antara perubahan panjang pegas dan pertambahan
bebannya. Dalam hal ini Gradien = K = 0,22 cm/gram yang merupakan nilai
tetapan elastisitas pegas tersebut (berarti pegas akan bertambah panjang
0,22 cm untuk setiap pemberian beban 1 gram).
14
5. Tarik garis grafik secara halus dan merata yang menelusuri daerah titik-titik
pengamatan, jangan melukis garis patah-patah yang menghubungkan tiap
dua titik pengamatan yang berurutan (lihat gambar 1.10).
Gambar 1.10 Contoh penarikan garis secara halus dan merata pada grafik
Gambar 1.11 Contoh penarikan garis linier yang benar pada grafik
15
PERCOBAAN KE - 1
PENGUKURAN
1.1 TUJUAN
Praktikum ini bertujuan agar setiap praktikan mampu:
1. Melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur seperti: Mistar,
Jangka Sorong, Mikrometer sekrup, gelas ukur dan Neraca /Timbangan.
2. Menentukan besaran turunan berdasarkan besaran dasar seperti: panjang,
luas, Volume, dan Massa Jenis benda untuk benda beraturan dan yang
tidak beraturan.
Dalam melakukan pengolahan, analisis data dan memberikan kesimpulan
hasil praktikum PENGUKURAN harus melakukan dan melaksanakan
konsultasi dengan asisten pengampu terlebih dulu selambat – lambatnya 1
minggu setelah praktikum.
Semua anggota menyiapkan alat & bahan sesuai dengan gambar yang ada
di modul.
Pastikan peralatan layak untuk digunakan
Semua anggota siap mengikuti praktikum dengan membawa peralatan alat
tulis.
LANGKAH 2 : PERCOBAAN
SEMUA ANGGOTA :
1. Salah satu anggota menggambar benda sembarang
2. Mengukur tebal I dan tebal II dari benda sembarang menggunakan
mikrometer sekrup.
16
3. Mengukur diameter I, II, III, IV benda sembarang menggunakan
jangka sorong.
4. Menimbang benda sembarang menggunakan neraca O’hauss.
PRAKTIKAN A : (Anggota 1)
1. Menimbang balok menggunakan nerca o’hauss
2. Mengukur tinggi balok menggunakan high gauge
3. Mengukur panjang dan lebar balok menggunakan jangka sorong
PRAKTIKAN B : (Anggota 2)
1. Mengukur diameter bola menggunakan jangka sorong
2. Menimbang bola dengan cara massa gelas ukur berisi bola dikurangi
dengan massa gelas ukur kosong
PRAKTIKAN C : (Anggota 3)
1. Menggambar benda berongga
2. Mengukur diameter benda berongga menggunakan jangka sorong
3. Mengukur panjang, lebar, tinggi benda berongga menggunakan jangka
sorong
4. Menimbang benda berongga menggunakan neraca o’hauss
PRAKTIKAN D : (Anggota 4)
1. Menimbang gelas ukur kosong menggunakan neraca o’hauss
2. Mengisi gelas ukur dengan air
3. Mengukur volume air
4. Menimbang gelas ukur yang telah berisi air kemudian mencari massa
air dengan cara mengurangi massa gelas berisi air dengan gelas ukur
yang kosong
SEMUA ANGGOTA :
Semua anggota mengecek semua kelengkapan data percobaan pengukuran.
17
2. Penulisan tujuan, metode pelaksanaan, dan landasan teori sesuai dengan
modul praktikum yang diberikan asisten
3. Penulisan analisis perhitungan dari hasil percobaan
4. Lengkapi dengan gambar atau grafik jika diperlukan
5. Buat tabel hasil percobaan yang datanya berasal dari analisa perhitungan
6. Dokumentasi kegiatan team work.
Keterangan :
= massa jenis (kg/m3)
m = massa benda (kg)
V = volume benda (m3)
Dengan demikian berdasarkan perumusan diatas kita mampu menentukan
massa jenis beberapa benda.
Angka penting
Ketidakpastian
Didalam fisika terdapat beberapa jenis besaran yaitu besaran pokok dan
besaran turunan, yaitu sebagai berikut :
18
Tabel 1.1 Besaran Pokok Fisika
1 Massa Kg M
2 Waktu s T
3 Panjang m L
4 Suhu o
K Ө
KR = x 100% K = 100% - KR
Keterangan :
= massa jenis (kg/m³)
m = massa benda (kg)
V = volume benda (m³)
= ralat massa jenis (kg/m³)
KR= kesalahan relatif (%)
K = ketelitian (%)
19
b. Balok
V = p.l.t
Keterangan :
V = volume balok (m³)
V = ralat volume balok (m³)
p = panjang balok (m)
p = ralat panjang balok (m)
l = lebar (m)
l = ralat lebar (m)
t = tinggi (m)
t = ralat tinggi (m)
c. Bola
Keterangan :
V = volume bola (m³)
V = ralat volume bola (m³)
r = jari – jari bola (m)
r = ralat jari – jari bola (m)
d. Tabung
V = . r2. t
Keterangan :
V = volume tabung (m3)
r = jari – jari tabung (m)
t = tinggi tabung (m)
V= ralat volume tabung (m3)
r = ralat jari – jari tabung (m)
t = ralat tinggi tabung (m)
20
e. Prisma Segitiga
V = ( ½ . a.t ) .T
ΔV =
Keterangan :
V = Volume Prisma Segitiga (m3)
a = Alas Segitiga (m)
t = Tinggi Segitiga (m)
T = Tinggi Prisma (m)
REFERENSI
21
LEMBAR DATA HASIL PERCOBAAN
Jenis Praktikum : Pengukuran
Hari / Tanggal Praktikum :
Fakultas / Jurusan :
Kelompok/Nama Kelompok :
NO. NAMA PESERTA NIM TANDA TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
1 Balok ---
Toleransi:
p = cm Untuk zat cair : m = gr
l = cm V = cm3
t = cm
m = cm
r = cm
Asisten Pengampu
22
PERCOBAAN KE - 2
BIDANG MIRING
2.1 TUJUAN
Praktikum ini bertujuan agar tiap-tiap praktikan mampu,
1. Membedakan dan mendifinisikan gaya-gaya yang bekerja pada balok.
2. Menguraikan gaya-gaya yang bekerja pada balok di bidang miring.
3. Mencari koefisien gesek pada benda diam dan benda sedang beargerak
yang meluncur pada bidang miring.
Dalam melakukan analisis data dan memberikan kesimpulan praktikum
Bidang Miring harus melakukan dan melaksanakan konsultasi dengan
asisten pembimbing terlebih dulu selambat – lambatnya 1 minggu setelah
praktikum.
23
LANGKAH 4 : PENGAMBILAN DATA
a) Anggota 1 : Melepaskan beban
b) Anggota 2, 3, 4 : Mengamati waktu tempuh stopwatch
c) Anggota 4 : Mencatat waktu stopwatch dalam tabel
24
2.5.1 Pengertian Bidang Miring
Bidang miring adalah suatu pesawat sederhana dengan
permukaan datar dan mempunyai sudut ( bukan sudut tegak lurus)
terhadap permukaan horisontal. Keuntungan mekanik bidang
miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan
tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar
keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang harus
dilakukan.Keuntungan mekanik bidang miring dirumuskan dαengan
perbandingan antara panjang (s) dan tinggi bidang miring (h).
KM = s/h
25
d) D’Alembert Principle
D’Alembert Principle adalah jika suatu benda mengalami
percepatan ā, maka pada benda itu akan terkena gaya inersia Fin=m. ā,
yang arahnya berkebalikan dengan arah percepatanya.
Percobaan ke-n
t t ......t n
t 1 2 .................. sec ond
n
(t t ) 2
t
n(n 1)
Percepatan
1 2
S A B Vot at , Vo 0
2
1 2
S A B at
2
2 S A B
a 2
.....cm / s 2
t
2 2
2 2S
a 2 S A B A3 B t
2 2
t t
26
Koefisien Gesek Kinetik (K)
m2 a m1 m2
k tan
m1 . cos g. cos m1
2
2 2
m 1
m 2 2 2 2 m1 2 a 2
1
m . cos
1
m . cos 1 g . cos
2 2 2
m2
g 2 m 2 2 a 2
a a
k 2
g . cos m1 g . cos m1 g . cos
2
2
m .g . cos g
m .a m 2 .a
2 2 m1 2 2
m .g . cos 2
1 1
k=(k±Δk)
k
KR x100% K=100%-KR
k
Keterangan:
27
LEMBAR DATA HASIL PERCOBAAN
Jenis Praktikum : Bidang Miring
Hari / Tanggal Praktikum :
Fakultas / Jurusan :
Kelompok / Nama kelompok :
NO. NAMA PESERTA NIM TANDA TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
∆P = N ∆m1 = kg
∆Sa-b = m ∆m2 = kg
∆W = N ∆a = m/s2
∆g = m/s2
Asisten Pengampu
Benda 1 Benda 2
28
PERCOBAAN KE - 3
3.1 TUJUAN
Praktikum ini bertujuan agar tiap – tiap kelompok mampu,
1. Menentukan kapasitas panas yang dibutuhkan untuk meleburkan suatu es
dan panas yang dibutuhkan untuk merubah fase cair menjadi uap.
2. Memahami faktor apa saja yang mempengaruhi siklus perubahan fase
suatu zat cair.
3. Melakukan analisis data dan memberikan kesimpulan sesuai dengan
praktikum kelompok tersebut.
Dalam melakukan analisis data dan memberikan kesimpulan praktikum
Panas Lebur Es dan Panas Penguapan Air harus sudah selesai
dilaksanakan dan dikonsultasikan dengan asisten pembimbing masing –
masing kelompok selambat – lambatnya 1 minggu setelah praktikum.
PRAKTIKAN A : (Anggota 1)
29
5. Mengukur suhu awal dari air tersebut dengan termometer.
6. Memanaskan dan menutup kalorimeter dengan kawat pemanas,
kemudian menghidupkan amperemeter dan voltmeter.
7. Menyalakan stopwatch selama 10 menit.
PRAKTIKAN B : (Anggota 2)
PRAKTIKAN D : (Anggota 4)
30
3. Mengukur suhu akhir air menggunakan termometer.
4. Menimbang massa akhir air.
5. Menghitung delta massa (selisih massa awal dan massa akhir air).
a) Tabel data hasil percobaan yang sudah diberikan asisten / yang terlampir
pada modul.
b) Penulisan tujuan, metode pelaksanaan, dan landasan teori sesuai dengan
modul praktikum yang diberikan asisten.
c) Penulisan analisa perhitungan dari hasil percobaan.
d) Lengkapi dengan gambar atau grafik jika diperlukan.
e) Buat tabel hasil percobaan yang datanya berasal dari analisa perhitungan.
f) Dokumentasi kegiatan team work
31
temperatur air juga berhenti pada suhu ± 100 °C pada tekanan udara 1 atm,
dengan tekanan udara yang berbeda akan diikuti titik didih air yang berbeda
– beda pula. Temperatur akan tetap 100 °C sampai air menjadi uap
seluruhnya dan seterusnya hingga menjadi superheated jika diberikan panas
terus menerus.
Titik lebur es atau titik beku air dan titik didih air nampak jelas pada
grafik di bawah ini :
Qlepas = Qterima
ma.ca.(Ta-Ts) = mes.Lc
32
panas lebur es (Lc)dapat dicari dimana ma=massa air, mes=massa es
(b) Panas penguapan air dapat dicari dengan menguapkan air yang
berada dalam kalorimeter dengan kawat pemanas, tenaga yang
diberikan oleh kawat pemanas sama dengan panas yang diterima air.
Dengan mengamati perubahan massa air pada saat mendidih maka
dapat dihitung panas penguapan dari air tersebut. Bila suhu air panas
Tm, suhu air mendidih Ts, tegangan kawat pemanas V, arus yang
melewati kawat pemanas I dalam waktu t dengan perubahan massa
air Δma, maka didapat persamaan :
a) PANAS LEBUR ES
Qlepas = Qterima
33
(V .I .t ).0,24 (ma .ca .T )
Lv
m
( I .t ).0,24 2 (V .t ).0,24
2
(V .I ).0,24
2
( V ) 2
( I ) 2
(t )
2
m m m
(V .I .t ).0,24 (ma .ca .T ) ca .T
2 2
Lv
((m)) (ma )
2 2
m m
ma .T 2 m .c
2
(ca ) a a ((T ))
2 2
m m
Keterangan :
REFERENSI
Sears, F.W. Mechanics, Heat and Sound
34
LEMBAR DATA HASIL PERCOBAAN
Δmair = gr ΔTair = 0
C
Δmes = gr ΔTc = 0
C
ΔTes = 0
C ΔCes = kal/gr
ΔCair = kal/gr
T
No. ma1 (gr) ma2 (gr) Δm (gr) V (Volt) A (ampere) Tm(0C) Ta(0C)
(detik)
1.
ma = gr I = A
t = s Tm = 0
C
V = Volt Ta = 0
C
(T) = 0
C (m) = gr
ca = gr
Asisten Pengampu
35
PERCOBAAN KE – 4
PELENGKUNGAN BATANG
4.1 TUJUAN
Pada praktikum percobaan ke – 6 “Penentuan Nilai Modulus Elastistias
Besi dan Kuningan Dengan Pelengkungan Batang” bertujuan antara lain:
1. Praktikan diharapkan mampu menjelaskan definisi modulus elastisitas (E).
2. Praktikan diharapkan mampu menentukan nilai modulus elastisitas (E)
pada besi dan kuningan dengan menggunakan metode pelengkungan
batang.
3. Praktikan diharapkan mampu memahami konsep dan teori dari modulus
elastisitas (E).
Penentuan nilai modulus elastisitas pada besi dan kuningan harus
diselesaikan dalam waktu selambat-lambatnya satu minggu, kemudian diakhiri
dengan presentasi hasil nilai modulus elastisitas (E) pada besi dan kuningan di
akhir praktikum bersamaan dengan percobaan lain. Item penilaian terdiri dari
ketepatan hasil nilai modulus elastisitas (E), kemampuan bekerjasama dalam
kelompok, serta kemampuan mempresentasikan hasil terhadap dosen
pengampu dan asisten.
36
(c) Menghitung lebar dan tebal lobam kuningan
(d) Mencatat data panjang tumpuan, lebar dan tebal logam besi dan
kuningan
LANGKAH 2 : SETTING
37
Adapun isi dari portofolio ini antara lain :
1. Tabel data hasil percobaan yang sudah diberikan asisten / yang terlampir
pada modul.
2. Penulisan tujuan, metode pelaksanaan, dan landasan teori sesuai dengan
modul praktikum yang diberikan asisten.
3. Penulisan analisa perhitungan dari hasil percobaan.
4. Lengkapi dengan gambar atau grafik jika diperlukan.
5. Buat tabel hasil percobaan yang datanya berasal dari analisa perhitungan.
6. Dokumentasi kegiatan team work
A B
δ
Keterangan :
E = Modulus Elastisitas (Kg/cm2)
B = Rata-rata penambahan beban (kg)
L = Panjang dari tumpuan satu ketumpuan yang lain (cm)
b = Lebar batang (cm)
h= Tebal batang (cm)
=Simpangan kelenturan (cm)
38
4.6 RUMUS PELENGKUNGAN BATANG
Logam yang digunakan …….
……….cm
……..Kg/cm2
Keterangan :
= Simpangan Kelenturan (cm)
= Toleransi / ralat Simpangan Kelenturan (cm)
= Banyaknya penambahan beban
= Modulus Elastisitas (kg/cm2)
= Toleransi / ralat Modulus Elastisitas (kg/cm2)
B = Rata-rata Penambahan Beban (kg)
L = Panjang Batang (cm)
b = Lebar Batang (cm)
h = Tebal Batang (cm)
= Toleransi / ralat Panjang Batang (cm)
= Toleransi / ralat Lebar Batang (cm)
= Toleransi / ralat Tebal Batang (cm)
= Toleransi / ralat Rata-rata Penambahan Beban (cm)
= Ketelitian rata-rata(%)
K = Ketelitian(%)
39
LEMBAR DATA HASIL PERCOBAAN
BERAT (cm)
JENIS BEBAN
BATANG (B)
(kg) δ PENAMBAHAN δ PENGURANGAN
0
BESI
0.05
1 L= 0.10
b= 0.15
h= 0.20
0
KUNINGAN
0.05
2 L= 0.10
b= 0.15
h= 0.20
Toleransi
ΔL = cm
Δb = cm
Δh = cm
ΔB = cm
Asisten Pengampu
40
PERCOBAAN KE – 5
VISCOSITAS STOKE
5.1. TUJUAN
Viscositas Stoke harus selesai tanggal (.......). Hasil dari praktikum wajib
dipresentasikan bersamaan dengan project 1-8/6 pada saat post test.
Presentasi dilaksanakan dilaksanakan dihadapan asistant dan/atau dosen
pembimbing. Item penilaian terdiri dari performansi hasil desain (kreativitas,
dan inovasi), portofolio, kemampuan kerjasama dalam kelompok serta
kemampuan mengkomunikasikan hasil.
41
d. Menghitung massa oli dengan cara data poin a dikurangi dengan
data poin c (lihat panduan di data tabel).
3. (Anggota: C)
Membaca volume oli pada picnometer dengan cara melihat batas oli
pada angka yang tertera pada picnometer.
4. (Anggota: A)
Menetapkan urutan bola dari yang terbesar ke yang terkecil kemudian
mengukur massa 4 massa bola logam dengan menggunakan neraca
gram secara bergantian, catat hasil.
5. (Anggota: B)
Mengukur jari-jari (r) pada setiap bola sesuai dengan urutan bola
menggunakan jangka sorong, catat hasil.
6. (Anggota: C)
Mengukur panjang jarak oli pada pipa gelas panjang berdasarkan jarak
dari permukaan atas oli sampai permukaan bawah oli pada pipa gelas
panjang (SA-B) menggunakan pita meter, catat hasil.
7. (Anggota: A)
Menjatuhkan bola pertama ke dalam oli di mulai dari permukaan atas
oli dengan tanpa kecepatan awal dan memberikan aba-aba saat bola
akan di jatuhkan.
8. (Anggota: B & C)
Mengamati dengan teliti waktu tempuh bola dari permukaan atas oli
hingga permukaan bawah oli menggunakan stopwatch, catat hasil.
* Cara menghitung waktu tempuh bola adalah secara bersama dengan
aba-aba saat bola mulai dijatuhkan dari permukaan atas oli kemudian
stopwatch mulai menghitung waktu. Saat bola tiba di permukaan
bawah oli maka stopwatch langsung dihentikan.
9. (Anggota: A)
Mengambil bola yang berada dalam pipa gelas panjang menggunakan
magnet, dengan cara memasukan magnet kedalam pipa gelas panjang.
10. Mengulangi langkah nomor 7 – 9 untuk bola selanjutnya.
42
Adapun isi dari portofolio ini antara lain :
a) Tabel data hasil percobaan yang sudah diberikan asisten / yang
terlampir pada modul.
b) Penulisan tujuan, metode pelaksanaan, dan landasan teori sesuai
dengan modul praktikum yang diberikan asisten.
c) Penulisan analisa perhitungan dari hasil percobaan.
d) Lengkapi dengan gambar atau grafik jika diperlukan.
e) Buat tabel hasil percobaan yang datanya berasal dari analisa
perhitungan.
f) Dokumentasi kegiatan team work
Di antara salah satu sifat zat cair adalah kental (viscous) di mana zat cair
memiliki koefisien kekentalan yang berbeda-beda, misalnya kekentalan
minyak goreng berbeda dengan kekentalan oli.
Khusus untuk benda berbentuk bola, gaya gesekan fluida secara empiris
dirumuskan sebagai Persamaan :
Fs = 6π η rv........................................................................................(1)
43
disebut kecepatan akhir v yaitu pada saat gaya berat bola sama dengan gaya
apung ditambah gaya gesekan fluida. Gambar 1 menunjukkan sistem gaya
yang bekerja pada bola kelereng yaitu FA = gaya Archimedes, FS = gaya
Stokes, dan W = mg = gaya berat kelereng.
FA + FS = W .....................................................................................(2)
W = ρb.Vb.g ....................................................................................(3)
FA = ρf .Vb.g ...................................................................................(4)
Rapat massa bola ρb dan rapat massa fluida ρf dapat diukur dengan
menggunakan Persamaan (5) dan (6).
ρb = ..................................................................................(5)
ρf = ................................................................................(6)
44
Dengan mensubstitusikan Persamaan (1) ke dalam Persamaan (7)
diperoleh Persamaan (8).
η= ..................................................................................(8)
1. Percobaan Bola
t1 t 2 ... t n
t = ………….. detik
n
(t t ) 2
∆t =
n(n 1)
Keterangan:
t = waktu rata-rata (detik)
∆ t = toleransi waktu rata-rata (detik)
n = jumlah percobaan
2. Kecepatan Bola
s
V= …………………….. cm / detik
t
2 2
1 s
V= (S ) 2 (t )
2 2
t t
Keterangan:
V = kecepatan bola (cm/detik)
S = jarak (cm)
t = waktu (detik)
3. Volume Bola
4 3
Vb = .r ……… cm3
3
Keterangan:
Vb = volume bola (cm3)
r = jari-jari bola (cm)
45
4. Rapat Jenis Bola ( b )
mb
b …………. gr/cm3
vb
2 2
b = 1 (mb ) 2 3 mb (Vb ) 2
4 3 4 4
r r
3 3
b ( b b )
Keterangan:
b = Rapat Jenis Bola(gr/cm3)
mb = massa bola (gr)
vb = volume bola (cm3)
b = toleransi rapat jenis bola (gr/cm3)
ma
a ………….. gr/cm3
Va
2 2
1 m
a (ma ) 2 a2 (Va ) 2
V
Va a
a ( a a )
Keterangan:
a = Rapat Jenis Bola(gr/cm3)
ma = massa bola (gr)
va = volume bola (cm3)
a = toleransi rapat jenis bola (gr/cm3)
46
6. Koefisien Viskositas
2r 2 g
b a ……….gr/cm.s
9V
2 2
2
2
4rg
b a (r ) 2 2r b a g 2 2r 2g b a V 2
2
9V 9v 9V
2 2
2r 2 g 2r 2 g
b
2
( a ) 2
9V 9V
KR = 100% K = 100 % -KR
Keterangan:
=Koefisien viskositas (poise)
g = gravitasi bumi (9,81 m/s2)
V = kecepatan bola (cm/detik)
= toleransi koefisien viskositas (poise)
KR = Kesalahan relative (%)
K = ketelitian (%)
47
LEMBAR DATA HASIL PERCOBAAN
1.
2.
3.
4.
Δ Va = ml gravitasi = cm/dt2
Δ S(A-B) = cm
Δr = cm
Δ mb = gr Asisten Pengampu
Δ ma = gr
Δg = cm/dt2
Δ Vb = cm3
48
PERCOBAAN KE - 6
BANDUL MATEMATIS
6.1 TUJUAN
Praktikum ini bertujuan agar tiap – tiap kelompok mampu,
1. Mengamati gerak osilasi bandul matematis
2. Menentukan frekuensi bandul matematis
3. Menentukan nilai tetapan pecepatan gravtasi bumi
LANGKAH 1 : PERCOBAAN
49
(c) Mencatat variasi-variasi panjang tali beserta waktu osilasi dalam tabel
hasil percobaan.
(d) Menghitung nilai periode dari data-data yang sudah didapat.
1. Tabel data hasil percobaan yang sudah diberikan asisten / yang terlampir
pada modul.
2. Penulisan tujuan, metode pelaksanaan, dan landasan teori sesuai dengan
modul praktikum yang diberikan asisten.
3. Penulisan analisa perhitungan dari hasil percobaan.
4. Lengkapi dengan gambar atau grafik jika diperlukan.
5. Buat tabel hasil percobaan yang datanya berasal dari analisa perhitungan.
6. Dokumentasi kegiatan team work
2 g
T l
Keterangan :
50
6.6 RUMUS BANDUL MATEMATIS
g= g±Δg
K = 100% - KR
Keterangan :
l = panjang tali (m)
T = periode satu kali osilasi (s)
m1 = gradien garis 1 pada grafik
m2 = gradien garis 2 pada grafik
mg = gradien garis tengah pada grafik
51
LEMBAR DATA HASIL PERCOBAAN
Toleransi :
Δl = m
ΔT = m
Asisten Pengampu
52
53
Catatan:
54
Catatan:
55
SURAT KESEPAKATAN
(..........................................)
56