Anda di halaman 1dari 32

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

PIJAT BAYI ATERM


DI RUANG RAWAT NEONATUS
RSUD DR.SOETOMO SURABAYA

Disusun oleh :

Nabela Nurma Maharani S.Kep. 131523143079


Fatma Risda Hidayanti S.Kep. 131523143080
Kurnia Dwi Sucianti S.Kep. 131523143081
I Komang Leo Triandana A. S.Kep. 131523143073
Yanuar Aga Nugraha S.Kep. 131523143074

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Nama Kegiatan : Penyuluhan Pijat Bayi Aterm


Hari / Tgl / Jam : 01 Juni 2016 / 10.00 WIB – 10.40 WIB
Tempat : Ruang Rawat Bayi RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Penyuluh : Mahasiswa profesi Ners Fakultas Keperawatan UNAIR
Sasaran : Ibu dengan Bayi Aterm RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

A. TIU (Tujuan Instruksional Umum) :


Setelah mengikuti penyuluhan tentang pijat bayi aterm ibu yang memiliki bayi
aterm dapat memahami dan mempraktikan pemijatan pada bayi aterm dengan baik dan
benar.

B. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)


1. Ibu dapat menjelaskan tentang pengertian bayi aterm
2. Ibu dapat menyebutkan manfaat pijat bayi
3. Ibu dapat menjelaskan dan mempraktikkan prosedur pemijatan bayi aterm

C. Materi
1. Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media :
1. Leaflet
2. Flipchart
3. Phantom
F. Kegiatan Belajar Mengajar
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 3 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam.
 Perkenalan  Mendengarkan

 Menyampaikan topik  Mendegarkan/


dan tujuan yang akan memperhatikan
dicapai.

 Kontrak waktu
2. Penyampaian 15 menit  Menggali  Menjawab /
materi pengetahuan peserta merespon
tantang bayi aterm

 Menjelaskan tentang  Mendengar dan


manfaat pijat bayi merperhatikan

 Menjelaskan  Mendengar dan


prosedur pemijatan merperhatikan
bayi aterm

 Mendemonstrasikan  Memperhatikan
pemijatan bayi aterm dan
berpartisipasi.

3. Diskusi 15 menit  Memberikan  Bertanya sesuai


kesempatan kembali dengan materi
kepada peserta untuk yang telah
bertanya. disampaikan.

4. Penutup 7 menit  Mengevaluasi  Menjawab


pemahaman peserta evaluasi yang
 Memberikan diajukan
reinforcement positif
 Memberikan reward  Merespon positif
 Menutup dengan kegiatan
mengucapkan terima mahasiswa
kasih dan memberi
salam

G. Pengorganisasian
1. Pembimbing Akademik : Nuzul Q.,S.Kep.,Ns.,M.Ng
2. Pembimbing Klinik : Penny Indrarini, S.Kep.,Ns
3. Penyaji : Fatma Risda H.
4. Moderator : I Komang Leo Triandana A.
5. Observer dan Notulen : Kurnia Dwi Sucianti
6. Fasilitator : Nabela Nurma M dan Yanuar Aga N

H. Job Description
1. Penyaji
a. Menggali pengetahuan keluarga pasien tentang pemijatan bayi
b. Menyampaikan materi untuk peserta penyuluhan agar bisa memahami hal-
hal tentang isi, makna, dan maksud dari penyuluhan
2. Moderator
a. Bertanggung jawab atas kelancaran acara
b. Membuka dan menutup acara
c. Mensetting waktu penyaji sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator\
a. Membantu kelancaran acara penyuluhan
b. Mendorong peserta untuk bertanya kepada penyaji
c. Membagikan leaflet kepada semua peserta penyuluhan
4. Observer dan Notulen
a. Mengamati jalannya acara penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan dari peserta
c. Mengevaluasi serangkaian acara penyuluhan mulai dari awal hingga akhir

I. Setting Tempat

Filpchart
moderator Penyaji

P P Observer

P P

pembimbing
F1 P P P F2 P

J. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 2 hari sebelum acara dilakukan
b. Pengumpulan SAP 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama
dengan TIM PKRS RSUD Dr. Soetomo Surabaya
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria Proses
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang sejumlah ± 10 orang
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan pemateri
c. Peserta mampu menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh (3
dari 4 item pertanyaan)

MATERI PIJAT BAYI ATERM


1. Bayi Aterm
Kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir pada saat permulaan persalinan (Sarwono, 2007). Menurut
Sylviati (2008) lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah 259-
293 hari dengan perhitungan bayi cukup bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi
37- 42 minggu.
Menurut Sarwono (2007) ditinjau dari tuanya kehamilan. kehamilan terbagi atas
3 trimester yaitu :
a. Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu
b. Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu
c. Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu
Dalam trimester pertama organ-organ mulai dibentuk. Trimester kedua organ
telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih diragukan.
Sementara janin yang dilahirkan pada trimester terakhir telah viable (dapat hidup).
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan dibawah 20
minggu disebut abortus (keguguran). Bila hal tersebut terjadi dibawah 36 minggu
disebut partus prematur. Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus
aterm (Sarwono, 2007).
2. Pijat Bayi
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling popular.
Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yangg dipraktekkan sejak
berabad-abad silam lamanya. Bahkan diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal
manusia diciptakan di dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan
kehamilan dan proses kelahiran manusia (Lee, 2009)
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan teknik-teknik
tertentu sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan tercapai. Banyak penelitian
menunjukkan bahwa pemijatan pada bayi memberikan manfaat sangat besar pada
perkembangan bayi, baik secara fisik maupun secara emosional. Pijat bayi akan
merangsang peningkatan aktivitas nervus vagus yang akan menyebabkan
penyerapan lebih baik pada sistem pencernaan bayi akan lebih cepat lapar dan ASI
akan lebih banyak diproduksi (Luize A, 2006).
Pengaruh positif sentuhan pada proses tumbuh kembang anak telah lama dikenal
manusia. Namun, penelitian ilmiah tentang hal ini masih belum banyak dilakukan.
Kulit merupakan organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai reseptor terluas yang
dimiliki manusia. Sensasi sentuh atau raba adalah indera yang aktif sejak dini. Oleh
karena itu, sejak dalam kandungan, janin telah dapat merasakan belaian hangat
cairan ketuban di dalam rahim.
Pengalamann pijat yang pertama yang dialami manusia ialah waktu dilahirkan,
yaitu pada waktu melalui jalan lahir dari ibu. Proses kelahiran adalahsuatu
pengalaman traumatik bayi karena bayi yang lahir harus meninggalkan rahim yang
hangat, aman, dan nyaman, dan dengan keterbatasan ruang gerak menuju ke suatu
dunia dengan kebebasan gerak yang tanpa batas, yang menakutkan, tanpa sentuhan-
sentuhan yang nyaman disekelilingnya, seperti halnya ketika berada di dalam rahim
(Suririnih, 2009).
a. Manfaat pijat bayi aterm
Terapi sentuh, terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang
mengungtungkan dan dapat diukur secara ilmiah, manfaatnya antara lain adalah
sebagai berikut:
1). Efek biokimia dan fisik yang positif
Efek biokimia dari pijat, anatara lain menurunkan kadar hormon stres
(katekolamin) dan meningkatkan kadar hormon serotonin. Selain efek biokimia,
pijatan memberikan efek fisik atau klinis yaitu antara lain meningkatkan jumlah
sititoksisitas dari sistem imunitas, mengubah gelombang otak secara positif,
memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan, merangsang fungsi pencernaan
serta pembuangan, meningkatkan kebaikan berat badan, mengurangi depresi dan
ketegangan, meningkatkan kesiagaan, membuat tidur lelap, mengurangi rasa
sakit, mengurangi kembung, meningkatkan batin orang tua dan bayinya
(bonding), meningkatkan produksi ASI.

2). Meningkatkan berat badan


Penelitian yang dilakukan oleh profesor T Field dan Scadifi (1986 dan 1990)
menunjukkan pada 20 bayi prematur (BBL 1280 dan 1176 gram), yang dipijat
selama 3x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan BB per hari 20%-477%
lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi aterm yang berusia 1-3
bulan, yang dipijat 2x15 menit seminggu selama 6 minggu juga didapatkan
kenaikan BB 50% dari yang kontrol.
Scanberg (1989) melakukan penelitian dan menemukan bahwa dengan
dilakukan ransangan raba atau sentuhan dapat terjadi pengeluaran hormon-
hormon pertumbuhan.
3). Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap
Umumnya bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sehingga waktu
bangun konsentrasinya akan lebih penuh. Di touch research institute of America
dilakukan penelitian pada sekelompok anak dengan pemberian soal matematika.
Setelah dilakukan itu dilakukan pemijatan pada anak-anak tersebut selama 2x15
menit setiap minggunya. Selanjutnya, pada anak-anak tersebut diberikan lagi
soal matematika lain. Ternyata, mereka hanya memerlukan setengah dari waktu
yang dipergunakan untuk menyelesaikan soal terdahulu, dan ternyata pula
tingkat kesalahannya hanya sebanyak 50% dari sebelum dipijat (Roesli, 2008).
4). Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bonding)
Sentuhan dan pandangan kasih orang tua pada bayinya akan mengalirkan
kekuatan jalinan kasih sayang diantara keduanya. Pada perkembangan anak,
sentuhan orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi yang akan memupuk
cinta kasih secara timbal balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk
secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik dan percaya diri
(Kusumawati, 2009).
5). Meningkatkan produksi ASI
Berdasarkan penelitian Cyntia Mersmann (2000), ibu yang memijat bayinya
mampu memproduksi ASI perah lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol.
Pada saat menyusui bayinya mereka merasa kewalahan karena ASI terus
menerus menetes dari payudara yang tidak disusukan. Pijat bayi dapat
menyebabkan bayi cepat lapar dikarenakan pijat bayi dapat merangsang nervus
vagus (saraf kranial ke 10). Makin banyak ASI yang disedot oleh bayi maka
produksi ASI akan semakin meningkat. Ini karena dalam proses produksi ASI
berlaku hukum supply and demand. Artinya, makin banyak ASI yang
dikeluarkan, makin banyak pula ASI yang diproduksi. Jadi, pijat bayi dapat
meningkatkan volume ASI perah sehingga periode waktu pemberian ASI secara
eksklusif dapat ditingkatkan khususnya oleh ibu-ibu pekerja
(www.Ibudananak.com, 2016).
6). Sentuhan ibu akan membuat bayi nyaman
Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan
adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman
bagi bayi. Bayi merasa tidak sendirian dan mendapatkan kehangatan serta kasih
sayang ibu.
7). Sentuhan akan merangsang peredaran darah dan menambah energi
Sebenarnya, pijat tidak hanya untuk bayi sehat tetapi juga bayi sakit.Bahkan
bagi anak sampai dewasa sekalipun. Berdasarkan penelitian-penelitian yang
telah dilakukan pemiatan bayi secara rutin dapat mempertahankan kesehatan
bayi, karena dapat memperlancar perdaran darah bayi. Apalagi pijat ini terbukti
murah, mudah dan telah biasa dilakukan di Indonesia sehingga bukan hal baru
bagi kultur Indonesia (Roesli, 2008).
UKK Tumbuh Kembang- Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia
mengembangkan peran pijat sebagai bentuk stimulasi pada bayi. Stimulasi pijat
merupakan kombinasi bentuk stimulasi multi modal yaitu raba (taktil), gerak
(kinestetik) yang dilakukan oleh orangtua, tenaga kesehatan atau anggota keluarga
lain.
Manfaat bagi bayi yaitu :
1). Meningkatkan frekuensi menyusu
2). Meningkatkan berat badan bayi
3). Membantu bayi untuk berlatih relaksasi
4). Membuat tidur lebih lelap dan ama
5). Membuat ikatan dengan ibu
Manfaat bagi orangtua
1). Memberikan perhatian dan mempererat ikatan
2). Meningkatkan komunikasi orangtua dan bayi
3). Membuat suasana yang menyenangkan

b. Persiapan dan peralatan pijat bayi


Persiapan Pemijatan
1. Waktu yang tepat
a. Pagi hari sebelum memulai aktivitas ( akan mandi )
b. Dilakukan sekitar 15 menit setelah si kecil makan / menyusu
c. Malam hari ( menjelang tidur )
d. Jangan membangunkan bayi yang sedang tidur
e. Jangan paksakan memijat di waktu yang kurang mendukung
2. Suasana yang tenang
a. Saat bayi sedang ceria
b. Hindari saat keadaan lapar
c. Selesaikan pekerjaan sebelum memijat dan luangkan waktu selama 15 menit
agar lebih optimal. (pemijat harus rileks)
d. Pancinglah bayi untuk tersenyum pula sehingga komunikasi melalui mimik
muka terjadi.
e. Jangan memijat tergesa – gesa, was – was, atau dalam keadaan terpaksa.
f. Bercandalah dengan bayi
g. Putarlah musik klasik agar suasana lebih tenang dan rileks
3. Ruangan yang nyaman
a. Ruangan harus hangat
b. Ruangan kering dan tidak pengap
c. Ruangan tidak berisik
d. Penerangan yang cukup
e. Hindari aroma dan bau – bauan yang mengganggu
4. Siapkan peralatan
a. Alat yang empuk dan lembut serta datar.
b. Handuk lembut dan nyaman untuk kulit bayi
c. Popok untuk menutup bagian yang sudah dipijat
d. Baju ganti
e. Siapkan baby oil, lotion, dan minyak zaitun untuk memijat
f. Sediakan air hangat beserta handuk kecil dan washlap
5. Tangan yang aman untuk memijat
a. Keadaan bersih
b. Keadaan kering
c. Keadaan hangat
d. Keadaan aman (kuku dipotong dan dihaluskan)
e. Tanpa perhiasan
6. Posisi yang tepat (Posisi terlentang (berbaring) dan posisi tengkurap)
Peralatan lainnya yang dibutuhkan sebelum melakukan pemijatan antara lain:
1.Alas yang empuk dan lembut
Misalnya kasur atau busa yang dilapisi dengan kain lembut. Luas alas ini sebesar ukuran
bayi agar ibu dapat bergerak dengan bebas. Alas ini sebaiknya dalam posisi datar.
2.Handuk atau lap, popok dan baju ganti handuk atau lap digunakan untuk
membersihkan sisa-sisa minyak yang menempel dikulit bayi. Popok untuk menutup
bagian tubuh bayi setelah dipijat. Menyiapkan popok hendaknya tidak terlambat
(setelah dipijat baru disiapkan popok) sebab, bayi harus menunggu waktu sehingga
kedinginan. Baju ganti untuk mengganti baju lama usai pemijatan.
3.Minyak untuk memijat
Minyak digunakan sebagai pelumas (lubricant) bersifat melicinkan permukaan kulit
bayi dan tangan ibu sehingga memudahkan ibu dalam berbagai gerakan urut dan
membuat bayi merasa nyaman. Tujuan pelumas ini adalah merawat kulit si kecil agtar
tetap lembut dan sehat tanpa terpengaruh oleh bekas gesekan pijat. Jadi, gunakan
minyak ketika memijat untuk menghindari luka akibat gesekan yang dapat terjadi
karena kontak dengan kulit. Minyak yang cocok adalah minyak zaitun (olive oil),
minyak dara (virgin coconut oil), minyak telon (baby oil), minyak kelapa (minyak
klentik), minyak kelapa sawit, bias juga menggunakan losion. Hal ini karena sifatnya
yang lembut dan melembabkan. Jangan menggunakan minyak aroma terapi karena
terlalu keras untuk kulit bayi.
4. Air dan waslap
Siapkan air hangat beserta handuk kecil dan washlap untuk menyeka bayi dari bekas
minyak usai pemijatan. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu ditambahkan selama
pemijatan berlangsung untuk menciptakan suasana pemijatan tenang dan nyaman,
diantaranya adalah: menyediakan waktu khusus yang tidak diganggu oleh hal lain
minimum 15 menit untuk melakukan keseluruh tahapan pemijatan
 duduklah dengan posisi nyaman dan tenang.
 Minta ijin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah
dan kepala bayi sambil mengajak bicara.
 Pandang mata bayi selama pemijatan berlangsung.
 Bernyanyilah atau putarkan lagu-lagu yang tenang atau lembut untuk
menciptakan suasana tenang selama pemijatan.
 Awali pemijatan dengan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkan
tekanan pada sentuhan tersebut, terutama bila anda sudah yakin bahwa bayi
mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.
 Jika suatu saat bayi tampak merasa tidak nyaman segera hentikan pemijatan.
Dalam memijat kita harus membangun toleransi dengan mulai beberapa gerakan,
sedikit demi sedikit dengan durasi waktu yang bertahap dari 2-3 menit hingga 5-
10 menit.
 Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi. Bila bayi menangis cobalah untuk
menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. (Putri,Alissa : 2009).
c. Pelaksanaan Pemijatan Bayi
Waktu yang tepat untuk melakukan pijat bayi yaitu jangan setelah minum susu,
jangan saat bayi lapar, jangan saat bayi sedang menunjukkan tanda-tanda enggan
untuk dipijat, jangan membangunkan bayi untuk dipijat.
Pijat bayi aman dilakukan bila orangtua mengikuti petunjuk pemijatan bayi yang
benar.
Hal yang harus diperhatikan saat melakukan pijat bayi, yaitu :
a. Selalu melihat respon bayi
b. Bila bayi menangis sebaiknya cek penyebabnya, jangan memaksakan pemijatan
pada bayi
c. Selama pemijatan ajak bayi berbicara atau mendengarkan lagu
d. Gunakan lotion/ baby oil untuk media antara kulit pemijat dan bayi
Stimulasi pijat dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan nyaman
dengan lama pemijatan sekitar 15 menit dan dilakukan secara rutin setiap harinya.
Teknik pemijatan untuk bayi cukup bulan bervariasi dan sebisa mungkin meliputi
seluruh tubuh.
Teknik pemijatan pada bayi cukup bulan dilakukan diarea wajah, dada, perut,
tangan, kaki dan punggung. Gerakan boleh tidak urut dan tiap gerakan dilakukan 6
kali.
Muka
a). Dahi : Menyetrika dahi Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan
dahi. , tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar ke
samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku,
selanjutnya gerakkan ke bawah dan ke daerah pelipis, kemudian gerakkan ke dalam
melalui daerah pipi di bawah

b). Alis : Menyetrika alis


Letakkan kedua ibu jari anda diantara kedua alis mata. , selanjutnya gunakan kedua
ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di atas kelopak mata, mulai
dari tengah ke samping seolah menyetrika alis

c). Hidung : Senyum I Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis,
selanjutnya tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi
hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan ke atas seolah
membuat bayi tersenyum
d). Mulut bagian atas : Senyum II
Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat hidung, selanjutnya
gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi
seolah membuat bayi tersenyum
e). Mulut bagian bawah : Senyum III Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu,
selanjutnya tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke
samping, kemudian ke atas dan ke arah pipi dan seolah membuat bayi tersenyum

f). Belakang telinga Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan


lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri, selanjutnya gerakkan ke arah
pertengahan dagu di bawah dagu
Dada
a). Jantung besar Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan
meletakkan ujung-ujung jari keduan telapak tangan anda di tengah dada bayi/ulu
hati, selanjutnya buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping
di atas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk bentuk jantung, dan kembali ke
ulu hati

b). kupu-kupu Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu, dimulai


dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada / ulu
hati ke arah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati, selanjutnya gerakan tangan kiri
anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati
Perut
a). Mengayuh sepeda Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh
pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri

b). Matahari Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari
perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ka atas, kemudian kembali ke
daerah kanan bawah (seolah membentuk gambar matahari) beberapa kali.

c). Gerakan i love you


”I” Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan
jari-jari tangan kanan membentuk huruf ”I”
”LOVE” Pijatlah perut bayi membentuk huruf ”L” terbalik, mulai dari kanan atas
ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah
” YOU ” Pijatlah perut bayi membentuk huruf ”U” terbalik, mulai dari kanan
bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di
perut kiri bawah.

d). Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers)


Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan, selanjutnya
gerakkan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri guna
mengeluarkan gelembung-gelembung udara
Tangan
a). Perahan cara India Arah pijatan cara India ialah pijatan yang menjauhi tubuh.
Guna pemijatan ini adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot, caranya adalah
peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang
pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi, selanjutnya,
gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak ke arah pergelangan tangan,
kemudian gerakkan tangan kanan kiri dari pergelangan tangan ke arah pundak,
demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan ke kiri ke bawah secara
bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.

b). Membuka tangan


Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan ke arah jari-jari

c). Putar jari-jari Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju ke arah ujung jari
dengan gerakan memutar, akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap
ujung jari
d). Punggung tangan Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda, selanjutnya
usap punggung tangannya dari pergelangan tangan ke arah jari-jari dengan lembut

e). Perahan cara swedia Arah pijatan cara swedia adalah dari pergelangan tangan ke
arah badan. Pijatan ini berguna untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru-paru.
Caranya adalah dengan gerakan tangan kanan dan kiri anda secara bergantian mulai
dari pergelangan tangan kanan bayi ke arah pundak lalu lanjutkan dengan pijatan
dari pergelangan kiri bayi ke arah pundak

f). Gerakan Menggulung Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua
telapak tangan, selanjutnya bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan
menuju ke arah pergelangan tangan / jari-jari
Punggung
a). Gerakan maju mundur Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan
kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan anda, selanjutnya pijatlah
sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua
telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kemabali lagi ke leher

b). Gerakan menyetrika Pegang pantat bayi dengan tangan kanan, selanjutnya
dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan
tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika punggung

c). Gerakan melingkar Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan
melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan
kiri tulang punggung sampai ke pantat, selanjutnya mulai dengan lingkaran-
lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah
pantat
Kaki
a). Perahan cara India
Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul soft ball,
selanjutnya gerakan tangan ke bawah secara bergantian, seperti memerah susu

b). Telapak Kaki


Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari
tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki
c). Tarikan Lembut Jari Pijatlah jari-jarinya satu per satu dengan gerakan memutar
menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan yang lembut pada tiap ujung jari

d). Titik Tekan Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh
permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari

e). Punggung Kaki Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian
pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-jari secara bergantian

f). Gerakan Menggulung Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda,
selanjutnya buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pangkal kaki
g). Gerakan Akhir Setelah gerakan a sampai f dilakukan pada kaki kanan dan kiri,
rapatkan kedua kaki bayi. Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada
pantat dan pangkal paha. Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha ke
arah pergelangan kaki.
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN
MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
01 Juni 2016
Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil
a. Kontrak waktu dan a. Acara dimulai a. Peserta yang
tempat diberikan 2 tepat waktu datang
hari sebelum acara b. Peserta antusias sejumlah ± 5
dilakukan terhadap materi orang
b. Pengumpulan SAP penyuluhan b. Ada umpan
2 hari sebelum c. Peserta mengikuti balik positif
pelaksanaan kegiatan sesuai dari peserta
penyuluhan dengan aturan seperti dapat
c. Peserta hadir pada yang telah menjawab
tempat yang telah dijelaskan pertanyaan
ditentukan d. Peserta yang
d. Penyelenggaraan mendengarkan diajukan
penyuluhan dan pemateri
dilakukan oleh memperhatikan c. Peserta
mahasiswa bekerja penyuluhan mampu
sama dengan TIM e. Pelaksanaan menjawab
PKRS RSUD Dr. kegiatan sesua dengan benar
Soetomo Surabaya POA 75% dari
e. Pengorganisasian f. Pengorganisasian pertanyaan
penyelenggaraan berjalan sesuai penyuluh
penyuluhan dengan job
dilakukan sebelum description
dan saat
penyuluhan
dilaksanakan

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN


MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ruang : Rawat Bayi RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/ Tanggal : Rabu, 01 Juni 2016
Waktu : 40 Menit

No. Nama Alamat TTD

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Anda mungkin juga menyukai