Oleh kelompok 7 :
FAKULTAS EKONOMI
SURAKARTA
2011
Chapter 5 : Postulates, Principles, and Concepts
Kebutuhan akan sebuah theoritical framework di akuntansi keuangan sudah sejak lama
dirasakan. APB dan FASB telah mencoba untuk mengembangkan dasar teoritis sebagai pedoman
dalam memformulasikan peraturan akuntansi, meskipun pada akhirnya keduanya gagal dalam
mengemban misinya.
Meskipun ARS 1 dan ARS 3 secara postulat (dalil) dan dasar tidak diterima, studi ini
menunjukkan sebagai titik awal percobaan untuk memberikan dasar teoritis terpadu untuk
akuntansi keuangan oleh APB.
Pembentukan APB tidak dapat dihindari adalah sebuah batas awal bagi pengembangan akuntansi
teori dan peran penelitian. Akan tetapi Alvin R. Jennings, dalam pidatonya mengemukakan
bahwa pendekatan baru untuk perkembangan prinsip akuntansi tidak dimaksudkan untuk
pembentukan badan baru. Yang ia bayangkan adalah organisasi penelitian baru dengan AICPA.
Konsep akuntansi telah banyak berkembang mulai dari kebutuhan praktis hingga beberapa karya
teoritis seperti An Introduction to Corporate Accounting Standards oleh Paton dan Littleton
dengan menggunkan pendekatan deduktif untuk memberikan kerangka dasar untuk menilai
praktek akuntansi suatu perusahaan; cara pengevaluasian asset untuk arus kas di masa mendatang
oleh Canning, pembuatan buku yang terpisah yang focus pada kegunaan akuntansi, respectively,
perubahan nilai unit moneter dan kelemahan historical cost, yang disusun oleh Sweeney dan
McNeal; monograf Sanders, Hatfield dan Moore mengenai prinsip praktek akuntansi; buku
Gilman yang telah menyempurnakan konsep pendapatan; serta Liitleton yang berusaha
memperoleh praktik akuntansi yang relevan secara induktif.
Pada bagian ini, akan didiskusikan mengenai konsep. Konsep merupakan hasil dari suatu proses
mengidentifikasi, klasifikasi, dan menginterpretasikan fenomena dan persepsi. Konsep ini
kemudian akan di jabarkan menjadi :
1. Postulate
asumsi dasar mengenai lingkungan bisnis
2. Principle
pendekatan umum yang digunakan dalam pengakuan dan pengukuran peristiwa
akuntansi). Principle sendiri dibedakan menjadi dua tipe yaitu :
Input-oriented principles
Merupakan panduan atas fungsi akuntansi. Dimana tipe ini dibagi menjadi general
underlying rules of operation dan constraining principles.
Output-oriented principles
Tipe ini melibatkan mengenai kualitas tertentu atau karakteristik suatu laporan
keuangan.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari konseptual framework di bawah ini :
Dari bagan ini dapat terlihat bahwa postulates dan principles berada pada level ketiga dan kedua.
Berdasarkan buku Accounting Theory karangan Harry I Wolk edisi keempat, yang kita gunakan,
maka :
1. Postulates
Going Concern or Continuity
Pernyataan ini secara simple menyatakan bahwa perusahaan akan berjalan secara
terus menerus, kecuali jika terdapat bukti-bukti yang mengarah ke sisi lain. Namun,
teori ini bertolak belakang dengan pelaporan likudasi nilai atas asset dan ekuitas.
Time Period
Bagi entitas bisnis, time period merupakan kalender ataupun tahun bisnis. Sehingga,
laporan keuangan berisi mengenai kondisi keuangan, earning dan aliran dana selama
tahun tersebut. Ketika periode ini relative lebih pendek dari umur perusahaan, maka
muncul akrual basis, recognition dan matching principle, serta laporan interim bagi
yang membutuhkan pelaporan keuangan kurang dari satu periode.
Accounting Entity
Pada dasarnya dapat terlihat secara jelas jika entitas terpisah dengan pemilik. Namun
terdapat dua permasalahan penting, yaitu permasalahan menentukan entitas dan
akuntansi utuk setiap hubungan yang terjadi, dalam artian apakah menggunakan
metode penggabungan atau tidak untuk memperlihatkan hubungan tersebut dan
apakah akuntansi focus pada hubungan antara perusahaan dan pemiliknya.
Monetary Unit
Untuk tujuan akuntansi, unit moneter menjadi hal yang handal dalam prinsip dan
metode, sehingga laporan keuangan menggunakan dasar unit moneter dalam
pelaporannya.
2. Principles
Input-Oriented Principles
Prinsip ini focus terhadap pendekatan secara umum atau pembuatan laporan keuangan
dan isi dari laporan tersebut, termasuk pengungkapan tambahan lainnya.
General Underlying Rules of Operation
o Recognition
Revenue didefinisikan sebagai hasil dari perusahaan dalam
menyediakan produk dan jasanya. Sehingga penjualan asset tidak
diakui dalam revenue pokok perusahaan.
Recognition focus pada mengenai kapan revenue dan expense dicatat.
Yaitu saat realized dan saat earned.
o Matching
Expense merupakan biaya yang telah terjadi dalam upaya
menghasilkan revenue. Pada dasarnya expense bukan diakui saat
dilakukan pembayaran, melainkan diakui ketika expense tersebut
berkontribusi terhadap revenue yang dihasilkan. Proses pengakuan
tersebut dinamakan matching.
Matching beserta recognition sangat diperlukan guna mengukur
income. Namun, terdapat dua permasalahan dalam matching, pertama
dalam pengukuran menggunakan historical cost terkadang terlalu
rendah dari nilai yang sebenarnya dan yang kedua, matching
memerlukan metode yang sangat sistematis dan rasional.
Constraining Principles
o Conservatism
Conservatism didefinisikan sebagai cara untuk memilih satu dari
beberapa metode akuntnasi yang akan menghasilkan revenue
recognition yang lebih lambat, expense recognition secara lebih cepat,
penilaian asset yang lebih rendah ataupun pengakuan liabilitas yang
lebih tinggi.
o Disclosure
Disclosure diartikan sebagai laporan keuangan yang relevan baik dari
dalam maupun luar bagian utama laporan keuangan itu sendiri,
termasuk penggunaan metode dalam laporan tersebut, apakah
menggunakan lebih dari satu metode ataupun yang tidak lazim
maupun inovasi dari suatu metode.
Hal ini termasuk supplementary financial statement schedule,
disclosure pada footnote untuk informasi yang tidak dapat
diungkapkan pada bagian utama, disclosure atas material ataupun
suatu kejadian, pandangan terhadap operasi kedepan dan analisa
operasi yang dilakukan manajemen.
Disclosure sendiri sangat penting dikarenakan pertumbuhan bisnis
akan lebih komplek dan meningkatkan nilai perusahaan dalam pasar
modal.
o Materiality
Materiality menyangkut penting atau tidaknya suatu item bagi
pengguna dalam melakukan penilaian maupun pengambilan
keputusan.
o Objectivity
Pada dasarnya objectivity menyangkut kualitas bukti transaksi yang
dirangkum dan diorganisir di dalam laporan keuangan.
Output-Oriented Principles
Prinsip ini lebih mengarah pada kemampuan laporan keuangan untuk dibandingkan
dengan laporan perusahaan lain.
Applicable to Users
o Comparability
Comparability dilihat dari sisi pengguna, merupakan tingkatan
kehandalan yang dicari pada laporan keuangan ketika mengevaluasi
kedaan keuangan ataupun hasil dari suatu operasi pada interfirm basis,
memprediksi income ataupun cash flows.
Aplicable to Preparers
o Consistency
Consistency merupakan penggunaan suatu metode oleh perusahaan
secara konsisten.
o Uniformity
Uniformity menyangkut beberapa hal antara lain, seperangkat prisip
untuk perusahaan-perusahaan dimana setiap perusahaan boleh
mengintrepetasikannya, perlakuan akuntansi yang sama untuk situasi
yang sama dan perlakuan akuntansi yang sama untuk akun yang
memiliki keadaan ekonomi yang berbeda.
Accrual Basis
Dalam hal ini, laporan keuangan tidak hanya memberikan informasi atas transaksi yang
telah terjaditerhadap penerimaan ataupun pengeluaran kas, namun juga mengenai
kewajiban dan hasil yang didapatkan pada masa depan, sehingga pengguna akan dapat
memenfaatkan laporan ini dalam pengambilan keputusan.
Going Concern
Understanbility
Dalam hal ini laporan keuangan harus mudah dimengerti oleh pengguna, hingga pada
hal-hal yang kompleks.
Relevance
Laporan keuangan harus relevant dan dapat digunakan untuk digunakan pengguna dalam
menentukan keputusan ekonomis, dengan cara dapat digunakan untuk mengevaluasi
kejadian masa lalu, sekarang dan masa depan. Dan harus disusun menggunakan
materiality.
Reliability
Dikatakan reliable ketika laporan keuangan bebas dari kesalahan yang material dan bias.
Serta memiliki cirri :
o Faithful Representation
Laporan keuangan harus menyajikan transaksi atau kejadian secara sebenarnya
atau dapat disajikan secara masuk akal.
o Substance overfrom
Dalam hal ini substansi menggungguli bentuk dalam artian setiap transaksi
ataupun kejadian dicatat berdasarkan substansi yang mengikutinya.
o Neutrality
o Prudence
Merupakan estimasi-estimasi yang digunakan dalam menghadapi keadaan yang
tidak pasti.
o Completeness
Comparability
Timeliness
Hal ini terjadi karena adanya keterlambatan dalam penyajian laporan keuangan.
Balance between benefit and cost
Balance between qualitative characteristics
Selain itu, laporan keuangan juga harus disajikan sesuai dengan true and fair view/fair
presentation. Baik dalam posisi keuangan, kinerja maupun perubahan posisi entitas.
Hubungan perusahaan dengan pemilik dalam rekening ekuitas pemilik. Teori deduktif telah
berusaha untuk menggambarkan hubungan ini dan berguna dalam menafsirkan hak tidak legal
dan kepentingan dalam ekuitas pemilik rekening serta dalam menentukan komponen-komponen
tertentu dari laba.
Proprietary Theory
Teori kepemilikan mengasumsikan bahwa pemilik dan perusahaan yang hampir identik. Pada
teori ini, aset dimiliki pemilik perusahaan, kewajiban perusahaan juga adalah kewajiban pemilik,
dan kepemilikan ekuitas terhutang kepada pemilik.
∑A – ∑L = ∑OE
Entity Theory
ketidakpuasan dengan orientasi dari teori kepemilikan menyebabkan perkembangan teori entitas.
Perusahaan dan pemilik adalah dua hal yang terpisah. Namun demikian, akun ekuitas pemilik
tidak mewakili kepentingan mereka sebagai pemilik tetapi hanya klaim mereka sebagai
pemegang saham. Dalam mengukur laba, baik bunga dan dividen merupakan distribusi
pendapatan untuk penyedia modal. maka, keduanya diperlakukan sama dan tidak merupakan
pengurang penghasilan.
Teori ini termasuk variasi dari kedua teori proprietary dan teori entitas. Pemegang saham biasa
adalah pengambil risiko utama dalam perusahaan. Kepentingan mereka dalam perusahaan
sebagai penyangga atau pelindung bagi semua kelompok dengan klaim sebelumnya tentang
perusahaan, seperti pemegang saham preferen dan pemilik obligasi. Informasi penting dari teori
ini adalah bahwa informasi sesuai untuk tujuan pengambilan keputusan, seperti yang membantu
dalam memprediksi arus kas, harus diberikan kepada pemegang saham sisa.
Fund Theory
Dana hanyalah sekelompok aktiva dan kewajiban yang terkait. dimana sekelompok aktiva dan
kewajiban yang terkait tersebut ditujukan untuk tujuan, yang mungkin iya atau mungkin tidak
menghasilkan pendapatan.
Fund teori ini adalah teori yang berlaku untuk pemerintah dan bukan untuk mencari laba yang
mana endowment fund, sitaan, dan kelompok aset khusus sering ditujukan untuk tujuan spesifik
dan tujuan terpisah (tidaak spesifik).
Commander Theory
Teori ini bisa dikatakan sebagai sinonim dari manajemen. Komandan teori mungkin dipandang
sebagai akuntansi manajemen daripada akuntansi keuangan, tetapi manajer dalam peran fidusia-
nya harus "mengubah" pandangan komandan kepada investor.