RPP
RPP
A. Kompetensi Inti.
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, gotong royong, santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4.2. Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan tumbuh an, serta menghasilkan ide teknologi
sederhana yang terilhami oleh struktur tersebut (misalnya desain bangunan)
Indikator :
4.2.1. Mengumpulkan data berdasarkan hasil pengamatan struktur jaringan tumbuhan (batang) dan
membuat laporannya
C Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ada Bab III, peserta didik diharapkan dapat melakukan hal-hal berikut:
D. Materi Pembelajaran
a. epidermis
b. kortek
c. dan silinder pusat
Jika jaringan epidermis rusak maka akan digantikan oleh jaringan felogen, Di bawah jaringan epidermis
terdapat jaringan kortek yang fungsinya hampir sama dengan kortek pada akar.
Jaringan di bawah kortek adalah jaringan pengangkutan yaitu floem (pembuluh tapis) yang berfungsi
mengangkut hasil fotosintesa dan xylem (pembuluh kayu) berfungsi mengangkut air dan zat hara dari
akar ke daun, sekaligus sebagai jaringan penguat.
Pada tumbuhan dikotil anatara floem dan xylem di batasi adanya cambium, yang memiliki sifat selalu
membelah sehingga batang bertambah membesar.
Batang berfungsi untuk menopang tegaknya tubuh tumbuhan dan berfungsi untuk transportasi air dan
hara.
Batang
Kegiatan inti Pembahasan Tugas dan Menyampaikan informasi tentang tugas yang
identifikasi masalah akan dikerjakan yaitu eksperimen dan
pengamatan.
Membagi kelompok
Verifikasi Data
25 menit
Memberikan penghargaan kepada kelompok
yang bekerja dengan baik
Penutup
H. Penilaian
1. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Indikator : 1. Siswa mampu melakukan percobaaan dengan teliti dan jujur.
2. Siswa mampu menggunakan alat dengan hati-hati.
3. Siswa mampu bekerja dengan cermat dalam kelompok
4. Siswa mampu bekerja sama dalam kelompok.
5. Siswa mampu berdiskusi dengan teman .
Lembar Observasi :
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Cermat
sama
Kerja
Jujur
Teliti
Keterangan Penskoran :
4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan
kadang-kadang tidak sesuai aspek sikap
2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan sering tidak sesuai
aspek sikap
1 = apabila tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Penilaian Diri:
SIKAP JUJUR
No Pernyataan TP KD SR SL
Keterangan :
Petunjuk Penskoran :
JUMLAH
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin Perhitungan skor akhir menggunakan
rumus :
Tes Tertulis :
1. Wortel, lobak, dan bit gula merupakan modifikasi dari akar ....
a. tunggang
b. serabut
c. tunjang
d. lateral
2. Mana di antara bagian tumbuhan berikut yang merupakan modifikasi dari batang?
a. Umbi singkong
b. Umbi kentang
c. Umbi wortel
d. Umbi lobak
b. batang
c. daun
d. bunga
a. 2 c. 4
b. 3 d. 5
Tes Uraian :
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat mengamati struktur anatomi batang pada kacang tanah dan
jagung jawablah pertanyaan berikut ini:
b. Berdasarkan ciri-ciri tersebut tanaman kacang dan jagung termasuk kelompok tumbuhan apa?
Kunci jawaban :
Pilgan :
1. A
2. B
3. C
4. B
5. D
Uraian
1. Batang dikotil ( Kacang ) morfologinya berkayu, dan bercabang, berkambium, jaringan xilem dan floem
tersusun teratur.
Batang jagung : mmorfologinya tidak berkayu, tidak bercabang, tidak berkambium, xilem dan floem tidak
teratur.
2. Kacang termasuk tumbuhan dikotil dan jagung termasuk monokotil.
NORMA PENILAIAN :
Pilgan:
Betul
Nilai x 100
Jumlah Soal
Uraian :
Score maksimal 5
3. Instrumen Penilaian Keterampilan
Indikator : Mengumpulkan data berdasarkan hasil pengamatan struktur jaringan tumbuhan batang dan
membuat laporan
InstrumenTes Praktik :
Hasil Penilaian
No. Indikator 3 2 1
(baik) (cukup) (kurang)
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Deskripsi pengamatan
3 Menafsirkan peristiwa yang akan terjadi
4 Melakukan praktik
5 Mempresentasikan hasil praktik
Jumlah Skor yang Diperoleh
Rubrik Penilaian.
No Indikator Rubrik
1 Menyiapkan alat dan bahan 3. Menyiapakan seluruh alat dan bahan yang
diperlukan.
2. Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
1. Tidak menyiapakan seluruh alat dan bahan
yang diperlukan.
2. Deskripsi pengamatan 3. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan
secara lengkap sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
2. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan
kurang lengkap sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
1. Tidak memperoleh deskripsi hasil
pengamatan kurang lengkap sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
3. Menafsirkan peristiwa yang 3. Mampu memberikan penafsiran benar secara
akan terjadi substantif.
2. Mampu memberikan penafsiran kurang benar
secara substantif.
1. Tidak mampu memberikan penafsiran benar
secara substantif.
4. Melakukan praktik 3. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan seluruh prosedur yang ada.
2. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan sebagian prosedur yang ada.
1. Tidak mampu melakukan praktik dengan
menggunakan prosedur yang ada.
5. Mempresentasikan hasil 3. Mampu mempresentasikan hasil praktik
praktik dengan benar secara substantif, bahasa
mudah dimengerti, dan disampaikan secara
percaya diri.
2. Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar secara substantif, bahasa
mudah dimengerti, dan disampaikan kurang
percaya diri.
1. Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar secara substantif, bahasa sulit
dimengerti, dan disampaikan tidak percaya
diri.
Kriteria Penilaian:
No Tahapan Skor 1 – 3
1 Persiapan
Mengidentifikasi apa yang diketetahui
a. bahwa tumbuhan memiliki struktur batang yang berbeda
b. setiap struktur mendukung fungsi dari setiap organ tumbuhan
Menentukan masalah
Menciptakan ide teknologi yang mungkin dikembangkan dalam rancang
desain bangunan yang meniru struktur tumbuhan
2 Pelaksanaan
Bagaimana strateginya?
Bagaimana penerapannya?
3 Hasil
Hasil
1. Mikroskop
2. Silet
3. Nampan
4. Kecambah kacang tanah
5. Kecambah jagung
6. Pewarna biru
7. Kaca benda
8. Kaca penutup
9. Pipet tetes
10. Air
11. Kertas tisu
Langkah kerja :
Batang jagung
Pertanyaan Diskusi :
1. Jaringan apa sajakah yang menyusun batang?
2. Sebutkan Perbedaan morfologi batang pada tumbuhan kacang tanah dan kacang?
3. Sebutkan perbedaan jaringan yang menyusun batng pada tumbuhan kacang tanah
dan jagung ?
Kesimpulan :
Buatlah kesimpulan dari hasil analisis data percobaan .
Langkah Kerja :
1. Tuangkan air ke dalam 3 stoples masing-masing ½ botol kemudian campur dengan pewarna makanan
pada botol 1 dan 2, botol ketiga biarkan jangan di beri pewarna sebagai control.
2. Potong batang tanaman pacar air, pemotongan di lakukan di dalam air di ember tekan bagian yang
dipotong dengan ujung jarimu agar tidak kemasukan udara pada xilemnya
3. Masukan tanaman yang sudah dipotong tersebut ke dalam masing-masing botol.
4. Biarkan selama 2 jam.
Pertanyaan Diskusi :
Kesimpulan :
Tugas Proyek :
Lakukan observasi di lingkungan sekitarmu, carilah batang-batang yang memiliki fungsi tambahan
Carilah berbagai informasi dari buku, internet, Koran,majalah melengkapi data mengenai batang tumbuhan
yang telah termodifikasi
Informasi
Umbi Umbi
No Tumbuhan Fungsi Tambahan yang
Akar Batang
diperoleh dari
5
6
A. KOMPETENSI INTI
KI .1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI .2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI .3. Memahami pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI .4. Mencoba, mengolah, danmenyajidalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,merangkai,
memodifikasi,dan membuat )dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lainyang sama dalam sudut
pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR
3.3. Mendiskripsikan keteraturan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta
pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan manusia.
4.3. Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan mengusulkan ide-ide pemanfaatan bahan
berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
3.3.1. Menyebutkan contoh-contoh bahan penyusun peralatan yang dipakai dalam kehidupan
sehari-hari
3.3.2. Menjelaskan sifat bahan serat
3.3.3. Menjelaskan kegunaan bahan serat dalam kehidupan sehari-hari
3.3.4. Menjelaskan sifat bahan karet
3.3.5. Menjelaskan kegunaan bahan karet dalam kehidupan sehari-hari
3.3.6. Menjelaskan pengaruh pemanfaatan bahan karet terhadap kesehatan manusia.
4.3.1. Mengidentifikasi ciri-ciri serat melalui percobaan
4.3.2. Mengidentifikasi bahan karet alami dan buatan melalui tugas proyek
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui buku siswa peserta didik dapat menyebutkan contoh-contoh bahan penyusun peralatan yang
dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Melalui pengamatan dari beberapa kain perca, peserta didik dapat menentukan sifat-sifat bahan serat
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan kegunaan bahan serat dalam kehidupan
sehari-hari
4. Melalui pengamatan berbagai bahan yang terbuat dari karet peserta didik dapat menjelaskan sifat-
sifat bahan karet
5. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan kegunaan bahan karet dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan pengaruh pemanfaatan bahan karet terhadap
kesehatan manusia.
7. Melalui kegiatan membau kain perca yang dibakar, peserta didik dapat Mengidentifikasi ciri-ciri serat
8. Melalui percobaan dengan mencelupkan beberapa benda yang terbuat dari karet ke dalam minyak
peserta didik dapat mengidentiiksi karet alami dan buatan
D. MATERI
1. Alat-alat yang kita pakai dalam kegiatan sehari-hari terbuat dari bahan yang berbeda-beda, ada yang
terbuat dari logam dan ada yang dari non logam. Bahan non logam dibedakan menjadi polimer,
keramik, gelas, bahan biologi atau biomaterial dan lain sebagainya. Polimer tersusun dari beberapa
monomer. Monomer adalah kelompok kecil molekul yang dapat dirangkaikan menjadi polimer.
Polimer dibedakan menjadi dua yaitu polimer alami dan polimer sintetis.
2. Jenis-jenis serat:
a. Serat alami
Serat alami diperoleh dari tumbuhan, hewan dan mineral.
Serat tumbuhan diperoleh dari selulosa tumbuhan misal kapas, kapuk dan rami.
Serat hewan berupa serat protein dapat diperoleh dari rambut domba, benang jala yang
dihasilkan oleh laba-laba, dan kepompong ulat sutera.
b. Serat sintetis merupakan serat yang dibuat oleh manusia, bahan dasarnya tidak tersedia
secara langsung dari alam. Contohnya kain yang terbuat dari serat sintetis adalah rayon,
polyster, dakron dan nilon.
2. Karet dibagi menjadi 2, yaitu karet alam dan karet sintetis.
a. Karet alam empunyai banyak sifat unggul. Karet alam memiliki daya elastis atau daya lenting yang
baik, plastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak mudah aus(tidak mudah habis karena
gesekan) dan tidak mudah panas. Sifat unggul lain dari karet alami, yaitu karet alam juga memiliki
daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang berulang ulang, serta daya lengket
yang tinggi terhabap berbagai bahan. Dalam bidang industri, karet alam punya peran yang sangat
besar. Contohnya adalah ban dari bahan baku utamanya adalah karet alam murni.
b. Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batubara, minyak, gas alam, dan
acetylene. Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer, yaitu polimer yang terdiri dari lebih dari satu
jenis monomer. Karet sintetis dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan dapat
menggantikan fungsi karet alam. Karet sintetis mempunyai beberapa keunggulan dibanding karet
alam, yaitu tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas.
E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi dan eksperimen
3. Model : Discovery Learning
Langkah-langkah Model
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Discovery
Pendahuluan Menciptakan situasi ( Pemusatan perhatian peserta
stimulasi ) didik dengan cara:
1. Guru memperlihatkan
tayangan gambar
tentang berbagai
macam peralatan yang
terbuat dari berbagai
bahan
2. Guru memancing
peserta didik agar
mengajukan
pertanyaan yang
berkaitan dengan
tayangan.
3. Guru melakukan
apersepsi sesuai
dengan tayangan.
4. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
dan cakupan materi
Inti Pembahasan tugas dan Menyampaikan
identifikasi masalah informasi tentang
kegiatan yang akan
dilakukan yaitu
pengamatan bahan
serat dan karet dengan
metode pengamatan.
Membagi peserta didik
menjadi 6 kelompok.
Diskusi kelompok untuk
mengkaji LKS tentang
bahan serat dan bahan
karet.
Nama Peserta
No Kerja sama Santun Proaktif Jumlah skor
Didik
1.
2.
3.
4
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:
Skor 1 : jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan.
Skor 2 : jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3 : jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4 : jika selalu berperilaku dalam kegiatan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x 100
12
Predikat Nilai
Sangat Baik ( SB ) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik ( B ) 70 ≤ AB ≤ 79
Cukup ( C ) 60 ≤ AB ≤ 69
Kurang ( K ) < 60
Kegiatan
Nama Peserta Persiapan Pelaksanaan Jumlah
No Akhir
Didik Pengamatan Pengamatan skor
Pengamatan
1.
2.
3.
4
Rubrik
No Keterampilan yang dinilai Skor Rubrik
1. Persiapan 40 Semua alat dan bahan (9) tersedia dan siap pakai
Pengamatan(menyiapkan alat
dan bahan) 30 Jika ada 7 alat/bahan dalam keadaan siap pakai
20 Jika ada 5 alat/bahan dalam keadaan siap pakai
10 Jika ada 3 alat/bahan dalam keadaan siap pakai
2 Pelaksanaan Pengamatan 60 Meraba potongan potongan bahan dengan benar
Memperhatikan permukaan
Meremas remas
Menarik bahan dengan memperhatikan elastisitas
Mencelupkan bahan dalam air
Menarik potongan bahan yang basah untuk melihat
kekuatannya
Mencium bau setiap bahan setelah dibakar
Dengan benar
50 Jika 5 aspek tersedia
40 Jika 4 aspek tersedia
30 Jika 3 aspek tersedia
20 Jika 2 aspek tersedia
Penilaian Diri
No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami
1. Memahami bahan serat dan karet yang
pada setiap metode
2. Memahami sifat bahan serat dan karet dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari hari
3.
1. Baju seragam bagi tenaga lapangan yang bekerja di terik matahari , banyak mengeluarkan
keringat, dan bekerja siang malam, maka diperlukan baju yang terbuat dari bahan ....
a. polyester
b. serat wool
c. serat kapas
d. serat nilon
2. Ban kendaraan yang beroperasi di hutan belantara , tanah rawa, jalannya berliku, memerlukan
kekuatan ban yang tahan selip, tahan goresan dengan bebatuan, tahan terhadap tekanan beban
yang berat. Ban kendaraan tersebut sangat cocok bila dibuat dari bahan ...
a. karet sintetis jenis NBR
b. karet sintetis jenis CR
c. karet sintetis jenis IIR
d. karet alami
3. Industri tenun di masyarakat peternak domba memproduksi baju hangat yang terbuat dari
bahan bulu domba. Bahan tersebut merupakan ....
a. serat protein hewan
b. serat protein tumbuhan
c. wol dari protein tumbuhan
d. kapas dari protein hewan
4. Aneka industri tekstil di masyarakat pedalaman umumnya jika membuat kostum budaya adat
diwajibkan menggunakan bahan baku 100% dari serat alami. Serat tersebut berasal dari...
a. nilon, rambut, wool
b. kapas, rambut, polyester
c. kapas, rambut, nilon
d. kapas, rambut, wool
5. Baru baru ini ditemukan bahan serat dengan karakteristik lembut, mengkilat, tidak mudah
kusut, kurang tahan terhadap sinar matahari, daya serap yang bagus, tidak mudah berjamur,
dan apabila dibakar berbau seperti rambut. Berdasarkan karakteristik tersebut, dapat disimpulkan bahwa
bahan tersebut adalah...
a. serat sutera
b. serat kapas
c. serat linen
d. serat wool
Soal Uraian
1. Menurut kamu, lebih baik menggunakan karet alam atau karet sintetis bila ditinjau dari
ketersediaan bahannya
2. Menurut kamu, kombinasi bahan karet apakah yang bisa dipakai sehingga dapat menghasilkan
bahan baru yang memilikisifat lentur tetapi kuat?
3. Jelaskan sifat sifat serat alami yang kamu ketahui!
4. Jelaskan sifat karet alami yang kamu ketahui!
Kunci Jawaban
A. soal Pilhan ganda
1. C
2. D
3. A
4. D
5. A
Skor maksimal : betul x 4 = 20
B. Uraian
1. karet alami, karena karet alami dapat diperbaharui sementara karet sintetis tidak
2. serat dan karet
3. kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyeterikaan
4. memiliki daya elastis tinggi, mudah pengolahannya, tidak mudah aus, dan tidak mudah panas.
No Uraian Skor
1 Jika mampu menyebutkan jawaban secara benar dan urut 20
2 Jika mampu menjelaskan semua dengan benar 20
3 Jika mampu menyebutkan jawaban dengan benar 20
4 Jika mampu menyebutkan jawaban dengan benar 20
Total 80
Berikut ini merupakan alternatif jawaban untuk kegiatan ini. Hasil pengelompokan potongan sifat fisik bahan :
a. Lembut, mengkilap, tidak mudah kusut, elastis tinggi, daya serap tinggi ( serat sutera)
b. Lembut, tidak mengkilap, tahan kusut, elastis tinggi, daya serap rendah (wol )
c. Lembut, mengkilap, tahan kusut, elastitisitas tinggi, daya serap rendah ( serat nilon )
d. Lembut, mengkilap, tahan kusut, elastisitas tinggi, daya serap rendah ( serat polyester )
e. Tidak terlalu lembut, tidak mengkilap, mudah kusut, elastisitas rendah, daya serap tinggi ( serat kapas )
f. Lembut, mengkilap, mudah kusut, elastisitas rendah ( serat linen )
Jawaban peserta didik tergantung pada data hasil pengamatan pada tabel
1. Lima macam benda yang terbuat dari karet ( balon karet, gelang karet, bola bekel, dot bayi, karet
penghapus atau benda dari bahan karet)
2. Minyak tanah 100 cc
3. Gelas kaca
Kemungkinan jawaban peserta didik pada bagian ini akan sangat beragam, hal ini tergantung pada jenis karet
yang dibawa oleh peserta didik. Berikut ini kemungkinan jawaban yang akan muncul.
Benda-benda yang terbuat dari karet, karet gelang, potongan ban sepeda, penghapus karet, pembungkus kabel,
sol sepatu dan dot bayi.
1. Pada saat benda-benda tersebut direndam dengan menggunakan minyak tanah, ada yang berubah
ukurannya tetapi ada juga yang ukurannya tetap.
2. Bahan-bahan yang ukurannya bertambah besar setelah direndam minyak antara lain, karet gelang,
potongan ban sepeda dan sol sepatu. Hal ini disebabkan bahan-bahan tersebut tidak tahan terhadap
minyak, karet-karet tersebut tergolong karet alam. Karet alam memiliki beberapa sifat unggul yaitu
memiliki daya elastis atau daya lenting yang baik, plastisitas yang baik mudah pengolahannya, tidak
mudah aus ( tidak mudah habis karena gesekan ) dan tidak mudah panas. Sifat unggul lain dari karet
alami yaitu karet alam juga memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang
berulang-ulang serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan
3. Bahan-bahan yang ukurannya tidak berubah setelah direndam dalam minyak adalah penghapus dan dot
bayi. Hal ini disebabkan karena karet-karet tersebut termasuk golongan karet sintetik. Karet sintetis
terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara, minyak gas alam dan acetylene.
Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer yaitu polimer yang terdiri dari lebih satu jenis monomer. Karet
sintetis dapat diubah susunannya sehingga diperoleh sifat yang sesuai dengan kegunaannya. Salah satu
keunggulan dari karet sitetis adalah tahan terhadap minyak, hal inilah yang membuat benda-benda
tersebut tidak berubah ketika direndam dalam minyak. Keunggulan lain dari karet sintetis dibanding
karet alam yaitu tahan terhadap suhu tinggi/panas, pengaruh udara dan kedap gas.
Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan karet alam adalah karet gelang, potongan ban sepeda dan sol
sepatu. Sedangkan bahan-bahan yang termasuk karet sintetik adalah penghapus karet dan dot bayi.
Kriteria Penilaian Proyek Megidentifikas Bhan Karet alami dan buatan
A. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
KI.4 . Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR
3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta
pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan manusia
4.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan mengusulkan ide-ide pemanfaatan bahan
berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan sifat bahan gelas dan kayu
2. Menjelaskan kegunaan bahan gelas dan kayu dalam kehidupan sehari-hari
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan dan percobaan mengukur massa jenis kaca dan kayu peserta didik dapat
menjelaskan sifat bahan gelas dan kayu
2. Melalui pengamatan peserta didik dapatmenjelaskan kegunaan bahan gelas dan kayu
E. MATERI
1. Bahan Gelas
Merupakan senyawa kimia dengan susuna yang kompleks diperoleh dengan membekukan lelehan melalui
pendinginan. Bahan baku pembuatan kaca adalah :
a. bahan yang dibutuhkan dalam jumlah besar : pasir silica ( silicon oksida ), soda abu, batu kapur,
feldspar dan pecahan gelas
b. bahan yang dibutuhkan dalam jumlah kecil : natrium sulfat, natrium bikroma, selenium dan arang
Gelas banyak dipakai manusia karena gelas mempunyai sifat :
a. kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan mikroorganisme
b. Tidak dapat bereaksi dengan barang yang dikemas
c. Dapat didaur ulang
d. Dapat ditutup kembali setelah dibuka
e. Tembus pandang sehingga isinya dapat dilihat
f. Memberikan nilai tambah bagi produk ( nilai estetika )
g. Kaku dan kuat sehingga dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan
h. Gelas dapat disimpan dalam jagka waktu panjang tanpa mengalami kerusakan
Kandungan kombinasi oksida logam yang berbeda menyebabkan massa jenis beberapa gelas/kaca juga
berbeda. Makin besar massa jenisnya berarti kandungan kombinasi oksida logam makin besar. Massa
jenis zat tetap, tidak tergantung ukuran substansinya
F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific dan Ketrampilan Proses
2. Metode : Eksperimen dan Diskusi
3. Model : Discovery Learning
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Penutup 7. Generalisasi 7.1. Siswa dan guru mereview hasil kegiatan 30 mnt
pembelajaran
7.2. Guru memberikan penghargaan
(misalnya pujian atau bentuk
penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok yang berkinerja baik
7.3. Siswa menjawab kuis tentang konsep
massa jenis dikaitkan dengan sifat kaca
dan kayu
7.4. Pemberian tugas: Siswa mempelajari
materi berikutnya
I. PENILAIAN
2.. Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Indikator : Siswa menunjukkan perilaku ilmiah rasa ingin tahu, teliti dan tanggung jawab selama kegiatan
praktikum
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Menggunakan 4 3 2 1
gelas ukur untuk
mengukur volume
Menyiapkan gelas Melakukan
pecahan gelas Melakukan Melakukan
kur berisi air, hanya 3 langkah
memasukkan pecahan penimbangan hanya 2 hanya 1
kaca, posisi mata ketika dengan benar langkah langkah
membaca skala , hasil penimbangan penimbangan
pengukuran dengan dengan benar dengan benar
baik dan benar
TOTAL SKOR
Jumlah Skor Maksimum = 12
Jumlah skor
Nilai = x100
Skor Maksimum
c.. Instrumen Soal Pengetahuan
Indikator : a. Menghitung massa jenis kaca
b. Menghubungkan besar massa jenis dengan kekerasan kayu
c. Menyebutkan langkah mengukur massa jenis
d. Mengkonversi satuan massa jenis
Tes Tertulis
1. Sebuah pecahan kaca ditimbang mempunyai massa 600 gram dan mempunyai volume
50 cm3. Hitung berapa massa jenis pecahan kaca tersebut?
2. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai beberapa jenis kayu yang mempunyai
kekerasan yang berbeda tergantung massa jenisnya. Jelaskan hubungan antara besar
massa jenis kayu dengan kekerasan kayu?
3. Untuk mengetahui massa jenis sebuah benda dapat dilakukan melalui eksperimen.
Jelaskan bagaimana langkah mengukur massa jenis kayu bila disediakan neraca dan
sebuah balok kayu?
4. Massa jenis sebuah benda 4,5 gr/cm3. Ubahlah satuan tersebut dalam satuan
Internasional?
A. Kunci Jawaban
1. Diket : m = 600 gram
V = 50 cm3
Ditanya : ρ = …….
Jawab : ρ = m/V = 600 gram/50 cm 3
ρ = 12 gram/cm3
2. Hubungan antara besar massa jenis kayu dengan kekerasan kayu adalah semakin
besar massa jenis suatu benda maka kayu tersebut semakin keras, dan sebaliknya
semakin kecil massa jenis maka kayu semakin lunak
3. Langkah mengukur massa jenis balok kayu :
b. Mengukur panjang sisi masing masing balok kayu
c. Menghitung besarnya volume balok kayu dengan rumus
d. Menimbang balok kayu dengan neraca
e. Membandingkan massa balok kayu dengan volumenya untuk mendapatkan nilai
massa jenis
4. Diket : ρ = 4,5 gram/cm3
Ditanya : ρ = …….? ( SI )
Jawab : ρ = 4,5 x 1000 kg/m3
ρ = 4500 kg/m3
B. Rubrik penilaian :
A. KOMPETENSI INTI
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, obyektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati,
bertanggungjawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.3. Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitas sehari-hari
3.3. Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta
pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan manusia
Indikator :
3.3.1. Menjelaskan sifat bahan tanah liat dan keramik
3.3.2. Menjelaskan kegunaan bahan tanah liat dan keramik dalam kehidupan sehari – hari
4.3. Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan mengusulkan ide-ide pemanfaatan bahan
berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mengidentifikasi kualitas produk tanah liat
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui percobaan, peserta didik dapat mengidentifikasi kualitas bahan tanah liat dengan tepat.
2. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan jenis dan sifat bahan tanah liat dengan benar
3. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan kegunaan berbagai bahan tanah liat dalam kehidupan
sehari-hari.
D. MATERI
1. Tanah liat merupakan bahan dasar yang dipakai dalam pembuatan keramik. Secara kimiawi tanah liat
termasuk hidrosilikat alumina. Sifat fisik tanah liat yaitu plastis bila keadaan basah, keras bila kering,
dan bila dibakar menjadi padat dan kuat. Secara umum barang – barang yang dibuat dari tanah liat
dinamakan keramik. Keramik dibedakan menjadi dua kelompok yaitu keramik tradisional yang bahan
bakunya dari tanah liat dan keramik halus atau keramik teknik yang bahan bakunya dari oksida-oksida
logam atau logam, seperti oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO, dan lainnya). Keramik halus ini
penggunaannya sebagai elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada biang medis.
2. Berdasarkan komposisi tanah liat dan suhu pembakarannya keramik tradisional dibedakan menjadi
tembikar (terakota), gerabah, keramik batu, dan porselen. Terakota atau tembikar adalah produk yang
bahan bakunya dari tanah liat dengan pembakaran sekitar 1000 0C. Gerabah adalah produk yang bahan
bakunya dari tanah liat dengan pembakaran 1200 0C. Bahan baku keramik batu adalah tanah liat dengan
campuran bahan lain diantaranya kuarsa dan air, dibakar sampai suhu 12000C – 20000C. Porselin
dibuat dari bahan yang mirip dengan keramik tetapi baru mulai matang pada pembakaran 15000 0C.
3. Beberapa contoh produk yang terbuat dari bahan baku tanah liat
a. Batu bata merah, genting, lubang angin-angin, hiasan genting, merupakan jenis produk terakota atau
tembikar.
b. Kendi, gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan dari tanah liat merupakan jenis
produk gerabah.
c. Mangkok sayur, piring, cangkir, lepek, dan teko merupakan produk jenis keramik
d. Tegel, perlengkapan saniter (bak pencuci, bak mandi), dan isolator listrik merupakan produk jenis
porselin.
4. Peralatan yang diperlukan untuk membuat keramik, antara lain mixer, glasir, cetakan gypsum, penggiling
glasir, rak pengering, pencelup glasir, dan oven atau tungku pemanas.
5. Teknik pembuatan keramik ada tiga yaitu ; pembentukan tangan langsung, teknik putar dan teknik cetak.
6. Langkah-langkah pembuatan keramik :
a. Tahap pembentukan, yaitu tahap pengubahan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang
dikehendaki.
b. Pengeringan, bertujuan untuk menghilangkan air yang terikat pada badan keramik.
c. Pembakaran, yaitu proses mengubah bahan yang rapuh menjadi bahan yang padat, keras, dan kuat.
d. Glasir, untuk melapisi permukaan keramik melalui proses pengeringan.
e. Tahap pelukisan untuk memberikan hiasan dengan motif-motif yang menarik.
f. Pembakaran kembali dalam oven dengan suhu lebih kurang 800 0C
g. Pengemasan sesuai permintaan.
E. PENDEKATAN/ STRATEGI/ METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi dan eksperimen
3. Model : Discovery Learning
F. MEDIA,ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media : Laptop, LCD
2. Alat dan Bahan : produk tanah liat yang ada di sekitar kita seperti cangkir, piring, vas bunga, pot bunga,
atau yang lain.
3. Sumber Belajar : Buku IPA SMP kelas VIII, Puskurbuk 2013, LKS identifikasi kualitas produk tanah liat
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu
Model Discovery
Guru melakukan
pemusatan perhatian :
Guru memperlihatkan
cangkir, piring, vas
bunga
Guru mengajukan
pertanyaan sbb:
Guru menyampaikan
tujuan dan manfaat
mempelajari sifat dan
kegunaan dari bahan
tanah liat dan keramik
Melakukan percobaan
identifikasi kualitas
produk tanah liat
Observasi
Peserta didik
mengidentifikasi satu-
Pengumpulan data persatu sifat bahan dari
tanah liat yang dibawa
dengan cara mengetuk
ketukkan barang- barang
tersebut pelan-pelan, dan
mencatat data
pengamatan pada kolom
yang tersedia di LKS
Mengolah dan
menganalisis data
Pengolahan data percobaan identifikasi
dan analisis kualitas produk tanah liat
dengan cara menjawab
pertanyaan-pertanyaan
pada LKS
Presentasi hasil
percobaan
Membuat kesimpulan
tentang kualitas produk
bahan tanah liat
Generalisasi
Pemberian penghargaan
kepada kelompok yang
berkinerja baik
G. PENILAIAN
2. Contoh instrumen
c. Lembar Observasi Penilaian Sikap
Rasa ingin Jumlah
No Nama Peserta didik Teliti hati-hati
tahu Skor
1
2
3
4
Rubrik Penilaian Sikap :
Skor 1 : Jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2 : Jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3 : Jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4 : Jika selalu berprilaku dalam kegiatan
RUBRIK PENILAIAN
Total jawaban “YA” yang diperoleh siswa merupakan skor nilai siswa.
Rubrik Penilaian
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mengidentifikasi kandungan nutrisi zat makanan tertentu
yang terdapat pada produk kemasan dengan benar
2. Melalui kegiatan praktikum uji makanan peserta didik dapat mengembangkan keterampilan menguji
bahan makanan yang mengandung karbohidrat, gula, protein dan lemak dengan tepat
3. Melalui diskusi hasil percobaan peserta didik mampu menjelaskan jenis bahan makanan yang
mengandung karbohidrat, gula, protein dan lemak
D. Materi Pembelajaran
A. MACAM-MACAM ZAT MAKANAN DAN FUNGSINYA
1. KARBOHIDRAT
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi
sekitar 4 kalori. Karbohidrat meliputi glukosa, selulosa (serat) dan amilum (zat tepung). Sumber karbohidrat
antara lain: beras, jagung, gandum, kentang, ubi jalar, sagu, madu, dan ketela pohon. Kelebihan karbohidrat
akan disimpan pada organ hati dan otot. Kekurangan karbohidrat menyebabkan daya tahan terhadap
penyakit berkurang.
2.PROTEIN
Fungsi utama protein adalah sebagai pembangun tubuh (pembentuk hormon, enzim, antibodi, kromosom),
pengganti sel-sel yang rusak, dan sebagai komponen enzim yang mengkatalisis proses-proses biokimia sel.
Setiap satu gram protein manghasilkan energi sekitar 4 kilo kalori. Sumber protein yang terdapat pada
hewan (protein hewani) antara lain : lemak, daging, susu, ikan, telur, sedangkan protein yang terdapat pada
tumbuhan (protein nabati) antara lain : kacang-kacangan. Kekurangan protein dapat mengakibatkan
penyakit busung lapar (pada orang dewasa) dan kwashiorkor (pada anak-anak). Pada proses pencernaan,
protein diubah menjadi pepton dan pepton diubah menjadi asam amino.
3. LEMAK
Lemak berfungsi sebagai sumber energi; pelarut vitamin A, D, E, dan K; pelindung organ tubuh yang penting,
misalnya jantung, ginjal, dan mata; pelindung tubuh terhadap suhu yang rendah, yaitu sebagai isolator di
bawah kulit untuk menghindari hilangnya panas tubuh. Lemak merupakan sumber energi yang tinggi. Satu
gram lemak menghasilkan energi sekitar 9 kalori. Sumber lemak hewani terdapat pada daging, susu, ikan
basah, telur, minyak ikan. Sedang lemak nabati terdapat pada kelapa, kemiri, kacang-kacangan, alpukat dll.
Pada proses pencernaan lemak diubah menjadi asam lemak dan gliserol
4. VITAMIN
Vitamin dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam lemak antara lain A, D, E, dan K, dan vitamin
yang larut dalam air adalah B dan C. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan sakit. Penyakit kekurangan
vitamin disebut avitaminosis.
a. Vitamin A
Vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan, wortel, tomat, dan buah- buahan yang mengandung pigmen
karoten ( berwarna merah). Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Kekurangan vitamin A
menyebabkan gangguan penglihatan rabun senja, xeroftalmia (kornea mata kering), keratinasi (kulit kaki
bersisik), kulit pecah-pecah dan pertumbuhan lambat.
b. Vitamin B
Vitamin B banyak ragamnya, misalnya B1, B2, B6, dan B12. Vitamin B banyak terdapat pada kulit beras,
kacang hijau, kedelai, dan sayuran. Vitamin B berfungsi untuk melancarkan reaksi metabolisme tubuh,
terutama reaksi pembakaran atau oksidasi. Kekurangan vitamin B dapat mengakibatkan penyakit beri-beri,
kaki tangan kesemutan, neuritis, anemia , dan persendian terasa pegal dan ngilu.
c. Vitamin C
Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran. Vitamin C larut dalam air sehingga kelebihanya
dikeluarkan melalui urin. Kekurangan vitamin C menyebabkan penyakit gusi berdarah (skorbut).
d. Vitamin D
Vitamin D banyak terdapat pada susu, daging, dan sayuran dalam bentuk pro vitamin D berfungsi dalam
proses pembentukan tulang. Kekurangan vitamin D akan menyebabkan penyakit rakitis pada bayi dan
osteomalasia pada orang dewasa. Penderita rakitis memiliki kaki berbentuk O atau X.
e. Vitamin E
Vitamin E berguna untuk pelindung sel-sel darah merah, mencegah kebanyakan asam lemak dan menjaga
keremajaan sel. Sumber vitamin E antara lain : kecambah, minyak tumbuhan, dan tumbuhan hijau.
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kemandulan, keguguran, dan embrio mati dalam kandungan.
f. Vitamin K
Vitamin K berguna untuk membentuk protrombin dalam proses pembekuan darah. Vitamin K dapat diperoleh
dari bakteri Escherichia coli yang hidup dalam usus besar kita, sayuran, kecambah, biji-bijian dan hati.
3. Sumber Belajar
a. Buku siswa IPA kelas VIII Semester 1
b. LK Uji Kandungan Nutrisi Pada Makanan
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Instrumen
a. Lembar pengamatan sikap
- Lembar penilaian sikap pada kegiatan praktikum
No Nama peserta didik Disiplin Teliti Hati-hati Jumlah skor
1
2
3
Keterangan : Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3,jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut :
Jumlah Skor
Nilai = ------------------------- x 100
Jumlah siswa
Predikat Nilai
Sangat Baik 80 ≤ A ≤ 100
Baik 70 ≤ B ≤ 79
Cukup 60 ≤ C ≤ 69
Kurang ( K ) < 60
b. Lembar pengamatan keterampilan praktikum
Penilaian keterampilan praktikum uji makanan
No Nama Peserta Didik Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Akhir Jumlah skor
percobaan Percobaan percobaan
1
2
Rubrik
no Keterampilan yang dinilai Skor Rubrik
1. Persiapan percobaan 30 - Alat-alat tertata rapi sesuai dengan urutan
(menyiapkan alat dan percobaan
bahan) - Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan
urutan yang sama
- Alat praktikum dalam keadaan siap pakai
- Tersedia air untuk membilas alat dan tisu
20 - Ada tiga aspek yang tersedia
10 - Ada dua aspek yang tersedia
2 Pelaksanaan percobaan 30 - Mencuci alat-alat sebelum praktikum
- Merakit alat dengan benar
- Melakukan proses uji makanan sesuai dengan
prosedur yang benar
- Mencatat data sesuai dengan fakta yang
diamati
20 - Ada tiga aspek yang tersedia
10 - Ada dua aspek yang tersedia
3 Kegiatan akhir percobaan 30 - Membuang larutan atau sampah ke
tempatnya
- Membersihkan alat dengan baik
- Membersihkan meja praktikum
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 - Ada tiga aspek yang tersedia
10 - Ada dua aspek yang tersedia
Pilihan Ganda
1. Bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari harus mengandung sejumlah besar bahan ....
A. Karbohidrat dan protein
B. Lemak dan Air
C. Air dan mineral
D. Protein dan mineral
2. Ketika melakukan uji makanan dengan biuret, tampak muncul warna ungu pada bahan makanan. Hal
ini menunjukkan bahwa ....
A. Makanan mengandung lemak
B. Makanan tidak mengandung karbohidrat
C. Makanan mengandung cukup air
D. Makanan mengandung protein
3. Ketika risa membeli makanan di warung, penjualnya membungkus dengan menggunakan kertas,
ternyata pada kertas tampak noda yang membuat kertas menjadi tampak transparan. Hal ini bisa
terjadi karena ....
A. Makanan tersebut sudah kadaluarsa karena mengubah sifat kertas
B. Lemak dalam makanan tersebut mengubah sifat kertas
C. Karbohidrat dari makanan bereaksi dengan kertas
D. Kertas tidak cocok untuk pembungkus makanan berprotein tinggi
Pedoman penilaiaan :
Kunci Jawaban
1. A
2. D
3. B
4. D
Penentuan nilai : setiap jawaban benar bernilai satu
Nilai = benar x 25
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIIISemester I
Materi pokok : Sistem pencernaan manusia
Identifikasi bahan makanan dan uji vitamin C pada buah
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 kali tatap muka)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami, dan menerapkan pengetahuan ( factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret ( menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi , dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajaridi sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /
teori
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan table beberapa camilan, peserta didik mampu menjelaskan kandungan nutrisi pada
camilan makanan tertentu
2. Melalui percobaan uji Vit C , peserta didik mampu menjelaskan kandungan vitamin C pada berbagai jenis
buah
3. Melalui diskusi data hasil percobaan, peserta didik dapat menjelaskan manfaat vitamin C bagi tubuh
Manusia
D. MATERI
1. Nutrisi atau gizi adalah zat yang dibutuhkan makhluk hidup sebagai sumber energi,mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan, dn kelangsungan fungsi pada setiap jaringan atau organ tubuh secara normal.
2. Karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin merupakan nutrisi organic yang karbon. Sebaliknya nutrisi seperti air,
vitamin, dan mineral tidak mengandung karbon.
3. Makanan yang mengandung karbohidat, lemak, dan protein perlu dicerna atau dipecah terlebih dahulu oleh
tubuh, sedangkan air, vitamin, dan mineral dapat diserap langsung oleh sel-sel tubuh.
E. PENDEKATAN / STRATEGI/ METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media
Charta, LCD
2. Alat dan bahan
Alat
a). 4 tabung reaksi
b). Gelas
c).Rak tabung reaksi
d). 2 % Iodium tinktur
e).pipet
Bahan :
a). 3 sari buah yaitu sari buah jeruk, sari buah jambu biji, sari buah mangga
b). lugol
3. Sumber belajar
a). Buku IPA SMP kelas VIII, Puskurbuk 2013
b). LK “Ayo kita lakukan “ buku siswa halaman 124 tentang bahan camilan makanan dan buku siswa halaman
126 “ Ayo kita coba” tentang uji Vitamin C.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah- langkah model KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI
Discovery learning WAKTU
Pendahuluan - Meyiapkan peserta didik 10 menit
- guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan cakupan materi
- guru melakukan apersepsi tentang nutrisi
kandungan makanan yang mengandung
karbohidrat, dan lemak.
PENILAIAN
2. Instrumen
a. Lembar pengamatan sikap
Lembar pengamatan sikap pada kegiatan praktikum
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
a. OBSERVASI
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti dalam merancang
dan melakukan percobaan IPA
Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII
Topik/Subtopik : Uji Vitamin C
Tanggung Teliti
NO Peserta didik Disiplin Jujur
Jawab
…..
1.
2.
Predikat Nilai
80 ≤ A ≤ 100
Sangat Baik
70 ≤ B ≤ 79
Baik
60 ≤ C ≤ 69
Cukup
< 60
Kurang ( K )
Instrumen Penilaian Keterampilan
Indikator : Melakukan percobaan uji vitamin C pada buah
Tes Praktik
Lembar Pengamatan
No Nama Peserta Didik Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Akhir Jumlah skor
percobaan Percobaan percobaan
Rubrik
no Keterampilan yang dinilai Skor Rubrik
4. Ketika melakukan uji vitamin C , buah yang banyak mengandung vitamin C adalah ....
A. Jambu biji
B. Sirsat
C. Jeruk
D. Mangga
5. Ketika risa menderita sakit sariawan agar cepat sembuh maka harus banyak mengkonsumsi….
A. Nasi
B. Buah
C. Telur
D. Daging
Pedoman penilaiaan :
Kunci Jawaban
1. A
2. A
3. A
Rubrik
no Keterampilan yang dinilai Skor Rubrik
Pada table di bawah ini tertera beberapa camilan yang popular di kalangan anak- anak dan remaja, serta rata-rata
jumlah lemak yang terkandung di dalamnya.
permen 12 g
Camilan renyah 42 g
jagung 4g
Keripik kentang 10 g
1. Perhatikan data pada tabel di atas ! Apa yang dapat kamu simpulkan tentang camilan berlemak tersebut
? Camilan apa yang sering kamu makan ? Camilan apa yang sering kamu makan ?
Camilan apa yang paling sedikit kandungan lemaknya ?
2. Camilan renyah merupakan makanan ringan yang tidak sehat karena kandungan lemaknya yang tinggi.
Carilah solusi agar camilan renyah menjadi makanan yang sehat !
Vitamin C banyak ditemukan pada buah dan sayuran. Tiap –tiap jenis buah memiliki kadar vitamin C yang
berbeda- beda . Untuk mengetahui kadar vitamin C pada masing- masing jenis buah kegiatan berikut ini.
Urutan kadar vitamin C mulai atas yang paling tinggi ke yang paling rendah, yaitu….
2. Isi masing- masing tabung reaksi 5 ml dengan sari buah yang berbeda.
4. Tambahkan 5ml larutan maizena ke masing- masing tabung reaksi , aduk sampai rata.
5. Teteskan iodium tinktur ke tabung reaksi A-D sambil diaduk. Catat jumlah tetesan yang dibutuhkan
untuk mengubah sari buah sampai berubah menjadi ungu.
CATATAN
Semakin banyak jumlah tetesan iodium tinktur yang digunakan untuk mengubah warna menjadi
ungu , maka semakin banyak pula kandungan vitamin C.
Apa yang kamu amati ?
Tabe 5.5 Data hasil percobaan
Tabung Macam sari Tetes iodine yang dibutuhkan untuk merubah Rata-rata
Reaksi buah warna
1 2
A Jambu biji
B jeruk
C mangga
D melon
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,gotong royong),
santun, percaya diri,dalam berinteraksisecara efektif denganlingkungan sosial dan alamdalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranahabstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
3.6. Mendiskripsikan system pencernaan serta keterkaitannya dengan system pernapasan,
system peredaran darah dan penggunaan energy makanan
Indikator:
3.6.4. Menyebutkan organ-organ daalam system pencernaan manusia
3.6.5. Menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan manusia
4.6. Melakukan penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan enzimatis pada makanan
Indikator:
4.6.4. Membuat model saluran pencernaan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati charta system pencernaan manusia peserta didik dapat menyebutkan organ
pencernaan makanan pada manusia
2. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan fungsi organ pencernaan pada manusia
3. Dengan membuat model saluran pencernaan peserta didik dapat menjelaskan keterkaitan struktur
dan fungsi organ Saluran Pencernaan Makanan
D. MATERI
Saluran pencernaan makanan
Organ Pencernaan makanan dan fungsinya
Membuat model saluran pencernaan makanan
E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE /PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning
3. Sumber Belajar
1) Buku IPA SMP Kelas VIII, Puskurbuk 2013
2) LKS Membuat model saluran pencernaan
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-3 (3 jp/120 menit)
Membuat kesimpulan :
Generalisasi
- Organ yang menyusun saluran
pencernaan
- factor yang mempengaruhi waktu
pencernaan berlangsung
Penutup Peserta didik dan guru mereview hasil 20 menit
kegiatan pembelajaran
Guru memberikan penghargaan pada
kelompok yang kinerjanya baik dengan
aplaus tepuk tangan dan pujian
Pemberian tugas untuk mempelajari
penyerapan makanan di usus halus
H. PENILAIAN
Metode Bentuk Innstrumen
Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Tes Penilaian kinerja membuat model saluran pencernaan makanan
Tes Tertulis Tes Uraian
1. Lembar Pengamatan
Lembar Penilaian sikap pada Praktikum
No. Nama Disiplin Teliti Hati Kreatif Inovatif JumlS
Peserta didik hati kor
1
2
3
Lembar penilaian sikap/perilaku saat berdiskusi
No. Nama Kerja Santun Toleran Proaktif Bijaksana Jumlah
Peserta sama Skor
didik
1
2
3
Rubrik
No. Ketrampilan yang dinilai Skor Rubrik
1 Persiapan 20 Alat alat tertata rapi sesuai
(menyiapkan alat dan bahan) urutan alat dan bahan
Bahan tersedia dan sesuai
ukuran
Ada 1 aspek yang tersedia
10
Penilaian Diri
No. Pernyataan Sudah memahami Belum memahami
1 Memahami keterkaitan struktur saluran
pencernaan dan fungsinya
2 Memahami factor-faktor yang
mempengaruhi waktu pencernaan
berlangsung
No Uraian Skor
Organ pencernaan makanan dan fungsinya: 20
1. Mulut untuk pencernaan mekanik dengan gigi dan
kimiawi dengan enzim yang ada pada air ludah
2. Esofagus saluran yang bergerak perilstastik
3. Lambung: terjadi pencernaan mekanik oleh gerakan
meremas lambung dan pencernaan kimiawi oleh HCl
dan getah lambung
4. Usus halus: terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim
yang dihasilkan pancreas dan penyerapan zat
makanan hasil pencernaan kimiawi
5. Usus Besar: - pembusukan sisa pencernaan
- Pengaturan kadar air sisa
pencernaan
2 Karena panjang saluran tiap organ berbeda dan proses 20
pencernaan di tiap organ berbeda-beda
3 Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu berlangsungnya 10
pencernaan mankanan:
1. Panjang pendeknya saluran pencernaan makanan
2. Bahan makanan yang kita makan
3. Proses pencernaan yang terjadi pada organ tersebut
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,gotong royong), santun,
percaya diri,dalam berinteraksisecara efektif denganlingkungan sosial dan alamdalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranahabstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam
ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.6 Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkaitannya dengan sistem pernapasan, sistem peredaran
darah, dan penggunaan energi makanan
Indikator :
4.6 Melakukan penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan enzimatis pada makanan
Indikator :
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
SISTEM PENCERNAAN
2. Enzim-Enzim Pencernaan
Proses pencernaan makanan pada manusia tidak dapat dilepaskan dari enzim. Enzim adalah sejenis
protein yang mempercepat laju reaksi kimia dalam tubuh. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh
kelenjar pencernaan.
Enzim-enzim yang berperan dalam sistem pencernaan makanan dan sumbernya sebagai berikut :
MULUT Kelenjar Saliva Ptialin Mengubah zat tepung menjadi zat gula
E. MEDTODE PEMBELAJARAN
1. pendekatan : Scientifik
2. metode : Diskusi ( Non Eksperimen )
3. model : Pembelajaran Berbasis Masalah / PBL
H. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap
2. Penilaian Unjuk Kerja
3. Test tertulis
INSTRUMEN PENILAIAN
A. PENILAIAN
1. Metode dan Bentuk Instrumen
2. Instrumen
a. PENILAIAN SIKAP
Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Diskusi
Lembar Penilaian pada Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII
Topik/Subtopik : Sistem Pencernaan / Enzim-enzim pada sistem pencernaan kimiawai
1. Pengamatan sikap dalam diskusi
2 Menghargai pendapat
4 Berkomunikasi
Kriteria penskoran :
1–3 : Kurang
4–6 : Cukup
7–9 : Baik
10 – 12 : Baik sekali
Rubrik Pengamatan sikap dalam diskusi
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam diskusi, sulit terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat
2. Menghargai 3. Menghargai pendapat orang lain walaupun tidak satu pemikiran dengan
pendapat pendapatnya
2. Menghargai pendapat orang lain namun yang satu pemikiran dengan
pendapatnya
1. Tidak menghargai pendapat orang lain
3 Ketekunan 3. tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan,
dan berupaya tepat waktu.
tanggungjawab
dalam belajar 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan
dan bekerja upaya terbaiknya
baik secara
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya
individu
tidak selesai
maupun
berkelompok
4 Berkomunikasi 3. aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan atau ide, menghargai
pendapat siswa lain
2. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide,
menghargai pendapat siswa lain
1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, kurang
menghargai pendapat siswa lain
1
2
Kriteria penskoran :
1–3 : Kurang
4–6 : Cukup
7–9 : Baik
10 – 12 : Baik sekali
Rubrik Penilaian Perilaku
c. TES TERTULIS
1. Soal Uraian
1. Sebutkan macam-macam enzim pencernaan yang terdapat pada lambung dan jelaskan fungsinya
masing-masing !
2. Sebutkan enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pangkreas dan jelaskan fungsinya masing masing
!
Rubrik Penilaian Uraian
No Uraian Skor
1 Jika semua jawaban terjawab dengan benar 40
Total 100
Berdasarkan tabel di atas, nama enzim yang di hasilkan oleh pankreas beserta fungsinya adalah….
A. I dan II
B. I dan III
C. II dan III
D. II dan IV
Enzim yang berfungsi mengubah protein menjadi pepton dan asam amino dihasilkan oleh organ yang
ditunjukkan nomor ....
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 2
Zat yang dihasilkan oleh bagian yang ditunjuk dengan tanda panah memiliki fungsi....
1 2 3
D B C
SISTEM PENCERNAAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
4.1. Menyebutkan enzim enzim pencernaan yang terdapat pada organ saluran pencernaan
4.2. Menyebutkan fungsi enzim enzim pencernaan yang terdapat pada organ saluran pencernaan
2.
3.
4.
5.
A. KOMPETENSI INTI
B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3. Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari
2.4. Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari.
3.6. Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkaitannya dengan sistem pernapasan,
sistem peredaran darah, dan penggunaan energi makanan.
Indikator
3.6.1 Menyebutkan jenis-jenis bahan makanan
3.6.2 Menyebutkan kandungan bahan makanan dalam kehidupan sehari-hari melalui uji
bahan makanan
3.6.3 Menjelaskan fungsi dari bahan makanan
3.6.4 Menyebutkan organ-organ dalam sistem pencernaan manusia
3.6.5 Menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan
3.6.6 Menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia
4.6. Melakukan penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan enzimatis pada makanan.
Indikator
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI
1. Organ pencernaan makanan dibedakan organ utama dan organ tambahan. Organ utama berupa
saluran pencernaan yang dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum, dan
berakhir di anus. Organ tambahan berupa kelenjar pencernaan makanan. Kelenjar ini berperan membantu
dalam mencerna makanan. Kelenjar pencernaan dalam proses pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-
enzim yang digunakan membantu pencernaan makanan secara kimiawi.
2. Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Air liur mengandung mukosa
(lendir), senyawa anti bakteri dan enzim amylase. Pencernaan makanan di rongga
mulut terjadi secara mekanis dan kimiawi.
3. Faring adalah saluran yang memanjang dari belakang rongga mulut sampai ke permukaan
kerongkongan (esofagus).
4. Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimia. Secara mekanis, otot lambung
berkonstraksi mengaduk-aduk bolus. Secara kimiawi, bolus bolus tercampur dengan getah
lambung. Getah lambung mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin.
5. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus tengah (jejunum),
dan usus penyerapan (ileum). Pada duodenum terdapat saluran yang terhubung dengan kantung empedu
dan pankreas. Cairan pankreas mengandung enzim lipase, amilase, dan trypsin. Lipase akan bekerja
mencerna lemak, amilase akan mencerna amilum, dan trypsin yang mengubah protein menjadi
polipeptida. Sementara itu cairan empedu juga bekerja pada kimus dengan cara mengelmusikan lemak
yakni mengubah lemak jadi larut dalam air.
6. Usus besar atau kolon memiliki panjang kurang lebih 1m, danterdiri atas kolon ascendens, kolon
transversum, dan kolon descendens dan berakhir pada anus. Di antara usus halus dan usus
besar terdapat sekum (usus buntu). Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat
dikatakan sebagai zat sisa. Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila
kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan
air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan
mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan.
E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model Pembelajaran : Discovery Learning
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-5 (120 menit)
pyloricsphincter.mpg
smallintestineperistalsis.mpg
Guru melakukan apersepsi sesuai
dengan video yang ditunjukkan
Guru menyampaikan tujuan belajar
dan cakupan materi
Kegiatan Inti Pembahasan Menyampaikan informasi tentang 80 menit
tugas dan kegiatan yang akan dilakukan yaitu
identifikasi pembuatan model penyerapan
masalah usus halus
Membagi peserta didik menjadi 4
kelompok
Diskusi kelompok untuk mengkaji
LKS bagaimana cara membuat
model penyerapan usus halus
melalui percobaan
Observasi Melakukan percobaan pembuatan
model penyerapan usus halus
Pengumpulan Peserta didik mengamati percobaan
data model penyerapan makanan di usus
halus dan mencatat data pada kolom
yang tersedia pada LKS
Mengolah data model penyerapan
Pengolahan data,
makanan di usus halus dan
dan analisis
menganalisis data percobaan
Diskusi hasil percobaan
Diskusi model penyerapan usus
halus berdasarkan data hasil
percobaan dan mencocokan
Verifikasi dengan konsep pada buku sumber
Peserta didik mempresentasikan
Generalisasi hasil kerja kelompok
Membuat kesimpulan tentang
prinsip-prinsip dan metode model
penyerapan di usus halus
Penutup Peserta didik dan guru mereview hasil 20 menit
kegiatan pembelajaran
Guru memberikan penghargaan pada
kelompok yang kinerjanya baik dengan
aplaus tepuk tangan dan pujian
Pemberian tugas untuk mempelajari
pemanfaatan model penyerapan
makanan di usus halus
H. PENILAIAN
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Metode Bentuk Instrumen
Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Tes Penilaian kinerja pembuatan model penyerapan usus halus
Tes Tertulis Tes Uraian
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Rubrik
No. Ketrampilan yang dinilai Skor Rubrik
1 Persiapan 30 Alat-alat tertata rapi sesuai
(menyiapkan alat dan bahan) urutan percobaan
Bahan tersedia dan sesuai
ukuran
Alat praktikum dalam
keadaan siap pakai
Tersedia air untuk membilas
alat dan tisu
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
Penilaian Diri
Soal Uraian
4. Mengapa struktur usus halus yang memiliki vili (jonjot) lebih efektif saat menyerap bahan
makanan?
5. Apa perbandingan pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi?
6. Jelaskan peristiwa fisika pada saluran pencernaan!
Rubrik Penilaian Uraian
No Uraian Skor
Total 100
A. Kompetensi Inti
KI. 1. Menghargai dan menghayati agama yang dianut
KI. 2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong) ,
santun percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkrit ( menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat), dan ranah abstrak (menulis, mebaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang), sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
3.7. Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam
kemasan), zat adiktif psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan
Indikator :
1. menjelaskan efek penggunaan bahan adiktif bagi kesehatan
2. menjelaskan pengaruh psikotropika terhadap kesehatan
4.7. Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan untuk menghindari terjadinya
penyalahgunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif -psikotropika
Indikator :
1. mengusulkan ide pemecahan masalah peredaran zat adiktif psikotropika di Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menyebutkan 3 kelompok bahan adiktif
2. Menjelaskan kerugian penggunaan bahan adiktif narkotika terhadap kesehatan
3. Menjelaskan kerugian penggunaan psikotropika terhadap kesehatan
4. Memunculkan ide inovatif untuk memecahkan masalah peredaran narkotika dan psikotropika
D. Materi
Bahan adiktif
Adalah bahan yang dapat mengakibatkan penggunanya mengalami kecanduan.
Bahan adiktif dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu: Bahan adiktif bukan narkotika dan psikotropika, bahan
adiktif narkotika, dan bahan adiktif psikotropika.
a. Bahan Adiktif bukan narkotika dan psikotropika
Yang termasuk bahan ini adalah : theine, kafein, dan nikotin, dimana theine pada teh, kafein pada
kopi, nikotin pada rokok. Meskipun bahan adiktif dalam kopi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
secara berlebihan, tetapi kopi memiliki manfaat dalam beberapa terapi kesehatan. Kopi dapat
dipakai untuk mencegah penyakit parkinson, kanker usus, kanker lambung, dan kanker paru-paru.
Tetapi nikotin dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Merokok merugikan organ-organ
tubuh, baik luar maupun dalam. Pengaruh luar rokok adalah berupa perubahan warna gigi dan kulit,
sedang faktor dalam dapat memicu adanya kanker paru – paru
b. Narkotika
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman , baik sintetis maupun semi
sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan tertentu.
c. Psikotropika
Psikotropika merupakan zat atau obat, alamiah/sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif,
berpengaruh selektif pada saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku seseorang. Zat psikotropika dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang
susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan cara
berpikir, perubahan alam perasaan.
E. Pendekatan/Startegi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik dan ketrampilan proses
2. Metode : Diskusi
3. Model : Problem Based Learning (PBL)
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 3
Langkah-langkah model Alokasi
Kegiatan Problem Based Learning Diskripsi kegiatan waktu
(PBL)
Pendahuluan Fase 1 Guru : melakukan apersepsi dan motivasi 20
Orientasi peserta didik “Apakah kamu sering menjumpai orang menit
pada masalah disekitar kamu yang merasa pusing jika sehari
tidak merokok atau minum kopi?”
“Pernahkah kamu melihat orang yang sedang
ketagihan/sakau baik nyata atau di film ?”
Guru : menyampaikan tujuan pembelajaran
Tentang :
1. Tiga kelompok bahan adiktif
2. kerugian menggunakan narkotika dan
psikotropika bagi kesehatan
3. pemecahan masalah peredaran narkotika
H. Penilaian
1. Penilaian dan Bentuk Instrumen Penilaian
Penilaian Bentuk Instrumen
2. Instrumen Penilaian
a. Lembar Pengamatan sikap
Nama Peserta Kerja Jumlah
No Disiplin Teliti Kreatif skor
Didik sama
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
b. Lembar Pengamatan Ketrampilan dalam diskusi
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 60
Menuliskan Jumlah
No Nama Berbicara skor
kesimpulan Kurang (K) < 60
1
Indikator Soal
1. Peserta didik dapat menyebutkan 3 kelompok bahan adiktif
2. Peserta didik dapat menjelaskan efek penggunaan bahan adiktif bagi kesehatan
3. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh psikotropika terhadap kesehatan
4. Peserta didik mampu menemukan ide pemecahan masalah peredaran zat adiktif psikotropika di
Indonesia
Soal Uraian
1. Sebutkan 3 kelompok bahan adiktif yang kamu ketahui !
2. Jelaskan efek penggunaan bahan adiktif bagi kesehatan !
3. Jelaskan pengaruh psikotropika terhadap kesehatan !
4. Sebutkan ide pemecahan masalah peredaran zat adiktif psikotropika di Indonesia
Lembar diskusi
Indosiar.com, Banjarmasin
Penangkapan terhadap Robi warga Kompleks Manunggal Jaya Banjarmasin, ini dilakukan
oleh petugas Unit Narkoba Poltabes Banjarmasin, setelah menerima informasi dari
masyarakat tentang transaksi narkoba yang dilakukan tersangka dengan bendar lainnya.
Robi yang berprofesi sebagai tukang servis alat elektronik ini kemudian digelandang ke
kantor Polisi. Dari keterangan tersangka, petugas Kepolisian dipimpin oleh Wakasat Reskrim
AKP Himawan, keesokan harinya melakukan pengembangan dengan mendatangi sebuah
rumah yang berlokasi di Jalan Raga Buana, Kompleks Herlina, Kayu Tangi, Banjarmasin.
Analisalah mengapa orang yang mengedarkan narkoba tersebut perlu ditangkap ?
Bagaimana cara kita sebagai generasi muda agar tidak terjerumus ke dalam narkoba ?
A. KOMPETENSI INTI
KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli ( toleransi-
gotong royong), santun,percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memhami pengetahuan (faktual,Konseptual,dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam rangkah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, meng-
hitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lainnya yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
3,7 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman
(segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya
terhadap kesehatan
INDIKATOR
3.7.2 Menjelaskan fungsi penggunaan bahan aditif dalam makanan
C TUJUAN PEMBELAJARAN
Mendeskripsikan fungsi bahan aditif alami dan buatan yang ada dalam makanan
dan minuman segar maupun buatan
D MATERI
- Berbagai macam bahan aditif yang sering dipakai pada produk makanan
Ada berbagai macam bahan aditif yang biasa ditambahkan pada makanan.
Ada yang dibuat secara secara alami maupun sintetik. Macam bahan aditif
antara lain sebagai berikut
a Bahan pewarna
Bahan pewarna adalah bahan aditif yang berfungsi meningkatkan kualitas
kenampakan bahan makanan. Bahan pewarna dapat berupa pewarna
alami dan buatan.
b Pemanis
Bahan pemanis yang alami dan biasa dipakai pada makanan dan minuman
adalah gula pasir, gula aren, gula kelapa, gula lontar, atau gula bit. Rasa
Pemanis buatan yang dapat dipakai pada bahan makanan dalam batas-
batas tertentu antara lain aspartam, sakarin, kalium asesulfam, dan
siklamat.
c Pengawet
Pengawet adalah bahan yang ditambahkan untuk memperpanjang masa
simpan produk makanan dan minuman. Pengawetan secara alami dapat
berupa pemanasan, pengasapan, pengeringan,dan pembekuan.
Pengawetan secara kimiawi dapat dilakukan dengan penambahan beberapa
macam bahan kimia . Bahan kimia yang boleh ditambahkan pada makanan
antara lain asam benzoat, kalsium
d Penyedap makanan
1 Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk
meningkatkan cita rasa makanan.
Penyedap rasa alami : bawang putih, gula, garam dapur, udang, teri dsb
Penyedap rasa buatan : MSG (monosodium glutamat)
2 Pemberi aroma : zat yang memberikan aroma tertentu
Pemberi aroma alami berasal dari buah, minyak atsiri, vanili
Pemberi aroma buatan : amil kaproat ( aroma apel), amil asetat (aroma pisang)
etil butirat (aroma nanas) dan metil antranilat(aroma buah anggur)
E PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1 Pendekatan : Saintifik
2 Metode : Diskusi dan Eksperimen
3 Model : Discovery Learning
F MEDIA,ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1 Media :
2 Alat dan Bahan : Bekas bungkus/pengemas makanan dan minuman
3 Sumber Belajar : Buku IPA SMP kelas VIII, hal. 146 - 155
G KEGIATAN PEMBELAJARAN
langkah-langkah Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Model Discovery Waktu
Pendahuluan Menciptakan Menyiapkan peserta didik untuk 20 mnt
situasi belajar
Guru melakukan pemusatan per-
hatian:
- Guru memperlihatkan berbagai
bekas bungkus /pengemas makanan
- Guru memancing peserta didik agar
mengajukan pertanyaan yang ber-
kaitan dengan bekas bungkus/peng
emas makanan
- Guru mengecek prasarat penge-
huan yang berkaitan dengan zat
aditif
- Guru menyampaikan tujuan pem-
belajaran yang akan dicapai dan
manfaat mempelajari manfaat zat
aditif pada makanan
Kegiatan Inti Pembhasan tugas - Menyampaikan informasi tentang 80 mnt
dan identifikasi kegiatan yang akan dilakukan yaitu
eksperimen manfaat zat
masalah aditif pada
makanan
- membagi peserta didik
menjadi 3
kelompok
- diskusi kelompok untuk
mengkaji
LKS identifikasi zat aditif
pada
makanan
- Melakukan identifikasi
Observasi manfaat zat
aditif pada makanan
Pengumpulan - Peserta didik mengidentifikasi dan
data,pengolahan mencatat data pengamatan pada
data, dan analisis LKS
- Mengolah dan
menganalisis data
untuk menjawab
pertanyaan pada
LKS
- Persentasi hasil
Verifikasi identifikasi
- Diskusi fungsi zat aditif
pada makan
an berdasarkan data hasil
identifikasi
dan mencocokan dengan
konsep
pada buku sumber
Membuat Kesimpulan
Generalisasi tentang
manfaat zat aditif pada
makanan
- Peserta didik dan guru
Penutup mereview 20 mnt
hasil kegiatan
pembelajaran
- Guru memberikan
penghargaan
kepada kelompok yang
bekerja baik
- Peserta didik menjawab
kuis ten-
tang fungsi zat aditif pada
makanan
- Pemberian tugas untuk
mempela-
jari Zat adiktif
PENILAIAN
1 Metode dan Bentuk Insrumen
Metode Bentuk Instrumen
LKS Pengamatan Sikap Dan
Sikap Rubrik
Tes unjuk Kerja Tes Penilaian Unjuk Kerja
2 Instrumen
Lembar Pengamatan Sikap
No Nama Peserta Disiplin Teliti Jujur Jumlah Skor
didik
Penskoran
Skor 1 : Jika tidak berperilaku dalam kegiatan
Skor 2 : Jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3 : Jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4 : Jika selalu berperilaku dalam kegiatan
b. Tes Tertulis
1. Sebutkan 5 contoh bahan aditif yang biasa ditambahkan pada makanan (score 5)
2. Sebutkan 3 contoh pemanis buatan (score 3)
3. Jelaskan 2 keuntungan menggunakan pengawet alami (score 4)
4. Sebutkan 2 dampak negatif dari penggunaan pewarna buatan (score 4)
5. Sebutkan bahan aditif pengganti MSG, yang aman bagi tubuh kita( score 4)
A. KOMPETENSI INTI:
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, obyektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati –
hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktifitas
sehari
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.7. Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam
kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan.
INDIKATOR
3.7.1. Menjelaskan pengertian yang dimaksud zat aditif pada makanan
3.7.2. Menjelaskan pewarna makanan alami pada makanan
3.7.3. Menjelaskan pewarna makanan buatan pada makanan
3.7.4. Menyebutkan fungsi pewarna pada makanan
4.7. Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan masalah untuk menghindari
terjadinya penyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika
INDIKATOR
4.7.1. Siswa dapat melakukan percobaan pewarna pada makanan dan efek yang ditimbulkan
pada kesehatan tubuh.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Menjelaskan macam-macam zat aditif pewarna alami dan buatan yang terdapat dalam makanan segar
maupun kemasan serta efek yang ditimbulkan pada kesehatan tubuh.
D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Bahan Pewarna
Berdasarkan fungsinya, bahan yang ditambahkan pada makanan (zat aditif
makanan)digolongkan sebagai pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap. Sedangkan jika dilihat dari
bahan asalnya zat aditif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan.
Misalnya, kunyit merupakan salah satu bahan alami yang sudah sejak dahulu dikenal nenek moyang
kita untuk ditambahkan pada makanan. Selain itu, ada daun suji yang digunakan untuk memberi warna
hijau.
Bahan pewarna merupakan bahan alami ataupun bahan kimia yang ditambahkan ke dalam
makanan. Penambahan bahan pewarna pada makanan bertujuan untuk memberi penampilan tertentu
atau warna yang menarik. Warna yang menarik dapat menjadikan makanan lebih mengundang selera.
1) Pewarna Alami
Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang bahan-bahannya banyak diambil dari
tumbuh-tumbuhan. Bahan pewarna alami yang banyak digunakan antara lain sebagai berikut.
1. Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau menawan, misalnya pada
dadar gulung, kue bika, atau kue pisang.
2. Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna cokelat pada makanan, misalnya
es krim, susu cokelat, atau kue kering.
3. Kunyit (Curcuma domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna kuning pada
makanan, misalnya tahu, bumbu Bali, atau nasi kuning. Selain itu, kunyit dapat mengawetkan
makanan.
4. Cabai merah, selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna kapxantin yang menjadikan
warna merah pada makanan, misalnya rendang daging atau sambal goreng.
5. Wortel, beta-karoten (provitamin-A) pada wortel menghasilkan warna kuning.
6. Karamel, warna cokelat karamel pada kembang gula karena proses karamelisasi, yaitu pemanasan
gula tebu sampai pada suhu sekitar 170 °C.
7. Gula merah, selain sebagai pemanis juga memberikan warna cokelat pada makanan, misalnya pada
bubur dan dodol.
Selain contoh di atas, beberapa buah-buahan juga dapat menjadi bahan pewarna alami,
misalnya anggur menghasilkan warna ungu, stroberi warna merah, dan tomat warna oranye.
2) Pewarna Buatan
Makanan ada yang menggunakan pewarna alami ada pula yang menggunakan pewarna
buatan. Bahan pewarna buatan ada dua jenis. Jenis pertama adalah pewarna buatan yang disintesa
dengan struktur kimia persis seperti bahan alami, misalnya beta-karoten (warna oranye sampai kuning),
santoxantin (warna merah), dan apokaroten (warna oranye). Jenis kedua adalah bahan pewarna yang
disintesa khusus untuk menggantikan pewarna alami.
Indigokarmin menghasilkan warna biru yang digunakan untuk gula-gula dan minuman ringan. Eritrosin
menghasilkan warna merah yang digunakan untuk es krim dan jeli.
Tartrasin menghasilkan warna kuning yang digunakan untuk es krim, yoghurt, dan jeli.
3) Perbedaan antara Pewarna Alami dan Pewarna Buatan
Bahan pewarna alami maupun buatan digunakan untuk memberi warna yang lebih menarik pada
makanan. Biasanya orang menggunakan bahan pewarna alami karena lebih aman dikonsumsi daripada
bahan pewarna buatan. Bahan alami tidak memiliki efek samping atau akibat negatif dalam jangka
panjang. Adapun pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan zat
pewarna alami
Warna yang dihasilkan kurang stabil, Dapat mengembalikan warna asli, kesta-bilan warna
mudah berubah oleh pengaruh tingkat lebih tinggi, tahan lama, dan dapat melindungi vitamin
keasaman tertentu. atau zat-zat makanan lain yang peka terhadap cahaya
selama penyimpanan.
E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1 Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Observasi
3. Model : Discovery Learning
F. SUMBER BELAJAR
Buku Paket IPA kelas VIII
G. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
1. Media
a. lingkungan sekitar peserta didik dan lingkungan SMP N 1 Jepara
b. Internet
c. LCD
2. Alat dan Bahan
Alat – alat yang mendukung untuk melaksanakan percobaan yang tertulis di buku Siswa, paket Ipa kelas
VIII
I. PENILAIAN
1. Metode dan Bentuk Instrumen
J. PENILAIAN
1. Jenis Penilaian dan Instrumen
Jenis Penilaian Bentuk instrumen
Penilaian Sikap Lembar pengamatan sikap
Penilaian Pengetahuan Tes tulis
Penilaian Ketrampilan Lembar pengamatan praktik
1. Contoh Instrumen
Keterangan Penskoran
Berilah skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sbb :
III. Tugas
Buatlah 2 kliping tentang “Pewarna pada makanan yang aman bagi tubuh”
yang diambil dari media cetak ( koran /Majalah) dan bila ingin ditambah boleh mencari di internet.
Dikumpulkan satu minggu yang akan datang.
Nilai
Jika tepat waktu dan sesuai 2 kliping = 100
Jika tidak tepat waktu sesuai 2 kliping = 80 s.d 99
Jika tepat waktu kurang sesuai 2 kliping = 60 s.d 79
Jika tepat waktu sesuai 1 kliping = 40 s.d 59
Jika tidak tepat waktu sesuai 1 kliping = ˂ 40
1 Pengamatannya lambat
LEMBAR KEGIATAN
Berdasarkan data pengamatan, buatlah kesimpulan yang menyatakan jenis-jenis bahan makanan yang
menggunakan pewarna aman atau tidak aman
MATERI PEMBELAJARAN
a. Bahan Pewarna
Berdasarkan fungsinya, bahan yang ditambahkan pada makanan (zat aditif
makanan)digolongkan sebagai pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap. Sedangkan jika dilihat dari
bahan asalnya zat aditif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan.
Misalnya, kunyit merupakan salah satu bahan alami yang sudah sejak dahulu dikenal nenek moyang
kita untuk ditambahkan pada makanan. Selain itu, ada daun suji yang digunakan untuk memberi warna
hijau.
Bahan pewarna merupakan bahan alami ataupun bahan kimia yang ditambahkan ke dalam
makanan. Penambahan bahan pewarna pada makanan bertujuan untuk memberi penampilan tertentu
atau warna yang menarik. Warna yang menarik dapat menjadikan makanan lebih mengundang selera.
1. Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau menawan, misalnya pada
dadar gulung, kue bika, atau kue pisang.
2. Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna cokelat pada makanan, misalnya
es krim, susu cokelat, atau kue kering.
3. Kunyit (Curcuma domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna kuning pada
makanan, misalnya tahu, bumbu Bali, atau nasi kuning. Selain itu, kunyit dapat mengawetkan
makanan.
4. Cabai merah, selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna kapxantin yang menjadikan
warna merah pada makanan, misalnya rendang daging atau sambal goreng.
5. Wortel, beta-karoten (provitamin-A) pada wortel menghasilkan warna kuning.
6. Karamel, warna cokelat karamel pada kembang gula karena proses karamelisasi, yaitu pemanasan
gula tebu sampai pada suhu sekitar 170 °C.
7. Gula merah, selain sebagai pemanis juga memberikan warna cokelat pada makanan, misalnya pada
bubur dan dodol.
Selain contoh di atas, beberapa buah-buahan juga dapat menjadi bahan pewarna alami,
misalnya anggur menghasilkan warna ungu, stroberi warna merah, dan tomat warna oranye.
2) Pewarna Buatan
Makanan ada yang menggunakan pewarna alami ada pula yang menggunakan pewarna
buatan. Bahan pewarna buatan ada dua jenis. Jenis pertama adalah pewarna buatan yang disintesa
dengan struktur kimia persis seperti bahan alami, misalnya beta-karoten (warna oranye sampai kuning),
santoxantin (warna merah), dan apokaroten (warna oranye). Jenis kedua adalah bahan pewarna yang
disintesa khusus untuk menggantikan pewarna alami.
Warna yang dihasilkan kurang stabil, Dapat mengembalikan warna asli, kesta-bilan
mudah berubah oleh pengaruh tingkat warna lebih tinggi, tahan lama, dan dapat
keasaman tertentu. melindungi vitamin atau zat-zat makanan lain yang
peka terhadap cahaya selama penyimpanan.
A. KOMPETENSI INTI
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengalaman ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukan perilaku ilmiah(memiliki rasa ingin tahu, obyektif, jujur, teliti, cermat, tekun,hati-hati,
tanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari
3.7 Mendiskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam
kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan
Indikator :
3.7.1 Dapat menyebutkan contoh bahan aditif pada makanan dan minuman kemasan
3.7.2 Menjelaskan fungsi penggunaan bahan aditif dalam makanan dan minuman kemasan
4.7 Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan masalah untuk menghindari
terjadinya penyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika
Indikator :
4.7.1 Menyajikan informasi jenis-jenis bahan aditif yang dipakai pada suatu produk makanan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan komponen pada kemasan makanan dan minuman siswa dapat
mengidentifikasi macam-macam zat aditif alami dan buatan
2. Melaluli diskusi siswa dapat menjelaskan fungsi bahan aditif alami dan buatan yang ada dalam
makanan dan minuman segar maupun kemasan
D. MATERI PEMBELAJARAN
b. Bahan Pewarna
Berdasarkan fungsinya, bahan yang ditambahkan pada makanan (zat aditif makanan)digolongkan sebagai
pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap. Sedangkan jika dilihat dari bahan asalnya zat aditif dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan. Misalnya, kunyit merupakan salah satu
bahan alami yang sudah sejak dahulu dikenal nenek moyang kita untuk ditambahkan pada makanan. Selain
itu, ada daun suji yang digunakan untuk memberi warna hijau.
Bahan pewarna merupakan bahan alami ataupun bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan.
Penambahan bahan pewarna pada makanan bertujuan untuk memberi penampilan tertentu atau warna yang
menarik. Warna yang menarik dapat menjadikan makanan lebih mengundang selera.
4) Pewarna Alami
Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang bahan-bahannya banyak diambil dari tumbuh-tumbuhan.
Bahan pewarna alami yang banyak digunakan antara lain sebagai berikut.
8. Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau menawan, misalnya pada dadar
gulung, kue bika, atau kue pisang.
9. Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna cokelat pada makanan, misalnya es
krim, susu cokelat, atau kue kering.
10. Kunyit (Curcuma domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna kuning pada
makanan, misalnya tahu, bumbu Bali, atau nasi kuning. Selain itu, kunyit dapat mengawetkan makanan.
11. Cabai merah, selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna kapxantin yang menjadikan
warna merah pada makanan, misalnya rendang daging atau sambal goreng.
12. Wortel, beta-karoten (provitamin-A) pada wortel menghasilkan warna kuning.
13. Karamel, warna cokelat karamel pada kembang gula karena proses karamelisasi, yaitu pemanasan gula
tebu sampai pada suhu sekitar 170 °C.
14. Gula merah, selain sebagai pemanis juga memberikan warna cokelat pada makanan, misalnya pada
bubur dan dodol.
Selain contoh di atas, beberapa buah-buahan juga dapat menjadi bahan pewarna alami, misalnya anggur
menghasilkan warna ungu, stroberi warna merah, dan tomat warna oranye.
5) Pewarna Buatan
Makanan ada yang menggunakan pewarna alami ada pula yang menggunakan pewarna buatan. Bahan
pewarna buatan ada dua jenis. Jenis pertama adalah pewarna buatan yang disintesa dengan struktur kimia
persis seperti bahan alami, misalnya beta-karoten (warna oranye sampai kuning), santoxantin (warna merah),
dan apokaroten (warna oranye). Jenis kedua adalah bahan pewarna yang disintesa khusus untuk
menggantikan pewarna alami.
Indigokarmin menghasilkan warna biru yang digunakan untuk gula-gula dan minuman ringan. Eritrosin
menghasilkan warna merah yang digunakan untuk es krim dan jeli.
Tartrasin menghasilkan warna kuning yang digunakan untuk es krim, yoghurt, dan jeli.
6) Perbedaan antara Pewarna Alami dan Pewarna Buatan
Bahan pewarna alami maupun buatan digunakan untuk memberi warna yang lebih menarik pada makanan.
Biasanya orang menggunakan bahan pewarna alami karena lebih aman dikonsumsi daripada bahan pewarna
buatan. Bahan alami tidak memiliki efek samping atau akibat negatif dalam jangka panjang. Adapun pewarna
buatan dipilih karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan zat pewarna alami
Warna yang dihasilkan kurang stabil, mudah Dapat mengembalikan warna asli, kesta-bilan
berubah oleh pengaruh tingkat keasaman warna lebih tinggi, tahan lama, dan dapat
tertentu. melindungi vitamin atau zat-zat makanan lain
yang peka terhadap cahaya selama
penyimpanan.
Kadang-kadang memberi rasa dan aroma yang Biasanya tidak menghasilkan rasa dan aroma
agak mengganggu. yang mengganggu.
2. Pemanis
Kamu tentu menyukai permen atau kembang gula, bukan? Rasa manis pada permen tersebut berasal dari
bahan pemanis yang ditambahkan padanya. Bahan pemanis ini ada dua macam, yaitu pemanis alami dan
pemanis buat
1. Pemanis Alami
Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun
hewani. Contoh pemanis alami dapat dilihat pada gambar di samping.
a. Gula tebu mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis glukosa. Gula tebu atau
gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang paling banyak digunakan. Selain
memberi rasa manis, gula tebu juga bersifat mengawetkan.
b. Gula merah merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan pemanis kedua yang
banyak digunakan setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini digunakan untuk makanan tradisional,
misalnya pada bubur, dodol, kue apem, dan gulali.
c. Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Selain sebagai pemanis, madu juga
banyak digunakan sebagai obat.
d. Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pemanis. Selain itu kayu manis juga
berfungsi sebagai pengawet.
2. Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang merupakan bahan tambahan makanan yang
dapat menyebabkan rasa manis pada makanan. Pemanis buatan tidak atau hampir tidak mempunyai nilai
gizi. Sebagaimana pemanis alami, pemanis buatan juga mudah larut dalam air. Beberapa pemanis buatan
yang beredar di pasaran di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Aspartam
Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin metil ester, merupakan pemanis yang digunakan
dalam produk-produk minuman ringan. Aspartam merupakan pemanis yang berkalori sedang. Tingkat
kemanisan dari aspartam 200 kali lebih manis daripada gula pasir. Aspartam dapat terhidrolisis atau
bereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis, sehingga lebih cocok digunakan untuk pemanis yang
berkadar air rendah.
b. Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling tua. Tingkat kemanisan sakarin kurang lebih 300 kali
lebih manis dibandingkan gula pasir. Namun, jika penambahan sakarin terlalu banyak justru
menimbulkan rasa pahit dan getir. Es krim, gula-gula, es puter, selai, kue kering, dan minuman
fermentasi biasanya diberi pemanis sakarin. Sakarin sangat populer digunakan dalam industri makanan
dan minuman karena harganya yang murah. Namun penggunaan sakarin tidak boleh melampaui batas
maksimal yang ditetapkan, karena bersifat karsogenik (dapat memicu timbulnya kanker). Dalam setiap
kilogram bahan makanan, kadar sakarin yang diperbolehkan adalah 50–300 mg. Sakarin hanya boleh
digunakan untuk makanan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar maksimal 0,5 mg
tiap kilogram berat badan per hari. Jika berat badanmu 40 kilogram, berapakah massa kue dengan
kandungan sakarin 50 mg/kg maksimal yang boleh kamu konsumsi?
c. Siklamat
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat kemanisan yang
dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir. Makanan dan minuman yang sering
dijumpai mengandung siklamat antara lain: es krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan berbagai minuman
fermentasi. Beberapa negara melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan mempunyai efek
karsinogen. Batas maksimum penggunaan siklamat adalah 500–3.000 mg per kg bahan makanan.
d. Sorbitol
Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis, selai dan roti, serta makanan
lain.
e. Asesulfam K
Asesulfam K merupakan senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)-on-2,3-dioksida atau merupakan asam
asetoasetat dan asam sulfamat. Tingkat kemanisan dari asesulfam K adalah 200 kali lebih manis
daripada gula pasir. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, asesulfam K merupakan pemanis yang
tidak berbahaya.
3. Pengawet
Akhir-akhir ini kita diributkan oleh adanya temuan di masyarakat bahwa ternyata banyak makanan yang
beredar bercampur dengan formalin atau boraks. Apakah fungsi formalin dan boraks itu? Mengapa
diributkan? Pelajarilah subbab berikut ini dengan saksama. Di negara-negara tropis seperti di Indonesia suhu
dan kelembaban udara umumnya tinggi. Keadaan ini membuat makanan cepat rusak karena mikroorganisme
berkembang pesat dan merusak makanan. Untuk mencegah atau menghambat kerusakan ini perlu
ditambahkan bahan yang dapat mencegah atau menghambat segala macam perubahan pada bahan
makanan yang disebabkan aktivitas mikroorganisme. Bahan ini dikenal sebagai bahan pengawet. Coba kamu
perhatikan berbagai jenis makanan yang dijual di toko! Sudah berapa lamakah makanan itu kira-kira
diproduksi? Sampai kapan tanggal kadaluwarsanya? Jika makanan tersebut tidak diberi pengawet tentu akan
rusak atau menjadi busuk. Bahan pengawet menurut asalnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahan
pengawet alami dan pengawet buatan.
a. Pengawet Alami
Bagaimana cara nelayan menjaga agar sisa ikan yang tidak terjual dalam keadaan segar tidak cepat
membusuk dan tetap laku di pasaran? Yah, mereka menggunakan garam sebagai bahan pengawet untuk
membuat ikan asin. Meskipun rasanya sudah berbeda dengan ikan segar, ikan asin masih tetap berprotein
tinggi. Berikut ini adalah contoh-contoh pengawet alami.
a. Gula tebu
Gula tebu memberi rasa manis dan bersifat mengawetkan.
Buah-buahan yang disimpan dalam larutan gula pekat akan menjadi awet karena mikroorganisme sukar
hidup di dalamnya.
b. Gula merah
Selain sebagai pemanis gula merah juga bersifat mengawetkan seperti halnya gula tebu.
c. Garam
Garam merupakan pengawet alami yang banyak dihasilkan dari penguapan air laut. Ikan asin dapat
bertahan hingga berbulanbulan karena pengaruh garam.
d. Kunyit
Kunyit, selain sebagai pewarna, juga berfungsi sebagai pengawet. Dengan penggunaan kunyit, tahu atau
nasi kuning menjadi tidak cepat basi.
Selain itu, kayu manis juga berfungsi sebagai pemanis dan pemberi aroma.
g. Cengkih
Cengkih merupakan pengawet alami yang dihasilkan dari bunga tanaman cengkih. Selain sebagai
pengawet, cengkih juga berfungsi sebagai penambah aroma.
b. Pengawet Buatan
Pengawet buatan ini ada berbagai macam, antara lain:
b. Asam asetat
Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka. Bahan ini menghasilkan rasa masam
dan jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu selera karena bahan ini sama dengan sebagian isi
dari air keringat kita. Asam asetat sering dipakai sebagai pelengkap ketika makan acar, mi ayam, bakso,
atau soto. Asam asetat mempunyai sifat antimikroba. Makanan yang memakai pengawet asam cuka
antara lain acar, saos tomat, dan saus cabai.
c. Benzoat
Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat (garamnya). Berbagai
jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco, kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan
dengan menggunakan bahan jenis ini.
d. Sulfit
Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit. Potongan kentang, sari nanas,
dan udang beku biasa diawetkan dengan menggunakan bahan ini.
e. Propil galat
Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan permen karet serta untuk
memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga dapat digunakan sebagai antioksidan.
f. Propianat
Jenis bahan pengawet propianat yang sering digunakan adalah asam propianat dan garam kalium atau
natrium propianat. Propianat selain menghambat kapang juga dapat menghambat pertumbuhan bacillus
mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan makanan. Bahan pengawetan produk roti dan keju
biasanya menggunakan bahan ini.
g. Garam nitrit
Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan ini terutama sekali digunakan
sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga daging olahan seperti sosis, atau kornet, serta
makanan kering seperti kue kering. Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan adanya nitrit ini.
Misalnya, pertumbuhan clostridia di dalam daging yang dapat membusukkan daging.
h. Sorbat
Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Sorbat sering digunakan
dalam pengawetan margarin, sari buah, keju, anggur, dan acar. Asam sorbat sangat efektif dalam
menekan pertumbuhan kapang dan tidak memengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang
diperbolehkan. Semua pengawet yang telah diuraikan di atas merupakan pengawet yang diijinkan untuk
dipakai dan mendapatkan lisensi secara internasional oleh badan kesehatan dunia (WHO) dengan kadar
yang diijinkan. Meskipun demikian, entah karena tidak mengerti atau sengaja, pada saat ini masih sering
ditemukan produsen yang menggunakan pengawet makanan yang telah dilarang oleh pemerintah.
Pengawet yang telah dilarang tetapi masih sering digunakan di antaranya adalah:
c. Penyedap
Kamu tentu sering membeli mi instan bukan? Selain mi kering, di dalam kemasan mi instan kamu akan
menemukan bungkusan bumbu. Apa saja bahan yang terdapat di dalam bumbu tersebut? Kamu akan
menemukan bahwa bumbu yang fungsinya untuk memberi rasa sedap dan lezat pada makanan berisi
bahanbahan yang kita sebut sebagai penyedap. Bahan penyedap rasa merupakan bahan tambahan makanan
yang berguna untuk melezatkan bahan makanan. Bahan ini dapat menimbulkan rasa enak dan mempertegas
rasa. Bahan penyedap ini terdapat dalam bentuk alami dan buatan.
1. Penyedap Alami
Bahan penyedap dari bahan alami selalu terdapat di dalam setiap makanan. Jenis bahan penyedap ini
banyak sekali. Biasanya bahan-bahan ini dicampurkan bersama-sama sebagai bumbu makanan, beberapa di
antaranya terdapat pada gambar di samping.
b. Bawang merupakan pemberi rasa sedap alami yang paling banyak digunakan.
c. Merica memberi aroma segar dan rasa pedas yang khas.
d. Terasi merupakan zat cita rasa alami yang dihasilkan dari bubuk ikan dan udang kecil yang dibumbui
sedemikian rupa sehingga memberi rasa sedap yang khas.
e. Daun salam memberi rasa sedap pada makanan.
f. Jahe memberi aroma harum dan rasa pedas khas jahe.
g. Cabai memberi rasa sedap dan pedas pada setiap masakan.
h. Daun pandan memberi rasa dan aroma sedap dan wangi pada makanan.
i. Kayu manis, selain memberi rasa manis dan mengawetkan juga memberi aroma harum khas kayu manis.
2. Penyedap Buatan
Penyedap buatan yang paling banyak digunakan dalam makanan adalah vetsin atau monosodium glutamat
(MSG) yang sering juga disebut sebagai micin. MSG tidak berbau dan rasanya merupakan campuran rasa
manis dan asin yang gurih. Mengonsumsi MSG secara berlebihan akan menyebabkan timbulnya gejala-gejala
yang dikenal sebagai Chinese Restaurant Syndrome. Tanda-tandanya antara lain berupa munculnya berbagai
keluhan seperti pusing kepala, sesak napas, wajah berkeringat, kesemutan pada bagian leher, rahang, dan
punggung.
E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Eksperimen
3. Model : Discovery Learning
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan kedua ( 3 JP)
Kegiatan Inti Identivikasi masalah - Menyiapkan kemasan makanan dan minuman 80 menit
- memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah yang berkaitan dengan zat aditif sampai
peserta didik dapat berpikir dan bertanya,
contohnya:
G. PENILAIAN
1. Jenis Penilaian dan Instrumen
Jenis Penilaian Bentuk instrumen
Penilaian Sikap Lembar pengamatan sikap
Penilaian Pengetahuan Tes tulis
Penilaian Ketrampilan Lembar pengamatan praktik
2. Contoh Instrumen
Tes Tertulis
Sebutkan 5 contoh bahan aditif yang biasa ditambahkan pada makanan (score 5)
Sebutkan 3 contoh pemanis buatan (score 3)
Jelaskan 2 keuntungan menggunakan pengawet alami (score 4)
Sebutkan 2 dampak negatif dari penggunaan pewarna buatan (score 4)
Sebutkan bahan aditif pengganti MSG, yang aman bagi tubuh kita( score 4)
Nilai = skor x 5