TENTANG
SISTEM PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN INTERNAL DAN
EKSTERNAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA
Ditetapkan di : AMPANA
Pada Tanggal : 24 Agustus 2018
A. Definisi
1. Keselamatan
Keselamatan adalah bebas dari bahaya (hazard) atau risiko
2. Hazard/bahaya
Hazard/bahaya adalah suatu “keadaan, perubahan atau tindakan” yang dapat
meningkatkan risiko pada pasien.
a. Keadaan
Adalah semua faktor yang berhubungan atau mempengaruhi suatu “peristiwa
keselamatan pasien/Patient safety event, agent atau personal”
b. Agent
Adalah substansi, obyek atau sistem yang menyebabkan perubahan
3. Keselamatan Pasien/Patient Safety
Keselamatan pasien adalah pasien bebas dari harm/cedera yang tidak seharusnya
terjadi atau bebas dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera
fisik/sosial/psikologis, cacad, kematian dll), terkait dengan pelayanan kesehatan.
4. Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
5. Harm/cedera
Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi tubuh dapat
berubah fisik, psikologis dan sosial. Yang termasuk harm/cedera adalah:
a. Penyakit/disease
Penyakit adalah disfungsi fisik atau psikis
b. Cedera/injury
Cedera adalah kerusakan jaringan yang diakibatkan agent/keadaan. Cedera dapat
berupa cedera fisik, psikologis maupun sosial.
c. Penderitaan/suffering
Pengalaman/gejala yang tidak menyenangkan termasuk nyeri, malaise, mual,
muntah, depresi, agitasi dan ketakutan.
d. Cacat/disability
Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh, keterbatasan aktifitas dan atau
retriksi dalam pergaulan sosial yang berhubungan dengan harm yang terjadi
sebelumnya atau saat ini.
6. Insiden Keselamatan Pasien (IKP)/Patient Safety Incident
Insiden keselamatan pasien adalah Setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm/cedera yang tidak seharusnya
terjadi. Insiden Keselamatan Pasien terdiri dari:
B. Tujuan
1. Staf rumah sakit memahami tentang Insiden Keselamatan Pasien.
2. Staf rumah sakit memahami cara melaporkan suatu Insiden Keselamatan Pasien.
3. Staf rumah sakit memahami alur pengelolaan laporan Insiden Keselamatan Pasien.
4. Analisis Laporan Insiden Keselamatan Pasien dapat berjalan dengan lancar, teratur dan
segera membuahkan suatu solusi perbaikan.
5. Insiden Keselamatan Pasien dapat tercatat dan teridentifikasi dengan baik, sehingga
terjadinya insiden yang sama dapat dihindari.
C. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Setiap insiden keselamatan yang terjadi di RSUD AMPANA terlaporkan dan
didokumentasikan dengan baik. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera
2. Waktu
Apabila terjadi insiden WAJIB segera ditindaklanjuti untuk mengurangi dampak atau
akibat yang tidak diinginkan. Setelah ditindaklanjuti segera membuat laporan insidennya
dengan mengisi Formulir Laporan Insiden pada akhir jam kerja / shift kepada Atasan
langsung (Paling lambat 2x24 jam ). JANGAN MENUNDA MEMBUAT LAPORAN.
3. Tempat
Seluruh unit kerja di RSUD AMPANA
4. Pelaksana :
Semua staf unit kerja di RSUD AMPANA yang melihat terjadinya insiden.
D. Tata Laksana
1. Pencatatan dan Pelaporan Insiden Internal RS
a. Apabila terjadi suatu insiden di rumah sakit (KTD/KNC/KTC/Kejadian sentinel) di
RSUD AMPANA, wajib segera ditindaklanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi
dampak/akibat yang tidak diharapkan.
b. Setelah ditindaklanjuti, wajib segera menghubungi sekretaris sub bidang pelaporan
(by phone) kemudian membuat laporan insiden oleh petugas yang pertama
mengetahui insiden dan atau oleh petugas yang terlibat dalam insiden, dengan
mengisi formulir laporan insiden pada akhir jam kerja/shift dan diserahkan kepada
atasan langsung. JANGAN MENUNDA LAPORAN.
c. Kepala ruang (atasan langsung) akan memeriksa laporan, memperjelas duduk
masalah insiden, berkoordinasi dengan kepala unit lain yang terkait, dan melakukan
grading risiko terhadap insiden yang terjajadi, kemudian mengumpulkan laporan
insiden ke sekretaris sub bidang pelaporan maksimal dalam waktu 2x24 jam.
d. Tabel penilaian dampak klinis/konsekuensi/severity, tabel penilaian
porbabilitas/frekuensi, dan tabel matriks grading risiko terlampir.
e. Sekretaris sub bidang pelopran akan memberikan nomor register pelaporan.
f. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan dilakukan
sebagai berikut:
Grading biru : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1
minggu
Grading hijau : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2
minggu
Grading kuning : Investigasi komprehensif/analisis akar masalah/RCA oleh tim RCA
yang terdiri dari tim KKPRS dan staff lain yang diperlukan, waktu maksimal 45 hari
Grading merah : Investigasi komprehensif/analisis akar masalah/RCA oleh tim RCA
yang terdiri dari tim KKPRS dan staff lain yang diperlukan, waktu maksimal 45 hari
g. Sub Bidang pelaporan insiden akan melakukan investigasi dan analisa sesuai grade
dari insiden yang terjadi.
h. Bidang Pelaporan Sub Komite KPRS memfasilitasi mediasi dalam pembuatan
investigasi sederhana jika dikehendaki oleh unit yang terkait dalam insiden
i. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan
laporan insiden dilaporkan ke Bidang Pelaporan Sub Komite KPRS
j. Bidang Pelaporan Sub Komite KPRS di RSUD AMPANA menganalisis kembali hasil
investigasi dan laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan
investigasi lanjutan ( RCA ) dengan melakukan regarding
k. Untuk grading kuning / merah Bidang Pelaporan Sub Komite KPRS akan melakukan
analisa akar masalah / Root Cause Analysis (RCA)
l. Setelah melakukan RCA maka Bidang Pelaporan Sub Komite KPRS melaporkan
hasil investigasi dan rekomendasi ke Sub Komite KPRS untuk perbaikan serta
pembelajaran berupa petunjuk/safety alert untuk mencegah kejadian yang sama
terulang kembali.
m. Hasil RCA rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD AMPANA
n. Sub Komite Keselamatan Pasien akan memberikan rekomendasi ke unit
kerja untuk mencegah terjadinya insiden di kemudian hari.
o. Unit menindaklanjuti rekomendasi Sub Komite KPRS dengan menyusun
POA (Plan Of Action)
p. Unit menindaklanjuti rekomendasi Sub Komite KPRS dengan menyusun
POA (Plan Of Action)
q. Unit terkait melaksanakan POA insiden.
r. Unit kerja melaporkan hasil evaluasi POA insiden ke Bidang Pelaporan Sub
Komite KPRS setiap 3 bulan
s. Bidang Pelaporan Sub Komite KPRS membuat evaluasi tahunan laporan
insiden keselamatan pasien dan dilaporkan kepada ketua
2. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ke Tim KKPRS Nasional
a. Laporan insiden grading merah yang telah dilengkapi dengan laporan RCA yang
terjadi pada pasien dilaporkan oleh KKPRS internal/Pimpinan RS dengan mengisi
formulir laporan insiden Keselamatan Pasien
b. Dikirim ke KKPRS nasional melalui pos atau kurir ke Sekertariat KKPRS dengan
alamat Kantor PERSI Jl. Boulevard Artha Gading Blok A-7 No.28, Kelapa Gading,
Jakarta Utara 14240
E. Dokumentasi
i. Panduan Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dalam
pelaksanaannya didokumentasikan dalam bentuk :
a. Kumpulan Laporan Insiden Keselamatan Pasien
b. Rekapitulasi Insiden Keselamatan Pasien
c. Daftar tindak lanjut Insiden Keselamatan Pasien
d. Tabel Manajemen Resiko RSUD AMPANA
ii. Revisi dan Audit.
a. Panduan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun.
b. Rencana audit akan disusun dengan bantuan komite mutu dan akan dilaksanakan
dalam bentuk ronde keselamatan pasien.
c. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan kesalahan komunikasi akan
dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.
DAFTAR TABEL
2. PENILAIAN PROBABILITAS
Tingkat Resiko Deskripsi
1. Sangat jarang / Rare ( >5 thn / kali )
2. Jarang / Unlikely ( >2-5 thn / kali )
3. Mungkin / Posible ( 1-2 thn / kali )
4. Sering / Likely ( beberapa kali / thn )
5. Sangat sering / Almost certain ( Tiap minggu / bulan )
3. SKOR RISIKO
Ditetapkan di : AMPANA
Pada Tanggal : 24 Agustus 2018