Lactose Intorelance
Lactose Intorelance
102017164
Abstrak
Intoleransi laktosa adalah kondisi ketidakmampuan seseorang untuk mencerna laktosa, yaitu gula
yang ada pada susu dan produk olahannya karena tidak terbentuk enzim laktase dengan cukup.
Tanpa enzim laktase, maka laktosa tidak akan dapat dicerna dan penyebab gangguan pencernaan.
Defisien laktase laktosa tidak terhidrolisis, menghasilkan peningkatan tekanan osmotik dan sekresi
cairan lumen usus. Di usus besar, hasil fermentasi dari lactose yang belum tercerna adalah gas
hidrogen. Gejala intoleransi laktosa adalah perut kembung, distensi, nyeri, perut kembung, dan
diare. Gejala diatasi dengan eliminasi lengkap atau makanan yang mengandung laktosa. Sementara
itu, produk susu yang mengandung besar laktosa juga menjadi sumber kalsium juga.
Menghilangkan produk susu dari makanan sehari-hari dapat menyebabkan kadar kalsium rendah,
osteopenia, sampai osteoporosis. Orang dengan intoleransi laktosa membutuhkan suplementasi
kalsium untuk mempertahankan kadar kalsium dalam tubuh.
Abstract
Lactose intolerance is a condition of one's inability to digest lactose, the sugar present in milk and
its processed products because no lactase enzyme is formed sufficiently. Without the lactase
enzyme, lactose can not be digested and causes indigestion. Lactose lactase deficient is not
hydrolyzed, resulting in an increase in osmotic pressure and fluid secretion of the intestinal lumen.
In the colon, the fermentation of the undigested lactose is hydrogen gas. Symptoms of lactose
intolerance are flatulence, distension, pain, flatulence, and diarrhea. Symptoms are treated with
complete elimination or foods containing lactose. Meanwhile, dairy products containing large
amounts of lactose are also a source of calcium as well. Eliminating dairy products from everyday
foods can cause low levels of calcium, osteopenia, to osteoporosis. People with lactose intolerance
require calcium supplementation to maintain calcium levels in the body.
Pendahuluan
Banyak orang menjelang tua mempunyai masalah ketika minum susu, padahal sebelumnya tidak.
Ketidaknyamanan timbul ketika meminum susu yang ditandai dengan sakit perut dan diare. Hal
ini umumnya disebabkan oleh tidak dapatnya orang tersebut mencerna laktosa (gula susu) yang
terdapat di dalam susu. Gangguan kesehatan ini dinamakan Lactose Intolerance, artinya tidak
tahan laktosa. Laktosa adalah zat gula susu yang secara alamiah memang terdapat di dalam susu.
Secara normal, di dalam saluran pencernaan manusia terdapat sejenis enzim yang disebut laktase,
yang bekerja mencerna laktosa atau gula susu ini. Pada orang-orang tertentu, enzim laktase di
dalam saluran pencernaannya sangat sedikit atau hampir-hampir tidak ada, sehingga laktosa di
dalam susu yang diminum tidak dapat tercerna dengan baik. Akibatnya, bakteri-bakteri yang
banyak terdapat di dalam rongga usus akan mengambil alih dan menguraikan laktosa tersebut
menjadi zat-zat asam (antara lain asam laktat) dan gas yang menyebabkan perut terasa kembung
dan mulas, yang diikuti dengan diare. Seringkali gejala ini diikuti pula oleh rasa mual dan muntah
serta kejang atau kram pada bagian perut. Walaupun kelainan ini biasanya tidak berbahaya, tetapi
dapat menyebabkan gejala yang cukup mengganggu, sehingga penderitanya berulang kali
mengunjungi dokter. Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa,
yang merupakan gula dominan dalam susu, dalam jumlah yang signifikan. Tidak semua orang
yang menderita defiensi laktase memiliki gejala, namun mereka yang memiliki gejala baru dapat
disebut sebagai penderita intoleransi laktosa.1
Pengertian Karbohidrat
Secara biokimia,karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton,atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.Karbohidrat mengandung
gugus fungsi karbonil(sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil.Pada
awalnya,istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus(CH2O)n
,yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.Namun
demikian,terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen,fosforus,atau sulfur.Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang
diperlukan tubuh makhluk hidup.Monosakarida,khususnya glukosa,merupakan nutrient utama
sel.Misalnya,pada vertebrata,glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh
sel tubuh.Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam
molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh.Selain itu,kerangka
karbon monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organic
kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak.Sebagai nutrisi untuk manusia,1 gram
karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori.Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk
Indonesia,umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi,yaitu antara 70%-80%.Bahan makanan
sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia(gandum dan beras),umbi-
umbian(kentang,singkong,ubi jalar),dan gula.2
2. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan
glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan
melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus
aldehid pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara
proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida. Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik).
Beberapa contoh disakarida yakni:
a. Sukrosa.
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas dan wortel. Hidrolisis dengan enzim
sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa (fruktosa + glukosa = sukrosa).
b. Laktosa.
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis menggunakan
asam atau enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa (galaktosa + glukosa = laktosa).
c. Maltosa.
Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji gandum
yang sedang berkecambah. Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul glukosa (gukosa +
glukosa = maltose).3
3. Oligosakarida.
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul 2-10 monosakarida, yaitu
trisakarida yang terdiri dari 3 molekul monoskarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat
molekul monosakarida. Salah satu trisakarida penting adalah rafinosa tang terdiri atas tiga molekul
monoakarida yamg berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut terbentuk antara
atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya atom
karbon nomor 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada fruktosa.4
4. Polisakarida.
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul polisakarida
mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara
monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut homo polisakarida, sedangkan yang
mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa
senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air.
Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya pati, inulin (seagai zat
cadangan), dan selulosa (sebagai bagian dinding sel). Dalam jazad hewan juga terdapat zat yang
sejenis dengan zat pati, yaitu glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n dengan harga n yang besar. Contoh golongan
polisakarida yang penting antara lain pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
a. Pati (amilum atau zat tepung)
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi. zat pati terdiri atas rantai-
rantai tidak bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang bercabang (amilopektin). Pati merupakan
homopolimer glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya,
tergantung dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati
terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan
fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Pati sedikit sekali larut dalam air dingin, tetapi jika
dipanaskan dengan air, butir-butir zat pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji) dan
pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air menghasilkan koloid. Amilum dapat
dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat
dilakukan mengguakan enzim amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang
dikeluarkan oleh pangkreas.
b. Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan dalam otot dan
hati vertebrata, yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Glikogen menunjukkan sifat kimia
yang sama dengan zat tepung. Zat ini dapat larut oidal dalam air dingin, tetapi tidak membentuk
gel-gel seperti pada kanji. Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat
terhadap larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa, sedangkan
hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa.
Dalam pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn).
c. Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein
membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Atau dapat dikatakan
selulosa merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan. Tanaman kapas sebagian besar terdiri
selulosa. Kertas saring seluruhnya terdiri atas selulosa. Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat
menjadi hasil yang dapat larut, jika larutan ini diencerkan dengan air dan direbus, terjadi hidrolisis
dan terbentuk glukosa sebagai hasil akhir.
Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut Schweitzer (larutan
kuprioksida-amonia). Tidak seperti amilum, selulosa tidak dapat dicerna ileh perut manusia atau
mamalia lainnya, tetapi dapat dicerna oleh sapi dan dan hewan ruminansia lain dengan prtolongan
bakteri.
Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering dipakai dalam
industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es krim,
pemakaian CMC akan memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih halus.
d. Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela antara
selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat antara dinding sel satu
dengan yang lain. Pada umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok
senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin. Kandungan pektin dalam
tanaman sangat bervariasi baik berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-bagian jaringannya.
Komposisi kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di dalam buah sangat bervariasi
tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan tanaman yang
belum matang. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi berkurang dalam buah yang terlalu
matang. Di antara buah-buahan yang dapat digunakan untuk membuat jeli adalah jambu biji, apel,
lemon, plum, jeruk, serta anggur.4
Pengertian Protein
Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan
ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20
asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku atau asam amino
penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai
kode genetik. Protein berasal dari kata protos (bahasa Yunani) yang berarti "yang paling utama".
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein terdapat pada semua sel hidup, kira-kira 50% dari berat keringnya dan berfungsi sebagai
pembangun struktur, biokatalis, hormon, sumber energy, penyangga racun, pengatur pH, dan
sebagai pembawa sifat turunan dari generasi ke generasi. Protein berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit
enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun)
sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai
sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob
Berzelius pada tahun 1838.5
Enzim Lactase
Lactose intoralance
Penyebab utama dari intoleransi laktosa adalah kekurangan enzim laktase (defisiensi laktase)
karena produksi enzim laktase yang semakin berkurang . Berdasarkan penyebabnya, defisiensi
enzim laktase dapat dibagi menjadi tiga tipe berbeda, yaitu:10
Terjadi pada bayi yang mendapatkan sepasang gen LCT yang mengalami mutasi dan bersifat
resesif dari masing-masing orang tua. Bayi dalam keadaan ini tidak dapat menghasilkan enzim
laktase sejak lahir. Kelainan ini sangat jarang terjadi, sekitar 1 dari 60.000 kelahiran dan pertama
kali ditemukan di Finlandia pada tahun 1959
Jenis yang paling umum terjadi karena secara alami, produksi enzim laktase mulai berkurang
setelah bayi melewati masa menyusui . Pada kondisi ini, gen-gen yang berperan dalam
membantu produksi laktase, seperti gen MCM6, terprogram untuk mengurangi produksi laktase
setelah masa menyusui . Pada manusia, dalam populasi yang jarang mengonsumsi susu, produksi
laktase biasanya menurun sekitar 90% selama 4 tahun pertama. Prevalensi primary lactose intolerance
berbeda-beda antar etnik:
* Indian 80%
* Amerika 20%
Defisiensi Laktase Sekunder
Terjadi karena sel-sel usus halus mengalami kerusakan akibat pengobatan dan penyakit, seperti
kemoterapi, dan infeksi usus. Berbeda dengan defisiensi bawaan dan primer, defisiensi sekunder
dikarenakan sel-sel usus halus rusak akibat faktor eksternal, sehingga mengakibatkan produksi
laktase berkurang.
Akan tetapi apapun jenis defisiensi yang dialami, berkurangnya produksi enzim laktase dapat
mengakibatkan laktosa menjadi tidak dapat dicerna. Laktosa yang tidak terserap ini akhirnya
mengendap di usus besar yang kemudian meningkatkan tekanan osmotik usus, sehingga air dalam
usus sulit diserap oleh tubuh dan air dari dalam tubuh mudah keluar menuju saluran usus. Selain
itu, proses fermentasi laktosa di dalam perut yang menghasilkan asam lemak dan berbagai macam
gas. Oleh karena itu, bertambahnya timbunan laktosa akan menambah jumlah gas dan air yang
berada di dalam usus. Alhasil, orang akan mengalami kembung, keram perut, diare dan sering
buang angin yang merupakan tanda dari intoleransi laktosa.10
Mengkonsumsi produk susu fermentasi seperti keju matang (mature atau ripened
cheeses), mentega atau yoghurt, karena umumnya jenis makanan ini ditoleransi
lebih baik dibanding susu.
Minum susu yang mengandung banyak lemak susu, karena lemak dapat
memperlambat transportasi susu dalam saluran perncernaan sehingga dapat
menyediakan waktu yang cukup untuk enzim laktase memecah gula susu.
Hindari mengkonsumi susu rendah atau bebas lemak oleh karena susu lebih cepat
ditransportasi dalam usus besar dan cenderung menimbulkan gejala pada penderita
intoleransi laktosa. Disamping itu, beberapa produk susu rendah lemak juga
mengandung serbuk susu skim yang mengandung laktosa dalam dosis tinggi.
Jangan menghindari semua produk susu oleh karena nilai gizi susu pada dasarnya
sangat dibutuhkan tubuh.
Mengkonsumsi susu dengan laktosa yang telah diuraikan (susu bebas laktosa).
Minum susu dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Banyak penderita intoleransi
laktosa dapat meminum 240 ml susu per hari, tetapi perlu untuk mengamati/
seberapa besar tingkatan toleransi tubuh sendiri terhadap laktosa. Banyak penderita
toleran terhadap sejumlah laktosa yang terdapat dalam setengah cangkir susu full
cream, tiga perempat cangkir es krim, tiga perempat cangkir yoghurt, tiga perempat
cangkir keju mentah (unripened cheeses).
Konsumsi produk susu yang diolah dengan proses pemanasan (seperti susu bubuk),
karena pada pemanasan, laktosa akan dipecah menjadi glukosa dan galaktosa,
sehingga produk seperti ini akan ditoleransi lebih baik.
Konsumsi produk kedelai karena produk kedelai bebas laktosa dan merupakan
sumber kalsium yang bagus dan baik untuk menggantikan susu dan produk susu
lainnya.
Bacalabel pangan dengan seksama
Bagi penderita intoleransi laktosa agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,
penting untuk membaca label pangan dengan seksama pada bagian daftar bahan
pangan (i n g r e d i e n t ) . Produk pangan perlu dihindari/dibatasi jumlah yang
dikonsumsi, jika mengandung bahan-bahan seperti berikut ini misalnya padatan
susu, padatan susu bebas lemak, whey, gula susu.11
Suplemen
Asupan suplemen dapat digunakan untuk mengatasi lactose intolerance:12
*Tabletenzimlactase
Tablet ini mengandung enzim yang memecah laktosa sehingga mengurangi jumlah laktosa yang
harus dimetabolisme tubuh. Tablet ini diminum sebelum makan atau snack.
* Suplemen kalsium
Suplemen kalsium menutupi kekurangan kalsium yang tidak bisa diperoleh dari susu dan
produknya.
* Probiotik
Probiotik merupakan organisme hidup yang terdapat dalam usus halus yang membantu
mempertahankan sistem pencernaan yang sehat. Probiotik juga tersedia sebagai kultur aktif atau
“hidup” dalam yogurt dan sebagai suplemen dalam bentuk kapsul. Produk tersebut digunakan
untuk sakit pada saluran pencernaan seperti diare dan irritable bowel syndrome, namun dapat
juga membantu tubuh untuk mencerna laktosa.
Bila memiliki kelainan lactose intolerance, selalu sediakan obat antidiare seperti loperamide
(Imodium A-D) yang membantu mengurangi gejala.12
Kesimpulan
Lactose intoralance merupakan kondisi ketidak mampuan seseorang untuk mencerna laktosa, yaitu
gula yang terdapat pada susu dan produk olahannya karena tubuhnya tidak menghasilkan enzim
laktase dengan cukup. Penyakit ini merupakan penyakit yang jarang sekali terjadi dan di beberapa
Negara penyakit ini sangat banyak sekali seperti di Negara asia, india, dan afrika, penyakit ini
diderita mulai dari bayi,remaja,dewasa bahkan orang tua, dan cara mengatasinya hanya dengan
Daftar pustaka:
1. Medisina. Lactose Inrtoralance (Media Informasi Farmasi Indonesia). 2013. Diunduh di
4. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper.,Edisi XXVII, Penerjemah Hartono
5. Indriyani .Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
8.Lapid,Nanci.Lactase.2008.diunduh dari
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://celiacdisease.about.com/od/celiacdi
https://www.huffingtonpost.com/amanda-greene/what-is-lactose-intoleran_b_3201589.html.
10. Deng Y, Misselwitz B, Dai N, Fox M. Lactose intolerance in adults: Biological mechanism
2017