Anda di halaman 1dari 5

Sodom dan Gomora

Karya: Subagio Sastrowadoyo

Tuhan
tertimbun
di balik surat pajak
berita politik
pembagian untung
dan keluh tangga kurang air.

Kita mengikut sebuah all-night ball


kertas berserak
terompet berteriak
muka pucat mengantuk
asap asbak menyaput mata
tak terdengar pintu diketuk.

Kau?

Yippee!!
Rock-rock-rock.

Jam menunjuk tiga.


Hakikat Puisi

 Sense
Keagamaan
Alasan : Karena di dalam Puisi Sodom dan Gomorrha tersebut penulis menuliskan kata
Tuhan yang menunjukkan wujud permohonan kepada sang pencipta langit dan bumi.

 Subjek matter
Tuhan
Penulis membuat puisi ini ditujukan kepada Tuhan untuk menolong manusia yang
berbuat dosa dan lupa akan Dia.

 Feeling
Kasihan yang dirasakan penulis kepada manusia yang mengikuti arus kebarat-baratan itu
dalam keadaan pucat mengantuk sekalipun, tetapi tetap saja mengikuti pesta pada
malam hari. Bukannya beristirahat atau melakukan hal positif tetapi meyiksa diri sendiri.

Bukti:
Kita mengikut sebuah all-night ball
kertas berserak
terompet berteriak
muka pucat mengantuk
asap asbak menyaput mata
tak terdengar pintu diketuk.

 Tone
1. Prihatin kepada manusia yang tidak lagi mau memuji dan memuliakan nama
Tuhan, tetapi melakukan keinginan yang duniawi.
2. Marah kepada manusia yang tidak menghargai Tuhan lagi hanya mementingkan
keinginan duniawi. Yang mengakibatkan kehidupan manusia tersebut kacau
balau.

 Intention
Agar pembaca menyadari bahwa semakin berubah zaman manusia semakin berbuat
yang tidak baik. Kita seharusnya sadar akan kodrat kita sebagai manusia kita diciptakan
Tuhan untuk menjaga bumi menjadi lebih baik, mengupayakan dan membantu
menciptakan masyarakat yang lebih baik lagi bukan kita yang merusak diri kita sendiri.
Jika dari diri kita sudah dapat menjadi berguna bagi orang lain maka itulah yang penulis
ingin sampaikan lewat puisi ini jangan menyia-nyiakan hidup karena kita hanya hidup
satu kali. Sodom dan Gommorrha diceritakan penulis dalam puisinya karena ingin
menggambarkan kemarahan Tuhan kepada kita manusia yang selalu saja lupa kepada
Tuhan pencerminan kota Sodom dan Gomorrha mengingatkan kita untuk tidak lupa
kepada Pencipta kita.
Metode Puisi

 Diksi
- Pemilihan kata Tuhan ini dimaksudkan untuk membuat pembaca berimajinasi.
Tuhan tertimbum dibalik surat pajak, secara simbolis menggambarkan bahwa tidak
ada penguasa, rakyat semakin merajalela melakukan apa saja yang diinginkan.
Politik dipermainkan, penguasa berpesta pora menikmati kelazatan dunia yang
mereka ciptakan. Sementara, sebagian rakyat tertindas karena ulah pejabat yang
tidak bertanggung jawab, malah pembagian air pun dikeluhkan. Para penguasa itu
tidak mendengarkan perintah Tuhan mereka berdansa semalam suntuk.
- Muka pucat mengantuk, asap asbak menyapu mata, tak terdengar suara pintu
diketuk. Merupakan perpaduan kata yang menggambarkan kekacauan dan
ketidaktentraman. Serta ditambah dengan kata Yippe!!Rock-rock-rock kata-kata
yang disebutkan pada saat orang mengikuti pesta hingga malam hari.

 Imajinasi
- Pendengaran
Bukti : terompet berteriak, tak terdengar pintu diketuk.
Alasan : suara terompet pastinya didengar oleh tersebut timbul daya imajinasi
pendengaran.
- Pengelihatan
Bukti :
kertas berserak
muka pucat mengantuk
asap asbak menyaput mata
- Pembicaraan
Bukti :
Yippee!!
Rock-rock-rock.

 Gaya bahasa
Menggunakan Majas Perbandingan
Puisi "Sodom dan Gomorrha" diambil dari nama dua kota yang dikutuk oleh Tuhan
karena para penghuninya berakhlak sangat buruk. Dalam sajak tersebut penulis
mengungkapkan bahwa orang-orang yang tidak mengakui adanya kehebatan Tuhan
dimetaforiskan dengan "Tuhan tertimbun di balik surat pajak". Dalam hal ini Tuhan
dibandingkan sesuatu benda tertimbun di balik surat pajak. Pemanfaatan majas
tersebut menjadikan pernyataan lebih konkret.
Kritik dan Esai

- Esai
Dalam puisi “Sodom dan Gomorrha” pemilihan kata sudah baik namun masih ada
yang membingungkan (contonya : Kita mengikut sebuah all-night ball).

- Kritik
Penulis dalam membuat puisi bagus karena dapat membuat pembaca memahami
makna dari puisi tersebut, penulis juga pandai menciptakan bunyi kakafoni yang
memperkuat suasana yang tidak menyenangkan, pemilihan kata sangat baik
membuat pembaca meratapi bahwa manusia zaman sekarang lebih memilih
mengikuti keinginan duniawi daripada memuji dan memuliakan nama Tuhan. Yang
menyadarkan bahwa kita sebagai manusia hendaknya lebih mengutamakan Tuhan di
dalam hidup kita.
Namun sebaiknya penulis tidak membuat pembaca binggung karena penikmat puisi
bukan hanya orang yang mengetahui Bahasa Inggris bisa saja orang yang tidak
mengetahui Bahasa Inggris juga sebagai penikmat puisi. Oleh karana itu, sebaiknya
penulis menggunakan kata yang relevan dengan kata all-night ball.
TUGAS BAHASA INDONESIA

NAMA : ARRACELY SIREGAR


SMA N 1 KUALA TUNGKAL
KUALA TUNGKAL 2019

Anda mungkin juga menyukai