Anda di halaman 1dari 13

REVISI TUGAS 2.

BAHAN AJAR ( ADITYA YUDIANTORO/19040458710073)

KOMPETENSI
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MATA PELAJARAN : PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN
KELAS/SEMESTER : XI/GASAL
KOMPETENSI INTI
KI-3 (Pengetahuan) Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Kendaraan Ringan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 (Ketrampilan) Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Kendaraan Ringan . Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR :
3.2 Menerapkan cara perawatan sistem pelumasan
3.2.1 Menjelaskan fungsi perawatan sistem pelumasan
3.2.2 Menentukan cara perawatan sistem pelumasan

4.2 Merawat berkala sistem pelumasan


4.2.1 Melakukan perawatan berkala sistem pelumasan
4.2.2 Mengontrol hasil perawatan berkala sistem pelumasan.
SISTEM PELUMASAN

A. PENGERTIAN
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua
benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan
pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas
terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan
pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.
B. FUNGSI SISTEM PELUMASAN
Sistem pelumasan merupakan bagian yang penting pada mesin yang didalamnya
terdapat komponen-komonn yang bergerak dan bergesekan. Oleh karena itu,
pelumasan sangat diperlukan agar kontak langsung antara dua permuakaan benda
yang saling bergerak dapat dihindarkan.
Sistem pelumasan berfungsinya sebagai :
1. Sebagai Pelumasan/ Anti Gesekan

Oli mencegah hubungan langsung antara dua metal/part yang bergesekan


sehingga dapat mencegah keausan dengan membentuk laipsan (Oil Film) pada
permukaan logam/part.
2. Sebagai Pendingin

Oli membawa panas yang terjadi dari gesekan yang ditimbulkan atau akibat
pembakaran (pada cylinder block & piston). Pada mesin-mesin dengan kecepatan
putaran tinggi, panas akan timbul pada bantalan-bantalan sebagai akibat dari
adanya gesekan yang banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi sebagai
penghantar panas dari bantalan untuk mencegah peningkatan temperatur atau
suhu mesin.
3. Sebagai Pembersih

Oli membawa partikel-partikel metal debu, oxidasi dan hydrocarbon. Saat


membuka tutup oli pada mesin, biasanya terlihat.

4. Sebagai Perapat/sealing

Oli juga berfungsi sebagai seal/perapat kompresi pada piston. Akan ikut terbawa
pada saat kompresi dan ikut keluar pada saat expansi.
5. Anti karat/korosi.
Melindungi permukaan part/metal dari hubungan langsung dengan air dan udara.
6. Baffer / bantalan
Meneruskan tekanan secara terpencar dan meredam benturan. Biasanya terjadi
jika dua buah gear saling bertemu/berbenturan, sehingga tumbukan/benturan tidak
terjadi secara paksa/kasar.

Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli
dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel misalnya, secara
normal beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih
tinggi dibandingkan dengan Mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi
kondusif yang lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli, penumpukan deposit
dan perkaratan logam-logam bearing.

C. Cara Kerja Umum Sistem Pelumasan


Cara kerja sistem pelumasan adalah menyalurkan oli mesin ke komponen yang
berputar dan bergeser agar mesin dapat bekerja dengan normal dan juga berperan
penting sebagai pendingin.
Bagian-bagian yang perlu diberi pelumasan adalah :
 Dinding silinder, torak, cicin torak, dan pena torak
 Poros engkol beserta bantalannya
 Poros nok dan bantalannya
 Mekanisme katup
 Rantai timing dan poros pompa
Dalam sistem pelumasan yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor adalah :
1. Sistem Tekan

Keterangan gambar :
1) Oil pan
2) Oil strainer
3) Pompa oli
4) Dipstick (pengukur permukaan)
5) Switch tekanan oli
6) Saringan oil
Sistem ini digunakan pada mesin besar dan mesin kendaraan. Dimana minyak
pelumasnya berada dalam keadaan lebih dingin dari pada bagian mesin lainnya.
Minyak ditekan dan dialirkan melalui berbagai saluran dengan pompa kesemua
bagian yang membutuhkan seperti beberapa bantalan, poros, batang penggerak,
pipa di dalam kerangka mesin, dan bagian lain yang akan dilumasi.
2. Sistem Percikan
Sistem ini digunakan pada mesin kecil yang berdaya rendah karena proses dan
kontruksinya sederhana. Setiap kali pangkal batang penggerak (big end)
mencebur kedalam mangkok pelumas, memercikan keatas ke dinding silinder dan
bantalan-bantalan atau bagian-bagian lain yang harus dilumasi.
Aplikasi sistem pelumasan percik banyak dijumpai pada kendaraan dua
langkah yang kuno seperti pada vespa dan pada L2 Super. Sistem pelumasan
percik hanya diterapkan pada engine yang mempunyai rpm dan daya rendah serta
pada engine yang memiliki konstruksi katup-katup samping. Selain itu sistem ini
hanya diaplikasikan pada kendaraan satu silinder dan bentuk engine yang relatif
kecil. Pada engine multi silinder sudah menggunakan sistem paksa dan sistem
rendam yang diterapkan pada transmisi dan differensial. Sekarang ini juga masih
ada engine yang menggunakan sistem percik seperti pada motor bensin 5,5 HP
yang banyak digunakan pada mesin penggerak kompresor.
3. Sistem kombinasi

Sistem ini digunakan untuk menjaga agar sistem pelumasan agar tetap bekerja
dengan baik jika pompa mengalami gangguan. Pada sistem ini pompa minyak
pelumas memompakan minyak pelumas dari bak minyak pelumas kedalam
mangkok minyak pelumas dan pangkal batang penggerak bertugas memercikan
minyak pelumas ke bagian-bagian yang perlu dilumasi.

D. Komponen-Komponen Sistem Pelumasan


1. Pompa Pelumas
Pompa oli (oil pump) berfungsi menghisap oli dari bak oli (oil pan) kemudian
menekan dan menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Pompa oli ada
yang digerakan oleh poros engkol dan ada juga yang digerakan oleh sumbu nok
(camshaft) dan timing belt. Saringan oli terpasang pada inlet pompa oli dan
berfungsi menyaring kotoran dari oli.
Macam-macam pompa oli :
a. Pompa oli model roda gigi
Pompa oli model roda gigi terdiri dari gigi penggerak (drive gear) dan gigi
yang digerakan (driven gear), berputar secar bersamaan untuk menghisap
dan memompakan oli keluar.
Tipe pompa oli model roda gigi

b. Pompa oli model trochid


Pompa oli model trochoid ( trochoid pump ) dilengkapi dua rotor ( rotor
penggerak dan rotor yang digerakan ), yang terdapat di dalmrumah pompa
( pump body ).

2. Saringan minyak pelumas


Saringan oli digunakan untuk menyaring kotoran pada minyak pelumas yang
akan beredar keseluruh komponen yang bergerak dan juga untuk menghindari
dari kerusakan.

3. Ventilasi ruang engkol


Berfungsi untuk menjaga kekentalan minyak pelumas atau mencegah terjadinya
kerusakan minyak pelumas yang ada di dalam ruang engkol dari reaksi kimia
yang terjadi akibat bercampurnya minyak pelumas dengan blow by gas
(campuran bahan bakar da udara yang bocor dari silinder yang tidak ikut
terbakar). Jenisnya dibedakan menjadi dua, diantaranya : ventilasi terbuka dan
ventilasi tertutup.
4. Penunjuk tekanan minyak pelumas
Penunjuk tekanan minyak pelumas ada dua macam yaitu jenis mekanik dan
menggunakan arus listrik, sedangan yang paling banyak digunakan adalah
penunjuk tekanan minyak pelumas yang menggunakan arus listrik yang berjenis
kontak tekan dan kumparan elektromagnetik.
5. Pendingin oli (oil cooler)

Pendingin oli yang banyak digunakan adalah pendingin air yang ditempatkan
dibawah radiator dan untuk menghindari dari penyumbatan maka dilengkapi
dengan bypass ketika terjadi penyumbatan maka dapat langsung dialirkan
melalui katup bypass.

E. Jenis Pelumas
1. Oli Mineral
Oli mineral terbuat dari oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang
telah diolah dan disempurnakan dan ditambah dengan zat - zat aditif untuk
meningkatkan kemampuan dan fungsinya. Beberapa pakar mesin memberikan
saran agar jika telah biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka
jangan langsung menggantinya dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis
umumnya mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit
tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga
mengganggu pemakaian mesin.
2. Oli Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian
terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian
dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli
mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan
baju polyester), yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli
sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat
tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga
menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk
menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

Sistem pelumasan tidak hanya sebatas oli, masih ada beberapa hal yang
berhubungan dengan pelumasan, seperti Grease atau bahasa bengkelnya "gemuk".
Grease ini berbentuk semi-solid (seperti margarin makanan) yang berfungsi hampir
sama dengan oli, dengan dasar sebagai pelumas. Grease ini juga di design untuk
beberapa faktor tertentu seperti ketahanan terhadap suhu/temperatur dan air.
Grease ini memiliki karakter :
 Pada temperatur normal ke bawah (nol) akan tetap berbentuk semi-solid
 Pada temperatur tinggi atau mencapai suhu leleh/cair pada saat mesin bekerja
akan mencair dan melumasi bagian permesinan.
Berdasarkan tipe grease terdapat 2 macam yaitu:
a. Lithium Grease grease ini memiliki kharakter tahan terhadapa panas tinggi dan
tahan pada putaran tinggi
b. Calcium Grease, grease yang ini lebih tahan terhadap air dibandingkan Lithium
Grease

F. Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan karena
berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir.
Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai
pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam.
Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir
secara cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak.
Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan
halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan
permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi
resitensi berlebih mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu
jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki
kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika
mesin dioperasikan.
Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh
Society of Automotive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tersebut tertera
angka SAE 5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja
pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.
Tetapi yang terbaik adalah mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin.
Umumnya, mobil sekarang punya kekentalan lebih rendah dari 5W-30 . Karena
mesin belakangan lebih sophisticated sehingga kerapatan antar komponen makin
tipis dan juga banyak celah-celah kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli encer. Tak
baik menggunakan oli kental (20W-50) pada mesin seperti ini karena akan
mengganggu debit aliran oli pada mesin dan butuh semprotan lebih tinggi.
Untuk mesin lebih tua, clearance bearing lebih besar sehingga mengizinkan
pemakaian oli kental untuk menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan
film cukup untuk bearing.

G. Klasifikasi minyak pelumas


Minyak pelumas dapat diklasifikasikan denagn standar American Petroleum
Institute (API) dan dites sesuai dengan standarnya. Klasifikasi API juga menambah
tingkat SAE nya.
Klasifikasi minyak pelumas untuk mesin bensin :
SA : Minyak murni tanpa bahan tambahan (additive)
SB : Untuk mesin ringan yang mengandung sedikit anti axidant
SC : Yang mengandung detergen, dispersent, anti oxident dll
SD : Untuk mesin yang beropersi dengan temperature tinggi, mengandung
resisting,agent, anti aoxidant dll
SE : Untuk mesin sedang mengandung resisting,agent, anti aoxidant yang banyak
SF : Tingkat aliran tinggi dengan pemakaian resistane dan daya tahan yang lebih
rendah

Klasifikasi minyak pelumas untuk mesin diesel


CA : Untuk mesin diesel operasi beban ringan
CB : Untuk mesin diesel operasi sedang
CC : Untuk mesin diesel memakai turbo charge, dan temperature sedang
CD : Untuk mesin diesel memakai turbo charge dengan kandungan sulfur pada
bahan sedikit

Klasifikasi minyak peluams untuk roda gigi.


GL1 : Mineral murni tapi jarang dipakai (roda gigi)
GL2 : Minyak hewani dan tumbuhan (worm gear)
GL3 : Mengandug bahan tambah extreme pressure resisting (tranmisi manual dan
stering gear)
GL4 : Mengandug bahan extreme pressure resisting lebih banyak dari GL3
(hypoid gear)
GL5 : Kandungan extreme pressure resisting lebih banyak dari GL4,-dan kondisi
lebih berat (differensial dilengkapi hypoid gear )

Dibedakannya pelumasan antara motor bensin dan diesel adalah karena:


1. Diesel mempunya tekanan kompresi yang lebih tinggi dengan suhu kompresi
yang tinggi sehingga memudahkan oksidasi.
2. Kadar sulfur bahan bakar lebih besar, dapat terjadi pembentukan asam yang
lebih kuat.
SARINGAN OLI/FILTER OLI
Fungsi
Menyaring oli sebelum mencapai pemakai sehingga :
 Keausan motor diperkecil
 Umur motor diperpanjang
Jenis-jenis saringan oli
1. Saringan oli jenis elemen/terpisah
Bagian-bagian

Cara kerja
Oli dari pompa oli ditekan masuk lewat saluran masuk bagian luar filter oli. oli
disaring filter oli masuk kebagian dalam. oli bersih ditekan ke seluruh komponen
mesin.
Hal yang perlu diperhatikan sewaktu pembersihan filter oli :
 Pegas penahan jangan diletakkan diatas piringan dudukan elemen saringan
akibatnya piringan tidak menekan filter oli dan oli tidak tersaring.
 Paking karet harus terpasang dengan benar jika tidak oli akan bocor.
Sifat-sifat :
 Filter oli dapat dibersihkan hingga beberapa kali (tidak usah diganti filter oli)
 Biaya lebih hemat
Penggunaan : Motor Bensin dan Diesel CC besar
2. saringan oli jenis cartridge/utuh
Cara kerja :
Oli dari pompa masuk dari bagian luar (lubang kecil jumlah banyak). disaring oleh
filter oli. oli bersih keluar melalui satu lubang besar menuju komponen mesin.
Sifat-sifat :
 Sekali dipakai dibuang
Penggunaan :
 Hampir semua mobil/kendaraan saat ini.
Katup by-pass
Fungsi : Untuk mencegah keausan motor pada saat saringan/filter oli
tersumbat
Cara kerja : Jika filter/saringan oli tersumbat oleh kotoran, oli akan mengalir
ke pemakai melalui saluran by-pass (lihat gambar)
Saringan baru Saringan tersumbat

Letak Katup by-pass


a) Dalam saringan b) Pada flens/dudukan

Katup anti balik


Fungsi :  Mencegah oli dalam saringan bagian luar tidak mengalir kembali
ke dalam panci oli/karter saat motor mati
 Diperlukan jika sambungan saringan oli letaknya menghadap
(horisontal)

Cara kerja :
Saat motor hidup
Oli menekan katup anti balik, katup
terbuka oli mengalir ke dalam saringan
menuju pemakai
Saat motor mati
Katup anti balik tertutup akibat dorongan
pegas dan juga tekanan oli.
Oli tertahan dalam saringan/filter bagian
luar

Anda mungkin juga menyukai