AKADEMI KEPOLISIAN
TUGAS BINMAS
Oleh:
2
masalah-masalah terkait dengan bidang tugas kamtibmas dan pelayanan sosial
dalam batas yang memungkinkan.
- Penertiban preventif terhadap berbagai ketidakteraturan masyarakat,
penyimpangan-penyimpangan sosial, pelanggaran-pelanggaran, penyakit
masyarakat, dan konflik sosial dengan cara-cara yang bersifat korektif dan edukatif
agar ketertiban masyarakat selalu dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang
baru.
- Rehabilitasi terhadap berbagai keadian, situasi dan masalah yang dihadapi
masyarakat, sehingga situasi dapat dipulihkan dan masyarakat aktif membantu
pemulihan situasi tersebut, missal : korban bencana alam, wabah penyakit,
penyandang penyakit-penyakit masyarakat, korban penyalahgunaan narkoba, eks
napi, dsb.
d. Fungsi Binmaspol
- Pembinaan keamanan swakarsa (Binkamsa) yaitu satuan/unit kerja Binmas yang
menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan untuk membina dan
mengembangkan sistem keamanan dan ketertiban lingkungan secara swakarsa.
- Pembinaan ketertiban masyarakat (Bintibmas) yaitu satuan.unit kerja Binmas yang
menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan yang bersifat preventif, korektif, dan
edukatif untuk membina potensi masyarakat, melakukan penertiban terhadap
berbagai penyimpangan norma-norma sosial, pelanggaran peraturan dan konflik
sosial serta penyakit masyarakat.
- Pembinaan Koordinasi dan Pengawasan Kepolisian Khusus (Binkorwas Polsus)
yaitu satuan/unit kerja Binmas yang menyelenggarakan usaha dan kegiatan untuk
membina hubungan, koordinasi dengan instansi/pejabat instansi sipil yang memiliki
kewenangan kepolisian terbatas dan menyelenggarakan pembinaan teknis pada
kepolisian khusus instansi yang bersangkutan.
- Pembinaan pemolisian masyarakat (Binpolmas) yaitu unit yang menyelenggarakan
segala usaha dan kegiatan untuk membina potensi yang ada didalam masyarakat
dan terciptanya kemitraan antara polisi dan masyarakat agar tugas-tugas
Binmasdapal efektif dan efisien sehingga tujuan tugas Polri secara umum dapat
terwujud.
e. Tujuan Binmaspol
Terwujudnya situasi dan kondisi masyarakat yang aman dan tertib, terutama dengan
mengusahakan terciptanya kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap
peraturan perundang-undangan dan norma-norma sosial yang berlaku dalam
masyarakat, terwujudnya peran serta masyarakat dalam sistem keamanan swakarsa
berupa kemampuan untuk mencegah, menangkal dan menanggulangi gangguan
Kamtibmas di lingkungan secara swakarsa dan terwujudnya situasi dan kondisi yang
memperkecil kemungkinan terjadinya potensi gangguan Kamtibmas termasuk
mencegah dan menanggulani timbulnya penyakit masyarakat.
3
Pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan diselenggarakan melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian secara
terpadu antara Polri serta aparatur pemerintah lainnya dan potensi masyarakat.
- Manfaat
Segala usaha dan kegiatan pembinaan masyarakat harus memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi kepentingan keamanan dan ketertiban masyarakat
melalui pemanfaatan secara optimal personil, sarana/prasarana dan anggaran
yang tersedia.
- Selektifitas dan prioritas
Mengutamakan kegiatan-kegiatan yang mempunyai nilai lebih penting dikaitkan
dengan adanya keterbatasan-keterbatasan pada Polri.
- Keterbukaan
Kegiatan dilaksanakan melalui komunikasi secara terbuka dan saling pengertian
dalam kebersamaan antara polisi dengan masyarakat, sehingga masyarakat tidak
saja sebagai obyek akan tetapi juga sebagai subyek dalam pembinaan keamanan
dan ketertiban masyarakat.
2. Sifat Binmaspol
a. Sifat Binmas
- Pre-emtif
Segala usaha dan kegiatan dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi
yang mengutamakan tumbuhnya kekebalan masyarakat dalam menghadapi
perkembangan hakekat ancaman yang ada.
- Preventif Yustisiil
Segala usaha dan kegiatan yang dititik beratkan kepada peningkatan
kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hokum dan perundang-
undangan yang berlaku.
- Preventif Bestuurlijk
Segala usaha dan kegiatan yang dititik beratkan pada pengorganisasian dan
pendayagunaan potensi masyarakat dan lembaga-lembaga kemasyarakatan
dalam pembinaan kamtibmas.
- Preventif Edukatif
Segala usaha dan kegiatan yang dititik beratkan kepada peningkatan
pengetahuan masyarakat terhadap tugas-tugas kepolisian serta tugas dan
tanggung jawab masyarakat dalam Bin Kamtibmas.
- Preventif Sosial
Segala usaha dan kegiatan yang dititikberatkan kepada pencegahan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan terhadap norma-norma sosial.
- Preventif Rehabilitasi
Segala usaha dan kegiatan yang dititik beratkan kepada pengembalian ke
kondisi semula situasi dan kondisi sosial yang tidak tertib akibat bencana,
wabah dan konflik sosial, atau sasaran (para eks napi, tuna sosial, penyandang
masalah sosial) diupayakan untuk dapat menyesuaikan dengan norma dan
situasi yang baru akibat perubahan sosial dalam masyarakat.
b. Sifat tugas kegiatan Binmas
Pada hakekatnya kegiatan-kegiatan pembinaan masyarakat bersifat :
- Preventif untuk preemtif yakni kegiatan mencegah dalam rangka mengurangi
atau meniadakan kerawanan-kerawanan sosial/potensi gangguan kamtibmas
melalui pembinaan terhadap potensi masyarakat, pembinaan keamanan
swakarsa, pembinaan ketertiban masyarakat dan penerapan perpolisian
masyarakat dengan cara pembinaan langsung kepada masyarakat maupun
kegiatan lintas sectoral dengan instansi/badan/lembaga terkait, sehingga
potensi gangguan tidak berkembang menjadi gangguan Kamtibmas.
4
- Rehabilitatif untuk preventif yakni kegiatan untuk memperbaiki kembali situasi
dan kondisi baik orang/masyarakat (penyandang masalah sosial, korban
bencana/wabah, mantan pelaku kejahatan) dan kondisi sosial (sarana
kehidupan sosial, struktur dan fungsi sosial) yang telah rusak/terganggu
akibat ketegangan atau konflik sosial melalui kegiatan pembinaan langsung
kepada masyarakat maupun kegiatan lintas sectoral dengan
instansi/badan/lembaga terkait guna mencegah tumbuh dan terjadinya
gangguan Kamtibmas lebih lanjut.
5
penyimpangan-penyimpangan sosial budaya dan kegiatan penetiban terhadap
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
- Pembinaan koordinasi rehabilitasi adalah kegiatan pembinaan yang
dilaksanakan melalui kegiatan lintas sektoral dengan instansi/badan/lembaga
lain dan kegiatan pembinaan langsung kepada masyarakat dalam upaya
mendorong, mengarahkan dan menggerakkan masyarakat dan instansi terkait
dalam proses rehabilitasi (resosialisasi, asimilasi dan integrase) terhadap tuna
sosial, eks narapidana dan penyandang masalah sosial lainnya serta upaya-
upaya untuk mengurangi dampak negative akibat tindakan-tindakan penegakan
hukum, dampak negative pembangunan akibat bencanadan wabah.
2. Bentuk kegiatan Binkamsa yaitu :
- Pembinaan sistem manajemen pengamanan adalah kegiatan pembinaan
melalui kegiatan penyusunan, perumusan dan pengembangan peraturan yang
terkait dengan sistem manajemen pengamanan pada organisasi, perusahaan,
lembaga, dan/ atau instansi pemerintah, serta melaksanakan pembinaan
manajemen operasional pengamanan dan sertifikasi dibidang manajemen
pengamanan pada lingkungan industrial.
- Pembinaan satuan pengamanan adalah kegiatan pembinaan terhadap potensi
pengamanan swakarsa khusus pada sasaran satuan pengamanan yang
dilaksanakan melalui kegiatan lintas sektoral dengan instansi/badan/lembaga
lain dan kegiatan pembinaan langsung kepada satuan pengamanan dalam
upaya pembinaan teknis terhadap potensi satuan pengamanan untuk
meningkatkan kemampuan.
- Keterampilan teknis kepolisian guna membantu Polri dibidang penyelenggaraan
keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya serta melaksanakan administrasi
dan pendataan satuan pengamanan.
- Pembinaan dan pengawasan jasa pengamanan adalah kegiatan pembinaan
teknis dan pengawasan terhadap badan usaha jasa dibidang pengamanan serta
melaksanakan pelayanan administrasi perijinan.
3. Kegiatan Binpolmas :
- Pembinaan kemampuan pengemban Polmas adalah kegiatan pembinaan
terhadap para pelaksana dan pengemban Polmas dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan keterampilan teknis sebagai pembinaan masyarakat.
- Pembinaan potensi masyarakat adalah kegiatan pembinaan dan pendataan
terhadap potensi masyarakat yang meliputi organisasi-organisasi sosial,
kelompok-kelompok sosial, dan tokoh-tokoh masyarakat dalam rangka
meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pembinaan Polmas.
- Pembinaan keamanan lingkungan adalah kegiatan pembinaan terhadap
masyarakat dalam rangka pelaksanaan dan pengembangan keamanan
swakarsa masyarakat melalui kemitraan poisi dengan masyarakat, instansi atau
lembaga terkait dalam pemecahan masalah-masalah sosial, dengan sasaran
kegiatan meliputi pembinaan terhadap awak pos kamling, dan pembinaan latihan
kesamaptaan masyarakat untuk meningkatkan potensi masyarakat dalam
rangka pembinaan Polmas.
4. Bentuk kegiatan Binpolsus sebagai berikut :
- Pembinaan dan latihan Polsus adalah kegiatan pembinaan terhadap Polsus
yang dilaksanakan melalui kegiatan lintas sektoral dengan badan atau instansi
pemerintah yang memiliki Polsus yaitu meliputi kegiatan pembinaan teknis atas
pelaksanaan fungsi pembinaan Polsus, penerapan teknis pembinaan Polsus
kegiatan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan fungsi Polsus tingkat pusat serta
memberikan bantuan operasional pembinaan fungsi Polsus terhadap satuan
kewilayahan.
- Koordinasi dan pengawasan Polsus adalah kegiatan pembinaan koordinasi dan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan fungsi Polsus oleh badan atau
instansi pemerintah yang memiliki Polsus yaitu meliputi kegiatan pemberian
6
arahan terhadap pelaksanaan kegiatan pembinaan fungsi Polsus oleh badan
atau instansi yang memiliki Polsus sesuai dengan kedudukan dan batas
kewenangannya dan kegiatan besama dalam menegakkan peraturan
perundangan yang mendasari pelaksanaan fungsi Polsus tiap badan atau
instansi pemerintah.
- Analisa dan evaluasi pembinaan Polsus adalah kegiatan-kegiatan dalam rangka
pembinaan Polsus yang meliputi kegiatan pelayanan administrasi, sistem
pelaporan dan pendataan Polsus, serta kegiatan analisa dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pembinaan fungsi Polsus.
-
i. Jalur pembinaan Binmaspol
1. Polri
Melalui pengembangan fungsi Polri lainnya, tugas Binmas dapat dilaksanakan
sebagai bagian integral dari tugas pokok / untuk dukung pelaksanaan tugas pokok.
2. Instansi
Melalui koordinasi dan giat lintas sektor fungsi Binmas dapat dikaitkan dengan
fungsi Binmas pada instansi lain sehingga dicapai keterpaduan menangani
masalah tertentu untuk cegah / hilangkan potensi gangguan Kamtibmas dan untuk
wujudkan Parmas dalam Binkamtibmas.
3. Masyarakat
Melalui sistem komunikasi sosial yang efektif dan sistim pembinaan yang tepat
memungkinkan diperolehnya simpati, kerja sama dan kesediaan masyarakat utk
bantu Polri membimbing sesama warga untuk jauhkan diri dari kejahatan atau
gangguan Kamtibmas. Dalam hubungan ini peranan Tomas dan orang
berpengaruh lainnya sebagai pembina sangat menentukan
7
a. Saling tukar menukar informasi tentang permasalahan yang terdapat dalam
masyarakat.
b. Membantu penertiban masalah kependudukan
c. Membantu penertiban masalah-masalah sosial
d. Membantu program pembinaan lingkungan hidup keluarga berencana,
kesejahteraan keluarga, dll.
- Dengan instansi lain
a. Melakukan kerja sama dalam rangka saling menunjang pelaksanaan program
masing-masing
b. Membantu pengamanan dan penertiban pelaksanaan kebijakan dari program
suatu instansi
c. Melakukan koordinasi untuk mengurangi dampak negatif di bidang kamtibmas
dalam pelaksanaan program pembangunan yang menjadi kewenangan suatu
instansi.
3. Potensi masyarakat
Bahwa setiap anggota masyarakat baik secara individu karena kekokohannya,
kharismanya dan kepemimpinannya maupun secara kelompok yang tergabung
dalam berbagai organisasi kemasyarakatan serta organisasi sosial politik sebagai
mitra Polri dalam rangka pembinaan Kamtibmas.
8
2) mengendalikan pelaksanaan kegiatan Polmas yg dilaks. Petugas Polmas Desa
(Babinkamtibmas)
3) menangani secara langsung potensi gangguan Kamtibmas
4) membantu Polres dlm menangani permasalahan / kasus yg mempunyai nilai
potensial bagi kemungkinan timbulnya ketegangan sosial
e. Babinkamtibmas
Kegiatannya berupa pembinaan masyarakat yang mempunyai lingkup
kewilayahan tingkat desa seperti :
1) melakukan pendataan yang terkait dengan intel dasar baik geografi (kondisi
wilayah), demografi (kependudukan), sumber daya (manusia, alam, buatan),
kondisi sosial (politik, ekonomi, budaya) dan kondisi keamanan dan ketertiban
di wilayah penugasannya
2) aktif melakukan tatap muka, kunjungan dan sambang, penyuluhan-penyuluhan
langsung, latihan-latihan, simulasi dan peragaan dalam rangka membimbing
masyarakat melaksanakan Siskamling terutama Siskamling pemukiman;
3) aktif membina Forum Kemitraan Polri dan Masyarakat (FKPM)
4) aktif membantu warga masyarakat yang menghadapi persoalan-persoalan
9
personalia pada struktur-struktur Binmaspol dari tingkat Mabes Polri sampai pada
tingkat desa / kelurahan.
Kemampuan kekuatan diprioritaskan sesuai aspek-aspek penugasan antara lain :
1) pembinaan sistem keamanan lingkungan
2) pembinaan pemuda, anak, dan wanita
3) pembinaan ketertiban masyarakat
4) pembinaan potensi masyarakat
5) pembinaan satuan pengamanan
6) pembinaan kepolisian khusus
7) pembinaan perpolisian masyarakat
Pembinaan kekuatan fungsional.
Diarahkan agar unsur-unsur pengemban fungsi deteksi, fungsi preventif dan fungsi
represif menghayati pentingnya peranan fungsi Binmaspol dalam mendukung tugas
pokoknya dengan cara dilakukan pembinaan secara intensif oleh pengemban
fungsi Binmaspol secara struktur (Kasat Binmas, Kanit Binmas, Bhabinkamtibmas)
dan diikutsertakan dalam pendidikan-pendidikan kejuruan Binmaspol dan latihan-
latihan Satuan Fungsi Binmaspol.
Cara-cara Pembinaan :
1) pengawasan dan pengendalian
2) penerbitan piranti lunak
3) pemberian petunjuk-petunjuk / arahan tugas
4) latihan-latihan
5) penataran-penataran dalam negeri maupun luar negeri
6) pendidikan dalam negeri maupun luar negeri
Tanggung jawab pembinaan kekuatan
Diemban oleh :
- Pembina fungsi Binmaspol bertanggung jawab untuk memelihara kemampuan
profesional Binmaspol pada seluruh jajaranmenurut tingkatannya;
- Pembina fungsi pendidikan Polri bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
pendidikan kejuruan dalam rangka peningkatan kemampuan profesional
pembinaan masyarakat, sikap mental, disiplin dan jiwa kejuangan;
- Pembina kekuatan wilayah Polri bertanggung jawab untuk memelihara
kemampuan profesional, memelihara disiplin dan sikap mental para petugas
Binmaspol. Pembina personil Polri bertanggung jawab atas pembinaan karier
para pelaksana Binmaspol dan penempatan bagi lulusan pendidikan kejuruan
Binmaspol dilingkungan Binmas dengan memperhatikan saran-saran, usul
atau pendapat Pembina fungsi tingkat Mabes Polri.
10
2) Dit atau Sub-Sub Dit dipimpin oleh seorang Direktur dan Kasubdit tingkat
Polda.
3) Bentuk Satuan dipimpin oleh seorang Kasat di tingkat Polres
4) Bentuk Unit dan Bhabinkamtibmas dipimpin oleh seorang Ka unit dan
Bhabinkamtibmas di tingkat Polsek
Lapis Kemampuan
1. Tingkat Mabes Polri, memiliki kemampuan :
a. Keahlian dan spesialisasi di bidang pembinaan fungsi di tingkat pusat
b. Berpandangan strategis dan konsepsional yang berlingkup nasional
c. Melaksanakan koordiansi dan kerjasama lintas sektoral dengan
instansi/lembaga/ badan-badan lain tingkat pusat, dalam rangka
menghilangkan potensi ganguan kamtibmas
d. Back up operasional terhadap kesatuan-kesatuan kewilayahan
e. Sebagai unsur pelaksana di tingkat pusat.
2. Tingkat Polda, memiliki kemampuan:
a. Keahlian dan spesialisasi di bidang pembinaan di tingkat provinsi
b. Berpandangan strategis taktis yang berlingkup provinsi
c. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dengan Instansi lain
di tingkat daerah, dalam rangka menghilangkan potensi gangguan kamtibmas
d. Back up operasional terhadap kesatuan-kesatuan bawahannya
e. Sebagai unsur pelaksana di tingkat kewilayahan.
11
n. Struktur organisasi Binmaspol
b. Eksistensi Binmaspol
Sosiologis
Tumbuhnya nilai dan norma menyebabkan suatu usaha untuk mencegah
penyimpangan sehingga terbentuk lembaga keamanan dan ketertiban desa /
kampung sebagai bentuk Parmas dimana keamanan merupakan kebutuhan yang
hakiki.
Sifat gotong royong berangsur-angsur berubah menjadi sifat individualistic
sehingga perlu mempertahankan sifat gotong-royong dalam Haramtib desa / kota.
Modifikasi sesuai perkembangan masyarakat (petugas Kamling bayaran dan
petugas satpam pemukiman). Perlu hadirnya (Binmaspol) tugas pre-emtif sebagai
upaya tingkatkan parmas dalam rangka Binkamtibmas.
Yuridis
1. UUD 1945 pasal 30 ayat 1 tidak hanya ditafsirkan wujud peran masyarakat
dalam perang, tetapi juga sebagai hak dan kewajiban masyarakat berperan
dibidang Kamtibmas
12
2. UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri : Pasal 14 ayat 1 Huruf C “Upaya
tingkatkan Parmas dalam Binkamtibmas”, Hruf F “Laksanakan Korwas dan
Bintehnis terhadap Polsus, PPNS, dan bentuk pengamanan swakarsa.”
Pasal 15 ayat 1 huruf B “Bantu selesaikan perselisihan warga dan cegah
tumbuhnya penyakit masyarakat”, huruf F “Beri ijin opssnal BUJP serta
laksanakan diklat terhadap polsus dan petugas pengamanan swakarsa.”
3. Konsepsi Binmaspol berawal dari pengakuan historis sosiologis yaitu
sebagai fungsi preventif berkembang menjadi pengakuan yuridis yaitu
sebagai fungsi pre-emtif
Komperatif
Polisi di negara lain yang tugasnya untuk memperoleh dukungan masyarakat
sebagai berikut :
1. Polisi Federal AS Police Community Relation
2. Polisi Inggris Police Public Relation
3. Polisi Singapura Police Service
4. Polisi Jepang Safety Division
Sikap “PBB” cenderung bersikap utamakan pencegahan treatment dan
rehabilitation para pelaku kejahatan dalam usaha menanggulangi kejahatan.
Kementrian / lembaga memiliki fungsi yang identik dengan Binmaspol sehingga
ada koordinasi lintas sektor dalam Harkamtibmas untuk dukung pembangunan
nasional.
- Ambang Gangguan Keamanannya (AG) adalah suatu situasi atau kondisi bahaya
yang apabila dibiarkan tanpa tindakan kepolisian akan menimbulkan gangguan, nyata
contohnya:
1. Pemilu dan Pilkada.
2. Kegiatan masyarakat atau pemerintah yang menghadirkan atau diikuti masa yang
besar.
3. Kegiatan yang berkaitan dengan hari-hari besar keagamaan/ kegiatan nasional
maupun internasional dan lain-lain.
4. Arak-arakan, pawai unjuk rasa menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya.
5. Tempat-tempat keramaian yang berpotensi menimbulkan gangguan nyata
Kamtibmas seperti terminal, pasar, swalayan, stasiun dan lain-lain.
13
- Ganguan Nyata adalah gangguan keamana berupa kejahatan atau pelanggaran yang
terjadi yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat berupa kerugian harta-benda,
jiwa-raga maupun kehormatan. Ganguan Nyata yang menjadi sasaran operasi adalah
1. Kejahatan tertentu yang menunjukkan kecenderungan terus meningkat melampaui
batas toleransi dan bersifat explosit.
2. Kejahatan tertentu yang menimbulkan keresahan masyarakat.
3. kejahatan tertentu yang mempunyai dampak merugikan negara, mengancam dan
dan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
14
C. Pimpinan-pimpinan non formal (tokoh agama, pemuda, adat, wanita,
dan tokoh masyarakat lainnya).
2. Kelompok-kelompok masyakat.
Secara selektif kelompok-kelompok masyakat yang dijadikan sasaran
pembinaan adalah:
A. Kelompok-kelompok sosial dan politik yang dianggap memiliki
kerawanan untuk berperilaku menyimpang dari norma-norma hukum
dan norma-norma masyarakat yang dapat mempengaruhidan
menggangu situasi maupun stabilitas Kamtibmas.
B. Kelompok-kelompok masyakat yang berpotensi dapat dijadikan jalur-
jalur pembinaan, misalnya:
1. Kelompok-kelompok pemuda, anak, dan wanita.
2. Kelompok-kelompok profesi (TNI, Pegawai negeri atau swasta,
Buruh, Tani, Nelayan, dan sebagainya).
3. Kelompok-kelompok masyakat yang bergerak dibidang keamanan
swakarsa seperti Satpam, Ronda Kampung, Forum Kemitraan Polri
dan Masyarakat (FKPM), Pokdar Kamtibmas dan sebagainya.
4. Kelompok komunitas tertentu, hobby misalnya: komunitas burung
berkicau, komunitas motor besar, persatuan menembak dan
berburu Indonesia (Perbakin), olahraga dan lain-lain.
b. Lingkungan
1. Lingkungan Sosial
A. Karakteristik golongan-golongan masyarakat tertentu menurut pola budaya
dan tingkat perkembangnya, misalnya: masyarakat pedukuhan,
masyarakat pedesaan, masyarakat pantai, masyarakta daerah tradisi,
masyarakat transisi, masyarakat perkotaan.
B. Permasalahan-permasalahan yang memiliki potensi gangguan, misalnya
penyakit-penyakit masyarakat, dampakl sosial perkembangan pemukiman
baru. dan lingkungan masyarakat yang terganggu ketentramannya akibat
bencana alam atau wabah dan sebagainya.
2. Lingkungan fisik.
a. Lingkungan/kawasan industri.
b. Lingkungan/kawasan perkantoran.
c. Lingkungan alam pegunungan.
d. Lingkungan alam perairan.
e. Lingkungan hutan dan suaka alam.
f. Lingkungan suaka margasatwa.
15
3e. Bentuk-bentuk Gangguan Kamtibmas
a. Tindak pidana yaitu perbuatan yang melanggar atau melawan hukum pidana yang
berlaku, baik yang derdapat dalam KUHP maupun dalam berbagai perundang-
undangan yang ada.
b. Penyimpangan sosial yaitu perbuatan yang melanggar atau bertentangan dengan
aturan-aturan, norma-norma atau adat istiadat masyarakat setempat.
c. Bencana alam dan wabah yaitu suatu bencana yang menyebabkan penderitaan
masyarakat setempat atau masyarakat daerah sekitarnya berupa banjir, tanah tanah
longsor, gunung meletus, maupun wabah (wabah penyakit manusia, ternak dan hama
tanaman).
d. Gangguan-gangguan lain yang dapat menimbulkan kekacauan, kepanikan,
kesengsaraan masyarakat dan kehancuran sarana dan prasarana di masyarakat,
pemerintah dan lembaga-lembaga masyarakat non pemerintah misalnya ketegangan
antar suku, antar golongan bersama dan antar ras serta konflik-konflik sosial lainnya.
16
Selesai mengemukakan permasalahan, berilah kesempatan kepada orang-
orang tersebut untuk mengemukakan pendapat, kritik maupun saran.
Pada saat membahas permasalahan jangan menguasai atau memonopoli
pembicaraan serta tidak menggurui namun menciptakan komunikasi yang
setara dan sederajat.
Selesai menerima tanggapan, saran dan kritik-kritik dari orang-orang
tersebut, selanjutnya berilah penjelasan tanggapan, jawaban dan solusi
pemecahan masalahnya.
Akhirilah cara tatap muka dengan kesimpulan dan kesepakatan bersama,
ucapkan terima kasih serta berikan salam yang bersahabat.
B. Sambang atau Kunjungan
Sambang atau kunjungan adalah suatu kegiatan medatangi orang atau kelompok
orang untuk menyampaikan suatu pesan Kamtibmas dengan secara langsung dan
dirasakan kegunaannya oleh kedua belah pihak. Sambang atau kunjungan dapat
dilaksanakan kepada:
1. Pejabat-pejabat pemerintah yang ada diwilayah tersebut.
2. Tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh terhadap masyarakat diwilayah itu.
3. Keluarga-keluarga tertentu atau kelompok sosial tertentu.
4. Instansi pemerintah atau swasta.
5. Pusat-pusat kegiatan budaya dan kegiatan keagamaan.
Cara pelaksanaan sambang atau kunjungan yaitu:
1. Secara periodik melakukan sambang atau kunjungan kepada anggota masyarakat
atau warga tertentu menurut prioritas sesuai dengan kondisi Kamtibmas, kalender
Kamtibmas serta permasalahan yang sedang berkembang dalam masyarakat.
2. Dalam setiap pertemuan dengan anggota masyarakat dilakukan dengan tata cara:
Perkenalkan diri.
Tanyakan situasi Kamtibmas dan gangguan keamanan yang sering
mereka hadapi dilingkungannya.
Mendorong setiap warga untuk meningkatkan upaya dan cara pencegahan
dan penanggulangan gangguan Kamtibmas serta memberi petunjuk dalam
penyelenggaraan Siskamtibmas swakarsa
3. Sasaran sambang atau kunjungan adalah kantor kelurahan atau desa, sekolah,
kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan proyek, tempat-
tempatumum atau keramaian, tempat orang-orang, keluarga, tokoh masyarakat
dan orang-orang tertentu yang memerlukan perhatian untuk dikunjungi seperti
orang yang menjadi korban kejahatan juga orang yang mengalami musibah serta
wabah penyakit menular.
17
1) Buatlah persiapan-persiapan yang meliputi waktu pelaksaan, tempat, jumlah
peserta, alat bantu yang dipergunakan dan materi yang akan disampaikan kepada
masyarakat.
2) Bimbingan dan penyuluhan dapat dilakukan dengan langsung dan tidak langsung.
3) Secara langsung dapat dilakukan melalui tahap muka forum diskusi, seminar,
lokakarya dan penerangan masyarakat.
4) Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan media elektronik
seperti TV, radio, internet, audio visual dan dapat dilakukan melalui media cetak
seperti surat kabar atau koran, majalah, brosur, pamflet, spanduk, billboard, poster
dan lain sebagainya.
5) Bimbingan dan penyuluhan masyarakat dapat dilakukan dengan cara:
Penerangan masyarakat yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan
mobil dan motor yang dilengkapi dengan sound system, wireless, toa atau
megaphone dan lain sebagainya.
Temu wicara yang diselenggarakan instansi terkait dengan kelompok-kelompok
masyarakat.
Melakukan bimbingan dan penyuluhan pada saat hajatan masyarakat maupun
saat-saat masyarakat mengalami musibah bencana alam dan wabah penyakit
menular.
Rapat mingguan dikelurahan atau desa dimanfaatkan untuk menyampaikan
bimbingan dan penyuluhan terhadap peserta rapat tersebut.
D. Ceramah
Ceramah adalah pemberian penjelasan tentang suatu masalah kepada forum atau
kelompok masyarakat tertentu agar mengerti, memahami dan dapat melaksanakan
hal-hal tertentu atau tidak melakukan sesuatu dengan harapan masyarakat tidak
menjadi korban kejahatan atau kecelakaan atau tidak terlibat sebagai pelaku
kejahatan serta berperan aktif dalam Kamtibmas swakarsa. Cara pelaksaannya :
1. Membuat persiapan-persiapan sepertinya yang meliputi waktu pelaksaan, tempat
jumlah peserta atau materi ceramah serta alat-alat bantu yang diperlukan,
misalnya: pengeras suara, alat peraga, overheadproyektor, slide proyektor, film
proyektor, komputer atau laptop dan disket atau CD.
2. Apabila ceramah dilakukan dengan inisiatif orang lain cukup dilakukan persiapan
materinya sesuai dengan permasalahan yang diinginkan oleh penyenggara atau
berdasarkan konsultasi anata penceramah dengan penyelenggara.
3. Pelaksana ceramah harus memperhatikan, hal-hal sebagai berikut:
a) Pengantar mengucapkan salam dan memperkenalkan diri, jelaskan maksud
dan tujuan, materi ceramah hendaknya disesuaikan dengan peserta ceramah.
b) Materi penceramah:
1. Masalah pokok
2. Dasar perundang-undangan yang berlaku
3. Sebab-sebab timbulnya masalah (kondisi awal)
4. Bahaya atau kerugian yang ditimbulkan
5. Kaitannya dengan kepentingan ketertiban dan keamanan umum
6. Beri kesempatan agar warga masyarakat ikut berpartisipasi dalam tanya
jawab yang bertujuan untuk menanggulangi masalah yang dihadapi
7. Petunjuk dan saran tentang cara menanggulanginya
8. Bagaimana cara warga masyarakat ubtuk dapat berpartisipasi sesuai
dengan potensi yang dimilikinya
c) Penutup, terdiri atas kesimpulan, harapan dan pesan-pesan serta
mengucapkan terima kasih atas perhatian pendengar, mengucapkan maaf bila
ada kekurangan atau kekeliruan, mengucapkan terima kasih setelah
mengakhiri ceramah.
4. Dalam pelaksanaan ceramah, usahakan agar mengenalkan Polri, tugas dan
wewenangnya serta masalah-masalah penting yang dihadapi, tetapi bukan
18
masalah-masalah yang bersifat pribadi atau masalah-masalah yang berkaitan
dengan gaji, sarana dan perlengkapan.
19
sesuatu hal yang cukup beralasan tidak mungkin datang ke kantor Polisi untuk
memperoleh izin tersebut.
2. Melakukan pendataan atau registrasi dan klasifikasi Pos kamling, Security
(Satpam), Satpol PP dan Linmas, tokoh masyarakat, mitra Kamtibmas dan
sebagainya
3. Pengawasan kegiatan berburu, kegiatan masyarakat, kegiatan layar tancap,
kesenian atau musik, kegiatan aksi sosial dan lain sebagainya
4. Memberi petunjuk dan saran tentang penertiban organisasi-organisasi sosial
kemasyarakatan, kepemudaan, karang taruna dan kegiatan kegiatannya
dalam rangka Bin Kamtibmas
5. Melakukan penertiban terhadap kegiatan masyarakat, kegiatan masyarakat
yang dianggap rawan dengan cara membubarkan dan menghentikannya, razia
atau sweeping
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menertibkan masyarakat adalah
kecepatan waktu, mendidik, tidak arogan dan sok berkuasa, dilakukan dengan
cara yang sopan, ramah dan menghormati
20
I. Pengarahan dan Pendayagunaan Potensi Masyarakat
Pengarahan dan pendayagunaan potensi masyarakat dapat dilakukan dengan cara
kunjungan, temu muka, sambang desa atau kampung. Cara pelaksanaannya:
1. Segala usaha dan kegiatan membimbing, mendorong, mengarahkan dan
menggerakan individu dan kelompok masyarakat untuk menciptakan atau merubah
sikap mental individuan kelompok tersebut kedalam situasi dan kondisi tertentu ke
arah pendayagunaan yang menguntungkan keamanan dan ketertiban masyarakat
2. Kegiatan membimbing, mendorong, mengarahkan dan menggerakan potensi-
potensi masyarakat ini dapat diwujudkan dengan cara sering melakukan pertemuan
dan kunjungan rutin kerumah, kantor warga setempat dalam rangka silahturahmi
sehingga saling mengenal, mengerti satu sama lain pada gilirannya akan saling
membutuhkan
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengarahan dan pendayagunaan
masyarakat antara lain:
Saling mengenal sehingga timbul kasih sayang
Peduli dan tanpa pamrih bila diminta untuk membantu pertolongannya
Menjaga sikap, perilaku, perbuatan dan tutur kata yang sopan
Memelihara kesetiakawanan dengan menjaga nama baik dan kehormatan
sebagai anggota Polri
Menjaga penampilan agar tetap rapi, bersih menarik dan simpatik
J. Pelayanan Masyarakat
Pelayanan masyarakat adalah kegiatan Polri melayani kepentingan masyarakat baik
yang berkaitan langsung dengan tugas pokoknya maupun bersifat sosial. Cara
pelaksanaannya:
a) Dalam memberikan pelayanan masyarakat ushakan agar dilakukan dengan
cepat sehingga masyarakat merasa puas, senang dan jangan dipersulit,
bertele-tel birokratis dan biaya yang tidak mahal
b) Mayarakat yangmembutuhkan informasi tentang prosedur pembuatan
SIM,SNTK, BPKB, SKCK, surat izin keramian dan lain-lain agar diberi
penjelasan yang sopan dan ramah
c) Seseorang yang melapor suatu masalah atau kejadian baik yang menyangkut
kepentingan disinya ataupun kepentingan orang lain agar memperhatikan hal-
hal yaitu menerima laooran dengan ramah dan sopan selanjutnya berikan
bantuan secepatnya, menciptakan komunikasi yang bersahabat, melayani
sesuai ketentuan yang berlaku dan jangan biarkan yang bersangkutan terlalu
lama menunggu, dan menyampaikan rasa turut bersimpati atas kejadian yang
dialami oleh korban
d) Apabila seseorang minta bantuan (sakit) maka tolonglah untuk dibawa
ketempat pengobatan yang terdekat sesegera mungkin dan jangan menolak
dengan alasan yang tidak tepat
e) Apabila menghadapi kasus kecelakaan maka berila pertolongan pertama pada
korban, bawalah korban kecelakaan ke rumah sakit terdekat,perhatikanlah
kelancaran arus lalu lintas dengan mengamankan kendaraan dan barang bukti,
dan bantulah menjaga dan mengamankan tempat atau lokasi terjadinya
kecelakaan
f) Apabila menghadapi bencana alam maka selamatkanlahkorban yang masih
hidup dengan memberikan pertolongan pertama atau membawanya kerumah
sakit terdekat, mengamkan pengungsi ke tempat penampungan sementara,
menjaga, mengawal dan mengamankan penyaluran-penyaluran bantuan
untuk korban bencana alam, dan membantu kegiatan rehabilitasi lingkungan
dan prasarana yang rusak
g) Apabila menerima laporan masyarakat adanya sekelompok anak-anak
bergerombol di jalan atau gang hal yang harus dilakukan antara lain
21
mendatangi mereka, mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan
mennegur mereka dengan sopan dan bersahabat, memberi penjelasan
tentang bahaya bergerombil di jalanan, mengusahakan agar mereka dapat
menerima nasehat yang anda berikan dan seandainya mereka menerima
nasehat yang diberikan, agar disampaikan ucapan terima kasih atas
pengertiannya
h) Apabila seseorang meminta tolong mencari alamat, maka usahakan memberi
petunjuk secara tepat dan mudah dicari, seandainya tidak mengetahui
usahakan mencari keterangan dari pihak lain, dan apabila perlu dan
mempunyai waktu, hendaknya mengantar ke tempat tujuan
K. Rehabilitasi Masyarakat
Rehabilitasi masyarakat adalah suatu kegiatan dalam rangka merawat atau
memelihara kesadaran bekas-bekas pelanggar hukum yang telah dan akan kembali
kemasyarakat ataupun yang ditujukan kepada situasi ataupun kondisi masyarakat
akibat terjadinya suatu gangguan oleh manusia atau hewan atau bencana alam. Cara
pelaksanaannya yaitu:
Membamtu melaksanakan rehabilitasi terhadap masyarakat yang mengalami
trauma sebagai akibat korban kejahatan, kejahatan lalu lintas, wabah penyakit
menular dan bencana alam
Membantu melakukan rehabilitasi terhadap kelompok-kelompok masyarakat
yang menjadi korban tawuran warga, perkelahian pelajar dan konflik sosial
lainnya
Membantu melakukan rehabilitasi dalam rangka pembinaan kepada
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti gelandangan dan
anak terlantar, pengemis, WTS, PSK, Waria, penyandang penyakit kusta,
pedagang kaki lima, pengamen, pedangan asongan, pak ogah, mantan napi,
residivis dan pencandu narkoba
Kegiatan rehabilitasi meliputi:
1) Rehabilitasi yang bersifat psychis yaitu usaha dan kegiatan untuk memperbaiki
kembali, merubah atau menyesuaikan sikap mental dan sikap sosial seseorang
sekelompok orang atau masyarakat agar kembali dapat bersikap dan berbuat
secara wajar sesuai dengan norma-norma atau ketentuan hukum yang berlaku.
2) Rehabilitasi yang bersifat sosial yaitu usaha dan kegiatan untuk meperbaiki
kembali, merubah atau menyesuaikan struktur sosial dan fungsi-fungsi sosial
masyarakat yang telah rusak atau terganggu kepada struktur sosial dan fungsi
sosial yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang baru akibat adanya perubahan
masyarakat dan kejadian-kejadian tertentu
3) Rehabilitasi yang bersifat psysik yaitu usaha dan kegiatan untuk memperbaiki
kembali, merubah atau menyesuaikan sarana-sarana pendidikan, pemerintahan,
keamanan dan sarana-sarana ekonomi dengan kebutuhan dalam kondisi yang
baru akibat bencana alam, bencana karena manusia, wabah dan akibat dampak
negatif pembangunan
L. Perlombaan
Perlombaan adalah kegiatan yang mempertandingkan sesuatu diantara orang-orang
atau kelompok dan menetapkan pemenangnya menurut kriteria tertntu untuk
menumbuhkan motivasi. Jenis-jenis lomba yang dapat dipertandingkan dalam
memotivasi pembinaan Kamtibmas baik perorangan maupun kesatuan kelompok
adalah lomba siskamling, lomba satpam teladan baik perorangan maupun instansi,
loma cerdas cermat Kamtibmas, lomba PKS, lomba Prasbhara, lomba pidato
Kamtibmas, lomba mengarang Kamtibmas, dan lomba Dai Kamtibmas. Selain itu hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan perlombaan adalah
Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan diadakan lomba
22
Jenis-jenis lomba yang dipertandingankan tingkat daerah dan nasional
Kriteria penilaian yang jelas
Memberikan motifasi kepada peserta untuk ikut berpartisipasi dalam Bin
Kamtibmas
M. Koordinasi
Koordinasi adalah merupakan suatu usaha kegiatan, pemupukan kesadaran akan
tanggung jawab bersama sehingga peraturan-peraturan dan tindakan-tindakan yang
akan dilaksanakan tidak saling bertentangan. Koordinasi dilaksanakan dengan
pemerintah atau pejabat daerah, pejabat instansi swasta, kepala desa atau lurah dan
tokoh-tokoh masyarakat.
Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan koordinasi adalah
mempersiapakan materi atau bahan untuk koordinasi, memberikan penjelasan
tentang maksud dan tujuan diadakan koordinasi dan menindak lanjuti dari hasil
koordinasi.
N. Diskusi
Diskusi adalah mengajak masyarakat untuk memecahkan masalah Kamtibmas. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi adalah tempat yang memenuhi syarat atau
representatif, Narasumber yang berbobot sesuai dengan bidangnya, materi dan bahan
yang akan dibahas, peserta diskusi adalah para pimpinan dan tokoh masyarakat,
mempersiapkan notulis, dan menindak lanjuti hasil diskusi.
23