Factor Berhub DGN Msds PD Meet Repeat PDF
Factor Berhub DGN Msds PD Meet Repeat PDF
SKRIPSI
Oleh :
ANNISA SEPTIANI
1111101000100
1439H/2017M
i
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
ABSTRAK
ii
ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
ABSTRACT
Reference : 54 (1989-2015)
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA DIRI
Agama : Islam
Alamat : Kp. Tangah Balah Hilir, No. 86, Kec. Lubuk Alung,
PENDIDIKAN FORMAL
PENGALAMAN ORGANISASI
vi
vii
PELATIHAN
KEPANITIAAN
KEIKUTSERTAAN KEGIATAN
( Annisa Septiani )
KATA PENGANTAR
ix
x
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat atas semua
ilmu yang telah diberikan.
8. Bapak Dharma HRD maneger PT BSI yang telah memberikan izin
kepada penulis dalam melakukan study pendahuluan sampai akhir
penelitian.
9. Segenap staff dan karyawan PT BSI yang ikut bekerja sama selama
penelitian berlangsung.
10. Teman-teman PayTren Star Dream Team, khususnya Team Solid, yang
senantiasa mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis untuk
segera menyelasaikan skirpsi.
11. Sahabat Nuklear3 (Iyit, Ayu dan Tika) dan Adik-adik G5 (Hanum,
Yuni dan Dara) yang selalu memberi motivasi kepada penulis untuk
segera menyelesaikan tugas ini.
12. Kepada Alya, Ayu, April, Gita, Zura, Icha. Teman sepermainan, teman
seperjuangan yang telah berbagi suka-duka. Terima kasih peluk
hangatnya.
13. Teman-teman Kesmas 2011, semoga kita semua berhasil di jalan
masing-masing.
Dan akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis panjatkan doa dan harap,
semoga kebaikan mereka dicatat sebagai amal shaleh di hadapan Allah SWT dan
menjadi pemberat bagi timbangan kebaikan mereka kelak.
Penulis mengakui masih banyak kekurangan yang dimiliki dalam penulisan
skripsi ini, baik dari segi isi maupun dari segi penyusunannya. Oleh karena itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat berarti bagi penulis.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Annisa Septiani
DAFTAR ISI
xi
xii
Tabel Hal
xv
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
B. Kuesioner Penelitian
G. Dokumentasi
xvii
DAFTAR ISTILAH
MP Meat Preparation
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kimia dalam proses produksi untuk menghasilkan produk atau jasa yang
akibat kerja. Setiap hari 6.300 orang meninggal akibat kecelakaan kerja atau
penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, atau lebih dari 2,3 juta
kematian per tahun. Disamping itu, setiap tahun ada sekitar 270 juta pekerja
yang mengalami kecelakaan akibat kerja dan sekitar 160 juta pekerja terkena
penyakit umum pada pekerja ada sekitar 2.998.766 kasus, dan jumlah kasus
1
2
12,8%, penyakit kulit 7,1 %, kanker 5% dan infeksi 0,5% (European Agency
Safety and Health at Work, 2010). Selain itu hasil studi Departemen
dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat
sakit, apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang
kerja dan eror, meningkatnya biaya pergantian tenaga kerja dan berkurangnya
1991)
Prevalensi MSDs pada pekerja kantor adalah 68% pada bagian leher, 62%
punggung atas, dan 60% punggung bawah. Prevalensi MSDs pada perawat
yaitu leher 44%, bahu 47%, punggung bawah 51% dan punggung bawah
pekerja merasakan nyeri di bahu, 37,1% merasakan nyeri di lengan atas dan
segera.
4
pada bahu kanan (p= 0,021), bahu kiri (p= 0,011), pinggang (p= 0,021),
punggung (p= 0,042) dan leher bagian bawah (p= 0,042), artinya sikap kerja
duduk berhubungan dengan CTD. Hal serupa pada penelitian Gayo (2010)
disebutkan bahwa para pekerja penyortir kopi bekerja dengan sikap duduk
pada kursi tanpa sandaran dan bantalan dengan kepala agak menunduk
menyebabkan keluhan pada leher 100% dan sikap tubuh yang cenderung
penyortir kopi dengan sikap berdiri juga mengalami keluhan pada leher
80,5%, lutut (kiri dan kanan) sebanyak 89,7%, dan pada betis (kiri dan kanan)
sebanyak 97,7%.
tanaman kelapa terbesar di dunia dengan luas areal perkebunan pada tahun
2013 mencapai 3,6 juta Ha. Pada tahun 2014 terdapat sebanyak 107
coconut oil & Crude coconut oil), coconut expeller, Nata De Coco, air
500.000 kelapa dan 60.000 Kg copra /hari. Kelapa dan kopra terlebih dahulu
kelapa dan kulit ari yang menempel pada daging kelapa. Pada bagian ini,
mesin.
posisi tubuh statis berdiri. Selain itu pekerjaan membutuhkan tenaga untuk
kulit buah. Pekerjaan ini dilakukan dengan posisi tubuh statis duduk. Letak
duduk pekerja, letak kelapa sebelum dikupas dan letak kelapa sesudah di
kupas mempengaruhi fleksi dan ekstensi pada tangan pekerja. Selain itu,
6
posisi duduk pada kursi tanpa sandaran juga dapat menimbulkan postur
mudah jatuh. Tata letak kelapa yang akan dikupas dan seletah dikupas
dapat menunjuk langsung bagian tubuh sesuai yang tercantum pada lembar
keluhan: pinggang 60%, bahu kiri 50%, bahu kanan 60%, dan pergelangan
7
tangan kanan 50%., pergelangan tangan kiri, tangan kiri dan tangan kanan
masing-masing 40%.
memuntir, fleksi dan ekstensi pada tangan dan lengan saat mengambil kelapa
yang belum dikupas dan meletakkan kelapa yang sudah dikupas, dan deviasi
pada tangan saat mengarahkan dan menahan posisi kelapa pada mesin
sheller melakukan pekerjaan dalam posisi tubuh statis berdiri, dan pekerja
parer melakukan pekerjaan dalam posisi duduk pada kursi tanpa sandaran.
B. Rumusan Masalah
pekerja, oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang
C. Pertanyaan Penelitian
tahun 2017?
tahun 2017?
jasmani, masa kerja, dan indeks masa tubuh) pada pekerja bagian MP PT
tahun 2017?
5. Apakah ada hubungan antara faktor pekerjaan dengan keluhan MSDs pada
kesegaran jasmani, masa kerja dan indeks masa tubuh) dengan keluhan
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kesegaran jasmani, masa kerja dan indeks masa tubuh) pada pekerja
E. Manfaat
1. Bagi perusahaan
dapat dijalankan.
3. Bagi peneliti
a. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang akan
ergonomi.
11
F. Ruang Lingkup
merokok, kesegaran jasmani, masa kerja dan indeks masa tubuh) dan faktor
orang. Data penelitian diperoleh dengan cara pengambilan data primer dan
pertanyaan, form Nordic Body Map, lembar form REBA, kuesioner CopSoq
referensi lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian MSDs
otot, saraf, tendon, sendi, kartilago, sistem saraf, dan struktur penunjang
seperti discus invertebral yang diperburuk oleh kegiatan fisik yang terlalu
(NIOSH, 1997).
terus menerus dalam waktu yang cukup lama yang diakibatkan oleh
12
13
2. Gejala MSDs
merahan, panas, mati rasa retak atau patah pada tulang dan sendi,
kekakuan, rasa lemas atau kehilangan daya koordinasi tangan, susah untuk
disertai bengkak.
rasa panas.
3. Keluhan MSDs
skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan
sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang
dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa
14
Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Tahap 1
Nyeri dan kelelahan pada saat bekerja tetapi setelah beristirahat yang
b. Tahap 2
Keluhan rasa nyeri tetap ada setelah waktu semalam, istirahat, timbul
c. Tahap 3
Rasa nyeri tetap ada walaupun telah istirahat, nyeri dirasakan saat
a. PLIBEL checklist
pada lima wilayah bagian tubuh. (Leher, bahu dan punggung bagian
atas, siku dan lengan,kaki, lutut dan pinggul, serta pingang belakang).
tentang ergonomi. Metode ini bersifat umum dan tidak dapat menilai
questionnaire).
rasa tidak nyaman di tubuh, survei NIOSH lebih mirip dengan metode
(Stanton,et al 2005).
tidak nyaman (sedikit sakit), sakit hingga sangat sakit. Dengan melihat
dan menganalisa peta tubuh (NBM) maka dapat diestimasi tingkat dan
jenis keluhan otot skelektal yang dirasakan oleh pekerja. Cara ini
(Body Map). Peta tubuh ini meliputi 28 bagian otot pada sistem
sakit, agak sakit, sakit, dan sangat sakit. Tingkat keluhan MSDs
dikatakan rendah apabila total skor NBM 0-20. Dikatakan sedang jika
skor NBM 21-41, tinggi jika skor NBM 42-62 dan sangat tinggi jika
1. Faktor Pekerjaan
a. Postur kerja
terdiri dari :
dengan sikap duduk pada kursi tanpa sandaran dan bantalan dengan
pada pinggang 100%. Selain itu penyortir kopi dengan sikap berdiri
20
mengalami keluhan pada leher 80,5%, lutut (kiri dan kanan) sebanyak
otot rangka, begitu pula dengan bentuk dan ukurannya. Semakin berat
menangani suatu objek, maka risiko kesehatan yang akan terjadi juga
bawah (p= 0,538), hal ini terjadi karena berat beban yang tidak
c. Durasi
Pada penjahit yang melakukan pekerjaan selama lebih dari 10 jam per
d. Frekuensi
satuan waktu (menit) yang dilakukan oleh pekerja dalam satu hari.
risiko MSDs apalagi bila ditambah dengan gaya atau beban dan postur
e. Alat perangkai/genggaman
memegang alat penunjang kerja, material kerja, atau postural jari dan
langsung pada jaringan otot yang lunak dapat menyebabkan rasa nyeri
otot yang menetap. sebagai contoh pada saat tangan harus memegang
alat, maka jaringan otot tangan yang lunak akan menerima tekanan
a. Usia
pada usia 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan
dengan bertambahnya usia. Hal ini terjadi karena pada usia setengah
b. Jenis Kelamin
kekuatan otot perempuan hanya sekitar dua pertiga (2/3) dari kekuatan
laki-laki (35,2%).
c. Lama Kerja
Tahun 2003 yang menyatakan bahwa jam kerja yang berlaku adalah 7
jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam
1 minggu, 8 jam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja.
cukup tinggi.
melakukan pekerjaan selama lebih dari 10 jam per hari dan 6 hari per
punggung bawah.
d. Kebiasaan Merokok
e. Kesegaran jasmani
fisik tinggi (Suriyatmini, 2011) Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
melakukan olahraga.
f. Masa Kerja
hasil pekerja dengan masa kerja <5 tahun merasakan keluhan MSDs
MSDs 87%, dan pekerja dengan masa kerja >10 merasakan keluhan
MSDs 95%.
belakang.
normal.
h. Kekuatan Fisik
risiko keluhan otot tiga kali lipat dibanding pekerja yang mempunyai
3. Faktor Lingkungan
a. Suhu
otot. Demikian juga dengan paparan udara panas, beda suhu tubuh
b. Getaran
yang signifikan antara getaran dengan low back pain (NIOSH, 1997)
c. Tekanan
4. Faktor Psikososial
dalam tiga domain terpisah: (1) faktor yang terkait dengan pekerjaan dan
setiap domain inilah yang disebut sebagai “proses stress” yang dianggap
et al 1997).
waktu dan shift kerja), aspek keuangan dan ekonomi (misalnya gaji,
pekerjaan).
mencakup faktor yang berkaitan dengan tuntutan yang timbul dari peran
diluar kerja, seperti tanggung jawab dengan orang tua, pasangan atau anak-
pekerjaan).
observasi postur tubuh pada saat bekerja seperti Rapid Upper Limb
pengerahan kekuatan aktivitas otot statis pada otot skeletal, dll. Selain itu
metode RULA juga merupakan alat untuk melakukan analisis awal yang
prinsipnya adalah mengukur sudut dasar yaitu sudut yang dibentuk oleh
perbedaan anggota tubuh (limbs) dengan titik tertentu pada postur tubuh
yang dinilai. Metode RULA membagi tubuh ke dalam dua segmen yang
membentuk dua grup yang terpisah yaitu Grup A dan B. Grup A meliputi
anggota tubuh bagian atas (lengan atas, lengan bawah dan pergelangan
individu, sehingga didapatkan hasil Skor Postur Grup A, dan Skor Postur
tergantung jenis aktifitas otot yang terlibat dan pengerahan tenaga selama
33
skor final (grand skore) didapatkan dari hasil modifikasi Skor C dan D.
bersama dari posisi yang terjadi pada anggota tubuh bagian atas (Lengan,
lengan bawah, dan pergelangan tangan), badan, leher dan kaki. Metode
akhir dari postur tubuh seperti beban atau atau gaya yang dilakukan, jenis
34
2015)
Sama hal nya dengan metode RULA, metode REBA ini juga
masing postur badan, leher, kaki, lengan, lengan bawah dan pergelangan
tangan.
tabel C. hasil akhir skor REBA didapatkan dari skor C ditambah dengan
skor aktivitas otot. Dari skor akir REBA, barulah ditentukan tingkat
pembebanan
3. Menentukan skor postur tubuh saat bekerja pada bagian tubuh seperti :
posisi kritis atau yang lebih tinggi tingkat risikonya bagi pekerja.
tangan kiri dan pergelangannya, siku kiri, bahu kiri, leher, punggung,
tangan kanan dan pergelangannya, siku kanan, bahu kanan dan kaki
(Humantech, 1995)
diketahui yaitu:
segera. Skor maksimal yang bisa didapat dalam survei ini yaitu sebesar 4
skor
• Tidak
mempertimbangkan
pengulangan atau
durasi postur
4 BRIEF • Dapat mengkaji • Tidak dapat
(Baseline hampir semua mengetahui skor total
Risk bagian tubuh secara menyeluruh dari
Identificatio • Dapat menentukan suatu pekerjaan
n of risiko terjadinya • Membutuhkan waktu
Ergonomics CTD pengamatan lebih lama
Factors) • Tidak membutuhkan • Tidak dapat digunkan
ahli ergonomi untuk untuk manual handling
melakukan
penelitian ini
5 Quick • Mencakup sebagian • Metode ini hanya fokus
Exposure besar faktor risiko pada faktor fisik di
Check utama penyebab tempat kerja
(QEC) MSDs. • Skor/nilai paparan yang
• Tingkat sensitifitas disarankan butuh
dan penggunaan validitas kembali.
yang baik. • Perlu pengembangan
• Tingkat keandalan lebih lanjut untuk
yang baik (inter dan memberikan
intra pengamat). pengukuran yang tepat.
• Mudah dipelajari • Pelatihan dan praktek
dan mudah tambahan diperlukan
digunakan/ oleh pengguna yang
diterapkan belum berpengalaman
• Mempertimbangkan untuk pengembangan
kombinasi dan reliabilitas pengukuran.
40
interaksi berbagai
faktor risiko di
tempat kerja.
pekerja yang bekerja dengan postur tubuh statis dan dinamis, dan dapat
berikut:
memiliki 3 versi yaitu long version, medium length version, dan short
version.
pengukuran.
41
Apabila menggunakan skala 5, nilainya adalah 0, 25, 50, 75, dan 100
33,3, 66,7, dan 100. Semakin besar nilainya menunjukkan hal yang
menilai risiko relatif dari paparan yang diterima individu pada tempat
disesuaikan dengan waktu dan biaya penelitian yang ada.. Selain itu,
karena terdapat faktor penyebab seperti faktor tuntutan di tempat kerja dan
cara yaitu Rekayasa Teknik ( desain stasiun dan alat kerja) dan Rekayasa
a. Rekayasa Teknik
2) Substitusi, yaitu mengganti alat atau bahan lama dengan alat atau
pekerja;
b. Rekayasa Menejemen
akibat kerja
al,1997):
pada saat melakukan pekerjaan, maka ada beberapa hal yang harus
F. Kerangka Teori
kekuatan fisik). Faktor lingkungan (getaran, suhu dan tekanan) dan faktor
Faktor Pekerjaan:
1. Postur
2. Force/Beban
3. Durasi
4. Frekuensi
5. Genggaman
Faktor Individu:
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Lama Kerja
4. Kebiasaan Merokok Keluhan Muskuloskeletal
5. Kesegaran Jasmani Disorders (MSDs)
6. Masa Kerja
7. Indeks Masa Tubuh
(IMT)
8. Kekuatan Fisik
Faktor lingkungan :
1. Suhu Sumber : Humantech ,1995;
2. Getaran Bridger, 2003; Tarwaka, 2015
3. Tekanan
Bernard et.al 1997
Faktor Psikososial:
1. Organisasi kerja
2. Ketidakpuasan kerja
3. Karakteristik
individu
A. Kerangka Konsep
frekuensi dan genggaman), faktor pekerja (usia, jenis kelamin, lama kerja,
kebiasaan merokok, kesegaran jasmani, masa kerja, indeks masa tubuh dan
kekuatan fisik), faktor lingkungan (suhu, getaran dan tekanan), dan faktor
psikososial.
2017 ini, tidak semua variabel diteliti karena beberapa pertimbangan, adapun
sebagai berikut:
1. Faktor pekerja:
48
49
2. Faktor lingkungan
(NBM) untuk melihat keluhan MSDs yang dirasakan oleh pekerja dan metode
Faktor pekerjaan
(Berdasarkan metode
REBA)
Usia
Kebiasaan Merokok
Keluhan Muskuloskeletal
Disorders (MSDs)
Kesegaran jasmani
Masa Kerja
IMT
Psikososial
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang menjelaskan variabel-variabel yang menjadi unsur penting dalam penelitian.
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
4 Kebiasaan Kegiatan menghisap Kuesioner Wawancara 1. merokok Ordinal
merokok rokok yang dilakukan 2. Tidak merokok/ telah
berulang kali, teratur dan berhenti merokok 1 tahun
sulit dilepaskan yang lalu
(Bustan, 2007)
5 Kesegaran Kegiatan melakukan Kuesioner Wawancara 1. Kurang; jika melakukan Ordinal
Jasmani senam pagi/olahraga senam pagi/olahraga < 3
dalam seminggu. x/minggu
2. Cukup; jika melakukan
senam pagi/olahraga 3-5
x/minggu
6 Masa kerja Waktu kerja responden Kuesioner Wawancara 1. Berisiko, jika > 3 tahun Ordinal
terhitung mulai pertama 2. Tidak berisiko, jika ≤ 3
kerja dibagian MP tahun
sampai dengan waktu
dilakukannya penelitian
7 Indeks Masa Kondisi status gizi Kuesioner Pengukuran 1. Berisiko , jika IMT = Ordinal
Tubuh pekerja saat tinggi dan berat Gemuk
dilakukannya penelitian. badan 2. Tidak berisiko , jika IMT
Diukur berdasarkan rasio = kurus/ Normal
antara berat badan (kg) (Bernard, et al 1997)
dengan tinggi badan (m)
pangkat 2
8 Psikososial Hubungan antara kondisi Kuesioner Wawancara/ 1. Baik , jika skor CopSoq Ordinal
sosial seseorang dengan CopSoq mengisi > mean (75,50)
kesehatan mental/ kuesioner 2. Buruk jika skor CopSoq
emosionalnya CopSoq ≤ mean (75,50)
53
C. Hipotesis
b. Ada hubungan antara usia dengan keluhan MSDs pada pekerja bagian
e. Ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan MSDs pada pekerja
f. Ada hubungan indeks masa tubuh dengan keluhan MSDs pada pekerja
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
sama.
ini dilakukan pada pekerja bagian Meat Preparation PT BSI yang bertempat
dengan menggunakan rumus jumlah sampel uji hipotesis beda dua proporsi.
54
55
Z1-α/2: Derajat kemaknaanα pada uji dua sisi (two tail) yaitu 5% = 1,96
D. Instrumen penelitian
faktor psikososial.
4. Camera digital
5. Timbangan
7. MB ruler
E. Pengumpulan Data
Preparation PT. BSI dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner Nordic
camera digital dan MB ruler. Sedangkan data sekunder diperoleh dari pofil
sebagai berikut :
a. Persiapan pengukuran
menyebabkan MSDs
b. Pelaksanaan pengukuran
jelas,
berikut :
Skor Posisi
1 Badan tegak lurus
2 Badan ekstensi/fleksi < 20°
3 Badan fleksi 20-60°
4 Badan fleksi > 60°
+1 Jika posisi badan miring/memuntir
berikut:
Skor Posisi
1 Leher fleksi / ekstensi <20°
2 Leher fleksi / ekstensi >20°
+1 Jika posisi leher miring/ memuntir
60
Skor Posisi
1 kaki tertopang, bobot tersebar
merata, jalan atau duduk
2 kaki tidak tertopang/postur tidak
stabil
+1 jika lutut antara 30°-60° flexion
+2 jika lutut >60° flexion tidak ketika
duduk
berikut :
Skor Posisi
1 Lengan fleksi/ ekstensi antara 0-20°
2 Lengan fleksi antara 20°-45° atau
ekstensi >20
3 Lengan fleksi antara 45-90°
4 Lengan fleksi > 90°
+1 Lengan diangkat atau diputar atau
dirotasi
+1 Jika bahu ditinggikan
-1 Jika bersandar , bobot lengan ditopang
sesuai gravitasi
61
bawah
posisi berikut :
Skor Posisi
1 Fleksi/ ekstensi antara 60°-100°
2 Fleksi <20° atau ekstensi>100°
tangan
posisi berikut :
Skor Posisi
1 Fleksi/ekstensi 0°-15°
2 Fleksi/ekstensi > 15°
+1 Jika tangan memutar kekiri/kekanan
skor pegangan .
pekerjaan yaitu :
3. Variabel umur
- ≥ 35 tahun
- < 35 tahun
63
- Merokok
yang lalu
8. Variabel psikososial
F. Pengolahan Data
Seluruh data yang telah dikumpulkan baik data primer maupun data
3. Variabel usia
- 1 jika ≥ 35 tahun
- 1 jika merokok
8. Variabel psikososial
untuk diolah.
valid.
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
diteliti. Analisis ini akan disajikan dalam bentuk tulisan, tabel, maupun
psikososial.
2. Analisis Bivariat
Square. Jika P value > 0,05 maka tidak ada hubungan yang bermakna
HASIL
Kelapa” menjadi “PT. Bumi Sarimas Indonesia” pada bulan Juni 2004.
pembuatan produk kelapa terpadu, dengan kelapa kering, santan dan air
perusahaan meliputi area kantor dan area produksi seluas 80.000 M2 yang
digunakan untuk produksi kelapa kering, santan, air kelapa, minyak kelapa
mentah, minyak kelapa murni, nata de coco, tepung kelapa, dan minuman
60 MT kopra perhari dengan 70% bahan baku berasal dari petani kelapa
PT BSI memiliki pekerja sebanyak 1.972 orang yang terdiri dari top
68
69
kelapa sebagai bahan baku utama untuk diolah menjadi produk kelapa
kering, santan, minyak dll. Pada unit ini terdapat 743 pekerja yang dibagi
kulit ari kelapa) dan sisanya admin, asah pisau, loading, mekanik, operator
panel, operator mobil dll. Pembagian kerja pada unit ini terdiri dari 3 sift
Tahapan pada unit ini dimulai dari penerimaan kelapa dari pemasok,
pemisahan air kelapa, pengupasan tempurung dan kulit ari. Pada proses
butir kelapa perharinya. Atau 285 butir kelapa perjam setara dengan 4-5
kelapa, karena proses ini dinilai lebih memakan banyak tenaga dibanding
ulang, dalam 1 menit pekerja bisa mengupas 5 kelapa, artinya kurang lebih
pekerja.
tubuh berdiri. Postur kerja berdiri merupakan salah satu kondisi postur
dipisahkan menjadi dua bagian dengan air kelapa dan daging kelapa
sebagai bahan baku utama. Pada tahap produksi ini sebagian besar
Perencanaan
Proses Produksi
Blending
Cooling Balance tank
tank Separator OSD
Filtration Pre-heating
Separator BTE Balance tank
Aseptic bulk
Coding Filling Coding
filling machine
B. Analisis Univariat
berikut:
Preparation PT. Bumi Sarimas Indonesia Tahun 2017 dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Keluhan MSDs pada pekerja
PT Bumi Sarimas Indonesia bagian Meat Preparation Tahun 2017
Keluhan Jumlah %
Rendah 48 68,6
Sedang 22 31,4
Total 70 100
Sumber : Data Primer
Grafik 5.1
Distribusi Frekuensi keluhan MSDs berdasarkan bagian tubuh pada pekerja bagian Meat
Preparation PT Bumi Sarimas Indonesia Tahun 2017
pekerja
60 55 54 56 53
52 51
50
47
50 45
40 39
37 36
40 33 34
31 32
30 24 26
20 21 21
20 16
13
8 9 8
10 6
0
Leher bawah
Punggung bawah
Betis kiri
Siku kiri
Betis kanan
Pergelangan tangan kanan
Leher atas
Bahu kiri
Siku kanan
Lengan kiri bawah
Bahu kanan
bokong
Lutut kiri
Paha kiri
Paha kanan
Tangan kiri
Tangan kanan
Lengan kanan atas
Pinggang
keluhan pada bagian tangan, bahu, betis, leher atas, pergelangan, lengan
sedikit dirasakan pada bagian bokong, lengan kiri bawah, leher bawah
dan punggung.
pekerja, antara tidak sakit, agak sakit, sakit dan sangat sakit, keluhan
Grafik 5.2
Tingkat keluhan yang dirasakan pekerja per bagian tubuh
tidak sakit agak sakit sakit
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
Pergelangan tangan…
0%
bokong
Paha kiri
Paha kanan
Lutut kiri
Lutut kanan
Betis kiri
Betis kanan
Leher atas
Punggung bawah
Siku kiri
Siku kanan
Tangan kiri
Tangan kanan
Leher bawah
Bahu kiri
Bahu kanan
Pinggang
Lengan kanan atas
pada bagian bahu kanan, tangan kanan, bahu kiri, tangan kiri, leher atas,
betis kanan, punggung bawah dan betis kiri. Sedangkan keluhan agak
Tabel 5.2
Distribusi responden berdasarkan risiko pekerjaan, usia, kebiasaan merokok,
kesegaran jasmani, masa kerja, Indeks Masa Tubuh, dan psikososial pekerja PT
Bumi Sarimas Indonesia bagian Meat Preparation Tahun 2017
NO Variabel Kategori Jumlah %
1 Risiko Sedang 66 94,3%
Pekerjaan Rendah 4 5,7%
2 Usia ≥ 35 Tahun 23 32,9%
< 35 Tahun 47 67,1%
75
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi lama merokok, jumlah batang rokok/ hari dan masa kerja
pekerja PT Bumi Sarimas Indonesia bagian Meat Preparation Tahun 2017
No Variabel Mean Min Max Std. Deviasi
Gambar 5.2
Postur pekerja di bagian MP
76
b. Gambaran Usia
(32,9%) dan usia < 35 tahun sebanyak 47 orang (67,1%). Dari hasil
perhari.
kurang, dengan kata lain hanya sekitar 16 orang (22,9%) pekerja yang
kerja yang berisiko terdapat sebanyak 42 orang (60%) dan yang tidak
Dari hasil analisis Indeks Masa Tubuh pada pekerja PT. Bumi
berisiko.
g. Gambaran psikososial
Tabel 5.4
Distribusi penilaian psikososial berdasakan masing-masing Item pada pekerja
PT Bumi Sarimas Indonesia bagian Meat Preparation Tahun 2017
Kategori
NO Item Jumlah %
Psikososial
1 Tuntutan Buruk 46 65,7%
ditempat kerja Baik 24 34,3%
2 Organisasi Buruk 39 55,7%
Kerja Baik 31 44,3%
3 Hubungan Buruk 35 50%
Interpersonal Baik 35 50%
4 Kepuasan Buruk 2 2,9%
Baik 68 97,1%
5 Antarmuka Buruk 1 1,4%
individu Baik 69 98,6%
6 Nilai-nilai di Buruk 20 28,6%
level tempat Baik 50 71,4%
78
Kategori
NO Item Jumlah %
Psikososial
kerja
7 Kesehatan Buruk 47 67,1%
Baik 23 32,9%
8 Perilaku Buruk 0 0%
Ofensif Baik 70 100%
C. Analisis Bivariat
square. Melalui uji tersebut akan diperoleh nilai p (p value) dimana dalam
antara dua variabel dikatakan bermakna jika mempunyai p value <0,05 dan
Tabel 5.5
Analisis hubungan pekerjaan, usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani,
indeks masa tubuh, dan faktor psikososial pada pekerja bagian Meat Preparation PT Bumi
Sarimas Indonesia Tahun 2017
Keluhan MSDs
Jumlah P value OR CI 95 %
NO Variabel Kategori Keluhan Keluhan
sedang rendah
n % n % n %
1 Risiko Sedang 22 33,3 44 66,7 66 100
0,163 - 1,265-1,779
Pekerjaan Rendah 0 0 4 100 4 100
2 Usia ≥ 35 15 65,2 8 34,8 23 100
0,000 10,714 3,308-34,701
< 35 7 14,9 40 85,1 47 100
3 Kebiasaan Merokok 15 34,9 28 65,1 43 100
merokok Tidak/berhenti 7 25,9 20 74,1 27 100 0,432 1,537 0,528-4,440
merokok
4 Kesegaran Kurang 15 27,8 39 72,2 54 100
jasmani Cukup 7 43,8 9 56,3 16 100 0,227 0,495 0,156-1,567
5 Masa Kerja Berisiko 22 52,4 20 47,6 42 100
0,000 - 0,347-0,654
Tidak Berisiko 0 0 28 100 28 100
6 IMT Berisiko 4 50 4 50 8 100
0,229 2,444 0,551-10,851
Tidak berisiko 18 29 44 71 62 100
7 Psikososial Buruk 10 28,6 25 71,4 35 100
Baik 12 34,3 23 65,7 35 100 0,607 0,767 0,279-2,110
rendah. Dari hasil uji statistik menggunakan chi square diperoleh p value
80
sebesar 0,163 (p value > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
Tahun 2017.
dari 47 pekerja yang berusia < 35 tahun, hanya 7 orang pekerja (14,9%)
keluhan MSDs rendah. Dari hasil uji statistik menggunakan chi square
Indonesia tahun 2017. Selain itu juga didapatkan nilai OR sebesar 10,714
10x lipat untuk mengalami keluhan MSDs dibanding pekerja dengan usia
< 35 tahun.
Dari hasil uji statistik menggunakan chi square diperoleh p value sebesar
0,432 (p value > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
kebiasaan merokok dengan keluhan MSDs pada pekerja, jika dilihat dari
(56,3%) mengeluh MSDs rendah. Dari hasil uji statistik menggunakan chi
square diperoleh nilai p value sebesar 0,227 OR 0,495. Dari nilai tersebut
uji statistik didapatkan nilai p value 0,000 (p < 0,05), sehingga dapat
sedang dan 44 orang (71%) mengalami keluhan MSDs rendah. Dari hasil
uji statistik didapatkan nilai p value 0,229 (p > 0,05), sehingga dapat
masa tubuh dengan keluhan MSDs pada pekerja bagian Meat Preparation
PT Bumi Sarimas Indonesia tahun 2017. Selain itu, dari hasil analisis
dengan indeks masa tubuh berisiko memiliki risiko 2.4x lebih banyak
keluhan MSDs rendah. Dari hasil uji statistik menggunakan chi square
diperoleh nilai p value sebesar 0,607 OR 0,767. Dari nilai tersebut dapat
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
sebagai berikut:
segala arah tetapi hanya pada arah yang memungkinkan saja karena
84
85
yang diperburuk oleh kegiatan fisik yang terlalu lama seperti gerakan
(64,2%), bahu kiri 43 orang (61,4%), lengan kanan atas 39 orang (55,7%)
bagian leher, pinggang, serta otot-otot rangka bagian atas. Keluhan pada
beban yang berat serta postur tubuh yang tidak dapat menyesuaikan
atas, 33% merasakan keluhan pada punggung bagian bawah dan 35%
bawah yaitu 47%. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Gayo
(2010) mengenai keluhan MSDs pada penyortir kopi dengan sikap kerja
berdiri, diketahui bahwa terdapat keluhan pada bagian leher atas sebanyak
postur janggal seperti posisi kerja berdiri, badan memuntir, dan tangan
secara repetitif dalam jangka waktu lama akan meningkatkan risiko MSDs
apalagi bila ditambah dengan gaya atau beban dan postur janggal (OHSC,
2007). Pekerjaan yang menggunakan otot yang sama untuk durasi yang
kerja dan faktor psikososial. Usia menjadi salah satu risiko munculnya
Indonesia bagian Meat Preparation Tahun 2017, yaitu usia dan lama kerja.
keluhan sedang.
secara bersama dari posisi yang terjadi pada anggota tubuh bagian atas
rendah (skor 1, risiko bisa diabaikan), rendah (skor 2-3, risiko rendah
itu juga).
Indonesia bagian Meat Preparation Tahun 2017, faktor ini tetap harus
dibiarkan dalam waktu yang lama terus memajan pekerja, maka dapat
Nilai pada masing-masing postur tubuh ini dapat menjadi salah satu
keluhan MSDs.
yang harus dilakukan secara berulang ulang. Posisi mesin dan tempat
pekerja harus bolak balik memutar badan/ leher setiap kali mengambil
pekerja berada pada keadaan yang aman. Tidak ada posisi kaki
pekerja yang berisiko. Selain itu, pada faktor beban tidak ada
penambahan skor / skor = 0 karena berat kelapa < 5kg, sehingga tidak
ada penambahan pada skor beban. Hal ini menyebabkan tidak adanya
utama. Selama jam kerja kurang lebih 7 jam, tangan adalah anggota
skor akhir reba akan tetap berada pada tingkat risiko sedang.
keluhan musculoskeletal.
ini terjadi karena pada usia setengah baya, kekuatan dan ketahanan
31,6 tahun, dengan usia paling muda 21 tahun dan usia paling tua 45
angka p value sebesar 0,000 (p value < 0,05) hal ini menunjukkan
Selain itu, pada hasil analisis menggunakan metode chi square juga
35tahun.
OR 5,3)
94
Indonesia Tahun 2017 adalah pekerja dengan usia muda, dengan hasil
tahun. Dari yang memiliki usia dibawah 35 tahun ini, pekerja yang
ini menunjukkan hasil yang sama sesuai teori, bahwa keluhan MSDs
2017, faktor kebiasaan merokok tetap menjadi salah satu faktor yang
dirasakan.
Hal lain juga disebutkan bahwa sakit punggung disebabkan oleh batuk
analisis bivariat didapatkan hasil p value sebesar 0,227 (≥ 0,05) hal ini
dari seorang yang bukan perokok, hal ini terjadi karena suplai oksigen
dilakukan pekerja, peneliti tidak menanyakan jenis olah raga apa yang
yang sedang, bentuk olahraga tersebut bisa berupa jalan cepat, lari
secara fisik maupun secara psikis. Hal ini karena tingkat endurance
pengkategorian masa kerja yaitu berisiko jika lebih dari 3 tahun dan
orang (60%) pekerja memiliki masa kerja berisiko. Pada pekerja yang
rendah. Hal ini sesuai dengan teori bahwa semakin lama seorang
MSDs 87%, dan pekerja dengan masa kerja >10 merasakan keluhan
psikis.
101
rotasi pekerja dengan masa kerja yang telah lebih 3 tahun ke bagian yang
pekerja dengan IMT normal atau IMT kurus. Penilaian ini berdasarkan
bahwa risiko CTS di antara wanita gemuk dua kali lipat dibanding
wanita ramping.
(kelapa) yang diangkat tidak lebih dari 5kg. Hal ini sesuai dengan
menerima beban, baik berat beban tubuh manusia itu sendiri, maupun
ditempat kerja, waktu dan sift kerja. Faktor diluar kerja dapat berupa
sedang.
Hal ini dapat terjadi karena pada pekerja dengan psikososial buruk
sebagian besar (57,1%) adalah pekerja dengan usia muda (kurang dari
sesuatu yang baru dari pekerjaannya. Hal ini terjadi karena pekerjaan
baik, dimana pekerja rata-rata mengaku puas dan sangat puas dengan
baik.
dan 5,7% merasa terganggu oleh suatu hal ketika bekerja. Sedangkan
106
A. Simpulan
sedang.
3. Sebanyak 67,1% pekerja memiliki usia < 35 tahun dengan masa kerja
107
108
B. Saran
1. Bagi perusahaan
terlalu membungkuk
tegang.
2. Bagi pekerja
penanggulangannya.
merokok)
109
kesegaran jasmani.
3. Bagi peneliti
lab)
jelas.
DAFTAR PUSTAKA
110
111
at http://www.depkes.go.id/article/print/201411030005/1-orang-pekerja-di-
dunia-meninggal-setiap-15-detik-karena-kecelakaan-kerja.html
Kristensen, Tage Sondergard. (2010). A questionnaire Is More Than A
Questionnaire. Scandinavian Journal of Public Health, 38(3), 149-155
Kroemer Karl, et al. 2001. Ergonomic :How To Design For Ease And Efficiene.
2nded. New Jersey: Prentice Hall of International Series
Kumar, Prakash dkk. 2015. Work-related Pains among the Workers Associated
with Pineapple Peeling in Small Fruit Processing Units of North East India.
International Journal of Industrial Ergonomic. Volume 53, 2016. Pages 124-
129
Kuorinka, et al. 1987. Standardized Nordic questionnaire for the analysis of
musculoskeletal symptoms.
Maijunidah, Emi. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keluhan
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Assembling PT. X Bogor
Tahun 2010. Skripsi. Fakultas Kedokterandan Ilmu Kesehatan Jurusan
Kesehatan Masyarakat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Middlesworth, Matt 2015. The definition and causes of musculoskeletal disorders
(MSDs) : Ergonomic plus, diakses pada tanggal 7 september 2015
dari http://ergo-plus.com/musculoskeletal-disorders-msd/ .
Mirbod, Seyed Mohammad dkk. 1995. Some Aspects of Occupational Safety and
Health in Green Tea Workers. Industrial Health. Volume 33, 1995.
Pages101-117
Mitchell, Tamara. 2008. The Great Stretching Debate. Sally Longyear (ed). ___
Nag, Anjali. dkk. 2012. Risk Factors and Musculoskeletal Disorders Among
Workers Performing Fish Processing. American Journal Of Industrial
Medicine.
National Institute for Occupational Safety and Health. 1997. Musculoskeletal
disorders and workplace factors; a critical review of epidemiologic
evidence for work-related musculoskeletal disorders of the neck, upper
extremity, and low back.
Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Imu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Nurhikmah. 2011. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Musculoskeletal
Disorders (MSDs) Pada Pekerja Furniture di Kecamatan Benda Kota
Tangerang Tahun 2011. Skripsi . Universitas Islam Negeri Jakarta.
Oborne, David (1995). Ergonomic at Work. Chicester, UK. Jhon willey & Sons,
Ltd
Ohlsson K, et al. 1989. Self- reported symptoms in the neck and upper limbs of
female assembly workers. Scand J Work Environ Health.
113
OHSC. 2007. Resource Manual for The MSDs Prevention Guideline for Ontario
Pratiwi, Mayrika. dkk. 2009. Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Penjual Jamu Gendong. Jurnal
Promosi Kesehatan Indonesia 4 (1) (2009) hal. 1-7
PT Bumi Sarimas Indonesia . Company Profile. 2015
Pulat, Babur Mustafa & David C. Alexander. 1991. Industrial ergonomics : case
studies. New York : McGraw-Hill, inc.
Santoso, G. 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Cetakan I.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Silva, Isabel Moreira dkk. 2013. Associations Between Body Mass Index and
Musculoskeletal Pain and Related Symptoms in Different Body Regions
Among Workers. SAGE Open 3 (2013)
Stanton, Neville, et al. 2005. Handbook of Human Factors and Ergonomic
Methods. USA: CRC Press
Suma’mur, P.K. 1996. Hygiene Perusahaan Dan Keselamatan Kerja. Cetakan 13.
Jakarta: Haji masagung.
Suparsiasi, I dewa. dkk. 2001. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC
Suriyatmini, Septina. 2011. “Tinjauan Faktor Risiko Ergonomi Terhadap keluhan
Muskuloskeletal pada Aktivitas Manual Handling pada Pekerja di Bagian
Produksi PTMI Tahun 2010. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, Depok.
Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan.
Produktivitas. Surakarta : Uniba Press
Tarwaka, 2015. Ergonomi Industri : Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan
Aplikasi di Tempat Kerja. Solo: Harapan Press Solo
Tan HC dan Horn SE. 1998. Pratical manual of physical medicine and
rehabilitation. St. louis, Mosby
Viester et al . 2013. “The relation between body mass index and musculoskeletal
symptoms in the working population” BioMed Central Ltd.
Wahyono, Yulianto. 2014. Pengaruh Workplace Excercise terhadap keluhan
Muskuloskeletal pada pekerja di bagian sewing CV Cahyo Nugroho Jati
Sukoharjo. Jurnal ilmu kesehatan vol 3 (2) (2014).
Zulfiqor, Muhammad Taufik. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Welder di Bagian Fabrikasi PT.
Caterpillar IndonesiaTahun 2010. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Jurusan KesehatanMasyarakat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
114
LAMPIRAN
No. Kuesioner :
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN
MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA BAGIAN MEAT
PREPARATION PT. BUMI SARIMAS INDONESIA TAHUN 2017
Oleh
Nama : Annisa Septiani
NIM : 1111101000100
Berkenaan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi
kuesioner ini dengan sebaik-baiknya karena jawaban saudara/i sangat bermanfaat dalam
penelitian ini. Kuesioner ini tidak akan mempengaruhi penilaian terhadap pekerjaan dan
posisi saudara/i, serta jawaban yang saudara/i berikan akan terjamin kerahasiaannya.
Peneliti,
Annisa Septiani
A. Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : P / L
3. Tanggal lahir :
4. No. Hp :
5. Tinggi badan : .......... cm (diukur oleh peneliti)
6. Berat Badan : .......... kg (diukur oleh peneliti)
B. Keluhan Muskuloskeletal
No Pertanyaan Jawaban
C. Kebiasaan Merokok
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah saudara/i pernah merokok? 1. Ya.
2. Tidak (langsung
ke bagian D)
2 Jika ya, apakah sekarang saudara/i masih merokok? 1. Ya
2. Tidak (langsung
ke no 5)
3 Sudah berapa lama saudara/i merokok? ..... Tahun
4 Berapa banyak rokok saudara/i habiskan setiap hari ..... Batang
5 Jika jawaban no 2 tidak, sudah berapa lama saudara/i .... Tahun
berhenti merokok
6 Saat masih merokok, berapa batang rokok yang ..... Batang
saudara/i habiskan setiap hari
D. Kesegaran Jasmani
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah saudara/i suka berolahraga? 1. Ya
2. Tidak (langsung
ke bagian E)
2 Bagaimana frekuensi olahraga yang saudara/i 0. Jarang (1-3
lakukan? kali/bulan)
1. Kadang-kadang
(1-2 kali/minggu)
2. Sering (≥ 3 kali/
minggu)
E. Masa kerja
No Pertanyaan Jawaban
F. Psikososial
Lengkapi pertanyaan pada bagian kuesioner penilaian psikososial
Lingkari bagian tubuh yang terdapat keluhan :
Lingkarilah pilihan keluhan yang dirasakan, tingkat keluhan, waktu timbul dan frekuensi
dirasakannya keluhan dibawah ini sesuai bagian tubuh yang telah dipilih pada bagian
sebelumnya.
Keterangan
a. Tingkat keluhan :
0. Tidak sakit
1. Agak sakit/nyeri ringan
2. Sakit/Nyeri sedang
3. Sangat sakit/Sangat nyeri
b. Sejak kapan keluhan dirasakan:
1. ≤ satu tahun terakhir
2. > satu tahun terakhir
c. Waktu timbul:
1. Saat bekerja
2. Setelah bekerja
3. Malam hari/saat istirahat.
KUESIONER PENILAIAN PSIKOSOSIAL
F. PERILAKU OFENSIF
20 Apakah anda pernah mendapatkan
pelecehan seksual (seperti dipegang
tanpa izin) di tempat kerja selama 12
bulan terakhir?
Teman manajer bawahan Tamu
kerja
Jika ya, dari siapa ?
21 Apakah anda pernah
berkemungkinan mengalami
kekerasan di tempat kerja selama 12
bulan terakhir?
Teman manajer bawahan Tamu
kerja
Jika ya, dari siapa ?
22 Apakah anda pernah tidak terlindung
dari kekerasan fisik di tempat kerja
selama 12 bulan terakhir?
Teman manajer bawahan Tamu
kerja
Jika ya, dari siapa ?
23 Apakah anda pernah tidak terlidung
dari gertakan di tempat kerja anda
selama 12 bulan terakhir?
Teman manajer bawahan Tamu
kerja
Jika ya, dari siapa ?
-Selesai-
LEMBAR OBSERVASI REBA
Nama pekerja :
Grup A
Postur Gambar Postur kerja
Badan
Skor 1= lurus
Skor 2= ekstensi/fleksi < 20°
Skor 3= fleksi 20-60°
Skor 4 = fleksi > 60°
Skor + 1 jika miring/memuntir
Leher
Kaki
Skor 0= <5kg
Skor 1= 5-10kg
Skor 2 = >10kg
Skor +1 = ada pembebanan
secara tiba-tiba
Grup B
Postur Gambar Postur pekerja
Lengan atas
Skor 1= 60°-100°
fleksi/ekstensi
Skor 2= <20° fleksi atau
>100°ekstensi
Pergelangan tangan
Tabel Skor B
Lengan bawah
Lengan atas 1 2
Pergelangan 1 2 3 1 2 3
1 1 2 3 1 2 3
2 1 2 3 2 3 4
3 3 4 5 4 5 5
4 4 5 5 5 6 7
5 6 7 8 7 8 8
6 7 8 8 8 9 9
Coupling
0- Good 1-Fair 2-Poor 3- unacceptable
Peganagan pas dan Peganagn tangan bisa Pegangan tangan tidak Dipaksakan,genggaman
tepat ditengah, diterima tapi tidak bisa diterima walaupun yang tidak aman
genggaman kuat ideal memungkinkan
Tabel Scor C
Skor A
1 2 3 54 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 2 43 6 7 8 9 10 11 12
2 1 2 3 44 6 7 8 9 10 11 12
3 1 2 3 44 6 7 8 9 10 11 12
4 2 3 3 54 7 8 9 10 11 11 12
5 3 4 4 65 8 9 10 10 11 12 12
Scor B
6 3 4 5 76 8 9 10 10 11 12 12
7 4 5 6 87 9 9 10 11 11 12 12
8 5 6 7 88 9 10 10 11 12 12 12
9 6 6 7 98 10 10 10 11 12 12 12
10 7 7 8 99 10 11 11 12 12 12 12
11 7 7 8 99 10 11 11 12 12 12 12
12 8 8 8 99 10 11 11 12 12 12 12
Activity Score
+1 jika 1 atau lebih +1 jika penguangan gerakan +1 jika gerakan menyebabkan
bagian tubuh statis, dalam rentang waktu singkat, perubahan atau pergeseran
ditahan lebih dari 1 diulang lebih dari 4kali permenit postur yang cepat dari postur
menit (tidak termasuk berjalan) awal
Explore
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
(A3) Usia : 70 100,0% 0 ,0% 70 100,0%
Descriptives
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
(A3) Usia : ,112 70 ,030 ,935 70 ,001
a Lilliefors Significance Correction
(A3) Usia :
(A3) Usia : Stem-and-Leaf Plot
16,00 2 . 1222333333444444
14,00 2 . 55556677788899
17,00 3 . 00011112223344444
9,00 3 . 556677899
13,00 4 . 0111111122344
1,00 4. 5
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
Normal Q-Q Plot of (A3) Usia :
2
Expected Normal
-2
-4
20 30 40 50
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of (A3) Usia :
0.8
0.6
Dev from Normal
0.4
0.2
0.0
-0.2
-0.4
20 25 30 35 40 45
Observed Value
45
40
35
30
25
20
(A3) Usia :
Explore
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
(E2) Sudah berapa lama
saudara/i bekerja di 70 100,0% 0 ,0% 70 100,0%
bagian MP?
Descriptives
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
(E2) Sudah berapa lama
saudara/i bekerja di ,233 70 ,000 ,796 70 ,000
bagian MP?
a Lilliefors Significance Correction
(E2) Sudah berapa lama saudara/i bekerja di bagian MP?
(E2) Sudah berapa lama saudara/i bekerja di bagian MP? Stem-and-Leaf Plot
28,00 2 . 0000000000000000000000000000
,00 2.
16,00 3 . 0000000000000000
,00 3.
10,00 4 . 0000000000
,00 4.
6,00 5 . 000000
,00 5.
7,00 6 . 0000000
3,00 Extremes (>=8,0)
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
Normal Q-Q Plot of (E2) Sudah berapa lama saudara/i bekerja di bagian MP?
2
Expected Normal
-1
0 2 4 6 8 10
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of (E2) Sudah berapa lama saudara/i bekerja di
bagian MP?
1.5
1.0
Dev from Normal
0.5
0.0
-0.5
2 4 6 8 10
Observed Value
1
10
3
8
(E2) Sudah
berapa lama
saudara/i
Keluhan_b (A3) Usia Kesegaran_jasm bekerja di
aru Pekerjaan : Merokok ani bagian MP? IMT SkorPsikososial
N Valid 70 70 70 70 70 70 70 70
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 1,6857 1,0571 31,56 1,39 1,23 3,47 2,0286 74,81
Median 2,0000 1,0000 31,00 1,00 1,00 3,00 2,0000 75,50
Std. Deviation ,46758 ,23379 6,986 ,490 ,423 1,783 ,44952 7,388
Minimum 1,00 1,00 21 1 1 2 1,00 58
Maximum 2,00 2,00 45 2 2 10 3,00 89
Frequency Table
Keluhan_baru
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sedang 22 31,4 31,4 31,4
rendah 48 68,6 68,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sedang 66 94,3 94,3 94,3
rendah 4 5,7 5,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
(A3) Usia :
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21 1 1,4 1,4 1,4
22 3 4,3 4,3 5,7
23 6 8,6 8,6 14,3
24 6 8,6 8,6 22,9
25 4 5,7 5,7 28,6
26 2 2,9 2,9 31,4
27 3 4,3 4,3 35,7
28 3 4,3 4,3 40,0
29 2 2,9 2,9 42,9
30 3 4,3 4,3 47,1
31 4 5,7 5,7 52,9
32 3 4,3 4,3 57,1
33 2 2,9 2,9 60,0
34 5 7,1 7,1 67,1
35 2 2,9 2,9 70,0
36 2 2,9 2,9 72,9
37 2 2,9 2,9 75,7
38 1 1,4 1,4 77,1
39 2 2,9 2,9 80,0
40 1 1,4 1,4 81,4
41 7 10,0 10,0 91,4
42 2 2,9 2,9 94,3
43 1 1,4 1,4 95,7
44 2 2,9 2,9 98,6
45 1 1,4 1,4 100,0
Total 70 100,0 100,0
Merokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid merokok 43 61,4 61,4 61,4
tidak merokok 27 38,6 38,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
Kesegaran_jasmani
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang 54 77,1 77,1 77,1
cukup 16 22,9 22,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
(E2) Sudah berapa lama saudara/i bekerja di bagian MP?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 28 40,0 40,0 40,0
3 16 22,9 22,9 62,9
4 10 14,3 14,3 77,1
5 6 8,6 8,6 85,7
6 7 10,0 10,0 95,7
8 1 1,4 1,4 97,1
9 1 1,4 1,4 98,6
10 1 1,4 1,4 100,0
Total 70 100,0 100,0
IMT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurus 6 8,6 8,6 8,6
normal 56 80,0 80,0 88,6
gemuk 8 11,4 11,4 100,0
Total 70 100,0 100,0
SkorPsikososial
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 58 1 1,4 1,4 1,4
60 1 1,4 1,4 2,9
61 1 1,4 1,4 4,3
62 1 1,4 1,4 5,7
63 1 1,4 1,4 7,1
64 2 2,9 2,9 10,0
65 2 2,9 2,9 12,9
67 3 4,3 4,3 17,1
68 2 2,9 2,9 20,0
69 2 2,9 2,9 22,9
70 5 7,1 7,1 30,0
71 4 5,7 5,7 35,7
72 4 5,7 5,7 41,4
73 2 2,9 2,9 44,3
74 3 4,3 4,3 48,6
75 1 1,4 1,4 50,0
76 2 2,9 2,9 52,9
77 3 4,3 4,3 57,1
78 7 10,0 10,0 67,1
79 4 5,7 5,7 72,9
80 2 2,9 2,9 75,7
81 2 2,9 2,9 78,6
82 3 4,3 4,3 82,9
83 5 7,1 7,1 90,0
85 2 2,9 2,9 92,9
86 2 2,9 2,9 95,7
88 2 2,9 2,9 98,6
89 1 1,4 1,4 100,0
Total 70 100,0 100,0
Frequencies
Statistics
usia Masa_kerja IMTrisiko Psikososial_
N Valid 70 70 70 70
Missing 0 0 0 0
Mean 1,6714 1,4000 1,8857 1,5000
Median 2,0000 1,0000 2,0000 1,5000
Std. Deviation ,47309 ,49344 ,32046 ,50361
Minimum 1,00 1,00 1,00 1,00
Maximum 2,00 2,00 2,00 2,00
Frequency Table
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid >= 35 tahun 23 32,9 32,9 32,9
< 35 tahun 47 67,1 67,1 100,0
Total 70 100,0 100,0
Masa_kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid berisiko 42 60,0 60,0 60,0
tidak berisiko 28 40,0 40,0 100,0
Total 70 100,0 100,0
IMTrisiko
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid berisiko 8 11,4 11,4 11,4
tidak berisiko 62 88,6 88,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
Psikososial_
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid buruk 35 50,0 50,0 50,0
baik 35 50,0 50,0 100,0
Total 70 100,0 100,0
Frequency Table
(C3) Sudah berapa lama saudara/i merokok?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1,4 2,3 2,3
3 5 7,1 11,6 14,0
5 8 11,4 18,6 32,6
6 1 1,4 2,3 34,9
7 2 2,9 4,7 39,5
8 3 4,3 7,0 46,5
10 4 5,7 9,3 55,8
12 3 4,3 7,0 62,8
14 1 1,4 2,3 65,1
15 2 2,9 4,7 69,8
17 2 2,9 4,7 74,4
18 3 4,3 7,0 81,4
20 6 8,6 14,0 95,3
21 2 2,9 4,7 100,0
Total 43 61,4 100,0
Missing System 27 38,6
Total 70 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 15 21,4 34,9 34,9
4 1 1,4 2,3 37,2
5 17 24,3 39,5 76,7
6 10 14,3 23,3 100,0
Total 43 61,4 100,0
Missing System 27 38,6
Total 70 100,0
Frequencies
L
u
P Le L t
I nga Per Perge u u
Pu N B n gel langa t t Perge
Le ngg G O Leng kan ang n u k Perge langa
Le her Ba Leng PU Leng ung G K an an an tanga Tang Pa t a langa n Tela Telap
her ba Ba hu an NG an ba A O Siku kiri ba tan n Tang an ha k n Bet Betis n kaki pak ak
ata wa hu kan kiri GU kana wa N N Siku kana bawa wa gan kana an kana Paha kan ir a is kana kaki kana kaki kaki
s h kiri an atas NG n atas h G G kiri n h h kiri n kiri n kiri an i n kiri n kiri n kiri kanan
N Valid 7 7 7 7
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
0 0 0 0
Missi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ng
Frequency Table
Leher atas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 18 25,7 25,7 25,7
agak sakit 34 48,6 48,6 74,3
sakit 18 25,7 25,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
Leher bawah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 62 88,6 88,6 88,6
agak sakit 8 11,4 11,4 100,0
Total 70 100,0 100,0
Bahu kiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 25 35,7 35,7 35,7
agak sakit 21 30,0 30,0 65,7
sakit 24 34,3 34,3 100,0
Total 70 100,0 100,0
Bahu kanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 15 21,4 21,4 21,4
agak sakit 21 30,0 30,0 51,4
sakit 34 48,6 48,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
PUNGGUNG
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 61 87,1 87,1 87,1
agak sakit 7 10,0 10,0 97,1
sakit 2 2,9 2,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
Punggung bawah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 33 47,1 47,1 47,1
agak sakit 20 28,6 28,6 75,7
sakit 17 24,3 24,3 100,0
Total 70 100,0 100,0
PINGGANG
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 34 48,6 48,6 48,6
agak sakit 30 42,9 42,9 91,4
sakit 6 8,6 8,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
BOKONG
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 64 91,4 91,4 91,4
agak sakit 6 8,6 8,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
Siku kiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 57 81,4 81,4 81,4
agak sakit 9 12,9 12,9 94,3
sakit 4 5,7 5,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
Siku kanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 54 77,1 77,1 77,1
agak sakit 10 14,3 14,3 91,4
sakit 6 8,6 8,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
Tangan kiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 16 22,9 22,9 22,9
agak sakit 29 41,4 41,4 64,3
sakit 25 35,7 35,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
Tangan kanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 14 20,0 20,0 20,0
agak sakit 25 35,7 35,7 55,7
sakit 31 44,3 44,3 100,0
Total 70 100,0 100,0
Paha kiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 49 70,0 70,0 70,0
agak sakit 21 30,0 30,0 100,0
Total 70 100,0 100,0
Paha kanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 39 55,7 55,7 55,7
agak sakit 29 41,4 41,4 97,1
sakit 2 2,9 2,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
Lutut kiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 37 52,9 52,9 52,9
agak sakit 31 44,3 44,3 97,1
sakit 2 2,9 2,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
Lutut kanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 31 44,3 44,3 44,3
agak sakit 35 50,0 50,0 94,3
sakit 4 5,7 5,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
Betis kiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 19 27,1 27,1 27,1
agak sakit 35 50,0 50,0 77,1
sakit 16 22,9 22,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
Betis kanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sakit 17 24,3 24,3 24,3
agak sakit 35 50,0 50,0 74,3
sakit 18 25,7 25,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
Pekerjaan * Keluhan_baru
Crosstab
Keluhan_baru Total
sedang rendah
Pekerjaan sedang Count 22 44 66
% within Pekerjaan 33,3% 66,7% 100,0%
rendah Count 0 4 4
% within Pekerjaan ,0% 100,0% 100,0%
Total Count 22 48 70
% within Pekerjaan 31,4% 68,6% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 1,944(b) 1 ,163
Continuity Correction(a) ,705 1 ,401
Likelihood Ratio 3,128 1 ,077
Fisher's Exact Test ,301 ,212
Linear-by-Linear
Association 1,917 1 ,166
N of Valid Cases 70
a Computed only for a 2x2 table
b 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,26.
Risk Estimate
Lower Upper
For cohort Keluhan_baru =
rendah ,667 ,562 ,791
N of Valid Cases 70
usia * Keluhan_baru
Crosstab
Keluhan_baru Total
sedang rendah
usia >= 35 tahun Count 15 8 23
% within usia 65,2% 34,8% 100,0%
< 35 tahun Count 7 40 47
% within usia 14,9% 85,1% 100,0%
Total Count 22 48 70
% within usia 31,4% 68,6% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 18,147(b) 1 ,000
Continuity Correction(a) 15,887 1 ,000
Likelihood Ratio 17,867 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear
Association 17,888 1 ,000
N of Valid Cases 70
a Computed only for a 2x2 table
b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,23.
Risk Estimate
sedang rendah
Merokok merokok Count 15 28 43
% within Merokok 34,9% 65,1% 100,0%
tidak merokok Count 7 20 27
% within Merokok 25,9% 74,1% 100,0%
Total Count 22 48 70
% within Merokok 31,4% 68,6% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square ,618(b) 1 ,432
Continuity Correction(a) ,272 1 ,602
Likelihood Ratio ,627 1 ,429
Fisher's Exact Test ,598 ,303
Linear-by-Linear
Association ,609 1 ,435
N of Valid Cases 70
a Computed only for a 2x2 table
b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,49.
Risk Estimate
sedang rendah
Kesegaran_jasmani kurang Count 15 39 54
% within
Kesegaran_jasmani 27,8% 72,2% 100,0%
cukup Count 7 9 16
% within
Kesegaran_jasmani 43,8% 56,3% 100,0%
Total Count 22 48 70
% within
Kesegaran_jasmani 31,4% 68,6% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 1,461(b) 1 ,227
Continuity Correction(a) ,814 1 ,367
Likelihood Ratio 1,407 1 ,236
Fisher's Exact Test ,238 ,182
Linear-by-Linear
Association 1,440 1 ,230
N of Valid Cases 70
a Computed only for a 2x2 table
b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,03.
Risk Estimate
sedang rendah
Masa_kerja berisiko Count 22 20 42
% within Masa_kerja 52,4% 47,6% 100,0%
tidak berisiko Count 0 28 28
% within Masa_kerja ,0% 100,0% 100,0%
Total Count 22 48 70
% within Masa_kerja 31,4% 68,6% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 21,389(b) 1 ,000
Continuity Correction(a) 19,027 1 ,000
Likelihood Ratio 29,019 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear
Association 21,083 1 ,000
N of Valid Cases 70
a Computed only for a 2x2 table
b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,80.
Risk Estimate
sedang rendah
IMTrisiko berisiko Count 4 4 8
% within IMTrisiko 50,0% 50,0% 100,0%
tidak berisiko Count 18 44 62
% within IMTrisiko 29,0% 71,0% 100,0%
Total Count 22 48 70
% within IMTrisiko 31,4% 68,6% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 1,446(b) 1 ,229
Continuity Correction(a) ,636 1 ,425
Likelihood Ratio 1,355 1 ,244
Fisher's Exact Test ,249 ,209
Linear-by-Linear
Association 1,425 1 ,233
N of Valid Cases 70
a Computed only for a 2x2 table
b 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,51.
Risk Estimate
Crosstab
Keluhan_baru Total
sedang rendah
Psikososial_ buruk Count 10 25 35
% within Psikososial_ 28,6% 71,4% 100,0%
baik Count 12 23 35
% within Psikososial_ 34,3% 65,7% 100,0%
Total Count 22 48 70
% within Psikososial_ 31,4% 68,6% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square ,265(b) 1 ,607
Continuity Correction(a) ,066 1 ,797
Likelihood Ratio ,265 1 ,606
Fisher's Exact Test ,797 ,399
Linear-by-Linear
Association ,261 1 ,609
N of Valid Cases 70
a Computed only for a 2x2 table
b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,00.
Risk Estimate
kurang cukup
Merokok merokok Count 35 8 43
% of Total 50,0% 11,4% 61,4%
tidak merokok Count 19 8 27
% of Total 27,1% 11,4% 38,6%
Total Count 54 16 70
% of Total 77,1% 22,9% 100,0%
Risk Estimate
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
usia * Kesegaran_jasmani
70 100,0% 0 ,0% 70 100,0%
usia * Kesegaran_jasmani Crosstabulation
Kesegaran_jasmani Total
kurang cukup
usia >= 35 tahun Count 15 8 23
% within usia 65,2% 34,8% 100,0%
< 35 tahun Count 39 8 47
% within usia 83,0% 17,0% 100,0%
Total Count 54 16 70
% within usia 77,1% 22,9% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 2,763(b) 1 ,096
Continuity Correction(a) 1,847 1 ,174
Likelihood Ratio 2,651 1 ,103
Fisher's Exact Test ,131 ,089
Linear-by-Linear
Association 2,723 1 ,099
N of Valid Cases 70
a Computed only for a 2x2 table
b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,26.
Risk Estimate
buruk baik
usia >= 35 tahun Count 15 8 23
% within usia 65,2% 34,8% 100,0%
< 35 tahun Count 20 27 47
% within usia 42,6% 57,4% 100,0%
Total Count 35 35 70
% within usia 50,0% 50,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 3,173(b) 1 ,075
Continuity Correction(a) 2,331 1 ,127
Likelihood Ratio 3,211 1 ,073
Fisher's Exact Test ,126 ,063
Linear-by-Linear
Association 3,128 1 ,077
N of Valid Cases 70
a Computed only for a 2x2 table
b 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,50.
Risk Estimate