Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah : PROMOSI K3

Dosen : Dr. dr. Syamsiar S. Ruseng, MS

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DI TEMPAT KERJA

OLEH

NAMA : MULIADI RAIS

NIM : K 012181098

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR TAHUN 2019

Performance Management i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa
karena atas Rahmat, karunia dan Taufik-Nya makalah dengan tema Perilaku
Hudup bersih dan Sehat di Tempat Kerja dapat diselesaikan dengan baik.
Terima Kasih kepada Ibu Dr. dr. Syamsiar S. Ruseng, MS selaku dosen Mata
Kuliah Psikologi Industri yang telah memberikan tugas ini kepada kami agar
kami dapat lebih memahami tentang Perilaku Hudup bersih dan Sehat di
Tempat Kerja.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Kami pun menyadari makalah ini
masih banyak kekurangan didalamnya, sehingga saran dan kritikan yang positif
sangat di harapkan demi penyempurnaan makalah kedepannya, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Demikian yang dapat kami sampaikan,Semoga makalah sederhana ini
dapat berguna bagi pembaca dan mudah – mudahan segala urusan dan upaya
kami tidak sia – sia.
Amin Ya Rabbal Alamin

Makassar, Februari 2019

Penyusun

Performance Management ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ ii


Daftar isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan penulisan makalah................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PHBS di tempat kerja ........................................................................ 3
2.1.1 Indikator PHBS di tempat Kerja ................................................ 3
2.1.2 Tujuan Penerapan PHBS di tempat Kerja ................................. 4
2.1.3 Manfaat Penerapan PHBS di tempat Kerja ............................... 4
2.1.4 Sasaran Penerapan PHBS di Tempat Kerja .............................. 5
2.2 Langkah-Langkah Pembinaan PHBS di Tempat Kerja ....................... 5
2.3 Strategi kegiatan PHBS ..................................................................... 7
2.3.1 Advokasi ..................................................................................... 7
2.3.2 Bina Usaha ................................................................................. 8
2.3.3 Gerakan Masyarakat ................................................................. 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 11
3.2 Saran ................................................................................................ 11
Daftar Pustaka ............................................................................................. 12

Performance Management iii


BAB. I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan pada hekekatnya adalah penyelenggaraan
kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan yang
optimal merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan
nasional(Depkes RI, 1999).
Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta
adanya transisi demografi dan epidemologi penyakit, maka masalah penyakit
akibat perilaku, gaya hidup dan sosial budaya cenderung akan semakin
kompleks. Upaya penanggulangannya tidak hanya dilakukan pada Aspek
perbaikan lingkungan, akan tetapi perlu memperhatikan perilaku yang secara
teoritis memiliki andil 30-35 % terhadap derajat kesehatan, yaitu perilaku hidup
bersih dan sehat (Depkes RI, 2002).
Menurut Bloom dalam Notoatmojo (2003) derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Oleh karena itu memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan pada empat faktor utama Tersebut secara bersama sama.
pada hekekatnya hal tersebut di atas dilakukan dengan upaya intervensi yang
tepat yaitu pendidikan dan promosi kesehatan.
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah tindakan
yang dilakukan oleh perorangan, kelompok atau masyarakat sehingga dapat
menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan
untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Kep Menkes
RI,2005). Menolong diri sendiri artinya masyarakat mampu menghadapi
masalah-masalah kesehatan potensial (yang mengancam) dengan cara
mencegahnya dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi
dengan cara menanganinya secara efektif dan efisien. Dengan kata
lain,masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah
kesehatan yang sudah diderita maupun yang mengancam secara mandiri.

Performance Management 1
Dalam program PHBS terdapat lima tatanan yaitu : rumah
tangga,sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat umum. Setiap
tatanan terdiri dari dua indikator, yaitu indikator perilaku dan indikator
lingkungan. Didalam tatanan sasaran kesehatan, indikator perilaku meliputi :
tidak merokok, kesehatan lingkungan dan kebersihan kamar mandi. Selain
itu,indikator lingkungan meliputi : ada jamban, ada air bersih ada tempat
sampah,ada (SPAL) dan (IPAL) (RS), ada ventilasi, ada tempat cuci tangan,
ada pencegahan serangga (Depkes RI, 2002).
Dalam pembahasan makalah ini kita akan lebih fokus membahas
tentang PHBS di tempat kerja dalam kaitannya dengan Promosi kesehatan dan
Keselamatan Kerja, agar diperoleh derajat kesehatan masyarakat pekerja yang
setinggi tingginya.

1.2 Tujuan Penulisan Makalah


Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2. Untuk mengetahui Indikator indikator PHBS Tempat Kerja
3. Untuk mengetahui Manfaat PHBS di Tempat Kerja
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pembinaan PHBS di tempat Kerja

Performance Management 2
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 PHBS di Tempat Kerja


PHBS di Tempat Kerja adalah upaya untuk member-dayakan para
pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat. Bekerja
dengan tubuh dan lingkungan yang sehat merupakan hal yang diinginkan dan
menjadi hak asasi setiap pekerja, karena itu menjadi kewajiban semua pihak
untuk ikut memelihara, menjaga dan memper-tahankan kesehatan pekerja agar
tetap sehat dan produktif dengan melaksanakan pembinaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja.
Beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi kesehatan akan dapat dikontrol
bila setiap pekerja selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dan bekerja di
lingkungan yang sehat.

2.1.1 Indikator PHBS di tempat Kerja


Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun
demikian, tempat kerja telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila
masyarakat pekerja di tempat kerja menerapkan indicator indicator PHBS
ditempat kerja sebagai berikut :

1. Tidak merokok di tempat kerja


2. Membeli dan mengkonsumsi makanan di tempat kerja
3. Melakukan Olah raga secara teratur
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
8. Membuang sampah pada tempatnya.
9. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan

Performance Management 3
2.1.2 Tujuan Penerapan PHBS di tempat Kerja

Adapun tujuan dari penerapan Perilaku hidup bersih dan sehat ditempat kerja
adalah sebagai berikut :

• Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.


• Meningkatkan produktivitas kerja.
• Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
• Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
• Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja.
• Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.

2.1.3 Manfaat Peneraapan PHBS Di tempat Kerja

Penerapan Perilaku hidup bersih dan sehat ditempat kerja


mempunyai banyak manfaat utamnaya bagi pekerja itu sendiri, masyarakat
serta bagi tempat kerja itu sendiri. Adapun manfaat manfaat yang diperoleh
adalah sebagi berikut :
Bagi Pekerja :
 Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
 Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan
penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga.
 Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan
taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan.
Bagi Masyarakat:
 Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar
tempat kerja.
 Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh
tempat kerja setempat.
Bagi Tempat Kerja :
 Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang ber¬dampak positif
terhadap pencapaian target dan tujuan.
 Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.
 Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.

Performance Management 4
2.1.4 Sasaran PHBS di Tempat Kerja

Adapun sasaran dari penerapan Perilaku hidup bersih dan sehat


ditempat kerja terdiri dari sasaran primer, Sasaran sekunder, dan sasran tersier
yang masing masing dirinci sebagai berikut.

a. Sasaran primer
Adalah sasaran utama dalam lingkungan tempat kerja yang akan
dirubah perilakunya yaitu seluruh aspek yang ada dalam suatu
perusahaan (karyawan dan pemilik perusahaan) yang bermasalah.
b. Sasaran sekunder
Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu yang bermasalah
dalam lingkungantempat kerja yaitu pemilik perusahaan, mitra kerja
c. Sasaran tersier
Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam
menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk
tercapainya pelaksanaan PHBS dalam lingkungan perusahaan, yaitu
kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, tokoh masyarakat dll.

2.2 Langkah-Langkah Pembinaan PHBS di Tempat Kerja


1. Analisis Situasi
Pimpinan di Tempat Kerja melakukan pengkajian ulang tentang ada
tidaknya komitmen dan kebijakan tentang pembinaan PHBS di Tempat
Kerja serta bagaimana sikap dan perilaku pekerja terhadap kebijakan
tersebut. Kajian ini untuk memperoleh data sebagai dasar membuat
kebijakan.
2. Pembentukan Kelompok Kerja
Penyusunan Kebijakan PHBS di Tempat Kerja
Pihak Pimpinan Tempat Kerja mengajak bicara/ berdialog pekerja dan
serikat pekerja tentang :
• Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS di Tempat Kerja.
• Rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di Tempat Kerja.
• Penerapan PHBS di Tempat Kerja berserta antisi-pasi kendala dan
Solusinya

Performance Management 5
• Menetapkan penanggung jawab PHBS di Tempat Kerja dan mekanisme
pengawasannya.
• Cara sosialisasi yang efektif bagi masyarakat pekerja.
• Kemudian pimpinan membentuk Kelompok Kerja Penyusunan Kebijakan
PHBS di Tempat Kerja.
3. Pembuatan Kebijakan PHBS di tempat kerja
Kelompok Kerja membuat kebijakan yang jelas, tujuan dan cara
melaksanakannya.
4. Penyiapan Infrastruktur
• Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas
PHBS di Tempat Kerja.
• Instrumen Pengawasan.
• Materi sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja.
• Pembuatan dan penempatan pesan-pesan PHBS di tempat-tempat yang
strategis di tempat kerja.
• Mekanisme dan saluran pesan PHBS di Tempat Kerja.
• Pelatihan bagi pengelola PHBS di Tempat Kerja.
5. Sosialisasi Penerapan PHBS di tempat kerja
• Sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja dan lingkungan internal.
• Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di Tempat Kerja.

6. Penerapan PHBS di tempat kerja


• Penyampaian pesan PHBS di Tempat Kerja kepada pekerja seperti
melalui penyuluhan kelompok, media poster, stiker, papan
pengumuman, dan selebaran.
• Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di Tempat Kerja seperti air
bersih, jamban sehat, tempat sampah, tempat cuci tangan, sarana
olahraga, kantin sehat.
• Pelaksanaan pengawasan PHBS di Tempat Kerja.
7. Pengawasan dan Penerapan Sanksi
Pengawas PHBS di Tempat Kerja mencatat pelanggaran dan menerapkan
sanksi sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh tempat kerja atau
daerah setempat.

Performance Management 6
8. Pemantauan dan Evaluasi
• Lakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik tentang kebijakan
yang telah dilaksanakan.
• Lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan dan putuskan apakah
perlu penyesuaian terhadap kebijakan.

2.3 Strategi Kegiatan PHBS


Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak
hanya menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma,
melainkan juga dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka
promosi kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang
bersifat paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan perilaku baru.
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga
strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS yaitu :
2.3.1 Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana
untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait
(stakeholders). Pihak-pihak yang terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat
formal yang umumnya berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan
dan penyandang dana pemerintah. Juga dapat berupa tokoh-tokoh
masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha, dan lain-lain
yang umumnya dapat berperan sebagai penentu ”kebijakan” (tidak tertulis)
dibidangnya dan atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Perlu
disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui
advokasi jarang diperoleh dalam waktu singkat.
Pada sasaran advokasi umumnya berlangsung tahapan-tahapan,
yaitu :
a. mengetahui atau menyadari adanya masalah.
b. tertarik untuk ikut mengatasi masalah.
c.peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan
berbagai alternative pemecahan masalah.
d.sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu
alternatif pemecahan masalah.

Performance Management 7
e. memutuskan tindak lanjut kesepakatan.
Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara
terencana, cermat, dan tepat.
Bahan-bahan advokasi harus disiapkan dengan matang, yaitu :
a. Sesuai minat dan perhatian sasaran advokasi
b. Memuat rumusan masalah dan alternatif pemecahan masalah
c. Memuat peran si sasaran dalam pemecahan masalah
d. Berdasarkan kepada fakta atau evidence-based
e. Dikemas secara menarik dan jelas
f. Sesuai dengan waktu yang tersedia.

Langkah-langkah Advokasi
1) Tentukan sasaran yang akan diadvokasi, baik sasaran primer,
sekunder atau tersier
2) Siapkan informasi data kesehatan yang menyangkut PHBS
di tatanan tempat kerja.
3) Tentukan kesepakatan dimana dan kapan dilakukan advokasi.
4) Lakukan advokasi dengan cara yang menarik dengan
menggunakan teknik dan metoda yang tepat.
5) Simpulkan dan sepakati hasil advokasi.
6) Buat ringkasan eksekutif dan sebarluaskan kepada sasaran.

2.3.2 Bina suasana


Binasuasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang
mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku
yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan
sesuatu apabila lingkungan sosial dimana pun ia berada (keluarga di
rumah, orangorang yang menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan,
majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan masyarakat umum) menyetujui
atau mendukung perilaku tersebut. Oleh karena itu, untuk mendukung
proses pemberdayaan masyarakat,khususnya dalam upaya meningkatkan
para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan Bina Suasana.

Performance Management 8
Terdapat tiga pendekatan dalam Bina Suasana, yaitu:
a. Pendekatan Individu
b. Pendekatan Kelompok
c. Pendekatan Masyarakat Umum
Langkah-langkah Pengembangan Bina Suasana :
1) Menganalisis dan mendesain metode dan teknik kegiatan bina suasana,
seperti: demonstrasi, pelatihan, sosialisasi, orientasi.
2) Mengupayakan dukungan pimpinan, program, sektor terkait pada tiap
tatanan dalam bentuk adanya komitmen, dan dukungan sumber daya.
3) Mengembangkan metoda dan teknik dan media yang telah diuji coba dan
disempurnakan.
4) Membuat format penilaian dan menilai hasil kegiatan.

2.3.3 Gerakan Masyarakat


Gerakan Masyarakat adalah proses pemberian informasi secara
terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran,
serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak
tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau
(aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang
diperkenalkan (aspek practice). Sasaran utama dari Gerakan
Masayarakat adalah individu dan keluarga, serta kelompok masyarakat.
Bilamana sasaran sudah akan berpindah dari mau ke mampu
melaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam
hal ini kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung, tetapi
yang seringkali dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam proses
pengorganisasian masyarakat (community organisation) atau
pembangunan masyarakat (community development). Untuk itu sejumlah
individu yang telah mau, dihimpun dalam suatu kelompok untuk
bekerjasama memecahkan kesulitan yang dihadapi. Tidak jarang kelompok
ini pun masih juga memerlukan bantuan dari luar (misalnya dari pemerintah
atau dari dermawan). Disinilah letak pentingnya sinkronisasi promosi
kesehatan dan PHBS dengan program kesehatan yang didukungnya. Hal-
hal yang akan diberikan kepada masyarakat oleh program kesehatan

Performance Management 9
sebagaibantuan,hendaknya disampaikan pada fase ini, bukan sebelumnya.
Bantuan itu hendaknya juga sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
Langkah-langkah kegiatan gerakan masyarakat
1. Peningkatan pengetahuan masyarakat melalui berbagai kegiatan
pembinaan.
2. Menganalisis dan mendisain metode dan teknik kegiatan pemberdaya
seperti pelatihan, pengembangan media komunikasi untuk penyuluhan
individu, kelompok dan massa, lomba, sarasehan dan lokakarya.
3. Mengupayakan dukungan pimpinan, program, sektor terkait pada tiap
tatanan dalam bentuk komitmen dan sumber daya.
4. Mengembangkan metoda dan teknik serta media yang telah diujicoba
dan disempurnakan.
5. Membuat format penilaian dan menilai hasil kegiatan bersama-sama
dengan lintas program dan lintas sektor pada tatanan terkait.
6. Menyusun laporan serta menyajikannya dalam bentuk tertulis
(ringkasan, eksekutif).

Performance Management 10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah tindakan


yang dilakukan oleh perorangan, kelompok atau masyarakat sehingga dapat
menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan
untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Kep Menkes
RI,2005). Sedangkan PHBS di tempat Kerja adalah upaya untuk member-
dayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja
Sehat.
Adapun indicator indicator PHBSditempat kerja adalah sebagai berikut
:1.Tidak merokok di tempat kerja, 2.Membeli dan mengkonsumsi makanan di
tempat kerja, 3. Melakukan Olah raga secara teratur, 4. Mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan
buang air kecil, 5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja, 6.
Menggunakan air bersih, 7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan
besar, 8. Membuang sampah pada tempatnya, 9. Menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

3.2 Saran
Setelah kita mempelajari tentang perilaku hidup bersih dan sehat maka
disarankan kepada semua pihak agar dapat menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat ditempat kerja, baik itu karyawan maupun pimpinan atau pemilik
perusahaan agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif yang pada intinya
untuk meningkatkan produktifitas dari tempat kerja itu sendiri.

Performance Management 11
Daftar Pustaka

Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati, 2012, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), Yogyakarta: Nuha Medika.
Departemen Kesehatan RI, 2011, Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), Jakarta: Depkes RI.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), diakses tanggal 25 Juli 2012.
Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Ilmu Kesehatan Mayrakat, Jakarta: Rineka Cipta

Performance Management 12
Performance Management 13

Anda mungkin juga menyukai