Anda di halaman 1dari 93

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP

KONSENTRASI MAHASISWA F A K U L T A S
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG SEBELUM
M E N G I K U T I UJIAN

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat memperoieh gelar
Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh:
M. FARHAN RAHMADI
NIM: 70 2013 017

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP KONSENTRASI


MAHASISWA F A K L U T A S K E D O K T E R A N UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG S E B E L U M
MENGIKUTI UJIAN

Dipersiapkan dan disusun oleh


M. FARHAN RAHMADI
NIM : 70 2013 017

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoieh Gelar


Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Pada tanggal 1 I Februari 2017

Menyetujui:

J i ^ / — -

Dr. dr. Irfannuddim S p . K O , M.Pd.Ked dr. Mila Fadliya Bustan


Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua

Dekan
SjKedokteran

N B M / N I D N . 1062484/0020084707

I
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini Saya menerangkan bahwa:


1. Karya Tulis Saya, skripsi ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas Muhammadiyah Palembang,
maupun Perguruan Tinggi lainnya.
2. Karya Tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian Saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.

3. Dalam Karya Tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah dituiis
atau dipublikasikan orang Iain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka Saya
bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.

Palembang, 27 Januari 2017


Yang membuat pernyataan

M . rarhan Rahmadi
N I M . 702013017

ii
PERSETUJUAN PENGALIHAN HAK PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN A K A D E M I S

Dengan Penyerahan naskah artikel dan softcopy berjudul: "Hubungan Kualitas


Tidur Terhadap Konsentrasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang Sebelum Mengikuti Ujian" Kepada Unit Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) I-akultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang ( F K - U M P ) , Saya:

Nama M . Farhan Rahmadi


NIM 702013017
Program Studi Pendidikan Kedokteran Umum
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Jenis Karya Ilmiah Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, setuju memberikan kepada F K - U M P .


Pengalihan Hak Cipta dan Publikasi Bebas Royalti atas Karya Ilmiah, Naskah,
dan softcopy dialas. Dengan hak tersebut, F K - U M P berhak menyimpan,
mengalihmedia/ formatkan, dalam bentuk pangkalan data (database),
mendistribusikan, menampilkan, mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta izin dari Saya, selama tetap
mencanlumkan nama Saya, dan Saya memberikan wewenang kepada pihak F K -
U M P unluk menentukan salah satu Pembimbing sebagai Penulis Utama dalam
Publikasi. Segaia bentuk lunlutan hukum yang timbu! atas pelanggaran Hak Cipta
dalam Karya Ilmiah ini menjadi tanggungjawab Saya pribadi.

Demikian pernyataan i n i , Saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di Palembang
Pada tanggal 14Februari2017
Yang Menyetujui.

M . Farhan Rahmadi
N I M 702013017
HALAISIAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

Sesunggufinya pelincfungfu iafdhOih 'Yang teCah menurunfgn jHKjtaS (Af Quran)

dan (Dia meCindungi orang-orangyang saleh..

(Q,S.M-A'rqf:m)

"Untuk Diriku, Tetap Rendah Hati dan Jangan Menyerah"


-F34

Alhanidulilhihirobbiralamin dengan izin-Mu ya Allah, ku perscmbahkan karya


teibaik ini untuk :
)^ Ayah dan Ibuku tercinta, T r i Satia Hadi dan Fatimah Tuzuhro yang selalu
mendoakan, memberikan nasihat, semangat, dan bimbingan agar menjadi
pribadi yang baik dan kuat. Terimakasih sudah menjadi panutanku.
>• Adik-adikku tersayang, M . Dzaky jalalludin dan Firdina Camilla yang selalu
membuatku termotivasi unuik menjadi lebih Iiaik dan melewati segaia
rintangan.
y Pembimbing Dr. dr. Irfannuddin, Sp. K t ) , M.Pd.Ked dan dr. Mila Fadliya
Bustan yang memberikan masukan dan meluangkan waktunya untuk
membimbing agar meixjadi lebih baik.
y Sahabat dalam menelusuri jaian Allah, Yogi Kurniawan, Ahsanul Khuluqi,
Retza Prawira, Farhruridho Kusbari, Egi Anugrah Ramadhan, dan Efri
Handriansyah.
>^ Seluruh teman-teman angkatan 2013 yang berjuang bersama. Sukses untuk kita
semua, reman sejawat.

iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
S K R I P S I , 27 J A N U A R I 2017
M. FARHAN RAHMADI
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP KONSENTRASI
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G S E B E L U M M E N G I K U T I UJIAN
XV + 68 Halaman + 8 Tabel + 5 Gambar + 8 lampiran

ABSTRAK

Dewasa i n i . banyak individu yang kesuiitan berkonsentrasi dalam


aktivitasnya, hal i n i dipengaruhi oieh banyak faktor dan salah satunya adalah
kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan unluk mengetahui hubungan kualitas
tidur terhadap konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang sebelum mengikuti ujian. Desain penelitian ini
Observasionai Analitik dengan metode Cross Sectional. Cara pengambitan
sampel dengan metode total sampling. Sampel penelitian ini adalah
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
yang memenuht kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil, jumlah responden yang
memiliki kualitas tidur dan konsentrasi yang baik adalah 28 orang (8,8%),
responden dengan kuaiitas tidur baik dan konsentrasi buruk adalalt 17 orang
(5,3%), responden dengan kualitas tidur buruk dan konsentrasi baik adalait
104 orang (32,5yo), dan responden dengan kualitas tidur dan konsentrasi
buruk adalah 171 orang (53,4%). Kesiinpulan penelitian i n i terdapat
hubungan bermakna antara kualitas tidur terhadap konsentrasi mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang dengan p value
(0.002)

R E F E R E N S I : 33 (1935-2012)
K A T A K U N C I : Kualitas Tidur, Konsentrasi, Stroop test, Pittsburhg Sleep
Quality Index

iv
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH PALEMBANG
MEDICAL FACULTY

MINI-THESIS, 27 JANUARY2017
M. FARHAN RAHMADI
CORELA TION BETWEEN SLEEP QUALITY A GAINST CONCENTRA TION
ON MEDICAL STUDENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH
PALEMBANG BEFORE FOLLOmNG EXAM.

XV +68 page + 8 table + 5 Image + 8 attachments

ABSTRACT

Lots of person have a problem to concentrate on his activities, that can be caused
by many factors and one of them is the quality of sleep. This research aims to
determine the correlation between sleep quality against concentration on medical
student University of Muhammadiyah Palembang before following exam. The
research design was observational analytic with cross sectional method Samples
were students of the Faculty of Medicine. University of Muhammadiyah
Palembang who conform the inclusion and exclusion criteria. The results, the
number of respondents who have good quality of sleep and concentration is 28
people (8.8%), respondents with good quality of sleep but bad concentration are
17 people (5.3%), respondents with bad quality of sleep and good concentration
was 104 people (32.5%), and respondents with bad quality of sleep and
concentration was 171 persons (53.4%). In conclusion, there is a significant
correlation between sleep quality to concentration Faculty of Medicine students
Muhammadiyah University Palembang withp value (0.002)

REFERENCE: 33 (1935-2012)
KEY WORDS: Sleep quality, Concentration, Stroop test, Pittsburhg Sleep
Quality Index

V
K A T A PENGANTAR

Fuji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segaia rahmat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. Salawat
beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempuma. Oleh karena
itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa mendatang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segaia amal yang
diberikan kepada semua orang yang telah mendukung peneliti dan semoga hasil
penelitian ini bennanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan
kedokteran. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, ^ J? Januari 2017

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN i
HALAMAN PERNYATAAN ii
HALAMAN PUBLIKASI iii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN M O T T O iv
ABSTRAK vi
ABSTRACT vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR T A B E L x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFIAR LAMPIRAN xii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang I
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Penelitian 3
1.4. Manfaat Penelitian 4
i .4. i . Manfaat Teoritis 4
1.4.2. Manfaat Praktis 4
1.5. Keaslian Penelitian 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Landasan Teori 6
2.1.1. Tidur 6
2.1.2. The Pittsburgh Sleep Quality Index 21
2.1.3. Fungsi Kognitif. 23
2.1.4. Stroop Test 26
2.1.5. Hubungan antara Tidur dan Konsentrasi 27
2.2. Kerangka Teori 28
2.3. Hipotesis 29

BAB HI. M E T O D E P E N E L I T I A N
3.1. Desain Penelitian 30
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian 30
3.3. Populasi dan Sampel 30
3.3.1. Populasi 30
3.3.2. Sampel dan Perhitungan Besar Sampel 30
3.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 31
3.3.4. Teknik Pengambilan Sampel 31
3.4. Variabei Penelitian 31
3.4.1. Vtm2AyQ\ Dependent 31
3.4.2. V2in?Y)^\ Independent 31
3.5. Derinisi Operasional 31

vii
3.6.1. Cara Pengumpulan Data 32
3.7. Cara Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1. Caia Pengolahan Data 33
3.7.2. Analisis Data 33
3.8. Alur Penelitian 34
3.9. Jadwal Kegiatan 35
BAB IV. H A S I L DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 36
4.2. Pembahasan 39
BAB V. K E S I M P U L A N DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 41
5.2. Saran 42
DAFTAR PUSTAKA xiii
LAMPIRAN 43

viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Halaman
1.1. Keaslian Penelitian 4
3.1. Deifmisi Operasional 26
3.2. Jadwal Kegiatan 30
4.1. EHstribusi Responden berdasm-kan Jenis Kelamin 36
4.2. Distribusi Responden berdasarkan Usia 37
4.3. Distribusi Responden berdasarkan Kualitas Tidur 37
4.4. Distribusi Responden berdasarkan Konsentrasi 38
4.5. Hubungan Kuaiitas Tidur dengan Konsentrasi 38

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Haiaman
2.1. Tahap- tahap siklus tidur 10
2.2. Diagram Homeostat tidur 13
2.3. Siklus bangun tidur. 18
2.4. Kerangka Teori 28
3.1. Alur Penelitian 35

X
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Lembar Penjelasan Kepada CaJon Subjek 41
2. Lembar Perselujuan Setelah penjelasan 43
3. Lembar Stroop test. 44
4. Lembar PSQI 46
5. Cara Skoring Kuisioner PSSQI 49
6. Data Penelitian 50
7. Table Analisa Statistik 64
8. Dokumentasi 68

XI
B A B I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perlu diketahui bahwa tidur merupakan suatu hal yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh, secara primer, tidur memiliki peran tersendiri bagi otak.
Tidur menyediakan waktu bagi otak untuk pulih kembali. Selama tidur, otak dapat
memproses informasl, memperkuat memori, mengelompokkan informasi yang
telah ada dan memberikan kesempatan untuk belajar dan berfungsi secara efektif
pada siang hari (Robotham, 2011).
Pada manusia, kualitas dan kuantitas dari tidur sangatlah penting.
Remaja usia 12-18 tahun memeriukan waktu tidur 8-9 jam per hari. Saat
seseorang mencapai tahap dewasa, mereka cenderung memeriukan waktu tidur 7-
8 jam per hari. (Benaroch, 2012). Saat tubuh tidak mendapatkan waktu tidur
yang cukup maka tubuh menyimpan suatu keadaan yang disebut 'sleep debf
yang dapat diganti hanya meialui tidur. Hal ini diatur oleh suatu mekanisme
dalam tubuh yang disebut sebagai "sleep homeostat", yang mengatur keinginan
untuk tidur. Jika jumlah 'sleep debf besar, maka "sleep homeostaC akan
memberitahukan bahwa tubuh perlu tidur lebih banyak (Robotham, 2011).

Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keadaan


ruang tidur, peralatan yang digunakan saat tidur, posisi tidur, ada atau tidaknya
depresi ataupun gangguan tidur, dan lama tidur. Walaupun lama tidur
mempengaruhi efektivitas aktivitas saat terjaga, kualitas tidur lebih berperan
dalam efektivitas saat terjaga (Smith, 2012; Mote, 2010).

Kualitas tidur juga dipengaruhi oleh neurotransmitter dan hormon.


Neurotransmitter dalam kondisi normal dapat menciptakan kondisi tidur yang
baik dan bekerja lebih baik pula di dalam tubuh sesuai dengan fungsinya. Namun,
gangguan tidur dapat mengacaukan neurotransmitter yang kemudian dapat
mengganggu fungsi tubuh yang lain, salah satunya adalah fungsi kognitif. Salah
satu contohnya adalah norepinefrin, pada siklus tidur normal, norepinefrin
berkurang untuk menciptakan kondisi tidur atau istirahat. Hal ini baik bagi tubuh

1
2

karena norepinefrin yang beriebihan dapat membuat kondisi seperli tremor dan
cemas. Melatonin dan serotonin juga berperan dalam kondisi tidur, kadar kedua
neurotransmitter ini akan meningkat untuk menciptakan kondisi mengantuk dan
akan menurun seiring kondisi tidur mulai tercapai dan menjadi sangat rendah saat
terbangun. Pada kondisi gangguan tidur melatonin dan serotonin terus meningkat
untuk membuat tubuh beristirahat, tingginya kadar melatonin dan serotonin akan
menimbulkan efek seperti mudah lemas, mengantuk, kcsadaran yang berkurang,
kecemasan dan gangguan fungsi kognitif (Hall et al, 2000). Kuaiitas tidur yang
buruk memiliki efek negatif baik terhadap kesehatan fisik maupun psikologi
seseorang. Gangguan kuaiitas tidur memiliki kaitan yang besar dengan depresi
dan kecemasan (Augner, 2011).

Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Hubungan Kualitas Tidur


dengan Konsentrasi Belajar pada Remaja di Yogyakarta, didapatkan hubungan
yang bermakna dengan P=0,02. Subyek penelitian yang dilakukan adalah remaja
usia antara 17-25 tahun temtama yang mengaiami obesitas, dikarcnakan obesitas
dapat menyebabkan Obstruktif Sleep Apnea Sindrom (OSAS) sehingga
menggangu kualitas tidur para remaja. Sedangkan pada penelitian yang berjudul
Hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi belajar siswa SD Muhammadiyah
Wirobrajan 3 Yogyakarta tahun 2010, didapatkan juga hubungan yang bermakna
dengan P=0,004 hal ini menunjukan bahwa kualitas tidur dapat mempengaruhi
konsentrasi seseorang baik anak-anak ataupun dewasa.

D i Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang menganut


sistem PBL {Problem Based Learning) dimana mahasiswa lebih aktif dalam
proses belajar yang dikenal dengan istilah adult learning yang berbeda dengan
sistem fakultas lain. Dalam sistem PBL, mahasiswa mempunyai beban kuliah
yang sama dan mendapat perlakuan yang sama. Pada sistem ini, ujian diadakan
satu kali tiap beberapa minggu yang dikenal dengan istilah ujian blok. Nilai akhir
mahasiswa merupakan gabungan dari tiga komponen, yaitu ujian Mutiple Chaise
Question (MCQ), ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dan
Student Oral Case Analysis (SOCA), sehingga prestasi akademik memenuhi
segaia aspek yang ada, yaitu pemecahan tulisan dari penilaian ujian tulis,
3

peniiaian lisan dari diskusi tutorial dan keterampiian dari penilaian skills lab.
Hal ini menyebabkan mahasiswa harus aktif mencari informasi dan
menguasai matcri yang akan di ujikan, terutama pada satu minggu sebelum ujian
berlangsung yang menyebabkan mahasiswa kekurangan waktu untuk tidur dan
tidur menjadi tidak nyaman. Gangguan kualitas tidur berimpllkasi pada
kemampuan akademik dari individu tersebut, menurut beberapa penelitian
gangguan kualitas tidur hampir dapat dipastikan mempengaruhi performa
akademik terutama pada wanita (Abdulghani et al. 2012).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dilakukan penelitian
apakah terdapat hubungan antara kualitas tidur dan konsentrasi seseorang sebelum
mengikuti sesi ujian blok di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana hubungan kualitas tidur terhadap konsentrasi mahasiswa
sebelum mengikuti ujian?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum


Mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap konsentrasi mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang sebelum
mengikuti ujian.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Muhammadiyah Palembang

2. Mengetahui tingkat konsentrasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Muhammadiyah Palembang
4

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengembangan ilmu


pengetahuan dalam bidang kedokteran dan kesehatan mengenai kuaiitas
tidur dan konsentrasi.

1.4.2. Manfaat Praktis


a. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk
menambah wawasan tentang hubungan kualitas tidur terhadap
konsentrasi sebagai sumber ilmu dan informasi.

b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
masyarakat mengenai pentingnya kualitas tidur terhadap konsentrasi.
c. Bagi peneliti
dapat memperiuas wacana ilmu pengetahuan dan diharapkan penelitian
ini dapat dijadikan landasan untuk penelitian seianjutnya.

1.5, Keaslian Penelitian


Tabel I . l . Daftar penelitian sebelumnya
Judul Peneliti Metodelogi Hasil
Hubungan Khairun Cross sectional Terdapat hubungan
antara Kualitas Nisak Jumlah sampel: 157 antara kualitas tidur
Tidur dengan dengan indeks prestasi
Konsentrasi Variabei Bebas: belajar mahasiswa
Belajar dan kualitas tidur P=0,042 (p<0,05)
Indeks Prestasi
Mahasiswa Variabei Terikat:
Program D i l i konsentrasi
kebidanan
STIKES
Aisyiyah
Yogyakarta
Hubungan Izka Cross sectional Terdapat hubungan
Kualitas Tidur Sofiyya Jumlah sampel: 300 yang bermakna antara
dengan Metode quota kualitas tidur dengan
Konsentrasi sampling konsentrasi belajar
Belajar pada Variabei Bebas: remaja di yogyakarta
5

Remaja di kuaiitas tidur P-0,02 (p<0,05)


Yopvakarta Variabei Terikat;
konsentrasi
Hubungan Beriliando Eksperimental Adanya hubungan
Emosi dkk Jumlah sampel: 40 signifikan antara emosi
Terhadap orang dengan terhadap konsntrasi
Konsentrasi pembagian 20 mahasiswa Universitas
mahasiswa kelompok control 20 Bina Nusantara
Universitas kelompok P=0,022(p<0.a5)
Bina Nusantara eksperimen

Variabei Bebas:
emosi mahasiswa
Variabei Terikat:
konsentrasi
Hubungan Catur Cross sectional Ada hubungan positif
kualitas tidur Masyeni Jumlah sampel: 78 antara kuaiitas tidur
dengan dengan konsentrasi
konsentrasi Variabei Bebas: belajar siswa SD
belajar siswa kualitas tidur Muhammadiyah
SD Wirobrajan 3
Muhammadiyah Variabei Terikat: Yogyakarta tahun 2010
Wirobrajan 3 konsentrasi P=0,004 (p<0,05)
Yogyakarta
tahun 2010

Pada penelitian ini parameter yang di ukur adalah kualitas tidur yang di
ukur menggunakan Pittsburhg Sleep Quality Index dan konsentrasi yang akan
di ukur dengan Stroop test. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa FK UMP.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Tidur
A. Definisi Tidur
Tidur didefenisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana
seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik
atau dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall, 2005). Tidur adalah suatu
proses perubahan kcsadaran yang terjadi bcrulang-uiang selama periode
tertentu (Potter & Perry, 2005). Menurut Chopra (2003), tidur merupakan dua
keadaan yang bertolak belakang dimana tubuh beristirahat secara tenang dan
aktivitas metabolisme juga menurun namun pada saat itu juga otak sedang
bekerja lebih keras selama periode bermimpi dibandingkan dengan ketika
beraktivitas di siang hari.

Secara primer, tidur memiliki peran tersendiri bagi otak. Tidur


menyediakan waktu bagi otak untuk pulih kembali dan beregenerasi. Selama
tidur, otak dapat memproses informasi, memperkuat memori,
mengelompokkan informasi yang telah ada dan memberikan kesempatan bagi
kita untuk belajar dan berfungsi secara efektif pada siang hari (Robotham,
2011).

Tidur juga mempengaruhi kemampuan kita dalam menggunakan bahasa,


mempertahankan konsentrasi, memahami apa yang kita baca, dan
menyimpuikan apa yang kita dengarkan. Selain itu, tidur juga mempengaruhi
sistem imun tubuh (Robotham, 2011).

Pada manusia, jumlah jam yang diperlukan seseorang untuk tidur


berbeda-beda, tergantung pada faktor-faktor tertentu dan usia mereka. Pada
neonatus, waktu yang dibutuhkan rata-rata 15-18 jam dan waktu tidur mereka
tidak dipengaruhi oleh siklus pagi dan malam yang discbabkan oleh ketiadaan
"circadian ryhthm". Waktu tersebut akan berkurang hingga 13-14 jam setelah
satu tahun. Remaja memeriukan waktu tidur lebih lama daripada orang

6
7

dewasa, yang dimungkinkan oleh perubahan fisiologis yang sedang terjadi

pada tubuhnya (Robotham. 2011: Benaroch. 2012).

Bayi dengan usia 1-12 bulan memeriukan waktu tidur 14-15 j a m per hari.

Mereka masih tidur siang sebanyak 2-3 kali schari dengan waktu tidur yang

mulai diarahkan agar memiliki pola kebiasaan yang baik (Benaroch, 2012).

B. Fisiologi T i d u r

Setiap makhluk memiliki irama kehidupan yang sesuai dengan masa rolasi

bola dunia yang dikenal dengan nama irama sirkadian. Irama sirkadian

bersikius 24 j a m antara lain diperlihatkan oleh menyingsing dan terbenamnya

malahari, layu dan segarnya lanam-lanaman pada malam dan siang hari. awas

waspadanya manusia dan bintang pada siang hari dan tidumya mereka pada

malam hari (Harsono. 1996).

Tidur merupakan kegiatan susunan saraf pusat. dimana ketika seseorang

sedang tidur bukan berarti bahwa susunan saraf pusatnya tidak aktif melainkan

sedang bekerja (Harsono, 1996). Sistem yang mengatur siklus atau

perubahan dalam tidur adalah reticular activating system (RAS) dan bulbar

synchronizing regional (BSR) yang terletak pada batang otak (Potter & Perry,

2005)

RAS merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan

saraf pusat tcrmasuk kewaspadaan dan tidur. RAS ini terletak dalam

mesenfalon dan bagian atas pons. Selain itu RAS dapat memberi rangsangan

visual, pendengaran, nyeri dan pcrabaan juga dapat menerima stimulasi dari

kortcks scrcbri tcrmasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaan

sadar. neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin.

Demikian juga pada saat tidur. discbabkan adan> a pclcpasan scrum serotonin

dari sel khusus yang bcrada di pons dan batang otak tengah. yailu BSR (Potter

& Perr>'.2005).
8

C . Mekanisme Tidur dan Pengaruh Hormonal


Tidur NREM dan REM berbeda berdasarkan kumpulan parameter
fisiologis. NREM ditandai oleh denyut jantung dan frekuensi pernafasaan
yang stabil dan lambat serta tekanan darah yang rendah. NREM adalah
tahapan tidur yang tenang. REM ditandai dengan gerakan mata yang cepal dan
tiba-tiba, peningkatan saraf otonom dan mimpi. Pada tidur REM terdapat
fiuktuasi luas dari tekanan darah, denyut nadi dan frekuensi nafas. Keadaan ini
disertai dengan penurunan tonus otot dan peningkata aktivitas otot involuntcr.
REM disebut juga aktivitas otak yang tinggi dalam tubuh yang lumpuh atau
tidur paradoks (Robotham, 2011).

Pada tidur yang normal, masa tidur REM berlangsung 5-20 menit, rata-
rata timbul setiap 90 menit dengan periode pertama terjadi 80-100 menit
setelah seseorang tertidur. Tidur R E M menghasilkan pola EEG yang
menyerupai tidur NREM tingkat I dengan gelombang beta, disertai mimpi
aktif, tonus otot sangat rendah, frekuensi jantung dan nafas tidak teratur (pada
mata menyebabkan gerakan bola mata yang cepat atau rapid eye movement),
dan lebih sulit dibangunkan daripada tidur gelombang lambat atau NREM.

Pengaturan mekanisme tidur dan bangun sangat dipengaruhi oleh sistem


yang disebut Reticular Activity System. Bila aktivitas Reticular Activity System
ini meningkat maka orang tersebut dalam keadaan sadar jika aktivitas
Reticular Activity System menurun, orang tersebut akan dalam keadaan tidur.
Aktivitas Reticular Activity System (RAS) ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas
neurotransmitter seperti sistem serotoninergik, noradrenergik, koiinergik,
histaminergik (Japardi, 2002).

1. Sistem serotoninergik
Hasil serotoninergik sangat dipengaruhi oleh hasil metabolisme asam
amino triptofan. Dengan bertambahnya jumlah triptofan, maka jumlah
serotonin yang terbentuk juga meningkat akan menyebabkan
keadaanmengantuk / tidur, Bila serotonin dalam triptofan terhambat
pembentukarmya, maka terjadi keadaan tidak bisa tidur/ jaga. Menurut
9

beberapa peneliti lokasi yang terbanyak sistem serotoninergik ini terletak


pada nucleus raphe dorsalis di batang otak, yang mana terdapat hubungan
aktivitas serotonis di nucleus raphe dorsalis dengan tidur REM.

2. Sistem adrenergic
Neuron-neuron yang terbanyak mengandung norepinefrin terletak di
badan sel nucleus cereleus di batang otak. Kerusakan sel neuron pada
lokus cereleus sangat mempengaruhi penurunan atau hiiangnya REM
tidur. Obat-obatan yang mempengaruhi peningkatan aktivitas neuron
noradrenergik akan menyebabkan penurunan yang jelas pada tidur REM
dan peningkatan keadaan jaga.

3. Sistem koiinergik
Menurut Sitaram dkk, (1976) dalam (Japardi, 2002) membuktikan dengan
pemberian prostigimin intravena dapat mempengaruhi episode tidur
REM. Stimulasi jalur koiinergik ini, mengakibatkan aktivitas gambaran
EEG seperti dalam kedaan jaga. Gangguan aktivitas koiinergik sentral
yang berhubungan dengan perubahan tidur ini terlihat pada orang depresi,
sehingga terjadi pemendekan latensi tidur REM. Pada obat
antikoiinergik (scopolamine) yang menghambat pengeiuaran koiinergik
dari lokus sereleus maka tampak gangguan pada fase awal dan penurunan
REM.

Siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormon seperti Adrenal


Corticotropin Hormone (ACTH), Growth Hormon (GH), Tyroid Stimulating
Hormon (TSH), Lituenizing Hormon (LH). Hormon-hormon ini masing-
masing disekresi secara teratur oleh keienjar hipofisis anterior meialui jalur
hipotalamus. Sistem ini secara teratur mempengaruhi pengeiuaran
neurotransmitter norepinefim, dopamine, serotonin yang bertugas mengatur
mekanisme tidur dan bangun.
10

D. Siklus Tidur
Selama tidur malam yang berlangsung rata-rata tujuh jam, REM dan
NREM terjadi bcrselingan sebanyak 4-6 kali. Apabila seseorang kurang cukup
mengalami REM, maka esok harinya la akan menunjukkan kccenderungan
untuk menjadi hiperaktif, kurang dapat mengendalikan emosinya dan nafsu
makan bertambah. Sedangkan jika NREM kurang cukup, keadaan fisik
menjadi kurang gesit (Mardjono, 2008).
Siklus tidur normal dapat dilihat pada diagram berikut:

tali^i prabdtj:

NREMtaliaj:!—> ' XREM taliaiNI —> NPXM taliap III > NREMtaliapIV

Tidur REM

NREM tahap IV ^ NREM tahap HI

Gambar 2.1. Tahap-tahap siklus tidur


Sumber: Potter & Perry, 2005
Siklus ini merupakan salah satu dari irama sirkadian yang merupakan
siklus dari 24 j a m kehidupan manusia. Keteraturan irama sirkadian ini
juga merupakan keteraturan tidur seseorang. Jika terganggu, maka flingsi
fisiologis dan psikologis dapat terganggu (Potter & Perry, 2005).

E . Pola Tidur
Pola tidur Juga memiliki peran yang sama pentingnya dengan total
jumlah waktu tidur. Bayi dan anak-anak cenderung tidur beberapa kali dalam
setiap periode 24 jam. Namun seiring dengan pematangan menuju masa-
masa sekolah dan dewasa, mereka cenderung tidur dalam satu fase yang lama,
waktu tidur siang berkurang dan cenderung tidur sepanjang malam
(Robotham, 2011).
11

Sebuah mekanisme yang disebut dengan "circadian timer" mengatur


pola tidur- bangun dan berinteraksi dengan "sleep homeostat". Rata-rata
setiap makhluk hidup memiliki "internal circadian rhythms", dimana mereka
telah beradaplasi dengan siklus siang dan malam hari (Robotham, 2011).

Geophysicisl Francis Jean- Jacques d'Ortous de Mairan adalah orang


pertama yang mcnemukan circadian rhythms pada sebuah eksperimen dengan
tanaman pada tahun 1729. Dua abad kemudian, Dr. Nathaniel Kleitman
mempelajari efek circadian rhythms pada siklus tidur manusia. Siklus ini
bereaksi terutama pada terang dan gelap dan biasanya sedikit lebih lama dari
24 jam (Robotham, 2011).
Dapat dipikirkan kemungkinan bahwa "jam utama" yang meregulasi
circadian rhythms tubuh kita. Jam ini tersusun dari kumpulan sel-sel saraf
pada otak kita yang disebut dengan suprachiasmatic nucleus (SCN). SCN
mengontrol produksi melatonin, hormon yang membuat kita mengantuk dan
banyak diproduksi saat gelap. Selama tidur, kadar melatonin meningkat
tajam. SCN terlctak di atas nervus opticus, yang mengirimkan signal dari
mata ke otak sehingga SCN menerima informasi mengenai kadar
pencahayaan lingkungan sekitar meialui mata kita. Ketika cahaya kurang,
seperti pada malam hari, akan dikirimkan signal ke otak untuk mengeluarkan
lebih banyak melatonin (Robotham, 2011; National Sleep Foundation, 2006).

Balita usia 1-3 tahun memeriukan waktu tidur 12-14 jam per hari.
Walaupun masih tidur siang, mereka hanya tidur siang sekali sehari dan tidak
lagi tidur siang pada pagi hari (Benaroch, 2012). Balita usia 3-5 tahun dan
anak usia 6 tahun memeriukan waktu tidur 10-12 jam per hari. Waktu tidur
siang mereka makin lama makin sedikit dan umumnya pada usia 5 tahun,
anak tidak lagi tidur siang. Anak usia 7-12 tahun memeriukan waktu tidur 10-
11 jam per hari. Pada usia tersebut, aktivitas sehari-hari membuat mereka
tidur makin larut dan rata-rata hanya tidur sekitar 9 jam (Benaroch, 2012).

Remaja usia 12-18 tahun memeriukan waktu tidur 8-9 jam per hari.
Waktu tidur masih berperan penting bagi kesehatan seperti pada masa kanak-
kanak mereka. Walaupun ditemukan bahwa banyak remaja memeriukan
12

waktu tidur yang niungkin lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya,


tuntutan sosial membuat mereka sulit mendapatkan waktu dan kualitas tidur
yang sesuai (Benaroch, 2012).
Saat seseorang mencapai tahap dewasa, mereka cenderung memeriukan
waktu tidur 7-8 jam per hari. Sedangkan lansia cenderung memeriukan waktu
6-7 jam per hari dengan tidur siang yang lebih sering pada siang hari. Waktu
untuk tidur pada orang dewasa kebanyakan bervariasi dari tiap orang ke
orang, dan umumnya berkisar antara 5-11 jam (Robotham, 2011).

Kurang tidur dapat mengakibatkan dampak negatif. Saat kita terjaga,


kita menyimpan suatu keadaan yang disebut 'sleep debf yang dapat diganti
hanya meialui tidur. Ha! ini diatur oleh suatu mekanisme dalam tubuh yang
disebut sebagai "sleep homeostat", yang mengatur keinginan kita untuk tidur.
Jika jumlah 'sleep debf besar, maka "sleep homeostat" akan
memberitahukan pada kita bahwa kita perlu tidur lebih banyak (Robotham,
2011).

Pada keadaan yang sehat, 'sleep debf ini akan diganti pada malam hari
secara perlahan-lahan. Namun 'sleep debf tersebut juga dapat ditumpuk dan
diganti secara perlahan-lahan dalam waktu berminggu-minggu ataupun
berbulan-bulan. Contoh, jika kita bergadang untuk beberapa hari berturut-
turut, maka kita perlu mengganti 'sleep debf dalam waktu dekat yang akan
datang. Menariknya, untuk orang-orang dengan "bipolar disorder", keadaan
mania yang diasosiasikan dengan kurangnya persepsi keperluan untuk tidur.
Namun, walaupun terdapat persepsi seperti ini, seseorang tersebut tetap
menumpuk "sleep debC yang perlu diganti (Robotham, 2011).
13

Figure 1
D i a g r a m of s l e e p h o m e o s t a t a n d c i r c a d i a n t i m e r
( a d a p t e d m o d e l from P r o f e s s o r D e r k - J a n Dijk,
Surrey Sleep Research Centre)

P e r f o r m a n c e whlf^ • -v.' • ;t.- ••


-

/ \

Sleep Wake Cycle


\ /

Circadian Homeosi.i;:

Cycle

Gambar 2.2.Diagram homeostat tidur dan waktu circadian,


Sumber : Robotham, 201!

Pola tidur sangat bervariasi, beberapa fauna aktif saat siang dan

cenderung tidur pada malam hari, dan yang lain aktif pada malam hari dan

cenderung tidur pada siang hari. Pada manusia, waktu circadian setiap orang

diatur sedikit berbeda; beberapa orang dapat beraktivitas secara maksminal

pada pagi hari (larks), yang lainnya saat malam (owls), banyak di antara kita

yang berada d i antara keduanya (Robotham, 2011).

Beberapa orang mengalami apa yang disebut dengan Circadian Rhythm

Sleep Disorder, yang mana sering diasosiasikan dengan masalah kesehatan

mental. Orang yang sangat 'owV mungkin memiliki delayed sleep phase

syndrome, cenderung untuk tidur dan bangun sangat lambat. Orang yang

sangat 'lark' mungkin memiliki advanced sleep phase syndrome, bangun

sangat cepat pada pagi hari namim d i malam hari sangat mengantuk.

Iregularitas i n i dapat menjadi masalah, tergantung apa yang coba kita lakukan
14

dalam hidup, walaupun untuk beberapa orang dapat menjadi sebuah aset
(Robotham, 2011).
Efek yang mirip sering didapatkan pada orang-orang yang pola tidumya
diganggu oleh faktor ekstemal, seperti bekerja pada shift malam secara
regular (terutama setelah bekerja pada shift siang minggu-minggu
sebelumnya, disebut juga dengan work shifts disorder). Contoh yang lain
adalah jetlag yang diakibatkan oleh pembahan time zones yang tidak sesuai
dengan waktu circadian internal. Keduanya merupakan penemuan yang
paling sering dari circadian rhythm disorders. Manusia tidak dirancang untuk
terjaga pada malam hari dan tidur pada siang hari. Orang- orang yang secara
regular bekerja pada shift malam diperkirakan lebih beresiko menderita
kanker dan penyakit jantung, rasa mengantuk yang beriebihan, tidur yang
buruk, kurang konsentrasi, refleks motorik yang buruk dan lambat, mual dan
irritability. Awak penerbangan internasional juga diperkirakan lebih beresiko
menderika kanker, kemungkinan discbabkan oleh gangguan circadian
rhythms yang bcrulang-ulang (Robotham, 2011; National Sleep Foundation,
2006).

Gangguan tidur dan circadian rhythm juga didapatkan pada orang-


orang yang menderita bipolar disorder, walaupun tidak jelas apakah yang
bertanggung jawab untuk underlying sleep disturbances adalah circadian
timer atau sleep homeostat. Telah diajukan bahwa pembahan circadian
rhythm seseorang dapat menjadi trigger untuk bipolar disorder, temtama
mania (Robotham, 2011).

F . Siklus Tidur-Terjaga
Siklus tidur-teijaga yang pasti belum dapat dipastikan mekanismenya.
Para peneliti hanya dapat membiarkan daya imajinasi mereka bekerja dan
menghasilkan sebuah postulat tentang siklus tidur-terjaga (Guyton,
2005).Ketika pusat tidur tidak aktif, mesencephalic dan bagian atas pontile
reticular activating nuclei dilepaskan dari inhibisi, membiarkan reticular
activating nuclei untuk aktif secara spontan. Hal ini membangkitkan cerebral
15

cortex dan sistem saraf tepi, dimana keduanya mengirimkan feedback positif
ke reticular activating nuclei untuk mengaktifkannya lebih jauh. Oleh sebab
itu, saat proses terjaga dimulai, terjadi kccenderungan untuk menahan dirinya
yang discbabkan oleh aktivitas feedback positif tersebut (Guyton, 2005).

Setelah otak aktif selama beberapa jam, diperkirakan bahwa neuron-


neuron di activating system juga menjadi lelah. Akibatnya, siklus feedback
positif pada mesencephalic reticular nuclei dan cerebral cortex menghilang
perlahan-lahan, dan efek sleep-promoting pada pusat tidur mengambil aiih,
mengarah ke transisi yang cepat dari terjaga kembali ke tidur. Teori ini dapat
menjelaskan transisi yang cepat dari tidur ke terjaga dan terjaga ke tidur. la
juga dapat menjelaskan proses arousal, insomnia yang terjadi ketika pikiran
seseorang penuh pikiran, dan keadaan terjaga yang dihasilkan oleh aktivitas
fisik tubuh (Guyton, 2005).

G . Efek Psikologis Tidur


Tidur menyebabkan dua tipe efek psikologik utama, yaitu efek pada
sistem saraf dan efek pada sistem fungsional tubuh. Efek pada sistem saraf
tampaknya jauh lebih penting sebab jika seseorang memiliki spinal cord di
leher yang terpotong (sehingga tidak memiliki siklus tidur-terjaga di bawah
perpotongan tersebut), tidak menunjukkan efek berbahaya yang dapat
berperan langsung pada siklus tidur-terjaga (Guyton, 2005).

Namun, kurang tidur secara pasti mempengaruhi fungsi sistem saraf


pusat. Terjaga yang terlalu lama sering diasosiasikan dengan malfungsi
progresif proses berpikir dan kadang-kadang menyebabkan aktivitas perilaku
yang abnormal (Guyton, 2005).
Kita semua mengenai penambahan pikiran yang tidak adekuat yang
muncul di akhir waktu terjaga yang diperpanjang, namun sebagai tambahan,
seseorang juga dapat menjadi lebih mudah tersinggung ataupun psikotik
setelah waktu terjaga yang dipaksakan. Oleh sebab itu, para peneliti
mengasumsikan bahwa tidur dalam berbagai cara mengembalikan aktivitas
otak ke level yang normal dan keseimbangan normal bagi fungsi sistem saraf
16

pusat. Hal ini dapat disamakan dengan "rezeroing" elektronik komputer


analog setelah penggunaan yang lama, karena komputer tipe ini perlahan-
lahan akan kehilangan baseline operasinya. Maka beralasan mengasumsikan
bahwa efek yang sama akan muncul pada sistem saraf pusat sebab
penggunaan beriebihan pada beberapa area tertentu otak dapat secara mudah
membuat area-area ini tidak seimbang dengan sistem saraf yang lainnya
(Guyton, 2005).

Kita dapat mempostulatkan bahwa secara prinsip, nilai tidur adalah


mengembalikan keseimbangan alami pusat saraf. Fungsi psikologis spesifik
tidur tetaplah merupakan sebuah misteri, dan mereka adalah subjek penelitian
seianjutnya (Guyton, 2005).

H . Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tidur


Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi tidur yaitu:
1. Faktor fisiologis

Tidur adalah proses fisiologis yang bersikius dan bergantian


dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan. Siklus tidur dan terjaga
mempengaruhi dan mengatur fungsi fisiologis dan respon perilaku.

2. Faktor psikologis
Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat mengganggu
tidur. stres emosional menyebabkan seseorang menjadai tegang dan
seringkali mengarah frustasi apabila tidak tidur. stres juga menyebabkan
seseorang mencoba terlalu keras untuk tidur, sering terbangun selama
siklus tidur, atau terlalu banyak tidur. stres yang berlanjut dapat
menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk. Faktor psikologis juga
memegang peranan utama terhadap kccenderungan insomnia. Hal ini
discbabkan oleh ketegangan pikiran seseorang terhadap sesuatu yang
kemudian mempengaruhi sytem saraf pusat sehingga kondisi fisik
senantiasa siaga (Hirawan, 2007).
17

3. Faktor lingkungan
Seseorang orang memeriukan lingkungan tidur yang nyaman dan
ventilasi yang baik. Faktor gaya hidup Rutinitas harian seseorang
mempengaruhi kualitas tidur. individu yang bekerja sering kali
mempunyai kesuiitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur. jam internal
tubuh diatur pukul 22.00 W I B , tetapi sebaliknya jadwal kerja memaksa
untuk tidur pada pukul 9 pagi. Individu mampu utnuk tidur hanya selama
3-4 jam karena tubuh mempersepsikan bahwa ini adalah waktu terbangun
dan aktif. Kualitas tidur yang baik dimaiam hari harus benar-benar
memperhatlkan pola hidup sehari-hari. Banyak hal yang mempengaruhi
terbentuknya pola tidur, seperti kebiasaan makan, program diet, kebiasaan
sehari-hari juga kebiasaan tidur itu sendiri (Hirawan, 2007).

1. Irama Sirkadian dan Jam Biologis


Mahluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Bioritme
pada manusia dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan
(misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk
bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian yang melengkapi siklus
selama 24 jam. Fiuktuasi denyut jantung, tekanan darah, temperatur, sekresi
hormon, metabolisme, dan penampilan serta perasaan individu bergantung
pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang
sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola
tidur bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat
ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme
tersebut paling rendah (Hidayat, 2006)
18

24:00
22:30 TCNGAHMALAM

12:00
TENGAHHARI

Gambar 2.3. Siklus Tidur Bangun


Sumber; Smolensky & Lamberg, 2000
Tanpa pengaruh faktor ekstemal, j a m alami tubuh mengikuti siklus 24 j a m .

Pengaruh dari faktor ekstemal (misalnya siklus siang dan malam, rutinitas

sehari-hari, j a m makan, dan lain sebagainya) melatih seseorang mengikuti

waktu 24 j a m . Tidur juga dipengaruhi oleh irama biologis. Orang dewasa tidur

satu kali, kadang-kadang dua kali, dalam waktu 24 j a m . Irama i n i tidak

muncul saat lahir tetapi berkembang pada dua tahun pertama kehidupan.

Beberapa orang wanita mengalami pembahan pola tidur selama siklus

menstruasinya. Tidur pada waktu-waktu yang berbeda memiliki proporsi R E M

dan N R E M yang berbeda pula.Tidur pada pagi atau siang hari melibatkan

R E M sleep yang besar, sedangkan tidur di sore hari memiliki R E M sleep yang

jauh lebih kecii (Sadock, 2007).


19

J. Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah suatu keadaan di mana tidur yang dijalani seorang
individu menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun. (Nashori,
2002; Purwanto, 2003).
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga
seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang
dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata
bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit
kepala dan sering menguap atau mengantuk (Hidayat, 2006). Kualitas
tidur, menurut American Psychiatric Association (2000), didefinisikan
sebagai suatu fenomena kompleks yang melibatkan beberapa dimensi.
Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti
lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun
dan aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (Buysse, 2008).
Persepsi mengenai kualitas tidur itu sangat bervariasi dan individual yang
dapat dipengaruhi oleh waktu yang digunakan untuk tidur pada malam hari
atau efesiensi tidur. Beberapa penelitian melaporkan bahwa efisiensi tidur
pada usia dewasa muda adalah 80-90%. D i sisi lain, Lai (2001) menyebutkan
bahwa kualitas tidur ditentukan oleh bagaimana seseorang mempersiapkan
pola tidumya pada malam hari seperti kedalaman tidur, kemampuan tinggal
tidur, dan kemudahan untuk tertidur tanpa bantuan medis. Kualitas tidur yang
baik dapat memberikan perasaan tenang di pagi hari, perasaan energik, dan
tidak mengeluh gangguan tidur. Dengan kata lain, memiliki kualitas tidur
baik sangat penting dan vital untuk hidup sehat semua orang.

Kualitas tidur yang baik diperlihatkan dengan mudahnya seseorang


memulai tidur saat jam tidur, mempertahankan tidur, menginisiasi untuk tidur
kembali setelah terbangun di malam hari, dan peralihan dari tidur ke bangun
di pagi hari dengan mudah (Saputri, 2009).

Selain itu, menurut Hidayat (2006), kualitas tidur seseorang dikatakan


baik apabila tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak
mengalami masalah dalam tidumya. Tanda-tanda kekurangan tidur dapat
20

dibagi menjadi tanda fisik dan tanda psikologis. Di bawah ini akan dijelaskan
apa saja tanda fisik dan psikologis yang dialami.

a. Tanda fisik
Ekspresi wajah (area gelap di sekitar mata, bengkak di kelopak mata,
konjungtiva kemerahan dan mata terlihat cekung), kantuk yang beriebihan
(sering menguap), tidak mampu untuk berkonsentrasi (kurang perhatian),
terlihat tanda-tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual dan pusing.
b. Tanda psikologis
Menarik diri, apatis dan respons menurun, merasa tidak enak badan,
malas berbicara, daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi, dan
ilusi penglihatan atau pendengaran, kemampuan memberikan
pertimbangan atau keputusan menurun.
Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang
serins, kualitas tidur yang baik seringkali terabaikan dan masih ada anggapan
bahwa gangguan tidur bukan masalah yang serius. Padahal tidur merupakan
kebutuhan yang penting bagi manusia (Sindo, 2008). Kualitas tidur yang
buruk memberi efek yang buruk diantaranya sakit kepala dan sulit
berkonsentrasi, selain itu juga kurang tidur dapat mengganggu metabolisme
tubuh. Seperti yang sudah diketahui tidur adalah proses pemulihan sel-sel
tubuh. Jika proses ini terganggu tentu regenerasi sel-sel tubuh tidak akan
maksimal akibatnya tubuh menjadi lemas dan rentan terhadap penyakit
(Lumbantobing, 2004).

Kebutuhan waktu tidur bagi setiap orang adalah berlainan, tergantung


pada kebiasaan yang dibawa selama perkembangannya menjelang dewasa,
aktivitas pekerjaan, usia, kondisi kesehatan dan lain sebagainya. Kebutuhan
tidur pada dewasa 6-9 jam untuk menjaga kesehatan, usia lanjut 5-8 jam
untuk menjaga kondisi fisik karena usia yang semakin senja mengakibatkan
sebagian anggota tubuh tidak dapat berfungsi optimal, maka untuk mencegah
adanya penurunan kesehatan dibutuhkan energi yang cukup dengan pola tidur
yang sesuai (Lumbantobing, 2004).
21

Waklu tidur yang kurang dari kebutuhan dapat mempengaruhi sintesis


protein yang berperan dalam memperbaiki sel-sel yang rusak menjadi
menurun. Keleiahan, meningkatnya stress kecemasan serta kurangnya
konsentrasi dalam aktivitas sehari-hari adalah akibat yang sering terjadi
apabila waktu tidur tidak tercukupi. Tidur malam yang berlangsung dengan
rerata 7 jam, terdiri dari 2 macam kondisi yaitu REM dan NREM yang
bergantian selama 4-6 kali. Seseorang yang kurang cukup menjalani tidur
jenis REM maka esok harinya akan menunjukkan kccenderungan untuk
hiperaktif, kurang dapat mengendalikan diri dan emosinya, nafsu makan
bertambah. Tidur NREM yang kurang cukup, akan mengakibatkan esok
harinya keadaan fisik menjadi kurang gesit (Potter & Perry, 2005). Indeks
kualitas tidur: berdasarkan total jam tidur, waktu untuk memulai tidur,
frekuensi terbangun pada malam hari, perasaan segar ketika bangun dipagi
hari, kedalaman tidur, dan rasa mengantuk disiang hari.

2.1.2. 77/^ Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)


A. Definisi
The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) merupakan instrumen yang
efektif digunakan untuk mengukur kualitas tidur dan pola tidur. Digunakan
untuk membedakan antara yang mencukupi dan yang kurang tidumya pada
waktu sebulan. PSQI dapat digunakan baik untuk penilaian awal dan
berkelanjutan di selumh bidang kesehatan. Skala ini telah digunakan terutama
di negara-negara yang berbahasa Inggris, dengan baru-bam ini di Cina dan
Jepang (Smith, 2012). Kualitas tidur adalah fenomena kompleks yang
tercakup di PSQI yang telah dikcmbangkan untuk mengukur kualitas tidur
dan untuk membedakan antara yang tercukupi kebutuhan dan yang kurang
tercukupi kebutuhan tidumya. Pengukuran ini meliputi tujuh bidang :
subjektif kualitas tidur, kedalaman tidur, lama tidur, efisiensi biasa tidur,
gangguan tidur, penggunaan obat tidur, gangguan fungsi pada siang hari
selama sebulan. PSQI dapat digunakan untuk semua populasi di seluruh
dunia karena telah didukung validitas dan reabilitas (Buysse, 2008).
22

B. KomponcD Pengukuran
Kualitas tidur dapat diukur dengan menggunakan PSQI yang terdiri dari
tujuh komponen, yaitu:

1. Kualitas tidur
Evaluasi kualitas tidur secara subjektif merupakan evaluasi singkat
terhadap tidur seseorang tentang apakah tidumya sangat baik atau sangat
buruk.

2. Latensi tidur
Latensi tidur adalah durasi mulai dari berangkat tidur hingga tertidur.
Seseorang dengan kualitas tidur baik menghabiskan waktu kurang dari 15
menit untuk dapat memasuki tahap tidur seianjutnya secara lengkap.
Sebaliknya, lebih dari 20 menit menandakan level insomnia yaitu seseorang
yang mengalami kesuiitan dalam memasuki tahap tidur seianjutnya.

3. Durasi tidur
Durasi tidur dihitung dari waktu seseorang tidur sampai terbangun di pagi
hari tanpa menyebutkan terbangun pada tengah malam, Orang dewasa yang
dapat tidur selama lebih dari 7 jam setiap malam dapat dikatakan memiliki
kualitas tidur yang baik.

4. Efisiensi kebiasaan tidur

Efisiensi kebiasaan tidur adalah rasio persentase antara jumlah total jam
tidur dibagi dengan jumlah jam yang dihabiskan di tempat tidur. Seseorang
dikatakan mempunyai kualitas tidur yang baik apabila efisiensi kebiasaan
tidumya lebih dari 85%.

5. Gangguan tidur
Gangguan tidur merupakan kondisi terputusnya tidur yang mana pola
tidur-bangun seseorang bembah dari pola kebiasaannya, hal ini
menyebabkan penumnan baik kuantitas maupun kualitas tidur seseorang
23

6. Penggunaan obat
Penggunaan obat-obatan yang mengandung sedatif mcngindikasikan
adanya masalah tidur. Obat-obatan mempunyai efek terhadap terganggunya
tidur pada tahap REM. Oleh karena itu, setelah mengkonsumsi obat yang
mengandung sedatif, seseorang akan dihadapkan pada kesuiitan untuk tidur
yang disertai dengan frekuensi terbangun di tengah malam dan kesuiitan
untuk kembali tertidur, semuanya akan berdampak langsung terhadap
kualitas tidumya.

7. Disfungsi di siang hari


Seseorang dengan kualitas tidur yang bumk menunjukkan keadaan
mengantuk ketika beraktivitas di siang hari, kurang antusias atau perhatian.

2.1.3. Fungsi Kognitif

A. Definisi Kognitif
Pengertian kognitif menurut behavioral neurology mempakan suatu proses
dimana semua masukan yang bersifat sensoris baik bersifat taktil, visual dan
auditorik akan diubah, diolah, disimpan dan seianjutnya digunakan untuk
hubungan intemeuron secara sempuma sehingga individu mampu
melaksanakan penalaran terhadap masukan sensoris tersebut (Wiyoto, 2002).
Pada konsep yang banyak dianut mengatakan bahwa 5 domain dari fungsi
kognitif adalah: attention (pemusatan perhatian/atensi), language (bahasa),
memory (daya ingat), visuospatial (pengenalan ruang), dan executive function
(fungsi eksekutif: fungsi pencemaan, pengorganisasian dan pelaksanaan
(Sidiarto 8c Kusumoputro, 2004).

Fungsi kognitif: Kemampuan mengenai atau mengetahui mengenai benda


atau keadaan atau situasi, yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran
dan kapasitas inteligensi seseorang. Tcrmasuk dalam fungsi kognitif ialah
memori/daya ingat, konsentrasi/perhatian orientasi, kemampuan berbahasa,
berhitung, visuospasial, fungsi eksekutif, abstraksi, dan taraf inteligensi
(Wreksoatmodjo, 2012).
24

Konsentrasi merupakan proses kognitif yang melibatkan berbagai macam


aspek psikologis dan neurologis. Konsentrasi sendiri memiliki definisi suatu
proses untuk memilih suatu objek dan mempertahankan untuk tetap
mempcrhatikan objek tersebut serta menyelesaikan masalah atau rintangan
dalam prosesnya (Green, 2003)
Konsentrasi adalah kemampuan untuk bereaksi atau mempcrhatikan satu
stimulus tertentu dengan mampu mengabaikan stimulus lain yang tidak
dibutuhkan. Konsentrasi merupakan hasil hubungan antara batang otak,
aktivitas limbik dan aktivitas kortcks sehinga mampu untuk fokus pada
stimulus spesifik dan mengabaikan stimulus yang lain yang tidak relevan.
Konsentrasi merupakan kemampuan untuk mempertahankan atensi dalam
periode yang lebih lama. Gangguan atensi dan konsentrasi akan
mempengaruhi fungsi kognitif lain seperti memori, bahasa, dan fungsi
eksekutif (Hamidah, 2011).

B. Definisi konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan atau pengerahan (perhatiannya ke
pekerjaannya atau aktivitasnya) (AIwi dan Hasan, 2007). Menurut Slameto
(2003) konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan
mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dimana
dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran
dengan mengenyampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan
pelajaran.

Hendrata (2007) berpendapat konsentrasi adalah sumber kekuatan pikiran


dan bekerja berdasarkan daya ingat dan lupa dimana pikiran tidak dapat
bekerja untuk lupa dan ingat dalam waktu bersamaan. Apabila konsentrasi
seseorang mulai lemah maka akan cenderung mudah melupakan suatu hal dan
sebaliknya apabila konsentrasi masih cukup kuat maka akan dapat mengingat
dalam waktu yang lama.

Djamarah (2008) mengungkapkan bahwa konsentrasi adalah pemusatan


fungsi j i w a terhadap suatu objek seperti konsentrasi pikiran, perhatian dan
25

sebagainya. Dalam belajar dibutuhkan konsentrasi dalam bentuk perhatian


yang tcrpusat pada suatu pelajaran
Pengertian konsentrasi secara umum adalah sebagai suatu proses
pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu. Artinya tindakan atau
pekerjaan yang kita lakukan dilakukan secara sungguh-sungguh dengan
memusatkan seluruh panca indra kita, penciuman, pendengaran, pengelihatan
dan fikiran kita. Bahkan yang sifatnya abstrak sekalipun yaitu perasaan.
Ketika memahami kata perkata tentu harus paham betul arti kata yang di
maksud, pendengaran kita harus mampu menyerap apa yang disampaikan
guru. Sehingga maksud dan tujuannya sampai. Ketika kita memahami
dengan pendengaran dan mampu mengerti apa yang dimaksud dengan
bersungguh-sungguh mendegar serta memperhatikannya dengan sungguh-
sungguh maka itu dinamakan konsentrasi

Aspek - Aspek Konsentrasi


Nugroho (2007) mengungkapkan aspek - aspek konsentrasi sebagai
berikut:
a Pemusatan pikiran ; Suatu keadaan yang membutuhkan ketenangan,
nyaman, perhatian seseorang dalam memahami permasalahan yang
dihadapi.
b. Perasaan tertekan : Perasaan seseorang yang bkan dari individu melainkan
dorongan / tuntutan dari orang lain maupun lingkungan.
c. Gangguan pemikiran : Hambatan seseorang yang berasal dari dalam
individu maupun orang sekitar. Misalnya : masalah ekonomi, keluarga,
masalah pribadi individu.

d. Gangguan kepanikan : Hambatan untuk berkonsentrasi dalam bentuk rasa


was- was menunggu hasil yang akan dilakuakan maupun yang sudah
dilakukan oleh orang tersebut.
26

2.1.4. Stroop Test


Kajian Slroop Effect adalah salah satu kajian yang digunakan untuk
meiihat proses perhatian dan kcsadaran dalam diri manusia. "Stroop Effect"
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1935 oleh John Ridley Stroop dalam
jurnalnya yaitu "Studies Of Interference In Serial Verbal Reactions".
Eksperimen ini adalah yang berkaitan dengan pengecaman wama dan
perkataan. Hasil keputusan dalam eksperimen ini, untuk menguji
hipotesisnya itu, Stroop memperkenalkan beberapa eksperimen visual
(MacLeod, 1991).

Dalam satu eksperimen, Stroop menunjukkan satu perkataan dan


wama, subjek perlu membaca dan mengecam wama yang di tunjukkan.
Dalam eksperimen ini dua proses berlaku yaitu membaca perkataan dan
mengecam wama dalam masa yang sama. Ini memberi satu bentuk
'gangguan' antara membaca perkataan dan mengecam wama tersebut.
Stroop membuat kesimpulan bahwa manusia lebih senang membuat
pengecaman pada perkataan daripada mengecam wama. Terdapat kurang
gangguan apabila seseorang itu mengecam perkataan daripada mengecam
wama (Stroop, J. R. 1935).
Stroop test merupakan salah satu bentuk permainan asah otak yang
dapat digunakan untuk menguji daya konsentrasi seseorang. Test ini sering
digunakan oleh para psikolog untuk menilai daya konsentrasi seseorang.
Instrumen tes ini adalah kartu yang berisi sebuah kata dalam berbagai
wama. Dimana responden menyebutkan kata dan wama tulisan dalam kartu
dengan waktu yang diukur untuk setiap pengukuran. Misalnya, bila
yang kartu yang ditunjukan pada responden adalah kartu yang berisi kata
'merah' dalam wama hijau, maka responden harus 'merah' pada
pengukuran yang pertama dan menyebutkan hijau dan bukan 'merah' yang
tertulis dalam kartu pada pengukuran yang kedua (Stroop, J. R. 1935).

Penilaian tes ini dilakukan dengan mengukur kecepatan responden


untuk menyebutkan wama kata dalam 25 kartu yang tersedia dengan
menggunakan stopwatch untuk setiap pengukuran. Waktu yang didapatkan
27

dari pengukuran saat responden menyebutkan warna tulisan setiap kata


dalam 25 kartu dikurangi dengan waktu responden membaca kata dalam 25
kartu untuk mendapatkan interference score. Bila didapatkan selisih kedua
waktu (interference score) <13. maka dikatakan konsentrasi baik. Namun
bila interference score > ] 3 , maka dikatakan konsentrasi buruk
2.1.5. Hubungan Antara T i d u r dan Konsentrasi

Kualitas tidur dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya adalah


neurotransmitter dan hormon. Neurotransmitter dalam kondisi normal
dapat menciptakan kondisi tidur yang baik dan bekerja lebih baik pula di
dalam tubuh sesuai dengan fungsinya. Namun, gangguan tidur dapat
mengacaukan neurotransmitter yang kemudian dapat mengganggu fungsi
tubuh yang lain, salah satunya adalah fungsi kognitif. Salah satu contohnya
adalah norepinefrin, pada siklus tidur normal, norepinefrin berkurang
untuk menciptakan kondisi tidur atau istirahat. Hal ini baik bagi tubuh
karena norepinefrin yang beriebihan dapat membuat kondisi seperti tremor
dan cemas. Melatonin dan serotonin juga berperan dalam kondisi tidur,
kadar kedua neurotransmitter ini akan meningkat untuk menciptakan
kondisi mengantuk dan akan menurun seiring kondisi tidur mulai tercapai
dan menjadi sangat rendah saat terbangun. Pada kondisi gangguan tidur
melatonin dan serotonin terus meningkat untuk membuat tubuh
beristirahat, tingginya kadar melatonin dan serotonin akan menimbulkan
efek seperti mudah lemas, mengantuk, kcsadaran yang berkurang,
kecemasan dan gangguan fungsi kognitif (Hall et al. 2000).

Kualitas tidur yang buruk juga memiliki efek negatif baik terhadap
kesehatan fisik maupun psikologi seseorang. Gangguan kualitas tidur
memiliki kaitan yang besar dengan depresi dan kecemasan (Augner, 2011).
Gangguan kualitas tidur juga berimplikasi pada kemampuan akademik dari
individu tersebut, menurut beberapa penelitian gangguan kualitas tidur
hampir dapat dipastikan mempengaruhi performa akademik terutama pada
wanita (Abdulghani et al. 2012).
28

2.2. Kerangka Teori

Persiapan
Mengikuti sesi
uiian blok

Gangguan
Kualitas Tidur

Pengunaan
obat-obatan
Gangguan Neurokimia
Neurotransmiter

Sistem sirotonergik Sistem koiinergik Sistem adenergik

( r
] Demesia, j
) Cedera Otak, |
I ADHD, I Gangguan mood
1 Gangguan | dan Fungsi
I Neurologi | Kognitif

Penurunan
Konsentrasi

Gambar 2.4. kerangka teori


29

2.3. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut;
a. Hipotesis nihil (Ho):
Tidak ada hubungan kuaiitas tidur terhadap konsentrasi mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang sebelum
mengikuti ujian.
b. Hipotesis alternative (Ha)
Ada hubungan kualitas tidur terhadap konsentrasi mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang sebelum mengikuti
ujian.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Berdasarkan jenis penelitian termasuk penelitian observasionai analitik yang
menggunakan metode cross sectional.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1. Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada 14 Oktober 2016 - 20 Desember
2016.

3.2.2. Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.

3.3. Populasi dan Sampel


3.3.1. Populasi
a. Populasi Target
Populasi target dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
b. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
angkatan 2013-2016.

3.3.2. Sampel dan Besar Sampel


Adapun sampel penelitian akan dipilih dengan cara total sampling,
dengan mengambil sampel pada seluruh Mahasiswa Fakultas

30
31

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2013-

2016.
3.3.3. Kriteria InkJusi dan Eksklusi
Kritena inklusi meliputi:
1) Mengikuti sesi ujian blok
2) Bersedia menjadi responden
Kriteria ekslusi meliputi;
1) Menggunakan obat-obatan

3.3.4. Cara Pengambilan Sampel


Cara pemiiihan sampel adalah total sampling.

3.4. Variabei Penelitian


3.4.1. Variabei Dependent
Varianel dependent pada penelitian ini adalah konsentrasi.

3.4.2. Variabei Independent


Variable independent pada penelitian ini adalah kualitas tidur.

3.5. Definisi Operasional


Table 3.1. Tabei Definisi Operasional

No Variabei Definisi Cara Alat ukur Skala Hasil


yang ukur ukur ukur
diukur
1 Kualitas Kualitas tidur Mengguna pittsburhg Nominal <5 =

tidur adalah suatu kan sleep kualitas


keadaan di mana kuisioner quality tidur baik

tidur yang dijalani index >5 =

seorang individu kualitas

menghasilkan tidur

kesegaran dan buruk


32

kebugaran di saat
terbangun

2 Konsentrasi Konsentrasi Mengunak Stoop test Nominal, Baik jika


adalah pemusatan an lembar hasil > I 3
atau pengerahan test stroop Buruk jika

(perhatiannya ke hasil <13


pekerjaannya atau
aktivitasnya)

3.6. Cara Pengumpulan Data


3.6.1. Data Primer
Data penelitian adalah data primer menggunakan Pittsburgh
Sleep Quality index dan stroop test. Hanya responden yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang akan diambil.
Untuk mendapatkan nilai Pittsburgh Sleep Quality index
(PSQI) maka responden akan mengisi kuisioner yang berisi
kualitas tidur, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi kebiasaan tidur,
gangguan tidur, penggunaan obat, dan disfungsi di siang hari.

Setelah hasil kualitas tidur didapatkan, penelitian dilanjutkan


dengan melakukan stroop test pada responden dengan 2 kali
percobaan.
Berikut langkah-langkah melakukan Stroop Test:
1. Menempatkan responden di ruangan yang kondusif dan
nyaman
2. Memberikan lembar Stroop Off Test dan di ukur waktunya
3. Seianjutnya memberikan lembar Stroop On Test dan di ukur
kembali waktunnya

4. Hasil Stroop On test akan dikurangi dengan hasil Stroop Off


Test

5. Jika hasil didapatkan <13 detik, menginterpretasikan


konsentrasi responden baik
33

6. Jika hasil didapatkan >13 detik, menginterpretasikan


konsentrasi responden burn
3.7. Metode Teknis Analisis Data
Cara Pengolahan dan Analisis Data
Langkah-iangkahnya sebagai berikut:

1) Pengumpulan data
2) Editing data
Editing akan dilakukan setelah data terkumpul, yaitu memeriksa
kelengkapan data dan memeriksa kesinambungan data. Tujuannya
adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam
daftar.
3) Koding
Koding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para
responden ke dalam kategori-kategori.
4) Tabulasi
Tabulasi adalah mengelompokkan data pada tabel kerja. Merupakan
proses menabulasi data agar lebih mudah untuk penyajian data dalam
bentuk distribusi frekuensi.

5) Analisis data
Analisis yang digunakan adalah Chi-Square dengan menggunakan
program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Bila nilai
signifikansinya p<0,05 maka terdapat hubungan antara variable
independen dengan variable dependen. Bila nilai p>0,05 maka tidak
terdapat hubungan antara variable independen dengan variable
dependen. Menggunakan uji hipotesis Chi-Square karena hasil
penelitian ini merupakan variable kategorik tidak berpasangan. Syarat
dari uji Chi-Square, yaitu:

a. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut


juga Actual Count (FO) sebesar 0 (Nol)
34

b. Apabila bentuk tabel konlingcnsi 2 X 2 , maka tidak bolch ada 1 cell


saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut jugd expected
count ("Fh") kurang dari 5
c. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2 , misal 2 x 3 , maka jumlah ceil
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari
20%.

3.8. Alur Penelitian

Populasi: Mahasiswa FK UMP

Kriteria inklusi dan


ekslusi
Sampel

Pengukuran indeks kuahtas tidur Pengukuran tingkat konsentrasi


dengan PSQI dengan Stroop Test

tl
Pengumpulan dan
analisis data

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan dan saran


35

Gambar 3.1. Alur penelitian

3.9. Rencana Kegiatan


Tabel 3.2 Tabel Rencana Kegiatan

Bulan
Rencana Kegiatan
Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb

Pcngajuan Jiidui

Penentuan Pembimbing
dan Penguji

Penyusunan Proposal

Seminar Proposal

Pengambilan Data

Pengolahan Data

Penyusunan Laporan

Sidang Skripsi
BAB I V

H A S I L DAN P E M B A H A S A N

4.1. Hasil Penelitian


Penelitian in! dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang yang bertempat di Jalan Talang Banten 13 Ulu,
Palembang, Indonesia. Pada penelitian ini dari 355 mahasiswa dari angkatan
2013-2016 di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
didapatkan 320 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi,
data penelitian ini di ambil 2 hari menjelang minggu ujian blok pada setiap
angkatan. Data penelitian yang di peroleh sebagai berikut.
4.1.1. Analisis Univariat
A. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Responden penelitian adalah mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2013-
2016 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang yang aktif
dalam perkuliahan yang telah ditetapkan.

Tabel 4.1. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS K E L A M I N JUMLAH RESPONDEN P E R S E N T A S E (%)

Laki-laki 89 27,8

Perempuan 231 72,2

TOTAL 320 100

Dari tabel 4.1. di atas didapatkan bahwajumlah responden lebih banyak


perempuan dibandingkan dengan laki-laki dengan jumlah 89 laki-laki
(27,8%) dan 231 perempuan (72,2%).

36
37

Tabel 4.2. Distribusi Responden berdasarkan Usia

USIA (Taliun) JUMLAH RESPONDEN PERSSENTASE(%)

17 24 7,5

18 57 17,8

19 75 23,4

20 100 31,2

21 51 15,9
22 13 4,1

TOTAL 320 100,0


Dari tabci 4.2. di atas, didapatkan bahwajumlah responden yang memiliki
Data menunjukkan bahwa Usia terbanyak sebagai responden adalah 20
tahun.

B. Distribusi Responden Berdasarkan Kualitas T i d u r


Tabel 4.3. Distribusi Responden berdasarkan Kualitas Tidur

KUALITAS TIDUR JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE(%)

Baik (>5) 45 14,1

Buruk (<5) 275 85,9

TOTAL 320 100

Dari tabel 4.2. di atas, didapatkan bahwajumlah responden yang memiliki


kualitas Tidur baik adalah 45 orang (14,1%) dan kualitas tidur buruk adalah
275 orang (85,9%). Data menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki
kualitas tidur yang buruk.
38

C . Distribusi Responden Berdasarkan Konsentrasi


Tabel 4.4. Distribusi Responden berdasarkan Konsentrasi

KONSENTRASI J U M L A H RESPONDEN P E R S E N T A S E (%)

Baik (<13) 132 41,2

Buruk (>13) 188 58,8

TOTAL 320 100

Dari tabel 4.4. di atas, didapatkan bahwa jumlah responden yang memiliki
konsentrasi baik adalah 132orang (41,2%) dan konsentrasi buruk adalah 188
orang (58,8%). Data menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki
konsentrasi yang buruk.

4.1.2. Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi


Uji hipotesis penelitian ini menggunakan metode Chi-square dengan hasil
sebagai berikut.
Tabel 4.5. Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi

Konsentrasi Konsentrasi Total


Baik Buruk P value Odds
{Chi- Ratio Confidents
Square) Interval
N % N % % 95%
N
Kualitas
Tidur Baik
28 17 5,3 45 14.1

0,002 2,708 1,414-5,188


Kualitas
Tidur
104 32,5 171 53,4 275 85,9
Buruk

Total
132 41,2 188 58,8 320 100

Berdasarkan data yang didapatkan, jumlah sampel responden yang

memiliki kualitas tidur dan konsentrasi yang baik adalah 28 orang (8,8%),
39

responden dengan kualitas tidur baik dan konsentrasi buruk adaiah 17 orang
(5,3%), responden dengan kuaiitas tidur buruk dan konsentrasi baik adalah
104 orang (32,5%), dan responden dengan kualitas tidur dan konsentrasi
buruk adalah 171 orang (53,4%). Dengan menggunakan uji statistik Chi
square, didapatkan p value <0,05 yaitu p= 0,02 yang bermakna Ho di tolak
sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara kualitas tidur terhadap
konsentrasi.

4.2. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang yang bertempat di Jalan Talang Banten 13 Ulu,
Palembang, Indonesia. Populasi yang diambil adalah Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang yang aktif dalam
perkuliahan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner
kualitas tidur {Pittsburgh Sleep Quality index) dan lembar Stroop Test. Pada
penelitian ini jumlah responden yang didapatkan sebanyak 320 responden
yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

4.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Kualitas tidur


Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 320 responden, rata-rata
responden memiliki kualitas tidur yang buruk dengan rincian, 45 orang
(14,1%) mengalami kualitas tidur yang baik dan 275 orang (85,9%)
mengalami kualitas tidur yang buruk. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
tugas-tugas kuliah yang banyak dan jadwal kuliah yang padat akan
menyebabkan Mahasiswa kekurangan waktu untuk tidur. Jika di hubungkan
dengan teori, remaja usia 12-18 tahun memeriukan waktu tidur 8-9 j a m per
hari. Saat seseorang mencapai tahap dewasa, mereka cenderung memeriukan
waktu tidur 7-8 jam per hari. Sedangkan lansia cenderung memeriukan waktu
6-7 jam per hari dengan tidur slang yang lebih sering pada siang hari. Waktu
untuk tidur pada orang dewasa kebanyakan bervariasi dari tiap orang ke
orang, dan umumnya berkisar antara 5-11 j a m (Robotham, 2011).
40

4.2.2, Distribusi Responden Berdasarkan Konsentrasi


Berdasarkan Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata responden
memiliki konsentrasi yang buruk dengan rincinan jumlah responden yang
memiliki konsentrasi baik adalah 132orang (41,2%) dan konsentrasi buruk
adalah 188 orang (58,8%). Hal ini kemungkinan disebabkan karena rata-rata
kualitas tidur dari responden yang buruk sehingga menyebabkan gangguan
konsentrasi, hal ini sesuai dengan teori saat kita keicurangan waktu tidur, kita
menyimpan suatu keadaan yang disebut 'sleep debf yang dapat diganti hanya
meialui tidur. Hal ini diatur oleh suatu mekanisme dalam tubuh yang disebut
sebagai "sleep homeostat", yang mengatur keinginan kita untuk tidur. Jika
jumlah 'sleep debf besar, maka "sleep homeostat" akan memberitahukan
pada kita bahwa kita perlu tidur lebih banyak (Robotham, 2011). Orang-
orang yang secara regular mengalami kurang tidur akan mengalami rasa
mengantuk yang beriebihan,, kurang konsentrasi, refleks motorik yang buruk
dan lambat. (Robotham, 2011; National Sleep Foundation, 2006).

4.2.3. Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi


Dari penelitian yang telah dilaksanakan, didapatkan bahwa rata-rata
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
memiliki kualitas tidur dan daya konsentrasi yang buruk dengan jumlah
sampel responden yang memiliki kualitas tidur dan konsentrasi yang baik
adalah 28 orang (8,8%), responden dengan kualitas tidur balk dan
konsentrasi buruk adalah 17 orang (5,3%), responden dengan kualitas tidur
buruk dan konsentrasi baik adalah 104 orang (32,5%), dan responden dengan
kualitas tidur dan konsentrasi buruk adalah 171 orang (53,4%). Dengan
menggunakan uji statistik Chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan
antara kualitas tidur dengan konsentrasi (p= 0,02).

Hal ini sejalan dengan penelitian Izka (2015) yang mendapatkan hubungan
bermakna antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada remaja di
41

yogyakarta dengan p value 0,02, dan sama hainya dengan penelitian oieh
Catur (2010) yang mendapatkan hubungan bermakna antara kualitas tidur
dengan konsentrasi belajar siswa SD Muhammadiyah. Hal ini sesuai dengan
teori jika dihubungkan dengan hormonal, terutama melatonin dan serotonin
yang sangat berperan dalam kondisi tidur, kadar kedua neurotransmitter ini
akan meningkat untuk menciptakan kondisi mengantuk dan akan menurun
seiring kondisi tidur mulai tercapai dan menjadi sangat rendah saat
terbangun. Pada kondisi gangguan tidur melatonin dan serotonin terus
meningkat untuk membuat tubuh beristirahat, tingginya kadar melatonin dan
serotonin akan menimbulkan efek seperti mudah lemas, mengantuk,
kcsadaran yang berkurang, kecemasan dan gangguan fungsi kognitif yaitu
konsentrasi (Hall et al. 2000).

Kurang tidur secara pasti mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat. Terjaga
yang terlalu lama sering diasosiasikan dengan malfungsi progresif proses
berpikir dan kadang-kadang menyebabkan aktivitas perilaku yang abnormal,
para peneliti mengasumsikan bahwa tidur dalam berbagai cara
mengembalikan aktivitas otak ke level yang normal dan keseimbangan
normal bagi fungsi sistem saraf pusat. Hal ini dapat disamakan dengan
"rezeroing" elektronik komputer analog setelah penggunaan yang lama,
karena komputer tipe ini perlahan-lahan akan kehilangan baseline
operasinya. Maka beralasan mengasumsikan bahwa efek yang sama akan
muncul pada sistem saraf pusat sebab penggunaan beriebihan pada beberapa
area tertentu otak dapat secara mudah membuat area-area ini tidak seimbang
dengan sistem saraf yang lainnya (Guyton, 2005).
BAB V
K E S I M P U L A N DAN SARAN

.1. Kesimpulan
Dari data hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1) Pada penelitian didapatkan hampir seluruh mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang mengalami kuaiitas
tidur yang buruk dengan jumlah 275 responden (85,9%) dari 320
responden.
2) Pada penelitian didapatkan lebih dari separuh mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang mengalami
konsentrasi yang buruk dengan jumlah konsentrasi buruk adalah 188
responden (58,8%) dari 320 responden.
3) Terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur terhadap
konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang sebelum mengikuti ujian. a^fj}^ T) 'liVstt/f^^-

.2. Saran
Saran dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeritas Muhammadiyah
Palembang
Kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang untuk memperhatikan kualitas tidur agar
dapat berkonsentrasi dengan baik dalam beraktivitas.

2. Bagi masyarakat

Kepada masyarakat untuk selalu membagi waktu kerja dan


istirahatnya dengan baik agar tetap dapat berkonsentrasi dengan baik
dalam beraktivitas.

3. Bagi penelitian seianjutnya

41
42

a) Penulis berharap untuk penelitian seianjutnya dapat meneliti faktor-


faktor yang lebih kompleks pengaruhnya terhadap konsentrasi.
b) Penulis berharap kedepannya untuk dapat dilakukan penelitian
mengenai kualitas tidur terhadap konsentrasi dengan metode cohort
agar dapat diketahuinya hubungan faktor risiko dengan kejadian
secara lebih akurat.

42
DAFTAR PUSTAKA

Abdulghani, HMet al., 2011. Stress and its effects on medical students: A cross-
sectional study at a college o f medicine in Saudi Arabia. Journal o f Health,
Population and Nutrition, 29(5), pp.516-522

AIwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
Indonesia.

American Psychiatric Association. (2000) Diagnostic and Statistical Manual of


Mental Disorders Fourth Edition Text Revision, DSM-IV-TR. Arlington,
VA. American Psychiatric Association

Benaroch, R., 2012. How Much Sleep Do Children Need?, Soong.


[Http://www.Soong.com/parenting/guide/sleep-children,_ Diakses 25
Agustus 2016).

Buysse, Dj et a l 2008. The. Pittsburgh Sleep Quality. Index (PQSl).

C. M . MacLeod,1991. Haifa century o f research on the Stroop effect: an


integrative review., Psychol. Bull. (109) :163-203.

Djamarah, S., 8c Bahri. 2008. Rahasla Sukses Belajar. Rineka Cipta, Jakarta,
Indonesia.

Green AF, Rebok G . & Lyketsos CG. 2008. Influence Of Social Network
Characteristics On Cognitive And Functional Status With Aging.
International Journal o f Geriatric Psychiatry. (23): 972-978

Guyton, A . C . , 2005. Behavioral and Motivational Mechanism o f the Brain-The


Limbic System and the Hypothalamus. In : Hall, J.E., ed. Textbook o f
Medical Physiology. 11th ed. University o f Mississippi Medical Center.
Mississippi. Hal. 728-738.

xii
Guyton, A . C . , 2005. States of Brain Activity-Sieep, Brain Waves, lipilcpsy,
Psychoses. In : Hall, J.H., cd. Textbook of Medical Physiology. I Ith ed.
University o f Mississippi Medical Center. Mississippi. Hal. 739-743.

Hidayat. 2005.Pengatar Ilmu Keperawatan Anak 1, Salemba Medika, Jakarta,

Indonesia.

Hirawan, A . 2007.Sukses TidurNyenyak, Salemba Medika, Jakarta, Indonesia


.(:hUp://Ameliahirawan..com diakses pada 25 agustus 2016)

Hidayat, A. Aziz. Alimul. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia: "aplikasi


konsep dan proses keperawatan". Salcmba Medika, Jakarta, Indocnsia.

Stroop J. R. 1935. Studies o f interference in serial verbal reactions. Journal o f


Experimental Psychology. (18). Hal. 643-662.

Kusumoputro, Sidiarto. 2004. Mengenai Awal Pikun Alzheimer. Ul-prcss.

Jakarta, Indonesia.

Lai et, al. 2001. Hypertension and its Related Factors in Taiwanese Elderly
People. Yale Journal o f Biology and Medicine. 74 (2): 80 -94.

Lumbantobing. 2004. Gangguan Tidur. Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Mote, T. ,2010. Effects o f Depression on Sleep. 84 (2): 12-16

(Http://Mote.com/article/69548-effects-depression-slecp_ Diakses pada 26


Agustus 2016).

Nashori, H.F. 2004. Hubungan antara Kualitas Tidur dan Kualitas Mimpi

dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Laporan Penelitian, LembagaPenelitian


UII dan Dikti Depdiknas, Yogyakarta.
xiv

National Sleep Foundation, 2006. Sleep-Wake Cycle ;"Its Physiology an Impact


on HQa\th". fHttp://www.sle€pfoundation.ors Diakses pada 25 agustus
2016).

National Sleep Foundation, 2006. Depression and Sleep.


• (Http://www. sleep foundation, ors Diakses pada 25 agustus 2016).

Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Prestasi Pustaka,


Surabaya.

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionare.


(Htip://www.goodmedicine.org._ Diakses pada 25 Agustus 2016).

Purwanto, Y. 2003. Memahami Mimpi. Menara Kudus, Yogya, Indoneisa

Robotham, D . , Chakkalackal, L . , Cyhlarova, E . , 2011. The impact of sleep on


health and wellbeing, Mental Health Foundation.
(Http://www. howdicfyousleep.org Diakses pada 25 Agustus 2016].

Sadock BJ dan Sadock VA.2007. Synopsis o f Psychiatry. Lippincott Williams &


Wilkins, Philadelphia.

Saputri, D. (2009). Hubungan antaraSleep Hygienedengan Kualitas Tidur pada


Lanjut Usia di Dusun Sendowo, Kelurahan Sinduadi, Mlati, Sleman,
Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sherwood, L . , 2001. Susunan Saraf Pusat. In : Pendit, B . U . , ed. Fisiologi


Manusia dari Sel ke Sistem. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. (2).
Hal. 136-138.

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. PT Rlneka


Cipta, Jakarta, Indoneisa.
XV

Smolensky M , Lamberg L. 2000. The Body Clock Guide to better Health :


"How to Use Your Body's Natural Clock to Fight Illness and Achieve
Maximum Health". Henry Holt & Company, New York.

Smith, M . , Robinson, L. , Segal, R., M.A, 2012. How Much Sleep Do You
Need?, Help Guide. (Http://www.Smith.org/life/sleepingMm . Diakses pada
25 Agustus 2016).

Wiyoto. 2002. Gangguan Fungsi Kognitif Pada Stroke. Pendidikan Kedokteran


Berkelanjutan, Bagian Ilmu Penyakit Saraf. FK UNAIR, Surabaya.

Wreksoatmodjo, Budi Riyanto. 2012. Hubungan Social Cngangcment dengan


Fungsi Kognitif. Jakarta, Indonesia.
Lampiran 1

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP


KONSENTRASI MAHASISWA F A K L U T A S
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
P A L E M B A N G S E B E L U M M E N G I K U T I UJIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Assiamu'alaikum, saya Muhammad Farhan Rahmadi, mahasiswa S I

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang, akan

melakukan penelitian tentang "Hubxmgan kualitas tidur terhadap konsentrasi

mahasiswa faklutas kedokteran universitas muhammadiyah Palembang

sebelum mengikuti ujian" di UniversitasMuhammadiyah Palembang.

Saya mengajak Saudara/i ikut dalam penelitian ini dengan jangka waktu

Test sekitar 30 menit.

a. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Keikutsertaan Saudara/i dalam penelitian ini adalah bersifat sukarela, dan

dapat menolak untuk ikut dalam penelitian ini atau dapat berhenti sewaktu-

waktu tanpa denda atau sesuatu apapun.

b. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah responden menyelsaikan sesi akhir ujian

blok, kemudian responden mengisi kuisioner Pittsburg Sleep Quality Index

(PSQI) untuk mengetahui kualitas tidur responden. Setelah hasil kualitas

tidur didapatkan, penelitian dilanjutkan dengan melakukan stroop test pada

responden dengan 2 kali percobaan.

c. Kewajiban Subjek Penelitian

Saudara/i diminta mengisi kuisioner dengan jawaban yang sebenamya

terkait dengan pertanyaan yang diajukan, kemudian bersedia melakukan

Stroop test dengan semaksimal mungkin.

41
42

d. Risikodan Efek Samping dan Penanganannya

Tidak ada resiko dan efek samping dalam penelitian ini.

e. Manfaat

Adapun manfaat yang bias diperoleh dari penelitian ini adalah untuk

menjelaskan kepada masyarakat mengerti dampak dari kualitas tidur yang

buruk terhadap konsentrasi.

f. Kerahasiaan

Informasi yang didapatkan dari Saudara/i terkait dengan penelitian ini akan

dijaga kerahasiaanya dan hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah (ilmu

pengetahuan).

Saudara/i diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas

sehubungan dengan penelitian ini.


Lampiran 1

HUBUNGAN K U A L I T A S T I D U R T E R H A D A P
K O N S E N T R A S I MAHASISWA F A K L U T A S
K E D O K T E R A N UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
P A L E M B A N G S E B E L U M M E N G I K U T I UJIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Assiamu'alaikum, saya Muhammad Farhan Rahmadi, mahasiswa si


fakultas kedokteran universitas muhammadiyah palembang, akan melakukan
penelitian tentang "Hubungan kualitas tidur terhadap konsentrasi mahasiswa
faklutas kedokteran universitas muhammadiyah palembang sebelum
mengikuti ujian" di Universitas Muhammadiyah Palembang.
Saya mengajak Saudara/i ikut dalam penelitian ini dengan jangka waktu
Test sekitar 30 menit.

a. Kesukarelaan untuk Ikut Penelitian


Keikutsertaan Saudara/i dalam penelitian ini adalah bersifat sukarela, dan
dapat menolak untuk ikut dalam penelitian ini atau dapat berhenti sewaktu-
waktu tanpa denda atau sesuatu apapun.
b. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan 2 hari sebelum responden mengikuti ujian blok,
kemudian responden mengisi kuisioner Pittsburg Sleep Quality Index
(PSQI) untuk mengetahui kualitas tidur responden. Setelah hasil kualitas
tidur didapatkan, penelitian dilanjutkan dengan melakukan stroop test pada
responden dengan 2 kali percobaan.
c. Kewajiban Subjek Penelitian
Saudara/i diminta mengisi kuisioner dengan jawaban yang sebenamya
terkait dengan pertanyaan yang diajukan, kemudian bersedia melakukan
Stroop test dengan semaksimal mungkin.

43
43

Lampiran 2

HUBUNGAN K U A L I T A S TIDUR TERHADAP


KONSENTRASI MAHASISWA F A K L U T A S
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
P A L E M B A N G S E B E L U M M E N G I K U T I UJIAN

L E M B A R P E R S E T U J U A N S E T E L A H P E N J E L A S A N (PSP)

(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertandatangan di bawah ini

Nama :

Alamat :

No Telp/HP :

Menyatakan bahwa:

Saya bersedia menjadi responden pada penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Konsentrasi Mahasiswa yang

Sedang Mengikuti ujian yang dilakukan oleh M. Farhan Rahmadi, Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

Semua penjelasan tentang penelitian tersebut telah dijelaskan kepada saya

dan semua pertanyaan saya telah dijawab oleh peneliti.

Palembang, 2016

( )
Responden
44

Lampiran 3

HUBUNGAN K U A L I T A S TIDUR TERHADAP


KONSENTRASI MAHASISWA F A K L U T A S
K E D O K T E R A N UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
P A L E M B A N G S E B E L U M M E N G I K U T I UJIAN

Lembar Stroop Test Mini Card


Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

Angkatan :

Hasil Stroop Off :

Hasil Stroop On
45

Stroop Off

MERAH BIRU HIJAU BIRU HITAM


HIJAU ORANGE HIJAU MERAH
PINK HITAM COKLAT KUNING BIRU
BIRU MERAH HIJAU PINK COKLAT
ORANGE HITAM BIRU HIJAU MERAH

Stroop ON

MERAH BIRU UI 1 A 1 1 BIRU HITAM


KUNING HIJAU ORANGE HIJAU MERAH
PINK HITAM COKLAT KUNING
BIRU MERAH HIJAU PINK COKLA
ORANGE BIRU HIJAU MERAH ^
46

Lampiran 4

HUBUNGAN K U A L I T A S TIDUR TERHADAP


KONSENTRASI MAHASISWA F A K L U T A S
K E D O K T E R A N UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
P A L E M B A N G S E B E L U M M E N G I K U T I UJIAN

Lembar Pittsburgh sleep quality index


Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

1. Jam berapa biasanya anda mulai tidur?

2. Berapa lama (dalam menit)yang anda butuhkan untuk tertidur tiap

malam?

3. Jam berapa biasanya anda bangun pagi?_

4. A. Berapa jam anda tidur di malam hari?

B. Berapajam anda berada di kasur ?

5. Seberapa sering masalah- Tidak Kurang 1 atau 2x 3x atau

masalah di bawah ini pemah dari Ix seminggu lebih

mengganggu and atidur? seminggu dalam

seminggu

a. Tidak mampu tertidur selama

30 menit sejak berbaring

b. Terbangun ditengah malam

atau terlalu dini


47

L>. 1 C I UcUlgUIl UXilUK ILC ixalHal

mandi

d Tidak mamnii Hemafas

dengan leluasa

e. Batuk atau mengorok

f KpHinpinan malam hari

g. Kepanasan malam hari

h. Mimpi buruk

i. Terasa nyeri

J. /A.1CUKU1 laill, JClaoK.cul UdJl

seberapa sering masalah itu

menimpa anda

6. Seberapa sering anda

mengunakan obat tidur

dalam 1 bulan terakhir?

7 o C i J C l aya dCl i l l g ollUa

mengantuk ketika melakukan

aktifltas di siang hari dalam

1 bulan terakhir?

8. Dalam 1 bulan terakhir,

seberapa sering anda tidak

bersemangat dalam
49

Lampiran 5

HUBUNGAN K U A L I T A S TIDUR TERHADAP


KONSENTRASI MAHASISWA F A K L U T A S
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG S E B E L U M M E N G I K U T I UJIAN

Cara Skoring Kuesioner Pittsburghsleep quality index


Komponen C a r a penilaian Hasil akhir

Komponen 1 Nilai#9

Komponen 2 Nilai #2 (<15mm (0), 16-30mm (1), 31-

60 min (2), >60min (3)) + Nilai #5a (jika

di jumlahkanmakanilainya, 0=0; 1-2=1;

3-4=2; 5-6=3)
TX
Nilai #4 (>7(0), 6-7 (1), 5-6 (2), <5 (3)
Komponen 3

Komponen 4 (total # jam tidur) / (total # jam berada di


kasur) X 100

>85%=0, 75%-84%=l, 65%-74%=2,

<65%=3

Komponen 5 Jumlahdarinilai 5b to 5j (0=0; 1-9=1; 10-


18=2; 19-27=3)

Komponen 6 Nilai #6

Komponen 7 Nilai #7 + #8 (0=0; 1-2=1; 3-4=2; 5-6=3)


52

Lampiran 6
Data Penelitian

INTERPRETASI INTERPRETASI
KUALITAS STROOP A JENIS
NAMA 1 1 r^ 1
STROOPTEST KUALITAS TIDUR
TIDUR TEST USIA KELAMIN
BAIK BURUK
ADE ZULFIAH 10 11 22 P
M. PADHALAH BAIK BAIK
RAMADHANI 3 9 21 L
BAIK BURUK
GtUEN PADL! 5 9 22 P
BAIK BURUK
M. BAQIR 6 8 22 L
JACKSON MANDALA BURUK BURUK
PUTRA 6 16 22 L
BURUK BURUK
EMIRRASYIDHAFIZ 5 16 21 L
BURUK BURUK
GALVIN PRATMA KOGA 8 13 21 L
BURUK BURUK
AMELIA MAHMUDA 5 24 21 P
BURUK BURUK
MELYTA RAHMISARI 10 15 21 P
RISKASUSILA BURUK BURUK
WIJAYANTI 5 16 20 P
BURUK BURUK
BELLA THASYA 5 19 21 P
n 1 1 r> 1 1 Lz
BURUK
ELD A ARYAN! 8 29 21 P BURUK
BAIK BAIK
M. RIZQI FIRYAL 4 10 19 L
BURUK BURUK
CHINTYAPUSPAH 10 17 22 P
BAIK BURUK
DELSY APRIDA 9 12 22 P
BURUK BURUK
INTAN ENDHINI 6 16 21 P
LENDRA YOGA BURUK BURUK
SUGAMA 9 19 21 L
REZAAGUSTIANTO BAIK BURUK
PUTRA 5 8 22 L
BAIK BAIK
M.PINO HAKIM 4 8 19 L
53

BAIK BURUK
TRI RAHMANIA 5 6 20 P
BAIK BURUK
USMELRAMADHANIA S 10 20 P
BURUK BURUK
DWIRiZKY KURNIATI 6 18 20 P
BURUK BURUK
TAUFIQALHO FIQI 10 48 21 L
BAIK BAIK
LISMA RIA 4 8 22 P
BAIK BAIK
M RIDHO MUBARAK 1 11 21 L
BAIK BURUK
VANESARIZKY VAYARI 5 12 21 P
m 1 1 r iz BURUK
PUTRI UTAMl PRATIWI 6 19 21 P BURUK
ft 1 A T~\ 1 A 1/1 1 i n i ihiir~A
BAIK BAIK
NADIA KHOIRUNISA 4 5 19 P
PASARIBU BURUK BURUK
DESTYPUSPITA SARI 12 23 20 P
BAIK BURUK
ARYAN! DININGRUM 7 12 21 P
BAIK BURUK
NURIAJUNITA 7 6 21 P
BAIK BURUK
M. RIZKI PRATAMA 8 7 21 L
BURUK BURUK
AHMAD RAMADHANU 9 16 21 L
BAIK BURUK
YOLAAKMARINDA 7 11 21 P
BURUK BURUK
RISKAFEBRIANA DEWI 6 15 21 P
BUKUK BAIK
CINDY LADIA 4 13 22 P
BAIK n 1 1 n 1 1L/

VINTHIAYURIZA 7 10 21 P BURUK
RIID!IV

TIA NURUL HIDAYAH 8 18 20 P


M. RIZKY RUST! RAMA RI I R I I V

PUTRA 10 11 20 L
CHANDRA AGUNG BAIK BURUK
MAULANA 7 8 20 L
BAIK BURUK
FEMILIA KAHAR 6 9 21 P
REZA AULIA BURUK BURUK
PERMATASARt 7 14 22 P
BAIK BURUK
CLARISA LUCIA 5 8 20 P
54

NOVINDA MIJTIARA RI [ R I I V RAIV

FAJAR 3 22 21 P Drti l\
tJUrSU l\
RIIRIIV DU nul\
RI IRI IV

ASTRI NINGSIH 11 18 21 P
RI IRI IV DU nUI\
RI IRI IV

MUJAHIDIN ARISMAN 7 13 22 L
RI I R I 1 V DU nUA
RI I R I I V

EKO PRATAMA 5 16 21 L
D Al V DIIDIIV
CITRA OLIVIA DINANTI 5 12 20 P
RIIRIfV DU rvu r\
RIIRIJK
RISKA DESMARANI 8 15 20 P
RI IRI IK

EFRI HANDRIANSYAH 9 7 21 L
RI [ R I I V R I Iu
D R r\u
I I K i\

INTAN SAHARA 5 17 21 P
BAIK BURUK
YUNITA SARI 6 10 21 P
BARIZQI ADELA DWI BURUK BURUK
PUTRI B 7 27 20 P
BAIK BURUK
ELBA FITRAH FEBRIANA 7 7 20 P
BURUK BURUK
FAHRURIDHO KUSBARI 5 17 21 L
RIZKA KARINA O U r\ U i\
R M R I IK RIIRIIK
MAYANGSARI 6 23 21 P DU r\u i\
RIIRIJK RIIRIIK
M. SYAKIRBY 11 16 20 L DU f\U l\ DU [ A U l\
D A I l\ RI[RIIV

RETZA PRAWIRA PUTRA 7 6 22 L


RAIV RA
D A II V
A
SURMILAAPRI SARI 2 9 20 P
RI I R I 1 V RIIRIIV

AMELIA 6 23 20 P DUDUl\
R I I R I I Vi\
DUrxu Dunuix
RI IRI IV

NABILAINDRIYANA 6 14 21 P
RAIK RAIK
DanangSAPUTRA 4 12 21 L LJ/~M l\

BAIK BURUK
TIARA KHAIRINA 10 10 20 P
BURUK BURUK
M. AHSANUL KHULUQI 8 13 20 L
BAIK BURUK
MARDIYAH NUR DINI 6 10 20 P
BAIK BURUK
YOGIK KURNIAWAN 10 11 21 L
BAIK BURUK
SITI ISTIQOMAH 8 10 21 P
55

AHMAD SEBASTIAN BAIK BURUK


AKBAR 9 6 21 L
BURUK BURUK
HASNAWATf 12 13 21 P
BURUK BURUK
NILAFITRI OLA 10 22 20 P
BURUK BURUK
MARISSAASMARYUNI 7 17 20 P
BAIK n A 11/

ADE PRATIWI 3 12 21 P BAIK


BAIK n 1 1 n 1 11/

BURUK
HUMAIROH 5 8 19 P
BURUK BAIK
EKA NOVITASARI 3 13 21 P
BAIK 1 n r 11/
rt 1

RADANURSALEHA 8 9 20 P BURUK
KARKfl ARTFMA n 11/
A n 11/A

UUSUKADA 4 9 20 P BAIK BAIK


fk A r\\J
LI A A M
BAIK BURUK
SYAHPUTRA 8 10 21 L
BURUK BURUK
ANNISA AMALIA 5 18 19 P
BURUK BURUK
BAZLIAH SYARFINA 5 20 21 P
EGI ANUGRAH BURUK BURUK
RAHAMDHAN 5 17 21 L
BAIK BURUK
HAFIZANOKAMULITA 7 9 18 P
BAIK BAIK
NOVI PUTRI DWI IRIANI 4 7 18 P
BURUK BURUK
MAHDI ARIF PRASETYA 7 22 19 L
BAIK BURUK
M. ABIDINSYAH 5 11 18 L
BURUK BAIK
IRVAN WAHYU PUTRA 3 16 18 L
BAIK BURUK
RIVALDY PRATAMA 5 7 18 L
BURUK BURUK
FIRTIA RAHMATUNISA 11 14 17 P
BURUK BURUK
AISYAH KHAIRANI 8 13 18 P
BURUK BURUK
TANIA ALSYABILLA 5 14 18 P
BAIK BAIK
PUTRI OKTARIA 4 12 18 P
BURUK BURUK
SINDY OLIVIA SARI 5 20 18 P
56

BURUK BURUK
M. ALTEZZAN.A 7 13 18 L
BURUK BURUK
FITRI AULIA RAHMI 10 15 17 P
BURUK BURUK
MALASOLEHA 5 15 18 P
BURUK BURUK
MUTIARARESYA 9 17 19 P
BURUK BURUK
FATHIA 7 13 18 P
BURUK BURUK
NABILAH APRILIANI 8 16 18 P
BURUK BAIK
RIAADIBA 4 16 18 P
BURUK BURUK
ZAFIRA AR 5 13 19 P
BURUK BURUK
DESTYARIANI 7 15 18 P
MONA NOVRILIA BURUK BURUK
NASTRI 8 15 18 P
BURUK BURUK
FITRIANI 8 22 17 P
BAIK BAIK
SYARIFA HAYATI REFLI 4 12 19 P
BURUK BURUK
YULIANA 7 13 19 P
BURUK BURUK
AISYAH PUTRI INDAH L 5 25 17 P
BAIK BURUK
RIZKY SANIYYAH W 6 12 18 P
BAIK BURUK
ANITA FEBRIANTI 7 12 18 P
BAIK BURUK
AISYAH NURFAIZAH 8 10 18 P
BURUK BURUK
DELLA PERATIWI 10 18 18 P
RAMA MUHAMMAD BURUK BURUK
TRI 5 24 17 L
BURUK BAIK
M. ALANDANU BAKARA 4 16 17 L
BAtK BURUK
USMAN PRIMAWIJAYA 6 2 18 L
M.ARIF BAIK BAIK
QOBIDHORAHMAT 3 12 17 L
BURUK BAIK
TRIA PUTRI ANANDA 3 18 17 P
IFTITAH JASMINE BURUK BURUK
HAYAT 6 18 17 P
57

BURUK BURUK
IKANUROHMAWATI 7 14 19 P
BURUK BURUK
M. RIZKY FEBRIADI 6 21 18 L
BURUK BURUK
AHMAD NANDA M 6 21 17 L
BURUK BURUK
AISYAH SAWWALIA 6 25 18 P
BAIK BURUK
AMALIA CHOIRUNISA 7 6 17 P
BURUK BURUK
NANIK WARDANI M 7 15 18 P
BURUK BURUK
HANAAFIFAH ZAHRA 6 22 19 P
BAIK BURUK
MUTHIA KHOIRUNISA 7 11 18 P
BURUK BURUK
INDAH RIZKY GAYATRI 5 22 17 P
BURUK BURUK
ARYA MAULANA 5 32 18 L
BAIK BAIK
ACHMAD R.P 4 10 19 L
SABRINA BURUK BURUK
MARDATILLAH 8 16 17 P
BAIK BURUK
TASYA DWI VAYARI 9 12 18 P
AZIZAN HAKIMA PUTRA BURUK BURUK
B 9 25 17 L
BURUK BURUK
INDA DZILARSY 7 16 18 P
BAIK BURUK
RAHMA EKA FAUZIYAH 6 10 18 P
BAIK BURUK
ZHAFIRAALIFAH 7 8 18 P
BURUK BURUK
FEBIYOLAN 7 17 18 P
BAIK BURUK
M.AKHBAREGA 7 12 18 L
BAIK BURUK
RESYSHAFIRA PRATIWI 7 10 18 P
BURUK BURUK
ANGGUN PUSPAARINI 9 13 18 P
BAIK BURUK
MUTIA MUTMAINNAH 8 8 18 P
BAIK BURUK
ARRUM A 7 8 19 P
BURUK BAIK
JUNDI ZAHIDGUFFRON 4 15 19 L
58

BURUK BURUK
ALDA PUTRI RANI 8 14 18 P
BAIK BURUK
ARIF RAHMAN HAKIM 7 9 18 P
DHELLA OCTORISA BAIK BURUK
PUTRI 5 10 18 P
BAIK BURUK
NYIMASSALSA6ILAK 8 10 17 P
BURUK BURUK
RAFIAN FIKRI 8 15 17 L
BAIK BURUK
ZADI OKTARIANSYAH 7 9 18 L
MUHAMMAD AFANDI BAIK BURUK
T.H 7 10 17 L
BURUK BURUK
ERIKO EREN KWOT 8 13 18 L
ALIFA DIMAS BAIK BURUK
RAMADHINA 7 8 18 P
BURUK BURUK
FILDZAH SHARFINA 6 18 19 P
BAIK BURUK
ADLIA ZAHIRA 5 9 17 P
BURUK BURUK
NUNUNG MIRAWATI 10 19 19 P
BAIK BURUK
NABILA PUTRI R 8 11 18 P
BAIK BURUK
DITA AZZAHRA 8 4 17 P
AFIFAH YASMIN BURUK BURUK
IBRAHIM 6 22 17 P
BAIK BURUK
M. REZAALFATH 10 12 17 L
BURUK BURUK
ERIKAALFIANTI 7 33 19 P
BAIK BURUK
DIZA HANI PERTIWl 5 4 18 P
MUHAMMAD BAIK BURUK
ALKAUTSAR 6 9 17 L
BAIK BURUK
SITI SARIFA JASMIN V 5 9 18 P
BAIK BURUK
YANISAHAFLIAH D 8 12 17 P
BURUK BURUK
DHEA NADHILA 8 21 19 P
BURUK BURUK
AHMAD NAJMI 7 18 18 L
BAIK BURUK
CHAIRUNNISA 6 11 18 P
59

BURUK BURUK
NAZIA F 9 13 18 P
BURUK BURUK
LISA PERMATA SARI 6 18 19 P
BURUK BAIK
MUHAMMAD RAFLIE G 4 26 18 L
BAIK BURUK
ALYNTYA MELATI 6 12 18 P
BAIK BAIK
RAHMA TRI ROSA 4 11 18 P
BURUK BURUK
NISA NURAHMA FITRIA 7 14 17 P
BAIK BURUK
bella juni safira 6 10.26 20 P
BURUK BURUK
nelly agustlna 8 13.11 20 P
BAIK BURUK
khoirunnisa mursyidah 8 9.33 19 P
BAIK BAIK
okta isviyanti 4 9.13 19 P
BURUK BAIK
reval zakyan govind 4 12.48 19 L
BAIK BURUK
muffasiroktadi 6 9.85 19 L
BURUK BURUK
ressy irma juwita 7 17.86 19 P
BAIK BAIK
ghea lingga septiareni 4 10.83 18 P
BAIK BURUK
rlzky AN 9 6.74 18 L
BAIK BURUK
fara kurnia rk 8 7.08 18 P
BURUK BURUK
nella agustina 10 16.66 19 P
BURUK BURUK
olive mutiara alzena 11 21.09 19 P
BAIK BURUK
tria permata sari 7 11.55 19 P
BAIK BURUK
fieri riviera 7 8.27 20 P
BAIK BURUK
gllda ayu 6 10.8 19 P
BURUK BURUK
agung prasetyo 7 14.3 18 L
BURUK BURUK
aditya nur firmansyah 6 14.33 20 L
BURUK BURUK
falaah 6 12.11 20 L
60

BAIK BURUK
m. Amaruna sahona 9 8.2 19 P
BURUK BURUK
Ghiffaryalif mirza 9 23.46 20 L
BURUK BURUK
Indah Permata Sari 5 18.22 20 P
BURUK BURUK
Okta Permata Putri 5 13.82 20 P
BURUK BURUK
fawaz Prawiro 8 12.41 20 I
BURUK BURUK
ikrima kamllah 10 16.48 20 P
BURUK BURUK
M.Renaldi FahlevI 9 13.71 20 L
BURUK BURUK
Nindia Rahma Putri S 21.17 20 P
BAIK BURUK
Mafali Mataza Putra 5 11.09 20 L
BURUK BURUK
Aprilia sartika 10 18 19 P
BURUK BURUK
Sarah Azzahra 10 15.93 19 P
BURUK BURUK
M.Aditya Al 7 12.18 19 L
BURUK BURUK
Ayu Anggrein 8 17.19 19 P
BURUK BAIK
Aulla Shawal 3 14.38 19 P
BAIK BURUK
Yuni Ayu Lestari 10 10.46 19 P
BURUK BURUK
M.Dzaky J 7 13.51 20 L
BURUK BURUK
Chintya Cinta Kasih 8 18.92 19 P
BURUK BURUK
Shinta Anggia Prawesti 6 12.48 19 P
BURUK BURUK
Popy Maelandasari 5 17.72 20 P
BAIK BURUK
Elvin Puji Pangestu 7 8.63 20 P
BURUK BAIK
Meta Prameswarie 4 16.39 20 P
BURUK BURUK
Mia Audina 5 13.92 20 P
BAIK BURUK
Delia Kartika Corie 5 5 20 P
BAIK BURUK
Eka Octaviani 5 9.16 20 P
61

BURUK BURUK
Fadhila Anggraini 5 16.75 19 P
BAIK BURUK
Dinanti bunga fajar 5 11.01 19 P
BURUK BURUK
Desi Sholaika Wati 9 22.84 19 P
BURUK BURUK
Ahmad 8 13 19 P
BURUK BAIK
Hersaina Ashrianisa 4 14.53 20 P
BAIK BURUK
Anindia Elok 11 11.06 20 P
BAIK BURUK
Novinda Indah Yanti 7 9.79 20 P
BURUK BURUK
Kamila 5 20 20 P
BURUK BURUK
Ardiansyah Wijaya 5 13 21 L
BAIK BURUK
Irma Wydiasari 5 10.58 20 P
BAIK BURUK
Shelly Margareta 11 6.78 20 P
BURUK BURUK
Cindy Era S 9 17.4 19 P
BURUK BURUK
Yusuf A.R 9 14.4 20 L
BAIK BURUK
Windy Ulfa Gialini 6 8.72 19 P
BURUK BURUK
Meddya Rananti 9 19.2 19 P
BURUK BURUK
Monica Rezky 5 14.34 19 P
BURUK BURUK
Livia Hanlsamurti 6 18.71 20 P
BURUK BURUK
Delis Qurota A'yun 8 23.04 19 P
BURUK BURUK
Sheila Ardita Gunawan 8 19.1 20 P
BURUK BURUK
Gral Weilan Sari 8 17.36 19 P
BURUK BURUK
Ahmad Reyhan 6 18.34 20 L
BAIK BAIK
Namira Amanda G 4 5.23 19 P
BURUK BURUK
Sri Nur Heppi 5 24 20 P
BAIK BURUK
Atika Safitri Armo 6 8.9 19 P
62

BURUK BURUK
M. Putra Nur Cahya 8 21.93 20 L
BURUK BURUK
Dio Pratama 6 15.39 20 L
BURUK BURUK
Belina Metri 7 32.49 20 P
BURUK BURUK
Haryadi 7 14 20 L
BURUK BURUK
Nyayu Balqia Putri 5 15.17 20 P
BURUK BURUK
Woro Nurul Sandra 6 13.9 20 P
BAIK BURUK
Fitria Azroha 6 8.44 20 P
BAIK BURUK
Rifa Salsabilah 6 7.13 19 P
BAIK BURUK
Titi Janna P 6 11.02 20 P
BAIK BURUK
Easy Hartenti 6 10.1 20 P
BAIK BAIK
Mesy Dinda Putri 4 9.54 19 P
BURUK BURUK
M.Anif Ababil 5 23.42 20 L
BAIK BURUK
Ferzieza Dizayang 6 7.34 19 P
BURUK BAIK
DwI Oktavira 4 13.58 20 P
BAIK BAIK
M.Zainul Bashar 4 6.08 21 L
BURUK BAIK
Nadya Safitri 4 12.89 20 P
BAIK BURUK
Dewi Triyana 7 8.51 20 P
BURUK BURUK
M.Fikri 5 19.97 20 L
BAIK BURUK
Muhammad Adamas 7 11.15 20 L
BURUK BURUK
Najwa A.k 5 14.11 20 P
BURUK BURUK
Tiara Dwi Nabila 6 16.86 20 P
BURUK BURUK
Ananda Rama Praselia 6 16.71 19 P
BURUK BURUK
Bagaskara 7 16.44 19 L
BAIK BURUK
Lia Rest! Hermanto 5 5.89 20 P
63

BAIK BURUK
Atira RF 8 7.1 20 P
BAIK BAIK
Dorratun Rezky 4 8.81 20 P
BURUK BURUK
Beilani Octa 6 23.98 20 P
BAIK BAIK
Melita Ira Oika 2 7.74 20 P
BAIK BURUK
Dian Pratiwi 8 4.13 19 P
BAIK BURUK
Elveira Oktarlanti 8 7.94 20 P
BURUK BURUK
Oktavian Pramudiah 10 14.12 20 L
BURUK BURUK
Nurisma Maulisa 8 12.15 20 P
BURUK BURUK
A.Hakim 6 17.33 21 L
BAIK BURUK
Idham Kurniawan 6 8 21 L
BURUK BAIK
Nadya Nathania 4 28.67 19 P
BAIK BURUK
M.Alfredo llyasya 5 6.05 19 L
BURUK n 1 1 n 1 11/
A. IHSAN HANIF 9 13 19 L BURUK
JHUVAN JULIAN BURUK BURUK
FERNANDO 9 17 21 L
BURUK BURUK
PUJA ARGA 7 21 21 L
REYNALDI ANUA BAIK BAIK
RAHMAN 4 8 20 L
BAIK BAIK
DWI P LESTARI 4 10 19 P
BURUK BURUK
MENTARI ASIHA 8 17 21 P
BURUK BURUK
ROMZI KHAIRULLAH 9 26 20 L
BAIK BURUK
INDAH ULFANOVP 7 6 20 P
BURUK BURUK
RARA KRISDAYANTI 5 17 19 P
BURUK BURUK
METIRIANURSABRINA 5 14 19 P
BAIK BAIK
RICKY TRESYANA 4 9 20 L
BURUK BURUK
TASCHIROYULIARTHA 10 14 20 P
64

GLUINAFAHRIYAH BAIK BURUK


DELIHEFIAN 9 12 20 P
BAIK BURUK
YOLANDA PRAMDIYA 10 10 20 P
BURUK BURUK
RAGIL PUTRA J.U 10 25 21 L
n r 1n 1 11/ BURUK
TIARA YOSEPHA 5 18 20 P BURUK
ROSELINE NATAZA BURUK BURUK
GRACIA 5 15 20 P
BURUK BURUK
RAHMA NOORAF 5 13 20 P
BAIK BURUK
S. SHAIHANY 6 7 20 P
NABILA ANANDA BURUK BURUK
HEPARRIAN 7 14 18 P
BURUK BURUK
AISYA AZANl 6 16 19 P
BAIK BURUK
ANISA AYUNDA PUTRI 9 9 19 P
BURUK BURUK
MEGAREUSKA 5 14 20 P
BURUK BURUK
VIVl RIZKY 9 18 19 P
BURUK BURUK
SEPTIA PINATRIN 7 15 20 P
BURUK BURUK
NABILA TAMARA 6 13 19 P
BURUK BURUK
NANDA AISYAH 6 17 19 P
BURUK BURUK
DRIFFALENCYDP 5 18 21 L
BAIK BURUK
ANNISA NURULJANAH 8 11 20 P
BURUK BURUK
SOLEHA 6 23 22 P
DITA MUTIARA BAIK BURUK
IRAWAN 10 9 20 P
BURUK BURUK
ARDHIA AMALIA 8 15 19 P
BURUK BAIK
MAIMAN 4 18 20 L
BURUK BURUK
DACE ANGGARA 7 25 IS L
BURUK BURUK
VONNYALFANDA 6 17 20 P
BAIK BAIK
RETNO INDAH KS 4 10 20 P
r U 1 HI r K A i AlViA BURUK BURUK
NIGRUM 5 13 20 P
BURUK BURUK
ISMALIA 8 14 21 P
BAIK BAIK
RATI PERMATA SARI 3 8 19 P
BURUK BURUK
SUCI PURNAMARZA 7 15 19 P
BURUK BURUK
ENA APRITA NINGSIH 6 16 20 P
BURUK BURUK
M. ABDILLAH 8 16 19 L
BURUK BURUK
THARISA KURNIA 8 13 19 P
• 1 IDI 1 Ii' DI IDI tt/

SUCI LAHDIA 8 14 19 P
ISTIQOMAH RI IRIIV DiIDIIV

MAKSIMILIANI 7 16 18 P
BURUK BURUK
NUR FRIDA AINI 11 15 19 P
BURUK BURUK
PUJA INDAH GEANI 9 16 20 P
ALTIARA RIZKY BURUK BURUK
SUCIANDARI 5 15 19 P
BAIK BURUK
MAYA ZULAEKA 6 7 21 P
Lampiran 7
T A B E L A N A L I S A SPPS
F R E Q U E N S l DATA

HASILSTROOP1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BAIK 132 41.2 41.2 41.2

BURUK 188 58.8 588 100.0

Total 320 100.0 100.0

USIA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 17 24 7.5 7.5 7.5

18 57 17.8 17.8 25.3

19 75 23.4 23.4 48.8

20 100 31.2 31.2 80.0

21 51 15.9 15.9 95.9

22 13 4.1 4.1 100.0

Total 320 100.0 100.0

KUALITASTIDUR1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BAIK 45 14.1 14.1 14.1

BURUK 275 85.9 65.9 100.0

Total 320 100.0 100.0


67

JENISKELAMIN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid L 89 27.8 27,8 27.8

P 231 72.2 72.2 100.0

Total 320 100.0 100.0

ANALISIS DATA KONSENTRASI DENGAN KUALITAS TIDUR

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KUALITASTIDUR1 '
320 100.0% 0 .0% 320 100.0%
HASILSTR00P1
68

KUALITASTIDUR1 * HASILSTR00P1 Crosstabulation

HASILSTROOPI

BAIK BURUK Total

KUALITASTIDUR1 BAIK Count 28 17 45

Expected Count 18.6 26,4 45.0

% within KUALITASTIDUR1 62.2% 37.8% 100.0%

% within HASILSTROOP1 21.2% 9.0% 14.1%

% of Total 8.8% 5.3% 14.1%

BURUK Count 104 171 275

Expected Count 113.4 161.6 275,0

% within KUALITASTIDURI 37.8% 62.2% 100.0%

% within HASILSTR00P1 78.8% 91.0% 85.9%

% of Total 32.5% 53.4% 85.9%

Total Count 132 188 320

Expected Count 132.0 188.0 320.0

% within KUALITASTIDURI 41.2% 58.8% 100.0%

% within HASILSTROOPI 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 41.2% 58,8% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig, {2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 9.504" 1 ,002


Continuity Correction'' 8.523 1 .004

Likelihood Ratio 9.355 1 .002

Fisher's Exact Test .003 .002


Linear-by-Linear Association 9.474 1 .002
N of Valid Cases" 320

a. 0 cells (-0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.56.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for


KUAUTASTIDUR1 (BAIK/ 2.708 1.414 5.188
BURUK)

For cohort HASILSTROOPI


1,645 1,252 2.163
= BAIK
For cohort HASILSTROOPI
.608 .413 .894
= BURUK
N of Valid Cases 320
Lampiran 8
DOKUMENTASI

Gambar 3.Pengisian kuisioner PSQI pada angkatan 2014


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
SK. DIRJEN DIKTI NO, 2130 / D / T / 2008 TGL. 11 JULI 2008: IZIN PENYELENGGARA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

Kampus B : Jl. KH. Bhalqi / Talang Banten 13 Ulu Telp. 0711 - 520045
Fax : 0711 516899 Palembang (30263)

Palembang, 18 Oktober 2016.


Nomor /I-13/FK-UMP/X/2016
Lampiran
Perihal Izin Penelitian.

Kepada : Yth. Sdr. M. Farhan Rahmadi


NIM:702013017
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah
Palembang.

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.


Ba'da salam, semoga kita semua mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT, Amin Ya
Robbal Alamin.

Sehubungan dengan rencana pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi mahasiswa


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang,

Nama M. Farhan Rahmadi


NIM 702013017
Jurusan Ilmu Kedokteran
Judul Skripsi Hubungan Kualitas Tidur terhadap Konsentrasi mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang sebelum mengikuti
Ujian.

Maka dengan ini kami sampaikan bahwa pada prinsipnya kami mengizinkan Saudara untuk
mengadakan penelitian dan pengambilan data di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.


Blllahlttaufig Walhidayah.
Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Tembusan:
1. rth. Waklf Dekan I, (I, r((, (V FK UMP.
2. Yth. Ka.Prodi. Kedokteran FK UMP.
3. Arsip.
Dr.HM. AH Muchtar, M.Sc.
NBM/NIDN. 10624&4/0020084707
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
SK. OIRJEN DIKTI NO. 2130 / D / T / 2008 TGL 11 JULI 2008: IZIN PENYELENGGARA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Kampus B : Jl. KH. Bhalqi / Talang Banten 13 Ulu Telp. 0711 - 520045
Fax : 0711 516899 Palembang (30263)

SURAT K E T E R A N G A N
No. 0^0 / C - 1 2 / F K U M P / I / 2 0 1 7

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang menerangkan bahwa :

Nama M . Farhan Rahmadi


NIM 702013 017
Semester V I I (Tujuh)
Profiram Studi Kedokteran
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.

Judul Skripsi Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Konsentrasi Mahasiswa


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Sebelum Mengikuti Ujian.

Msman^ benar bahwa yang bersangkntan telah melakaikan pcnelitian di Fakultas


Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang untuk penyusunan skripsi sebagai syarat
memperoieh gelar Sarjana Kedokteran.

Demikian Surat Keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, 24 Januari 2017

fe-p^an

Tembusan:
1. Wakil Dekan II, ill, IV FK-UMP. Yanti Rosita. M.Kes.
2. Ka. Prodi Kedokteran FK-UMP. ^ y NfilVl. 0603 5710 1079954
3. Yang bersangkutan
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPS
NAMA MAHASISWA : M W ^ ^ r x ^ht^r/l'- PEMBIMBING! :[)r^. I r f ^ A ^ / A , Sp^^?., MTr^ • kt?*/
NIM : 7fP?(PnOf=9- PEMBIMBING II :dr.H;/c p^^Y.^ ^?,/^^^r^
., 1 .1. .

CATATAN
Dikeluarkan di : Palembang
Pada Tanggal : / /
a.n. Dekan ^
KetuaUPK,' 4^^
BIODATA

Nama M . Farhan Rahmadi


Tempat, Tanggal Lahir Palembang, 01 Maret 1997
Alamat Jl.Ordc baru No. 2187
Hp 085658916012
Email Farhanrahmadi34@gmail.com
Agama Islam
Nama Orang Tua
Ayah H. Tri Satia Hadi, S.E., M . M .
Ibu Hj. Fatimah Tuzuhro, S.H
Jumlah Saudara 2 Orang
Anak ke 1
Riwayat Pendidikan TK Pertiwi Palembang 2000
SD Pertiwi Teladan Metro, Lampung 2002-2008
SMP Negeri 2 Metro, Lampung 2008-2011
SMA Negeri 4 Metro, Lampung 20II-2013
Fakultas Kedokteran UMP 2013-sekarang

Palembang, 27 Januari 2017

Farhan Rahmadi)
70

Lampiran 8
DOKUMENTASI

Gambar 1. Pengisian kuisioner PSQI pada angkatan 2013

Gambar 2. Pengisian kuisioner PSQI pada angkatan 2013

Gambar 3. Pengisian kuisioner PSQI pada angkatan 2014

70

Anda mungkin juga menyukai