KONSENTRASI MAHASISWA F A K U L T A S
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG SEBELUM
M E N G I K U T I UJIAN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat memperoieh gelar
Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh:
M. FARHAN RAHMADI
NIM: 70 2013 017
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui:
J i ^ / — -
Dekan
SjKedokteran
N B M / N I D N . 1062484/0020084707
I
HALAMAN PERNYATAAN
3. Dalam Karya Tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah dituiis
atau dipublikasikan orang Iain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka Saya
bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.
M . rarhan Rahmadi
N I M . 702013017
ii
PERSETUJUAN PENGALIHAN HAK PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN A K A D E M I S
Dibuat di Palembang
Pada tanggal 14Februari2017
Yang Menyetujui.
M . Farhan Rahmadi
N I M 702013017
HALAISIAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
(Q,S.M-A'rqf:m)
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
S K R I P S I , 27 J A N U A R I 2017
M. FARHAN RAHMADI
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP KONSENTRASI
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G S E B E L U M M E N G I K U T I UJIAN
XV + 68 Halaman + 8 Tabel + 5 Gambar + 8 lampiran
ABSTRAK
R E F E R E N S I : 33 (1935-2012)
K A T A K U N C I : Kualitas Tidur, Konsentrasi, Stroop test, Pittsburhg Sleep
Quality Index
iv
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH PALEMBANG
MEDICAL FACULTY
MINI-THESIS, 27 JANUARY2017
M. FARHAN RAHMADI
CORELA TION BETWEEN SLEEP QUALITY A GAINST CONCENTRA TION
ON MEDICAL STUDENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH
PALEMBANG BEFORE FOLLOmNG EXAM.
ABSTRACT
Lots of person have a problem to concentrate on his activities, that can be caused
by many factors and one of them is the quality of sleep. This research aims to
determine the correlation between sleep quality against concentration on medical
student University of Muhammadiyah Palembang before following exam. The
research design was observational analytic with cross sectional method Samples
were students of the Faculty of Medicine. University of Muhammadiyah
Palembang who conform the inclusion and exclusion criteria. The results, the
number of respondents who have good quality of sleep and concentration is 28
people (8.8%), respondents with good quality of sleep but bad concentration are
17 people (5.3%), respondents with bad quality of sleep and good concentration
was 104 people (32.5%), and respondents with bad quality of sleep and
concentration was 171 persons (53.4%). In conclusion, there is a significant
correlation between sleep quality to concentration Faculty of Medicine students
Muhammadiyah University Palembang withp value (0.002)
REFERENCE: 33 (1935-2012)
KEY WORDS: Sleep quality, Concentration, Stroop test, Pittsburhg Sleep
Quality Index
V
K A T A PENGANTAR
Fuji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segaia rahmat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. Salawat
beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempuma. Oleh karena
itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa mendatang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segaia amal yang
diberikan kepada semua orang yang telah mendukung peneliti dan semoga hasil
penelitian ini bennanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan
kedokteran. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN i
HALAMAN PERNYATAAN ii
HALAMAN PUBLIKASI iii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN M O T T O iv
ABSTRAK vi
ABSTRACT vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR T A B E L x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFIAR LAMPIRAN xii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang I
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Penelitian 3
1.4. Manfaat Penelitian 4
i .4. i . Manfaat Teoritis 4
1.4.2. Manfaat Praktis 4
1.5. Keaslian Penelitian 4
BAB HI. M E T O D E P E N E L I T I A N
3.1. Desain Penelitian 30
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian 30
3.3. Populasi dan Sampel 30
3.3.1. Populasi 30
3.3.2. Sampel dan Perhitungan Besar Sampel 30
3.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 31
3.3.4. Teknik Pengambilan Sampel 31
3.4. Variabei Penelitian 31
3.4.1. Vtm2AyQ\ Dependent 31
3.4.2. V2in?Y)^\ Independent 31
3.5. Derinisi Operasional 31
vii
3.6.1. Cara Pengumpulan Data 32
3.7. Cara Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1. Caia Pengolahan Data 33
3.7.2. Analisis Data 33
3.8. Alur Penelitian 34
3.9. Jadwal Kegiatan 35
BAB IV. H A S I L DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 36
4.2. Pembahasan 39
BAB V. K E S I M P U L A N DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 41
5.2. Saran 42
DAFTAR PUSTAKA xiii
LAMPIRAN 43
viii
DAFTAR T A B E L
Tabel Halaman
1.1. Keaslian Penelitian 4
3.1. Deifmisi Operasional 26
3.2. Jadwal Kegiatan 30
4.1. EHstribusi Responden berdasm-kan Jenis Kelamin 36
4.2. Distribusi Responden berdasarkan Usia 37
4.3. Distribusi Responden berdasarkan Kualitas Tidur 37
4.4. Distribusi Responden berdasarkan Konsentrasi 38
4.5. Hubungan Kuaiitas Tidur dengan Konsentrasi 38
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Haiaman
2.1. Tahap- tahap siklus tidur 10
2.2. Diagram Homeostat tidur 13
2.3. Siklus bangun tidur. 18
2.4. Kerangka Teori 28
3.1. Alur Penelitian 35
X
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lembar Penjelasan Kepada CaJon Subjek 41
2. Lembar Perselujuan Setelah penjelasan 43
3. Lembar Stroop test. 44
4. Lembar PSQI 46
5. Cara Skoring Kuisioner PSSQI 49
6. Data Penelitian 50
7. Table Analisa Statistik 64
8. Dokumentasi 68
XI
B A B I
PENDAHULUAN
1
2
karena norepinefrin yang beriebihan dapat membuat kondisi seperli tremor dan
cemas. Melatonin dan serotonin juga berperan dalam kondisi tidur, kadar kedua
neurotransmitter ini akan meningkat untuk menciptakan kondisi mengantuk dan
akan menurun seiring kondisi tidur mulai tercapai dan menjadi sangat rendah saat
terbangun. Pada kondisi gangguan tidur melatonin dan serotonin terus meningkat
untuk membuat tubuh beristirahat, tingginya kadar melatonin dan serotonin akan
menimbulkan efek seperti mudah lemas, mengantuk, kcsadaran yang berkurang,
kecemasan dan gangguan fungsi kognitif (Hall et al, 2000). Kuaiitas tidur yang
buruk memiliki efek negatif baik terhadap kesehatan fisik maupun psikologi
seseorang. Gangguan kuaiitas tidur memiliki kaitan yang besar dengan depresi
dan kecemasan (Augner, 2011).
peniiaian lisan dari diskusi tutorial dan keterampiian dari penilaian skills lab.
Hal ini menyebabkan mahasiswa harus aktif mencari informasi dan
menguasai matcri yang akan di ujikan, terutama pada satu minggu sebelum ujian
berlangsung yang menyebabkan mahasiswa kekurangan waktu untuk tidur dan
tidur menjadi tidak nyaman. Gangguan kualitas tidur berimpllkasi pada
kemampuan akademik dari individu tersebut, menurut beberapa penelitian
gangguan kualitas tidur hampir dapat dipastikan mempengaruhi performa
akademik terutama pada wanita (Abdulghani et al. 2012).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dilakukan penelitian
apakah terdapat hubungan antara kualitas tidur dan konsentrasi seseorang sebelum
mengikuti sesi ujian blok di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
b. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
masyarakat mengenai pentingnya kualitas tidur terhadap konsentrasi.
c. Bagi peneliti
dapat memperiuas wacana ilmu pengetahuan dan diharapkan penelitian
ini dapat dijadikan landasan untuk penelitian seianjutnya.
Variabei Bebas:
emosi mahasiswa
Variabei Terikat:
konsentrasi
Hubungan Catur Cross sectional Ada hubungan positif
kualitas tidur Masyeni Jumlah sampel: 78 antara kuaiitas tidur
dengan dengan konsentrasi
konsentrasi Variabei Bebas: belajar siswa SD
belajar siswa kualitas tidur Muhammadiyah
SD Wirobrajan 3
Muhammadiyah Variabei Terikat: Yogyakarta tahun 2010
Wirobrajan 3 konsentrasi P=0,004 (p<0,05)
Yogyakarta
tahun 2010
Pada penelitian ini parameter yang di ukur adalah kualitas tidur yang di
ukur menggunakan Pittsburhg Sleep Quality Index dan konsentrasi yang akan
di ukur dengan Stroop test. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa FK UMP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
Bayi dengan usia 1-12 bulan memeriukan waktu tidur 14-15 j a m per hari.
Mereka masih tidur siang sebanyak 2-3 kali schari dengan waktu tidur yang
mulai diarahkan agar memiliki pola kebiasaan yang baik (Benaroch, 2012).
B. Fisiologi T i d u r
Setiap makhluk memiliki irama kehidupan yang sesuai dengan masa rolasi
bola dunia yang dikenal dengan nama irama sirkadian. Irama sirkadian
malahari, layu dan segarnya lanam-lanaman pada malam dan siang hari. awas
waspadanya manusia dan bintang pada siang hari dan tidumya mereka pada
sedang tidur bukan berarti bahwa susunan saraf pusatnya tidak aktif melainkan
perubahan dalam tidur adalah reticular activating system (RAS) dan bulbar
synchronizing regional (BSR) yang terletak pada batang otak (Potter & Perry,
2005)
saraf pusat tcrmasuk kewaspadaan dan tidur. RAS ini terletak dalam
mesenfalon dan bagian atas pons. Selain itu RAS dapat memberi rangsangan
visual, pendengaran, nyeri dan pcrabaan juga dapat menerima stimulasi dari
kortcks scrcbri tcrmasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaan
Demikian juga pada saat tidur. discbabkan adan> a pclcpasan scrum serotonin
dari sel khusus yang bcrada di pons dan batang otak tengah. yailu BSR (Potter
& Perr>'.2005).
8
Pada tidur yang normal, masa tidur REM berlangsung 5-20 menit, rata-
rata timbul setiap 90 menit dengan periode pertama terjadi 80-100 menit
setelah seseorang tertidur. Tidur R E M menghasilkan pola EEG yang
menyerupai tidur NREM tingkat I dengan gelombang beta, disertai mimpi
aktif, tonus otot sangat rendah, frekuensi jantung dan nafas tidak teratur (pada
mata menyebabkan gerakan bola mata yang cepat atau rapid eye movement),
dan lebih sulit dibangunkan daripada tidur gelombang lambat atau NREM.
1. Sistem serotoninergik
Hasil serotoninergik sangat dipengaruhi oleh hasil metabolisme asam
amino triptofan. Dengan bertambahnya jumlah triptofan, maka jumlah
serotonin yang terbentuk juga meningkat akan menyebabkan
keadaanmengantuk / tidur, Bila serotonin dalam triptofan terhambat
pembentukarmya, maka terjadi keadaan tidak bisa tidur/ jaga. Menurut
9
2. Sistem adrenergic
Neuron-neuron yang terbanyak mengandung norepinefrin terletak di
badan sel nucleus cereleus di batang otak. Kerusakan sel neuron pada
lokus cereleus sangat mempengaruhi penurunan atau hiiangnya REM
tidur. Obat-obatan yang mempengaruhi peningkatan aktivitas neuron
noradrenergik akan menyebabkan penurunan yang jelas pada tidur REM
dan peningkatan keadaan jaga.
3. Sistem koiinergik
Menurut Sitaram dkk, (1976) dalam (Japardi, 2002) membuktikan dengan
pemberian prostigimin intravena dapat mempengaruhi episode tidur
REM. Stimulasi jalur koiinergik ini, mengakibatkan aktivitas gambaran
EEG seperti dalam kedaan jaga. Gangguan aktivitas koiinergik sentral
yang berhubungan dengan perubahan tidur ini terlihat pada orang depresi,
sehingga terjadi pemendekan latensi tidur REM. Pada obat
antikoiinergik (scopolamine) yang menghambat pengeiuaran koiinergik
dari lokus sereleus maka tampak gangguan pada fase awal dan penurunan
REM.
D. Siklus Tidur
Selama tidur malam yang berlangsung rata-rata tujuh jam, REM dan
NREM terjadi bcrselingan sebanyak 4-6 kali. Apabila seseorang kurang cukup
mengalami REM, maka esok harinya la akan menunjukkan kccenderungan
untuk menjadi hiperaktif, kurang dapat mengendalikan emosinya dan nafsu
makan bertambah. Sedangkan jika NREM kurang cukup, keadaan fisik
menjadi kurang gesit (Mardjono, 2008).
Siklus tidur normal dapat dilihat pada diagram berikut:
tali^i prabdtj:
NREMtaliaj:!—> ' XREM taliaiNI —> NPXM taliap III > NREMtaliapIV
Tidur REM
E . Pola Tidur
Pola tidur Juga memiliki peran yang sama pentingnya dengan total
jumlah waktu tidur. Bayi dan anak-anak cenderung tidur beberapa kali dalam
setiap periode 24 jam. Namun seiring dengan pematangan menuju masa-
masa sekolah dan dewasa, mereka cenderung tidur dalam satu fase yang lama,
waktu tidur siang berkurang dan cenderung tidur sepanjang malam
(Robotham, 2011).
11
Balita usia 1-3 tahun memeriukan waktu tidur 12-14 jam per hari.
Walaupun masih tidur siang, mereka hanya tidur siang sekali sehari dan tidak
lagi tidur siang pada pagi hari (Benaroch, 2012). Balita usia 3-5 tahun dan
anak usia 6 tahun memeriukan waktu tidur 10-12 jam per hari. Waktu tidur
siang mereka makin lama makin sedikit dan umumnya pada usia 5 tahun,
anak tidak lagi tidur siang. Anak usia 7-12 tahun memeriukan waktu tidur 10-
11 jam per hari. Pada usia tersebut, aktivitas sehari-hari membuat mereka
tidur makin larut dan rata-rata hanya tidur sekitar 9 jam (Benaroch, 2012).
Remaja usia 12-18 tahun memeriukan waktu tidur 8-9 jam per hari.
Waktu tidur masih berperan penting bagi kesehatan seperti pada masa kanak-
kanak mereka. Walaupun ditemukan bahwa banyak remaja memeriukan
12
Pada keadaan yang sehat, 'sleep debf ini akan diganti pada malam hari
secara perlahan-lahan. Namun 'sleep debf tersebut juga dapat ditumpuk dan
diganti secara perlahan-lahan dalam waktu berminggu-minggu ataupun
berbulan-bulan. Contoh, jika kita bergadang untuk beberapa hari berturut-
turut, maka kita perlu mengganti 'sleep debf dalam waktu dekat yang akan
datang. Menariknya, untuk orang-orang dengan "bipolar disorder", keadaan
mania yang diasosiasikan dengan kurangnya persepsi keperluan untuk tidur.
Namun, walaupun terdapat persepsi seperti ini, seseorang tersebut tetap
menumpuk "sleep debC yang perlu diganti (Robotham, 2011).
13
Figure 1
D i a g r a m of s l e e p h o m e o s t a t a n d c i r c a d i a n t i m e r
( a d a p t e d m o d e l from P r o f e s s o r D e r k - J a n Dijk,
Surrey Sleep Research Centre)
/ \
Circadian Homeosi.i;:
Cycle
Pola tidur sangat bervariasi, beberapa fauna aktif saat siang dan
cenderung tidur pada malam hari, dan yang lain aktif pada malam hari dan
cenderung tidur pada siang hari. Pada manusia, waktu circadian setiap orang
pada pagi hari (larks), yang lainnya saat malam (owls), banyak di antara kita
mental. Orang yang sangat 'owV mungkin memiliki delayed sleep phase
syndrome, cenderung untuk tidur dan bangun sangat lambat. Orang yang
sangat cepat pada pagi hari namim d i malam hari sangat mengantuk.
Iregularitas i n i dapat menjadi masalah, tergantung apa yang coba kita lakukan
14
dalam hidup, walaupun untuk beberapa orang dapat menjadi sebuah aset
(Robotham, 2011).
Efek yang mirip sering didapatkan pada orang-orang yang pola tidumya
diganggu oleh faktor ekstemal, seperti bekerja pada shift malam secara
regular (terutama setelah bekerja pada shift siang minggu-minggu
sebelumnya, disebut juga dengan work shifts disorder). Contoh yang lain
adalah jetlag yang diakibatkan oleh pembahan time zones yang tidak sesuai
dengan waktu circadian internal. Keduanya merupakan penemuan yang
paling sering dari circadian rhythm disorders. Manusia tidak dirancang untuk
terjaga pada malam hari dan tidur pada siang hari. Orang- orang yang secara
regular bekerja pada shift malam diperkirakan lebih beresiko menderita
kanker dan penyakit jantung, rasa mengantuk yang beriebihan, tidur yang
buruk, kurang konsentrasi, refleks motorik yang buruk dan lambat, mual dan
irritability. Awak penerbangan internasional juga diperkirakan lebih beresiko
menderika kanker, kemungkinan discbabkan oleh gangguan circadian
rhythms yang bcrulang-ulang (Robotham, 2011; National Sleep Foundation,
2006).
F . Siklus Tidur-Terjaga
Siklus tidur-teijaga yang pasti belum dapat dipastikan mekanismenya.
Para peneliti hanya dapat membiarkan daya imajinasi mereka bekerja dan
menghasilkan sebuah postulat tentang siklus tidur-terjaga (Guyton,
2005).Ketika pusat tidur tidak aktif, mesencephalic dan bagian atas pontile
reticular activating nuclei dilepaskan dari inhibisi, membiarkan reticular
activating nuclei untuk aktif secara spontan. Hal ini membangkitkan cerebral
15
cortex dan sistem saraf tepi, dimana keduanya mengirimkan feedback positif
ke reticular activating nuclei untuk mengaktifkannya lebih jauh. Oleh sebab
itu, saat proses terjaga dimulai, terjadi kccenderungan untuk menahan dirinya
yang discbabkan oleh aktivitas feedback positif tersebut (Guyton, 2005).
2. Faktor psikologis
Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat mengganggu
tidur. stres emosional menyebabkan seseorang menjadai tegang dan
seringkali mengarah frustasi apabila tidak tidur. stres juga menyebabkan
seseorang mencoba terlalu keras untuk tidur, sering terbangun selama
siklus tidur, atau terlalu banyak tidur. stres yang berlanjut dapat
menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk. Faktor psikologis juga
memegang peranan utama terhadap kccenderungan insomnia. Hal ini
discbabkan oleh ketegangan pikiran seseorang terhadap sesuatu yang
kemudian mempengaruhi sytem saraf pusat sehingga kondisi fisik
senantiasa siaga (Hirawan, 2007).
17
3. Faktor lingkungan
Seseorang orang memeriukan lingkungan tidur yang nyaman dan
ventilasi yang baik. Faktor gaya hidup Rutinitas harian seseorang
mempengaruhi kualitas tidur. individu yang bekerja sering kali
mempunyai kesuiitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur. jam internal
tubuh diatur pukul 22.00 W I B , tetapi sebaliknya jadwal kerja memaksa
untuk tidur pada pukul 9 pagi. Individu mampu utnuk tidur hanya selama
3-4 jam karena tubuh mempersepsikan bahwa ini adalah waktu terbangun
dan aktif. Kualitas tidur yang baik dimaiam hari harus benar-benar
memperhatlkan pola hidup sehari-hari. Banyak hal yang mempengaruhi
terbentuknya pola tidur, seperti kebiasaan makan, program diet, kebiasaan
sehari-hari juga kebiasaan tidur itu sendiri (Hirawan, 2007).
24:00
22:30 TCNGAHMALAM
12:00
TENGAHHARI
Pengaruh dari faktor ekstemal (misalnya siklus siang dan malam, rutinitas
waktu 24 j a m . Tidur juga dipengaruhi oleh irama biologis. Orang dewasa tidur
muncul saat lahir tetapi berkembang pada dua tahun pertama kehidupan.
dan N R E M yang berbeda pula.Tidur pada pagi atau siang hari melibatkan
R E M sleep yang besar, sedangkan tidur di sore hari memiliki R E M sleep yang
J. Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah suatu keadaan di mana tidur yang dijalani seorang
individu menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun. (Nashori,
2002; Purwanto, 2003).
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga
seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang
dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata
bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit
kepala dan sering menguap atau mengantuk (Hidayat, 2006). Kualitas
tidur, menurut American Psychiatric Association (2000), didefinisikan
sebagai suatu fenomena kompleks yang melibatkan beberapa dimensi.
Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti
lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun
dan aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (Buysse, 2008).
Persepsi mengenai kualitas tidur itu sangat bervariasi dan individual yang
dapat dipengaruhi oleh waktu yang digunakan untuk tidur pada malam hari
atau efesiensi tidur. Beberapa penelitian melaporkan bahwa efisiensi tidur
pada usia dewasa muda adalah 80-90%. D i sisi lain, Lai (2001) menyebutkan
bahwa kualitas tidur ditentukan oleh bagaimana seseorang mempersiapkan
pola tidumya pada malam hari seperti kedalaman tidur, kemampuan tinggal
tidur, dan kemudahan untuk tertidur tanpa bantuan medis. Kualitas tidur yang
baik dapat memberikan perasaan tenang di pagi hari, perasaan energik, dan
tidak mengeluh gangguan tidur. Dengan kata lain, memiliki kualitas tidur
baik sangat penting dan vital untuk hidup sehat semua orang.
dibagi menjadi tanda fisik dan tanda psikologis. Di bawah ini akan dijelaskan
apa saja tanda fisik dan psikologis yang dialami.
a. Tanda fisik
Ekspresi wajah (area gelap di sekitar mata, bengkak di kelopak mata,
konjungtiva kemerahan dan mata terlihat cekung), kantuk yang beriebihan
(sering menguap), tidak mampu untuk berkonsentrasi (kurang perhatian),
terlihat tanda-tanda keletihan seperti penglihatan kabur, mual dan pusing.
b. Tanda psikologis
Menarik diri, apatis dan respons menurun, merasa tidak enak badan,
malas berbicara, daya ingat berkurang, bingung, timbul halusinasi, dan
ilusi penglihatan atau pendengaran, kemampuan memberikan
pertimbangan atau keputusan menurun.
Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang
serins, kualitas tidur yang baik seringkali terabaikan dan masih ada anggapan
bahwa gangguan tidur bukan masalah yang serius. Padahal tidur merupakan
kebutuhan yang penting bagi manusia (Sindo, 2008). Kualitas tidur yang
buruk memberi efek yang buruk diantaranya sakit kepala dan sulit
berkonsentrasi, selain itu juga kurang tidur dapat mengganggu metabolisme
tubuh. Seperti yang sudah diketahui tidur adalah proses pemulihan sel-sel
tubuh. Jika proses ini terganggu tentu regenerasi sel-sel tubuh tidak akan
maksimal akibatnya tubuh menjadi lemas dan rentan terhadap penyakit
(Lumbantobing, 2004).
B. KomponcD Pengukuran
Kualitas tidur dapat diukur dengan menggunakan PSQI yang terdiri dari
tujuh komponen, yaitu:
1. Kualitas tidur
Evaluasi kualitas tidur secara subjektif merupakan evaluasi singkat
terhadap tidur seseorang tentang apakah tidumya sangat baik atau sangat
buruk.
2. Latensi tidur
Latensi tidur adalah durasi mulai dari berangkat tidur hingga tertidur.
Seseorang dengan kualitas tidur baik menghabiskan waktu kurang dari 15
menit untuk dapat memasuki tahap tidur seianjutnya secara lengkap.
Sebaliknya, lebih dari 20 menit menandakan level insomnia yaitu seseorang
yang mengalami kesuiitan dalam memasuki tahap tidur seianjutnya.
3. Durasi tidur
Durasi tidur dihitung dari waktu seseorang tidur sampai terbangun di pagi
hari tanpa menyebutkan terbangun pada tengah malam, Orang dewasa yang
dapat tidur selama lebih dari 7 jam setiap malam dapat dikatakan memiliki
kualitas tidur yang baik.
Efisiensi kebiasaan tidur adalah rasio persentase antara jumlah total jam
tidur dibagi dengan jumlah jam yang dihabiskan di tempat tidur. Seseorang
dikatakan mempunyai kualitas tidur yang baik apabila efisiensi kebiasaan
tidumya lebih dari 85%.
5. Gangguan tidur
Gangguan tidur merupakan kondisi terputusnya tidur yang mana pola
tidur-bangun seseorang bembah dari pola kebiasaannya, hal ini
menyebabkan penumnan baik kuantitas maupun kualitas tidur seseorang
23
6. Penggunaan obat
Penggunaan obat-obatan yang mengandung sedatif mcngindikasikan
adanya masalah tidur. Obat-obatan mempunyai efek terhadap terganggunya
tidur pada tahap REM. Oleh karena itu, setelah mengkonsumsi obat yang
mengandung sedatif, seseorang akan dihadapkan pada kesuiitan untuk tidur
yang disertai dengan frekuensi terbangun di tengah malam dan kesuiitan
untuk kembali tertidur, semuanya akan berdampak langsung terhadap
kualitas tidumya.
A. Definisi Kognitif
Pengertian kognitif menurut behavioral neurology mempakan suatu proses
dimana semua masukan yang bersifat sensoris baik bersifat taktil, visual dan
auditorik akan diubah, diolah, disimpan dan seianjutnya digunakan untuk
hubungan intemeuron secara sempuma sehingga individu mampu
melaksanakan penalaran terhadap masukan sensoris tersebut (Wiyoto, 2002).
Pada konsep yang banyak dianut mengatakan bahwa 5 domain dari fungsi
kognitif adalah: attention (pemusatan perhatian/atensi), language (bahasa),
memory (daya ingat), visuospatial (pengenalan ruang), dan executive function
(fungsi eksekutif: fungsi pencemaan, pengorganisasian dan pelaksanaan
(Sidiarto 8c Kusumoputro, 2004).
B. Definisi konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan atau pengerahan (perhatiannya ke
pekerjaannya atau aktivitasnya) (AIwi dan Hasan, 2007). Menurut Slameto
(2003) konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan
mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dimana
dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran
dengan mengenyampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan
pelajaran.
Kualitas tidur yang buruk juga memiliki efek negatif baik terhadap
kesehatan fisik maupun psikologi seseorang. Gangguan kualitas tidur
memiliki kaitan yang besar dengan depresi dan kecemasan (Augner, 2011).
Gangguan kualitas tidur juga berimplikasi pada kemampuan akademik dari
individu tersebut, menurut beberapa penelitian gangguan kualitas tidur
hampir dapat dipastikan mempengaruhi performa akademik terutama pada
wanita (Abdulghani et al. 2012).
28
Persiapan
Mengikuti sesi
uiian blok
Gangguan
Kualitas Tidur
Pengunaan
obat-obatan
Gangguan Neurokimia
Neurotransmiter
( r
] Demesia, j
) Cedera Otak, |
I ADHD, I Gangguan mood
1 Gangguan | dan Fungsi
I Neurologi | Kognitif
Penurunan
Konsentrasi
2.3. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut;
a. Hipotesis nihil (Ho):
Tidak ada hubungan kuaiitas tidur terhadap konsentrasi mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang sebelum
mengikuti ujian.
b. Hipotesis alternative (Ha)
Ada hubungan kualitas tidur terhadap konsentrasi mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang sebelum mengikuti
ujian.
BAB III
METODE PENELITIAN
30
31
2016.
3.3.3. Kriteria InkJusi dan Eksklusi
Kritena inklusi meliputi:
1) Mengikuti sesi ujian blok
2) Bersedia menjadi responden
Kriteria ekslusi meliputi;
1) Menggunakan obat-obatan
menghasilkan tidur
kebugaran di saat
terbangun
1) Pengumpulan data
2) Editing data
Editing akan dilakukan setelah data terkumpul, yaitu memeriksa
kelengkapan data dan memeriksa kesinambungan data. Tujuannya
adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam
daftar.
3) Koding
Koding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para
responden ke dalam kategori-kategori.
4) Tabulasi
Tabulasi adalah mengelompokkan data pada tabel kerja. Merupakan
proses menabulasi data agar lebih mudah untuk penyajian data dalam
bentuk distribusi frekuensi.
5) Analisis data
Analisis yang digunakan adalah Chi-Square dengan menggunakan
program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Bila nilai
signifikansinya p<0,05 maka terdapat hubungan antara variable
independen dengan variable dependen. Bila nilai p>0,05 maka tidak
terdapat hubungan antara variable independen dengan variable
dependen. Menggunakan uji hipotesis Chi-Square karena hasil
penelitian ini merupakan variable kategorik tidak berpasangan. Syarat
dari uji Chi-Square, yaitu:
tl
Pengumpulan dan
analisis data
Bulan
Rencana Kegiatan
Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb
Pcngajuan Jiidui
Penentuan Pembimbing
dan Penguji
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Laporan
Sidang Skripsi
BAB I V
H A S I L DAN P E M B A H A S A N
Laki-laki 89 27,8
36
37
17 24 7,5
18 57 17,8
19 75 23,4
20 100 31,2
21 51 15,9
22 13 4,1
Dari tabel 4.4. di atas, didapatkan bahwa jumlah responden yang memiliki
konsentrasi baik adalah 132orang (41,2%) dan konsentrasi buruk adalah 188
orang (58,8%). Data menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki
konsentrasi yang buruk.
Total
132 41,2 188 58,8 320 100
memiliki kualitas tidur dan konsentrasi yang baik adalah 28 orang (8,8%),
39
responden dengan kualitas tidur baik dan konsentrasi buruk adaiah 17 orang
(5,3%), responden dengan kuaiitas tidur buruk dan konsentrasi baik adalah
104 orang (32,5%), dan responden dengan kualitas tidur dan konsentrasi
buruk adalah 171 orang (53,4%). Dengan menggunakan uji statistik Chi
square, didapatkan p value <0,05 yaitu p= 0,02 yang bermakna Ho di tolak
sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara kualitas tidur terhadap
konsentrasi.
4.2. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang yang bertempat di Jalan Talang Banten 13 Ulu,
Palembang, Indonesia. Populasi yang diambil adalah Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang yang aktif dalam
perkuliahan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner
kualitas tidur {Pittsburgh Sleep Quality index) dan lembar Stroop Test. Pada
penelitian ini jumlah responden yang didapatkan sebanyak 320 responden
yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Hal ini sejalan dengan penelitian Izka (2015) yang mendapatkan hubungan
bermakna antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada remaja di
41
yogyakarta dengan p value 0,02, dan sama hainya dengan penelitian oieh
Catur (2010) yang mendapatkan hubungan bermakna antara kualitas tidur
dengan konsentrasi belajar siswa SD Muhammadiyah. Hal ini sesuai dengan
teori jika dihubungkan dengan hormonal, terutama melatonin dan serotonin
yang sangat berperan dalam kondisi tidur, kadar kedua neurotransmitter ini
akan meningkat untuk menciptakan kondisi mengantuk dan akan menurun
seiring kondisi tidur mulai tercapai dan menjadi sangat rendah saat
terbangun. Pada kondisi gangguan tidur melatonin dan serotonin terus
meningkat untuk membuat tubuh beristirahat, tingginya kadar melatonin dan
serotonin akan menimbulkan efek seperti mudah lemas, mengantuk,
kcsadaran yang berkurang, kecemasan dan gangguan fungsi kognitif yaitu
konsentrasi (Hall et al. 2000).
Kurang tidur secara pasti mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat. Terjaga
yang terlalu lama sering diasosiasikan dengan malfungsi progresif proses
berpikir dan kadang-kadang menyebabkan aktivitas perilaku yang abnormal,
para peneliti mengasumsikan bahwa tidur dalam berbagai cara
mengembalikan aktivitas otak ke level yang normal dan keseimbangan
normal bagi fungsi sistem saraf pusat. Hal ini dapat disamakan dengan
"rezeroing" elektronik komputer analog setelah penggunaan yang lama,
karena komputer tipe ini perlahan-lahan akan kehilangan baseline
operasinya. Maka beralasan mengasumsikan bahwa efek yang sama akan
muncul pada sistem saraf pusat sebab penggunaan beriebihan pada beberapa
area tertentu otak dapat secara mudah membuat area-area ini tidak seimbang
dengan sistem saraf yang lainnya (Guyton, 2005).
BAB V
K E S I M P U L A N DAN SARAN
.1. Kesimpulan
Dari data hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1) Pada penelitian didapatkan hampir seluruh mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang mengalami kuaiitas
tidur yang buruk dengan jumlah 275 responden (85,9%) dari 320
responden.
2) Pada penelitian didapatkan lebih dari separuh mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang mengalami
konsentrasi yang buruk dengan jumlah konsentrasi buruk adalah 188
responden (58,8%) dari 320 responden.
3) Terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur terhadap
konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang sebelum mengikuti ujian. a^fj}^ T) 'liVstt/f^^-
.2. Saran
Saran dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeritas Muhammadiyah
Palembang
Kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang untuk memperhatikan kualitas tidur agar
dapat berkonsentrasi dengan baik dalam beraktivitas.
2. Bagi masyarakat
41
42
42
DAFTAR PUSTAKA
Abdulghani, HMet al., 2011. Stress and its effects on medical students: A cross-
sectional study at a college o f medicine in Saudi Arabia. Journal o f Health,
Population and Nutrition, 29(5), pp.516-522
AIwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
Indonesia.
Djamarah, S., 8c Bahri. 2008. Rahasla Sukses Belajar. Rineka Cipta, Jakarta,
Indonesia.
Green AF, Rebok G . & Lyketsos CG. 2008. Influence Of Social Network
Characteristics On Cognitive And Functional Status With Aging.
International Journal o f Geriatric Psychiatry. (23): 972-978
xii
Guyton, A . C . , 2005. States of Brain Activity-Sieep, Brain Waves, lipilcpsy,
Psychoses. In : Hall, J.H., cd. Textbook of Medical Physiology. I Ith ed.
University o f Mississippi Medical Center. Mississippi. Hal. 739-743.
Indonesia.
Jakarta, Indonesia.
Lai et, al. 2001. Hypertension and its Related Factors in Taiwanese Elderly
People. Yale Journal o f Biology and Medicine. 74 (2): 80 -94.
Nashori, H.F. 2004. Hubungan antara Kualitas Tidur dan Kualitas Mimpi
Smith, M . , Robinson, L. , Segal, R., M.A, 2012. How Much Sleep Do You
Need?, Help Guide. (Http://www.Smith.org/life/sleepingMm . Diakses pada
25 Agustus 2016).
Saya mengajak Saudara/i ikut dalam penelitian ini dengan jangka waktu
dapat menolak untuk ikut dalam penelitian ini atau dapat berhenti sewaktu-
b. Prosedur Penelitian
41
42
e. Manfaat
Adapun manfaat yang bias diperoleh dari penelitian ini adalah untuk
f. Kerahasiaan
Informasi yang didapatkan dari Saudara/i terkait dengan penelitian ini akan
pengetahuan).
Saudara/i diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas
HUBUNGAN K U A L I T A S T I D U R T E R H A D A P
K O N S E N T R A S I MAHASISWA F A K L U T A S
K E D O K T E R A N UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
P A L E M B A N G S E B E L U M M E N G I K U T I UJIAN
43
43
Lampiran 2
L E M B A R P E R S E T U J U A N S E T E L A H P E N J E L A S A N (PSP)
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertandatangan di bawah ini
Nama :
Alamat :
No Telp/HP :
Menyatakan bahwa:
Palembang, 2016
( )
Responden
44
Lampiran 3
Usia :
Jenis Kelamin :
Angkatan :
Hasil Stroop On
45
Stroop Off
Stroop ON
Lampiran 4
Usia :
Jenis Kelamin :
malam?
seminggu
mandi
dengan leluasa
h. Mimpi buruk
i. Terasa nyeri
menimpa anda
1 bulan terakhir?
bersemangat dalam
49
Lampiran 5
Komponen 1 Nilai#9
3-4=2; 5-6=3)
TX
Nilai #4 (>7(0), 6-7 (1), 5-6 (2), <5 (3)
Komponen 3
<65%=3
Komponen 6 Nilai #6
Lampiran 6
Data Penelitian
INTERPRETASI INTERPRETASI
KUALITAS STROOP A JENIS
NAMA 1 1 r^ 1
STROOPTEST KUALITAS TIDUR
TIDUR TEST USIA KELAMIN
BAIK BURUK
ADE ZULFIAH 10 11 22 P
M. PADHALAH BAIK BAIK
RAMADHANI 3 9 21 L
BAIK BURUK
GtUEN PADL! 5 9 22 P
BAIK BURUK
M. BAQIR 6 8 22 L
JACKSON MANDALA BURUK BURUK
PUTRA 6 16 22 L
BURUK BURUK
EMIRRASYIDHAFIZ 5 16 21 L
BURUK BURUK
GALVIN PRATMA KOGA 8 13 21 L
BURUK BURUK
AMELIA MAHMUDA 5 24 21 P
BURUK BURUK
MELYTA RAHMISARI 10 15 21 P
RISKASUSILA BURUK BURUK
WIJAYANTI 5 16 20 P
BURUK BURUK
BELLA THASYA 5 19 21 P
n 1 1 r> 1 1 Lz
BURUK
ELD A ARYAN! 8 29 21 P BURUK
BAIK BAIK
M. RIZQI FIRYAL 4 10 19 L
BURUK BURUK
CHINTYAPUSPAH 10 17 22 P
BAIK BURUK
DELSY APRIDA 9 12 22 P
BURUK BURUK
INTAN ENDHINI 6 16 21 P
LENDRA YOGA BURUK BURUK
SUGAMA 9 19 21 L
REZAAGUSTIANTO BAIK BURUK
PUTRA 5 8 22 L
BAIK BAIK
M.PINO HAKIM 4 8 19 L
53
BAIK BURUK
TRI RAHMANIA 5 6 20 P
BAIK BURUK
USMELRAMADHANIA S 10 20 P
BURUK BURUK
DWIRiZKY KURNIATI 6 18 20 P
BURUK BURUK
TAUFIQALHO FIQI 10 48 21 L
BAIK BAIK
LISMA RIA 4 8 22 P
BAIK BAIK
M RIDHO MUBARAK 1 11 21 L
BAIK BURUK
VANESARIZKY VAYARI 5 12 21 P
m 1 1 r iz BURUK
PUTRI UTAMl PRATIWI 6 19 21 P BURUK
ft 1 A T~\ 1 A 1/1 1 i n i ihiir~A
BAIK BAIK
NADIA KHOIRUNISA 4 5 19 P
PASARIBU BURUK BURUK
DESTYPUSPITA SARI 12 23 20 P
BAIK BURUK
ARYAN! DININGRUM 7 12 21 P
BAIK BURUK
NURIAJUNITA 7 6 21 P
BAIK BURUK
M. RIZKI PRATAMA 8 7 21 L
BURUK BURUK
AHMAD RAMADHANU 9 16 21 L
BAIK BURUK
YOLAAKMARINDA 7 11 21 P
BURUK BURUK
RISKAFEBRIANA DEWI 6 15 21 P
BUKUK BAIK
CINDY LADIA 4 13 22 P
BAIK n 1 1 n 1 1L/
VINTHIAYURIZA 7 10 21 P BURUK
RIID!IV
PUTRA 10 11 20 L
CHANDRA AGUNG BAIK BURUK
MAULANA 7 8 20 L
BAIK BURUK
FEMILIA KAHAR 6 9 21 P
REZA AULIA BURUK BURUK
PERMATASARt 7 14 22 P
BAIK BURUK
CLARISA LUCIA 5 8 20 P
54
FAJAR 3 22 21 P Drti l\
tJUrSU l\
RIIRIIV DU nul\
RI IRI IV
ASTRI NINGSIH 11 18 21 P
RI IRI IV DU nUI\
RI IRI IV
MUJAHIDIN ARISMAN 7 13 22 L
RI I R I 1 V DU nUA
RI I R I I V
EKO PRATAMA 5 16 21 L
D Al V DIIDIIV
CITRA OLIVIA DINANTI 5 12 20 P
RIIRIfV DU rvu r\
RIIRIJK
RISKA DESMARANI 8 15 20 P
RI IRI IK
EFRI HANDRIANSYAH 9 7 21 L
RI [ R I I V R I Iu
D R r\u
I I K i\
INTAN SAHARA 5 17 21 P
BAIK BURUK
YUNITA SARI 6 10 21 P
BARIZQI ADELA DWI BURUK BURUK
PUTRI B 7 27 20 P
BAIK BURUK
ELBA FITRAH FEBRIANA 7 7 20 P
BURUK BURUK
FAHRURIDHO KUSBARI 5 17 21 L
RIZKA KARINA O U r\ U i\
R M R I IK RIIRIIK
MAYANGSARI 6 23 21 P DU r\u i\
RIIRIJK RIIRIIK
M. SYAKIRBY 11 16 20 L DU f\U l\ DU [ A U l\
D A I l\ RI[RIIV
AMELIA 6 23 20 P DUDUl\
R I I R I I Vi\
DUrxu Dunuix
RI IRI IV
NABILAINDRIYANA 6 14 21 P
RAIK RAIK
DanangSAPUTRA 4 12 21 L LJ/~M l\
BAIK BURUK
TIARA KHAIRINA 10 10 20 P
BURUK BURUK
M. AHSANUL KHULUQI 8 13 20 L
BAIK BURUK
MARDIYAH NUR DINI 6 10 20 P
BAIK BURUK
YOGIK KURNIAWAN 10 11 21 L
BAIK BURUK
SITI ISTIQOMAH 8 10 21 P
55
BURUK
HUMAIROH 5 8 19 P
BURUK BAIK
EKA NOVITASARI 3 13 21 P
BAIK 1 n r 11/
rt 1
RADANURSALEHA 8 9 20 P BURUK
KARKfl ARTFMA n 11/
A n 11/A
BURUK BURUK
M. ALTEZZAN.A 7 13 18 L
BURUK BURUK
FITRI AULIA RAHMI 10 15 17 P
BURUK BURUK
MALASOLEHA 5 15 18 P
BURUK BURUK
MUTIARARESYA 9 17 19 P
BURUK BURUK
FATHIA 7 13 18 P
BURUK BURUK
NABILAH APRILIANI 8 16 18 P
BURUK BAIK
RIAADIBA 4 16 18 P
BURUK BURUK
ZAFIRA AR 5 13 19 P
BURUK BURUK
DESTYARIANI 7 15 18 P
MONA NOVRILIA BURUK BURUK
NASTRI 8 15 18 P
BURUK BURUK
FITRIANI 8 22 17 P
BAIK BAIK
SYARIFA HAYATI REFLI 4 12 19 P
BURUK BURUK
YULIANA 7 13 19 P
BURUK BURUK
AISYAH PUTRI INDAH L 5 25 17 P
BAIK BURUK
RIZKY SANIYYAH W 6 12 18 P
BAIK BURUK
ANITA FEBRIANTI 7 12 18 P
BAIK BURUK
AISYAH NURFAIZAH 8 10 18 P
BURUK BURUK
DELLA PERATIWI 10 18 18 P
RAMA MUHAMMAD BURUK BURUK
TRI 5 24 17 L
BURUK BAIK
M. ALANDANU BAKARA 4 16 17 L
BAtK BURUK
USMAN PRIMAWIJAYA 6 2 18 L
M.ARIF BAIK BAIK
QOBIDHORAHMAT 3 12 17 L
BURUK BAIK
TRIA PUTRI ANANDA 3 18 17 P
IFTITAH JASMINE BURUK BURUK
HAYAT 6 18 17 P
57
BURUK BURUK
IKANUROHMAWATI 7 14 19 P
BURUK BURUK
M. RIZKY FEBRIADI 6 21 18 L
BURUK BURUK
AHMAD NANDA M 6 21 17 L
BURUK BURUK
AISYAH SAWWALIA 6 25 18 P
BAIK BURUK
AMALIA CHOIRUNISA 7 6 17 P
BURUK BURUK
NANIK WARDANI M 7 15 18 P
BURUK BURUK
HANAAFIFAH ZAHRA 6 22 19 P
BAIK BURUK
MUTHIA KHOIRUNISA 7 11 18 P
BURUK BURUK
INDAH RIZKY GAYATRI 5 22 17 P
BURUK BURUK
ARYA MAULANA 5 32 18 L
BAIK BAIK
ACHMAD R.P 4 10 19 L
SABRINA BURUK BURUK
MARDATILLAH 8 16 17 P
BAIK BURUK
TASYA DWI VAYARI 9 12 18 P
AZIZAN HAKIMA PUTRA BURUK BURUK
B 9 25 17 L
BURUK BURUK
INDA DZILARSY 7 16 18 P
BAIK BURUK
RAHMA EKA FAUZIYAH 6 10 18 P
BAIK BURUK
ZHAFIRAALIFAH 7 8 18 P
BURUK BURUK
FEBIYOLAN 7 17 18 P
BAIK BURUK
M.AKHBAREGA 7 12 18 L
BAIK BURUK
RESYSHAFIRA PRATIWI 7 10 18 P
BURUK BURUK
ANGGUN PUSPAARINI 9 13 18 P
BAIK BURUK
MUTIA MUTMAINNAH 8 8 18 P
BAIK BURUK
ARRUM A 7 8 19 P
BURUK BAIK
JUNDI ZAHIDGUFFRON 4 15 19 L
58
BURUK BURUK
ALDA PUTRI RANI 8 14 18 P
BAIK BURUK
ARIF RAHMAN HAKIM 7 9 18 P
DHELLA OCTORISA BAIK BURUK
PUTRI 5 10 18 P
BAIK BURUK
NYIMASSALSA6ILAK 8 10 17 P
BURUK BURUK
RAFIAN FIKRI 8 15 17 L
BAIK BURUK
ZADI OKTARIANSYAH 7 9 18 L
MUHAMMAD AFANDI BAIK BURUK
T.H 7 10 17 L
BURUK BURUK
ERIKO EREN KWOT 8 13 18 L
ALIFA DIMAS BAIK BURUK
RAMADHINA 7 8 18 P
BURUK BURUK
FILDZAH SHARFINA 6 18 19 P
BAIK BURUK
ADLIA ZAHIRA 5 9 17 P
BURUK BURUK
NUNUNG MIRAWATI 10 19 19 P
BAIK BURUK
NABILA PUTRI R 8 11 18 P
BAIK BURUK
DITA AZZAHRA 8 4 17 P
AFIFAH YASMIN BURUK BURUK
IBRAHIM 6 22 17 P
BAIK BURUK
M. REZAALFATH 10 12 17 L
BURUK BURUK
ERIKAALFIANTI 7 33 19 P
BAIK BURUK
DIZA HANI PERTIWl 5 4 18 P
MUHAMMAD BAIK BURUK
ALKAUTSAR 6 9 17 L
BAIK BURUK
SITI SARIFA JASMIN V 5 9 18 P
BAIK BURUK
YANISAHAFLIAH D 8 12 17 P
BURUK BURUK
DHEA NADHILA 8 21 19 P
BURUK BURUK
AHMAD NAJMI 7 18 18 L
BAIK BURUK
CHAIRUNNISA 6 11 18 P
59
BURUK BURUK
NAZIA F 9 13 18 P
BURUK BURUK
LISA PERMATA SARI 6 18 19 P
BURUK BAIK
MUHAMMAD RAFLIE G 4 26 18 L
BAIK BURUK
ALYNTYA MELATI 6 12 18 P
BAIK BAIK
RAHMA TRI ROSA 4 11 18 P
BURUK BURUK
NISA NURAHMA FITRIA 7 14 17 P
BAIK BURUK
bella juni safira 6 10.26 20 P
BURUK BURUK
nelly agustlna 8 13.11 20 P
BAIK BURUK
khoirunnisa mursyidah 8 9.33 19 P
BAIK BAIK
okta isviyanti 4 9.13 19 P
BURUK BAIK
reval zakyan govind 4 12.48 19 L
BAIK BURUK
muffasiroktadi 6 9.85 19 L
BURUK BURUK
ressy irma juwita 7 17.86 19 P
BAIK BAIK
ghea lingga septiareni 4 10.83 18 P
BAIK BURUK
rlzky AN 9 6.74 18 L
BAIK BURUK
fara kurnia rk 8 7.08 18 P
BURUK BURUK
nella agustina 10 16.66 19 P
BURUK BURUK
olive mutiara alzena 11 21.09 19 P
BAIK BURUK
tria permata sari 7 11.55 19 P
BAIK BURUK
fieri riviera 7 8.27 20 P
BAIK BURUK
gllda ayu 6 10.8 19 P
BURUK BURUK
agung prasetyo 7 14.3 18 L
BURUK BURUK
aditya nur firmansyah 6 14.33 20 L
BURUK BURUK
falaah 6 12.11 20 L
60
BAIK BURUK
m. Amaruna sahona 9 8.2 19 P
BURUK BURUK
Ghiffaryalif mirza 9 23.46 20 L
BURUK BURUK
Indah Permata Sari 5 18.22 20 P
BURUK BURUK
Okta Permata Putri 5 13.82 20 P
BURUK BURUK
fawaz Prawiro 8 12.41 20 I
BURUK BURUK
ikrima kamllah 10 16.48 20 P
BURUK BURUK
M.Renaldi FahlevI 9 13.71 20 L
BURUK BURUK
Nindia Rahma Putri S 21.17 20 P
BAIK BURUK
Mafali Mataza Putra 5 11.09 20 L
BURUK BURUK
Aprilia sartika 10 18 19 P
BURUK BURUK
Sarah Azzahra 10 15.93 19 P
BURUK BURUK
M.Aditya Al 7 12.18 19 L
BURUK BURUK
Ayu Anggrein 8 17.19 19 P
BURUK BAIK
Aulla Shawal 3 14.38 19 P
BAIK BURUK
Yuni Ayu Lestari 10 10.46 19 P
BURUK BURUK
M.Dzaky J 7 13.51 20 L
BURUK BURUK
Chintya Cinta Kasih 8 18.92 19 P
BURUK BURUK
Shinta Anggia Prawesti 6 12.48 19 P
BURUK BURUK
Popy Maelandasari 5 17.72 20 P
BAIK BURUK
Elvin Puji Pangestu 7 8.63 20 P
BURUK BAIK
Meta Prameswarie 4 16.39 20 P
BURUK BURUK
Mia Audina 5 13.92 20 P
BAIK BURUK
Delia Kartika Corie 5 5 20 P
BAIK BURUK
Eka Octaviani 5 9.16 20 P
61
BURUK BURUK
Fadhila Anggraini 5 16.75 19 P
BAIK BURUK
Dinanti bunga fajar 5 11.01 19 P
BURUK BURUK
Desi Sholaika Wati 9 22.84 19 P
BURUK BURUK
Ahmad 8 13 19 P
BURUK BAIK
Hersaina Ashrianisa 4 14.53 20 P
BAIK BURUK
Anindia Elok 11 11.06 20 P
BAIK BURUK
Novinda Indah Yanti 7 9.79 20 P
BURUK BURUK
Kamila 5 20 20 P
BURUK BURUK
Ardiansyah Wijaya 5 13 21 L
BAIK BURUK
Irma Wydiasari 5 10.58 20 P
BAIK BURUK
Shelly Margareta 11 6.78 20 P
BURUK BURUK
Cindy Era S 9 17.4 19 P
BURUK BURUK
Yusuf A.R 9 14.4 20 L
BAIK BURUK
Windy Ulfa Gialini 6 8.72 19 P
BURUK BURUK
Meddya Rananti 9 19.2 19 P
BURUK BURUK
Monica Rezky 5 14.34 19 P
BURUK BURUK
Livia Hanlsamurti 6 18.71 20 P
BURUK BURUK
Delis Qurota A'yun 8 23.04 19 P
BURUK BURUK
Sheila Ardita Gunawan 8 19.1 20 P
BURUK BURUK
Gral Weilan Sari 8 17.36 19 P
BURUK BURUK
Ahmad Reyhan 6 18.34 20 L
BAIK BAIK
Namira Amanda G 4 5.23 19 P
BURUK BURUK
Sri Nur Heppi 5 24 20 P
BAIK BURUK
Atika Safitri Armo 6 8.9 19 P
62
BURUK BURUK
M. Putra Nur Cahya 8 21.93 20 L
BURUK BURUK
Dio Pratama 6 15.39 20 L
BURUK BURUK
Belina Metri 7 32.49 20 P
BURUK BURUK
Haryadi 7 14 20 L
BURUK BURUK
Nyayu Balqia Putri 5 15.17 20 P
BURUK BURUK
Woro Nurul Sandra 6 13.9 20 P
BAIK BURUK
Fitria Azroha 6 8.44 20 P
BAIK BURUK
Rifa Salsabilah 6 7.13 19 P
BAIK BURUK
Titi Janna P 6 11.02 20 P
BAIK BURUK
Easy Hartenti 6 10.1 20 P
BAIK BAIK
Mesy Dinda Putri 4 9.54 19 P
BURUK BURUK
M.Anif Ababil 5 23.42 20 L
BAIK BURUK
Ferzieza Dizayang 6 7.34 19 P
BURUK BAIK
DwI Oktavira 4 13.58 20 P
BAIK BAIK
M.Zainul Bashar 4 6.08 21 L
BURUK BAIK
Nadya Safitri 4 12.89 20 P
BAIK BURUK
Dewi Triyana 7 8.51 20 P
BURUK BURUK
M.Fikri 5 19.97 20 L
BAIK BURUK
Muhammad Adamas 7 11.15 20 L
BURUK BURUK
Najwa A.k 5 14.11 20 P
BURUK BURUK
Tiara Dwi Nabila 6 16.86 20 P
BURUK BURUK
Ananda Rama Praselia 6 16.71 19 P
BURUK BURUK
Bagaskara 7 16.44 19 L
BAIK BURUK
Lia Rest! Hermanto 5 5.89 20 P
63
BAIK BURUK
Atira RF 8 7.1 20 P
BAIK BAIK
Dorratun Rezky 4 8.81 20 P
BURUK BURUK
Beilani Octa 6 23.98 20 P
BAIK BAIK
Melita Ira Oika 2 7.74 20 P
BAIK BURUK
Dian Pratiwi 8 4.13 19 P
BAIK BURUK
Elveira Oktarlanti 8 7.94 20 P
BURUK BURUK
Oktavian Pramudiah 10 14.12 20 L
BURUK BURUK
Nurisma Maulisa 8 12.15 20 P
BURUK BURUK
A.Hakim 6 17.33 21 L
BAIK BURUK
Idham Kurniawan 6 8 21 L
BURUK BAIK
Nadya Nathania 4 28.67 19 P
BAIK BURUK
M.Alfredo llyasya 5 6.05 19 L
BURUK n 1 1 n 1 11/
A. IHSAN HANIF 9 13 19 L BURUK
JHUVAN JULIAN BURUK BURUK
FERNANDO 9 17 21 L
BURUK BURUK
PUJA ARGA 7 21 21 L
REYNALDI ANUA BAIK BAIK
RAHMAN 4 8 20 L
BAIK BAIK
DWI P LESTARI 4 10 19 P
BURUK BURUK
MENTARI ASIHA 8 17 21 P
BURUK BURUK
ROMZI KHAIRULLAH 9 26 20 L
BAIK BURUK
INDAH ULFANOVP 7 6 20 P
BURUK BURUK
RARA KRISDAYANTI 5 17 19 P
BURUK BURUK
METIRIANURSABRINA 5 14 19 P
BAIK BAIK
RICKY TRESYANA 4 9 20 L
BURUK BURUK
TASCHIROYULIARTHA 10 14 20 P
64
SUCI LAHDIA 8 14 19 P
ISTIQOMAH RI IRIIV DiIDIIV
MAKSIMILIANI 7 16 18 P
BURUK BURUK
NUR FRIDA AINI 11 15 19 P
BURUK BURUK
PUJA INDAH GEANI 9 16 20 P
ALTIARA RIZKY BURUK BURUK
SUCIANDARI 5 15 19 P
BAIK BURUK
MAYA ZULAEKA 6 7 21 P
Lampiran 7
T A B E L A N A L I S A SPPS
F R E Q U E N S l DATA
HASILSTROOP1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KUALITASTIDUR1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JENISKELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
KUALITASTIDUR1 '
320 100.0% 0 .0% 320 100.0%
HASILSTR00P1
68
HASILSTROOPI
Chi-Square Tests
a. 0 cells (-0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18.56.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Kampus B : Jl. KH. Bhalqi / Talang Banten 13 Ulu Telp. 0711 - 520045
Fax : 0711 516899 Palembang (30263)
Maka dengan ini kami sampaikan bahwa pada prinsipnya kami mengizinkan Saudara untuk
mengadakan penelitian dan pengambilan data di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Tembusan:
1. rth. Waklf Dekan I, (I, r((, (V FK UMP.
2. Yth. Ka.Prodi. Kedokteran FK UMP.
3. Arsip.
Dr.HM. AH Muchtar, M.Sc.
NBM/NIDN. 10624&4/0020084707
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
SK. OIRJEN DIKTI NO. 2130 / D / T / 2008 TGL 11 JULI 2008: IZIN PENYELENGGARA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Kampus B : Jl. KH. Bhalqi / Talang Banten 13 Ulu Telp. 0711 - 520045
Fax : 0711 516899 Palembang (30263)
SURAT K E T E R A N G A N
No. 0^0 / C - 1 2 / F K U M P / I / 2 0 1 7
Demikian Surat Keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
fe-p^an
Tembusan:
1. Wakil Dekan II, ill, IV FK-UMP. Yanti Rosita. M.Kes.
2. Ka. Prodi Kedokteran FK-UMP. ^ y NfilVl. 0603 5710 1079954
3. Yang bersangkutan
KARTU AKTIVITAS BIMBINGAN SKRIPS
NAMA MAHASISWA : M W ^ ^ r x ^ht^r/l'- PEMBIMBING! :[)r^. I r f ^ A ^ / A , Sp^^?., MTr^ • kt?*/
NIM : 7fP?(PnOf=9- PEMBIMBING II :dr.H;/c p^^Y.^ ^?,/^^^r^
., 1 .1. .
CATATAN
Dikeluarkan di : Palembang
Pada Tanggal : / /
a.n. Dekan ^
KetuaUPK,' 4^^
BIODATA
Farhan Rahmadi)
70
Lampiran 8
DOKUMENTASI
70