Ekspresi Gen
Ekspresi Gen
EKSPRESI GEN
Ekspresi gen adalah proses dimana informasi dari gen yang digunakan dalam sintesis
produk gen fungsional. Produk-produk ini seringkali protein, tetapi dalam non-protein coding
gen seperti gen rRNA atau gen tRNA, produk adalah RNA fungsional. Proses ekspresi gen
digunakan oleh semua kehidupan yang dikenal - eukariota (termasuk organisme multisel),
prokariota (bakteri dan archaea) dan virus - untuk menghasilkan mesin makromolekul untuk
hidup.
2.Proses Ekspresi Gen dalam Organisme
Dalam tubuh manusia terdapat banyak gen (unit dasar hereditas dalam kehidupan
organisme) yang nantinya akan terekspresi menjadi fenotip (sifat yang tampak), misalnya rambut
hitam, kulit sawo matang, hidung mancung, dan sebagainya. Bagaimana suatu gen yang
ukurannya sangat kecil dapat menjadikan rambut kita berwarna hitam?
Dalam istilah biologi molekuler kita kenal dengan istilah Dogma Sentral Biologi Molekuler.
Apakah itu? Dogma di sini adalah suatu kerangka kerja untuk dapat memahami urutan transfer
informasi antara biopolymer (DNA, RNA, protein) dengan cara yang paling umum dalam
organisme hidup. Sehingga secara garis besar, dogma sentral maksudnya adalah semua informasi
terdapat pada DNA, kemudian akan digunakan untuk menghasilkan molekul RNA melalui
transkripsi, dan sebagian informasi pada RNA tersebut akan digunakan untuk menghasilkan
protein melalui proses yang disebut translasi.
3.TRANSKRIPSI
Ini merupakan tahapan awal dalam proses sintesis protein yang nantinya proses tersebut
akan berlanjut pada ekspresi sifat-sifat genetik yang muncul sebagai fenotip.
Transkripsi merupakan proses sintesis molekul RNA pada DNA templat. Proses ini terjadi pada
inti sel / nukleus (Pada organisme eukariotik. Sedangkan pada organisme prokariotik berada di
sitoplasma karena tidak memiliki inti sel) tepatnya pada kromosom.
DNA templat (cetakan) yang terdiri atas basa nukleotida Adenin (A), Guanin (G), Timin
(T), Sitosin (S)
enzim RNA polimerase
faktor-faktor transkripsi
prekursor (bahan yang ditambahkan sebagai penginduksi).
Hasil dari proses sintesis tersebut adalah tiga macam RNA, yaitu :
Sebelum itu saya akan memaparkan terlebih dahulu bagian utama dari suatu gen. Gen terdiri atas
: promoter, bagian struktural (terdiri dari gen yang mengkode suatu sifat yang akan
diekspresikan), dan terminator.
Sedangkan struktur RNA polimerase terdiri atas : beta, beta-prime, alpha, sigma. Pada struktur
beta dan beta-prime bertindak sebagai katalisator dalam transkripsi. Struktur sigma untuk
mengarahkan agar RNA polimerase holoenzim hanya menempel pada promoter. Bagian yang
disebut core enzim terdiri atas alpha, beta, dan beta-prime.
Tahapan dalam proses transkripsi pada dasarnya terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1. Inisiasi (pengawalan)
Transkripsi tidak dimulai di sembarang tempat pada DNA, tapi di bagian hulu (upstream)
dari gen yaitu promoter. Salah satu bagian terpenting dari promoter adalah kotak Pribnow
(TATA box). Inisiasi dimulai ketika holoenzim RNA polimerase menempel pada promoter.
Tahapannya dimulai dari pembentukan kompleks promoter tertutup, pembentukan kompleks
promoter terbuka, penggabungan beberapa nukleotida awal, dan perubahan konformasi RNA
polimerase karena struktur sigma dilepas dari kompleks holoenzim.
2. Elongasi (pemanjangan )
Proses selanjutnya adalah elongasi. Pemanjangan di sini adalah pemanjangan nukleotida.
Setelah RNA polimerase menempel pada promoter maka enzim tersebut akan terus bergerak
sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida
ditambahkan secara kovalen pada ujung 3’ molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya
nukleotida DNA cetakan A, maka nukleotida RNA yang ditambahkan adalah U, dan seterusnya.
Laju pemanjangan maksimum molekul transkrip RNA berrkisar antara 30 – 60 nukleotida per
detik. Kecepatan elongasi tidak konstan.
3. Terminasi (pengakhiran)
Terminasi juga tidak terjadi di sembarang tempat. Transkripsi berakhir ketika menemui
nukleotida tertentu berupa STOP kodon. Selanjutnya RNA terlepas dari DNA templat menuju
ribosom.
Untuk proses selanjutnya (proses pembentukan protein) akan dijelaskan pada artikel selanjutnya.
4.TRANSLASI
Tahap selanjutnya setelah transkripsi adalah terjemahan.Penerjemahan adalah suatu
proses penerjemahan urutan nukleotida molekul mRNA yang ada dalam rangkaian asam amino
yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Apa yang dibutuhkan dalam proses penerjemahan
adalah: mRNA, ribosom, tRNA, dan asam amino.
Sebelumnya, saya pertama akan menjelaskan tentang struktur
ribosom. Ribosom terdiri atas subunit besar dan kecil. Ketika dua subunit digabungkan untuk
membentuk sebuah monosom. subunit kecil berisi peptidil (P), dan Aminoasil (A). Sedangkan
subunit besar mengandung Exit (E), P, dan A. Kedua subunit mengandung satu atau lebih
molekul rRNA. rRNA sangat penting untuk mengidentifikasi bakteri pada tingkat biologi
molekuler, pada prokariotik dan eukariotik 16 S 18 S.
Seperti transkripsi, translasi ini juga dibagi menjadi tiga tahap:
1. Inisiasi
Pertama tRNA mengikat asam amino, dan ini menyebabkan acara diaktifkan atau tRNA
disebut asilasi-amino. Amino-asilasi proses dikatalisis oleh enzim tRNA
sintetase. Kemudian ribosom mengalami pemisahan menjadi subunit besar dan
kecil.Selanjutnya molekul mRNA subunit kecil menempel pada tongkat dengan kodon
awal: 5 ‘- AGGAGG – 3′. Situs order dimana subunit kecil disebut urutan Shine-
Dalgarno. Subunit kecil dapat menempel pada mRNA bila IF-3. IF-3/mRNA-fMet IF-
2/tRNA-fMet pembentukan kompleks dan asam amino yang disebut N-formylmethionine
dan memerlukan banyak GTP sebagai sumber energi. tRNA-fMet, melekat pada kodon
pembuka P subunit kecil.Selanjutnya, subunit besar menempel pada subunit kecil. Dalam
proses ini IF-1 dan IF-2 dilepas dan GTP dihidrolisis terhadap GDP, dan siap untuk
perpanjangan.
2. Pemanjangan
Perbedaan dalam proses transkripsi, terjemahan dari asam amino diperpanjang. Langkah-
langkah yang diambil dalam proses perpanjangan, yang pertama adalah pengikatan tRNA
ke sisi A pada ribosom. Transportasi akan membentuk ikatan peptida.
3. Penghentian
Terjemahan akan berakhir pada satu waktu dari tiga kodon terminasi (UAA, UGA, UAG)
yang berada dalam posisi A pada mRNA mencapai ribosom. Pada E. coli ketiga sinyal
penghentian proses translasi diakui oleh protein yang disebut faktor rilis (RF).Anil RF
pada kodon terminasi mengaktifkan enzim transferase peptidil yang menghidrolisis
ikatan antara polipeptida dng tRNA pada P dan menyebabkan tRNA kosong translokasi
ke sisi memiliki E (exit).
Itulah mekanisme transkripsi dan proses penerjemahan. Proses selanjutnya adalah protein
tersebut akan diekspresikan oleh tubuh kita dalam bentuk fenotipe.
3.Penghentian (terminasi)
Penghentian juga tidak terjadi di sembarang tempat. Transkripsi berakhir ketika sebuah
nukleotida spesifik melihat kodon STOP.Selain itu, terlepas dari template DNA RNA ribosom.
REPLIKASI DNA
Proses replikasi DNA :
Pertama adanya replication origin, kemudian pembukaan local DNA helix dan adanya RNA
primer synthesis. Replikasi:> ORC menempel pada ACS (ORI) :> sehingga pilinan membuka
dengan bantuan helikase. Perlu DNA primase untuk membuat RNA primer sintesis, karena DNA
polymerase tidak bisa mensintesis tanpa ada primer.
Kemudian terjadi proses replikasi. Karena arah DNA anti parallel maka perlu Leading-strand
dan lagging strand. Dari ORI didapatkan 2 replication fork.
Ada ORI dan helikase yang membuka pilinan terus sampai terbentuk replication bubble.
Untuk replikasi perlu:
1. ORI
2. Helikase
3. Replication bubble
Selanjutnya perlu primase untuk membuka primary. Merah RNA, Biru DNA. Bubble
semakin besar, replikasi berlanjut dan 1 ORI akan membentuk 2 replication fork
Replication fork pada plasmid. Terdapat 2 parental strand (run occusite direction) yang bersifat
antiparalel: 5’-3’ dan 3’-5’. DNA polymerase hanya mensintesis/mempolimerasi dari arah 5’-3’.
Satu strain bisa secara kontinyu disintesis yaitu yang 5’-3 (leading strain). Sementara yang 3’-5’
tidak bisa dibentuk, tetapi tetap harus dibentuk dengan 5’-3’, sehingga perlu satu strain yang
terbentuk dari small discontinue peaces yang disebut sebagai lagging strain. Small peaces disebut
okazaki fragmen.
Pada leading strand karena arahnya sudah dari 5’-3’ maka tinggal menambah saja.
Sedangkan pasangannya (lagging strain) karena arahnya 3’-5’ maka hanya diam, tetapi pada titik
tertentu akan ditambahkan primase lagi dan akan mensintesis lagi dari arah 5’-3’ (okazaki
fragmen: fragmen2 potongan kecil yang terjadi pada saat replikasi pada lagging strain)-> Pada
lagging strand arahnya dari 3’-5’
Okazaki fragment: fragment potongan kecil pada saat replikasi yang terjadi pada lagging
strand template. Yang terjadi pd Okazaki fragment (OF): kita punya RNA primer sehingga di OF
ada RNA-DNA hybrid. Tetapi RNA harus dibuang oleh RNase H. Setelah itu untuk
menggantikan RNA dibutuhkan polymerase delta (delta) yang bisa bersifat exonuclease tetapi
juga bisa bersifat endonuclease, yaitu mereplace atau menempatkan dNTP. Pada saat RNA
dibuang maka akan digantikan dengan DNA polymerase delta yang baru sampai hilang sama
sekali. Tetapi masih belum lengkap karena masih ada celah sehingga perlu DNA ligase untuk
menempelkan. Akhirnya diperoleh 2 strain yang sama persis.
Protein yang dibutuhkan dalam replication fork yaitu:
1. kode genetik ini mempunyai banyak sinonim sehingga hampir setiap asam amino dinyatakan
oleh lebih dari sebuah kodon. Contoh semua kodon yang diawali dengan SS memperinci
prolin,(SSU,SSS,SSA dan SSG) semua kodon yang diawali dengan AS memperinci
treosin(ASU,ASS,ASA,ASG).
2. tidak tumpang tindih,artinya tiada satu basa tungggalpun yang dapat mengambil bagian
dalam pembentukan lebih dari satu kodon,sehingga 64 itu berbeda-beda nukleotidanya.
3. kode genetik dapat mempunyai dua arti yaitu kodon yang sama dapat memperinci lebih dari
satu asam amino.
4. kode genetik itu ternyata universal
Tiap triplet yang mewakili informasi bagi suatu asam amino tertentu dinyatakan sebagai
kodon.Kode genetika bersifat degeneratif dikarenakan 18 dan 20 macam asam amino ditentukan
oleh lebih dari satu kodon, yang disebut kodon sinonimus.Hanya metionin dan triptofan yang
memiliki kodon tunggal.Kodon sinonimus tidak ditempatkan secara acak, tetapi
dikelompokkan.Kodon sinnonimus memiliki perbedaan pada urutan basa ketiga.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pearson H (2006). "Genetics: what is a gene?". Nature 441 (7092): 398–401.
doi:10.1038/441398a. PMID 16724031.
2. Elizabeth Pennisi (2007). "DNA Study Forces Rethink of What It Means to Be a Gene".
Science 316 (5831): 1556–1557. doi:10.1126/science.316.5831.1556. PMID 17569836.
3. Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William
M Gelbart (2000). An Introduction to Genetic Analysis (edisi ke-7).
4. W. H. Freeman. hlm. Genes as determinants of the inherent properties of species. ISBN 0-
7167-3520-2. Diakses pada 16 Agustus 2010.
5. Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William
M Gelbart (2000). An Introduction to Genetic Analysis (edisi ke-7). W. H. Freeman.
hlm. Figure 1-9. Generalized structure of a eukaryotic gene.. ISBN 0-7167-3520-2.
Diakses pada 16 Agustus 2010.
6. Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William
M Gelbart (2000). An Introduction to Genetic Analysis (edisi ke-7). W. H. Freeman.
hlm. Figure 11-25. The promoter region in higher eukaryotes.. ISBN 0-7167-3520-2.
Diakses pada 19 Agustus 2010.
ssss