MAKALAH
“ Nuclear Magnetic Resonance (NMR) ”
c
Oleh :
Kelompok IV
Fitra Nafisah Nur
Siti Hardiana S Yayu Sudarman
Tri Sumitro Santiyana Marni
Rika Romantika Ernita Putri Ukkas
Hasniar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
Kelompok IV
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang kimia organik merasakan kurang puas terhadap apa yang telah dicapai
gugus hidrokarbon dalam molekul. Dua orang ilmuwan dari USA pada tahun
1951, yaitu Felix Bloch dan Edwardo M. Purcell (dari Harvard University)
Selanjutnya, menurut Bloch dan Purcell setiap proton di dalam molekul yang
Bertolak dari penemuan ini, lahirlah metode baru sebagai anggota baru
1
penegasan urutan gugus atau susunan atom dalam satu molekul yang
menyeluruh.
B. Tujuan Makalah
C. Rumusan Masalah
Resonance (NMR) ?
komponen – komponennya ?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
balok molekul dengan Isidor Rabi pada tahun 1938 dan pada tahun 1944, Rabi
dianugerahi Hadiah Nobel dalam fisika untuk pekerjaan ini. Pada tahun
1946, Felix Bloch dan Edward Mills Purcell memperluas teknik untuk
digunakan pada cairan dan padatan yang mereka berbagi Hadiah Nobel dalam
selama proyek pada produksi dan deteksi listrik frekuensi radio dan
Rabi, Bloch, dan Purcell melihat bahwa inti magnetik, seperti H dan P ,
bisa menyerap energi RF bila ditempatkan dalam medan magnetik dari sebuah
kekuatan khusus untuk identitas inti. Ketika penyerapan ini terjadi, inti
3
Jadi, fenomena Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau Nuclear
Magnetic Resonance (NMR) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1946 oleh
Mills Purcell dari Harvard University dan Felix Bloch dari Standford
Pada tahun 1960, teknik ini sudah menjadi metode yang penting untuk
yang paling mudah digunakan pada kimia modern. NMR digunakan untuk
menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian
dalam larutan yang dapat mengalami reaksi kimia. Meskipun banyak jenis
nuclei yang berbeda akan menghasilkan spektrum, nuclei hidrogen (H) secara
histori adalah salah satu yang paling sering diamati. Spektrokopi NMR
4
yang berbeda pada molekul dimana hidrogen melekat/menempel. Frekuensi
kimia. Ini sangat penting untuk menduga bagian dari spektrum NMR yang
menjelaskan jumlah atom hidrogen yang relatif yang keluar pada masing-
dan harus mutlak sesuai untuk beberapa struktur yang diusulkan sebelum
beberapa atom hidrogen yang melewati ikatan kovalen dan penyusun spasial
memiliki ikatan yang panjang, seperti struktur spiral DNA. Struktur kompleks
pita NMR pada mulanya spin coupling diantara beberapa atom hidrogen.
geometri molekul. Dalam kasus molekul kecil, pita yang kompleks mungkin
5
tentang struktur molekul. Spektrofotometri NMR pada dasarnya
frekuensi radio, pada frekuensi yang tergantung dari sifat-sifat sampel. Suatu
sintetik yang baru, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia
500 MHz.
atau karbon diletakkan dalam bidang magnet yang sangat kuat dan
karbon dari senyawa tersebut akan menyerap energy melalui suatu proses
6
bila kekuatan medan magnet sesuai dengan frekuensi radiasi
elektromagnetik.
Isotop ini melimpah hampir 100% dan jaringan hewan mengandung 80% air.
1H memproses momen magnetik yang besar dari nuclei yang penting secara
biologi. Ketika pada medan magnet konstan, frekuensi NMR dari nuclei hanya
untuk 1H, frekuensi untuk 31P adalah 145,76MHz dan untuk 13C adalah
sekitar 90 MHz.13C adalah isotop karbon yang dapat digunakan untuk NMR.
Di alam hanya ada1,1%. Oleh karena itu, spektrum 13C yang diperoleh
carbon-edited.
partikel yang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energi yang
dipakai dalam pengukuran dengan metode ini berada pada daerah gelombang
radio 75-0,5 m atau pada frekuensi 4-600 MHz yang bergantung pada jenis
inti yang diukur. Inti yang dapat diukur dengan NMR, yaitu :
7
1. Bentuk bulat
2. Berputar
4. Jumlah proton dan netron ganjil, contoh : 1H, 19F, 31P, 11B, 13C
energi absorpsi dan intensitas sinyal berbanding lurus dengan kekuatan medan
pada 900 MHz. nilai magnet 21 T dianggap setara dengan magnet 900 MHZ,
Di medan magnet bumi, inti yang sama beresonansi pada frekuensi audio.
Fenomena ini dimanfaatkan oleh spektrometer NMR medan bumi yang lebih
murah dan mudah dibawa. Instrumen ini biasa digunakan untuk keperluan
merah juga dapat digunakan untuk tujuan tersebut, analisis spektra NMR
sintetik yang baru, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia
8
sebagaimana hubungan komponen dalam larutan yang dapat mengalami reaksi
elektromagnetik dengan frekuensi radio oleh inti atom. Frekuensi radio yang
digunakan berkisar dari 0,1 sampai dengan 100 MHz. Bahkan, baru-baru ini
ada spektrometer NMR yang menggunakan radio frekuensi sampai 500 MHz.
Inti proton (atom hidrogen) dan karbon (karbon 13) mempunyai sifat-sifat
dalam bidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi dengan radiasi
elektromagnetik, maka inti atom hidrogen dan karbon dari senyawa tersebut
akan menyerap energi melalui suatu proses absorpsi yang dikenal dengan
isotop yang paling penting dalam hidrogen. Isotop ini melimpah hampir 100%
yang besar dari inti yang penting secara biologi. Ketika pada medan magnet
konstan, frekuensi NMR dari inti hanya bergantung pada momen magnetnya,
pada spektrometer 360MHz untuk 1H, frekuensi untuk 31P adalah 145,76
Dampak spektroskopi NMR pada senyawa bahan alam sangat penting. Ini
dinamis seperti perubahan pada suhu dan mekanisme reaksi, dan merupakan
9
instrumen tak ternilai untuk memahami struktur dan fungsi asam nukleat dan
protein. Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai variasi sampel dalam
contoh :
yang diinginkan.
Inti) berhubungan dengan sifat magnet dari inti atom. Spektroskopi NMR
dalam molekul organik, apabila molekul ini berada dalam medan magnet yang
kuat. Inti atom unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni atom
unsur yang mempunyai spin atau tidak mempunyai spin. Spin inti akan
10
diperoleh informasi jenis hidrogen, jumlah hidrogen dan lingkungan hidrogen
dalam suatu senyawa begitu juga dari Resonansi Magnet Karbon (RMC).
Spectroscopy).
atau 13C (bahkan semua senyawa organik) ditempatkan dalam medan magnet
11
akan timbul interaksi antara medan magnet luar tadi dengan magnet kecil
(inti). Karena adanya interaksi ini, magnet kecil akan terbagi atas dua tingkat
energi (tingkat yang sedikit agak lebih stabil (+) dan keadaan yang kurang
stabil (-) yang energinya berbeda. Karena inti merupakan materi mikroskopik,
maka energi yang berkaitan dengan inti ini terkuantisasi, artinya tidak
∆E = γhH/2π
tetapan Planck, γ yaitu tetapan khas bagi jenis inti tertentu, disebut dengan
rasio giromagnetik dan untuk proton nilainya 2,6752 x 108 kg-1 s A (A=
∆E = hν
Inti dalam keadaan (+) mengabsorbsi energi ini dan tereksitasi ke tingkat
energi (-). Proses mengeksitasi inti dalam medan magnetik akan mengabsorbsi
ν = γH/2π
ditentukan oleh kekuatan magnet dan jenis inti yang diamati. Namun,
12
perubahan kecil dalam frekuensi diinduksi oleh perbedaan lingkungan kimia
(CH3)4Si.
sukar bila spektrum yang didapat dengan magnet berbeda kekuatannya. Untuk
mencegah kesukaran ini, skala δ, yang tidak bergantung pada kekuatan medan
Ket:
diselidiki dari frekuensi standar TMS (dalam banyak kasus) dan ν frekuensi
(dalam Hz) proton ditentukan oleh spektrometer yang sama. Karena nilai ν/ν
13
F. Bagan Alat Nuclear Magnetic Resonance (NMR)
1. Magnet : kekuatan magnet menentukan akurasi dan kualitas suatu alat NMR.
a. Magnet permanen
b. Elektromagnet
c. Magnet superkonduksi
14
Magnet Akurasi dan kualitas suatu alat NMR tergantung pada kekuatan
G, ini sesuai dengan frekuensi oskilator antara 30-60 MHz. Termostat yang
pasaran mempunyai frekuensi 60, 90 dan 100 MHz untuk proton. NMR
frekuensi, dapat berupa tipe pengunci eksternal atau internal. Pada tipe
tempat terpisah, sedang pada tipe internal senyawa pembanding larut bersama-
kumparan ini, medan efektif dapat diubah-ubah dengan perbedaan sekitar 10-3
pada sepasang kumparan yang posisinya 90º terhadap jalar dan magnet. Suatu
15
oskilator yang tetap sebesar 60, 90 atau 100 MHz digunakan dalam NMR
beresolusi tinggi.
4. Detektor sinyal : sinyal frekuensi radio yang dihasilkan oleh inti yang
beresolusi dideteksi dengan kumparan yang mengitari sampel dan tegak lurus
terhadap sumber. Sinyal listrik yang dihasilkan lemah dan biasanya dikuatkan
cairansampai 0,4 ml. Probe sampel terdiri atas tempat kedudukan sampel,
Untuk NMR beresolusi tinggi, sampel tidak boleh terlalu kental. Biasanya
digunakan konsentrasi larutan 2-15%. Pelarut yang baik untuk NMR sebaiknya
16
G. Kelebihan dan Kekurangan Nuclear Magnetic Resonance (NMR)
2. Kelemahan dari alat ini adalah mahal dalam pengujiannya, tidak dapat
1. Bidang kedokteran
memperluas aplikasi NMR untuk sistem molekul yang lebih besar, karena
17
contohnya, penentuan struktur protein yang tidak dapat dikristalkan,
dengan protein.
penambahan zat lain). Untuk protein dan protein komplek dengan massa
tajam yang melebar, yang berpindah menuju resolusi spektra yang lebih
teknik yang telah dipakai dalam biologi NMR selama lebih dari 30 tahun.
pemulihan yang sangat mengesankan sekitar 10 tahun yang lalu dan telah
menjadi alat yang paling penting untuk menentukan struktur yang lebih
18
3. Studi larutan NMR pada protein membran
lebih sulit daripada untuk protein yang dapat dilarutkan. Karena sistem
membran yang nyata terlalu besar untuk diteliti dengan ekperimen larutan
isotop yang sesuai seperti tanda 13C, 15N dari protein dan atau
dapat dideteksi dengan besar atau tanpa interferensi dari sinyal molekul
detergen.
19
dilampirkan ke pembawa protein yang tepat, terbukti cara yang paling
Typhi) sudah berlisensi dan produk serupa banyak dalam berbagai tahap
pembangunan. Bagi banyak dari vaksin, tes biologis tidak tersedia atau
tidak layak dan spektroskopi NMR membuktikan alat yang berharga untuk
kontrol karakterisasi dan kualitas produk yang ada dan novel. Kajian ini
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
partikel yang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energi
yang dipakai dalam pengukuran dengan metode ini berada pada daerah
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Pecsok and Shield. (1968). Modern Metods of Chemial Analysis. New York: John
Wiley & Sons.
22