LAPORAN PENDAHULUAN Spleno PDF
LAPORAN PENDAHULUAN Spleno PDF
1. Pengertian
Anatomi lien
Lien/ spleen/ limpa merupakan organ RES (Reticuloendothelial system) yang
terletak di cavum abdomen pada regio hipokondrium/ hipokondriaka sinistra. Lien
terletak sepanjang costa IX, X, dan XI sinistra dan ekstremitas inferiornya
berjalan ke depan sampai sejauh linea aksillaris media. Lien juga merupakan
organ intra peritoneal.
Morfologi Lien
Lien memiliki 2 facies, facies diaphragmatica yang berbentuk konvex dan facies
visceralis yang berbentuk lebih datar.
Facies diaphragmatica lien berhadapan dengan diaphragma dan costa IX- XI
sinistra.Sedangkan facies visceralisnya memiliki 3 facies, yaitu facies renalis yang
berhadapan dg ren sinistra, facies gastric yang berhadapan dengan gaster, dan
facies colica yang berhadapan dengan flexura coli sinistra. Ketiga facies tsb
bertemu pd hilus lienalis. Dimana hilus lienalis merupakan tempat keluar dan
masuknya dari vasa.N. lienalis.Pada hilus lienalis, juga merupakan tmp
menggantungnya cauda pancreas.
Lien memiliki 2 margo, yaitu margo anterior dan margo posterior. Selain itu, lien
jg memiliki 2 ekstremitas, yaitu ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior.
Penggantung Lien
Lig. Gastrolienalis yang membentang dari hilus lienalis smp pada
curvature major gaster.
Lig. Lienorenalis
Vaskularisasi Lien
Lien di vaskularisasi oleh a. lienalis yang merupakan cabang dari truncus
coeliacus/ triple hallery bersama a. hepatica communis, dan a. gastric sinistra.
Triple hallery sendiri merupakan cabang dari aorta abdominalis yang dicabangkan
setinggi
Vertebra Thoracal XII
Vertebrae Lumbal I
Sedangkan v. lienalis meninggalkan hilus lienalis berjalan ke posterior dari cauda
dan corpus pancreas untuk bermuara ke v. portae hepatis bersama dg v.
mesenterica superior dan v. mesenterica inferior.
Innervasi Lien
Lien di innervasi oleh persarafan simpatis oleh n. sympaticus sengmen Thoracal
VI – X dan persarafan parasimpatisnya oleh n. Vagus (n. X)
Fungsi Lien:
- Organ limfoid terbesar
- Tmp pembentukan sel darah saat foetus
- Tempat perombakan Hb
Pemeriksaan Fisik Lien
Pemeriksaan lien dilakukan untuk mengetahui adanya splenomegali, sepeti pada
kasus leukemia, limpoma, dll. Untuk mengetahui ada tidaknya splenomegali,
dapat dilakukan pemeriksaan palpasi dna perkusi, caranya seperti ini.
Palpasi lien
Lien apabila terjadi pembesaran, lien akan membesar kea rah caudomedioanterior.
Oleh karena itu, palpasi lien dilakukan sepanjang garis schuffner, yaitu garis yang
terbentang dari Spina Ischiadica Anterior Superior (SIAS) dextra melewati
umbilicus samapi ke arcus costae sinistra. Untuk mengetahui ukuran
pembesarannya yaitu dg membagi garis schuffner td mjd 8 bagian, yaitu SI
berawal pada arcus costae sinistra, SIV pada umbilicus dan SVIII pada SIAS
dextra.
Perkusi Lien
Sedangkan untuk melakukan perkusi pada lien, kita dapat melakukan nya pada
area traube, atau traube’s space.Yaitu merupakan sebuah tempat yg terletak di ICS
(Inter Costae Space/Spatium Inter Costae) terbawah pada linea aksillaris media.
Normalnya akan terdengar bunyi timpani, lalu kita menyuruh pasien untuk
menarik nafas dalam dan ditahan, lalu kita lakukan perkusi kembali. Apabila tidak
didapatkan splenomegali, maka akan terdengar bunyi timpani. Sedangkan bila
didapatkan splenomegali, maka akan didapatkan bunyi redup/pekak saat
diperkusi.
3. Penyebab Splenomegali
Infiltrasi sel-sel kanker ke limfa pada kanker darah (seperti leukemia) dan
limfoma (seperti penyakit Hodgkin).
Sirosis dan kondisi lain yang berkaitan dengan organ hati.
Tekanan atau pembekuan yang terjadi pada pembuluh darah limpa, atau
hati.
Selain akibat penyakit dan infeksi, beberapa faktor risiko tambahan juga dihadapi
oleh kelompok tertentu yang menjadikan mereka rentan terkena
splenomegali. Faktor-faktor risiko ini, antara lain:
Orang-orang yang tinggal di kawasan atau bepergian ke area yang
memiliki riwayat penyebaran epidemi malaria.
4. Gejala Splenomegali
Splenomegali dapat tidak disertai dengan kemunculan gejala pada diri penderita.
Namun, pada sebagian penderita, dapat teraba sebuah benjolan pada area kiri atas
perut dan mungkin menimbulkan rasa sakit. Benjolan ini berisiko melebar ke arah
perut, dada, hingga bahu kiri pasien. Gejala lain yang mungkin dirasakan, antara
lain:
Merasa kenyang tanpa sebab atau setelah mengonsumsi makanan dalam
porsi kecil. Hal ini disebabkan oleh pembesaran limpa yang menekan area
perut.
Kelelahan.
Anemia.
Lebih sering mengalami infeksi akibat terganggunya fungsi organ limpa.
5. Diagnosis Splenomegali
Biasanya dokter dapat merasakan limpa yang membesar pada saat pemeriksaan
fisik. Untuk memastikan penyebab splenomagali, pasien mungkin akan
melakukan tes darah, ultrasound, dan pencitraan organ tubuh untuk mendapatkan
dan memastikan diagnosis splenomegali.
Tes darah dilakukan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis sel darah di tubuh,
termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. Tes pencitraan tubuh CT
scan atau tes ultrasound mungkin turut dilakukan untuk mengetahui ukuran limpa
dan melihat keadaan organ lain yang tertekan akibat ukuran limpa yang
membesar. Sementara itu, tes MRI scan dapat dilakukan untuk mengetahui
seberapa baik aliran darah dalam limpa.
Tes penunjang lain juga mungkin dilakukan untuk mencari tahu penyebab
splenomegali, seperti tes fungsi organ hati dan uji tulang sumsum untuk
mendapatkan informasi lebih banyak tentang kondisi yang mendasari
splenomegali. Uji tulang sumsum dapat dilakukan dengan prosedur bedah biopsi
atau menyedot (aspirasi) cairan sumsum. Kedua prosedur juga bisa dilakukan
secara bersamaan.
Pada kasus tertentu, dokter dapat mengangkat limpa untuk diperiksa di bawah
mikroskop. Tindakan ini bertujuan mencari tahu kemungkinan adanya limfoma
atau penyebab splenomegali lainnya yang tidak terdeteksi oleh pemeriksaan-
pemeriksaan lain yang telah disebutkan sebelumnya.
6. Pengobatan Splenomegali
Mengingat splenomegali dapat dipicu oleh beberapa penyakit yang diderita
pasien, maka fokus utama dari pengobatan splenomegali akan dimulai dengan
upaya penyembuhan penyakit-penyakit yang mendasari tersebut terlebih dahulu.
Misalnya, untuk splenomegali yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan
meresepkan antibiotik sebagai tindakan pengobatan.
Splenomegali yang tidak disertai gejala dan tidak ditemukan penyebabnya dapat
membutuhkan waktu evaluasi yang lebih lama. Dokter akan menyarankan untuk
menunggu sambil mengawasi perkembangan kondisi Anda.
Pasien yang organ limpanya telah diangkat tetap dapat hidup aktif dan beraktivitas
dengan normal, namun akan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi dan
dapat membahayakan nyawanya. Beberapa langkah berikut dapat membantu
mengurangi risiko infeksi pada pasien yang telah mengalami pengangkatan organ
limpa, yaitu:
7. Komplikasi Splenomegali
Jika tidak segera diobati, splenomegali dapat memicu infeksi atau kondisi anemia
yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah sel darah merah, platelet, dan sel
darah putih di dalam aliran darah. Selain itu, limpa berisiko untuk pecah atau
bocor sehingga memicu pendarahan pada rongga perut yang dapat mengancam
nyawa.
8. Pencegahan Splenomegali
9. Fokus Pengkajian
1. Nyeri kronis berhubungan dengan agen injuri biologi (hati yang membesar
serta nyeri tekan dan asites)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan berat
badan
3. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi pada lien
4. Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal.
5. Pola napas yang tidak efektif berhubungan dengan asites dan restriksi
pengembangan toraks akibat aistes, distensi abdomen serta adanya cairan
dalam rongga toraks
6. Resiko cedera berhubungan dengan hipertensi portal, perubahan
mekanisme pembekuan dan gangguan dalam proses detoksifikasi obat.
Nyeri kronis berhubungan dengan agen injuri biologi (hati yang membesar
serta nyeri tekan dan asites)
Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Setelah diberikan perawatan pasien akan:
Memperlihatkan pengendaian nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai
berikut:
1 tidak pernah
2 jarang
3 kadang-kadang
4 sering
5 selalu
Indicator 1 2 3 4 5
Mengenali awitan nyeri
Menggunakan tindakan pencegahan
Melaporkan nyeri dapat dikendaikan
Menunjukan tingkat nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:
1 sangat berat
2 berat
3 sedang
4 ringan
5 tidak ada
Indicator 1 2 3 4 5
Ekspresi nyeri pada wajah
Gelisah atau ketegangan otot
Durasi episode nyeri
Merintih dan menangis
gelisah
Manajemen nyeri:
Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri menjadi lebih berat
Laporkan kepada dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat
ini merupakan perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien
dimasa lalu
Perawatan dirumah
Intervensi di atas dapat disesuaikan untuk perawatan dirumah
Ajarkan klien dan keluarga untuk memanfaatkan teknologi yang
diperlukan dalam pemberian obat
DAFTAR PUSTAKA